Di Susub Oleh :
Kelompok 09
Ketua : Ilham Sukri
Wakil Ketua : Herwina Sofani Manurung
Sekretaris : Dedi Fitra Ramah Dani Zandroto
Anggota :
1. Sanya Tanika Tampubolon
2. Kesia BR Ginting
3. Imelda Septri Ampeni
4. Les Talentagu Lahagu
5. Kartika Sari Br. Gurusinga
6. Hamida Alkori
7. Hamida Maimunah Hasibuan
8. Johanes Parulian Simanjuntak
9. Santi Pasaribu
10. Jenita Hati Br Maha
11. Hendhyka Melati Pasaribu
12. Frilinia
13. Diana Frisca Tariga Silangit
14. Dea Putri Ananda Daulay
15. Diana Baina Br Tarigan
16. Cici Tania Pratiwi
17. Juliana Tasya Martogi Sitanggang
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya
yang diberikan kepada kami sehingga Kelompok 09 dapat meyelesaikan Laporan PKL
terpadu IPE IPC ini.Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Medan.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan keterbatasan dalam penulisan dan
penyusunan Laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan
yang membangun dari pembaca. Sekaligus penulis berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan proposal ini semoga bermanfaat untuk
semuanya.
Kelompok 09
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan..............................................................................................3
C. Manfaat Kegiatan............................................................................................3
D. Gambaran Riview Literatur.............................................................................3
E. Waktu dan Tempat...........................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................18
BAB V PENUTUP......................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................24
B. Sarab...............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan, praktik kolaborasi sangatlah
penting.Permasalahan pasien yang kompleks tidak dapat ditangani hanya oleh
satu profesi medis, melainkan harus melibatkan berbagai profesi. Kerjasama
yang efektif oleh tenaga kesehatan dari berbagai profesi merupakan kunci
penting dalam meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan dan keselamatan
keluarga/masyarakat (Burtscher, 2012 dalam Tursilowati,dkk 2016).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 421 juta rawat inap
tahunan di dunia sekitar 42,7 juta peristiwa buruk terjadi karena kesalahan medis
dan penanganan pasien yang tidak tepat (Babaei, Mohammadian, Abdollahi, &
Hatami, 2018). Masalah keselamatan pasien terkait komunikasi menjadi
perhatian global, karena itu, kurangnya komunikasi yang efektif antara perawat
dan dokter dapat menyebabkan efek buruk pada pasien.Ketika tingkat
komunikasi antara dokter dan perawat meningkat, angka kematian pasien dan
tingkat kesalahan pengobatan menurun (Park, Park, & Yu, 2018).
Secara internasional, kolaborasi antar profesi kesehatan sangat penting
untuk menciptakan pelayanan yang optimal dan meningkatkan keselamatan
pasien (Patel, Begum, & Kayyali, 2016). IPE merupakan metode pembelajaran
antar profesi kesehatan yang berbeda dan terjadi ketika dua atau lebih disiplin
ilmu dalam proses belajar bersama untuk meningkatkan kolaborasi serta
memahami peran masing-masing (Bolesta & Chmil, 2014; Bollen, Harrison,
Aslani, & van Haastregt, 2018; El-Awaisi et al., 2016; Patel et al., 2016;
Purnama, 2017). Pendidikan interprofesional telah berkembang dan menjadi
bagian dari kurikulum di perguruan tinggi dan perawatan kesehatan khususnya
di kedokteran dan keperawatan pada saat ini (Bolesta & Chmil, 2014).
Implementasi IPE dalam kurikulum sarjana memberi pemahaman yang lebih
baik tentang peran profesi kesehatan lainnya dan meningkatkan kesiapanmereka
untuk kolaborasi dimasa depan secara efektif dalam pelayanan perawatan pasien
(Sollami, Caricati, & Mancini, 2018; Soubra, Badr, Zahran, & Aboul-Seoud,
2018). Pendidikan tinggi saat ini sedang mengembangkan IPE dalam
1
2
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Medan mampu menerapkan
pendekatan Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional
Collaboration (IPC) dalam kegiatan praktik kerja lapangan terpadu di
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kolaborasi Interprofessional keselamatan pasien di
rumah sakit dan seorang perawat harus mengetahuinya.
b. Untuk menggambarkan karakteristik responden yang mengikuti IPE di
komunikasi.
c. Untuk mengumpulkan pengolahan dan menganalisa data kesehatan
keluarga ataupun pasien.
C. Manfaat Kegiatan
1. Menamabah Kerjasama dan Saling Memahami antar Profesi
2. Dapat Melatih Problem Solving dan Pengambilan Keputusan Secara Tim
3. Mengetahui Wawasan Keilmuan Lebih Terbuka
4. Menghilangkan Egoisme Profesi
D. Gambaran Kasus
Kasus 1
Seorang ibu yang bernama Ny.Ida Asma berumur 53 tahun memiliki 4
orang anak, bekerja sebagai Pembantu rumah tangga dan beralamat di Jalan
Sehati. mengalamikeluhan Penurunan nafsu makan, TD rendah
(90/60mmHg),kurang fit dan lemas.Ibu Ida mengkonsumsi Sangobion
yang di minum Sekali sehari 1 kapsul dan juga
mengkonsumsi jamu temu lawak dan induk kunyit sekaliseminggu.Ibu Ida
belum pernah memeriksakan HB.
Kasus 2
Bp. K 47 tahun mempunyai satu orang anak dan Istri dan bekerja sebagai
karyawan pabrik tekstil dan bertempat tinggal di rumah kontrakan tidak jauh
dari pabrik tempat kerjanya.menderita penyakit TB paru sejak 3 bulan yang lalu
dan mengeluh batuk berdahak yang tidak sembuh sembuh sejak 3 bulan yang
lalu dan sesak nafas sampai keringat dingin. Bp. K pernah berobat ke Puskesmas
4
1 bulan yang lalu dan drop out pengobatan dan minum obat dari
Warung.Tetangga Bp. K mayoritas karyawanpabrikdan hampir keseluruhan
adalah pendatang. Keluarga Bp. K sering berkumpul dengan tetangganya dan
mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya.Istri Bp. K sudah tahu penyakit Tb
Paru menular dan sering mengingatkan untuk minum obat tapi Bp. K nya tidak
mau.
Kasus 3
Alamat : jln.sehati
Umur : 53 Tahun
Berat Badan : 65 Kg
Agama : Islam
Pendidikan :SD
Anak : 4 orang
Kasus 2
1. data suami
Nama : Tn.K
Alamat :-
Umur : 47 Tahun
Agama :-
5
6
2. data Istri
Nama : Ny.T
Alamat :-
Umur : 30 Tahun
Agama :-
3. Data anak
Nama :An.S
Alamat :-
Umur :8 tahun
Agama :-
Kasus 3
DATA DEMOGRAFI
1. data pasien
Nama : Mika
Alamat :-
Berat Badan : 12 Kg
7
Tinggi Badan : 93 cm
Agama :-
Pekerjaan :-
A. Gambaran Kasus
Kasus 1
Kasus 2
Bp. K 47 tahun mempunyai satu orang anak dan Istri dan bekerja sebagai
karyawan pabrik tekstil dan bertempat tinggal di rumah kontrakan tidak jauh dari
pabrik tempat kerjanya.menderita penyakit TB paru sejak 3 bulan yang lalu dan
mengeluh batuk berdahak yang tidak sembuh sembuh sejak 3 bulan yang lalu dan
sesak nafas sampai keringat dingin. Bp. K pernah berobat ke Puskesmas 1 bulan
yang lalu dan drop out pengobatan dan minum obat dari Warung.Tetangga Bp. K
mayoritas karyawanpabrikdan hampir keseluruhan adalah pendatang. Keluarga Bp.
K sering berkumpul dengan tetangganya dan mengikuti kegiatan di lingkungan
rumahnya.Istri Bp. K sudah tahu penyakit Tb Paru menular dan sering
mengingatkan untuk minum obat tapi Bp. K nya tidak mau.
Kasus 3
Seorang Anak perempuan bernama Mika berusia 3,4 tahun datang bersama
Ibunya.mengeluh sakit perut disebelah kiri atas ,muntah,diare dan sakit yang hilang
timbul,sebelumnya anak memakan pepaya dan jajanan.si Anak sakit perut dan BAB
8
5x/hari dalam 2 hari terakhir dan BAB disertai darah.Sudah berobat ke bidan dan
diberikan obat campuran
B. Perumusan Masalah
Kasus 1
Rumusan masalah yang di dapat dari kasus ibu siti asma yaitu:
1. Ny.Siti Asma Mengalami Lemas selama 1 minggu dan TD Rendah yaitu
90/60 mmHg .
2. Ny.Siti Asma mengonsumsi Vit.B12 yang dikarenakan ibu kurang Nafsu
makan.
3. Ny.Siti Asma berusia 53 tahun mengalami lemas sudah 1 minggu.
4. Ny. Siti Asma mempunyai Riwayat penyakit asam lambung dan tensi
rendah
Kasus 2
Rumusan masalah yang di dapat dari kasus Tn.K yaitu:
1. Tn.K menderita penyakit TB paru sejak 3 bulan terakhir.
2. Istri Tn.K yaitu Ny. T sedang hamil 5 bulan anak ke 2.
3. Tn.K sudah di drop out pengobatan sejak 1 bulan yang lalu dari
puskesmas.
4. Rumah Tn.K mempunyai ventilasi yang kurang dan ruang tidur dengan
dapur yang tidak terpisah.
Kasus 3
Rumusan masalah yang di dapat dari kasus pasien atas nama adek mika :
1. memiliki sakit di perut sebelah kiri atas.
2. sakit perut terjadi setelah mengkonsumsi buah papaya dan jajanan.
3. BAB 5x/hari selama 2 hari berturut turut.
4. BAB yang dikeluarkan disertai dengan darah.
C. Prioritas Masalah
Kasus 1
No. Masalah Rencana Tindakan Lanjutan
1. Ny.Ida Asma berumur 53 tahun Tindakan lanjutan yang dapat dilakukan
mengalami keluhan yaitu Ny. I Sebaiknya melakukan
Penurunan nafsu makan, pemeriksaan darah lengkap untuk
TD rendah (90/60mmHg),pusing, mengetahui apakah trombosit, plasma dan
kurang fit dan lemas. hematokrit ibu normal atau tidak.
12
Kasus 2
No. Masalah Rencana Tindakan Lanjutan
1. Ketidakefektifan bersihan jala Diskusikan cara mencegah masalah
nafas pada Tn .K penumpukan sekret
Resiko penularan TB paru pada Ajarkan batuk efektif
keluarga Tn. k Latih klien dan keluarga dan teknik
clapping
Penghargaan pada keluarga apabila
mampu melakukan perawatan secara
mandiri
2. Istri Tn.K yaitu Ny. T sedang - Tindakan lanjutan yang dapat dilakukan
hamil 5 bulan anak ke 2. sebaiknya istri Tn.K dan anak ke 2
melakukan pemeriksaan BTA Kembali di
laboratorium kesehatan
-Ibu dan anak harus melakukan
pemeriksaan diri apakah terjangkit
13
Kasus 3
sakit perut dibagian kiri, muntah- memberi susu terlebih dahulu atau
muntah, dan diare kurang lebih minuman dengan pemanis buatan.
dua hari.
2. Anak perempuan bernama Mika Menganjurkan ibunya mika mengkontrol
berusia 3,4 tahun merasakan atau memperhatikan pola makan mika,
sakit perut setelah sebaiknya menghindari makanan yang
mengkonsumsi buah papaya dan tidak sehat seperti jajanan. Dan biasakan
jajanan mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan.
3. BAB 5x/hari selama 2 hari Memenuhi kebutuhan cairan oralit tubuh
berturut turut disertai darah mika dan memberikan binat 3x1 dan
metro sy 3x1 serta menghindari makanan
pedas, keras. Menganjurkan terlbih
dahulu memakan bubur atau makanan yg
lembek.
BAB III
RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI
A. KASUS 1
1. Rencana Penyelesaian dari JKG :
Melakukan penyuluhan kepada ibu mengenai cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar.
Melakukan rujukan untuk kasus KMP ke dokter gigi.
Disarankan untuk memeriksakan Kesehatan gigi dan mulut setiap 6
bulan sekali.
2. Rencana Penyelesaian dari TLM :
Menyarankan ibu untuk cek HB untuk meneegakkan diagnosa.
3. Rencana Penyelesaian dari Keperawatan :
pemenuhan kebutuhan istrahat dan tidur.
4. Rencana Penyelesaian dari Kesling :
Sebaiknya ibu mengubah kebiasaan buruk yaitu
5. Rencana Penyelesaian dari Gizi :
Disarankan kepada Ibu Untuk mengatasi dehidrasi, Ibu dapat
mengonsumsi makanan lunak dengan porsi kecil tetapi sering
diberikan. Menghindari susu dan produk olahannya, makanan yang
asam dan berbumbu tajam.
Pemberian makanan yang banyak mengandung zat besi untuk
menambah kadar Hemoglobin.
6. Rencana Penyelesaian dari Farmasi :
Disarankan kepada ibu makanan berminyak atau berlemak, makanan
pedas, produk olahan susu, alkohol dan kafein.boleh mengkonsumsi
obat lain seperti Lacto-B atau Guanistrep Sirup.
Pediatric untuk mengembalikan cairan dalam tubuh ( Agar tidak
dehidrasi). Dan Kotrimoksazol Sirup untuk antibiotik nya.
Untuk pasien yang kurang nafsu makan, disarankan untuk minum
vitamin atau suplemen penambah nafsu makan seperti Cucurma Plus.
Dan sangat disarankan kepada keluarga Ibu agar mengkonsumsi obat
cacing sekali 6 bulan. Salah satu obat cacing yang dapat dikonsumsi
adalah Combantrin.
15
16
B. KASUS 2
1) Rencana Penyelesaian dari Keperawatan
Diskusikan cara mencegah masalah penumpukan sekret
Ajarkan batuk efektif
Latih klien dan keluarga dan teknik clapping
Penghargaan pada keluarga apabila mampu melakukan perawatan
secara mandiri
C. KASUS 3
1) Rencana Penyelesaian dari Keperawatan
Anjurkan pasien untuk minum banyak
Memonitoring kulit akan adanya kemerahan
2) Rencana Penyelesaian dari Tlm
Merujuk pasien ke tempat pelayanan terdekat untuk pemeriksaan feses
.Rencana Penyelesaian dari Gizi
Anjurkan pasien untuk makan makanan seimbang dan bersih.
3) Rencana Penyelesaian dari Kesling
Anjurkan pasien untuk membuang BAB nya di jamban yang sudah
tersedia untuk menghindari pencemaran
Anjurkan ibu pasien untuk lebih sering memasak secara pribadi untuk
lebih menjaga kebersihan makanan yang di makan oleh si pasien
Hindarkan anak dari bermain kotor kotoran seperti bermain di
lingkungan yang kurang sehat
18
19
BAB IV
PEMBAHASAN (ANALISIS FENOMENOLOGI INTERPRETATIF)
A. KASUS 1
Seorang ibu bernama Ny.ida asma berumur 53 tahun mengalami keluhan
penurunan nafsu makan,tekanan darah rendah 90/60 mmHg dan lemas,pekerjaan
sehari-hari ibu ida sebagai ART.
Ibu ida tinggal di rumah kontrakan bersama 5 orang anaknya yang sudah dewasa
darikelima anaknya ada 1 orang yang mengalami step (keterbelakangan mental)
dan 1 orang cucunya cewek pernah mengalami step dan badannya tidak
berkembang sejak umur 1⅟2 tahun.
B. GEJALA-GEJALA YANG DIPROLEH PASIEN
a. Nafsu makan berkurang
b. Lemas
c. Tekanan darah rendah
d. Kesulitan tidur
a. DATA YANG DI DAPAT DARI SP/PROPANDUS
1. Tinggi Badan :160cm
2. Berat Badan :65kg
3. Tekanan darah:90/60mmHg
4. Mulai sakit sejak 3 minggu yang lalu
5. Mengkonsumsi vitamin B12
6. Penggunaan air PAM
7. Memiliki BPJS
8. Tidak pernah menderita Hb
9. Tidak memiliki riwayat DM
10. Nafsu makan berkurang
11. Pusing ketika hendak berdiri
b. MASALAH YANG DITEMUKAN
Ny.ida asma mengalami lemas selama 1 minggu dan tekanan darah
rendah 90/60 mm/Hg.Ny.ida asma mengkonsumsi vitamin B12 karena tidak
nafsu makan.
20
Tn. K (47 th) seorang karyawan pabrik tekstil menderita TB paru sejak 3
bulan yang lalu. Penghasilan per bulan Rp 1.800.000,00. Tn.K dan keluarga
tinggal di rumah kontrakan tidak jauh dari pabrik tempat kerjanya dengan
ukuran 3 x 4 m. Rumah kontrakannya berdinding tembok, terdiri atas ruang tidur
dan dapur yang tidak terpisah. Perabot rumah yang dimiliki, satu buah tempat
tidur ukuran 1,20 x 2,0 meter, kasur, satu buah televisi 18 Inci dan perabot
masak yang sederhana. Rumah kelihatan bersih tetapi pengap, karena ventilasi
rumah kurang. Istri Tn.K adalah Ibu Ny.T (30 th) sekarang sedang hamil 5 bulan
anak kedua, Anak pertama Tn.K adalah An. S (8 th) siswa kelas 2 SD yang saat
ini dalam kondisi sehat. Tn.K pernah berobat ke Puskesmas 1 bulan yang lalu
dan drop out pengobatan.Saat ini Tn.K mengeluh batuk berdahak sudah 3
minggu tidak sembuh-sembuh, padahal sudah minum obat di Warung.Sejak
semalam Tn.K mengeluh nafasnya agak sesak sampai ke luar keringat
dingin.Komunikasi antaranggota keluarga berjalan dengan baik, tidak pernah
bertengkar.Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn.K. Tetangga Tn.K
mayoritas karyawan pabrik dan hampir keseluruhan adalah pendatang.Keluarga
Tn.K sering berkumpul dengan tetangganya dan mengikuti kegiatan di
lingkungan rumahnya.Istri Tn.K sangat kepikiran dengan kondisi Tn.K
sekarang, karena Tn.K adalah tumpuan keluarga.Istri Tn.K sudah tahu penyakit
Tb Paru menular dan sering mengingatkan untuk minum obat tapi Tn.K nya
tidak mau.
orang. Penyakit TBC lebih banyak menyerang orang yang lemah kekebalan
tubuhnya, lanjut usia, dan pasien yang pernah terserang TBC pada masa
kanakkanaknya. Tuberkulosis sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan
yang utama dan merupakan masalah kesehatan global sebagai penyebab utama
kematian pada jutaan orang setiap tahun di seluruh dunia setelah Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Sebagian besar kuman tuberkulosis (TB)
menyerang paru, tetapi juga dapat mengenai organ tubuh lainnya.
A. KASUS 3
Seorang anak bernama mika berusia 3,4 tahun, berat badan12 kg, tinggi badan
93 cm, mengalami sakit perut sebelah kiri dan diare selama 2 hari sakit sering
hilang timbul, makanan terakhir sebelum mengalami diare buah pepaya yang
berlebihan.
B. GEJALA-GEJALA YANG DIPROLEH PASIEN
e. Nafsu makan berkurang
f. Lemas
g. mencert
h. tidak ada semangat
a. DATA YANG DI DAPAT DARI SP/PROPANDUS
12. Tinggi Badan :93cm
13. Berat Badan :12kg
14. Sakit perut sebelah kiri
15. Mulai sakit sejak 2 hari yang lalu
16. Mengkonsumsi obat campur
17. Sukan makan manis/ permen
18. Tidak sikat gigi
19. Tidak pernah minum obat cacing
20. Tidak minum susu vormula
21. Nafsu makan berkurang
22. mencret
b. MASALAH YANG DITEMUKAN
Mika sakit perut sebelah kiri dan diare selama 2 hari sebulum terkena
diare mika makan buah pepaya berlebihan sudah minum obat campur.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kasus pertama dapat disimpulkan bahwa Berdasar kasus yang ada diatas
yaitu Seorang ibu yang bernama Ny.Ida Asma berumur 53 tahun mengalami keluhan
Penurunan Hipotensi. Sehinnga Hipotensi merupakan penurunan tekanan darah sistol
lebih dari 20-30% dibandingkan dengan pengukuran dasar atau tekanan darah sistol, ibu
mengalami nafsu makan menurun serta lemas.
Penanganan yang dilakukan :
Sebaiknya Ibu memperbaiki pola istirahat dan tidur.
Menyarankan Ibu untuk cek HB untuk menegakkan diagnose.
Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang seimbang seperti
danging, ikan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Pada kasus kedua dapat disimpulkan bahwa dari keluhan yang ditunjukan
mengeluh batuk berdahak,sesak napas serta keringat dingin. Pernah datang ke
puskesmas 1 bulan yang lalu kemudian drop out pengobatan, dan sekarang
mengonsumsi obat warung untuk meredakan batuk tetapi tidak kunjung sembuh. Dan
struktur rumah beton, pengap karna ventilasi kurang.
Penanganan yang dilakukan :
Ibu dan anak harus melakukan pemeriksaan diri apakah terjangkit
penyakit yang sama dan harus menjaga jarak dari Tn.K sementara
waktu sampai pulih total.
Ibu dan anak harus membedakan peralatan makan dan minum dengan
Tn.K agar tidak terjangkit penyakit TB paru.
Diskusikan cara mencegah masalah penumpukan sekret
Penghargaan pada keluarga apabila mampu melakukan perawatan
secara mandiri
Diharapkan kepada anggota keluarga khususnya istri Tn.K jika
memasak di dapur diharapkan mempunyai perilaku kebiasaan
membuka jendela rumah agar asap dari memasak tidak mencemari
ruangan dan juga menghindari pengap dalam rumah.
Agar anggota keluarga mempunyai kebiasaan membuka jendela setiap
pagi agar terjadi sirkulasi udara yang baik dalam rumah dan juga
cahaya matahari masuk ke dalam rumah sehingga mengurangi
kelembaban dalam rumah.
Sebaiknya memisahkan peralatan pribadi si pasien dengan anggota
keluarga seperti peralatan mandi dan alat makan.
Tn.k melakukan pemeriksaan BTA lagi di laboratorium kesehatan
Istri dan anak Tn.k melakukan pemeriksaan BTA di laboratorium
kesehatan.
26
B. Saran
Dalam masalah status kesehatan keluarga dapat mengetahui penyakit yang
dialami pasien, tanda dan gejala, cara penanganan, meampu mengambil keputusan
dalam melakukan penanganan yang tepa, memanfaat fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di sekitar daerah. Tenaga kesehatan juga menyarankan untuk lebih memperhatikan
pola dan gaya hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan yang masuk pada
tubuh pasien dan keluarga pasien juga menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar
pasien diharapkan lebih sadar akan pentingnya PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat)
serta mengikuti penyuluhan yang di adakan oleh tenaga kesehatan guna meningkatkan
pengetahuan masyarakat
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Hipotensi (tekanan darah rendah).
www.homecare.griyakami.com/index.php. 30 November 2010.
Anonim. 2010. Dangers of High Blood Pressure; Facts and Information.
http://www.blokeish.com/2010/09/dangers-of-high-blood-pressure-factsand-
information. 11 Desember 2010.
Hanson, S.M.H., & Boyd, S.T. (1996). Family Health care nursing : Theory, Practice
and research, Philadelphia : F.A. Davis Company.
Maglaya, Arceli. (2009). Nursing Practice In the Community. Marikina City:
Argonauta Corporation.
Stanhope,M. & Lancaster.J. (2009). Communtiy health nursing. Process and practice
for promoting health. Mosby Company, USA.
Meliyanti, F. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare.
Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah. 2016; 1(2), 7. https://doi.org/10.30604/jika.v1i2.15
29
LAMPIRAN
30
HIPOTENSI
( DARAH RENDAH )
Cara mengatasi
Penyebab HIPOTENSI (Darah
HIPOTENSI (Darah rendah)
rendah)
Minum banyak air
Kehilangan putih, kurangi
darah dan cairan alkohol
dalam tubuh Jalani pola makan
OLEH : Kurang tidur yang sehat
Penyakit jantung Ketika mengubah
KELOMPOK 09 dan stress posisi tubuh,
IPE&IPC lakukan dengan
Pengecilan
perlahan
POLTEKKES pembuluh darah
Rajin berolahraga
KESEHATAN
KEMENKES MEDAN
Tanda dan Cara merawat
Pengertian gejala penderita
HIPOTENSI (Darah HIPOTENSI HIPOTENSI
Rendah) (Darah rendah) (Darah rendah)
Istrahat yang
HIPOTENSI cukup
Pusing atau sakit
(Darah Rendah) adalah Mengontrol
kepala
terjadinya penurunan kesehatan
Tekanan darah
darahyang kurang dari minimal 3x
turun
normal yaitu kurang sebulan
Pingsan
dari 90/60mmHg. Mengkonsumsi
Badan terus makanan yang
melayang bergizi
31
Akibat jika
HIPOTENSI (Darah
rendah) tidak diobati
Penyakit jantung
Pingsan
Cedera
OLEH :
Kematian
KELOMPOK
09 IPE&IPC
Apa itu
TB....?????
5. Berkeringat di
malam hari
6. Tidak nafsu
makan.
Bagaimana penularan
pada TB....?????
Pasien TB
dengan BTA ( Basil
Apa tanda dan gejala
tahan asam ) positif
penyakit TB...????
memberikan resiko
penularan lebih besar
dan pasien TB dan BTA
negatif.
Sumber
penularan pada pasien SEKIAN DAN
yang dahaknya
mengandung kuman
TB. Penularan terjadi
melalui percikan dahak
yang dapat bertahan
1. Batuk terus-
selama beberapa jam
menerus yang
dalam ruangan yang
berlangsung lama (lebih
tidak terkena sinar
dari 2–3 minggu)
matahari dan lembab.
2. Penurunan berat
Bagaimana resiko
badan
penularan TB....????
3. Sesak nafas di
sertai dengan nyeri pada
dada
4. Demam dan
menggigil
33
DIARE
Malas
makan&
Kekurangan cairan / minum
lemas mengakibatkan
Penyebab Diare
INFEKSI
VIRUS&BAKTERI
Kehabisan cairan dan
meninggal
KESEHATAN
Misalnya Campak
FAKTOR
LINGKUNGAN DAN
PERILAKU
Lingkungan kotor, tidak
cuci tangan sebelum
memegang
makanan/setelah BAB