Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN LITERASI MANAJEMEN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT PADA GANGGUAN SISTEM RANGKA


BERDASARKAN EVIDENCE BASED

Disusun Oleh :

Nama : Jane Biringan


Nim : 2114202148
Kelas : B1 / Semester 6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi,berkembang dengan pesat dan memberikan dampak positif. Salah satu dampak positif
perkembangan teknologi informasi adalah kemudahan dalam mencari informasi ,dalam dunia keperawatan mencari jurnal
ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan kompetensi mahasiswa dosen dan peneliti di
Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir atau tepatnya beberapa bulan terakhir kita sering mendengar tentang evidence based. Evidence
based artinya berdasarkan bukti, tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. semua harus berdasarkan bukti dan bukti inipun
tidak sekedar bukti, tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggung jawabkan.Itulah evidence based, melalui paradigma baru ini
maka pedekatan medik barulah dianggap accauntable apabila didasarkan pada temuan terkini yang secara medic, ilmiah dan
metodologi dapat diterima.

Atau dengan kata lain Evidence Based adalah penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh dan bijaksana
untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan (sackett et all, 1997). Evidenced Based ini sangat penting
peranannya pada dunia keperawatan karena dengan adanya Evidance Based' maka dapat mencegah tindakan tindakan yang tidak diperlukan
(tidak bermanfaat ) bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada pasien dengan penderita osteomyelities, sehingga diharapkan dapat
menurunkan angka penderita penyakit dan angka kematian akibat penyakit osteomyelities.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu membuat kajian literasi manajemen keperawatan gawat darurat pada gangguan system rangka
berdasarkan evidence based
2. Tujuan Khusus :
Mahasiswa mampu :
a. Mencari jurnal yang tepat dan benar
b. Menganalisa jurnal dengan metode PICOT
c. Melakukan literature review jurnal
BAB II
ANALISA PICOT ( 5 Jurnal Penelitian )

Judul Jurnal :

1. Gambaran tatalaksana terapi pasien osteomyelitis di RSUP SANGLAH


2. Pengaruh strengthening exercise terhadap penurunan intensitas nyeri lutut pada penderita osteoarthritis
3. Osteomyelitis Vertebra Akibat Balantidiasis
4. Potensi Dalbavancin terhadap Kesembuhan Pasien Osteomyelitis Dewasa yang Disebabkan oleh Infeksi Staphylococcus
Aureus
5. Latihan Theraband lebih baik menurunkan nyeri daripada Latihan Quadricep Bench Pada Osteoarthritis Genu

No PROBLEM INTERVENSION COMPARISON OUTCOME TIMES


Jurna
l
1 Pada penelitian ini terdapat Desain yang digunakan Populasi yang digunakan Tujuan penelitian Waktu penelitian
15 pasien osteomielitis yang yakni deskriptif adalah semua pasien dengan ini adalah untuk Penelitian
terdata di RSUP Sanglah retrospektif osteomielitis di RSUP mengetahui dilaksanakan pada
terdapat setidaknya 7 Sanglah, Denpasar April pengaruh April 2015-Oktober
(46,7%) merupakan 2015- Oktober 2016 dengan Strengthening 2016.. Populasi
osteomielitis akut sedangkan menggunakan metode Exercise dalam dalam penelitian
sisanya 8 (53,3%) merupakan random sampling dan penurunan ini adalah semua
osteomielitis kronis. Hasil ini didapatkan 15 sampel. intensitas nyeri pasien
senada dengan hasil dari Penelitian ini menggunakan lutut pada osteomyelities di
penelitian Perez dkk. 12 di data sekunder berupa rekam penderita Rumah Sakit umum
Spanyol yaitu dari 63 pasien medis. Hasil dari analisis Osteoarthritis pusat Sanglah
didapatkan 26 (41,3%) rekam medis didapatkan Rancangan studi
merupakan osteomielitis sebagian besar kasus kasus ini adalah
akut dan sisanya 37 (58,7%) ditemukan pada laki-laki Quesy eksperimen
merupakan osteomielitis (66,7%), sedangkan lebih dengan
kronis. sedikit pada perempuan menggunakan
(33,3%). J bentuk rancangan
control group pre
test-post test
dengan jumlah
sampel sebanyak
46 orang dengan
menggunakan
teknik total
sampling, 23
sampel intervensi
dan 23 sampel
kontrol.
2 jumlah sampel sebanyak 46 Jenis rancangan penelitian nyeri lutut sedang sebanyak Tujuan penelitian Pada Penderita
orang dengan menggunakan ini adalah Quesy 17 orang (73.9%) dan Nyeri ini adalah untuk Osteoarthritis
teknik total sampling, 23 eksperimen dengan lutut responden pada mengetahui dilaksanakan di Desa
sampel intervensi dan 23 menggunakan bentuk kelompok intervensi pengaruh Tanjungrejo
sampel kontrol. rancangan control group sebelum melakukan Strengthening Margoyoso Pati pada
pre test-post test Strengthening Exercise rata- Exercise dalam tanggal 8 – 20 Mei
rata responden mengalami penurunan 2017.
nyeri lutut sedang sebanyak intensitas nyeri
17 orang (73.9%) dan lutut pada
sesudah melakukan penderita
strengthening exercise rata- Osteoarthritis
rata responden mengalami Rancangan studi
nyeri sendi ringan sebanyak kasus ini adalah
16 orang (69.6%). Quesy eksperimen
Berdasarkan penelitian dengan
tersebut maka diperoleh menggunakan
kesimpulan bahwa Adanya bentuk rancangan
perbedaan nyeri lutut pada control group pre
kelompok intervensi dengan test-post test
nilai p value sebesar 0.000 dengan jumlah
dan adanya perbedaan nyeri sampel sebanyak
lutut pada kelompok kontrol 46 orang dengan
dengan p value sebesar menggunakan
0,0011 teknik total
sampling, 23
sampel intervensi
dan 23 sampel
kontrol.
3 Pada kasus-kasus tersebut Hendaknya studi pustaka dengan bertujuan untuk jangka waktu 2003-
pasien mengeluh nyeri, dipertimbangkan mengumpulkan data yang memaparkan 2018
edema, kelemahan anggota kemungkinan terjadinya relevan dari jurnal tentang
gerak. balantidiasis di tulang internasional terakreditasi Balantidium coli
vertebra. Gejala klinis tahun 2003-2018. Jurnal yang dapat
vertebra osteomyelitis ilmiah diambil dari menyebabkan
membutuhkan beberapa database seperti vertebral
pemeriksaan penunjang google scholar, ncbi, osteomyelitis
yang teliti untuk mencari researchgate, springer, dan beserta bagaimana
etiologi dan didiagnosis sciencedirect. dapat
dengan tepat dengan mendiagnosis
radiologi dan penyakit dan
histomorfologi. menemukan
etiologinya (Bennet
et al., 2015)
4 keadaan terjadinya Jenis penelitian yang Pemberian dalbavancin, Semua pasien Waktu penelitian 6
peradangan pada tulang digunakan adalah kesembuhan diukur yang diberi bulan yaitu pada
cancellous dan periosteum scoping review. dengan hilangnya tanda dalbavancin bulan Maret sampai
diakibatkan oleh infeksi dan gejala terkait infeksi sembuh (100%) dengan bulan
bakteri yang dapat terjadi per assessment oleh tenaga dan 9 dari 11 September 2018
pada manusia ataupun klinis yang memeriksa dan sembuh pada
hewan. tidak membutuhkan pasien yang diberi
tambahan intervensi obat standar
pembedahan atau (82%). Tidak
perubahan regimen muncul efek
dalbavancin. samping pada
kedua grup (p =
0,138).
5 Osteoarthritis lutut Prosedur Pengukuran Sampel dalam penelitian Uji normalitas Waktu penelitian
penyebab pastinya nyeri OA dengan ini terdiri 20 orang pasein dengan dilaksanakan pada
shapirowilk test bulan April 2013 di
belum diketahui, berikut Visual Analogue Scale RSUD Sekayu yang nyeri di dapat data RSUD Sekayu.
ini adalah factor pencetus 1. Peneliti membuat lutut,dan dipilih sebelum dan
atau predisposising dari sebuah garis horizontal berdasarkan tehnik sesudah
kelompok
osteoarthritis sepanjang 100 mm, pada purposive sampling
perlakuan 1 dan II
adalah (1) usia, ujung kiri diberi dengan menggunakan data berdistribusi
(2) obesitas, kelebihan tanda “tidak nyeri“ tabel assesmin yang normal sedangkan
berat badan (kegemukan) sedangkan ujung kanan tersedia.Sampel uji homogenitas
akan menyebabkan diberi tanda “ nyeri tak dikelompokan menjadi 2 dengan levenest
pembebanan yang tertahankan “. kelompok test di dapatkan
berlebihan pada sendi yang Tidak nyeri 0 -100 mm perlakuan,kelompok data tidak
homogen
banyak menumpu berat Nyeri tak tertahankan. perlakuan 1 latihan
badan, (3) jenis kelamin, “Theraband” dan
pada usia 55 tahun keatas kelompok perlakuan II
wanita lebih berisiko latihan Quadricep Bench
karena berhubungan yang masing-masing
dengan menophose, (4) terdiri dari 10 orang
aktifitas fisik dan
pekerjaan, adanya stress
yang berkepanjangan pada
lutut seperti olahragawan
dan pekerjaan yang telalu
banyak menumpu pada
lutut seperti membawa
beban atau berdiri yang
terus menerus,mempunyai
resiko lebih besar terkena
Osteoarthritis lutut
Riwayat trauma langsung
maupun tidak langsung
dan immobilisasi yang
lama, (5)Penyakit sendi
lain.

BAB III
TABEL LITERATUR REVIEW

1. Gambaran tatalaksana terapi pasien osteomyelitis di RSUP SANGLAH


2. Pengaruh strengthening exercise terhadap penurunan intensitas nyeri lutut pada penderita osteoarthritis
3. Osteomyelitis Vertebra Akibat Balantidiasis
4. Potensi Dalbavancin terhadap Kesembuhan Pasien Osteomyelitis Dewasa yang Disebabkan oleh Infeksi Staphylococcus
Aureus
5. Latihan Theraband lebih baik menurunkan nyeri daripada Latihan Quadricep Bench Pada Osteoarthritis Genu

No Peneliti, Desain/ Jumlah Prosedur Intervensi Hasil Kesimpulan


tahun, Metod Responda
tempat ologi n/
penelitian peneliti partisipan
an
1 I Wayan random 15 Berdasarkan hasil dan pembahasan Penelitian dilaksanakan di Berdasarkan hasil dan
Suryanto samplin sampe(22,2 penelitian ini, dapat ditarik simpulan Instalasi Rekam Medis pembahasan penelitian ini,
Dusak2 g %) hanya bahwa karakteristik pasien osteomielitis RSUP Sanglah dengan dapat ditarik simpulan bahwa
RSUP menjalani yang terdata di Instalasi Rekam Medis mengggunakan data pasien karakteristik pasien
Sanglah terapi non- Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah osteomielitis yang telah osteomielitis yang terdata di
April 2015- operatif Denpasar April 2015 - Oktober 2016 dkumpulkan sebelumnya Instalasi Rekam Medis
Oktober tanpa sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dalam bentuk Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat
2016. adanya (66,7%) terbanyak pada kelompok yang diambil dari bulan April Sanglah Denpasar April 2015
usia(22,2%) hanya menjalani terapi non- 2015-Oktober 2016. - Oktober 2016 sebagian
tindakan
operatif tanpa adanya tindakan operatif. Sehingga didapatkanlah besar berjenis kelamin laki-
operatif.
Hal ini yang tidak sesuai dengan hasil jumlah sampel sebanyak 15 laki (66,7%) terbanyak pada
Hal ini yang penelitian ini dimana semua pasien data dikumpulkan dari kelompok usia
tidak sesuai menjalani terapi operatif. Perbedaan catatan rekam medis dan
dengan hasil penelitian yang terjadi dijadikan sampel penelitian.
hasil kemungkinan terjadi dikarenakan
penelitian sedikitnya jumlah sampel yang
ini dimana digunakan.
semua
pasien
menjalani
terapi
operatif.
Perbedaan
hasil
penelitian
yang terjadi
kemungkin
an terjadi
dikarenaka
n
sedikitnya
jumlah
sampel
yang
digunakan.l
2 ccanarayani Quesy 46 Kelompok eksperimental diberi 1. BerdasarkanUji 1. Hasil penelitian
Pramudanin eksperi Responde perlakuan berupa Strengthening Wilcoxon menunjukkan terjadi
gsih, men n exercise selama 2 (dua) minggu dan diperolehnilai p value penurunan nyeri lutut
2017,DesaT dilakukan 3 (kali) dalam seminggu sebesar 0.000 (< pada responden dari
anjungrejo berdurasi 30 menit, sedangkan 0,05). Hal ini sebelum sebesar 2.74
Margoyoso kelompok control tidak diberi menunjukkan adanya dan sesudah
Pati perlakuan perbedaan nyeri lutut melakukan
penderita Strengthening
Osteoarthritis pada exercise sebesar
kelompok intervensi 2.91.terjadi
2. BerdasarkanUji penurunan dengan
Wilcoxon rata-rata sebesar 1.04.
diperolehnilai p value 2. Hasil penelitian
sebesar 0.011 (< menunjukkan terjadi
0,05). Hal penurunan nyeri lutut
inimenunjukkanadany Osteoarthritis pada
aperbedaannyerilutut responden dari
Osteoarthritis sebelum sebesar 3.26
dan sesudah sebesar
2.91.terjadi
penurunan dengan
rata-rata sebesar 0.35.
3 Wanodya A Studi 2 orang Penyebaran ke vertebra dapat Pada pemeriksaan Vertebra osteomyelitis
D, fitriani pustaka menyebabkan vertebra osteomyelitis radiologi di temukan merupakan kasus yang
AF, nadira dengan gambaran pembengkakan langkah akibat investasi
AW, mengu sumsum tulang dan dari balantidium coli yang
nurdian Y mpulka nekrosis jaringan mengakibatkan vertebra
n data lunak ,sedengkan pada dari pasien yang alkoholik
yang pemeriksaan maupun
relevan histomorfoligi di temukan imunocompromised.
dari adanya trofozoit dari
jurnal B.coli pada kasus ini
internas pasien dapat di berikan
ional tetrasiklin dan
terakre metronidazole sebagai
ditasi obat antiparasitik
tahun ( Ortega, 2018 )
2003 -
2018

4 Thamer, menggu Menganali Pengolahan data melalui tahap penelitian ini adalah Semua pasien yang diberi
dkk7 , 2018, nakan sis editing, pemberian dalbavancin dalbavancin sembuh
A studi keamanan coding, entry, cleaning dan efektif terhadap pasien (100%) dan 9 dari 11
retrospectiv kohort dan tabulating. Pengumpulan data osteomyelitis dewasa yang sembuh pada pasien yang
e matched retrospe efektivitas dilakukan dengan mengumpulkan disebabkan oleh infeksi S. diberi obat standar (82%).
cohort ktif. dalbavanci data aureus. Tidak muncul efek
study. n primer dan sekunder. Analisis data samping pada kedua grup
dibanding univariat dengan statistik deskriptif (p = 0,138).
kan dan bivariat menggunakan uji
dengan Chi Square dengan derajat
obat terapi kepercayaan 95% α=0,05.
standar
dalam
pengobata
n pasien
osteomyeli
tis dewasa
pada 21
pasien
menerima
pengobata
n
dalbavanci
n dan
hanya 11
pasien
yang
termasuk
kedalam
kriteria
inklusi
5 Suruani s, Mengg 20 Prosedur pengukuran nyeri OA Genu Uji normalitas dengan Ada perbedaan latihan
lesmana s, unakan Responde dengan visual analoque skale shapirowilk test di dapat theraband lebih baik
April2013, eksperi n datasebelum dan sesudah menurunkan nyeri dari
pada latihan kuadricep
RSUD mental kelompok perlakuan 1 dan
bench pada osteoarthritis
SEKAYU. untuk II data berdistribusi genu di RSUD SEKAYU.
menget normal sedangkan
ahui ujihomogenitasdengan
efek levenest test di dapatkan
suatu data tidak homogen.
interve
nsi
yang di
lakukan
terhada
p objek
peneliti
an

BAB IV
Pembahasan / Kesimpulan

1. Hubungan Pola Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kadar Gula Pada Paisen Diabetes Melitus Tipe II Di Poli Penyakit Dalam
Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado

Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, dapat ditarik simpulan bahwa karakteristik pasien osteomielitis yang
terdata di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar April 2015 - Oktober 2016 sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki (66,7%) terbanyak pada kelompok usia < 18 tahun an 40 – 49 tahun ( 26,7 % ). Berdasarkan onset terdapat 7 (46,7%)
merupakan osteomielitis akut sedangkan sisanya 8 (53,3%) merupakan osteomielitis kronis. Staphylococcus aureus (50%) merupakan
jenis kuman tersering ditemukan dan 4 pasien (26,7%) memiliki riwayat pasca operatif dengan cruris (26,7%) sebagai lokasi tersering.
Kombinasi antara antibiotik, antipiretik serta tindakan operatif (66,7%) merupakan tatalaksana yang sering dilakukan.
2. Pengaruh strengthening exercise terhadap penurunan intensitas nyeri lutut pada penderita osteoarthritis

Kesimpulan :
1. Hasilpenelitianmenunjukkanterjadipenurunannyerilututpadarespondendarisebelumsebesar 2.74 dansesudahmelakukan
Strengthening exercise sebesar 2.91.terjadi penurunandengan rata-rata sebesar 1.04.
2. Hasilpenelitianmenunjukkanterjadipenurunannyerilutut Osteoarthritis padarespondendarisebelumsebesar 3.26
dansesudahsebesar 2.91.terjadi penurunandengan rata-rata sebesar 0.35.
3. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan nyeri lutut pada responden dari sebelum sebesar 2.74 dan sesudah melakukan
Strengthening exercise sebesar 2.91.terjadi penurunan dengan rata-rata sebesar 1.04. Berdasarkan Uji Wilcoxon diperoleh nilai p value
sebesar 0.000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan nyeri lutut penderita Osteoarthritis pada kelompok intervensi
4. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan nyeri lutut Osteoarthritis pada responden dari sebelum sebesar 3.26 dan sesudah sebesar
2.91.terjadi penurunan dengan rata-rata sebesar 0.35. Berdasarkan Uji Wilcoxon diperoleh nilai p value sebesar 0.011 (< 0,05). Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan nyeri lutut Osteoarthritis.

3. Osteomyelitis Vertebra Akibat Balantidiasis


Kesimpulan : Vertebra osteomyelitis merupakan kasus yang langkah akibat investasi dari balantidium coli yang
mengakibatkan vertebra dari pasien yang alkoholik maupun imunocompromised

4. Potensi Dalbavancin terhadap Kesembuhan Pasien Osteomyelitis Dewasa yang Disebabkan oleh Infeksi Staphylococcus Aureus
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari bab sebelumnya, dari ketiga artikel dapat disimpulkan bahwa
angka kesembuhan pasien yang diberi dalbavancin lebih banyak dibanding pasien yang diberi obat standar pada pengobatan
pasien osteomyelitis yang disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus. Dalbavancin juga berpotensi lebih efektif daripada
obat standar pada pengobatan pasien osteomyelitis dewasa yang disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus dilihat dari
jumlah total kesembuhan pasien dan pengurangan lama rawat inap

5. Latihan Theraband lebih baik menurunkan nyeri daripada Latihan Quadricep Bench Pada Osteoarthritis Genu.
Kesimpulan : : latihan theraband lebih baik menurunkan nyeri dari pada latihan kuadricep bench pada osteoarthritis genu di RSUD
SEKAYU.
DAFTAR PUSTAKA

1.Gambaran tatalaksana terapi pasien osteomyelitis di RSUP SANGLAH

1. Adiwewanto, Albertus., Sutejo, Bambang. Pengelolaan Pasien Osteomielitis Kronis di RSUP Dr.Kariadi Semarang Periode 2001- 2005.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro. 2005;332:23-45
2. Arla, C. A. Differences in the Clinical Outcome of Osteomyelitis by Treating Specialty: Orthopedics or Infectology. Plos One.
2015;10(1371):1-13.
3. BMJ Best Practice. 2015. Osteomyelitis. BMJ. [Diakses pada tanggal 20 November 2015]. Diunduh dari :
http://bestpractice.bmj.com/bestpractice/monograph/354/basics/aetiology .html.
4. Benedicta, E., Smeets, R., Heiland, M. Concepts in Pathogenesis of Acute and Chronic Osteomyelitis. Medscape. 2015;65:1-8.
5. Berendt A.R. Akut and chronic osteomyelitis. Dalam : Cohen, J., Opal, S.M., Powderly, W.G., penyunting. Infectious Diseases. Edisi ke-3.
United States: Mosby Elsevier. 2010.h.445-56.
6. Calhoun, J. H., Manring, M. M. & Shirtliff, M. Osteomyelitis of the Long Bones. Thieme Medical Publishers. 2009;23:59-72.
7. Doutchi, Mahamadou., Seng, Piseth., Menard, Amelle., Meddeb, Line., Adetchessi, Tarek., Fuentes, Stephane., dkk. Changing trends in
the epidemiology of vertebral osteomyelitis in Marseille, France. New Microbes and New Infections. 2015;7:23-34.
8. Fraimow, H. S. Systemic Antimicrobial Therapy in Osteomyelitis. Seminars in Plastic Surgery. 2009;23(2):90-9.
9. Hatzenbuehler, J. & Pulling, T. J. Diagnosis and Management of Osteomyelitis. [Diakses pada tanggal 20 November 2015]. Diunduh dari:
www. aafp. org/afp
10. Jiang, Nan., Ma, Yun-fei., Jiang, Yi., Zhao, Xing-qi., Xie, Guo-ping., Hu, Yan-ju., dkk. Clinical Characteristic and Treatment of Extremity
Chronic Osteomyelitis in Southern China. Medicine. 2015;94:42-56.
11. Kishner, S. Osteomyelitis. Medscapce. [Diakses pada tanggal 18 November 2018]. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1 348767-overview
12. Kremers, H.M., Nwojo, M.E. 2015. Trends in the Epidemiology of Osteomyelitis. The Journal Of Bone And Joint Surgery. 2015;97:837-
45.
13. Lima, A. L. L., Oliveira, P. R., Carvalho, V. C., Cimerman, Sergio., Savio, Eduardo. Recommendations for the treatment of osteomyelitis.
Braz J Infect Dis. 2014;18(5):526 – 534
14. Mercier, L. R. Practical Orthopedics. Edisi ke-5. United States of America: Mosby. 2000.h.225-29.
15. Mochizuki, Yumi., Omura, Ken., Hirai Hideaki., Kugimoto, Takuma., Osako, Toshimitu., Taguchi, Takahide. Chronic Mandibular
Osteomyelitis with Suspected Underlying Synovitis, Acne, Pustulosis, Hyperostosis, and Osteitis (SAPHO) Syndrome: A Case Report .
Journal of Inflammation Research. 2012;5:29-35.
16. Parsonnet, J. Osteomyelitis. Dalam : Kasper, L.D., Fauci, A.S., penyunting. Harrison’s Infectious Diseases. United States: McGraw-Hill.
2010.h.237-43.
17. Perez, L.P., Tanoira, R. P., Saiz, E. P., Jorge, C. P., Rodriguez, C. L., Alvarez, B. A., dkk. Osteomyelitis: A Descriptive Study. Clinics in
Orthopedic Surgery. 2014;6:20-25
18. Putra, R. F. & Sulistyani, L. D. Osteomyelitis kronis mandibula pada anak-anak dan dewasa. Jurnal PDGI. 2009;58(3):20-24.
19. Roberts, K. Oral Antibiotics for the Treatment of Adult Osteomyelitis: A Tough Pill to Swallow. Texas: PGY2 Internal Medicine Pharmacy
Resident Seton Healthcare Family. 2014;76:45-63.
20. Sekhar, S.M., Vyas, N., Unnikrishnan M.K., Rodrigues G.S., Mukhopadhyay. C. Antimicrobial Susceptibility Pattern in Diabetic Foot Ulcer:
A Pilot Study. Annals of Medical and Health Sciences Research. 2014;4:5-8.
21. Singh, Anupama., Biswas, P. P., Sen, Aninda. Bacteriological Profil of Osteomyelitis Cases with Special Reference to Antibiotic
Susceptibility Pattern of Isolates in A Tertiary Care Hospital of Eastern India. J. Evolution Med. Dent. Sci. 2016;235:21-29.
22. Spellberg, B & Lipsky, B. A. Systemic Antibiotic Therapy for Chronic Osteomyelitis in Adults. CID. 2012;54:393-407
23. Yeo, A & Ramachandran, M. Acute haematogenous osteomyelitis in children. BMJ. 2014;348:28-33.

2.Pengaruh strengthening exercise terhadap penurunan intensitas nyeri lutut pada penderita osteoarthritis
1. Bunner & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. EGC. Jakarta. 2013: 368
2. Felson, D.T. Principles of internal Medicine Seventeenth. New York. 2008: 2158- 2165.
3. Iwamoto, J, et al. Effectiveness of exercise for osteoarthritis of the knee: A review of the literature. Word Journal
Orthopedics. diakses tanggal 14 Mei 2017.
4. Kumar, V dkk. Buku Ajar Patologi. EGC. Jakarta. 2007: 862-864.
5. Muttaqin, Arif,S.kep.Ns. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi pada Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta. EGC.
2008: 290-292
6. Quintana, J,M, et al. Prevalance of knee and hip osteoatritis and the appropriateness of joint replacement in an
oltherpopulation. PubMed.gov. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed (diakses tanggal 11 Mei 2017).
7. Riset Kesehatan Dasar. Buku Profil Kesehatan Nasional tahun 2013. Dinas Kesehatan Nasional: 2013.
8. Riset Kesehatan Dasar. Buku Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2007. Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah: 2007
9. Riset Kesehatan Dasar. Buku Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2007. Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah: 2007
10. Stanley, M & Beare, P.G. Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Gerontological Nursing A Health). 2007: 288-291.
11. Stanley, Mickey, RN, PhD, CS. Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Gerontological Nursing: health Promotion/Protection
Approach) Ed.2. EGC. Jakarta. 2007: 159
12. Yuliastari Aminurul. Pengaruh Kompres Panas dengan Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri pada Osteoarthritis
Sendi Lutut. Naskah Publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universiats Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.2012

3. Osteomyelitis Vertebra Akibat Balantidiasis

1. Al-Tayib, O., 2014. Case report zoonotic balantidiasis in camel from Saudi Arabia. Scholar Academic Scientific Publisher, 2(7):445-447.
2. Berbari, E. F., Kanj, S. S., Kowalski, T. J., Darouiche, R. O., Widmer, A. F., Schmitt, S. K., Hendershot, E. F., Holtom, P. D., Huddleston, P. M.,
Petermann, G. W., dan Osmon, D. R. 2015. Clinical Infectious Diseases Advance: 2015 Infectious Diseases Society of America (IDSA) Clinical
Practice Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Native Vertebral Osteomyelitis in Adults. 1-21. doi: 10.1093/cid/civ482
3. Gok, S.E., Kaptanoglu, E., Celikbas, A., Ergonul, O., Baykam, N., Eroglu, M., dan Dokuzoguz, B. 2014. Clin Microbiol Infect: Vertebral
Osteomyelitis: Clinical Features and Diagnosis, 20: 1055-1060. doi: 10.1111/1469-0691.12653
4. Nickerson, E. K. dan Sinha, R. 2016. British Medical Bulletin: Vertebral Osteomyelitis in Adults: an Update: 1-18. doi: 10.1093/bmb/ldw003
5. Ponce-Gordo, F., Jirků-Pomajbíková, K. 2017. Balantidium coli. In: Rose, J. B. and Jiménez-Cisneros, B. (Eds.). Global Water Pathogens
Project.
6. Suh, K. N., Kozarsky, P., dan Keystone, J. S. 2015. Cyclospora cayetanensis, Cystoisopora (Isospora) belli, Sarcocystis Spesies, Balantidium
coli, and Blastocystis Species : Bennett, J. E., Dolin, R, dan Blaster, M. J. (Eds.). Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of
Infectious Diseases, Eighth Ed, Vol.1, Philadelphia: Elsevier. hal. 3188-3189
4. Potensi Dalbavancin terhadap Kesembuhan Pasien Osteomyelitis Dewasa yang Disebabkan oleh Infeksi Staphylococcus Aureus

1. Alder KD, Lee I, Munger AM, Kwon HK, Morris MT, Cahill S V., et al. Intracellular Staphylococcus aureus in bone and joint infections: A
mechanism of disease recurrence, inflammation, and bone and cartilage destruction. Bone [Internet]. 2020;141(March):115568
2. Almangour TA, Perry GK, Alhifany AA. Dalbavancin versus standard of care for the treatment of osteomyelitis in adults: A retrospective
matched cohort study. Saudi Pharm J SPJ Off Publ Saudi Pharm Soc [Internet]. 2020 Apr 1 [cited 2021 Feb 13];28(4):460–4.
3. Almangour TA, Perry GK, Alhifany AA. Dalbavancin versus standard of care for the treatment of osteomyelitis in adults: A retrospective
matched cohort study. Saudi Pharm J. 2020 Apr 1;28(4):460–4.
4. Carol KC, Morsen SA, Mietzner T, Miller S, Fatimah, Nuryaningsih. Jawet’s, Melnick & Aldelberg Medical Microbiology. 2016.
5. Chen AY, Zervos MJ, Vazquez JA. Dalbavancin: A novel antimicrobial. Int J Clin Pract. 2007 May;61(5):853–63.
6. Dash RP, Babu RJ, Srinivas NR. Review of the pharmacokinetics of dalbavancin, a recently approved lipoglycopeptide antibiotic. Infect Dis
(Auckl) [Internet]. 2017;49(7):483–92.
7. Foster TJ, Geoghegan JA. Staphylococcus aureus [Internet]. Vols. 2–3, Molecular Medical Microbiology: Second Edition. Elsevier Ltd; 2014.
655–674 p. Available from:
8. Gonzalez D, Bradley JS, Blumer J, Yogev R, Watt KM, James LP, et al. Dalbavancin Pharmacokinetics and Safety in Children 3 Months to 11
Years of Age. Pediatr Infect Dis J. 2017;36(7):645–53.
9. Hatzenbuehler J, Pulling TJ. Diagnosis and management of osteomyelitis. Am Fam Physician. 2011;84(9):1027–33.
10. Kokabu T, Takahata M, Ishiguro N, Iwasaki N. Long-term prognosis of hematogenous vertebral osteomyelitis: Mortality, quality of life, and
pain. J Orthop Sci [Internet]. 2017;22(5):822–7
11. Kussmann M, Obermueller M, Berndl F, Reischer V, Veletzky L, Burgmann H, et al. Dalbavancin for treatment of implant-related
methicillin-resistant Staphylococcus aureus osteomyelitis in an experimental rat model. Sci Rep [Internet]. 2018;8(1):1–5.
12. Kremers HM, Nwojo ME, Ransom JE, Wood-Wentz CM, Joseph Melton L, Huddleston PM. Trends in the epidemiology of osteomyelitis a
population-based study, 1969 to 2009. J Bone Jt Surg - Am Vol. 2014;97(10):837–45.
13. Rappo U, Puttagunta S, Shevchenko V, Shevchenko A, Jandourek A, Gonzalez PL, et al. Dalbavancin for the Treatment of Osteomyelitis in
Adult Patients: A Randomized Clinical Trial of Efficacy and Safety. Open forum Infect Dis [Internet]. 2019 Jan 1 [cited 2021 Feb
13];6(1):ofy331.
14. Silva V, Miranda C, Antão HS, Guimarães J, Prada J, Pires I, et al. Therapeutic potential of dalbavancin in a rat model of methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA)- osteomyelitis. Int J Antimicrob Agents. 2020 Jul 1;56(1).
15. Smith JR, Roberts KD, Rybak MJ. Dalbavancin: A Novel Lipoglycopeptide Antibiotic with Extended Activity Against Gram-Positive Infections.
Infect Dis Ther. 2015 Sep 26;4(3):245– 58
16. Tong SYC, Davis JS, Eichenberger E, Holland TL, Fowler VG. Staphylococcus aureus infections: Epidemiology, pathophysiology, clinical
manifestations, and management. Clin Microbiol Rev. 2015;28(3):603–61.
17. Veve MP, Patel N, Smith ZA, Yeager SD, Wright LR, Shorman MA. Comparison of dalbavancin to standard-of-care for outpatient treatment
of invasive Gram-positive infections. Int J Antimicrob Agents. 2020 Dec 1;56(6).
5. Latihan Theraband lebih baik menurunkan nyeri daripada Latihan Quadricep Bench Pada Osteoarthritis Genu

1. Arden, Neigel and Hunter, Elizabeth David, 2003,Osteoarthritis, Oxford University Press. New York,
2. Crystal Welch,2012, Cara Gunakan Theraband,http://www.ehow.com/ how_8150339_use-theraband.html
3. Carter, Michael,1995 Osteoarthritis Sendi Degeneratif. EGC. Jakarta,
4. Evanjhie, Terapi Latihan,2010, http://ann8110.blogspot.com/2010/05/t erapi-latihan. Html,
5. Hudaya,P,2002,Rematologi Akademi Fisioterapi Depkes, RI, Surakarta,

Anda mungkin juga menyukai