BAB 1
BAHASA PEMOGRAMAN
1.1. Pendahuluan
Komputer pada dasarnya merupakan mesin yang tidak bisa apa-apa. Kita harus
memberikan serangkaian instruksi kepada komputer sini sehingga dapat memberikan
serangkaian instruksi dalam memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam memberikan instruksi kepada komputer untuk memecahkan masalah
inilah yang memberikan instruksi kepada komputer untuk memecahkan masalah inilah
yang dinamakan pemrogaman komputer. Adapun langkah-langkah pemrogaman komputer
adalah sebagi berikut: mendefinisikan masalah, menentukan solusi, memilih adalah
sebagi berikut: mendefinisikan masalah, menentukan solusi, memilih algoritma, menulis
program, menguji program, menulis dokumentasi, serta merawat algoritma, menulis program,
menguji program, menulis dokumentasi, serta merawat program.
Generasi bahasa pemrograman berkembang hingga kini menginjak generasi ke 5 antara
lain :
Bahasa mesin dapat di katakan sebagai “bahasa komputer asli” yang hanya terdiri
dari karakter “0” ( nol ) dan “1” ( satu ) saja, juga di kenal dengan sebutan “bahasa
biner”.
1
Algorithm & Data Structure
Generasi bahasa pemrograman yang ke lima lebih menekankan pada aspek efisiensi
dan penggunaan kembali (re-use-able) modul – modul yang di buat dengan bahasa
pemrograman tingkat tinggi tertentu, generasi intellegent programming
(pemrograman kecerdasan) yang menekankan aspek otomatisasi dalam setiap
prosesnya.
1.2. Program
Program adalah sederetan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer untuk
menyelesaikan masalah. Dalam Program ada 4 level bahasa pemrograman yaitu:
a. Bahasa Pemograman tingkat rendah (low level language)
Bahasa ini disebut juga bahasa mesin (assembler), dimana pengkodean bahasanya
menggunakan kode angka 0 dan 1. Bahasa mesin Berisi kode-kode mesin yg hanya
2
Algorithm & Data Structure
3
Algorithm & Data Structure
1.3. Translator
Translator adalah suatu program atau metode dimana program tersebut mengambil input
sebuah program lain yang ditulis pada suatu bahasa program (source language) ke
bahasa lain (object on target language). Macam – macam translator antara lain :
interpreter, compiler, dan assembler.
4
Algorithm & Data Structure
tersebut. Interpreter tidak membangkitkan object code, hasil transaksinya hanya dalam
bentuk internal. Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan interpreter adalah
PHP, ASP, Perl, dll.
5
Algorithm & Data Structure
1. Pemrograman Fungsional
Paradigma ini didasari oleh konsep pemetaan dan fungsi pada matematika, fungsi dapat
berupa fungsi ”primitif”, atau komposisi dari fungsi-fungsi lain yang telah terdefinisi.
Program yang dihasilkan dengan bahasa pemrograman yang menggunakan paradigma ini
biasanya membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan dengan yang
menggunakan paradigma prosedural dikarena dibutuhkan waktu lebih untuk memproses
fungsi-fungsi yang digunakan dalam membuat program.
6
Algorithm & Data Structure
5. Pemrograman Konkuren
Paradigma konkuren memandang bahwa sebuah sistem komputer harus menangani
beberapa program (task) yang harus dieksekusi secara bersamaan dalam sebuah
lingkungan baik mono ataupun multi processor.
7
Algorithm & Data Structure
BAB 2
Definisi Algoritma sebagai berikut: “Algoritma adalah logika, metode dan tahapan
(urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan.” Dan kamus
besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka 1988) secara formal mendefinisikan algoritma sebagai
berikut: “Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.”
Algoritma adalah urutan langkah berhingga untuk memecahkan masalah logika atau
matematika.
Notasi penulisan algoritma dengan menggunakan bahasa deskriptif biasa juga disebut
dengan notasi alami. Dilakukan dengan cara menuliskan instruksi-instuksi yang harus
dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas.
