Bahasa Pemrograman (Programmming Language) adalah bahasa formal yang terdiri dari set
intruksi untuk komputer yang menghasilkan keluaran. Tidak seperti bahasa alamiah (bahasa
manusia), sintak dan semantik (bahasa pemrograman) terkesan kaku. Bahasa pemrograman juga
digunakan untuk menerapkan algoritma, Sehingga bahasa yang digunakan untuk menginput perintah
dalam komputer tersebut tidak berlaku kebebasan ekspresi selayaknya bahasa manusia.
Bahasa pemrograman merupakan asal usul suatu program, dengan merangkai perintah yang
telah ditetapkan kita bisa membuat program atau fungsi sesuai dengan kebutuhan. Adapun generasi
bahasa pemrograman adalah berikut:
Lalu Secara umum, bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi 4 kelompok, 4 kelompok
tersebut adalah.:
1. Bahasa Aras Rendah (Low Level Language) Merupakan bahasa yang orientasinya kepada
mesin. Pemrogram dengan bahasa ini berpikir berdasarkan logika mesin berpikir, dan
terksesan kurang fleksibel dan sulit dipahami
2. Bahasa Aras Menengah (Middle Level Language) Merupakan bahasa pemrograman yang
menggunakan aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan
standar yang mudah dipahami manusia, serta memiliki instruksi tertentu yang langsung
bisa diakses oleh komputer
3. Bahasa Aras Tinggi (Hight Level Language) Merupakan bahasa pemrograman yang
menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan
dengan standar bahasa yang langsung dapat dipahami oleh manusia
4. Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Programming) Dengan bahasa berorientasi
objek kita tidak perlu menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti
bahasa aras tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang
dikehendaki saja.
1. Bahasa pemrograman tingkat rendah atau biasa disebut dengan bahasa mesin, satu-
satunya bahasa yang langsung diolah tanpa kompilasi terlebih dahulu. Bahasa
pemrograman ini ditulis dengan kode-kode mesin
2. Bahasa pemrograman tingkat menengah, bahasa rakitan (Assembly), yaitu memberi
perintah pada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), seperti:
MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP.
3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi ditandai dengan bahasa sudah lebih banyak
menggunakan keyword bahasa manusia, pemrograman berorientasi obyek,
pemrograman berbasis web dengan sistem cloud, pemrograman berasis data, dan
pemrograman mobile. Contoh: Basic, Delphi, Pascal, PHP, dan Java
Agar komputer dapat memahami program yang disusun dengan bahasa pemrograman, maka
dibutuhkan penerjemah yaitu Interpreter dan Compiller.
1. Interpreter
Interpreter berasal dari kata to interpret yang berarti menerjemahkan atau mengartikan.
Interpreter menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program. Pada
saat penerjemahan interpreter akan memeriksa sintaksis (sintak program), semantik (arti
perintah), dan kebenaran logika. Jika ditemukan kesalahan sintaksis (syntak error) maka
interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan eksekusi program langsung terhenti.
2. Compiler
Compiler berasal dari kata to compile yang berarti menyusun, mengumpulkan atau
menghimpun. Compiler menerjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul
ke dalam bahasa mesin (objek program), kemudian objek program akan mengalami
linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul-modul tersebut dengan modul-
modul lain yang berkaitan seperti data tentang karakteristik mesin, file-file pustaka atau
objek program lainnya yang berkaitan dengan objek lainnya menghasilkan file Executable
program yang akan dieksekusi oleh komputer.
1. Fotran : Prosedural
2. Basic : Prosedural
3. LISP : Fungsional
4. Prolog : Deklaratif
5. Ada : Prosedural
6. SmalTalk : Berorientasi objek
7. Pascal : Prosedural
8. C : Prosedural
9. C++ : Berorientasi objek
Tiga konsep penting dalam penyelesaian masalah, yaitu: (1) Menganalisa masalah dan membuat
algoritma. (2) Menuangkan algoritma ke dalam bentuk program. (3) Mengeksekusi dan menguji
program.