Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
Abstract
This study aims to determine the effect of perceived usefulness and perceived ease of use on actual technology use in
the Village Administration Management Information System (SMARD): Study in Kelurahan and Desa in Bergas
Sub-District in Semarang Regency both simultaneously and partially.The population in this study were kelurahan and
villages in Bergas Sub-District in Semarang Regency and the samples used in this study were 98 people. Data collection
methods used observations, interviews, questionnaires and documentation. The data analysis techniques used descriptive
percentage analysis and multiple linear regression analysis. The result of multiple linear regression analysis obtained
equations ATU=0,044+0,178PU1+0,198PEOU2+e. Simultaneous and partial test results produced a positive and
significant influence between perceived usefulness and perceived ease of use variables on actual technology use in the
SMARD. The conclusion of this study is that there is a positive and significant influence between perceived usefulness
and perceived ease of use on actual technology use both simultaneously and partially. Suggestions from this research are
(1) Hold technical guidance on how to overcome the SMARD that is error, (2) Each register more guiding employees who
are still not able to master the SMARD, (3) Employees are more open with new technology and are willing to learn it.
How to Cite
Citra, Alfath Prima & Kuswantoro, Agung.(2020). Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persep-
si Kemudahan Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa/
SMARD. Economic Education Analysis Journal, 9(2), 348-365.
Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L2 Lantai 1 FE UNNES e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: alfathprimacitra@students.unnes.ac.id
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
349
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Peneliti menggunakan indikator yang kut: “the degree to which a person believes tah using
dikemukakan oleh Igbaria et al. (1995) da- a particular system would be free of physical and
lam Jogiyanto (2007:117) untuk mengukur mental efforts”. Perceived ease of use ini merujuk
penggunaan teknologi (actual technology use) pada keyakinan pengguna bahwa sistem tek-
yaitu: pertama, jumlah waktu yang digunakan nologi yang digunakan tidak membutuhkan
untuk berinteraksi dengan suatu teknologi. usaha yang besar saat digunakan (Destiana,
Artinya, berapa lama waktu yang dihabiskan 2012). Kemudian Aditya (2016) berpendapat
pengguna untuk mengenal dan mempelajari bahwa persepsi kemudahan didasarkan pada
suatu teknologi baru; Kedua, frekuensi peng- sejauh mana calon pengguna mengharapkan
gunaanya, artinya seberapa sering pengguna sistem baru yang akan digunakan terbebas
menggunakan teknologi tersebut. Sependapat dari kesulitan.
dengan penelitian Davis (1993) dalam Asrori Jogiyanto (2007:115) ease of use adalah
dan Fachrurrozie (2010) bahwa penggunaan “Kemudahan penggunaan perceived ease of use
sesungguhnya SMARD dapat diukur dari fre- yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseo-
kuensi penggunaan dan durasi penggunaaan. rang percaya bahwa menggunakan teknologi
Davis (1989) mengartikan perceived use- akan bebas dari usaha. Artinya, jika seseo-
fulness yaitu: “the degree to which a person belie- rang merasa percaya bahwa sistem informasi
ves that using particular system would enhance his mudah digunakan maka dia akan menggu-
or her job performance”. Jogiyanto (2007:114) nakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa
mendefinisikan persepsi kegunaan (perceived percaya bahwa sistem tidak mudah digunakan
usefulness) sebagai sejauh mana seseorang maka dia tidak akan menggunakannya”.
percaya bahwa menggunakan suatu teknolo- Penelitian Anzaeni & Latifah (2017) menun-
gi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. jukkan bahwa ada pengaruh positif dan sig-
Santoso (2012) mengemukakan “jika seseo- nifikan persepsi kemudahan terhadap peng-
rang merasa percaya bahwa sistem berguna gunaan otomasi perpustakaan. Penelitian ini
maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya menggunakan indikator dari Davis (1989)
jika seseorang merasa percaya bahwa sistem dalam Jogiyanto (2007:152) untuk mengukur
informasi kurang berguna maka dia tidak persepsi kemudahan (perceived ease of use) seba-
akan menggunakannya”. gai berikut: (a) mudah dipelajari (easy of learn);
Widhiastuti (2017) yang berpendapat (b) dapat dikontrol (controllable); (c) jelas dan
bahwa “If someone perceives the usefulness of the dapat dipahami (clear and understanding); (d)
information technology, he will have a desire to use fleksibel (flexible); (e) mudah untuk menjadi
the information technology”. Pendapat tersebut terampil (easy to become skillful); (f) mudah di-
dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa- gunakan (easy to use).
kan kegunaan teknologi informasi, dia akan Davis (2002) dalam Machmud (2013)
mempunyai keinginan untuk menggunakan- mendefinisikan sistem informasi manajemen
nya. Pada penelitian ini, peneliti menggu- sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang
nakan indikator yang dikemukakan oleh Da- terpadu untuk menyajikan informasi guna
vis (1989) dalam Jogiyanto (2007:152) untuk mendukung fungsi operasi manajemen dan
mengukur persepsi kegunaan (perceived useful- pengambilan keputusan dalam sebuah organi-
ness) sebagai berikut: (a) mempercepat peker- sasi. Sedangkan Martya dan Hengky Pramu-
jaan (work more quickly); (b) kinerja pekerjaan sinto (2014) mengatakan bahwa “sistem infor-
(job performance); (c) meningkatkan produkti- masi manajemen (SIM) adalah suatu langkah
vitas (increase productivity); (d) efektifitas (effec- untuk menghasilkan data dan informasi men-
tiveness); (e) mempermudah pekerjaan (makes genai berbagai macam kegiatan dalam suatu
job easier); (f) bermanfaat (useful). organisasi, untuk membantu pimpinan dalam
Davis (1989) mendefinisikan persepsi melakukan pengambilan keputusan.”
kemudahan (perceived ease of use) sebagai beri- Sutedjo (2006) menyatakan bahwa sis-
351
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
tem informasi manajemen adalah sebuah elitian kuantitatif dengan desain penelitian
kelengkapan pengelolaan dari proses-proses kausalitas. Sesuai dengan pendapat Sugiyono
yang menyediakan informasi keputusan un- (2017:15) bahwa metode penelitian kuantita-
tuk manajer guna mendukung operasi-operasi tif dapat diartikan sebagai metode penelitian
dan pembuatan keputusan dalam sebuah or- yang berlandaskan pada filsafat positivisme.
ganisasi. Selanjutnya, Widjajanto (2001) me- Sanusi (2014:15) berpendapat bahwa desain
nyatakan bahwa sistem informasi manajemen penelitian kausalitas adalah desain penelitian
(management information system-MIS) adalah yang disusun untuk meneliti kemungkinan
suatu sistem informasi yang bersifat menye- adanya hubungan sebab-akibat antarvariabel.
luruh, yang bertujuan untuk menyajikan ber- Desain penelitian ini pada umumnya sudah
bagai informasi yang jauh lebih luas daripada dapat diprediksi hubungan sebab-akibat oleh
informasi akuntansi yang bersifat historis. peneliti. Sehingga peneliti dapat menyatakan
Tim Dosen Administrasi Pendidikan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara,
Universitas Pendidikan Indonesia (2009) da- dan variabel terikat (tergantung).
lam Mujamal (2015) menyebutkan beberapa Populasi dalam penelitian ini adalah
persyaratan agar informasi yang dibutuhkan seluruh pegawai kantor kelurahan dan desa
itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pen- se-Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
gambil keputusan dan pengguna lainnya, yai- sejumlah 130 pegawai. Penelitian ini meng-
tu: uniformity, lengkap, jelas dan tepat waktu. gunakan studi probability sampling jenis pro-
Nugroho (2008) dalam buku Sistem Informasi portional stratified random sampling. Zuriah
Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Perkemban- (2007:136) menyatakan bahwa teknik propor-
gan dalam tesis Mujamal (2015) menyebutkan sional stratified random sampling hampir sama
bahwa komponen dalam sistem informasi dengan teknik stratified random sampling, tetapi
manajemen berupa perangkat keras (hardwa- dipergunakan bilamana anggota stratum da-
re), perangkat lunak (software), sumber daya lam populasi tidak sama.
manusia, dan sistem prosedur. Sistem infor- Wahyudin (2015:121) menyebutkan
masi dapat diketahui berjalan atau tidaknya langkah dalam teknik pengambilan sampel ini
dengan cara evaluasi. yaitu: (1) bagi anggota populasi dalam bebe-
Sugiyono (2014:64) menyatakan “Hipo- rapa kelompok stratifikasi, berdasarkan krite-
tesis merupakan jawaban sementara terhadap ria tertentu, (2) buat daftar anggota populasi
rumusan masalah penelitian, dimana rumus- untuk setiap kelompok strata dengan nomor
an masalah penelitian telah dinyatakan dalam urut satu sampai dengan nomor urut terakhir
bentuk kalimat pertanyaan”. Dikatakan se- sesuai dengan jumlah anggota strata, (3) am-
mentara karena jawaban yang diberikan baru bil anggota sampel secara random atau acak
didasakan pada teori yang relevan. Berdasar- sejumlah tertentu sesuai dengan ukuran sam-
kan pernyataan tersebut, maka hipotesis da- pel pada tiap-tiap kelompok strata. Pengambi-
lam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) lan anggota sampel pada tiap-tiap kelompok
H1: Terdapat pengaruh antara persepsi kegu- strata, dapat dilakukan dengan menggunakan
naan terhadap penggunaan SMARD; (2) H2: cara undian atau dengan menggunakan daftar
Terdapat pengaruh antara persepsi kemuda- angka random, seperti telah diuraikan pada
han terhadap penggunaan SMARD; (3) H3: teknik sampling random sederhana di muka.
Terdapat pengaruh antara persepsi kegunaan Peneliti menggunakan metode undian sebagai
dan persepsi kemudahan terhadap penggu- pengambilan sampel dalam penelitian ini.
naan SMARD. Melalui rumus slovin diketahui jum-
lah sampel pada penelitian ini sebanyak 98
Metode pegawai. Variabel penelitian ini meliputi va-
riabel dependen yaitu penggunaan SMARD
Penelitian ini menggunakan jenis pen- serta dua variabel independen yaitu persepsi
352
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
kegunaan SMARD dan persepsi kemudahan variabel penggunaan SMARD memiliki ka-
SMARD. Metode pengumpulan data yang tegori tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa
digunakan pada penelitian ini menggunakan responden setuju dengan pernyataan yang
survei, observasi, dan dokumentasi. Metode diajukan peneliti bahwa responden sering
analisis yang digunakan adalah analisis statis- mengoperasikan SMARD. Meskipun terda-
tik deskriptif dan analisis regresi berganda. pat beberapa responden yang memberikan
skor 1 dan 2 namun lebih dari 50% respon-
hasil dan pembahasan den menyatakan setuju terhadap pernyataan
dari kuesioner. Berdasarkan pada rangkuman
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tanggapan responden mengenai persepsi ke-
deskripsi variabel penggunaan SMARD yang gunaan SMARD, maka selebihnya dapat dije-
dapat dilihat pada Tabel 1. laskan dalam Tabel 2.
Tabel 1 menunjukkan bahwa indikator
Tabel 1. Analisis Deskripsi Variabel Penggunaan SMARD
Skor
No Indikator Pernyataan Jumlah Indeks
1 2 3 4 5
1 Jumlah Waktu yang Item_34 0 1 6 66 25
83,47
Digunakan 0,00 1,02 6,12 67,35 25,51
Item_35 2 0 7 70 19
81,22 81,63
2,04 0,00 7,14 71,43 19,39
Item_36 0 4 10 65 19
80,20
0,00 4,08 10,20 66,33 19,39
2 Frekuensi Penggunaan Item_37 3 11 10 58 16
74,90
3,06 11,22 10,20 59,18 16,33
Item_38 4 18 10 53 13
70,82 76,73
4,08 18,37 10,20 54,08 13,27
Item_39 1 0 5 62 30
84,49
1,02 0,00 5,10 63,27 30,61
Nilai indeks variabel penggunaan SMARD 79,18
Sumber: Data primer diolah, 2019
353
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
354
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Skor
No Indikator Pernyataan Jumlah Indeks
1 2 3 4 5
1 Mempercepat Item_1 1 0 2 41 54
89,99
Pekerjaan 1,02 0,00 2,04 41,83 55,10
Item_2 2 15 5 56 20
75,71 84,56
2,04 15,31 5,10 57,14 20,41
Item_3 1 0 2 51 44
87,96
1,02 0,00 2,04 52,04 44,90
2 Kinerja Pegawai Item_4 0 1 7 69 21
82,45
0,00 1,02 7,14 70,41 21,43
Item_5 1 0 3 73 21
83,06 83,47
1,02 0,00 3,06 74,49 21,43
Item_6 0 0 2 70 26
84,90
0,00 0,00 2,04 71,43 26,53
3 Meningkatkan Item_7 1 1 3 66 27
83,88
Produktivitas 1,02 1,02 3,06 67,35 27,55
Item_8 0 1 3 75 19
82,86 82,72
0,00 1,02 3,06 76,53 19,39
Item_9 0 2 6 73 17
81,43
0,00 2,04 6,12 74,49 17,35
4 Efektifitas Item_10 1 11 3 59 24
79,18
1,02 11,22 3,06 60,20 24,49
Item_11 0 1 3 67 27
84,49 82,72
0,0 1,0 3,1 68,4 27,6
Item_12 1 0 3 66 28
84,49
1,02 0,00 3,06 67,35 28,57
5 Mempermudah Item_13 0 1 5 70 22
83,06
Pekerjaan 0,00 1,02 5,10 71,43 22,45
Item_14 0 10 12 58 18
77,14 78,98
0,00 10,20 12,24 59,18 18,37
Item_15 2 11 5 63 17
76,73
2,04 11,22 5,10 64,29 17,35
6 Bermanfaat Item_16 0 3 1 72 22
83,06
0,00 3,06 1,02 73,47 22,45
Item_17 0 3 0 72 23
83,47 82,86
0,00 3,06 0,00 73,47 23,47
Item_18 1 0 7 70 20
82,04
1,02 0,00 7,14 71,43 20,41
Nilai indeks variabel persepsi kegunaan 82,55
Sumber: Data primer diolah, 2019
355
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari ren- indeks sebesar 83,47 (tinggi), meningkatkan
tang nilai indeks indikator maupun nilai in- produktivitas dan efektifitas memiliki nilai in-
deks variabel antara 10-100. Berdasarkan deks yang sama yaitu sebesar 82,72 (tinggi),
temuan tersebut variabel persepsi kegunaan mempermudah pekerjaan dengan nilai indeks
memiliki indeks sebesar 82,55 yang berar- sebesar 78,98 (tinggi), dan indikator berman-
ti bahwa persepsi kegunaan SMARD dalam faat dengan nilai indeks sebesar 82,86 dalam
menunjang kinerja pegawai dalam kategori kategori tinggi. Berdasarkan pada rangkuman
tinggi. Kategori ini dapat dilihat pada indeks tanggapan responden mengenai persepsi ke-
tiap indikator dimulai dari indikator memper- gunaan SMARD, maka selebihnya dapat dije-
cepat pekerjaan dengan nilai indeks sebesar laskan dalam Tabel 4.
84,56 (tinggi), kinerja pegawai dengan nilai
356
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
357
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Skor
No Indikator Pernyataan Jumlah Indeks
1 2 3 4 5
1 Mudah Dipelajari Item_19 0 2 15 57 24
81,02
0,00 2,04 15,31 58,16 24,49
81,53
Item_20 0 1 11 63 23
82,04
0,00 1,02 11,22 64,29 23,47
2 Dapat Dikontrol Item_21 1 50 34 11 2
52,45
1,02 51,02 34,69 11,22 2,04
Item_22 1 2 4 72 19
81,63 70,27
1,02 2,04 4,08 73,47 19,39
Item_23 1 2 15 74 6
76,73
1,02 2,04 15,31 75,51 6,12
3 Jelas dan Dapat Item_24 3 39 21 31 4
Dipahami 58,78
3,06 39,80 21,43 31,63 4,08
69,18
Item_25 0 4 6 76 12
79,59
0,00 4,08 6,12 77,55 12,24
4 Fleksibel Item_26 2 14 25 45 12
70,41
2,04 14,29 25,51 45,92 12,24
Item_27 9 56 16 15 2
48,78 65,37
9,18 57,14 16,33 15,31 2,04
Item_28 4 2 9 73 10
76,94
4,08 2,04 9,18 74,49 10,20
5 Mudah untuk Menjadi Item_29 2 37 11 40 8
Terampil 63,06
2,04 37,76 11,22 40,82 8,16
64,59
Item_30 7 21 9 57 4
66,12
7,14 21,43 9,18 58,16 4,08
6 Mudah Digunakan Item_31 0 1 1 76 20
83,47
0,00 1,02 1,02 77,55 20,41
Item_32 1 17 7 58 15
74,08 79,18
1,02 17,35 7,14 59,18 15,31
Item_33 2 2 7 70 17
80,00
2,04 2,04 7,14 71,43 17,35
Nilai indeks variabel persepsi kemudahan 71,69
Sumber: Data primer diolah, 2019 358
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Tabel 5 menunjukkan indikator mudah mudian nilai indeks terendah kedua dimiliki
untuk menjadi terampil memiliki nilai indeks oleh indikator fleksibel dengan nilai indeks
terendah yaitu sebesar 64,59 dengan kategori sebesar 65,37 (sedang). Hal ini mengandung
sedang. Artinya, menurut tanggapan respon- arti bahwa SMARD dirasa kurang fleksibel
den, SMARD belum sepenuhnya mampu me- bagi responden. Selain itu, indikator jelas dan
latih keterampilan pengguna saat mengope- dipahami juga mendapatkan skor dalam kate-
rasikan SMARD. Terlebih ketika SMARD gori sedang yaitu sebesar 69,18. Hal ini berarti
mengalami kendala-kendala yang dapat mem- bahwa masih terdapat responden yang belum
pengaruhi kinerja SMARD serta usia pega- memahami SMARD sepenuhnya.
wai kelurahan dan desa yang tidak lagi muda Berdasarkan pada rangkuman tangga-
dan rata-rata belum dibekali ilmu teknologi pan responden mengenai persepsi kegunaan
sebelumnya, sebanyak 37 dan 21 responden SMARD, maka selebihnya dapat dijelaskan
memberikan skor 2 pada indikator ini. Ke- dalam Tabel 6.
359
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
360
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Tabel 7 diperoleh angka signifikansi Sedangkan thitung untuk variabel persepsi ke-
sebesar 0,000. Angka 0,000 < 0,05 sehingga mudahan (X2) adalah sebesar 5,440 dan nilai
model regresi tersebut linier. Hal ini berarti signifikansi 0,000. Hal ini berarti slope signifi-
bahwa terdapat hubungan linier antara varia- kansi persepsi kemudahan sebesar 0,000 lebih
bel persepsi kegunaan dan variabel persepsi kecil dari 0,05 yang berarti variabel tersebut
kemudahan terhadap variabel penggunaan signifikan.
SMARD. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tabel 9 menunjukkan bahwa R square
model resgresi linier tersebut sudah benar dan sebesar 0,526 atau 0,7252 × 100% = 52,60%.
layak. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sum-
Tabel 8 menunjukkan bahwa thitung bangan atau pengaruh variabel persepsi kegu-
untuk persepsi kegunaan adalah sebesar 5,685 naan dan persepsi kemudahan terhadap va-
dan nilai signifikansi 0,000. Dalam hal ini slo- riabel penggunaan SMARD sebesar 52,60% .
pe signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berarti Sedangkan sisanya yaitu sebesar 47,40% dipe-
variabel tersebut signifikan. Hal ini menunjuk- roleh dari hasil selisih 100% - 52,60% dipenga-
kan bahwa terdapat pengaruh positif secara ruhi oleh variabel lain di luar variabel persepsi
parsial antara variabel persepsi kegunaan (X1) kegunaan dan persepsi kemudahan.
terhadap variabel penggunaan SMARD (Y).
Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 355,979 2 177,990 52,656 ,000b
1 Residual 321,123 95 3,380
Total 677,102 97
a. Dependent Variable: Penggunaan SMARD
b. Predictors: (Constant), Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan
Sumber: Data primer diolah, 2019
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Correlations
Model Coefficients Coefficients Statistics
t Sig.
Zero- Par- Toler-
B Std. Error Beta Part VIF
order tial ance
(Constant) ,044 2,383 ,018 ,985
Persepsi Ke-
,178 ,031 ,441 5,685 ,000 ,615 ,504 ,402 ,830 1,205
1 gunaan
Persepsi Ke-
,198 ,036 ,422 5,440 ,000 ,604 ,487 ,384 ,830 1,205
mudahan
a. Dependent Variable: Penggunaan SMARD
Sumber: Data primer diolah, 2019
361
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of Durbin-
Model R R Square F Sig. F
Square R Square the Estimate df1 df2 Watson
Change Change Change
1 ,725a ,526 ,516 1,839 ,526 52,656 2 95 ,000 1,730
a. Predictors: (Constant), Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan
b. Dependent Variable: Penggunaan SMARD
Sumber: Data primer diolah, 2019
Coefficientsa
Unstd. Coef- Std. Coef- Collinearity
Correlations
Model ficients ficients Sig. Statistics
t
Zero- Par- Toler-
B Std. Error Beta Part VIF
order tial ance
(Constant) ,044 2,383 ,018 ,985
Persepsi Ke- ,178 ,031 ,441 5,685 ,000 ,615 ,504 ,402 ,830 1,205
1 gunaan
Persepsi Ke- ,198 ,036 ,422 5,440 ,000 ,604 ,487 ,384 ,830 1,205
mudahan
a. Dependent Variable: Penggunaan SMARD
Sumber: Data primer diolah, 2019
Nilai koefisien determinasi parsial (r2) ruh antara persepsi kegunaan (X1) terhadap
pada Tabel 10 menunjukkan bahwa besarnya penggunaan SMARD (Y). Hasil koefisien
pengaruh variabel persepsi kegunaan yaitu se- regresi persepsi kegunaan menunjukkan ni-
besar 0,441 atau 44,10% diperoleh dari hasil lai sebesar 0,178 sedangkan kontribusi secara
perkalian antara 0,441×100%. Angka 0,441 parsial dilihat dari hasil koefisien determinasi
diperoleh dari nilai standardized coefficients parsial persepsi kegunaan terhadap penggu-
(Beta). Hal ini juga terlihat pada signifikan- naan SMARD yaitu sebesar 0,441 yang be-
si sebesar 0,000 yang bernilai lebih kecil dari rarti bahwa H1 diterima. Berdasarkan hasil
0,05. Sementara itu, besarnya pengaruh varia- analisis statistik deskriptif diperoleh nilai rata-
bel persepsi kemudahan yaitu sebesar 0,422 rata variabel persepsi kegunaan sebesar 82,55
atau 42,20% diperoleh dari hasil perkalian an- termasuk dalam kategori tinggi. Sementara,
tara 0,422×100%. Angka 0,422 diperoleh dari nilai rata-rata variabel penggunaan SMARD
nilai standardized coefficients (Beta). Hal ini juga adalah 79,18 termasuk kategori tinggi.
terlihat pada signifikansi sebesar 0,000 yang Penelitian ini sejalan dengan penelitian
bernilai lebih kecil dari 0,05. yang dilakukan Kurniawan (2013) yang mene-
Pengaruh Persepsi Kegunaan Terhadap liti tentang penerimaan layanan mobile banking
Penggunaan SMARD. Berdasarkan hasil pen- menyatakan bahwa perceived usefulness berpen-
elitian menunjukkan bahwa terdapat penga- garuh secara positif terhadap variabel actual
362
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
use of mobile banking sebesar 0,247 yang lebih hipotesis ini menunjukkan bahwa persepsi
besar dari 0,000 yang artinya hipotesis penga- kemudahan memiliki pengaruh positif dan
ruh antara variabel perceived usefulness dengan signifikan terhadap penggunaan SMARD. Se-
variabel actual use mobile banking diterima. Se- makin tinggi persepsi kemudahan maka peng-
lain itu penelitian yang dilakukan oleh Fadlan gunaan SMARD oleh para pegawai kantor
dan Yudhi (2018) yang meneliti tentang apli- desa dan kelurahan juga akan semakin baik.
kasi penerimaan mahasiswa dari penggunaan Persepsi kemudahan dapat ditingkatkan den-
mobile banking menunjukkan bahwa variabel gan cara mengadakan pelatihan dan penin-
persepsi kegunaan berpengaruh signifikan jauan kemampuan mengoperasikan SMARD
terhadap penggunaan mobile banking sebesar kepada pegawai kantor desa dan kelurahan
0,421 yang lebih besar dari 0,000 yang artinya khususnya bagi pegawai dengan kemampuan
hipotesis tersebut diterima. SDM yang rendah.
Kesimpulan dari hasil penelitian dan Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Per-
penelitian terdahulu yang sesuai dengan hi- sepsi Kemudahan Terhadap Penggunaan
potesis ini menunjukkan bahwa persepsi ke- SMARD. Berdasarkan hasil penelitian me-
gunaan memiliki pengaruh terhadap peng- nunjukkan bahwa persepsi kegunaan (X1)
gunaan SMARD pada pemerintah desa dan dan persepsi kemudahan (X2) berpengaruh
kelurahan se-Kecamatan Bergas. Sehingga da- positif dan signifikan terhadap Penggunaan
lam hal ini dapat disimpulkan bahwa baik pe- SMARD (Y). Hal ini sesuai dengan uji simul-
merintah pusat, pemerintah daerah, maupun tan yang menunjukkan nilai signifikansi sebe-
pemerintah desa saling bersinergi dalam men- sar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan ≤ 0,05.
ciptakan tertib administrasi kependudukan. Kontribusi secara simultan variabel persepsi
Pengaruh Persepsi Kemudahan Terha- kegunaan (X1) dan persepsi kemudahan (X2)
dap Penggunaan SMARD. Berdasarkan hasil terhadap penggunaan SMARD (Y) adalah se-
penelitian menunjukkan bahwa persepsi ke- besar 0,526 atau 52,60% sehingga dapat dika-
mudahan (X2) berpengaruh positif dan sig- takan bahwa H3 diterima.
nifikan terhadap penggunaan SMARD (Y). Sependapat dengan hasil penelitian
Hal ini sesuai dengan uji parsial yang menun- yang dilakukan oleh Dulcic dkk (2012) bahwa
jukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai perceived usefulness dan perceived ease of use DSS
tersebut menunjukkan ≤ 0,05 yang berarti secara simultan berpengaruh positif terhadap
bahwa H2 diterima. Kontribusi secara par- actual technology use DSS sebesar 0,631 yang
sial variabel persepsi kemudahan (X2) terha- bernilai lebih besar dari 0,000 yang artinya hi-
dap penggunaan SMARD (Y) sebesar 0,422 potesis tersebut diterima. Selain itu, hasil pen-
atau 42,20%. Nilai koefisiean regresi sebesar elitian Fayad dan Paper (2015) menunjukkan
0,198 menunjukkan bahwa semakin mening- bahwa variabel perceived usefulness dan perceived
kat persepsi kemudahan, maka akan semakin ease of use secara bersama-sama berpengaruh
meningkat pula penggunaan SMARD. Seba- positif terhadap variabel actual technology use.
liknya, jika persepsi kemudahan SMARD ren- Kesimpulan hasil penelitian dan penelitian
dah maka penggunaan SMARD pada peme- terdahulu yang sesuai dengan hipotesis ini
rintah desa dan kelurahan juga akan semakin menunjukkan bahwa persepsi kegunaan dan
rendah. persepsi kemudahan secara simultan memi-
Hasil penelitian ini sejalan dengan pen- liki pengaruh positif dan signifikan terhadap
elitian yang dilakukan oleh Sembada (2012) penggunaan SMARD pada seluruh pegawai
yang menyatakan bahwa hipotesis adanya kantor desa dan kelurahan se-Kecamatan
pengaruh antara variabel perceived ease of use Bergas. Semakin tinggi persepsi kegunaan
dengan variabel actual technology use diterima dan persepsi kemudahan maka penggunaan
dengan nilai 0,428 yang berarti lebih besar SMARD oleh para pegawai kantor desa dan
dari 0,000. Kesimpulan dari hasil penelitian kelurahan juga akan semakin baik.
dan penelitian terdahulu yang sesuai dengan
363
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365
Penyusun mengucapkan terima kasih Aditya, Ricky & Aditya Wardhana. (2016). Pen-
yang setulus-tulusnya kepada: Prof. Dr. Fat- garuh Perceived Usefulness, dan Perceived
hur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Ease of Use terhadap Behavioral Intention
Negeri Semarang yang telah memberikan dengan Pendekatan Technology Accep-
kesempatan kepada penyusun untuk mempe- tance Model (TAM) pada Pengguna Instant
roleh pendidikan di Universitas Negeri Sema- Messaging Line di Indonesia. Jurnal Siasat
rang. Drs. Heri Yanto, M.B.A., Ph.D., Dekan Bisnis. Volume 20. Hlm. 24-32.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sema- Anzaeni, M. W., & Latifah, L. (2017). Analisis
rang yang telah memberikan kesempatan ke- Penerimaan Penggunaan Otomasi Per-
pada penyusun sehingga penyusun dapat me- pustakaan Unnes Berdasarkan Pendekatan
nyelesaikan skripsi dan studi dengan baik. Dr. Technology Acceptance Model (TAM).
Kardoyo, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akade- Economic Education Analysis Journal, 6(2),
mik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Se- 530–548.
marang yang telah memberikan kemudahan Asrori, A., & Fachrurrozie, F. (2011). Penggunaan
administrasi dalam perizinan melaksanakan E-Learning ILMO untuk Meningkatkan
observasi dan penelitian. Ahmad Nurkhin, Mutu Perkuliahan di Fakultas Ekonomi.
S.Pd., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Eko- Dinamika Pendidikan. Volume 6. Hlm. 1-14.
nomi Universitas Negeri Semarang yang telah Chuttur M.Y. (2009). Overview of the technology
memberikan kemudahan administrasi dalam acceptance model: Origins, developments
perizinan melakukan observasi dan peneliti- and future directions. Indiana University,
an. Agung Kuswantoro, S.Pd., M.Pd., selaku USA. Sprouts: Working Papers on Information
Dosen Pembimbing yang telah memberikan Systems, 9(37).
bimbingan, arahan, saran, masukan, dan kesa- Davis, F., Bagozzi, R.P. and Warshaw, P.R. (1989),
baran dalam penyelesaian penyusunan skripsi User Acceptance of Computer Technology:
ini. Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten A Comparison of Two Theoretical Models,
Semarang beserta seluruh staf yang telah Management Science, 35, 8, 982-1003.
memberikan kesempatan untuk melaksana- Destiana, Bonita. (2012). Analisis Penerimaan
364
Alfath Prima Citra & Agung Kuswantoro / EEAJ 9 (2) (2020) 348-365