Disusun Oleh :
NISN : 0012245756
NIS : 161706001
Mengetahui
i
Saya menyadari masih banyak kekurangan di dalam laporan ini, saya sangat
mengharapkan kritik yang membangun. Semoga dapat bermanfaat bagi saya pada
khusus nya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, September 2018
Aldi Riyaldhan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan..................................................................1
1.3 Waktu dan Pempat Praktik kerja lapangan.................................................2
BAB II TINJAUAN UMUM.................................................................................3
2.1 Sejarah dan Profil Apotek.............................................................................3
2.1.1 Profil Perusahaan.....................................................................................3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................4
2.2.1 Visi Apotek K-24.....................................................................................4
2.2.2 Misi Apotek K-24....................................................................................4
2.3 Struktur Organisasi........................................................................................4
2.4 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.................................................6
2.4.1 Pengelolaan sediaan farmasi di Apotek.................................................6
2.4.2 Pelayanan Farmasi Klinik.......................................................................9
BAB III TUGAS KHUSUS PENGKAJIAN RESEP OBAT DIABETES
MELLITUS TIPE 2.............................................................................................11
3.1 Pendahuluan.................................................................................................11
3.2 Tinjauan Pustaka..........................................................................................11
3.2.1 Definisi Diabetes Mellitus tipe 2..........................................................11
3.2.2 Patofisiologi Diabetes Melitus tipe 2..................................................12
3.2.3 Manifestasi Klinik Diabetes Mellitus tipe 2......................................12
3.2.4 Faktor Penyebab Diabetes Mellitus tipe 2...........................................13
3.2.5 Upaya Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2.......................................13
3.2.6 Klasifikasi Diabetes Mellitus................................................................14
3.2.7 Penatalaksanaan Pengobatan Penyakit Diabetes Mellitus tipe 2......14
iii
3.3 Pembahasan..................................................................................................15
3.3.1 Pengkajian Administratif......................................................................16
3.3.2 Pengkajiann Farmasetis.........................................................................17
3.3.3 Pengkajian Klinis...................................................................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................20
4.1 Kesimpulan Praktik Kerja Lapangan..............................................................20
4.2 Saran..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Pengkajian Administratif
Pengkajiann Farmasetis
Pengkajian Klinis
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial
yang memungkinan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan menjadi salah satu upaya
bagi pembangunan nasional. Bagian dari pembangunan nasional adalah
pembangunan kesehatan. Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
masyarakat untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.[1]
1
2
TINJAUAN UMUM
Apotek K-24 didirikan oleh dr. Gideon Hartono pada tanggal 24 Oktober 2002
di Yogyakarta, K-24 sendiri adalah kependekan dari komplit 24 jam. komplit
dalam artian komplit obatnya dan buka 24 jam sehari sepanjang tahun, gerai
pertama didirikan di Jl. Magelang mendapat sambutan yang luar biasa sehingga
didirikan gerai berikutnya pada tanggal 24 maret 2003 di Jl. Gejayan dan tanggal
24 Agustus 2003 gerai ke tiga didirikan di Jl. Kaliurang dan pada tahun 2004
apotek k-24 membuka gerai ketiga di Jl. Gondomanan dan gerai keempat
didirikan di Kota Semarang di Jl. Gajah Mada
Pada tanggal 6 April 2005 Apotek K-24 mendapat penghargaan dari Museum
Rekor Indonesia (MURI) sebagai “apotek jaringan pertama di indonesia yang
buka 24 jam non stop setiap hari”
Karena keberhasilannya akhirnya pada tahun 2005 apotek K-24 mulai di
waralabakan dan pada ulang tahunnya yang ke 3 (tiga) Apotek K-24 membuka
secara serentak 7 gerai baru, 4 gerai berlokasi di Surabaya, 2 gerai di Yogyakarta
dan 1 gerai di Semarang, bersamaan pula MURI memberikan penghargaan
kembali yaitu untuk “apotek asli indonesia yang pertama diwaralabakan” dan
pembukaan gerai apotek terbanyak.[3]
3
4
jumlah yang tepat dengan mutu yang terjamin dan dapat di peroleh dalam
waktu yang tepat.
Membuat surat pesanan (SP) yang ditujukan kepada Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang telah di tunjuk.pengadaan dilakukan setiap satu minggu
dua kali, setiap hari senin petugas PBF mendatangi apotek atau proses
pembelian dilakukan dengan menghubungi PBF melalui telepon. Contoh surat
pesanan obat terlampir pada lampiran 2, surat pesanan narkotika terlampir pada
lampiran 3, surat pesanan psikotropika terlampir pada lampiran 4, dan surat
pesanan prekursor terlampir pada lampiran 5.
3. Penerimaan
Penerimaan obat tanggung jawab apoteker dan karyawan yang bertujuan
untuk menghindari kesalahan pemesanan. Penerimaan obat harus disesuaikan
dengan Surat Pesanan (SP) dengan menyamakan segala hal yang terdapat
dalam obat yang telah di pesan. Contoh surat tanda terima terlampir pada
lampiran 6.
Hal-hal yang perlu dicek saat penerimaan barang :
1. Kesesuaian jenis dan jumlah antara barang dan Surat Permintaan
2. Keadaan fisik barang
3. Catat nomor batch dan ED-nya
4. Penyimpanan
Penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek K-24 diatur berdasarkan :
a. Alfabetis
b. Metode FIFO dan FEFO
First in frist out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat
yang datang lebih dulu dan di keluarkannya lebih dulu. First expired
first out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarakn terlebih
dahulu
c. Farmakologi
8
d. Bentuk sediaan
e. Kombinasi
5. Pengendalian
Proses stok opname di apotek K-24 Kiaracondong :
1. Dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, untuk semua obat, alkes dan
barang-barang yang berada di apotek
2. Menyesuaikan jumlah fisik barang dan jumlah dan jumlah
pengeluaran obat berdasarkan laporan penjualan perbulan
3. Hasil dari stok opname di periksa oleh apoteker pengelola apotek
4. Jika stok opname sesuai maka di setujui, jika tidak sesuai maka di
periksa kembali dimana letak ketidak samaan nya
5. Hasil stok opname yang telah di setujui akan di kirimkan ke pemilik
sarana apotek
6. Pencatatan
Dalam buku pembelian berisi semua catatan pembelian obat yang sudah
dipesan dan disesuaikan dalam faktur sedangkan pengeluaran obat narkotika
dan psikotropika dicatat dalam buku register narkotika dan psikotropika dan
mencatatkan nama serta alamat pasien, nama obat jumlah obat yang
dikeluarkan, tanggal keluar obat dan dokter yang memberikan resep.
7. Pelaporan
Pelaporan obat narkotika dan psikotropika dilakukan dengan rutin 1 bulan
sekali melalui aplikasi SIPNAP (Sistem pelaporan narkotika dan psikotropika)
dilakukan secara online.
8. Pemusnahan
Pemusnahan dilakukan terhadap perbekalan farmasi yang telah melewati
tanggal kadaluarsa dan rusak. Obat-obatan yang telah kadaluarsa sebelumnya
dicatat jumlah dan tanggal kadaluarsanya, kemudian dikumpulkan hingga
9
h) Setelah obat siap lalu diberi etiket yang sesuai apakah obat itu obat
dalam atau obat luar sambil diperiksa kesesuaian obat dalam resep.
Contoh etiket terlampir pada lampiran 8, dan kemasan obat terlampir
pada lampiran 9.
i) Selanjutnya obat diberikan kepada petugas penyerahan dan obat
tersebut diberikan kembali.
j) Obat diserahkan kepada pasien beserta informasi-informasi yang
diperlukan seperti cara pemakaian, indikasi, dan batas waktu
pemakaian.
2. Pelayanan non resep :
a) Pasien datang kemudian dilayani langsung oleh petugas farmasi
(TTK).
b) TTK kemudian menyiapkan obat yang diminta oleh pasien.
c) Pasien lalu membayar ke kasir.
d) Bagian kasir menerima uang pembayaran dan membuat bukti
pembelian berupa struk.
e) Barang serta bukti pembelian (struk) diserahkan.
3.1 Pendahuluan
Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula
dalam darah akibat gangguan sekresi insulin. Diabetes mellitus disebut juga
penyakit kencing manis. kencing manis adalah penyakit yang menyebabkan air
kencing yang di produksi bercampur zat gula. Adanya kadar gula yang tinggi
dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal penyakit Diabetes
mellitus[4]. Diabetes yang paling banyak di temukan di masyarakat adalah
diabetes tipe 2.
11
12
Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam meningkat
melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala DM dikarenakan kadar
gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak sanggup untuk
mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkannya melalui urin. Gejala
pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan urin yang
dikeluarkan mengandung glukosa.[7]
13
2. Teratur berolahraga :
Setidaknya selama 2,5 jam dalam seminggu.
3.3 Pembahasan
Resep
S1DD1
S1DD1
Pro : Tn. P
Umur : -
16
2) Glimepiride
Ketersediaan obat adalah ada atau tidaknya stok obat di apotek. Pada
umumnya, obat yang dituliskan pada resep sudah tersedia di apotek. Jika obat
tidak ada, maka pengambil obat akan otomatis mengganti obat dengan merek
lain yang memiliki komposisi sama.
2) Glimepiride
3) Dosis
Selain itu, pada saat penyerahan obat juga perlu disampaikan mengenai
beberapa hal penting seperti efek aditif yang dimiliki obat (jika ada) dan ESO
yang sering terjadi dan perlu diwaspadai oleh pasien (jika ada).
BAB IV
4. Contoh dari resep tugas khusus diatas sudah sesuai pengobatannya yaitu
dilihat dari pengkajian administratif, farmasetis dan klinis.
4.2 Saran
Saran yang diberikan setelah dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di Apotek K-24 Kiaracondong, yaitu :
1. Keramahan para petugas harus tetap dijaga dan lebih di tingkatkan lagi
agar pasien lebih nyaman dan puas.
2. Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat kepada
pasien / konsumen.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEMILIK APOTEK
Wahyu Puspa Yunata
Apoteker Pendamping
Ria Martani S,Si.,Apt
Keuangan
vita
Ian Tati
Ide Iyan
Bagian umum
Lin Asep
Hendy
Lenah tedy
22
23
LAMPIRAN 2
Contoh Surat Pesanan
24
LAMPIRAN 3
Contoh Surat Pesanan Narkotika
25
26
LAMPIRAN 4
Contoh Surat Pesanan Psikotropika
27
28
LAMPIRAN 5
Contoh Surat Pesanan Prekursor
29
LAMPIRAN 6
Contoh Surat Tanda Terima
30
LAMPIRAN 7
Contoh Salinan Resep
31
LAMPIRAN 8
Contoh Etiket Obat Luar Dan Obat Dalam
32
LAMPIRAN 9
Contoh Obat Kemasan