Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN 2

TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1 Siswa dapat mendeskripsikan transaksi bisnis perusahaan manufaktur.
1.2 Siswa dapat mengidentifikasi transaksi bisnis perusahaan manufaktur dengan teliti.
1.3 Siswa dapat menyimpulkan transaksi bisnis perusahaan manufaktur dengan benar.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian dijual.
Perusahaan jasa menjual jasa yang tidak berwujud, sedangkan
perusahaan dagang dan manufaktur menjual produk-produk yang
memiliki wujud.

Pada perusahaan dagang setelah dibeli dari pemasok, barang


langsung dijual tanpa diproses terlebih dahulu. Di perusahaan
manufaktur, sebelum dapat dijual maka barang harus diproses terlebih
dahulu dari bahan mentah menjadi barang jadi.

Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur dilakukan
dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan yang
dimiliki oleh masing- masing satuan kerja.Perusahaan manufaktur memperoleh
produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi.

Di perusahaan manufaktur persediaan terdiri dari:


1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials Inventory)
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process)
3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)

2. Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)


Barang yang dijual dalam perusahaan manufaktur adalah barang jadi.
Untuk menghasilkan barang jadi maka diperlukan proses produksi untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya yang dikeluarka untuk
memproduksi/mengubah bahan baku menjadi barang jadi
dinamakan biaya produksi/biaya manufaktur. Biaya manufaktur sering disebut
juga dengan istilah biaya pabrik/biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi di
pabrik selama suatu periode.

1
Biaya manufaktur terdiri dari:
1. Biaya bahan baku langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari
produk jadi, dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan
dengan barang jadi. Contohnya adalah kayu yang digunakan untuk
membuat furniture. Kemudahan penelusuran item bahan baku
tersebut ke barang jadi merupakan pertimbangan utama dalam
mengklasifikasikan suatu biaya sebagai bahan baku langsung.

Misalnya saja, jumlah paku di furniture merupakan bagian integral


dari barang jadi, tetapi karena biaya dari paku yang diperlukan
untuk setiap furniture tidak signifikan, maka paku dikalsifikasikan
sebagai bahan baku tidak langsung

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)


Adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung
menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu atau dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi.

3. Overhead Pabrik (Factory Overhead)


Disebut juga sebagai overhead manufaktur, beban manufaktur, atau
beban pabrik. Adalah biaya-biaya manufaktur selain bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung dan tidak dapat ditelusuri
secara langsung ke barang jadi.

3. Pencatatan Transaksi Manufaktur


Proses akuntansi pada perusahaan manufaktur sebenarnya tidak berbeda dengan
perusahaan jasa dan dagang yaitu dimulai dari pembuatan atau penerimaan bukti
transaksi, pencacatan kedalam jurnal, posting ke buku besar, pembuatan neraca
saldo, pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian pembuatan neraca saldo
setelah penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, pembuatan jurnal penutup,
pembuatan neraca saldo setelah penutup dan pembuatan jurnal balik.

Bagian pertama akan dibahas metode perpetual terlebih dahulu. Misalkan neraca
saldo tanggal 1 Desember 2015 dari perusahaan Radhite adalah sebagai berikut:

2
PT RADHITE
Neraca Saldo
Per 1 Desember 2015
Debit Kredit
Kas Rp 12.800.000
Piutang Usaha 1.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Wesel Tagih 3.600.000
Barang Jadi 20.250.000
Barang Dalam Proses 10.000.000
Bahan Baku 10.250.000
Perlengkapan Kantor 600.000
Asuransi di bayar di muka 1.200.000
Tanah 100.000.000
Bangunan 240.550.000
Mesin dan peralatan 33.200.000
Akumulasi penyusutan aktiva tetap Rp 2.400.000
Utang Usaha 49.500.000
Sewa diterima di muka 2.000.000
Wesel Bayar 12.600.000
Utang Obligasi 50.000.000
Sahambiasa 200.000.000
AgioSaham 23.428.000
Laba ditahan 25.900.000
Penjualan 168.000.000
Diskon penjualan 1.400.000
Retur dan potongan penjualan 2.000.000
Harga Pokok Penjualan 90.500.000
Pendapatan bunga 5.144.000
Pendapatan Sewa
Beban gaji administrasi 6.533.000
Beban gaji penjualan 3.267.000
Beban perlengkapan
Beban Piutang Tak tertagih
Beban Asuransi
Beban Penyusutan
Beban Bunga 1.300.000
Beban Pengiriman 522.000
Rp 538.972.000 Rp 538.972.000

3
1. Pembelian Bahan Baku
Sama halnya dengan perusahaan dagang, bila menggunakan metode perpetual pembelian bahan
baku akan dicatat sebagai persediaan. Bila di perusahan dagang persediaannya adalah persediaan
barang dagang (merchandise inventory), maka di perusahaan manufaktur persediaan yang dibeli
adalah persediaan bahan baku (raw materials). Misal selama bulan desember dibeli bahan baku
secara kredit sebesar Rp 5.000.000. Atas transaksi ini maka jurnal yang akan di buat adalah
sebagai berikut:
Bahan Baku Rp 5.000.000
Utang Usaha Rp 5.000.000
Mencatat pembelian bahan baku secara kredit

2. Penggunaan Bahan Baku


Selama bulan Desember Rp 3.000.000 digunakan untuk produksi dan Rp 500.000 dikeluarkan
untuk penggunaan tidak langsung. Penggunaan bahan baku untuk produksi adalah merupakan
unsur bahan baku langsung dan akan dicatat sebagai barang dalam proses (work in process).
Sedangkan untuk penggunaan tidak langsung akan dicatat sebagai pengendali overhead pabrik
(overhead control) karena bahan baku tidak langsung merupakan unsur biaya overhead pabrik.
Jurnal yang dibuat untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Barang Dalam Proses Rp 3.000.000
Pengendali overhead pabrik 500.000
Bahan Baku Rp 3.500.000
Mencatat penggunaan bahan baku langsung dan tidak
langsung

3. Pencatatan Gaji dan Upah


Di perusahaan manufaktur selain harus membayar gaji bagian administrasi dan pemasaran juga
harus membayar gaji bagian produksi. Di bagian produksi gaji terbagi menjadi upah langsung
dan upah tidak langsung. Untuk upah langsung transaksi akan dicatat sebagai barang dalam
proses, sedangkan karena upah langsung merupakan unsur dari overhead pabrik maka akan
dicatat sebagai pengendali overhead pabrik.
Untuk lebih jelasnya misalkan saja selama bulan desember total gaji yang dibayar sebesar Rp
6.000.000 yang terdiri dari Tenaga kerja langsung 65%, Tenaga kerja tidak langsung 15%,
bagian pemasaran 13% dan bagian administrasi 7%. Jurnal yang dibuat untuk transaksi di atas
adalah sebagai berikut:
4
Beban Gaji Rp 6.000.000
Utang Gaji Rp 6.000.000
Mencatat beban gaji yang masih harus dibayar untuk bulan
desember
Barang Dalam Proses Rp 3.900.000
Pengendali overhead pabrik 900.000
Beban Gaji Admnistrasi 780.000
Beban Gaji Penjualan 420.000
Beban Gaji Rp 6.000.0000
Mencatat distribusi beban gaji
Utang gaji Rp 6.000.000
Kas Rp 6.000.000
Mencatat pembayaran gaji yang terhutang

4. Pencatatan Overhead Pabrik Selain Bahan


Tidak Langsung Dan Tenaga Kerja Tidak Langsung
Seperti diketahui biaya overhead pabrik adalah biaya produksi, selain bahan langsung dan tenaga
kerja langsung yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke barang jadi. Biaya overhead pabrik
yang dikeluarkan dapat berupa kas ataupun non kas.
Contoh overhead pabrik selain bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung
adalah: penyusutan, listrik, pemanasan, asuransi, pemeliharaan pabrik dan lain-lain. Untuk
seluruh biaya overhead pabrik maka biaya itu ditampung dulu dalam perkiraan pengendali
overhead pabrik. Misalkan selama bulan desember overhead pabrik yang dibayar per kas Rp
1.450.000, yang masih
berupa utang usaha Rp 500.000; penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp 750.000; asuransi
pabrik Rp 200.000. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
Pengendali Overhead Pabrik Rp 2.900.000
Kas Rp 1.450.000
Utang Usaha 500.000
Akumulasi Penyusutan Aktiva tetap 750.000
Asuransi Di bayar Di muka 200.000
Mencatat berbagai overhead pabrik

5. Membebankan Overhead Pabrik Ke Barang Dalam Proses


Seluruh overhead pabrik yang sudah dicatat sebagai pengendali overhead pabrik
kemudian dikumpulkan ke barang dalam proses, dari transaksi-transaksi
sebelumnya, maka jurnal yang dibuat untuk mencatat pembebanan overhead
pabrik adalah:

Barang Dalam Rp 4.300.000


Proses
Pengendali Rp 4.300.000
Overhead Pabrik
Mencatat pembebanan overhead pabrik ke
barang dalam proses

6. Pencatatan Produk Jadi


Tujuan utama produksi adalah menghasilkan barang jadi yang akan dijual. Barang
yang sudah diproses dan selesai akan dicatat ke perkiraan persediaan barang jadi.
Misalkan selama bulan desember tersebut produk jadi sebesar Rp 19.000.000,
maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Barang jadi Rp 19.000.000


Barang Rp 19.000.000
Dalam proses
Mencatat barang jadi yang ditransfer ke gudang
barang jadi

7. Pencatatan Penjualan Barang Jadi


Misalkan selama bulan desember dijual barang jadi sebesar Rp. 50.000.000. Dari
total penjualan tersebut 75% dibayar tunai, sisanya kredit. Harga pokok barang
jadi yang dijual adalah Rp
29.250.000. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Kas Rp 37.500.000
Piutang 12.500.000
usaha
Penjualan Rp 50.000.000
Harga Pokok
penjualan Rp 29.250.000
Barang Jadi Rp 29.250.000
Mencatat penjualan selama bulan Desember
Jurnal selama bulan desember secara total dicatat dalam jurnal umum sebagai
berikut:

Ref
Tanggal Deskrpsi Post Debit Kredit
Desember
a Bahan Baku √ Rp 5.000.000
Utang Usaha √ Rp 5.000.000
Mencatat pembelian bahan baku
secara kredit
b Barang Dalam Proses √ Rp 3.000.000
Pengendali Overhead Pabrik √ 500.000
Bahan Baku √ Rp 3.500.000
Mencatat penggunaan bahan baku
langsung dan tidak langsung
c Beban Gaji √ Rp 6.000.000
Utang Gaji √ Rp 6.000.000
Mencatat beban Gaji yang masih
harus di bayar untuk bulan Desember
Barang Dalam Proses √ Rp 3.900.000
Pengendali Overhead Pabrik √ 900.000
Beban Gaji Administrasi √ 780.000
Beban Gaji Penjualan √ 420.000
Beban Gaji √ Rp 6.000.000
Mencatat distribus i beban Gaji

Utang Gaji √ Rp 6.000.000


Kas √ Rp 6.000.000
Mencatat pembayaran gaji yang
Terhutang
7
Ref
Tanggal Deskrpsi Post Debit Kredit
d Pengendali Overhead Pabrik √ Rp 2.900.000
Kas √ Rp 1.450.000
Utang Usaha √ 500.000
Akumulasi Penyusutan
Aktiva Tetap √ 750.000
Asuransi Di Bayar Di muka √ 200.000
E Barang Dalam Proses √ Rp 4.300.000
Pengendali Overhead Pabrik √ Rp 4.300.000
Mencatat pembebanan overhead
pabrik ke barang dalam proses
F Barang Jadi √ Rp 19.000.000
Barang Dalam Proses √ Rp 19.000.000
Mencatat barag jadi yang di transfe r ke
gudang barang jadi

G Kas √ Rp 37.500.000
Piutang Usaha √ 12.500.000
Penjualan √ Rp 50.000.000

Harga Pokok Penjualan √ Rp 29.250.000


Barang Jadi √ Rp 29.250.000
Mencatat penjualan selama bulan
Desember

8
Beberapa hal yang terdapat pada Perusahaan Manufaktur
a. Menjual barang yang diperoleh dengan cara mengolah bahan baku terlebih
dahulu.
b. Tujuannya menghasilkan barang jadi yang bernilai jual.
c. Memiliki persediaan bahan olahan atau bahan baku.
d. Dalam menentukkan harga pokok harus melalui beberapa tahapan.
e. Membuat laporan harga pokok produksi.
f. Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
g. Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari
aktifitas ekonomi tersebut.

Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur


Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari perusahaan manufaktur:

 Pendapatannya Berasal dari Penjualan


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi, menghasilkan serta
menjual produk berupa barang. Barang yang dimaksud bisa berupa barang setengah jadi
dan barang jadi seperti peralatan rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman.

