Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR

MANAJEMEN RISIKO
ANJELIA LARANG, S.KM, M.KES
PERKEMBANGAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko telah berkembang sejak


lama. Pada tahun 1970 British safety
council di Inggris mendirikan Institute of
risk management untuk perkembangan dan
melakukan pembinaan bagi ahli-ahli K3.
Terdapat beberapa rancangan standar terkait manajemen risiko yang saat ini dibahas di ISO/TC
262, yaitu:
• Pembahasan lanjutan atas ISO/CD 31022 Guidelines for Implementation of Enterprise
Legal Risk Management;
• Pembahasan lanjutan atas ISO/CD Guide 73 Risk management – Vocabulary (revisi ISO
Guide 73:2009);
• Dimulainya penyusunan ISO/NP 31030 Managing travel risks – Guidance;
• Dimulainya penyusunan ISO/IEC NP 31050 Managing emerging risks to enhance resilience
– Guidance; dan
• Dimulainya penyusunan Handbook on Risk management;
• Pentingnya menilai jumlah risiko yang akan
muncul
• Siap menghadapi risiko yang akan
muncul, ketika risiko itu terjadi
• Sebagian resiko muncul bersifat global
Manfaat Manajemen Risiko
• Menjamin Kelangsungan usaha dan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang
mengandung bahaya
• Menekan biaya untuk penaggulangan kejadian yang tidak diinginkan
• Menimbulkan rasa aman di kalangan pemegang saham mengenai kelangsungan
investasi
• Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko dari seriap unsur yang
ada di perusahaan
• Memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
• Menetapkan atau mengkaji toleransi risiko, posisi dan perilaku para stakeholder
• Memahami peristiwa yang pernah diambil perusahaan yang dapat merugikan
• Melakukan penilaiaan atas risiko dan pengendalian yang ada
• Menyusun tanggapan atas risiko yang ada
• Menetapkan aktifitas pengendalian
• Mengkomunikasikan risiko dan manajemen risiko
• Melakukan pemantauan terhadap risiko dan pengelolaannya
Langkah untuk membangun budaya risiko

Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai pusat untuk


membangun dan menyebarluaskan kebijakan dan prosedur risiko keseluruh
jenjang organisasi
Menyusun manual kode etikMerekrut pegawai yang memiliki sikap yang baik
untuk memberikan pelayanan yang terbaik
Menjadikan manajemen risiko sebagai syarat untuk menduduki semua posisi
manajemen
Menerapkan sanksi bagi pelaksana atau pengambil risiko
Memberikan insentif guna mendorong pegawai mengelola risiko dengan baik
Menerapkan seperangkan aturan agar pegawai tidak berani mengambil risiko
yang berlebihan
Memasukkan penilaian kinerja mengelola risiko kedalam proses penilaian
kinerja pegawai
Lingkup Manajemen Risiko
• Tahap Konseptional
• Tahap rancang bangun
• Tahap Konstruksi
• Tahap Operasi
• Tahap Pemeliharaan
• Tahap Pasca Operasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai