Anda di halaman 1dari 4

JUDUL : “Ribet amat siiih menanggulangi penyakit tidak menular”

Dokter M selaku kepala puskesmas X prihatin angka kesakitan hipertensi di wilayah kerjanya
melebihi angka kesakitan di kota nya. Untuk membuat rencana aksi, Dokter M dan stafnya harus
faham betul tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada angka kesakitan dan faktor risiko kejadian
penyakit tidak menular. Dokter M juga mencoba memformulasikan rencana aksinya dengan
menerapkan PMK No. 71 tahun 2015 di Puskesmas. Secara spesifik factor-faktor risiko penyakit
hipertensi juga harus difahami. Indikator keberhasilan penatalaksanaan komprehensif penyakit
hipertensi juga memerlukan perhatian tersendiri guna keberhasilan rencana aksinya. Dokter M juga
membuat rencana aksi yang melibatkan masyarakat dengan mendirikan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU) Penyakit Tidak Menular dengan mensosialisasikan Konsep dasar program Posbindu
penyakit tidak menular.

STEP 1:

1. Posbindu: pos pelayanan kepada msyarakat penyelangaraan dgn puskesmas dgn melibatkan
pihak masyarakat, lamsia, keluarga, dari organisasi2
Kegiatannya: deteksi dini, pemantauan, tindak lanjut factor resiko ptm

STEP 2:

1. (bintang) bagaimana karakteristik dari ptm?


2. (intan) apa saja faktor2 yg berpengaruh pada angka kesakitan dan fakto resiko pada kejadian
ptm?
3. (wahyu) bagaiman renca aksi terhadap ptm berdasarkan PMK no 71 thn 2015 di puskesmas?
4. (azrial) apa upaya pencegahan dari ptm?
5. (wina) apa saja faktor2 resiko penyakit hipertensi?
6. Apa saja Indikator keberhasilan penatalaksanaan komprehensif penyakit hipertensi?
7. (Zahra) apa saja konsep dasar program posbindu ptm?
8. (bella) apa saja tahapan pelaksanaan kegiatan posbindu?
9. (Mutiara) bagaimana mekanisme sosialisasi yg bisa dilakukan oleh dokter ke masyarakat?

STEP 3:

1. (bintang) bagaimana karakteristik dari ptm?


Jawab:
(Mutiara) penyakit yg sering tdk terdeteksi krna tdk bergejala dan tdk ada keluhan (onset
awal), biasanya ditemukan dlm tahap lanjut yg gejala sdh lebih parah dan akan sngat
berbahaya dmn mortalitasnya meningkat.
(wina)ptm= biasanya tdk disebabkan oleh infeksi, gejalanya tdk signifikan, penderitanay spt
kelelahan shgga diabaikan. Untuk karakteristik tdk ada rantai penularan(asalnya),
penyakitnya berlarut2/kronis, cara penyebabnya bisa memiliki byk factor (multifactorial).
(intan) gambaran penyebaran penyakit tdk menular ada 3: 1) lbh banyak dgn atau tahap
gejala klinik (gelaja tdk ada- ringan) contoh: tbc (awalnya: batuk biasa) 2) ada klinik jelas,
Sebagian besar penderita gejalanya tampak secara klinis (contohnya: campak) 3) penyakit yg
umumnya berakhir dgn kematian, (contoh: rabies).
Karakteristik manifestasi klinis: 1) menyebabkan kematian, 2) jarang emnimbulkan kematian
tapi menimbulkan kerugian materi 3)menyebabkan kelainan.
2. (intan) apa saja faktor2 yg berpengaruh pada angka kesakitan dan fakto resiko pada kejadian
ptm?
Jawab:
(bintang) faktor2 makanan (sayur, buah, soda, tinggi colestrol, fastfood), aktivitas fisik (aktiv
olahrag menurunkan hipertensi), life style (merokok), aktifitas fisik, stressor, paparan bahan
kimia, penggunaan narkoba meningkat factor resiko ptm. = dpt dubah
(azrial) tdk dapat diubah: jenis kelamin, usia (makin tua, penyakitnya makin banyak), genetic,
factor lingkungan (fktor ekonomi)= rumah kumuh, paparan rokok, dll.
3. (wahyu) bagaiman renca aksi terhadap ptm berdasarkan PMK no 71 thn 2015 di puskesmas?
Jawab:
(anita) penanggulangan ptm.
- Survey ptm : untuk memperoleh informasi situasi lokasi, kecenderungan penyakit, factor
resiko. Melalu pengumpulan data, interpretasi data, desiminasi informasi factor reskiko,
promosi Kesehatan= cek Kesehatan berkala, hindari asap roko, rajin aktivitas fisik, diet
sehat, istirahat cukup, Kelola
- Advokasi, pemberdayaan masyarakat, kemitraan kader Kesehatan
- Deteksi dini ptm : u/ menemukan faktot resiko = wawancara, pengukuran, pmrx rutin
- Perlindungan khusus: mencegah penyakit dan kekebalan = imunisasi
- Penanganan khusus: pelayana pengobatan dan perwatan u? mengurangi fktor resiko,
megobati dan prognosis lbh baik lagi