Karena melakukan penjualan berupa barang, maka pendapatan utama perusahaan


memperolehnya dari penjualan produk barang yang menghasilkannya.
Biasanya satu manufaktur memproduksi lebih dari 1 jenis barang jadi atau barang
setengah jadi Semakin banyak barang yang memproduksi, semakin banyak pula
pendapatan yang masuk.

 Memiliki Persediaan Fisik


Produk yang menjual oleh perusahaan manufaktur adalah barang berwujud yang dapat
dilihat dan diraba, sehingga perusahaan ini memiliki persediaan produk secara fisik.

Persediaan produknya bisa berupa persediaan barang jadi yang siap menjual atau
persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses yang nantinya akan memproses
kembali menjadi barang jadi. Stok barang pun juga harus selalu update agar proses
produksi tidak terganggu.

 Aktivitas Perusahaan Manufaktur


Sesuai dengan pengertiannya, aktivitas operasional utama dari perusahaan manufaktur
adalah melakukan kegiatan produksi yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi,
manufaktur tidak bisa berjalan.

9
Ruang Lingkup Perusahaan Manufaktur
Bicara soal ruang lingkup, maka yang dimaksud adalah bidang usaha apa saja yang
termasuk dalam sektor manufaktur ini.

Industri manufaktur terbagi menjadi beberapa jenis perusahaan yang bergerak dalam
berbagai bidang seperti, Industri dasar dan kimia, aneka industri dan aneka barang
konsumsi.

 Industri Dasar dan Kimia


Perusahaan yang tergolong jenis Industri dasar dan kimia adalah perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi semen, keramik, porselen,
logam, kimia, plastik, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, Kertas dan
sebagainya.

 Holcim Indonesia Tbk (SMCB)


 Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR)
 Betonjaya Manunggal Tbk (BTON)
 Barito Pacific Tbk (BRPT)
 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

 Aneka Industri
Perusahaan yang tergolong jenis ini adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang mesin dan alat berat, Otomotif dan komponennya, Tekstil dan garment,
alas kaki, kabel dan elektronika:

 Astra International Tbk (ASII)


 Astra Otopart Tbk (AUTO)
 Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)
 Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)
 Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)

 Industri Barang Konsumsi


Yang termasuk ke dalam Industri barang konsumsi diantaranya adalah
perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan
minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan alat rumah tangga.

 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)


 Gudang Garam Tbk (GGRM)
 Kimia Farma Tbk (KAEF)
 Kalbe Farma Tbk (KLBF)
 Mustika Ratu Tbk (MRAT)

10
 Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
 Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) dll.

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur


1) Menerima Dokumen Transaksi
Tahapan siklus akuntansi perusahaan manufaktur dimulai dengan menerima dokumen
transaksi. Bukti transaksi kemudian akan dikumpulkan, selanjutnya diolah agar menjadi
data pencatatan sebuah laporan keuangan. Pada proses mengumpulkan dokumen
transaksi, Anda harus teliti ketika mengumpulkannya, khususnya seperti transaksi
pembelian seperti bahan baku.

2) Proses Penjurnalan
Tahap selanjutnya yaitu proses penjurnalan. Proses ini dilakukan ketika sejumlah bukti
transaksi sudah selesai dikumpulkan. Anda dapat mulai memasukkannya ke jurnal
akuntansi. Ada dua jenis jurnal yaitu, jurnal umum khusus.
Dalam jurnal umum, berisi informasi yang umum seperti transaksi yang telah terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Pada jurnal khusus, mempunyai fungsi memberikan
penjelasan yang berkaitaan dengan segala sesuatu yang telah dicatat didalam jurnal
umum.

3) Pencatatan dalam Buku Besar


Pencatatan dalam buku besar merupakan tahap ketiga siklus akuntansi perusahaan
manufaktur. Tahukah Anda, buku besar merupakan sebuah muara dalam seluruh
transaksi bisnis. Pada tahap ini, segala transaksi yang sudah dimasukkan ke jurnal khusus
dan umum kemudian dimasukkan ke buku besar. Contohnya biaya-biaya, piutang usaha,
akun kas, utang usaha, dan sebagainya.

4) Neraca Saldo
Sesudah pencatatan dalam buku besar, tahap siklus akuntansi yang harus dijalankan oleh
perusahaan manufaktur, yaitu neraca saldo. Pada tahap ini Anda disarankan untuk
melakukan koreksi atas segala transaksi yang sudah tercatat pada buku besar. Penting

bagi Anda untuk juga mengetahui penjelasan lengkap terkait fungsi dan cara membuat
neraca saldo yang sesuai dan mudah untuk dipahami.

5) Jurnal Penyesuaian
Dalam tahap ini, seluruh persediaan kemudian akan disesuaikan, misalnya persediaan
yang akan disesuaikan yaitu barang jadi, barang proses, dan barang baku.

6) Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

11
Tahap selanjutnya yaitu neraca saldo setelah penyesuaian, pada tahap ini, Kamu harus
memasukkan persediaan yang sudah disesuaikan dalam jurnal penyesuaian kemudian
harus dimasukkan lagi ke dalam neraca saldo supaya nilai kredit dan debit seimbang atau
balance.

7) Laporan Keuangan
Tahap yang terakhir yaitu laporan keuangan. Seluruh data yang sudah di proses dari tahap
awal sampai tahap sesudah penyesuaian kemudian dimasukkan ke laporan keuangan.
Laporan keuangan pun telah selesai dilakukan, nilai debit dan kredit mempunyai Manfaat
untuk pihak manajemen sehingga pihak tersebut bisa mengetahui bagaimana kondisi
keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut.

C. LATIHAN SOAL
1. Persediaan barangdalam proses awal Rp. 40.000,Persediaan bahan baku awal
Rp.60.000 sedangkan bahan baku tersedia dipakai sebanyak Rp. 810.000
jumlahpemakaian bahan baku Rp. 785.000, BTKL Rp. 500.000Biaya TKTL Rp.
220.000, bahan penolong Rp. 50.000, BOP lain2 Rp. 50.000,biayaasuransi mesin Rp.
12.000,biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000 dan biaya depresiasimesin pabrik Rp,
50.000 sedangkan persediaan barang dalam proses akhir periode Rp.30.000Hitunglah
besarnya Harga Pokok Produksinya.

2. PT BSI memiliki Persediaan bahan bakuawal tahun atau1 Januari 2010


Rp.1.000.000,Pembelian bahan baku selama tahun 2010 Rp.
10.000.000sedangkanpersediaan akhir bahan baku per 31 desember 2010 Rp.
500.000Pertanyaan:a. Hitunglah pemakaian bahan baku selamatahun 2010b. Buatlah
jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku.

3. PT. BSI mengeluarkan biaya TKL selama 2010 sebesar Rp. 5.000.000Buatlah jurnal
pencatatan yang berhubungan dengan BTKL

4. PT.BSI membayar perskot asuransi mesin pabrik Rp. 40.000 untuk masa
2tahun,BTKTL Rp. 500.000 yang belum dibayar per 31 desember 2010 Rp.
50.000,Biayabahan penolong Rp. 100.000, biaya sewa gedung Rp. 400.000 80%
dibebankan pabrikyang 20% dibebankan biaya kantor, BOP lainnya Rp. 25.000,
Biaya penyusutan mesinpabrik10% dari harga perolehan Rp. 1.000.000. Buatlah
pencatatan yang dilakukan PT BSI berhubungan dengan BOP

5. Pada data PT. BSI diatas jika ditambahkan jumlahpersediaan awal barang jadi per
1januari 2010Rp. 200.000 dan persediaan akhir 31 Desember 2010untuk barang
jadiRp. 100.000.Hitunglah Harga Pokok Penjualannya.
12
DAFTAR PUSAKA

Univerisitas Medan Area. 2022. Mengenal Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur.


Medan

Yusnita. 2020. Transaksi bisnis perusahaan baik perusahaahn jasa, dagang dan
manufaktur. Desa Sungai Sebesi

Dr. Reschiwati. 2016. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Bogor: Penerbit IN


MEDIA

http://akuntansi.uma.ac.id/2022/02/23/mengenal-siklus-akuntansi-perusahaan-
manufaktur/

https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/160137-1600964859.pdf

https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-ruang-lingkup-perusahaan-manufaktur/

http://repository.stie-yai.ac.id/229/1/Buku%20Akuntansi%20Manufaktur.pdf

https://www.coursehero.com/file/34646773/Contoh-Soal-Dasar-Akuntansi-Perusahaan-
Manufakturdocx/

13

Anda mungkin juga menyukai