Program adalah implementasi algoritma dalam notasi bahasa pemrograman tertentu. Namun,
agar notasi algoritma mudah ditranslasi ke dalam notasi bahasa pemrograman, maka sebaiknya
notasi algoritma tersebut berkoresponden dengan notasi bahasa pemrograman pada umumnya.
8
Algorithm & Data Structure
1. Efisien
Banyak sekali kemungkinan solusi untuk menyelesaikan suatu masalah, tetapi dari
solusi-solusi tersebut, harus memilih yang paling efisien agar tidak berputar-putar
dalam memecahkan masalah.
2. Finiteness
Algoritma tersebut harus mempunyai akhir atau penyelesaian yang tepat untuk suatu
solusi dan mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan hasil sebenarnya.
3. General
Artinya algoritma yang dibuat bersifat umum dan tidak bersifat kasuistis, tidak dibuat
untuk menyelesaikan satu kasus yang spesifik tetapi kasus lain yang lebih general.
4. Mudah dipahami
Algoritma yang dibuat harus mudah dipahami dalam penyelesaian masalah.
Selain syarat, dalam algoritma juga terdapat tiga cara pengekspresian agoritma yaitu
dengan bahasa alamiah, bagan alir (flowchart), dan pseudocode.
Struktur Algoritma terdiri dari proses runtunan (sequencial process), proses pemilihan
(selection process) dan proses perulangan (repetition process).
9
Algorithm & Data Structure
Cara penulisan algoritma dengan notasi bahasa deskriptif paling mudah dibuat, namun
demikian cara ini paling sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Pada
dasarnya teks algoritma dengan bahasa deskriptif disusun oleh tiga bagian utama yaitu:
Sebagai contoh Algoritma Menulis Surat, untuk menulis surat diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
10
Algorithm & Data Structure
Algoritma menghitung luas lingkaran dari masukan berupa jari-jari lingkaran Rumus
luas lingkaran adalah : Luas = πR2 , Maka algoritma untuk menghitung luas lingkaran adalah :
1. Masukkan R
2. Tentukan Pi = 3.14
3. Luas = Pi * R * R
4. Tulis Luas Lingkaran
Algoritma_Menghitung_Luas_Persegi_Panjang
Langkah 3: Kalikan nilai panjang dengan nilai lebar dan berikan nilainya ke hasil.
11
Algorithm & Data Structure
12
Algorithm & Data Structure
Struktur penulisan pseudocode secara umum sama dengan struktur penulisan algoritma
dengan menggunakan kalimat deskriptif yaitu dimulai dari judul/header, deklarasi/kamus dan
diakhiri dengan deskripsi. Meskipun tidak ada sintaks khusus dalam penulisan pseudocode,
tetapi terkadang pseudocode dituliskan dengan menggunakan style atau gaya penulisan dari
beberapa bahasa pemrograman yang ada, seperti Fortran, Pascal, C dan lain-lain.
Judul Program
{Berisi Judul Algoritma}
Deskripsi
{Berisi Deklarasi Variabel atau Konstanta}
Implementasi
{Berisi Inti Algoritma}
13
Algorithm & Data Structure
Contoh:
2.3. FlowChart
Pada dasarnya terdapat berbagai macam flowchart, diantaranya yaitu Flowchart Sistem
(System Flowchart), Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart),
Flowchart Skematik (Schematic Flowchart), Flowchart Program (Program Flowchart),
Flowchart Proses (Process Flowchart). Untuk keperluan pembuatan program maka digunakan
Flowchart Program.
14
Algorithm & Data Structure
mengandung keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau
prosedur seharusnya dilaksanakan.
a. Flowchart digambarkan di suatu halaman dimulai dari sisi atas ke bawah dan dari sisi kiri
ke kanan.
b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan dengan menggunakan bahasa dan simbol
yangtepat dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Hanya terdapat satu
titik awal dan satu titik akhir.
d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-
hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak
perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
g. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar. Simbol-simbol flowchart yang biasanya
dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.
15
Algorithm & Data Structure
Proses Perhitungan/Pengolahan
Mempresentasikan Pembacaan
Input/Output Data
Data(read)/Penulisan(write)
Simbol pernyataan pilihan berisi suatu
Decision kondisi yang selalu menghasilkan 2 nilai
keluaran yaitu benar atau salah
16
Algorithm & Data Structure
Contoh
Algoritma Luas_PersegiPanjang
Deklarasi
Panjang, Lebar, Luas : Integer;
Deskripsi
input (panjang);
Input (lebar);
Luas:= Panjang*Lebar;
Write (Luas Persegi Panjang=’, Luas);
End.
17
Algorithm & Data Structure
BAB 3
STRUKTUR DATA
18
Algorithm & Data Structure
Konstanta digunakan untuk menyatakan nilai tetap sedangkan variable digunakan dalam
program untuk menyatakan nilai yang dapat berubah-ubah selang eksekusi berlangsung. Ada
empat istilah data, yaitu:
1. Tipe data adalah jenis atau macam data di dalam suatu variable dalam bahasa
pemrograman.
2. Objek data mengacu kumpulan elemen, D (domain).
3. Representasi data : Suatu mapping dari struktur data ‘d’ ke suatu set ke struktur data
‘e’ (d===e) misal bolean di representasikan dalam 0 dan 1.
4. Struktur data biasa dipakai untuk mengelompokan beberapa informasi yang terkait
menjadi sebuah kesatuan.
Dalam teknik pemrograman, struktur data berarti tata letak data yang berisi kolom-
kolom data, baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) atau pun kolom yang hanya
digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna.Setiap baris dari
kumpulan kolom-kolom tersebut dinamakan catatan (record). Lebar kolom untuk data dapat
berubah dan bervariasi. Ada kolom yang lebarnya berubah secara dinamis sesuai masukan dari
pengguna, dan juga ada kolom yang lebarnya tetap. Dengan sifatnya ini, sebuah struktur data
dapat diterapkan untuk pengolahan database (misalnya untuk keperluan data keuangan) atau
untuk pengolah kata (word processor) yang kolomnya berubah secara dinamis. Contoh
struktur data dapat dilihat pada berkas-berkas lembar-sebar (spreadsheet), pangkal-data
(database), pengolahan kata, citra yang dipampat (dikompres), juga pemampatan berkas
dengan teknik tertentu yang memanfaatkan struktur data.
Struktur data ini adalah cara yang sistematis untuk mengatur data untuk
menggunakannya secara efisien. Berikut adalah persyaratan dasar struktur data.
a. Interface
Struktur data masing-masing memiliki antarmuka. Antarmuka merupakan operasi
yang mendukung struktur data. Antarmuka yang hanya menyediakan daftar operasi
didukung, jenis parameter mereka dapat menerima dan kembali jenis operasi ini.
b. Implementasi
Implementasi menyediakan perwakilan internal struktur data. Implementasi juga
menyediakan definisi dari algoritma yang digunakan dalam operasi dari struktur data.
19
Algorithm & Data Structure
Seperti aplikasi yang semakin kompleks dan data yang kaya, ada tiga masalah yang
biasanya dihadapi.
a. Data Search
Mempertimbangkan inventarisasi 1 million(106) item dari toko. Jika aplikasi untuk
mencari item. Itu harus mencari item dalam 1 million(106) item setiap
kalimemperlambat pencarian. Sebagai data tumbuh, pencarian akan menjadi lebih
lambat.
b. Processor Speed
Kecepatan prosesor meskipun yang sangat tinggi, jatuh terbatas jika data tumbuh
milyar catatan.
c. Multiple Requests
Permintaan beberapa ribuan pengguna dapat mencari data secara bersamaan pada
web server, bahkan sangat cepat server gagal ketika mencari data.
Untuk mengatasi masalah tersebut, struktur data yang datang untuk menyelamatkan.
Data dapat diatur dalam struktur data sedemikian rupa bahwa semuanya mungkin tidak
diperlukan untuk pencarian dan data yang diperlukan dapat dicari hampir seketika.
20
Algorithm & Data Structure
memiliki tipe konstanta atau variabel. Struktur data menunjukkan skema organisasi, yang
diterapkan pada data sehingga data dapat diinterprestasikan seperti struktur dan array,
sehingga operasi-operasi spesifik dapat dilaksanakan pada data. Struktur data mempunyai tiga
bagian utama yaitu :
1. Himpunan struktur dari tempat penyimpanan atau storage. Merupakan koleksi dari
variable dan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
2. Himpunan dari fungsi-fungsi dasar. Dapat digunakan pada struktur tempat
penyimpanan yang ada dan dapat digunakan pada setiap bagian dari program
3. Himpunan dan algoritma digunakan untuk pengubahan dari struktur tempat
penyimpanan.
Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan
algoritma yang lebih jelas dan tepat, sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih
efisien dan sederhana. Secara umum struktur data terdiri dari beberapa bagian seperti
himpunan nilai-nilai data dan sejumlah operasi dasar yang bekerja pada data tersebut menurut
suatu algoritma tertentu.
Untuk membuat menjadi struktur data, kita harus melakukan dulu aktivitas terhadap
objek data, yaitu :
Objek data integer ditambah operasi (+ , - , * , / , mod ,cell , floor , < , >) dan operasi-
operasi lain yang memanipuasi objek data integer menyatakan struktur data.
21
Algorithm & Data Structure
1. Tahap Spesifikasi
Pendeskripsian / spesifikasi struktur data menyatakan apa yang dapat dilakukan struktur
data, bukan cara penerapannya. Spesifikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Spesifikasi secara formal
b. Spesifikasi secara informal
2. Tahap Implementasi
Implementasi menyatakan cara penerapan struktur data dengan struktur data yang telah
ada.Implementasi struktur data adalah proses pendefinisian tipe data abstrak sehingga
semua operasi dapat dieksekusi computer. Implementasi struktur penyinpanan item-item
data serta algoritma-algoritma untuk implementasi operasi-operasi sehingga menjamin
terpenuhinya karakteristik struktur data, relasi item-item data atau invariant pada struktur
data itu.
3. Tahap Pemrograman
Pemrograman terstruktur adalah penerjemahan menjadi pernyataan di bahasa pemrograman
tertentu. Prosesnya terdiri dari :
a. Deklarasi yang mendefinisikan objek-objek data dan hubungannya…
b. Pembuatan prosedur / rutin untuk operasi-operasi dasar yang menjaga invariant pada
struktur data itu .
Sesuai dengan relasi yang didefinisikan di spesifikasi perancangan harus memilih tipe-
tipe data yang telah ada untuk merepresentasikan struktur data. Struktur data di bangun
menggunakan fasilitas pembentukan atau pembuatan struktur data yang disediakan bahasa
seperti array, record, dan sebagainya atau yang telah di buat seperti stack, queue, atau
himpunan menggunakan linked list. Pembuatan struktur data adalah pembentukan tipe data
lengkap yang mempunyai empat property berikut :
1. Nama
Identifier tipe data
2. Domain
Domain / himpunan semesta nilai di tipe data
3. Konstanta (penyebutan anggota-anggotanya)
22
Algorithm & Data Structure
23
Algorithm & Data Structure
2. Queue (Antrian)
Queue (antrian) adalah list linier yang dikenali elemen pertama (head) dan
elemen terakhirnya (tail); Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya
disefinisikan sebagai penyisipan selalu dilakukan setelah elemen terakhir,
penghapusan selalu dilakukan pada elemen pertama; Satu elemen dengan
elemen lain dapat diakses melalui informasi next.
b. Non-Linier
1. Binary Tree (Pohon Biner)
Sebuah pohon biner (binary tree) adalah himpunan terbatas yang mungkin
kosong atau terdiri dari sebuah simpul yang disebut sebagai akar dan dua buah
himpunan lain yang disjoint yang merupakan pohon biner yang disebut sebagai
sub pohon kiri (left) dan sub pohon kanan (right) dari pohon biner tersebut.
Pohon biner merupakan tipe yang sangat penting dari struktur data dan banyak
dijumpai dalam berbagai terapan. Karakteristik yang dimiliki oleh pohon biner
adalah bahwa setiap simpul paling banyak hanya memiliki dua buah anak, dan
mungkin tidak punya anak. Istilah-istilah yang digunakan sama dengan istilah
pada pohon secara umum.
