Anda di halaman 1dari 4

Lembaga : Universitas Pendidikan Indonesia

Unit Organisasi : Prodi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis


Program : Praktikum Lapangan Mata Kuliah Kemah Kerja
Sasaran Program : Mahasiswa SPIG Angkatan 2020
Kegiatan : Praktikum Lapangan
Detai Kegiatan :
1. Pemetaan antraksi
2. Pemetaan amenitas
3. Pemetaan aksesibilitas
4. Pemetaan topografi

I. Latar Belakang
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Kegiatan praktikum dilapangan untuk memenuhi program dari mata kuliah
kemah kerja yang akan di laksanakan bertempat di Desa …… dengan tema
yang diangkat adalah “Arahan dan pengembangan wisata secara
spasial”dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
1. Pembuatan produk peta desa wisata
- Pemetaan antraksi destinasi wisata
- Pemetaan amenitas sebagai pendukung dari destinasi wisata
- Pemetaan aksesibilitas destinasi wisata
- Pemetaan topografi sebagai daya tarik wisata
2. Pembuatan produk deskripsi
- Mendeskripsikan mengenai arahan pengembangan wisata yang ada
pada desa tersebut
- Peta berbentuk web atau virtual (Carry map, leaflet)
III. Tujuan
1. Pemetaan antraksi wisata bertujuan untuk memetakan semua daya tarik
wisata yang ada pada daerah tersebut
2. Pemetaan amenitas bertujuan untuk memetakan berupa fasilitas dan
infrastruktur yang ada pada desa sebagai daya dukung objek wisata yang
ada
3. Pemetaan aksesibiltas bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk
keterjangkauan objek wisata tersebut
4. Pemetaan topografi bertujuan untuk melihat daya tarik tersendiri dari
objek wisata yang ada.
5. Deskripsi mengenai arahan bertujuan untuk memberikan arahan
pengebangan yang dapat dilakukan pada wilayah desa tersebut
IV. Output Kegiatan
1. Peta administrasi batas desa
2. Peta antraksi meliputi :
- Peta destinasi wisata yang ada baik eksisting maupun potensi yang
ada
3. Peta amenitas meliputi :
- Peta fasilitas yang ada sebagai pendukung destinasi wisata
- Peta infrastruktur yang ada sebagai pendukung destinasi wisata
4. Peta aksesibilitas
- Peta jaringan jalan (termasuk peta kualitas jalan)
- Peta jalur destinasi wisata dari kota atau menuju kota
5. Peta topografi
6. Foto udara
7. Output peta berbentuk web atau virtual (Carry map, leaflet)
8. Laporan menegnai arahan untuk pengembangan wisata
V. Metode
a. Persiapan penyiapan alat
Adapun alat alat yang harus dipersiapkan dalam praktikum kemah
kerja ini :

Laptop
GPS geodetic
Drone
GPS handheld
Statif
Perangkat keras
Freemark
Walkie talkie
Electronic Total Station
Prisma
Yalon
Seperangkat ArcGIS
Perangkat lunak
Autocad Civil 3D
Metashape Agisoft
Surfer
PCI Geomatica
Blender GIS (Optional)
VI. Pelaksanaan
1. Pemetaan batas administrasi desa
Peta batas administrasi desa dilakukan untuk menentukan area yang
menjadi cakupan dari praktikum lapangan ini. pemetaan dilakukan
secara pastisipatif dengan wakil desa yang mengetahui batas dari desa
dan setelahnya dilakukan overlay dan georeferencing dengan batas desa
yang ada untuk mendapatkan rata rata hasil.

2. Petmetaan antraksi
Pemetaan antraksi terdiri dari peta destinasi wisata yang ada di desa
tersebut, pengambilan data dilakukan dengan cara mengoverlaykan peta
dasar dari batas administrasi desa, peta penggunaan lahan dan informasi
koordinast letak dari objek destinasi wisata tersebut, dilakukan dengan
wakil desa yang mengetahui keadaan dan letak objek destinasi wisata

3. Pemetaan amenitas
Pemetaan amenitas terdiri dari peta fasilitas dan infrastruktur yang
menjadi dukungan dari adanya objek destinasi wisata yang ada.
Pemetaan ini dilakukan dengan mengambil data dari lapangan berupa
koordinat dari fasilitas dan infrastruktur pendukung yang ada, setelah
itu dilakukan overlay dengan peta batas administrasi desa dan
penggunaan lahan dan dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis buffer
dengan radius tertentu

4. Peta aksesibiltas
Pemetaan ini terdiri dari jaringan jalan yang ada pada desa dan juga
jalan yang mmepermudah wisatawan dari kota ataupun menuju kota,
peta dibuat berdasarkan keadaan lapangan dengan tracking
menggunakan GPS maupun dengan pemetaan topografi as jalan yang
nantinya dilakukan overlay dengan peta administrasi desa dan
penggunaan lahan dan dilakukan analisis topology

5. Pemetaan Topografi
Pemetaan topografi sebagai pendukung dari arahan objek wisata,
peta topografi dapat dihasilkan melalui pengukuran atau pemetaan
secara langsung ke lapangan dengan memperhatikan detail yang ada
seperti medan yang ada sehingga dihasilkan informasi berupa koordinat
koordinat yang ada dan setelahnya dilakukan pengolahan menggunakan
AutoCad dan dioverlaykan dengan peta penggunaan lahan dan objek
destinasi wisata yang ada.

6. Foto Udara
Dari pemotreatan foto udara dilakukan pengolahan secara dua
dimensi dan tiga dimensi, peta dua dimensi digunkan untuk produk
untuk desa yang dimana sebagai peta objek destinasi wisata secara
detail. Sedangkan pengolahan tiga dimensi foto udara dilakukan untuk
memproyeksikan keadaan desa dan destinasi yang ada yang
kemungkinan akan dibuat berbasis web

7. Laporan Arahan
Laporan ini berisi mengenai arahan-arahan yang dihasilkan dari
bebebrapa hasil dari pemetaan diatas, dari objek wisata yang sudah ada
maupun yang akan dijadikan objek destinasi wisata. Laporan ini berisi
kesimpulan mengenai fitur fitur destinasi wisata yang dilihat dari faktor
amenitas, aksesibiltas, dan juga keadaan topografi yang ada sehingga
akan memunculkan saran saran arahan untuk kemajuan dan
pengembangan untuk objek destinasi wisata itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai