2. Apa yang kalian ketahui tentang pola bottom-up dan top-down dalam perkembangan
Islam di Indonesia?
Top-down adalah pendekatan dari atas ke bawah, yang menggunakan
pengambilan keputusan oleh pemerintah dan kemudian akan dikomunikasikan kepada
rakyat. Sedangkan, bottom-up pendekatan dari bawah ke atas, yang menggunakan
pengambilan kebijakan berdasarkan masukan dari rakyat dan kemudian disusun serta
direalisasikan oleh pemerintah.
Kelebihan dari pendekatan Top-down adalah dapat menyelaraskan tujuan proyek
dengan tujuan strategis organisasi karena pemerintah yang memberikan arahan. Namun,
komunikasi yang kurang antara pemerintah dan rakyat terkait pembangunan akan
memicu konflik.
Sedangkan, kelebihan dari pendekatan bottom-up adalah Rakyat memiliki suara
dalam perencanaan kebijakan dan keputusan dibuat secara kolaboratif. Namun, tahap
perencanaan jauh lebih memakan waktu dan tenaga, dibandingkan dengan
pendekatan top-down.2
3. Apa yang menjadi persamaan dan perbedaan dari proses penyebaran Islam antara
Indonesia dan Malaysia?
Malaysia dan Indonesia memiliki beberapa persamaan, salah satunya proses
penyebaran islam di kedua negara ini sama sama dibawa oleh pedagang yang berasal dari
gujarat. Sementara itu, perbedaan dari proses penyebaran islam di Malaysia dan
Indonesia adalah jika di Indonesia proses penyebaran Islam dilakukan melalui pendidikan
dalam bentuk pesantren, sedangkan proses penyebaran Islam di Indonesia disebarkan
melalui kerajan – kerajaan.3
1
Sidikpam,” Jelaskan proses agama islam di Malaysia”
(https://brainly.co.id/tugas/14175989#:~:text=Sejarah%20masuknya%20Islam%20di%20Malaysia,datangnya
%20Inggris%20di%20kawasan%20tersebut.&text=Berdasarkan%20keterangan%20ini%20pula%2C%20maka,India
%2C%20yakni%20Gujarat%20dan%20Malabar.),diakses pada 1 Februari 2018.
2
BotakGenji72651,” Pengertian pendekatan kebijakan top down dan bottom up”
( https://brainly.co.id/tugas/14853062),diakses pada 14 Maret 2018.
3
M. Samsul Arifin, Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam(Jakarta:Kementrian Agama Republik
Indonesia,2019),hal.16&102
4. Mengapa Islam mudah diterima masyarakat Brunai Darussalam?
Karena Islam masuk kesuatu daerah tidak dengan paksaan, Islam juga tidak
mengenal pembagian kasta dalam masyarakat karena menganggap kedudukan manusia
itu sama di mata Tuhan, dan proses masuknya Islam yang berusaha membaur dengan
suatu adat istiadat disuatu daerah, membuat proses masuknya Islam menjadi mudah
diterima oleh suatu masyarakat dimana proses penyebaran itu dilakukan. 4
6. Mengapa Etnis Rohingya di Myanmar mendapat penolakan keras dari Agama Budha ?
Komunitas warga Rakhine merasa didiskriminasi secara budaya, juga
tereksploitasi secara ekonomi dan disingkirkan secara politis oleh pemerintah pusat, yang
didominasi etnis Burma. Dalam konteks spesial ini, Rohingya dianggap warga Rakhine
sebagai saingan tambahan dan ancaman bagi identitas mereka sendiri. Inilah penyebab
utama ketegangan di negara bagian itu, dan telah mengakibatkan sejumlah konflik senjata
antar kedua kelompok.6
10. Pada zaman dahulu dakwah Islam dilakukan dengan cara yang damai dan dengan
mengadopsi kebudayaan lokal, menurut anda bagaimanakah dakwah yang tepat di era
digital ini?
Di era digital ini, sebaiknya dakwah juga dilakukan melalui platform media
sosial, seperti youtube, instagram ataupun para pendakwah bisa menyiapkan aplikasi
khusus untuk berdakwah.
8
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,”Majlis Ugama Islam Singapura”
(https://id.wikipedia.org/wiki/Majlis_Ugama_Islam_Singapura),diakses 23 Januari 2018
9
M. Samsul Arifin, Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam(Jakarta:Kementrian Agama Republik
Indonesia,2019),hal.114&115
SRI MARLINA