Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.
RINGKASAN
Rumah panggung Jawa Tondano Reksonegoro yang terletak di kecamatan Tibawa Kabupaten
Gorontalo adalah termasuk bangunan cagar budaya yang berusia hampir 200 tahun. Bangunan
ini terbuat dari kayu dimana bagian bawah atau kaki rumah membentuk ruang yang kolomnya
duduk pada pondasi umpak. Dilihat dari usianya rumah panggung Jawa Tondano Reksonegoro
telah mengalami beberapa gempa besar dimana salah satunya adalah gempa Gorontalo sebesar
7,5 SR. Namun demikian hingga saat ini bangunan rumah masih berdiri dengan kokoh sehingga
dapat dikatakan memiliki ketahanan terhadap beban gempa dengan sangat baik. Memperhatikan
kondisi ketahanan bangunan tersebut menunjukkan adanya potensi pengembangan desa wisata
berbasis edukasi bencana. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah mengetahui propertis,
sistem dan elemen struktur bangunan. Selanjutnya melakukan analisis struktur rumah panggung
terhadap gempa rencana dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur
banguanan. Langkah ini dilakukan selain sebagai studi kasus bangunan tahan gempa juga sebagai
tindakan preventif untuk menjaga kelestarian bangunan. Untuk mengetahui propertis material
yang digunakan perlu dilakukan pengujian material baik berat jenis kayu, mutu dan kelas kuat
kayu. Setelah didapat material propertis kayu maka dilakukan permodelan untuk sistim rangka
struktur, sambungan dan perletakan. Sedangkan untuk analisis struktur dilakukan untuk menguji
ketahanan struktur banguan terhadap beban statik dan dinamik gempa respon spektrum
menggunakan program bantu SAP 2000. Analisis struktur berfungsi untuk mengetahui
ketahanan bangunan rumah panggung maupun elemen struktur bangunan yang sudah mengalami
pelapukan sehingga kualitas dan kekuatannya jauh berkurang. Dengan analisis struktur dapat
dilakukan identifikasi sehingga dapat dicegah kerusakan dengan metode penggantian sebagian
elemen struktur dengan material kayu baru dengan ukuran tertentu atau dengan cara perkuatan.
Penelitian ini selanjutnya bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang propertis material,
model struktur, sambungan, sistem rangka, sistem pondasi dan kekuatan struktur sebagai
referensi yang hingga saat ini jumlahnya masih sangat terbatas. Selanjutnya dalam penelitian ini
dilakukan kerjasama dengan mitra yaitu Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Gorontalo dan
Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini diharapkan dapat menggali potensi wisata
dan mendorong pengembangan desa wisata yang semakin maju berbasis edukasi bencana
sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang memiliki ketahanan terhadap bencana gempa
bumi. Tingkat Kesiapterapan Teknologi yang akan dicapai adalah dibuatnya prototipe teknologi
skala laboratorium pada TKT 4. Hal tersebut dapat dilihat dari luaran yang akan dicapai yaitu
membuat rancangan desa wisata edukasi bencana beserta fasilitas pendukung dan rancangan
perbaikan fasilitas yang ada.
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus dan studi kelayakannya. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi keterkaitan skema dengan bidang fokus atau renstra penelitian PT.
LATAR BELAKANG
Desa Reksonegoro adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Tibawa yang mayoritas
penduduknya adalah masyarakat Jawa Tondano. Desa ini merupakan salah satu desa yang
memiliki bangunan tradisional yang berbentuk rumah panggung dan masih ada sampai saat ini.
Bangunan di Reksonegoro sangat unik dimana bagian bawah atau kaki rumah ini membentuk
ruang, sementara rumah kayu yang banyak tersebar di Indonesia kebanyakan menggunakan
kolom yang duduk pada pondasi umpak. Desa Reksonegoro sudah dikenal sebagai salah satu
Desa Wisata yang ada di Kabupaten Gorontalo, bahkan berdasrkan informasi yang dikutip dari
situs resmi Provinsi Gorontalo bahwa akan dibangun sebuah museum Budaya di desa
Reksonegoro karena begitu banyak keunikan dari desa ini yang termasuk di dalamnya adalah
rumah panggung masyarakat.
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh kondisi geometri, struktur, elemen-elemen struktur dan material
bangunan terhadap terhadap kekuatan dan pembebanan yang terjadi selama umur bangunan.
b. Untuk menentukan langkah – langkah pengembangan potensi wisata edukasi bencana pada
rumah panggung Jawa Tondano desa Reksonegoro
c. Untuk menentukan desain struktur yang aman dan memenuhi ketahanan terhadap beban
rencana dalam rangka peremajaan dan pelestarian bangunan rumah panggung Jawa Tondano
desa Reksonegoro
Studi Kelayakan
Studi pengembangan desa wisata edukasi bencana rumah panggung masyarakat Jawa Tondano
di Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo layak dilakukan karena dapat menggali potensi
wisata dan mendorong pengembangan desa wisata sebagai salah satu bangunan cagar budaya
yang memiliki ketahanan terhadap bencana gempa bumi sekalikgus melakukan langkah –
langkah pelestarian cagar budaya yang sudah berusia ratusan tahun.
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan
(roadmap) dalam bidang yang diteliti/teknologi yang dikembangkan. Penyajian peta jalan dapat
berupa bagan dalam bentuk image. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan
mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. State of the Art Penelitian Analisis Ketahanan Rumah Tradisional
2.1.1 Rumah panggung suku Dayak Kalimantan Tengah
Beberapa faktor yang menyebabkan keunggulan rumah Panggung adalah beratnya yang
ringan, konstruksi kayu yang daktail dan konstruksi bangunan yang kuat. Sebagian besar
rumah adat tersebut ditopang oleh tiang-tiang dengan sistem perletakan yang tidak
terjepit sehingga dapat mengurangi efek gempa terhadap struktur.
Sistem Perletakan
Dalam penelitian ini terdapat empat sistem perletakan yang akan digunakan yaitu
perletakan jepit, sendi dan umpak.
a. Perletakan Jepit
Perletakan jepit adalah sistem perletakan yang paling banyak terdapat dalam konstruksi
bangunan saat ini, baik struktur sederhana maupun bangunan-bangunan tinggi. Sebagian
rumah tradisional juga menggunakan perletakan jepit. Perletakan Jepit pada rumah kayu
sederhana biasanya berupa tiang yang ditanam langsung ke dalam tanah. Pada Replica
rumah adat yang dibuat bisanya dilakukan pembetonan pada pondasi.
b. Perletakan Sendi
Perletakan sendi adalah yaitu perletakan yang mengizinkan adanya rotasi namun tidak
mengizinkan adanya translasi. Pada bangunan beton biasanya dibuat tulangan yang
menyilang sehingga memungkinkan perletakan untuk mengalami sedikit rotasi tanpa
mengalami keruntuhan.
c. Perletakan Umpak
Perletakan umpak ditemukan pada beberapa rumah tradisional di Indonesia. Strukturnya
biasanya berupa tiang yang diletakkan di atas batu sehingga memungkinkan terjadinya
translasi. Pada beberapa rumah tradisional perletakan semacam ini disebut dengan sistem
pondasi umpak.
Pemodelan untuk perletakan ini digunakan suatu link dengan tipe sistem friction-
pendulum isolator. Sistem ini berupa isolasi friction-pendulum yang memiliki properti
gesek pada kedua arah geser (sumbu x dan y global), kekakuan setelah slip pada arah
geser akibat radius dari pendulum, perilaku gap pada arah aksial dan kekakuan efektif
linear pada arah ketiga rotasi momen. Walaupun sistem ini dimaksudkan untuk
memodelkan suatu friction-pendulum isolator, namun model ini juga dapat digunakan
untuk memodelkan suatu model gap dengan gesekan antara dua permukaan seperti pada
system pondasi umpak.
Model Sistem Struktur Portal Geometri dari Rumah Omo Sebua dimodelkan dengan
elemen portal tiga dimensi untuk balok dan kolom sedangkan untuk tiang miring/bracing
dimodelkan sebagai batang pendel.
Pondasi Rumah Omo Sebua adalah berupa system umpak. Kolom kayu (ehomo)
diletakkan di atas batu (gehomo), dimana tiang kayu diletakkan begitu saja di atas batu
lempeng dan batu juga diletakkan begitu saja di atas tanah sehingga gaya yang bekerja
pada pondasi umpak adalah gaya gesek batu dengan kayu (μ = 0,4) dan gaya gesek batu
dengan tanah (μ = 0,7). Gaya gesek ini dipengaruhi oleh koefisien gesek antar dua
material berbeda dan gaya vertikal tegak lurus terhadap arah gaya gesek bekerja (berat
bangunan). Pemodelan umpak dilakukan dengan menggunakan link elemen berupa
Multilinier Elastic Kinematik. Model friksi coulomb dan hubungan antara gaya gesek
dan perpindahannya (U). Untuk pemodelan gesekan antara batu dengan tanah tidak
dilakukan karena nilai koefisien gesekan 0,7. Karena koefisien gesekan antara 0,5 sampai
dengan 0,7 relatif tidak berpengaruh pada respon struktur.
Hasil Simulasi menunjukkan bahwa gaya-gaya dalam (momen, lintang dan normal) yang
terjadi pada tiang tiang di atas pondasi (umpak) jauh lebih besar pada tiang tiang tanpa
bracing dibandingkan dengan tiang tiang yang memiliki bracing.
Gaya aksial yang terjadi untuk struktur tanpa bracing dipikul langsung oleh tiang-tiang
di atas pondasi (umpak) tetapi struktur dengan bracing, gaya aksial yang terjadi dipikul
oleh bracing sehingga tiang tiang lebih kuat dan stabil.
Bracing dapat mereduksi gaya geser dan momen yang terjadi pada tiang-tiang di atas
pondasi (umpak). Struktur atap rumah dengan bracing memiliki deformasi yang lebih
kecil dibandingkan dengan struktur atap rumah tanpa bracing. Kontrol seismik terdapat
pada sistem berat sendiri, sistem sambungan, sistem pondasi umpak dan sistem struktur
pengaku. Salah satu factor yang dapat mengontrol respon seismik bangunan secara
signifikanadalah pengaku diagonal (bracing), karena dapat meningkatkan nilai kekakuan
struktur.
2.2. Road map penelitian Analisis ketahanan gempa rumah panggung masyarakat Jawa Tondano
Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo
Road map penelitian terdiri dari 7 tahapan yang dikelompokkan dalam eksplorasi, identifikasi,
studi analisis dan desain sebagai berikut :
2022 2023
Eksplorasi Studi literatur
Bangunan Rumah
Adat
Identifikasi Karakterisasi material
dan struktural
bangunan rumah
panggung masyarakat
Jawa Tondano, Desa
Reksonegoro,
Kabupaten Gorontalo
Pengujian material
elemen struktur
bangunan rumah
panggung
Studi analisis Permodelan struktur bangunan rumah
panggung
Analisis struktur bangunan rumah
panggung terhadap pembebanan
Desain Laporan dan publikasi ilmiah
penelitian berisi tentang
pengaruh kondisi geometri,
struktur, elemen-elemen struktur
dan material bangunan terhadap
terhadap kekuatan dan
pembebanan yang terjadi selama
umur bangunan
pengembangan potensi
wisata edukasi bencana
pada rumah panggung Jawa
Tondano desa Reksonegoro
Analisis
struktur,
redesign,
identifikasi
kerusakan
dan perbaikan
bangunan
rumah
panggung
Gambar 2.3. Road map penelitian Analisis ketahanan gempa rumah panggung masyarakat Jawa
Tondano Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang akan dikerjakan selama waktu yang
diusulkan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, semua
tahapan untuk mecapai luaran beserta indikator capaian yang ditargetkan. Pada bagian ini harus
juga dijelaskan tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
METODA
Metode dan tahapan penelitian digambarkan dalam diagram alir Gambar 3.1 dan dijelaskan
sebagai berikut :
3.1. Studi literatur analisis ketahanan bangunan tradisional
Studi literatur bertujuan untuk mempelajari secara mendalam riset yang telah dilakukan
sebelumnya dan menentukan arah penelitian. Literatur tentang analisis ketahanan bangunan
tradisional dapat berupa artikel, jurnal, dan buku baik nasional maupun internasional. Studi
lieratur juga bertujuan untuk mengukur kedalaman penelitian yang akan dilakukan.
3.2. Identifikasi elemen dan material struktur rumah panggung masyarakat Jawa Tondano, Desa
Reksonegoro, Kabupaten Gorontalo
Sebelum permodelan struktur bangunan dilakukan terlebih dahulu dilakukan identifikasi pada
bangunan tradisional. Identifikasi elemen struktur bertujuan mengetahui kondisi sistim rangka
bangunan, elemen kolom, balok, sambungan, bracing maupun perletakan dan kemudian
mendapatkan dimensi masing-masing elemen. Setelah dilakukan identifikasi elemen struktur,
tahap berikutnya adalah mengetahui jenis material elemen struktur. Jenis material yang di
gunakan pada struktur rumah panggung Jawa Tondano, Reksonegoro adalah kayu dan alat
sambung. Untuk mengetahui jenis dan kelas kayu dialakukan pengujian untuk mendapatkan
berat jenis, tegangan tekan, tarik, lentur, dan geser kayu.
3.3 Permodelan struktur
Pada analisa struktur banguan rumah panggung harus dimodelkan sedekat mungkin dengan
kondisi sesungguhnya. Apakah perletakannya dimodelkan sebagai jepit, sendi atau umpak,
kemudian bagaimana memodelkan sisitim sambungan dan seterusnya sehingga menghasilkan
analisis yang seakurat mungkin. Pembebanan struktur juga harus disesuaikan dengan kondisi
sesungguhnya yang terjadi baik pembebanan gravitasi maupun pembebanan gempa dengan
analisis dinamik respon spektrum.
3.4 Analisis struktur
Propertis material, permodelan dan pembebanan struktur diinput kedalam alat bantu SAP 2000
untuk mendapatkan analisis struktur. Untuk mengetahui karakteristik dinamik dari struktur,
dilakukan analisa mode shape, sehingga diperoleh nilai periode getar alami. Parameter ini
mewakili karakteristik dinamik bangunan. Hasil dari analisis program membahas perubahan
geometri pada struktur akibat beban statik dan beban gempa. Analisis respon spektrum dari
pemodelan akan menghasilkan bending momen, axial force, shear force dan displacement. Hasil
analisis program adalah kekuatan struktur menahan beban dengan dimensi yang ada (eksisting).
3.5. Laporan dan publikasi ilmiah hasil penelitian
Hasil kajian baik berdasarkan data – data yang didapatkan secara langsung, dari analisis maupun
menggunakan alat bantu program SAP 2000 kemudian diolah dalam suatu laporan penelitian dan
dipublikasikan. Hasil penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah sangat diperlukan untuk
memperkaya literatur tentang rumah panggung Jawa Tondano yang hingga saat ini jumlahnya
sangat terbatas. Hasil penelitian ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk membuat konsep
wisata edukasi bencana.
3.6. Pengembangan potensi wisata edukasi bencana
Konsep desa wisata edukasi bencana yang ingin dibangun adalah bahwa keberadaan bangunan
rumah panggung Jawa Tondano yang berusia sekitar 197 tahun memiliki ketahanan konstruksi
rumah tinggal yang sangat baik. Dalam konsep desa wisata rumah panggung Jawa Tondano ingin
ditampilkan bagaimana wisata ini mengedukasi dan menampilkan literasi baik visual maupun
bentuk riil struktur bangunan, material sistem sambungan, rangka dan pondasi sebagai kekayaan
budaya Jawa Tondano yang pernah ada dan patut dilestarikan.Untuk pengembangan wisata
edukasi bencana perlu dibangun sarana dan prasarana pendukung, yang akan diindentifikasi
jumlah dan jenisnya misalnya museum sebagai bangunan arsip yang menyimpan informasi
penting.
3.7. Identifikasi kerusakan, redesign dan perbaikan dala usaha melestarikan bangunan
Seiring berjalannya waktu material yang digunakan pada komponen struktur bangunan rumah
panggung mengalami kerusakan, penurunan kekuatan dan pelapukan. Oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi secara sistematis. Untuk menentukan dimensi komponen struktur
pengganti perlu dilakukan redesign sesuai mutu atau kualitas material kayu yang tersedia.
Perbaikan struktur rumah panggung juga bisa dilakukan dengan cara memberikan perkuatan
tertentu tanpa merubah bentuk asli dan estetika sehingga merubah keasliannya.
Gambar 3.1. Bagan alir penelitian
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL PENELITIAN
Tahun ke-1
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Studi literatur X X X
2 Identifikasi elemen struktur X X
Pengujian dan identifikasi material
3
elemen struktur X X
Permodelan sistim rangka struktur,
4 sambungan, perletakan dan
pembebanan struktur X X
Analisis struktur menggunakan
5
alat bantu program SAP 2000 X X X
6 Penulisan publikasi X
7 Pembuatan laporan penelitian X
Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsep wisata edukasi bencana
pada rumah panggung Jawa
1
Tondano desa Reksonegoro,
sarana dan prasarana X X X X X
Identifikasi kerusakan,
2 rekomendasi redesign, perkuatan
dan perbaikan X X X X X
8 Penulisan publikasi X
9 Pembuatan laporan penelitian X
Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Heryati. 2021. The Meaning of Space in the Residence of Java – Tondano (Jaton) People in
Minahasa Case : Residance Period of 1900-1950. Civil Engineering and Architecture 9(6) ;
1909-1919
2. Heryati. 2019. Symbolic Meaning of Typical Minahasanese House Construction in Cultural
Contex of Tondano Javanese Society in Tondano – Minahasa. ISJET 6(5) ; 01 -11
3. Furqoni H. A. 2010. Analisis Rumah Panggung Sederhana terhadap Gempa Bumi. Skripsi
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia
4. Taviana, D., Simbolon, R. H.T. 2018. Pengaruh Tiang Bracing pada Struktur Rumah
Tradisional Nias Selatan. Buletin Utama Teknik. 14 (1) : 48-55
5. Mathani, F., Fauzan, M. 2019. Desain dan Analisis Struktur Bangunan Adat Sumatera Barat terhadap
Ketahanan Gempa. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 4 (1) : 25-36
6. Arya A. S., Boen T., Ishiyama Y. 2010. Guidelines for Earthquake Resistant Non Engineered
Construction. International Association for Eathquake Engineering
7. Boen T. 2001 Earthquake Resistant of Non Engineered Building in Indonesia. EQTAP
Workshop IV. 3-4 Des, Kamakura
8. Pranata Y. A., William K. W. 2013. Sistem Base Isolation pada Rumah Kayu Tradisional
Ammu Hawu, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Seminar Nasional SCAN#4 Hal 101-108
9. Putra B. A. 2013. Earthquake Resistant Structure on the Tradistional Houses in Indonesia.
Research Journal of Science & IT Management. 2 (3) : 29-34.