Anda di halaman 1dari 6

SKRIP PRESENTASI E-CANTING

PANTUN
Batik Indonesia banyak diminati
Diminati sampai negara asing
Izinkan kami presentasi
Dari team E-Canting

Latar Belakang
Batik tulis ditetapkan UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk
budaya lisan dan non-bendawi Indonesia.
Permintaan batik tulis terus meningkat, berdasarkan data Kementerian
Perindustrian, nilai ekspor batik pada awal tahun 2020 mencapai USD 21,54 juta.
Salah satu daerah yang ikut melestarikan batik tulis yaitu desa makmur
jaya, kecamatan simpang kiri.
Pimpinan Yayasan Rumah Kita, Ibu Risdianti sebagai mitra tim PKM-PI
sudah mendirikan usaha batik tulis sejak 2019.

Terhitung sejak Januari hingga Maret jumlah produksi batik tulis sebanyak 4
lembar perbulan dengan kisaran harga Rp.250.000 – Rp.400.000 tergantung
tingkat kerumitan pola dan jumlah warna batik. income yang didapatkan sebesar
Rp.1.000.000 – Rp.1.600.000 perbulan.

Hasil wawancara tim PKM-PI dengan mitra Menyatakan proses


pembuatan batik tulis terdiri dari 4 tahap,
yaitu pembuatan pola,
penerakkan lilin malam,
pewarnaan dan
pelorotan malam,

dengan proses yang paling menentukan kualitas batik tulis yaitu proses
penerakan lilin malam.

Penggunaan canting konvensonal dengan kompor sebagai media pencairan


lilin menimbulkan permasalahan pada proses pembatikan, diantaranya:
1. Ketidakstabilan suhu berpengaruh terhadap kekentalan lilin malam
2. Lilin malam yang tidak tembus ke bagian belakang kain harus dipertegas
kembali yang mengakibatkan lamanya proses penerakan.
3. Penggunaan kompor sebagai media untuk melelehkan lilin malam
menimbulkan polusi udara yang banyak mengandung karbonmonoksida
(CO) dan juga mengandung NO2, SO3, HC, H2S sehingga berdampak
buruk bagi mitra, terutama saat penerakan.
SOLUSI
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, kami dari tim PKM-PI

yang diketuai oleh Cika Faradila dari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan,
berkolaborasi dengan Sulandari dari Fisika,
Hilyati Iftinan Lubis dari pendidikan seni rupa,
Rangga Prasetyo Darmawan dari Fisika,
Sigit Irawan dari teknik elektro.
Kami didampingi oleh Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si, memberikan solusi berupa
E-Canting.

E.Canting merupakan solusi terbaik bagi permasalahan mitra yang telah


didiskusikan bersama mitra dan dosen pendamping,
dirancang menggunakan mikrokontroler arduino nano
yang dihubungkan dengan sensor suhu dan heater plate untuk memanaskan
lilin malam dan menjaga suhu tetap konstan sehingga viskositas lilin malam tetap
stabil.
Penggunaan E-Canting berpotensi mengurangi tingkat kebocoran dan
mengefektifkan proses penerakan malam sehingga mampu meningkatkan income
mitra serta tidak menghasilkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan mitra.

TUJUAN
Adapun Tujuan dari kegiatan Tim PKM-PI yaitu:
Menghasilkan E-Canting untuk membantu penerakan lilin malam

Mitra mampu menggunakan E-Canting berbasis mikrokontroler dalam


memproduksi batik tulis yang berkualitas

Mitra mampu meningkatkan produksi dan kualitas batik tulis

LUARAN

Luaran yang dihasilkan Tim PKM-PI berupa luaran wajib dan luaran
tambahan.
Luaran wajib dibuat berdasarkan buku pedoman PKM-PI tahun 2022 yang
terdiri dari
laporan kemajuan,
laporan akhir,
dan buku pedoman mitra,

sedangkan luaran tambahan dibuat berdasarkan baseline kegiatan dan


permasalahan mitra berupa
E-Canting dan
publikasi kegiatan pada website Universitas Negeri Medan, Media sosial,
dan koran tribun Medan
serta artikel yang dipublikasikan pada jurnal Geliga Sains.

METODE

Kegiatan tim PKM-PI dilakukan selama 3 bulan sejak Juni-Agustus 2022


secara luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan berdiskusi bersama dosen
pendamping dan mitra, serta melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi dari
pihak Universitas negeri medan.

Kegiatan dilakukan mengikuti diagram alir, didahului dengan

1. Perancangan desain E-Canting dibuat berdasarkan kebutuhan mitra dengan


didampingi oleh dosen pendamping. Pembuatan desain menggunakan
software solidworks.

2. Pengumpulan alat dan bahan dilakukan secara langsung dan melalui


market place. Alat dan bahan utama yang digunakan antara lain, arduino
nano, heater plate, sensor suhu, servo, LCD, dan solder.

3. Pembuatan E-Canting dilakukan dengan 3 tahap, yaitu

a. Pembuatan program, menggunakan Software Arduino IDE


membuat perintah, untuk pengaturan suhu, servo, heater plate, dan
OLED.

b. Pembuatan Rangkaian E-Canting, menggunakan software


proteus, Kemudian menghubungkan semua komponen elektronika
dengan arduino melalui penyolderan.

c. Penggabungan E-Canting, menyatukan semua bahan, komponen


dan rangkaian yang telah dirangkai menjadi produk E-Canting
4. Pengujian E-Canting dilakukan Tim PKM-PI untuk mengetahui kinerja
E-canting dalam proses penerakan lilin malam, mulai dari pengendalian
suhu, sistem kerja tuas, dan fungsi seluruh komponen yang terdapat pada
E-canting

5. Tim PKM-PI melakukan pendampingan mitra dilakukan dengan 4 tahap,


yaitu

pengenalan E-Canting,
pengenalan modifikasi motif beserta pembuatan motif,
serta cara penggunaan dan perawatan E-Canting yang dilanjutkan dengan
pelorodan.

6. Monitoring dan evaluasi dilakukan setelah 1 bulan pelaksanaan


pendampingan oleh Tim PKM-PI bersama dosen pendamping untuk
mengetahui kebermanfaatan E-Canting yang telah di gunakan.
Hasil evaluasi di temukan bahwa telah terjadi peningkatan kualitas dan
produksi batik sehingga meningkatkan penjualan mitra.

HASIL YANG DICAPAI


Hasil yang dicapai Tim PKM-PI yang pertama
adalah buku pedoman, dirancang untuk memudahkan mitra dalam
mengaplikasikan E-Canting yang berisi deskripsi alat, keunggulan, komponen E-
Canting beserta dimensinya, cara kerja, cara membatik, perawatan E-Canting,
serta desain modifikasi batik tulis.

Artikel Ilmiah untuk memperkenalkan produk mitra serta sebagai sumber


rujukan untuk pembuatan E-Canting.

Publikasi website sebagai media untuk memperkenalkan batik mitra sehingga


meningkatkan jumlah permintaan batik yang bermuara pada peningkatan income.

E-Canting memiliki dimensi panjang (20 cm), lebar (4 cm), dan tinggi (14
cm) dengan massa total (200 g) dilengkapi dengan beberapa komponen
diantaranya:
1. Mikrokontroler arduino nano
2. Sensor suhu
3. Heater Plate
4. OLED
5. SERVO
6. Baterai Lithium Polymer
7. Saklar 2 Pin
8. Push Button (3 tombol)
9. Step Down Dc to Dc
10. MOSFET

Cara Kerja E-Canting Dimulai Dengan:

1. Memasang mata canting sesuai dengan motif batik yang akan dibuat
2. Hidupkan saklar pada posisi On untuk mengalirkan arus listrik.
3. Masukkan lilin malam secukupnya kedalam kepala canting.
4. Atur minimum dan maksimum dengan menggunakan push button.
5. Tekan tuas untuk mengatur keluarnya lilin malam.

Perbandingan E-Canting vs Canting

Penggunaan Canting masih menggunakan kompor minyak atau gas


sehingga menghasilkan polusi yang berbahaya bagi kesehatan mitra
sedangkan E-Canting sudah menggunakan heater plate dan tidak
menghasilkan polusi.
Canting konvensional rentan terjadi kebocoran sedangkan E-Canting
didesain dengan sisitem tuas untuk menghindari kebocoran lilin.
Pembuatan batik menggunakan canting mengharuskan mitra untuk
berulang kali mengisi lilin dari wajan sedangkan
E-Canting memiliki kapasitas wadah yang besar sehingga meminimalisir
pengisian lilin yang berulang.

Penggunaan E-Canting telah mampu mengurangi kebocoran lilin malam


dan meningkatkan jumlah produksi serta kualitas produk sehingga mampu
meningkatkan harga jual sebesar Rp.400.000 – Rp. 600.000 dan bermuara pada
income mitra sebesar Rp. 3.600.000 – Rp. 5.400.000/bulan.

E-Canting yang didesain memiliki peluang perolehan HKI karena:


1) Memiliki sistem pengontrolan suhu dan viskositas
2) Memanfaatkan baterai sebagai sumber energi yang disalurkan pada heater
plate untuk mencairkan lilin malam
3) Terdapat Katup yang dikendalikan oleh Servo sebagai pengatur keluarnya
lilin malam secara otomatis.

Rencana tahapan berikutnya yaitu:


1) Menyelesaikan laporan akhir kegiatan tim PKM-PI
2) Menjalin kerjasama dengan mitra dan pengrajin batik tulis lainnya,
khususnya di Sumatera.
3) Penggunaan E-Canting oleh mitra secara berkelanjutan serta sebagai pilot
project bagi pengrajin batik di Indonesia.

Berikut adalah testimoni dari mitra setelah menggunakan E-Canting.

PENUTUP
1. Kementrian dan Kebudayaan
2. Program Kreativitas Mahasiswa
3. Universitas Negeri Medan
4. Mitra Yayasan Rumah Kita
5. Ibu Dr. Rita Juliani M.Si

Anda mungkin juga menyukai