Anda di halaman 1dari 2

PERANAN KERAJAAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Kerajaan-kerajaan Islam berhasil membangun peradaban dan menopang Islamisasi yang cukup
masif. Hampir di setiap daerah yang penduduknya beragama Islam berdiri masjid, surau,
langgar, dan pesantren yang berfungsi selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai pusat
kegiatan Islam termasuk pendidikan. Tampak sudah banyak masjid yang dibangun, seperti
masjid Demak, Kudus, Ampel, Giri, dan sebagainya. Setiap tokoh-tokoh agama Islam pada
zaman itu cenderung mementingkan dan mendahulukan pembangunan masjid sebagai pusat
kegiatan keagamaan daripada bangunan lainnya.
Peranan Kerajaan Islam dalam Perkembangan Pendidikan Indonesia menyebutkan, ada dua
tujuan kerajaan yang berjaya ketika itu menyelenggarakan pendidikan agama Islam. Pertama,
untuk mengajak manusia berbuat baik. Kedua, menjaga tradisi, maksudnya sesuatu yang
diangap penting dan diperlukan oleh keluarga dan masyarakat, harus diturunkan dan diajarkan
kepada anak cucu secara turun-temurun sebagai regenerasi.
Selain itu, Dalam perkembangannya, kerajaan Islam ini memiliki peran yang sangat besar
dalam proses penyebaran agama Islam di tanah air. Beberapa peran dari kerajaan Islam yang
dianggap penting tersebut di antaranya adalah:
1. Ketika agama Islam di anut oleh Raja atau Sultan dan juga para pejabat Istana serta
para bangsawan dan di ikuti seluruh keluarganya maka di ikuti pula lapisan masyarakat
secara umum.
2. Kegiatan politik dan ekonomi kerajaan Islam menjadi sarana dalam melaksanakan
dakwah.
3. Dakwah Islam menjadi motivasi dan spirit dalam mengusir penjajah dari bumi nusantara.
4. Memudahkan transaksi perdagangan dengan para pedagang dari kawasan Timur
Tengah. Pada saat itu, para pedagang dari Gujarat kerap berkelana hingga ke daerah
yang jauh untuk berdagang. Dengan adanya kerajaan Islam, maka ada kesamaan
budaya dari kedua belah pihak sehingga lebih memudahkan dalam menjalin hubungan.
5. Mengubah budaya upeti yang banyak digunakan di zaman kerajaan sebelumnya. Hal ini
memberikan kemudahan pada rakyat karena tidak lagi mendapatkan beban membayar
upeti kepada penguasa secara berlebihan. Kalau pun kerajaan memerlukan
penggalangan dana lain, maka nilainya menjadi berbeda karena dalam Islam
menyumbang kepada pihak lain merupakan tindakan mulia dan hanya Allah yang akan
membalas dengan cara yang tidak pernah diketahui bahkan tak pernah dibayangkan
oleh orang yang memberi sumbangan tersebut. Upaya memakmurkan rakyat menjadi
tujuan kerajaan Islam yang lebih mudah diwujudkan. Tentu saja berbeda dengan sistem
kerajaan sebelumnya di mana rakyat menjadi pengabdi kepada kerajaan dan kerajaan
tidak secara otomatis mencari upaya untuk mensejahterakan rakyatnya.
6. Setelah Agama Islam menjadi agama resmi kerajaan maka perubahan-perubahan
tampak dalam sendi-sendi kehidupan kerajaan, bisa di lihat dari aspek sosial politik dan
budaya
7. Menciptakan tata kehidupan baru yang lebih sesuai dengan apa yang ada pada ajaran
Islam. Islam sebagai agama yang baru dengan mudah diterima karena tata nilai dan
sistem di dalamnya terasa lebih adil. Masing-masing individu memiliki kesempatan yang
sama untuk menempati derajat yang tinggi di mata Allah SWT tanpa membedakan latar
belakang budaya, suku dan keturunan. Demikian pula dalam tata pergaulan sehari-hari,
hubungan antar individu menjadi lebih baik, sopan santun dianggap sebagai akhlak
yang mulia, sehingga setiap individu memiliki keinginan untuk meraihnya.
8. Dalam bidang keamanan, kerajaan Islam memiliki kewajiban untuk menciptakan
kedamaian kepada seluruh rakyat, sehingga dalam melakukan kegiatan sehari-hari tidak
akan terganggu dengan ancaman keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai