Anda di halaman 1dari 7

JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015

________________________________________________________________________________________________________________________________

Sistem Informasi dan Pemantauan Dini Terhadap Jentik-Jentik Nyamuk


Secara Online Di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang
Helmy1, Sarono Widodo1, Yulita Intan Permatasari1
1
Prodi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang, Indonesia
Email: helmy@polines.ac.id, sarono@polines.ac.id, yulitaintanpermatasari@yahoo.com

Abstrak — Kegiatan pemantauan jentik-jentik nyamuk sering diadakan warga untuk menekan penyebaran demam berdarah. Selama ini
kegiatan pemantauan dikoordinir oleh warga setiap minggu. Warga yang bertugas memantau jentik mendatangi setiap rumah dan mencatat ada
jentik atau tidak di kertas rekap. Hasil rekap diberikan ke RT, setiap RT memberikan rekap ke RW dan setiap RW memberikan rekap ke
kelurahan. Proses ini sangat tidak efisien dan memakan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang mengifisienkan proses ini
secara online. Hasil rekap dapat dilihat secara langsung oleh RT, RW dan kelurahan saat warga mengisi data jentik. Sistem dibangun
menggunakan PHP-MySQL dan AJAX. Pelaku sistem dapat mengakses melalui web di PC maupun di perangkat mobile secara online. Objek
lokasi penelitian berada di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dapat
mengefisienkan proses pendataan rekap jentik-jentik nyamuk dan mempermudah pelaku sistem mendapatkan data rekap jentik-jentik nyamuk.

Kata kunci — Jentik nyamuk, Pemantauan online.

Abstract — Wigglers monitoring activities often held by inhabitants to reduce spread of dengue fever. All this time, inhabitants made it in
every week. Inhabitants in charge came to each home and would note in a report sheet whether wigglers existed or not. The results would be
reported to RT, each RT sent report to RW and each RW sent report to kelurahan. This process was not efficient and consume much time. This
research aims to build an efficient online system to solve the problem. Report result will be seen directly by RT, RW and kelurahan when
inhabitant in charge fill wiggler data. PHP-MySQL and AJAX are used to build this system. Stakeholder can access it via web in PC or mobile
device online. Research location takes place in Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang. Research result shows that system can
make wiggler report process efficiently and ease stakeholder obtain wiggler data.

Keywords — Mosquito wiggler, Online monitoring.

I. PENDAHULUAN jentik-jentik nyamuk di kelurahan Bulusan agar data


pemantauan dapat tercatat dengan baik dan dapat dilihat
Sistem pemantauan dan pendataan jentik-jentik nyamuk
daerah mana yang kurang aktif dalam kegiatan ini dan daerah
di kelurahan Bulusan yang terlaksana selama ini adalah
mana yang berbahaya dan harus dilakukan tindakan lebih
dengan cara manual. Para kader-kader yang membantu
dengan suka rela keliling rumah warga dan memeriksa lanjut yang lebih serius.
keberadaan jentik-jentik nyamuk di tempat-tempat tertentu.
Lalu hasil dari pemantauan tersebut dicatat dalam selembar II. LANDASAN TEORI
kertas, yang akan direkap di RT, dari seluruh RT akan Beberapa penelitian mengenai pemantauan dini jentik-
dilaporkan ke RW, dan dari seluruh RW akan dilaporkan ke jentik nyamuk sudah pernah dilakukan. Pada tahun 2007,
kelurahan. Seringkali yang terjadi adalah data-data Hariyana mengembangkan sistem informasi surveilans
pemantauan tersebut tidak semua tersampaikan ke kelurahan, epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk
dan tidak sedikit pula data-data yang hilang. Sehingga hasil kewaspadaan dini dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)
laporan tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. di wilayah dinas kesehatan kabupaten Jepara. Pada penelitian
Faktor lain yang sering terjadi adalah ada beberapa RT yang ini, dilakukan pendataan faktor risiko DBD melalui Rapid
kurang aktif dalam kegiatan seperti ini. Pemantauan jentik- Survey pada saat menjelang musim penularan untuk
jentik nyamuk di rumah warga seringkali tidak terlaksana. mendapatkan data terbaru untuk menentukan jenis intervensi.
Padahal bukan tidak mungkin daerah-daerah tersebut terdapat Dengan SIG, dapat dihasilkan peta faktor risiko, peta kasus
jentik-jentik nyamuk yang membahayakan. Melihat dan peta kegiatan lain, dan dengan teknik overlayer dapat
kenyataan ini, maka perlu dibangun sebuah program atau dilakukan perencanaan maupun evaluasi program
aplikasi yang dapat membantu dalam pendataan pemantauan pemberantasan DBD [1]. Sistem yang dibangun masih stand
alone dan informasi mengenai epidemiologi DBD hanya bisa
diakses oleh komputer yang sudah terinstal sistem informasi
ini. Pada tahun 2010, Andy merancang sistem informasi DBD

____________________________________________________________________________________________
38
. JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
__________________________________________________________________________________________________________________

di Dinas Kesehatan Surakarta. Sistem ini dirancang untuk


membantu pengelolaan data dan informasi DBD di Dinas
Kesehatan Surakarta yang masih memakai sistem berkas [2].
Aplikasi yang dihasilkan dari sistem ini sudah dapat
membantu mempercepat pengelolaan data dan informasi
beserta menampilkan peta daerah yang terjangkit DBD. Akan
tetapi, aplikasi ini belum bisa diakses dari luar Dinas
Gambar 1 Rancangan Umum Sistem
Kesehatan Surakarta sehingga belum bisa diakses oleh
masyarakat umum. Pada tahun 2011, Widyawati dkk Data tentang keberadaan jentik-jentik nyamuk tersebut
memanfaatkan SIG untuk memprediksi potensi DBD di akan diinputkan ke dalam menu tersebut. Data lalu akan
kelurahan endemik. Penelitian ini menggunakan data primer dikirim melalui internet ke PC Server yang terdapat di kantor
sebagai masukan SIG yang dapat memprediksi lokasi yang kelurahan Bulusan yang telah terkoneksi pula dengan internet
potensial terhadap DBD [3]. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan modem. Setelah itu data yang telah
penggunaan SIG sangat membantu untuk memprediksi lokasi terkirim di komputer server dapat dilihat dan dicetak oleh
yang potensial terhadap DBD, namun metode ini tidak efektif pegawai kelurahan yang telah melakukan login.
jika kepedulian masyarakat tidak dibangun sejalan dengan
program yang lain dan dilakukan dengan tepat. B. Arsitektur Sistem
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan beberapa Gambar 2 menunjukka gambar dari arsitektur sistem
penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini sistem informasi dan pemantauan dini terhadap jentik-jentik nyamuk
dirancang secara online agar semua pihak bisa secara cepat secara online di kelurahan Bulusan, kecamatan Tembalang,
dan real time mendapatkan data dan informasi terkini Semarang
mengenai jentik-jentik nyamuk yang ada di wilayah
ADMIN
kelurahan Bulusan Tembalang. Tujuan dari penelitian yang MENGOLAH
DATA
KADER MELAKUKAN
PENDATAAN
JENTIK-JENTIK
PENGGUNA
NYAMUK
dilakukan yaitu mengefisienkan proses pendataan rekap
DATABASE
jentik-jentik nyamuk dan mempermudah pelaku sistem ADMIN LOGIN HAK AKSES
BULUSANDB

mendapatkan data rekap jentik-jentik nyamuk ADMIN MELAKUKAN PEG


KELURAHAN
REGISTER UNTUK
KADER DAN PEG MENCETAK
KELURAHAN DATA

KADER

III. PERANCANGAN SISTEM


PEGAWAI
Perancangan sistem ini terdiri dari rancangan umum KELURAHAN

sistem, arsitektur sistem, Context Diagram, Data Flow Gambar 2 Arsitektur Sistem
Diagram, Entity Relationship Diagram dan perancangan basis
data. Pengguna dari website ini terbagi menjadi beberapa grup,
antara lain Administrator (admin), Kader, dan Pegawai
A. Rancangan Umum Sistem kelurahan. Registrasi dilakukan oleh Admin. Ketika masuk ke
Gambar 1 menunjukkan bagaimana sistem informasi ini sistem ini, kader, pegawai kelurahan dan admin yang telah
bekerja. Dimulai dari sebuah handphone internet yang terdaftar akan dihadapkan oleh tampilan login, dan
digunakan oleh kader untuk melakukan pendataan tentang mengisikan username dan password. Apabila username dan
keberadaan jentik-jentik nyamuk yang diperiksa di rumah password yang dimasukan cocok, maka baik kader, pegawai
warga secara berkeliling. Handphone digunakan untuk kelurahan maupun admin akan mendapatkan hak aksesnya.
membuka website kelurahan Bulusan. Di dalam website Hak akses kader adalah menginputkan data pemantauan
tersebut terdapat menu login untuk kader, pegawai kelurahan. jentik-jentik nyamuk, sedangkan pegawai kelurahan
Setelah kader melakukan login, kader dapat membuka menu mengarsipkan dan mencetak data, untuk admin yakni meng-
untuk melakukan pendataan keberadaan jentik-jentik input, meng-update, dan menghapus data administrator, data
nyamuk. kader, dan data pegawai kelurahan. Untuk mengakhiri akses,
pilih menu logout.
C. Context Diagram
Gambar 3 menunjukkan context diagram sistem
informasi dan pemantauan dini terhadap jentik-jentik nyamuk
secara online di kelurahan Bulusan, kecamatan Tembalang,

____________________________________________________________________________________________
_ 39
JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
_________________________________________________________________________________________________________________

Data pengurus
Semarang. Pihak yang berhak mengakses sistem tersebut Data kader
Konfirmasi registrasi
Konfirmasi Registrasi
yaitu kader jentik, pegawai kelurahan, dan admin. Data pegawai kelurahan
Konfirmasi registrasi
1.1
Register
pengurus

Username&password
Data administrator

Konfirmasi registrasi konfirmasi


Username&password
ABJ, Data Pemantauan Data Admin konfirmasi Data alamat
alamat
SISTEM INFORMASI DAN
Username&password
PEMANTAUAN DINI
KADER TERHADAP JENTIK-JENTIK ADMIN konfirmasi

1.2
NYAMUK SECARA ONLINE Kader Jentik Data dawis dawis
Login/Logout
Data Kader, Data Jentik, Data Pengurus, Data
Data Serentak Pemantauan, ABJ
Data level
level
Data Pegawai Kelurahan, ABJ, Data pemantauan jentik nyamuk
Data Serentak Data Pemantauan Data pemantauan jentik nyamuk
Angka Bebas Jentik (ABJ) 1.3
Mengolah Data
Pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ)

Username&password
Jentik Nyamuk
jentik

konfirmasi
Pencarian Data pemantauan

Data pemantauan

PEGAWAI Data pemantauan jentik nyamuk serentak

Pegawai
KELURAHAN Kelurahan Angka Bebas Jentik (ABJ) serentak

Data pemantauan jentik nyamuk serentak


Data pemantauan jentik nyamuk serentak 1.4
Mengolah
Angka Bebas Jentik (ABJ) serentak Pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ) serentak
Jentik Nyamuk
Serentak

Gambar 3 Context Diagram Sistem Pencarian Data pemantauan


serentak

Data pemantauan

Admin

D. Data Flow Diagram Angka Bebas Jentik (ABJ) serentak

Data Flow Diagram (DFD) dari sistem informasi terdiri Pencarian Data pemantauan
1.5
Mencetak Data marker_jentik
Pemantauan
dari DFD level 0 hingga level 2. Gambar 4 menunjukkan Print out data pemantauan

DFD level 0 sistem informasi pemantauan jentik diakses oleh


tiga user grup yaitu administrator, kader jentik, dan pegawai Data Pengurus

Data Pengurus
1.6
Mengolah Data
Data Pengurus

Data Pengurus
Pengurus
kelurahan. Sedangkan entity yang termasuk dalam sistem
informasi tersebut antara lain entity pengurus, alamat, dawis, Gambar 5 DFD Level 1
level, jentik, serentak, dan marker_jentik. Gambar 6 menunjukkan DFD level 2 untuk mengolah
data pemantauan jentik nyamuk terdiri dari proses
Data kader, data jentik, data
jentik serentak
pengurus
memasukan, mengubah, menghapus, dan melihat data
Data pengurus
Kader Jentik
ABJ, data pemantauan jentik
alamat pemantauan jentik nyamuk. Sedangkan user grup yang dapat
Data pengurus mengakses adalah kader jentik.
dawis
data alamat 1.3.1
Data pemantauan jentik Memasukan Data Data pemantauan jentik
data dawis
ABJ, 1 Pemantauan
data pemantauan jentik Sistem Informasi Dan data level
Pegawai level ABJ Jentik Nyamuk ABJ
Pemantauan Dini Terhadap
Kelurahan Data pemantauan jentik, ABJ
Data pegawai kelurahan Jentik Nyamuk Secara
data jentik serentak Online
Data pemantauan jentik
jentik Data pemantauan jentik Data pemantauan
Data pemantauan jentik serentak, ABJ Setelah diubah 1.3.2 Jentik
ABJ, data pemantauan jentik,
data pengurus Data pemantauan jentik
Mengubah Data
serentak Pemantauan
Admin serentak Jentik Nyamuk
Data admin
Data pemantauan
ABJ serentak Data pemantauan jentik
jentik semula
Kader Jentik Setelah diubah
marker_jentik Data pemantauan jentik
jentik semula Data pemantauan jentik
Gambar 4 DFD Level 0 1.3.3
Yang dihapus
Menghapus Data
Pemantauan
Data pemantauan jentik Data pemantauan
Jentik Nyamuk
Gambar 5 menunjukkan DFD level 1 sistem informasi Yang dihapus Jentik

pemantauan jentik yang merupakan gambaran yang lebih


Data pemantauan jentik Data pemantauan jentik
terperinci dari DFD level 0. Proses yang terdapat pada DFD Hasil pencarian 1.3.4 Hasil pencarian
Melihat Data
level 1 antara lain register, login/logout, mengolah data Data pencarian Pemantauan Data pencarian
Data pemantauan jentik Jentik Nyamuk Data pemantauan jentik
pemantauan jentik nyamuk, mengolah data pemantauan jentik
nyamuk serentak, mencetak data pemantauan, dan mengolah
Gambar 6 DFD Level 2 Proses 1.3
data pengurus.
Gambar 7 menunjukkan DFD level 2 untuk mengolah
data pemantauan jentik nyamuk serentak terdiri dari proses
memasukan data pemantauan jentik nyamuk serentak,
mengubah data pemantauan jentik nyamuk serentak,
menghapus data pemantauan jentik nyamuk serentak, dan

____________________________________________________________________________________________
40
. JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
__________________________________________________________________________________________________________________

melihat data pemantauan jentik nyamuk serentak. Sedangkan tabel serentak, dan tabel marker_jentik.
user grup yang dapat mengakses adalah kader jentik dan alamat

jenis_kelamin tmpt_lhr

pegawai kelurahan. nama tgl_lhr

Data jentik serentak


kode_level nama_kk
username password no_telp deteksi
kode_dawis

tanggal keterangan
ABJ Data jentik serentak username
blokir
kode_alamat
kode_level username
kode_level nama_level
id_session no abj2
ABJ 1.4.1
Memasukan Data ABJ 1 1 N
level
N pengurus serentak
memiliki mengolah
Pemantauan Data jentik serentak 1
Data jentik serentak Jentik Serentak setelah diubah N
setelah diubah
Kader Jentik serentak
Data jentik serentak kode_level
kode_dawis kaleng_bekas
semula Data jentik serentak kode_alamat
username
kode_dawis nama_dawis drum
Data jentik pecahan_botol
kode_alamat
username
serentak kode_dawis
Data pencarian data jentik serentak

1.4.2 nama_kk
ban_bekas
1
Data jentik serentak hasil pencarian

Mengubah Data ABJ yang telah diubah dawis memiliki

Data jentik Pemantauan N


tanggal tempayan
mengolah
serentak Data jentik serentakJentik Serentak
yang dihapus setelah diubah kode_dawis minggu_ke bak_mandi

memiliki no lain_lain
Data jentik serentak yang kode_alamat
Data jentik dihapus no lat N jentik keterangan
serentak 1.4.3
semula Data jentik serentak rt
Menghapus Data rw kode_alamat lng tanggal
jml_kontainer
Data jentik serentak yang

abj
Pemantauan kode_alamat
1 ketua_pkk
Jentik Serntak ABJ yang telah diubah no abj
rekap2 jml_positif

1 1 rekap1
dihapus

alamat memiliki marker_jentik


Data pencarian data jentik
serentak

1.4.4
Melihat Data
Pemantauan
Data jentik serentak hasil pencarian Gambar 9 ERD Sistem
Data jentik serentak
semula Jentik Serentak
Pegawai
Kelurahan ABJ
Data jentik serentak marker_jentik
semula F. Rancangan Basis Data
Data jentik serentak hasil pencarian Pada pembuatan aplikasi ini basis data yang digunakan
Data pencarian data jentik
serentak adalah MySQL. Nama basis data yang digunakan sebagai
Gambar 7 DFD Level 2 Proses 1.4 basis data dari sistem informasi adalah basis data
‖bulusandb‖. Berikut ini rancangan desain basis data dan
Gambar 8 menunjukkan DFD level 2 untuk mengolah tabel-tabel yang akan digunakan.
data pengurus terdiri dari proses memasukan data pengurus, Tabel 1 menunjukkan tabel user grup yang terdapat
mengubah data pengurus, menghapus data pengurus, dan dalam manajemen website kelurahan Bulusan, temasuk user
melihat data pengurus. Sedangkan user grup yang dapat grup administrator, kader, dan pegawai kelurahan.
mengakses adalah administrator. Tabel 1 Level Pengguna
Field Type Null
Data pengurus 1.6.1
Data pengurus
Memasukan Data
Pengurus
kode_level(pk) varchar(6) No
nama_level varchar(20) No
Data pengurus
Setelah diubah Data pengurus
1.6.2
Mengubah Data
Tabel 2 menunjukkan data pengurus yang berisi data-
Pengurus
Data pengurus
data pribadi dari pengurus website kelurahan Bulusan. Data
semula Data pengurus
Admin Setelah diubah pribadi ini merupakan data yang harus dimasukan pada saat
Data pengurus pengurus
semula Data pengurus
Yang dihapus
pengurus melakukan registrasi.
1.6.3
Menghapus Data
Pengurus
Data pengurus
Yang dihapus
Data pengurus
Tabel 2 Data Pengurus
Field Type Null
Data pengurus Data pengurus
Hasil pencarian
1.6.4
Hasil pencarian username (pk) varchar(20) No
Melihat Data
Data pencarian Data pencarian
Data pengurus
Pengurus
Data pengurus password varchar(100) No
nama varchar(50) No
Gambar 8 DFD Level 2 Proses 1.6
jenis_kelamin varchar(6) No

E. Entity Relationship Diagram (ERD) kode_level varchar(6) No


ERD ini digunakan untuk memodelkan struktur data dan kode_alamat varchar(6) No
hubungan atau relasi antar entitas . Gambar 9 menunjukkan kode_dawis varchar(6) No
ERD sistem yang terdiri dari 7 buah tabel yaitu tabel
pengurus, tabel level, tabel alamat, tabel dawis, tabel jentik, alamat varchar(150) No

____________________________________________________________________________________________
_ 41
JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
_________________________________________________________________________________________________________________

tmpt_lhr varchar(20) No drum varchar(2) No


tgl_lhr date No kaleng_bekas varchar(2) No
no_telp varchar(12) No pecahan_botol varchar(2) No
blokir Enum(‗Y‘,‘N‘) No ban_bekas varchar(2) No
id_session varchar(6) No tempayan varchar(2) No
bak_mandi varchar(2) No
Setiap RT di kelurahan Bulusan memiliki kelompok lain_lain varchar(2) No
dawis (dasa wisma) yang masing-masing memiliki nama
keterangan varchar(200) No
yang mungkin berbeda. Tabel 3 menunjukkan data dawis
yang berisi tentang nama kelompok dawis di setiap RT di jml_kontainer int(2) No
kelurahan Bulusan. jml_positif int(2) No
Tabel 3 Data Dawis rekap1 varchar(2) No
Field Type Null Extra
rekap2 varchar(2) No
kode_dawis (pk) varchar(6) No
abj varchar(8) No
nama_dawis varchar(50) No
kode_alamat varchar(6) No Tabel 6 menunjukkan data pemantauan jentik secara
serentak. Fungsi dari tabel ini hampir sama dengan tabel
Tabel 4 menunjukkan data alamat berisi RT dan RW di jentik. Perbedaan diantara keduanya adalah data yang masuk
kelurahan Bulusan. Kode alamat merupakan gabungan dari pada tabel serentak merupakan hasil pemeriksaan jentik-
RT dan RW. Contoh kode alamat untuk RT 01 RW 02 adalah jentik nyamuk yang dilakukan secara serentak oleh gabungan
0102. dari pegawai kelurahan, kader, dan puskesmas.
Tabel 4 Alamat Pengurus
Field Type Null Extra Tabel 6 Tabel Serentak
kode_alamat (pk) varchar(6) No Field Type Null Extra

rt varchar(4) No Auto
no (pk) int(2) No
increment
rw varchar(4) No
username varchar(6) No
ketua_pkk varchar(50) No
kode_level varchar(6) No
Tabel 5 menunjukkan data hasil pemantauan jentik-jentik kode_alamat varchar(6) No
nyamuk. Setiap rumah di kelurahan Bulusan yang diperiksa kode_dawis varchar(6) No
memiliki data hasil pemeriksaan jentik tersebut. tanggal date No
nama_kk varchar(50) No
Tabel 5 Hasil Pemantauan Jentik
Nul Extra deteksi varchar(2) No
Field Type
l keterangan varchar(150) No
Auto abj2 varchar(8) No
no(pk) int(4) No
increment
username varchar (20) No Tabel 7 menunjukkan data marker jentik yang
kode_level varchar(6) No merupakan tabel pendukung yang berisi marker wilayah per
RT di kelurahan Bulusan. Data pada tabel ini digunakan pada
kode_alamat varchar(6) No
pembuatan output map.
kode_dawis varchar(6) No
minggu_ke varchar(2) No
tanggal date No Tabel 7 Tabel Marker Jentik
Nul Extra
nama_kk varchar(50) No Field Type
l

____________________________________________________________________________________________
42
. JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
__________________________________________________________________________________________________________________

Auto diperiksa. Keterangan diisi apabila diperlukan.


no (pk) int(2) No
increment
kode_alamat varchar(6) No C. Halaman Pegawai Kelurahan Pada Web PC
lng varchar(10) No Tampilan menu cetak laporan dalam bentuk data dawis
ditunjukan pada Gambar 12.
lat varchar(10) No
abj varchar(8) No
tanggal date No

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Halaman Administrator Pada Web PC


Setelah admin berhasil melakukan login, admin akan
mendapat salah satu hak aksesnya yaitu ‖Register Kader
Jentik‖ seperti ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 12 Menu cetak laporan bentuk data dawis

Tampilan menu cetak laporan dalam bentuk peta


ditunjukan pada Gambar 13.

Gambar 10 Menu Register Kader Jentik

B. Halaman Kader Jentik Pada Web PC Gambar 13 Menu cetak laporan bentuk peta
Salah satu menu yang terdapat pada halaman kader
adalah Menu ―Input Data Jentik‖ seperti ditunjukan pada Fungsi peta yaitu untuk menampilkan daerah per RT di
Gambar 11. kelurahan Bulusan dengan angka bebas jentik masing-masing
RT yang ditunjukan dengan icon.

D. Halaman Input Data Jentik Serentak Pada Web Mobile


Salah satu menu input yang terdapat pada web mobile
adalah halaman input data jentik seperti ditunjukan pada
Gambar 14.

E. Kasus Dan Hasil Pengujian Pada Web PC


Pada menu input data pemantauan jentik-jentik nyamuk,
apabila nama kepala keluarga dari rumah yang diperiksa tidak
Gambar 11 Menu input data jentik form 2 diisi maka akan muncul peringatan seperti ditunjukan pada
Gambar 15.
Pada menu input data jentik form 2, nama kepala
keluarga diisi sesuai dengan nama kepala keluarga rumah
yang diperiksa. Untuk kontainer disesuaikan dengan
keberadaan kontainer yang terdapat di dalam rumah yang

____________________________________________________________________________________________
_ 43
JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015
_________________________________________________________________________________________________________________

Sistem ini memudahkan pegawai kelurahan dalam


mengarsipkan dan mencetak data hasil pemantauan jentik-
jentik nyamuk secara efisien. Penyajian informasi mengenai
angka bebas jentik dalam bentuk peta memberikan informasi
yang detail bagi pihak-pihak pengambil keputusan seperti
kelurahan dan dinas kesehatan.
Beberapa pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan
yaitu mengenai manajemen database dan output. Dibutuhkan
suatu pihak untuk mengelola sistem ini agar dapat
terealisasikan dengan baik. Output dari sistem informasi ini
dapat dikembangkan lagi dengan ditambahkan seperti grafik
Gambar 14 Halaman Input Data Jentik angka bebas jentik (ABJ). Pengelolaan database dan
pembuatan sistem informasi ini juga dapat diteliti dan
dikembangkan lebih luas jangkauannya di bawah pengawasan
dinas kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Hariyana, ―Pengembangan Sistem Informasi


Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue
untuk Kewaspadaan Dini Dengan Sistem Informasi
Geografis di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten
Jepara (Studi Kasus di Puskesmas Mlongo I),‖
Universitas Diponegoro, 2007.
Gambar 15 Peringatan Nama KK pada Input Data Jentik

[2] R. N. Andy, ―Perancangan Sistem Informasi Demam


F. Kasus Dan Hasil Pengujian Pada Web Mobile Berdarah Dengue di Dinas Kesehatan Kota
Sistem tidak akan menyimpan data melanjutkan proses Surakarta,‖ Universitas Sebelas Maret, 2010.
apabila nama kepala keluarga tidak diisi. Apabila tombol
submit di klik maka akan muncul peringatan seperti pada [3] Widyawati, I. F. Nitya, S. Syaukat, R. P. Tambunan,
Gambar 16. and T. E. B. Soesilo, ―PENGGUNAAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFI EFEKTIF
MEMPREDIKSI POTENSI DEMAM BERDARAH
DI KELURAHAN ENDEMIK,‖ MAKARA,
Kesehatan, vol. 15, no. 1, pp. 21–30, 2011.

Gambar 16 Peringatan Nama Kepala Keluarga Kosong

V. KESIMPULAN

Sistem informasi dan pemantauan dini terhadap jentik-


jentik nyamuk secara online memudahkan kader dalam
melakukan pendataan hasil pemantauan jentik-jentik nyamuk.

____________________________________________________________________________________________
44

Anda mungkin juga menyukai