DISUSUN OLEH :
2019
i
PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK
Jl. Ahmad Yani No 69 Gresik
18 Juli 2018
Oleh :
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kerja lapangan
Diploma III Farmasi STIKes Delima Persada Gresik
Disetujui Oleh:
Mengetahui:
Ketua Program Studi DIII FARMASI
STIKes Delima Persada Gresik
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
serta menyelesaikan Makalah Inovasi PKL ini. Sholawat serta salam senantiasa
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini tertulis atas pelaksanaan PKL yang telah dilaksanakan pada
tanggal 9 April 2019 sampai dengan 13 Juni 2019 di Rumah Sakit Petrokimia
Gresik, kami menyadari bahwa Makalah PKL ini sangatlah jauh dari sempurna
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut.
Kami sadar sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasannya tidak akan lepas
dari kesalahan, untuk itu kami mohon mengharapkan arahan dan bimbingan untuk
kegiatan selanjutnya agar lebih baik serta mohon maaf apabila dalam pelaksanaan
kegiatan terdapat sikap yang kurang berkenan. Penyusun berharap, semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Halaman Pengesahan .................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Daftar Lampiran ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan PKL ............................................................................................. 1
1.3 Manfaat PKL ........................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rumah Sakit .......................................................................... 3
2.2 Pelayanan Kefarmasian ........................................................................... 6
2.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) .................................................... 6
2.3.1 Pengertian IFRS ............................................................................. 6
2.3.2 Ruang Lingkup Pelayanan IFRS .................................................... 7
BAB III TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
3.1 Sejarah Tempat PKL ............................................................................... 28
3.2 Visi Rumah Sakit Petrokimia Gresik ...................................................... 29
3.3 Misi Rumah Sakit Petrokimia Gresik ..................................................... 29
3.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 30
BAB IV KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan PKL .......................................................................................... 32
4.1.1 Pelayanan Obat Rawat Jalan untuk Pasien Tunai .......................... 32
4.1.2 Pelayanan Obat Rawat Jalan untuk Pasien Tagihan Asuransi
selain BPJS dan Anak Perusahaan PT. Petrokimia Gresik ............ 32
4.1.3 Pelayanan Obat Farmasi Poli Rawat Jalan BPJS ........................... 34
4.1.4 Pelayanan Obat di Unit Rawat Inap ............................................... 35
4.1.5 Pelayanan Farmasi IGD ................................................................. 37
iv
4.1.6 Permintaan Obat atau Alkes ke Gudang Farmasi dan Antar Unit . 40
4.1.7 Penyimpanan Persediaan Farmasi di RSPG ................................... 40
4.2 Analisis Resep Farmasi Rawat Jalan RS. Petrokimia Gresik ................. 42
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 53
5.2 Saran ........................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 54
DAFTAR TABEL
4.1 Hasil Temuan Masalah Resep 4.1 ........................................................... 42
4.2 Hasil Temuan Masalah Resep 4.2 ........................................................... 44
4.3 Hasil Temuan Masalah Resep 4.3 ........................................................... 47
DAFTAR GAMBAR
3.1 Struktur Organisasi PT Petro Graha Medika .......................................... 30
3.2 Struktur Organisasi RS. Petrokimia Gresik ............................................ 31
3.3 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RS. Petrokimia Gresik ................ 31
4.1 E-resep dari Klinik Spesialis Bedah Tulang ........................................... 42
4.2 E-resep dari Klinik Gigi .......................................................................... 44
4.3 E-resep dari Klinik Spesialis Kulit & Kelamin ....................................... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Log book ....................................................................................................... 55
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Klasifikasi
c. Struktur organisasi
Berdasarkan MENKES NOMOR 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standart
Pelayanan di Rumah Sakit, Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan
pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan serta fungsi. Kerangka organisasi
minimal mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan perbekalan, pelayanan
farmasi klinik dan manajemen mutu, dan harus selalu dinamis sesuai perubahan yang
dilakukan yang tetap menjaga mutu sesuai harapan pelanggan.
d. Formularium
Berdasarkan MENKES NOMOR 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standart
Pelayanan di Rumah Sakit, Formularium adalah himpunan obat yang
diterima/disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit
dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang ditentukan.
Komposisi Formularium :
- Halaman judul
- Daftar nama anggota Panitia Farmasi dan Terapi
- Daftar Isi
5
2) Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.
Untuk memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses
pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus
melibatkan tenaga kefarmasian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai antara lain :
a. Bahan baku obat harus disertai Sertifikat Analisa
b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS)
c. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus
mempunyai Nomor Izin Edar
d. Masa kadaluarsa (expired date) minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin,
reagensia, dan lain-lain), atau pada kondisi tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Rumah Sakit harus memiliki mekanisme yang mencegah kekosongan stok
Obat yang secara normal tersedia di Rumah Sakit dan mendapatkan Obat saat
Instalasi Farmasi tutup.
9
3) Pembelian
Untuk rumah sakit pemerintah pembelian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai harus sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan
jasa yang berlaku.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah :
Kriteria sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai,
yang meliputi kriteria umum dan kriteria mutu obat
Persyaratan pemasok
Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai
Pemantauan rencana pengadaan sesuai jenis, jumlah dan waktu.
4) Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan
sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas
dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud
meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban,
ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai.
10
5) Distribusi
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien
dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.
Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin
terlaksananya pengawasan dan pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai di unit pelayanan. Sistem distribusi di unit
pelayanan dapat dilakukan dengan cara :
Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
1. Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
2. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
12
e. Pelayanan KIE
Konseling Merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan
penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan
obat pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
Konseling bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai obat
kepada pasien dan tenaga kesehatan mengenai nama obat, tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, cara menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat,
tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.
Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya :
- Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
- Menanyakan hal-hal yang menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien
- Apa yang dikatakan dokter mengenai obat
- Bagaimana cara pemakaian
- Verifikasi akhir : mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat,
untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
BAB III
PT Petro Graha Medika (PT.PGM) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pelayanan kesehatan perumahsakitan di kawasan Gresik Jawa Timur. PT PGM memiliki
beberapa unit usaha yang masing-masing memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) merupakan strategi pengembangan
bisnis perusahaan, berupa Rumah Sakit, Klinik dan layanan kesehatan lainnya sebagai berikut
:
RS PETROKIMIA GRESIK
RSPG GRHA HUSADA
RSPG DRIYOREJO
KLINIK SATELIT KALIMANTAN
KLINIK PPK1 PETROKIMIA GRESIK
Fasilitas Layanan Rumah Sakit Petrokimia Gresik A.yani meliputi Poli Umum & Gigi,
Poli Spesialis, Fisioterapi, KKWA & Bersalin,Pemeriksaan Kesehatan (MCU), Laboratorium
Klinik, Radiologi / CT Scan / Mammografi / USG 4D, ESWL, Pelayanan Obat / Farmasi,
15
Rawat Inap, Kamar Operasi & Sterilisasi, Ruang ICU, Poli Geriatri, Pelayanan Gawat
Darurat, Ruang Dekontaminasi, Ambulans, Bus kesehatan (Pengobatan Diluar Tempat
Layanan/mobile), Pelayanan Gizi Menu Sehat, Trauma Center, Health & Beauty Centre
(HBC), serta Café Sehat (HB Café).
Fasilitas Praktek Dokter Spesialis dan Sub Spesialis Rumah Sakit Petrokimia Gresik
A.yani meliputi Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Anak, Spesialis
Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Bedah Plastik, Spesialis Bedah Onkologi, Spesialis
Bedah Kepala-Leher, Spesialis Bedah Orthopedi, Spesialis Bedah Saraf, Spesialis Bedah
Thorax & Kardio Vaskuler (BTKV), Spesialis Anasthesia, Spesialis Rehabilitasi Medik
(Fisioterapi), Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Kulit & Kelamin, Spesialis Jantung &
Pembuluh Darah, Spesialis Saraf, Spesialis Kedokteran Jiwa, Spesialis Paru, Spesialis
Urologi,Spesialis Radiologi, Spesialis Patologi Anatomi, Spesialis Patologi Klinik, Spesialis
Konservasi Gigi, Spesialis Bedah Mulut, dan Spesialis Orthodontis.
b. Misi
1. Mengelola rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya secara profesional dan
terstandarisasi dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
2. Memberikan layanan rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya yang prima
pada masyarakat industri dan masyarakat umum.
3. Mengelola rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya sebagai unit bisnis yang
berdaya saing tinggi dengan memperhatikan peningkatan hasil usaha dan
fungsi sosial.
4. Menciptakan tata nilai kerja dengan menjunjung tinggi prinsip Good
Corporate Governance, budaya kerja yang dinamis dan
menyesuaikanterhadap perubahan eksternal.
5. Melakukan transformasi nilai pola pikir pada semua unit bisnis rumah sakit
dan layanan kesehatan lainnya berdasar pada sasaran yang strategis.
6. Mengembangkan karyawan rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya yang
kompeten, inovatif, loyal dan berdedikasi tinggi serta sejahtera.
16
S = Santun
M = Melayani
I = Integritas dan Inovatif
L = Lege Artis
E = Efektif dan Efisien
4. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Petro Graha Medika
c. Penyimpanan
19
Penerimaan perbekalan farmasi, alkes dan bahan habis pakai di RS Petrokimia Gresik
adalah sebagai berikut :
a. Petugas gudang Farmasi dan petugas gudang BOD melakukan cek bersama dengan
memeriksa kondisi fisik barang (tanggal ED, kondisi kemasan ,jumlah dan nama
obat/alkes yg diminta) dan menyesuaikan dengan lembar mutasi barang.
b. Jika ada yang tidak sesuai, maka dikoordinasikan dengan petugas gudang BOD
PT.Petro Graha Medika
c. Jika sudah sesuai, petugas gudang farmasi dan petugas gudang BOD tanda tangan
di masing-masing kolom yang sudah disediakan di lembar bukti mutasi obat/alkes
d. Petugas gudang farmasi melakukan proses approval secara system computer.
e. Secara otomatis obat, alkes dan bahan habis pakai akan masuk di system
persediaan gudang farmasi RS Petrokimia Gresik.
d. Penerimaan
1. Penyimpanan menggunakan sistem fix position/location artinya letak
perbekalan farmasi menetap selama masih dilakukan pengadaan dan tidak
boleh digeser/dipindah pada saat kondisi barang tersebut sedang kosong.
2. Pengelompokkan perbekalan farmasi berdasarkan jenis jaminan, jenis barang,
bentuk sediaan, sifat barang, suhu penyimpanan
3. Penyusunan letak perbekalan farmasi urut alphabetis dan mengatur
penyimpanan untuk memudahkan pengambilan dengan sistem First In First
Out (FIFO) dan/atau First Expired First Out (FEFO).
4. Jika obat yang terlihat mirip atau memiliki nama yg mirip (LASA – Look a
like, Sound a like) letaknya dipisah dengan obat yang mirip minimal 1 kotak
dan diberi logo lasa. (Gambar 4.1)
5. Untuk obat High Alert penyimpanan terlokalisir, terpisah dengan obat/alkes
lainnya dan tidak mudah dijangkau kemudian diberi logo penanda high alert
baik pada kemasan sekunder maupun kemasan primernya. (Gambar 4.2)
6. Obat High Alert boleh ada disetiap troli/box/tas emergensi ditiap unit dengan
dilakukan pemantauan secara berkala dan dilakukan penyimpanan sesuai
dengan SPO (Standart Prosedur Operasional).
7. Untuk obat-obat emergensi disimpan dalam troli/box/tas emergensi di setiap
unit pelayanan yang membutuhkan dengan menggunakan kunci plastik dengan
20
e. Pendistribusian
21
a. Rawat Inap
1. Pelayanan Obat Rawat Inap Dengan System One Daily Dose (ODD) yang
dikemas secara Unit Dose Dispensing (UDD) Untuk Instalasi Rawat Inap
Lantai 1, Lantai 2 Dan Lantai 3
a. TTK menerima E-resep pasien dari dokter dan melakukan pengkajian resep
b. TTK melakukan pengecekan sisa obat yang ada di troly obat untuk
menentukan obat atau alkes yang harus disiapkan untuk UDD
c. TTK menyiapkan obat atau alkes
d. TTK memeriksa ketersediaan obat dan mengambil obat dalam kotak obat serta
mengisi kartu stok
e. TTK melakukan peracikan (bila terdapat resep berupa racikan)
f. TTK memberi pelabelan etiket sesuai dengan jadwal pemberian (petugas yang
melabel dengan yang mengambil berbeda orang)
g. TTK memasukkan dan membagi obat sesuai rak dalam troly pasien
h. TTK meng-entry jumlah obat atau alkes di komputer
22
i. Sebelum dimasukkan dalam troly obat, resep yang sudah siap dilakukan
verifikasi obat yaitu pemeriksaan ulang oleh Apoteker atau TTK Penanggung
jawab dengan stempel, yang terdapat form telaah obat meliputi :
Kesesuaian identitas pasien
Nama obat dengan resep
Jumlah/dosis dengan resep
Rute dengan resep serta
Waktu dan frekuensi pemberian dengan resep
j. TTK rawat inap melakukan serah terima dengan perawat atau pekarya dengan
mengisi buku ekspedisi meliputi nama pasien, lantai rawat inap, nama perawat
pengambil dan TTD
k. Perawat melakukan proses telaah obat sebelum memberikan obat dan
mencatat penggunaan obat dalam form Rekam Pemberian Obat (RPO) dengan
verifikasi 5 benar, disertai nama jelas dan tanda tangan petugas
l. Perawat yang berwenang memberikan obat adalah perawat yang telah
ditentukan kewenangannya sesuai Penugasan Klinis Perawat, yaitu Perawat
Klinis Satu. Sedangkan perawat yang tidak boleh memberikan obat adalah
Perawat Pre Klinis
2. Pelayanan Obat Rawat Inap Dengan System Resep Individual Untuk Pasien
Baru Masuk, Penggantian Terapi, Keadaan Emergensi, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Intensif Care Unit Dan Instalasi Rawat
Bersalin
a. TTK menerima E-resep pasien dari dokter dan melakukan pengkajian resep
b. TTK menyiapkan obat atau alkes
c. TTK memeriksa ketersediaan obat dan mengambil obat dalam kotak obat serta
mengisi kartu stok
d. TTK melakukan peracikan (bila terdapat resep berupa racikan)
e. TTK member pelabelan etiket sesuai dengan jadwal pemberian
f. TTK meng-entry jumlah obat atau alkes di komputer
g. Sebelum dimasukkan dalam keranjang obat, resep yang sudah siap dilakukan
verifikasi obat yaitu pemeriksaan ulang oleh Apoteker atau TTK Penanggung
jawab dengan stempel, yang terdapat form telaah obat meliputi :
Kesesuaian identitas pasien
Nama obat dengan resep
23
b. Rawat Jalan
1. Umum
1) Resep non racikan
a. Dokter menulis resep pada program E-resep
b. TTK mencetak E-resep sebanyak satu kali
c. TTK melakukan pengkajian resep
d. Jika resep tidak lengkap atau tidak sesuai, TTK harus konfirmasi terlebih
dahulu ke dokter penulis resep
e. Jika resep sudah lengkap dan sesuai, TTK menyiapkan obat sesuai hasil
dari pengkajian resep
f. Obat yang sudah siap dilakukan verifikasi obat yaitu pemeriksaan ulang
oleh Apoteker atau TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) Penanggung Jawab
dengan stempel, yang terdapat form telaah obat meliputi :
Kesesuaian identitas pasien
Nama obat dengan resep
Jumlah atau dosis dengan resep
Rute dengan resep
Waktu dan frekuensi pemberian dengan resep
g. Hitung biaya obat sesuai dengan resep yang telah di telaah
24
2) Resep racikan
a. Dokter menulis resep pada program E-resep
b. TTK mencetak E-resep sebanyak satu kali
c. TTK melakukan pengkajian resep
d. Jika resep tidak lengkap atau tidak sesuai, TTK harus konfirmasi terlebih
dahulu ke dokter penulis resep
e. Menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien dengfan resep
racikan,
f. Konfirmasi biaya obat pada pasien dengan memeriksa ulang kesesuaian
identitas pasien (nama dan tanggal lahir pasien)
g. Jika pasien tidak setuju dengan biaya obat yang telah dihitung, maka TTK
memberikan salinan resep pada pasien sesuai resep yang ditulis oleh
dokter
25
h. Jika pasien setuju dengan biaya obat yang telah dihitung, maka TTK
mencetak nota penjualan obat untuk dibayar di kasir dan menyiapkan obat
sesuai hasil dari pengkajian resep
i. Jika resep sudah lengkap dan sesuai, maka dilanjutkan dengan pemberian
etiket sesuai dengan petunjuk resep.
j. Obat yang sudah siap dilakukan verifikasi obat yaitu pemeriksaan ulang
oleh Apoteker atau TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) Penanggung Jawab
dengan stempel, yang terdapat form telaah obat meliputi :
Kesesuaian identitas pasien
Nama obat dengan resep
Jumlah atau dosis dengan resep
Rute penggunaan dengan resep
Waktu dan frekuensi pemberian dengan resep
k. Klik “SELESAI” pada program E-resep berdasarkan nomor registrasi
pasien
l. Pasien membayar biaya obat di kasir terlebih dahulu dengan menyerahkan
nota penjualan obat
m. Pasien kembali ke farmasi dengan menunjukkan bukti pembayaran obat ke
TTK
n. TTK memeriksa kesesuaian bukti pembayaran obat dengan resep dan obat
yang telah disiapkan
o. Obat diberikan pada pasien disertai dengan KIE
p. Pasien tanda tangan pada tempat yang telah disediakan di resep sebagai
bukti bahwa obat sudah diterima oleh pasien
2. BPJS
a. Dokter menulis resep pada program E-resep
b. TTK mencetak E-resep sebanyak dua kali
c. TTK melakukan pengkajian resep
d. Jika resep tidak lengkap atau tidak sesuai, TTK harus konfirmasi dahulu ke
dokter penulis resep
e. Jika resep sudah lengkap dan sesuai, TTK menyiapkan obat sesuai hasil
dari pengkajian resep
26
f. Obat yang sudah siap dilakukan verifikasi obat yaitu pemeriksaan ulang
oleh Apoteker atau TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) Penanggung
Jawab dengan stempel, yang terdapat form telaah obat meliputi:
Kesesuaian identitas pasien
Nama obat dengan resep
Jumlah atau dosis dengan resep
Rute dengan resep
Waktu dan frekuensi pemberian dengan resep
g. Jika obat tidak sesuai, maka harus dikembalikan ke TTK penyiapan resep
untuk disiapkan kembali
h. Jika obat sudah sesuai, maka obat di entry oleh TTK pengentry resep dan
dicetak nota penjualan obat
i. Klik “SELESAI” program e-resep berdasarkan nomor register pasien
j. TTK yang bertugas KIE memanggil pasien sesuai nama pada resep
k. Sebelum menyerahkan obat pada pasien, TTK KIE harus memeriksa
kesesuaian kitir pengambilan obat dengan identitas pasien serta menyakan
nama dan tanggal lahir pasien
l. TTK meminta Surat Eligibilitas Peserta (SEP) pada pasien sebagai salah
satu persyaratan BPJS
m. TTK memberikan obat disertai dengan KIE pada pasien sesuai dengan
resep dokter
n. Pasien tanda tangan pada tempat yang sudah disediakan di resep sebagai
bukti bahwa obat sudah diterima oleh pasien