Anda di halaman 1dari 6

STEP 1

1. SPM bidang Kesehatan adalah


- Standar pelayanan minimal yaitu ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
minimal yang ada dibidang Kesehatan dan merupukan urusan pemerintah wajib serta
berhak diperoleh setiap warga negara.
- Terdiri dari : SPM daerah provinsi dan kabupaten/kota
2. Otonomi daerah adalah suatu kewenangan dari daerah untuk mengurus kepentingan atau
membentuk keputusan untuk daerah nya sendiri.

STEP 2
1. Bagaimana penerapan prinsip manajemen pelayanan Kesehatan yang baik meliputi
perencanaan, pergerakan, pelaksaanaan, pengawasan, penilaian, dan evaluasi?
2. Apa saja indicator dan jenis pelayanan Kesehatan yang telah ditetapkan pada SPM?
3. Bagaimanan sasaran pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2025?
4. Bagaimana standar mutu pelayanan Kesehatan yang baik, efektif, dan efisien?
5. Bagaimana upaya untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat?
6. Bagaimana dampak otonomi daerah terhadap bidang Kesehatan?
7. Mengapa perencanaan program bidang Kesehatan di Indonesia tidak dapat sinkron antara
pusat dan daerah? Dan bagaimana cara mengatasinya?
8. Apa saja indicator keberhasilan dari sasaran pembangunan Kesehatan?
9. Bagaimana ruang lingkup dari manajemen pelayanan Kesehatan?
STEP 3
1. Apakah definisi dan prinsip manajemen pelayanan Kesehatan yang baik meliputi perencanaan,
pergerakan, pelaksaanaan, pengawasan, penilaian, dan evaluasi? Bagaimana penerapannya?
Suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pergerakan, pelaksanaan, penilaian, dan evaluasi
tujuannya untuk menentukan sasaran/target melalui pemanfaatan SDM.
Prinsip:
- Perencanaan  disusun melalui pengenalan permasalahan berdasarkan data yang akut
dan diperoleh dalam waktu tepat sehingga dapat mencapai target dan tujuan Kesehatan.
Aspek :
a. Penentuan tujuan yang akan dicapai
b. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar
alternatif yang dipilih.
c. Usaha/Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih
Unsu-unsur :
a. Tindakan yang harus dilakukan
b. Sebab Tindakan tersebut dilakukan
c. Dimana Tindakan tersebut dilakukan
d. Kapan Tindakan tersebut dilakukan
e. Siapa yang akan melakukan Tindakan tersebut
f. Bagaimana cara melakukan Tindakan tersebut

- Pergerakan dan pelaksanaan  rapat dinas, pengarahan apel pegawai dari setiap program,
forum.
- Pengawasan  aspek administrative, sumber daya, pencampaian kinerja program, dan
teknis pelayanan, untuk mengetahui sejauh mana pelayanan Kesehatan dan sumberdaya
apakah sudah efektif dan efisien, untuk mengetahui adanya hambatan
- Penilaian dan evaluasi  menentukan seberapa efektif pelayanan Kesehatan yang
disediakan. Tujuan : mendapatkan gambaran tingkat kinerja, masukan untuk rencana
kegiatan di tahun selanjutnya.
- Directing  memberikan arahan, pelatihan
- Budgeting  penyediaan dana/penetapan anggaran.

2. Apa saja indicator dan jenis pelayanan Kesehatan yang telah ditetapkan pada SPM?
Indikator :
- Tersedia dan berkesinambungan  semua jenis pelayanan Kesehatan tidak sulit
ditemukan
- Dapat diterima dan bersifat wajar  tidak bertentangan dengan kepercayaan
masyarakat
- Mudah dicapai  dari lokasi strategis
- Bermutu  tingkat penggunaan pelayanan Kesehatan, harus sesuai kode etik.

SPM Kesehatan daerah Provinsi, SPM Kesehatan daerah kabupaten/kota


Jenis pelayanan:
Daerah Provinsi
- Pelayanan Kesehatan bagi penduduk krisis Kesehatan akibat bencana atau berpotensi
mengalami bencana provinsi.
- Pelayanan Kesehatan bagi penduduk KLB provinsi
Daerah kabupaten/kota
- Pelayanan Kesehatan ibu hamil
- Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin
- Kesehatan bayi baru lahir
- Pelayanan Kesehatan balita
- Pada usia produktif, dan usia lanjut
- Pelayanan Kesehatan penderita hipertensi, DM, Orang dengan gangguan jiwa berat,
resiko infeksi HIV

3. Bagaimanan sasaran pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2025?


- Meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat ditunjukan meningkatnya umur harapan
hidup, menurun kematian bayi, ibu, dan menurunkan gizi kurang pada balita.
- Misi : Pembangunan nasional berwawasan Kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
daerah, pengemabngan upaya dan pembiayaan Kesehatan, pengembangan sumber daya
Kesehatan, penanggulangan keadaan darurat Kesehatan.

4. Bagaimana standar mutu pelayanan Kesehatan yang baik, efektif, dan efisien?
Persyaratan :
- tersedia dan berkesinambungan  semua jenis pelayanan Kesehatan harus tersedia di
masyarakat, tidak sulit ditemukan, dan ada Ketika dibutuhkan
- Dapat diterima dan wajar  tidak bertentangan dengan kepercayaan masyarakat sekitar
- Mudah dicapai  dari sudut lokasi
- Mudah dijangkau  biaya sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat
- Bermutu jasanya memuaskan atau tidak , sesuai dengan kode etik atau tidak
Standar :
- Persyaratan minimal  untuk menjamin pelayanan Kesehatan yang bermutu
a. Standar masukan
Ditetapkan persyartan minimal, unsur masukan untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan yang bermutu. Ada jenis, jumlah, kualifikasi tenaga pelaksana
b. Lingkungan
Ditetapkan persyaratan minimal, unsur lingkungan untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan bermutu. Meliputi: Pola organisasi dan system manajemen
c. Proses
Ditetapkan persyaratan minimal yang harus dilakukan yaitu Tindakan medis dan non
medis
- Penampilan minimal  penampilan layanan kesehatan

5. Bagaimana dampak otonomi daerah terhadap bidang Kesehatan?


Karena sumber daya setiap daerah berbeda beda sehingga dibuat otonomi, masyarakat tidak
terlalu banyak membantu, dan masalah penganggaran sulit, dapat terhambat untuk
pembangunan Kesehatan.

6. Mengapa perencanaan program bidang Kesehatan di Indonesia tidak dapat sinkron antara
pusat dan daerah? Dan bagaimana cara mengatasinya?
a. Sumber daya manusia dan kemampuan aparatur dan partisipasi masyarakat berbeda.
b. Keuangan/pendapatan setiap daerah
c. Peralatan yang tidak lengkap
d. Organisasi dan manajemen kurang
Strategi :
Tata Kelola yang baik dan bersih yaitu dari keuangan ditingkatkan dari transparansi, mendorong
tata Kelola yang efektif dan efisien, meningkatkan sinergitas antara kementrian dan daerah,
meningkatkan ketrampilan tenaga kerja, meningkatkan daya guna kemitraan untuk Menyusun
roadmap kerja sama, aturan Kerjasama, forum komunikasi antar daerah.

7. Apa saja indicator keberhasilan dari sasaran pembangunan Kesehatan?


Sasaran ibu dan anak
A. Indikator mortalitas
Dilihat dari angka kematian bayi/1000 kelahiran hidup, kematian balita/1000 kelahiran
hidup, angka kematian ibu/1000 kelahiran hidup.
B. Morbiditas
Baik balita maupun dewasa
C. Indicator kunjungan ibu hamil
D. Indikator persalinan
E. Keadaan manusia  gender terdapat perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab, dan
perilaku beraktivitas dari perempuan dan laki-laki, dibentuk dan kontruksi secara sosial
budaya dan adat istiadat masyarakat. Seharusnya dapat saling mendukung dan dapat
dimasukan ke dalam kebijakan program Kesehatan.
F. Status gizi buruk  2 kategori: BB/U, BB/TB.
Berkorelasi dengan kejadian stunting, dengan perbaikan gizi diharapkan angka stunting
dapat turun.

8. Bagaimana ruang lingkup dari manajemen pelayanan Kesehatan?


Dibagi 2:
- Lingkungan luar:
a. Umum  ekonomi, politik, hukum, budaya, teknologi.
b. Khusus  stakeholder, customer, client, supplier, pesaing, badan pemerintah,
Lembaga keuangan
- Lingkungan dalam : manusia, finansial, fisik (Gedung, kantor), system dan teknologi,
system nilai dan budaya organisasi

9. Apa peran pemerintah dalam pencapaian SPM di bidang Kesehatan?


- Pemerintah pusat  menyiapkan kebijakan, meningkatkan sumber daya, dan
mengkoordinasikan peran lintas sector.
- Pemerintah daerah  pembinaan dan monev, dapat dilakukan program Indonesia sehat
dengan pendekatan keluarga dapat melibatkan puskesmas apabila baik maka bisa
meningkatkan capaian SPM kota.

10. Faktor lingkungan apa saja yang ada di dalam cakupan system pelayanan Kesehatan?

11. Bagaimana upaya untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat?


Peningkatan angka harapan hidup  bantuan keuangan pada pemerintah kabupaten/kota,
alokasi anggaran tepat sasaran, Kerjasama dengan pihak swasta agar kualitas layanan
Kesehatan dapat lebih baik, memperbaiki perencanaan pembangunan Kesehatan yang bersifat
menyeluruh, promosi perilaku hidup sehat, mensertakan sumber daya manusia dapat dilakukan
pelatihan, memanfaatkan sarana prasarana Kesehatan yang dimiliki (transportasi daya jangkau
dapat ditingkatkan).

STEP 4

Manajemen Mutu pelayanan


Kesehatan

Prinsip Indikator SPM Kesehatan

Tersedia dan Sasaran Pemerintah


Perencanaan, penggerakan, berkesinambungan , pembangunan Pusat dan
pelaksanaan, pengawasan, Dapat diterima dan Daerah
penilaian, evaluasi bersifat wajar,
Mudah dicapai,
Bermutu
STEP 5
1. Apakah definisi dan prinsip manajemen pelayanan Kesehatan yang baik meliputi
perencanaan, pergerakan, pelaksaanaan, pengawasan, penilaian, dan evaluasi? Bagaimana
penerapannya?
2. Apa saja indicator dan jenis pelayanan Kesehatan yang telah ditetapkan pada SPM?
3. Bagaimanan sasaran pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2025?
4. Bagaimana standar mutu pelayanan Kesehatan yang baik, efektif, dan efisien?
5. Bagaimana dampak otonomi daerah terhadap bidang Kesehatan?
6. Mengapa perencanaan program bidang Kesehatan di Indonesia tidak dapat sinkron antara
pusat dan daerah? Dan bagaimana cara mengatasinya?
7. Apa saja indicator keberhasilan dari sasaran pembangunan Kesehatan?
8. Bagaimana ruang lingkup dari manajemen pelayanan Kesehatan?
9. Apa peran pemerintah dalam pencapaian SPM di bidang Kesehatan?
10. Faktor lingkungan apa saja yang ada di dalam cakupan system pelayanan Kesehatan?
11. Bagaimana upaya untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai