Anda di halaman 1dari 21

Gambar Teknik Mesin 1

POTONGAN
Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat :

 Membedakan dan menggambarkan jenis-jenis potongan;

 memahami jenis arsir dan cara/aturan mengarsir untuk berbagai bentuk dan kondisi
gambar serta bahan;

 mengenal garis pemotongan dan tanda pemotongan;

 mengetahui aturan pemotongan untuk berbagai bentuk benda;

 membuat gambar proyeksi dalam bentuk potongan dan gambar proyeksi dan dari model
sesuai dengan jenis bendanya.
Potongan
Pengertian :
Mengubah pandangan tidak terlihat (garis putus-putus pada gambar) menjadi pandangan
terlihat agar pandangan atau bentukan menjadi lebih jelas
Tujuan Potongan
Tujuan potongan adalah untuk menjelaskan / menggambarkan bentuk bagian dalam suatu
benda

Buah Utuh Buah Dipotong


Macam Potongan
Potongan penuh (potongan seluruhnya)
Macam Potongan
Potongan setengah
Macam Potongan
Potongan sebagian (sobekan)
Garis Arsir
Metal : Baja, Aluminium, Tembaga, dan lain-lain

Bahan Isolasi, sintetis, karet, plastik, dan lain-lain

Batu, beton, keramik, marmer, poselen, dan lain-lain

Kayu-kayuan dan lain-lain

Potongan benda tipis

<1,5
<= 0,7
Ketentuan Pemotongan
 Semua benda yang dipotong, penampang
potongnya digambarkan dengan garis
arsir yaitu garis tipis miring 45° terhadap
garis sumbu atau garis luar benda.

 Untuk benda-benda yang berpasangan


diarsir dengan kemiringan yang
berlawanan atau dengan membedakan
jarak garis arsir
Ketentuan Pemotongan
 Garis arsir yang relatif besar hanya dibuat di
daerah garis luar benda saja.

 Untuk benda-benda silinder (poros, pena,


baut, keling, sirip dll) yang dipotong
memanjang tidak diarsir kecuali dipotong SIRIP
melintang atau disobek.
Boleh dipotong
& diarsir
Kasus Pemotongan Benda Silinder

Pemotongan Pemotongan Pemotongan


Plane 1 Plane 2 Plane 3
Kasus Pemotongan Benda Silinder
Ketentuan Pemotongan
 Garis arsir tidak boleh menabrak angka
ukuran, sebab akan mempersulit
pembacaab ukuran tersebut (tidak jelas) 50

 Jika potongan dari benda kerja yang


sama dalam bidang paralel ditunjukkan
satu sisi per satu sisi, garis arsir dibuat
sama. Tetapi jika diperlukan kejelasan
yang lebih jelas, garis arsir dapat di-
offset sepanjang garis pembagi
potongan
Sistem Pemotongan
 Pemotongan digambarkan dengan garis sumbu dengan
kedua ujung bergaris tebal dan tanda panah menghadap
kearah pemotongan
A B C D
 Huruf pemotongan dituliskan di luar tanda panah
dengan posisi tegak terhadap kertas gambar C D
 Untuk benda yang dipotong berbelok-belok, pada setiap C D
belokan dibuat garis tebal dan bila perlu huruf-hurufnya
pun ditulis pada setiap belokan.
A B C D

 Untuk benda simetri, pemotongan yang tepat


pada/melewati garis sumbu, garis penunjukkan
pemotongan tidak perlu digambarkan.
Peletakan Penampang Potong
 Pemotongan Sejajar  Pemotongan Memutar
A

A
Peletakan Penampang Potong
 Pemotongan Khusus A-A
A A-A

B-B
ya B B
rn
A na
e be
s
g
n jan
pa
A

 Pemotongan Berurutan A B C B-B


C-C
A-A

A B C
Peletakan Penampang Potong
 Untuk potongan benda yang sederhana, huruf pemotongan boleh dicantumkan dan boleh
juga tidak. Garis dan huruf pemotongan juga boleh tidak dicantumkan untuk pemotongan
yang melalui garis sumbu benda simetris.
Peletakan Penampang Potong
 Untuk pemotongan memutar (A-A), pemotongan yang berbelok-belok (B-B, C-C), atau
pemotongan yang lebih dari satu bidang pemotongan pada satu benda (D-D, E-E), garis dan
huruf pemotongan harus selalu dicantumkan.
A D
D

E E
A
B-B

D-D

A-A
B
E-E
B
Latihan 1
Latihan 2
Selesai
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai