Anda di halaman 1dari 10

EDUKOM 1 (2) (2014)

Edu Komputika Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edukom

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DISPOSISI SURAT MASUK


DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

Amat Basir, Hari Wibawanto

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah
Diterima September 2014 pengembangan sistem informasi, dan apakah sistem ini praktis dan efektif untuk
Disetujui Oktober 2014
digunakan dalam pengelolaan disposisi surat masuk menggantikan sistem manual.
Dipublikasikan Oktober
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
2014
dalam hal pemanfaaatan teknologi informasi. Model perancangan dan pengembangan
________________
sistem informasi ini adalah model waterfall. Objek yang diteliti yaitu sistem itu sendiri,
Keywords:
Information Systems dengan variabel penelitian yaitu kepraktisan dan keefektifan sistem. Metode pengambilan
Disposition Inbox, data dengan wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
practicality, effectiveness. kepraktisan Sistem Informasi yang dibangun berada pada kategoti sangat praktis dengan
____________________ nilai rata-rata 84,43%. Keefektifan sistem dalam menggantikan sistem disposisi terdahulu
berada pada kategori sangat efektif dengan nilai rata-rata 84,93%. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah sistem informasi yang dibangun merupakan sistem yang praktis dan
efektif untuk diterapkan sebagai pengganti sistem pengelolaan surat masuk dan
disposisinya di Disdik Kota Semarang.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to know the steps of developing information system, and whether the system is
more practical and effective than manual system to use in managing disposition of incoming mail. The benefit
of this research is to improve services to the society in terms of utilization of information technology. The model
of designing and developing information system is waterfall model. The object that was observed was the system
itself and the research variables are practicality and effectiveness of the system. Methods of collecting data were
interviews and questionnaires. The result showed that the practicality of Information System built was on very
practical category, with average value 84.43%. The effectiveness of the system compared to the previous
disposition system was on very effective category, with average value 84.93%. The conclusion of this research is
the information system is a more practical and effective system to be applied as a substitute for manually
managing disposition of incoming mail in Disdik Kota Semarang.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6811
Gedung E6 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: amat.basirun@gmail.com, hariwibawanto@gmail.com

33
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

PENDAHULUAN prosedur kerja manual yang cukup memakan


waktu dan tenaga. Alur kerja dalam menangani
Pada era persaingan bebas seperti saat ini, surat masuk di Kantor Dinas Pendidikan Kota
kecepatan pengolahan dan penyampaian Semarang melibatkan banyak pegawai antara
informasi memiliki peran yang sangat penting lain petugas penerima surat, kepala sub bagian
bagi setiap instansi, terutama instansi yang (Kasubag) umum dan kepegawaian, sekretaris
memiliki tingkat rutinitas yang tinggi dan dinas, kepala dinas dan pegawai lain di masing –
memiliki banyak data yang harus diolah. masing bidang.
Banyaknya data maupun informasi yang harus Alur disposisi Disdik Kota Semarang
diolah tentu tidak memungkinkan dilakukan adalah sebagai berikut :
semua dengan menggunakan cara manual, 1. Petugas bagian Administrasi Umum
pengolahan data yang jumlahnya sangat banyak menginputkan surat masuk dari
memerlukan alat bantu yang memiliki tingkat lembaga/perseorangan.
kecepatan pemprosesan dan penyampaian data 2. Surat dinaikkan ke Kasubag Umum dan
yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa perangkat Perlengkapan untuk dilakukan pemilahan antara
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). dinaikkan ke Kepala Dinas atau Sekretaris.
Perkembangan teknologi dan ilmu 3. Jika surat dinaikkan ke Sekretaris, maka
informatika yang sangat pesat mendorong sekretaris dapat memberikan disposisi.
masyarakat luas baik perseorangan maupun 4. Surat akan langsung didistribusikan ke
kelompok, instansi pemerintah maupun swasta, Kepala bidang yang bersangkutan atau
untuk memanfaatkan perkembangan teknologi diserahkan ke Kepala Dinas untuk didisposisi.
dan ilmu informatika tersebut yang banyak Dalam alur kerja disposisi yang telah
dikembangkan melalui perangkat komputer. dijelaskan, ada beberapa pejabat yang
Keunggulan komputer dalam memproses data mempunyai hak dalam menentukan disposisi.
akan meningkatkan efektivitas, produktifvitas, Setelah disposisi diberikan, surat beserta
serta efisiensi suatu aplikasi. disposisinya masih perlu didistribusikan ke
Demikian halnya dengan Pemerintah bagian yang mempunyai otoritas dalam
Kota Semarang yang terus melakukan perubahan memberikan keputusan sesuai yang tertera dalam
dan terobosan menyesuaikan dengan kemajuan lembar disposisi. Oleh karena itu, perlunya
teknologi. Terobosan itu dilakukan untuk dibuat sistem informasi disposisi yang akan
memenuhi tugas – tugas yang ada, agar dapat dirancang dan diimplementasikan nanti.
memberikan pelayanan yang terbaik bagi Sistem Informasi Disposisi yang dibuat
masyarakat. Jika pelayanan terhadap masyarakat merupakan bagian yang akan mengelola surat
sudah meningkat maka tingkat keberhasilan masuk, mengatur wewenang pemberian
sebuah pemerintahan bisa dinyatakan baik. disposisi, dan kepada siapa surat yang telah
Salah satu pelayanan masyarakat yang didisposisi itu disampaikan. Sistem ini
harus ditingkatkan adalah pelayanan penerimaan diharapkan dapat digunakan sebagai sistem
surat dan disposisi surat tersebut. Kamus Besar pengelolaan disposisi surat masuk di Dinas
Bahasa Indonesia mendefinisikan disposisi Pendidikan Kota Semarang. Dilihat dari
merupakan pendapat seorang pejabat mengenai pentingnya pengelolaan disposisi yang lebih
urusan yang termuat dalam suatu surat dinas, praktis, dan efisien, maka tema “Rancang
yang langsung dituliskan pada surat yang Bangun Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk
bersangkutan atau pada lembar khusus. Dinas Pendidikan Kota Semarang” diangkat
Selama ini, Kantor Dinas Pendidikan Kota sebagai judul.
Semarang yang termasuk dalam lingkungan
pemerintah Kota Semarang dalam hal
pengelolaan surat masuk beserta alur
disposisinya masih menggunakan prosedur –

34
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

METODE PENELITIAN Tabel 1. Kisi – kisi aspek kuesioner untuk user


Variable Indikator No. Item
A. Metode Pengumpulan Data Penelitian Instrumen
a. Wawancara Kepraktisan Substansi 1.2.3.4.5.6
Dalam penelitian ini, dilakukan Tampilan 7,8,9,10,11,
wawancara dengan beberapa pegawai Dinas 12
Pendidikan Kota Semarang, di antaranya adalah Manfat 13,14,15,16,
Kepala dan Sekretaris Dinas, Kepala Subbag 17,18
Umum, serta beberapa pegawai Subbag Umum Keefektifan Kesesuaian
1.2.3.4.5.6
dan bagian Data Dinas Pendidikan Kota dengan aturan
Semarang. Ketepatan
b. Kuesioner penympanan
7,8,9,10,11,
Sugiyono (2012:142) mengatakan: dan
12
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data penyampaian
yang dilakukan dengan cara memberi informasi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis Waktu 13,14,15,16,
kepada responden untuk dijawabnya.” pengerjaan 17,18
Dalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data dengan memanfaatkan B. Metode Analisis Data
metode kuesioner dan kemudian dipilih Setelah didapatkan data–data dari hasil
pernyataan. Instrumen dalam penelitian ini kuesioner yang telah dibagikan ke responden,
dibentuk cheklist atau pilihan data yang disebut maka dilakukan analisis data untuk mengetahui
Skala Likert. Penggunaan skala Likert seberapa praktis dan efektif sistem yang dibuat.
memungkinkan variabel yang akan diukur Data akan dianalisis dengan sistem deskriptif
dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono persentase. Prosedur penganalisisan data adalah
2012:93). sebagai berikut:
Dari itu disimpulkan setiap alternatif 1. Memeriksa kelengkapan jawaban pada
untuk pernyataan positif dalam menganalisis kuesioner yang telah diisi responden
data yang berasal dari kuesioner yang 2. Mengklasifikasikan jawaban setiap
berperingkat 1 sampai 4 sebagai berikut: pertanyaan dengan memberi skor sesuai
(1) “Sangat Setuju” menunjukkan dengan bobot yang telah ditentukan
gradasi paling tinggi bernilai 4 sebelumnya.
(2) “Setuju” menunjukkan peringkat 3. Membuat tabulasi data.
yang lebih rendah dibanding 4. Menghitung persentase dari tiap-tiap
dengan yang ditambah kata kategori dengan rumus:
“Sangat”, diberi nilai 3.
(3) “Tidak Setuju” karena berada
dibawah “Setuju” dan sebagainya,
diberi nilai 2. Keterangan:
(4) “Sangat Tidak Setuju”, % = persentase kategori
menunjukkan gradasi paling n = jumlah skor tiap indikator
bawah, diberi nilai 1. N = jumlah skor maksimum
Berikut adalah kisi-kisi aspek kuesioner 5. Dari persentase yang diperoleh
penelitian yang dibagikan kepada user. kemudian ditampilkan kedalam tabel
untuk menentukan kategori “Sangat
Baik”, “Baik”, “Tidak Baik”, dan
“Sangat Tidak Baik” dalam bentuk tabel,
maka perlu menentukan nilai

35
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

maksimum, nilai minimum, dan C. Metode Pengembangan Sistem


intervalnya. Dengan mengadaptasi Metode pengembangan Sistem Informasi
rumus persentase, maka dapat Disposisi Surat Masuk menggunakan model
menentukan nilai indeks minimum dan waterfall. Model perancangan waterfall merupakan
indeks maksimum. Sedangkan untuk salah satu model perancangan yang
menentukan panjang interval, menurut menggunakan pendekatan yang sistematis dan
Sugiyono (2012) panjang interval dapat berurutan (sekuensial) pada pengembangan
dicari dengan cara range (data terbesar – perangkat lunak, dimulai dari analisis spesifikasi
data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas kebutuhan pengguna, perencanaan (planning),
interval. Dari rumus-rumus tersebut, pemodelan (modeling), konstruksi (construction),
maka diperoleh hasil sebagai berikut: serta penyerahan perangkat lunak ke pengguna
a. Menentukan persentase skor maksimal (deployment) (Pressman 2010 : 46 - 47). Alur
=
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑋 100% pelaksanaan model waterfall dapat dilihat pada
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
4 Gambar 1.
= 4 𝑋 100%
= 100%
Komunikasi
b. Menentukan persentase skor minimal
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
= 𝑋 100% Menggali spesifikasi kebutuhan pengguna
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
1
= 4 𝑋 100%
= 25%
c. Menentukan Range = 100 – 25 = 75
d. Menentukan interval penilaian yang Perencanaan
dikehendaki = 4 (Sangat Baik, Baik, Tidak Baik,
Sangat Tidak Baik) Membuat Prakiraan dan jadwal
pengembangan
e. Menentukan lebar interval yaitu 75/4 =
18,75

Tabel 2. Interval Pengkategorian Skor Kriteria Pemodelan


Kualitatif
Interval Kriteria Analisis dan Perancangan
81,25% < skor ≤ Sangat Baik
100%
62,5% < skor ≤ Baik
81,25% Konstruksi
43,75% < skor ≤ Tidak Baik
62,5% Penulisan Kode Program dan Pengujian
25% ≤ skor ≤ 43,75% Sangat Tidak Baik

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila


dari kuesioner diperoleh hasil yang berada pada Dukungan Keberlangsungan
rentang antara 81,25% < skor ≤ 100% atau sistem
62,50% < skor ≤ 81,25% atau pada kriteria
“Sangat Baik” atau “Baik”.
Gambar 1. Alur perancangan desain produk
model waterfall

36
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

Gambar 1.1 merupakan prosedur kerja 2. Analisis Prosedur Surat Masuk


yang digunakan dalam pembuatan Sistem Prosedur penanganan surat masuk
Informasi Disposisi Surat. Dimulai dari menggambarkan proses pengarsipan dan juga
perencanaan, desain program, detail program, uji proses pendisposisian surat masuk yang
kualitas program, jika sesuai maka prosedur dilakukan oleh satuan Unit Kerja Disdik Kota
dilanjutkan ke uji coba, jika tidak maka kembali Semarang. Proses – proses yang terdapat dalam
lagi ke perencanaan, setelah dinyatakan kualitas prosedur penangan surat masuk yaitu :
sistem sesuai dan dillaksanakan uji coba, setelah 1. Surat dari
itu program di evaluasi. Penjelasan dari masing– Instansi/Lembaga/Perseorangan
masing prosedur adalah sebagai berikut. diterima, Administrasi umum
mengecek jenis surat yang masuk,
HASIL DAN PEMBAHASAN dipilah apakah berjenis undangan
atau surat pengantar dan dilampiri
A. Analisis Sistem dengan lembar disposisi.
1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 2. Dicatat identitas dari surat pada
Sistem yang sedang digunakan dalam buku agenda surat / undangan
proses disposisi surat Disdik Kota Semarang masuk oleh Administrasi Umum.
masih menggunakan sistem manual. Maka dari 3. Semua Surat dan undangan yang
itu terdapat beberapa permasalan yang dialami masuk diserahkan kepada Kepala
oleh pelaku sistem antara lain : sub bagian umum untuk dilakukan
1. Kesulitan dalam pencarian kembali pengecekan apakah dinaikkan ke
data surat masuk. Sekretaris atau ke Kadinas. Jika
2. Pimpinan yang berada diluar Kota dinaikkan ke sekretaris maka
tidak bisa mengecek berkas sehingga sekretaris bisa memberikan disposisi
disposisi bisa tertunda. surat ke bidang yang berkaitan
3. Terdapat penggandaan berkas jika dengan surat/ undangan tersebut.
disposisi dari pimpinan merujuk Namun jika dirasa perlu
kepada lebih dari satu bidang / sub mendapatkan persetujuan dari
bagian sehingga terjadi pemborosan Kadinas maka surat harus dinaikkan
penggunaan sumber daya. dulu. Jika surat sudah berda di
4. Pimpinan sulit untuk melakukan Kadinas, maka dilakukanlah
kontrol terhadap suatu disposisi disposisi surat kepada bidang yang
yang diberikan apakah sudah tekait dengannya.
dikerjakan atau belum. 4. Kepala Bidang membuka /
5. Adanya hal yang kurang efektif bagi membaca surat beserta isi disposisi
masyarakat jika ingin mengetahui dari pimpinan, Kepala Bidang bisa
status dari surat / berkas yang di langsung melaksanakan perintah
kirimnya, dalam hal ini masyarakat sesuai instruksi yang diberikan atau
harus datang ke kantor dinas untuk beliau meneruskan perintah itu
menanyakan keputusan yang dengan mendisposisikannya ke Kasi
diberikan terhadap suratnya. yang berada dibawah pimpinannya.
Oleh karena itu sistem informasi yang 5. Kasi membuka / membaca surat
diusulkan diharapkan bisa mengatasi beberapa beserta isi disposisi yang berupa
permasalahan yang terjadi pada sistem yang intruksi dari pimpinan dan segera
sedang berjalan ini. melaksakan perintah sesuai disposisi
yang diberikan.

37
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional untuk dalam menganalisis keterampilan para


a. Analisis Kebutuhan Perangkat pengguna di Dinas Pendidikan Kota Semarang
Keras ini dapat disimpulkan :
Berikut Merupakan spesifikasi perangkat 1) Para pelaksana sistem sudah
keras yang tersedia di Dinas Pendidikan Kota cukup mahir dalam
Semarang diantaranya adalah : penggunaan komputer.
- Processor : Intel Prosessor Core 2) Para pelaksana sistem memiliki
2 duo wawasan dasar yang cukup
- RAM : 2 GB mengenai penggunaan aplikasi
- Hardisk : 250 GB perkantoran.
- Scanner : Canon LiDE 200 3) Para pelaksana sistem memiliki
Berikut spesifikasi minimum perangkat account jejaring sosial yang
keras yang dibutuhkan agar dapat menjalankan dapat disimpulkan bahwa
aplikasi secara optimal pada sisi client yaitu : pengguna sistem nanti sudah
- Proccessor : Intel Pentium Dual terbiasa menggunakan web
Core browser, sehingga tidak ada
- RAM : 1 GB masalah dalam segi pengguna
- Harddisk : 40 GB aplikasi.
- Scanner : Canon LiDE 100
Kebutuhan perangkat keras yang 4. Analisis Kebutuhan Fungsional
dibutuhkan dengan spesifikasi perangkat keras Analisis kebutuhan Fungsional meliputi:
yang ada di Kantor Dinas Pendidikan untuk 1) Diagram Konteks
menjalankan aplikasi secara optimal sudah 2) Data Flow Diagram (DFD)
terpenuhi. 3) Kamus Data (Data Dictionary)
b. Analisis Kebutuhan Perangkat
Lunak B. Perancangan Sistem
Didalam proses pembangunan sistem Perancangan sistem meliputi :
informasi haru sdiperhatikan kebutuhan dari 1. Skema Relasi
pengguna agar aplikasi dapat dijalankan secara 2. Perancangan Struktur Menu
optimal diantaranya sebagai berikut : 3. Perancangan Antarmuka
- Sistem operasi : Windows 4. Perancangan Prosedural
(Windows XP , Windows 7,
dan windows 8) atau Linux C. Implementasi
(Ubuntu, Fedora, Debian, dan 1. Perangkat Lunak yang digunakan
lain - lain).
- Web browser : Firefox, Google Tabel 3. Perangkat Lunak yang digunakan
Chrome, Safari. Perangkat
NO Keterangan
Perangkat Lunak yang sudah tersedia di Lunak
Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang yaitu Windows 7
1. Sistem Operasi
menggunakan sistem operasi windows 7 dan web 32bit
browser yang digunakan yaitu google Chrome 2 Apache Web Server
sehingga kebutuhan perangkat lunak sudah
Bahasa
terpenuhi. 3 PHP
pemrograman
c. Analisis Pengguna
Bahasa
Analisis pengguna dimaksudkan untuk 4 CSS
pemrograman
mengetahui siapa saja yang terlibat dalam sistem
Bahasa
beserta karakteristik dari pengguna sistem. 5 HTML
Pemrograman
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan

38
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

S. Budi
6 MySQL DBMS
4 utomo, S.Ag. 23 24 23
SH. M.Hum
7 Notepad ++ Text Editor
Sri Erawati,
5 23 24 23
Google S.E
Chrome, Wahyudi
8 Web Browser 6 Harso, SH, 21 19 21
Firefox,
MM.
Opera Drs. Sutarto,
7 19 21 20
MM
2. Perangkat Keras yang digunakan Tuti Hartati,
8 18 18 18
S.Kar
Tyas Utarini,
Tabel 4. Perangkat Keras yang digunakan 9 18 18 18
S. Sos
NO Perangkat Spesifikasi Dra.
10 Murtining 18 18 18
1. Prosessor Intel Core i3 2,5 GHz Adiati, MM
Dra. Hetty
11 19 24 24
2 RAM 3 GB Hidayati
Y. Sapto Budi
3 Hardisk 320 GB 12 utama, S.pd, 18 18 19
M.Pd.
4 Monitor Relosusi 1366x768 Th. Agni Sri
13 18 17 16
w, SH. MH
ATI Radeon HD5470 Drs.
5 VGA 14 21 22 21
512 MB Hidatullah IP
15 Drs. Suyuti 18 21 22
D. Pengujian Nur Safu'ati,
16 18 18 21
S.Pd.,MM
1. Pengujian Alpha
Ahmat Juri,
Pengujian alpha merupakan pengujian 17
S.pd.
18 18 18
fungsional yang digunakan untuk menguji sistem Rifki
yang telah dibuat dengan metode pengujian black 18 Nurgroho, 24 23 23
box. Pengujian black box terfokus pada persyaratan S.Pd
Viveno
fungsional perangkat lunak. Terdapat dua 19 20 22 20
Susilo, SE
tahapan dalam pengujian yang akan dilakukan Ardhi Agung
yaitu skenario pengujian dan butir pengujian 20 Pangarso, 23 23 21
yang merupakan uji coba dari sistem dan A.Md
menampilkan hasil dari pengujian. TOTAL NILAI 399 411 406
83,125 85,625 84,583
Presentase
% % %
2. Pengujian Beta
Rata – rata Presentase 84,43%
a. Hasil Pengujian Kepraktisan Sistem

Dari tiga indikator pada kuesioner uji


Tabel 5. Hasil Pengujian Kepraktisan Sistem
keprkatisan diperoleh nilai rata – rata 84,43%.
Indikator Kepraktisan
No Nama
Maka dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner
Substan Tampila Manfa
si n at uji keprkatisan yang diisi oleh pimpinan dan staf
Drs. yang juga sebagai pengguna, sistem informasi
1 Bunyamin, 19 19 20 disposisi surat yang dibangun sudah memenuhi
M.pd
nilai sangat praktis untuk diterapkan pada
Dr.
2 Seodjono, 19 20 20
pemrosesan disposisi surat masuk di Dinas
M.Si Pendidikan Kota Semarang.
Sri
3 Rahayuningsi 24 24 20
h, S.Pd, MM

39
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

b. Hasil Pengujian Keefektifan Sistem Rifki


18 Nurgroho, 24 24 20

Tabel 6. Hasil Pengujian Keefektifan Sistem S.Pd


Indikator Keefektifan Viveno
19 21 22 22
Kesesuaian Waktu Susilo, SE
No Nama Ketepatan
dengan pengerjaan Ardhi Agung
informasi
kebijakan disposisi 20 Pangarso, 20 23 23
Drs. A.Md
1 Bunyamin, 19 19 20 TOTAL NILAI 402 409 412
M.pd Presentase 83,750% 85,208% 85,833%
Dr. Rata – rata
84,93%
2 Seodjono, 20 20 20 Presentase
M.Si
Sri Dari tiga indikator pada kuesioner uji
3 Rahayuningsi 21 19 19 Kefektifan diperoleh nilai rata – rata 84,93%.
h, S.Pd, MM Maka dapat disimpulkan berdasarkan kuesioner
S. Budi uji keefektifan yang diisi oleh pimpinan dan staf
4 utomo, S.Ag. 24 22 20 yang juga sebagai pengguna, sistem informasi
SH. M.Hum disposisi surat yang dibangun sudah memenuhi
Sri Erawati, nilai sangat efektif menunjang pelayanan
5 22 23 24
S.E masyarakat dlam hal pelayanan administrasi
Wahyudi surat masuk.
6 Harso, SH, 20 21 21
MM. E. Pembahasan
Drs. Sutarto, Secara umum langkah pengembangan
7 21 19 21
MM suatu perangkat lunak merupakan suatu pilihan
Tuti Hartati, bebas yang diberikan kepada pengembang.
8 18 18 18
S.Kar Terdapat banyak sekali model pengembangan
Tyas Utarini, yang bisa di terapkan oleh para pengembang yang
9 18 23 24
S. Sos ingin membangun sebuah perangkat lunak.
Dra. Semua model pengembangan mempunyai
10 Murtining 18 23 21 kelebihan dan kekurangan masing – masing. Hal
Adiati, MM yang paling penting adalah setiap langkah dari
Dra. Hetty model pengembangan yang dipilih harus
11 20 20 21
Hidayati dijalankan dan dilaksanakan sesuai dengan
Y. Sapto ketentuan yang ada agar tiap – tiap proses
12 Budi utama, 18 18 18 mendapatkan hasil yang maksimal. Hal itu akan
S.pd, M.Pd. menunjang perangkat lunak yang dikembangkan
Th. Agni Sri sesuai dengan yang direncanakan.
13 18 18 17
w, SH. MH Jika dibandingkan dengan hasil penelitian
Drs. terdahulu yang merancang sistem seupa terdapat
14 22 19 24
Hidatullah IP perbedaan dalam penentuan model
15 Drs. Suyuti 20 22 23 pengembangan dan pendokumentasian analisis
Nur Safu'ati,
spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Seperti
16 20 18 18 penelitian yang dilakukan Putri (2011) dan Yoga
S.Pd.,MM
Ahmat Juri,
dkk (2013), mereka menggunakan perancangan
17 18 18 18 UPM (Unified Proses Model) dan UML (Unifeid
S.pd.
Modeling Language) untuk analisis

40
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

spesifikasinya. Walaupun masing – masing Suryono, M.T, Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T,
model mempunyai alat bantu pemodelan sendiri, Dr. Hari Wibawanto, M.T, Drs. Bunyamin,
tetapi pada akhirnya prangkat lunak yang M.Pd.
dihasilkan akan sesuai dengan rencana jika setiap
langkah di laksanakan dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA
Perbedaan yang menjadikan keunggulan
dari sidimas yang belum disematkan pada Hasbi, Muhammad. et al. 2013. Tracking Document of
penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011) dan Disposition Letter by Using Mobile Agents on
Yoga dkk (2013) adalah fitur pelacakan berkas Distributed Information System. International
Journal of Computer Science Issues (IJCSI)
(tracking document). Fitur ini di sediakan untuk
Volume 10, 2/3 : 300-307.
pengguna pada kategori masyarakat umum.
Iswanto. 2007. Membangun Aplikasi Berbasis PHP 5
Fungsinya adalah untuk memungkinkan dan Firebird 1.5. Yogyakarta: ANDI.
masyarakat mengetahui status dan posisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
berkas yang telah mereka kirim, apakah sudah http://kbbi.web.id/disposisi. Diakses pada
ditindaklanjuti atau belum oleh pihak instansi tanggal 9 November 2013 Pukul 07.00.
baik oleh pimpinan dan juga oleh staf masing – KEMENPAN-RB. 2013. Peraturan Menteri
masing bidang. Dengan ini masyarakat umum Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
mendapatkan kemudahan pelayanan dalam Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2013[pdf],
mengetahui status surat tanpa harus datang ke
(http://202.46.1.112/jdih/permen-
kantor Disdik Kota Semarang.
kepmen/permenpan-
rb?download=4210:permenpan-2013-no-044
SIMPULAN diakses tanggal 30 Juni 2014 ).
Kurniawan, Yoga. et al. 2012. Rancang Bangun
Sistem Informasi Disposisi Surat Masuk Perangkat Lunak Untuk Workflow
telah selesai dibangun dan diuji tingkat Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian
kepraktisan dan keefektifan sistem untuk Surat Masuk Di Kebupaten Buton Utara.
mengatasi permasalahan pengelolaan surat Jurnal Teknik ITS, 1 : A272 – A276.
Luqman, Muhammad, 2013, ‘Pembangunan Sistem
masuk dan disposisinya. Simpulan yang
Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat
diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
Keluar pada Bagian Umum Sekretariat
berikut : Daerah Kabupaten Pacitan’, Indonesian Jurnal
1. Pengembangan Sistem Informasi on Computer Science - Speed – IJCSS, vol. 10,
Disposisi Surat Masuk di Dinas no. 3, viewed 14 April 2014.
Pendidikan Kota Semarang Mahyuzir, Tavri D. 1994. Analisa dan Perancangan
menggunakan model perancangan Sistem: Pengolahan Data. Jakarta : PT Elex
Waterfall. Media Komputindo.
2. Kepraktisan Sistem Informasi yang MENSESNEG. 2013. Peraturan Menteri Sekretaris
Negara tentang Tata Naskah Surat Dinas BAB
dibangun berada pada kategoti sangat
VI Perangkat Pengendalian Surat[pdf],
praktis dengan nilai rata-rata 84,43%.
(http://setneg.go.id/components/com_perme
3. Tingkat keefektifan sistem dalam n/docviewer.php?id=63&filename=9.BAB VI
menggantikan sistem disposisi terdahulu PERANGKAT PENGENDALIAN
berada pada kategori sangat efektif SURAT.pdf diakses tanggal 30 Juni 2014 ).
dengan nilai rata-rata 84,93%. Nugroho, Bunafit. 2004. PHP dan MySQL dengan
Editor Dreamweaver MX. Yogyakarta: ANDI.
UCAPAN TERIMA KASIH Pemerintah Kota Semarang, 2010, Peraturan Walikota
Semarang No 26 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Dilingkungan
Ucapan terimakasih ditujukan kepada
Pemerintah Kota Semarang, [pdf],
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor (http://jdihukum.semarangkota.go.id/isi/pw
Universitas Negeri Semarang (Unnes), Drs.

41
Amat Basir & Hari Wibawanto / Edu Komputika 1 (2) (2014)

/2010/perwal no 26 tahun 2010.pdf diakses


tanggal 30 Juni 2014 ).
Pohan, H. Iskandar dan K. Saiful Bahri. 1997.
Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta:
Erlangga.
Pressman, R. S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak
(Pendekatan Praktisi) Edisi ketujuh buku
1.Yogyakarta: AndiPublisher.
Putri, Rahmi Romadhona. 2011. Rancang Bangun
Sistem Informasi Persuratan dengan
Dukungan Teknologi SMS Gateway di
Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya.
Tesis Institut Teknologi Surabaya.
Sasongko, J dan Dwi Agus S. 2009. Rancang Bangun
Sistem Informasi Manajemen Surat. Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIV,
2 : 137-145.
Suarga. 2006. Algoritma Pemrograman. Yogyakarta:
ANDI.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif,dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data dalam Tinjauan
Konseptual. Yogyakarta: ANDI.
Wahana Komputer. 2005. Seri Buku Pintar: Menjadi
Seorang Desainer Web. Yogyakarta: ANDI.

42

Anda mungkin juga menyukai