24
Algorithm & Data Structure
2. Graph (Graf)
Graph merupakan struktur data yang paling umum. Jika struktur linier
memungkinkan pendefinisian keterhubungan sekuensial antara entitas data,
struktur data tree memungkinkan pendefinisian keterhubungan hirarkis, maka
struktur graph memungkinkan pendefinisian keterhubungan tak terbatas antara
entitas data. Banyak entitas-entitas data dalam masalah-masalah nyata secara
alamiah memiliki keterhubungan langsung (adjacency) secara tak terbatas
demikian. Contoh: informasi topologi dan jarak antar kota-kota di pulau Jawa.
Dalam masalah ini kota X bisa berhubungan langsung dengan hanya satu atau
lima kota lainnya. Untuk memeriksa keterhubungan dan jarak tidak langsung
antara dua kota dapat diperoleh berdasarkan data keterhubungan-keterhubungan
langsung dari kota-kota lainnya yang memperantarainya. Representasi data
dengan struktur data linier ataupun hirarkis pada masalah ini masih bisa
digunakan namun akan membutuhkan pencarian-pencarian yang kurang efisien.
Struktur data graph secara eksplisit menyatakan keterhubungan ini sehingga
pencariannya langsung (straight forward) dilakukan pada strukturnya sendiri.
25
Algorithm & Data Structure
BAB 4
26
Algorithm & Data Structure
d. Characters
Tipe ini merepresentasikan data-data yang berupa karakter, dan dinyatakan
dengan tipe char, sedangkan untuk string dinyatakan dengan pointer dari tipe
char yaitu char*. Ukuran tipe data char(1 byte)
e. String(koleksi dari char )
Operasional tipe data primitif terbatas pada jenis tipe datanya, sehingga diperlukan
konversi atau Casting untuk merubahnya apabila dibutuhkan penggabungan
operasional pada tipe data tersebut.
27
Algorithm & Data Structure
dengan menggunakan Class dimana obyek tidak hanya atribut variabel tetapi juga
methode, karena itu tipe data abstrak memiliki ukuran memori yang dinamis atau
adaptif sesuai dengan masukan yang diberikan.
4.2. Operator
Operator dalam bahasa pemrograman adalah simbol yang memberitahu compiler atau
interpreter untuk melakukan operasi matematika, relasional atau logika tertentu dan
menghasilkan hasil akhir. Operator Matematika yaitu operator yang digunakan untuk operasi
matematis terhadap suatu nilai data. Ada beberapa operator aritmatika yang dapat digunakan
dalam pemrograman yaitu Penjumlahan, Pengurangan, Pembagian, Perkalian dan Pangkat.
Operator adalah simbol-simbol khusus yang digunakan untuk mengoperasikan suatu nilai data
(operand).
28
Algorithm & Data Structure
Sebenarnya, operator penugasan sama seperti operator aritmatika dan juga digunakan
untuk melakukan operasi aritmatika.
Contoh :
var x = 25;
x++;
x--
29
Algorithm & Data Structure
Khusus untuk operator penugasan, yang dijumlah atau dikurangi dengan satu bisa
disingkat dengan ++ (untuk penjumlahan) dan — (untuk pengurangan).
30
Algorithm & Data Structure
1. OR(||)
Merupakan operator yang membandingkan dua operand dan bila salah satu nilainya
true maka dianggap true
2. AND(&&)
Merupakan operator yang membandingkan dua operand dan bila keduanya true, maka
dianggap true
3. NOT(!)
Merupakan operator yang membutuhkan hanya satu operand dan menghasilkan nilai
kebalikan dari operand itu sendiri.
4. EQUALS TO (==)
Merupakan operator yang membandingkan nilai dua operand dan menghasilkan true
bila nilainya sama
Merupakan operator yang membandingkan nilai dua operand dan menghasilkan true
bila nilainya tidak sama
31
Algorithm & Data Structure
Merupakan operator yang membandingkan nilai dua operand dan menghasilkan true
bila nilai di sisi kiri lebih kecil dari sisi kanan (<) atau bila nilai di sisi kiri lebih kecil
atau sama dengan sisi kanan (<=)
Merupakan operator yang membandingkan nilai dua operand dan menghasilkan true
bila nilai di sisi kiri lebih besar dari sisi kanan (>) atau bila nilai di sisi kiri lebih besar
atau sama dengan sisi kanan (>=)
9. EXCLUSIVE OR (^)
Merupakan operator yang membandingkan nilai dua operand dan menghasilkan true
bila nilai di sisi kiri berbeda dengan di sisi kanan (yang satu bernilai true dan satu
bernilai false).
N1||
N1 N2 N1&&N2 !N1 !N2 N1==N2 N1!=N2 N1<N2 N1>N2 N1^N2
N2
T T T T F F T F F F F
T F T F F T F T F T T
F T T F T F F T T F T
F F F F T T T F F F F
32
Algorithm & Data Structure
33
Algorithm & Data Structure
BAB 5
int a;
Maskud dari satu baris script diatas ialah memberi instruksi pada processor untuk membuat
variable a yang dialokasikan pada memori sebesar bit tipe data integer dengan nilai NULL
(tidak terisi apapun).
34
Algorithm & Data Structure
Variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai
variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen
(variabel bebas). Variabel Despenden disebut juga dengan variabel terikat,
variabel output, Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh,
dan variabel efek.
3. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat secara teoritis,
tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening merupakan variabel
antara/penyela pada variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas
tidak langsung mempengaruhi perubahan variabel terikat.
35
Algorithm & Data Structure
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luat yang tidak telitit.
Variabel kontrol sering digunakan sebagai pemanding melalui penelitian
eksperimental.
36
Algorithm & Data Structure
2. Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam
bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam
double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
3. Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda
petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang
disebut karakter escape (escape sequence).
4. Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’).
Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah
tanda petik tunggal).
37
Algorithm & Data Structure
BAB 6
STRUKTUR KONTROL
Digunakan untuk memilih bagian dari code yang akan dieksekusi (memilih dan
mengeksekusi block tertentu dari code yang dapat berpindah ke bagian lain ).Tipe-tipe:
statement-if ; statement-if-else ; statement-if-else if
38
Algorithm & Data Structure
Fungsi logika ini akan mengambil suatu kondisi tertentu kemudian menentukan nilai
TRUE atau FALSE. Nilai TRUE adalah nilai dimana kondisi tersebut terpenuhi dan
nilai FALSE adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi. Berikut penjelasan untuk
logika IF.
if( boolean_expression )
statement;
atau
if( boolean_expression ){
statement1; statement2;
...
}
Keterangan :
boolean_expression adalah sebuah penyataan logika (true/false) atau
variabel bertipe boolean.
39
Algorithm & Data Structure
if ( boolean_expression ){
statement1;
statement2;. . .}
else{
}
40
Algorithm & Data Structure
if( boolean_expression1 )
statement1;
else if( boolean_expression2 )
statement2;
else
statement3;
41
Algorithm & Data Structure
42
Algorithm & Data Structure
43
Algorithm & Data Structure
44
Algorithm & Data Structure
45
Algorithm & Data Structure
BAB 7
ARRAY
Array adalah object yang digunakan untuk menyimpan banyak data dengan tipe yang
sama. Tipe data dari array bisa : tipe data primitif atau class
Kelebihan lain dari array adalah kita bisa memakai sejumlah variable, mempunyai tipe
data sama (bersifat homogen), mempunyai batasan dari pemesanan alokasi memori (bersifat
statis), dengan nama yang sama asalkan variable tersebut dalam indeks yang berbeda.
Array dideklarasikan dengan tanda [ ] (bracket), Bentuk umum dari tipe data array
adalah :
tipe_data nama_array[jumlah_elemen]
`
46
Algorithm & Data Structure
Jika ingin mendeklarasikan sebuah array dengan tipe data integer dengan nama a dan
jumlah elemen array-nya 10 maka kodenya adalah :
int a[10];
47
Algorithm & Data Structure
tipe_data[] nama_var_array;
nama_var_array = new tipe_data[ukuran];
Keterangan :
Type Data :Untuk menyatakan type data yang digunakan.
Ukuran :Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.
48