Anda di halaman 1dari 4

library.uns.ac.

id 1
digilib.uns.ac.id

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah susun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gabungan
dari pengertian rumah dan pengertian susun. Rumah berarti bangunan untuk tempat
tinggal, sedangkan susun berarti seperangkat barang yang diatur secara bertingkat.
Jadi rumah susun adalah bangunan untuk tempat tinggal yang diatur secara
bertingkat.

Rumah susun sederhana sewa (RUSUNAWA) berdasarkan PERMEN No. 14 /


2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-
bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertical
dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah,
status penguasaannya sewa, serta dibangun menggunakan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dengan fungsi utamanya sebagai hunian.

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang terbesar dan tertua di dunia.
Gempa bumi merupakan wujud dari getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi. Secara garis besar gempa bumi dibagi dalam tiga jenis yaitu
gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik, dan gempa bumi runtuhan.

Indonesia merupakan negara yang seringkali mengalami bencana alam gempa


bumi. Hal tersebut dikarenakan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng
Pasifik. Ketiga lempeng tektonik tersebut saling bergerak aktif dan saling mendesak
satu sama lain. Gerakan tersebut terjadi secara terus-menerus sehingga
menyebabkan penimbunan energi secara perlahan. Gempa bumi tektonik terjadi
akibat adanya pelepasan energi yang tertimbun sehingga menyebabkan guncangan
yang terjadi secara tiba-tiba.

1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

Gambar 1.1 Peta Lempeng Tektonik di Indonesia


Sumber : MSN Encarta Encyclopedia

Tidak hanya gempa tektonik saja, Indonesia juga sering mengalami gempa
vulkanik. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia yang berada di wilayah jalur
cincin api Pasifik (Ring of Fire). Cincin api Pasifik merupakan rangkaian gunung
api di dunia yang menyebabkan Indonesia mengalami frekuensi gempa..

Gambar 1.2 Sebaran Gunung Api di Indonesia


Sumber : http://serbasejarah.blogspot.com

Gempa-gempa yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan banyak kerusakan


terutama pada infrastruktur dan bangunan di lokasi terjadinya gempa. Oleh karena
itu, bangunan seharusnya direncanakan mampu bertahan akibat beban gempa,
sehingga diperlukan perencanaan yang benar sesuai dengan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan. Hal tersebut memiliki tujuan agar saat terkena beban gempa,
struktur bangunan masih dapat berdiri dan tidak mudah hancur atau runtuh.
library.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menganalisis suatu struktur
terhadap beban gempa, contohnya adalah analisis dinamik riwayat waktu non-
linier. Metode analisisnya berupa gelombang rambatan berdasarkan data gempa
yang diterapkan. Analisis dilakukan dengan bantuan software yang sekarang ini
sudah banyak berkembang. Software SeismoStruct 2016 merupakan salah satu
software analisis struktur yang sangat berguna dalam menganalisis perancangan
bangunan dan dapat mengetahui performa bangunan akibat beban gempa.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbandingan respons perpindahan struktur gedung Rusunawa


Cilacap menggunakan analisis dinamik riwayat waktu non-linier berdasarkan
SNI-03-1726-2002 dan SNI 1726:2012?
2. Bagaimana perbandingan nilai kekakuan berdasarkan kurva histeresis kolom
struktur gedung Rusunawa Cilacap menggunakan analisis dinamik riwayat
waktu non-linier berdasarkan SNI-03-1726-2002 dan SNI 1726:2012?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Struktur bangunan yang digunakan merupakan bangunan eksisting yang


terletak di wilayah Cilacap dengan kelas situs tanah sedang.
2. Bangunan merupakan gedung tidak beraturan dan memiliki 4 lantai.
3. Bentuk struktur bangunan yang digunakan adalah struktur beton bertulang
meliputi struktur portal (balok dan kolom) dan pelat lantai.
4. Sistem struktur yang digunakan adalah struktur dengan sistem struktur rangka
pemikul momen.
5. Denah struktur, mutu beton, dan mutu baja diperoleh dari data sekunder.
library.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

6. Beban mati dan beban hidup menggunakan Peraturan Perencanaan


Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPURG 1987), untuk beban gempa
rencana menggunakan SNI-03-1726-2002 dan SNI 1726:2012.
7. Perilaku struktur dianalisis menggunakan metode analisis dinamik riwayat
waktu non-linier dengan bantuan software SeismoStruct 2016.
8. Tidak dilakukan peninjauan terhadap struktur pondasi dan pengaruh beban
angin pada struktur.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perbandingan respons perpindahan struktur gedung Rusunawa


Cilacap menggunakan analisis dinamik riwayat waktu non-linier berdasarkan
SNI-03-1726-2002 dan SNI 1726:2012.
2. Mengetahui perbandingan nilai kekakuan berdasarkan kurva histeresis kolom
struktur gedung Rusunawa Cilacap menggunakan analisis dinamik riwayat
waktu non-linier berdasarkan SNI-03-1726-2002 dan SNI 1726:2012.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh gempa bumi pada kinerja model struktur gedung.


2. Menambah wawasan tentang analisis dinamik suatu gempa pada kinerja model
struktur gedung.
3. Menambah pengetahuan terhadap penggunaan software SeismoStruct 2016
khususnya dalam analisis dinamik riwayat waktu dengan model struktur
gedung.
4. Memberikan manfaat terhadap proses pembelajaran dan pengembangan ilmu
pengetahuan penulis dan pembaca khususnya dalam bidang teknik sipil.

Anda mungkin juga menyukai