(wina) deteksi dini: ada beberapa kegiatan >> pengukuran td, gula darah, imt

Wawancara : tanyakan fktor perilaku beresiko (life style) = rokok, pola makan, dll

4. (azrial) apa upaya pencegahan dari ptm?


Jawab:
(bintang)pencegahn primordial : kondisi menghalau penyakit >> melaly kebiasaan life style
dan factor resiko penyakit, maindset,
Pencegahan tingkat pertama: kampanye Kesehatan masyarakat
Pencegahan khusus:
Tingkat kedua : diagnosis dini, screening, pengobatan (kemo, bedah,dll)
Tingkat ke3 :Rehabilitasi
(wina) kampanye>> diadakan sosialisai, edukasi (bekerja sama dgn pihak2 setempat yg
berwenang (kades, bag puskesmas,dll)
5. (wina) apa saja faktor2 resiko penyakit hipertensi?
Jawab:
(very) usia diatas >50thn lebih banyak terkena hipertensi, jenis kelamin= laki2 lebih banyak
dibandingkan Wanita>> gaya hidup, merokok =zat kimia nikotin >> aterosklerosis dan
tekanan darah tinggi, obesitas
(wahyu) usia= makin tua makin beresiko >> perubahan struktur PD lumennya menye,mpit
dindingnya stenosis>> td sistolik meningkat, Riwayat keluarga= salah satu orti hipertensi>>
anak yg dilahirakn 2x beresiko hipertensi, merokok= nikotin >> diserap PD kecil>> diparu2
diedarkan>> otak (dlm dtk)>> adrenal>> epinfrin dan adrenalon>> penyempitan PD>>
jantung bekerja lebig kuat >> td meningkat.
Kebiasaan olahraga= meningkat 1,77x pada org yg tdk olahraga
Imt= obesitas mempengaruhi TD
Kebiasaan konsumsi asin= teori garam (sodium) berkontribusi terjadinya peningkatan TD>>
sodium mengaktifkan vasopressor ssp>> retensi air> meningkatkan TD
Berlemak: lemak jenuh >> peningkatan LDL>> aterosklerosis>> system cardio terganggu >>
resiko hipertensi meningkat.
(bella) asupan mineral : natrium>> melibatkan system RAA, natriuum-kalium= peningkatan
vasodilatasi katekolamin angiostensi turun, konsumsi alcohol, penurunan konsumsi alcohol=
td sistolik turun, obesitas: bb lebih>> sulit gerak>> beban jantung bertambag, pompa
jantung menigkat, fktor olahra= jika kurang olahrag>> asuoan garam bertambah>> resiko
hipertensi
(wina) stress = menigkatkan TD sewaktu>> adrenalin meningkta>> jantung memompa lbh
cepat>> td meningkt.
6. Apa saja Indikator keberhasilan penatalaksanaan komprehensif penyakit hipertensi?
Jawab:
Mutiara) kemenkes
Indicator global; 1 . penurunan prevelensi hipertensi 25%, 2. Penurunan konsumsi
garam(sodium) pada populasi 30%, 3. Penurunan 50% dari orang yg sesuai dgn kriteri
hipertensi untuk diberikan pengobatan dan perawatan , 4. Penurunan 80% kesediaan obat
esensial dan teknologi skrining kpd pasien.
7. (Zahra) apa saja konsep dasar program posbindu ptm?
Jawab:
(anita) kegiatannya 10:
- Penggalian informasi, fktor resiko dgn wawancara sederhana
- Aktivitas fisik, merokok, potensi kdrt, informasi lainnya untuk mengidentifikasi ptm
- Penukurn bb,tb,imt, lperut, analisisi lemak tubuh,tekana darah 1 bulan sekali
- Fungsi paru sederhan tiap 1 thun sekali, 3bulan sekali bagi yg beresiko, penderita
gangguan paru1 bulan 1x
- Pmeriksaan gula darah> peserta sehat: 3 thn sekali, dm: 1 tahun sekli
- Px kolestrol total gliserida
- Inspeksi visual asama asetat
- Px kadar alkohon pernafasan, tes amfemin urin
- Konseling dn pnyuluha
- Kegiatan aktivitas fisik/ olahraga bersama
- Kegiatan rujuk faskes dasar untuk respon cepat sederhana penangana prarujukan

(wina) dibagi 2 kelompok

- Posbindu Ptm dasar: pelayanan deteksi dini fcto rx, wawancara (deteksi dini dlm rpk),
pengukuran tb,bb, imt
- Posbindu Ptm utama: px gula darah, kolestrol, iva. Bekerja sama poskesehatan
desa/kelurah/kelompok masyarakat/Lembaga.
8. (bella) apa saja tahapan pelaksanaan kegiatan posbindu?
Jawab:
(azrial)
– dilakukan registrasi >> nomer urut >> catat ulang buku pemantauan ptm ke buku petugas
posbindu
- Wawancara : menelusuri fktor resiko >> life style, stressor
- Pengukuran tb,bb,imt,analisi lemak tubuh
- Px penunjang lain: gula darah, tensi, kolestrol total, trigliserida
- Konseling dan edukasi factor resiko, Tindakan lebih lanjut

(Mutiara) dibagi ke 5 meja


- Meja 1: regis, pencatatan
- Meja 2: anamnesis terarah (sesuai ptmnya)
- Meja 3: px fisik
- Meja 4: px penunjang lainnya = pengukuran td,dll
- Meja 5: konseling, edukasi
- Jika diperlukan rujukan dan respon cepat sederhana yg mengikuti posbindu
- Kegiatan2 olaharaga Bersama, demo masak, kumpul2 warga dan konseling sederhana
- Dilakukakn evaluasi

(intan) selama proses kegiatan seblm pemeriksaan dilakuakn senam Bersama, dll. Sebelum
dilakukan pemeriksaan kadernya melakukan penyuluhan kelompok + lembar wawancara=
diisi peserta, lalu dilalukan pemeriksaan.

(wina) pemilihan waktu = diselenggarakan sebulan sekali disesuaikan, tempat: biasanya yg


mudah dijangkau dan nyaman untuk peserta (rumah warga, fasilitas balai desa). Kader
penggerak bertugas untuk mengumpulkan peserta2 (lbh aktif dlm komunikasi >>
menggerakan masyarakat) dan wawancara (meja2).

9. (Mutiara) bagaimana mekanisme sosialisasi yg bisa dilakukan oleh dokter ke masyarakat?


Jawab:
Dikumpulkan pesertanya lalu penyuluhan (verbal) dibagikan selembaran tentang ptm yg
akan disampaikan, siapkan materi (ppt)
(wina) penyuluhan verbal: Bahasa awam agar mudah dipahami
(bella) sesuai factor resikonya contoh:
- kurang sayur buah jika tdk berhasil 3bln berikutnya lakukan konseling,
- individu kurang aktivitas fisik konseling-penyuluhan diet seimbang, aktivitas fisik, bagi yg
merokok (kurangi meroko),
- alkohol (konseling dgn nasihan kurangi sedikit2),
- obesitas = diet sehat seimbang, aktivitas fisik,
- tekan darah tinggi : konsumsi garam jgn melebih 1 sendok teh, tdk merokok
- gula darah: diet sehat, cek gula darah tiap bulan,
- kolestrol-trigliserida-Wanita dgn benjolan payudara: SADARI mandiri, control hormonal.

Anda mungkin juga menyukai