Anda di halaman 1dari 29

Bahasa pemograman

Bahasa pemrograman adalah senjata utama untuk membangun berbagai


jenis sistem yang ada di dunia ini. Misalnya website, aplikasi, sistem
operasi, dan perangkat teknologi lainnya.

Namun, banyaknya pilihan bahasa pemrograman justru malah membuat


bingung mereka yang ingin belajar. Maka tidak heran, jika banyak yang
mengurungkan niatnya belajar bahasa pemrograman.

Untungnya di artikel ini, Anda akan memahami apa itu bahasa


pemrograman beserta dengan fungsi dan jenisnya. Anda juga akan
mengenal berbagai contoh bahasa pemrograman plus kegunaannya secara
spesifik.

Penasaran kan? Baca artikel ini hingga selesai, ya!

Apa itu Bahasa Pemrograman?

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan


oleh programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. Bahasa
pemrograman tersusun dari beberapa sintaks yang membentuk perintah
tertentu.

Nantinya, perintah tersebut akan diterjemahkan menjadi logika yang


dimengerti komputer. Sehingga, komputer dapat melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh programmer tadi. Maka
dari itu, tidak heran kalau bahasa pemrograman juga sering disebut
sebagai bahasa komputer.

Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman adalah sistem operasi,


aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, bahkan berbagai perangkat
teknologi yang biasa Anda operasikan sehari-hari.

Maka tak heran, bahasa pemrograman adalah bagian dari proses website
development .

Wah, ternyata bahasa pemrograman memegang peranan penting dalam


pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ya? Di poin berikutnya, Anda
akan belajar lebih detail tentang fungsi bahasa pemrograman. Yuk simak!

Apa Fungsi Bahasa Pemrograman?


Secara umum, ada dua fungsi bahasa pemrograman yang wajib Anda
ketahui, antara lain:

1. Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer

Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi


antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu
sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya.

Sayangnya, bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa


manusia. Maka dari itu, perintah bahasa pemrograman yang ditulis
programmer harus diterjemahkan terlebih dahulu, agar bisa dimengerti
komputer.

Untuk menerjemahkan bahasa pemrograman ke bahasa komputer, ada dua


metode yang biasa digunakan, yaitu:
Metode Compiler

Compiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa


pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Nah,
paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau
perangkat lain.
Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman
setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi
paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan
menjalankan program.

Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android,


atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemrograman yang tercatat
menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.
Metode Interpreter

Interpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa pemrograman


menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan
menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program
dijalankan.

Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser.
Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman
spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.

2. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program

Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk


mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan
menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode
mesin.
Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website,
games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’
milik Anda juga dapat berfungsi karena adanya kode program di
dalamnya.

Sampai di sini, Anda telah memahami apa itu bahasa pemrograman


beserta fungsinya. Di bagian selanjutnya, kami ajak Anda mengenal lebih
dekat tentang jenis-jenis bahasa pemrograman.

Apa Saja Jenis-jenis Bahasa Pemrograman?


Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan logika komputer, bahasa
pemrograman terbagi menjadi tiga jenis. Apa sajakah itu?

1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling


dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini bisa
dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan
Compiler atau Interpreter.
Nah, bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
Bahasa Mesin

Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga
dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin
ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1).

Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia.
Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya
kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi.

Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan
bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter loh.
Bahasa Assembly

Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa tingkat rendah
untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat
keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver.
Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata
dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya,
bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin.

Nah, proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler.


Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly
terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika
dijalankan.

2. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi


penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi.
Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa
semu.

Sebagai bahasa penghubung, bahasa tingkat menengah menggunakan


perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di
sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly.

Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk
membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat
program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal.
Nah, beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C,
C++, dan C#.

3. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah


yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut
sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut.

Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi Anda
yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif
lebih rendah dibanding dua jenis bahasa yang telah disebutkan
sebelumnya.

Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk


membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan
aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi.

Seperti yang sudah dibahas, bahasa tingkat tinggi perlu diterjemahkan


dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah
mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga
nyaman digunakan.

Nah, bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman


yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis.

Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan


yang sudah ditetapkan.
Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program.
Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian
program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Nah, contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal,


Basic, dan FORTRAN.

Baca juga: 10 Skill Yang Harus Dimiliki Front End Developer


Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang


mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Nah, masing-
masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri.

Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai


dengan karakteristik masing-masing objek.
Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari
segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain.
Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP,


Python, dan Ruby.

Setelah mengetahui apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan jenisnya,


sekarang kami ajak Anda mengenal beberapa contoh bahasa
pemrograman. Yuk simak bersama-sama!

Baca juga: Software Engineer: Tugas dan Perbedaannya dengan Software


Developer

15+ Contoh Bahasa Pemrograman yang Perlu Anda


Ketahui
Semua sistem dan program yang ada saat ini tercipta berkat bahasa
pemrograman. Maka dari itu, Anda perlu mengenal beberapa diantaranya.
Nah, 15+ contoh bahasa pemrograman adalah sebagai berikut:

1. JavaScript
2. Python
3. SQL
4. Java
5. TypeScript
6. C#
7. C++
8. PHP
9. C
10. Go
11. Kotlin
12. Ruby
13. Dart
14. Swift
15. R
16. HTML
17. CSS

Langsung saja menuju contoh bahasa pemrograman yang pertama!


Tonton videonya juga, ya!

1. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang dipakai untuk
mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript
merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, karena sudah dikembangkan
sejak tahun 1995.

JavaScript memungkinkan programmer menambahkan fitur-fitur


kompleks sehingga halaman website jadi lebih dinamis dan interaktif.
Contohnya untuk membuat pop up notifikasi, pesan konfirmasi, bahkan
games sederhana di halaman web.

Bahkan, kemampuan JavaScript semakin meningkat berkat


adanya Node.js, sebuah runtime environment. Jadinya, JavaScript kini
tidak hanya dipakai untuk membangun website dinamis. Ia juga
dimanfaatkan dalam pengembangan server, aplikasi mobile, animasi
grafis, games, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Panduan Belajar JavaScript Terlengkap untuk Pemula [Update


2022]

Kelebihan bahasa pemrograman JavaScript:

 Membuat website jadi lebih dinamis, sekaligus menambah fitur-fitur


baru di website.
 Mempersingkat waktu loading halaman website dari server.
 Memungkinkan untuk digunakan bersama bahasa lain.
 Merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipahami dan
dipelajari pemula.
 Mampu mengembangkan sistem yang solid karena ekosistemnya yang
luas dan fleksibel.

Kekurangan bahasa pemrograman JavaScript:

 JavaScript murni tidak bisa berjalan di luar browser.


 Perintah JavaScript cenderung kurang aman dibanding bahasa
pemrograman lain.
 Ekosistem yang terlalu luas berpotensi membingungkan programmer
pemula.

Baca juga: 12 Framework JavaScript Terbaik 2022

2. Python
Python adalah bahasa pemrograman open source populer yang cukup
mudah dipahami pemula. Sama seperti JavaScript, Python sudah ada sejak
dekade 90-an, tepatnya di tahun 1991.

Bahasa Python sering disebut sebagai bahasa multiguna, karena bisa


dipakai untuk berbagai jenis sistem. Tapi kebanyakan, Python dipakai
untuk membangun Machine Learning, Artificial Intelligence, Big
Data, dan Robotika.

Kelebihan bahasa pemrograman Python:

 Perintah Python sangat mudah dipahami, dibaca, dan ditulis.


 Sanggup terintegrasi dengan bahasa pemrograman lain, seperti C, C++,
dan Java.
 Python mengeksekusi perintahnya baris demi baris, sehingga
programmer bisa menemukan error lebih mudah.
 Perintah Python bisa dijalankan di berbagai platform tanpa terkendala
masalah kompatibilitas, istilahnya Write Once Run Anywhere.

Kekurangan bahasa pemrograman Python:

 Perintah Python diterjemahkan oleh Interpreter, sehingga performanya


tidak sebaik bahasa yang menggunakan Compiler.
 Interpreter juga membuat Python kurang cocok untuk membangun
aplikasi mobile atau games.

Baca juga: 15+ Contoh Program Python Sederhana yang Bisa Anda Coba

3. SQL
SQL adalah bahasa pemrograman yang berguna untuk mengakses,
mengelola, dan memanipulasi data berbasis relasional. SQL ini pertama
kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1974.

Sebagai bahasa pemrograman khusus data, ia sangat berguna dalam


mendefinisikan struktur data dan alirannya dalam suatu program. Tanpa
SQL, data program tidak dapat diolah dengan maksimal.

Maka dari itu, SQL banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem


manajemen database (DBMS) untuk aplikasi dengan platform apapun.

Kelebihan bahasa pemrograman SQL:

 Performa pengolahan data yang sangat cepat, tidak sampai hitungan


detik.
 Perintah SQL paling mirip dengan bahasa manusia, sehingga mudah
dipelajari.
 Ekosistem yang terjamin, karena sudah ada sejak dekade 70-an.
 Kompatibel dengan berbagai platform dan bahasa pemrograman lain.

Kekurangan bahasa pemrograman SQL:

 Meski perintahnya mudah dipahami, interface SQL sendiri terbilang


kompleks sehingga kurang ramah pengguna.
 Kemampuan yang terbatas, hanya berguna untuk mengelola data.
 Tidak bisa berdiri sendiri, harus digunakan bersama bahasa
pemrograman lain jika ingin membangun sebuah sistem utuh.
Baca juga: Pengertian MySQL, Fungsi, dan Cara Kerjanya (Lengkap)

4. Java

Java adalah bahasa pemrograman multiplatform dilengkapi performa


stabil serta keamanan terjamin. Sama seperti JavaScript dan Python, Java
juga tergolong veteran karena pertama kali diluncurkan tahun 1995.

Mengingat keamanannya, Java banyak dipakai untuk membangun sistem


informasi perbankan, retail, dan pemerintahan. Selain itu, Java banyak
dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi mobile dan desktop.

Kelebihan bahasa pemrograman Java:

 Perintah Java cukup mudah dipahami, ditulis, dan diperbaiki ketika


terjadi error.
 Program Java dapat dikonversi dan berjalan di berbagai platform.
 Hasil akhir perintah Java adalah kode mesin murni, sehingga lebih
aman dari kemungkinan diintip penyusup.
 Mampu menjalankan beberapa perintah berbeda di waktu yang
bersamaan.

Kekurangan bahasa pemrograman Java:

 Perintah Java cenderung berbelit-belit, alias butuh beberapa baris kode


untuk menulis satu perintah sederhana.
 Banyaknya baris kode ini membuat program Java memakan banyak
memori ketika dijalankan.
 Java tidak menyediakan fasilitas backup secara bawaan.

Baca juga: Inilah Perbedaan Java dan JavaScript yang Perlu Anda Tahu

5. TypeScript

TypeScript adalah bahasa pemrograman open source yang dibangun di


atas JavaScript. Banyak yang bilang, bahasa yang baru dikenalkan tahun
2012 ini adalah superset dari JavaScript.

Maksudnya, perintah JavaScript bisa digunakan di TypeScript, begitu pula


sebaliknya. Meski begitu, TypeScript tetap membawa perubahan dan
fitur-fitur baru. Misalnya aturan pengetikkan ketat dan saran pengetikan
otomatis (Autocomplete).

Sebagai bahasa superset, apa yang dilakukan di JavaScript bisa juga


dilakukan di TypeScript. Dengan kata lain, ia bisa dimanfaatkan
untuk pengembangan website, front end, back end, dan aplikasi
mobile.

Kelebihan bahasa pemrograman TypeScript:

 Meminimalisasi error saat coding, karena aturan pengetikan yang ketat.


 Bisa digunakan di berbagai platform, karena masih memanfaatkan
ekosistem JavaScript.
 Mudah dipahami bagi Anda yang telah menguasai JavaScript
sebelumnya.
 Dapat digunakan bersama bahasa pemrograman lain.
Kekurangan bahasa pemrograman:

 Baris kode cenderung membludak, karena aturan penulisan yang kaku.


 Komunitas yang tidak begitu besar, karena belum sepopuler
JavaScript.
 Dalam beberapa kasus membutuhkan Compiler, sementara JavaScript
sama sekali tidak.

6. C#

C# (dibaca C sharp) adalah bahasa pemrograman modern yang


berorientasi objek. Bahasa ini memanfaatkan layanan web
berbasis XML dan berjalan di atas platform .NET milik Microsoft.

C# adalah bahasa untuk kebutuhan pengembangan umum. Namun, ia


banyak digunakan untuk membangun aplikasi berbasis Web. Bahasa ini
agak sulit dipelajari, jadi kurang cocok bagi Anda yang masih pemula.

Kelebihan bahasa pemrograman C#:

 Bahasa C# sangat kompatibel dengan ekosistem Windows, karena


memanfaatkan platform .NET.
 Bahasa C# lebih modern dibandingkan C dan C++, sehingga lebih
mudah di-maintenance.
 Berbeda dengan Java, C++ menyediakan fasilitas backup untuk
mencegah kebocoran memori.

Kekurangan bahasa pemrograman C#:

 Ketergantungan dengan platform .NET, sehingga kurang fleksibel


untuk platform lain.
 Bahasa C# menggunakan kombinasi perintah bahasa lain seperti C dan
Java, sehingga cenderung sulit untuk dipelajari.

7. C++

Contoh bahasa pemrograman selanjutnya adalah bahasa C++. Bahasa


yang tergolong tingkat menengah ini pertama kali dikembangkan tahun
1980 oleh ahli komputer bernama Bjarne Stroustrup.

Bahasa perbaikan dari bahasa C ini punya fitur layaknya bahasa tingkat
tinggi. Sebut saja pendekatan berorientasi objek, penanganan error, dan
saran pengetikan (Autocomplete). Nah, ia paling cocok dipakai untuk
membangun aplikasi berbasis desktop.

Kelebihan bahasa pemrograman C++:

 Bahasa C++ mendukung struktur pemrograman yang ringkas dan


portabel.
 Mendukung beberapa kemampuan khas pemrograman berorientasi
objek, seperti abstraksi, pewarisan, dan enkapsulasi.
 Perintah C++ mudah dipahami layaknya bahasa tingkat tinggi, tapi bisa
dipakai untuk membangun sistem kompleks seperti bahasa tingkat
rendah.
 Lebih kompatibel dengan banyak platform dibandingkan bahasa C.

Kekurangan bahasa pemrograman C++:

 Bahasa C++ masih kurang aman dibandingkan bahasa lain seperti


Python, apalagi Java.
 Tidak mendukung fitur Garbage Collection (penghapusan objek tanpa
deklarasi perintah), sehingga lebih boros memori.
 Bisa dipakai membangun aplikasi berbasis web, tapi proses debug-nya
tidak semudah aplikasi desktop.

Baca juga: Mengenal Visual Code Studio dan Fitur-Fitur Pentingnya

8. PHP

Bahasa pemrograman PHP adalah salah satu bahasa pemrograman paling


populer saat ini. Bahasa PHP juga tergolong veteran, karena sudah
dikembangkan sejak tahun 1994, oleh Rasmus Laird.

Bahasa yang satu ini sangat kompatibel, dan lazim digunakan bersama
bahasa lain seperti JavaScript, HTML, CSS, bahkan SQL.
Nah, PHP paling sering dimanfaatkan untuk
membangun website dan aplikasi berbasis web. Terutama dengan
dukungan web hosting yang baik agar website mudah diakses.

Baca juga: Cara Membuat Website dengan PHP

Kelebihan bahasa pemrograman PHP:

 Bahasa PHP sangat mudah dipelajari pemula, dan perintahnya


tergolong aman.
 Kemampuannya bisa ditingkatkan dengan memasang library, modul,
dan framework PHP tambahan.
 Dapat berjalan di berbagai sistem operasi, sebut saja Windows, Mac,
Linux, atau Android.
 Kompatibel dengan berbagai layanan Cloud, seperti Amazon Web
Services.

Kekurangan bahasa pemrograman PHP:

 Belum teruji kemampuannya untuk membangun sistem selain yang


berbasis web.
 Performanya tidak begitu stabil ketika dipaksa mengelola aplikasi
berskala besar.
 Harus dipasangkan dengan bahasa pemrograman lain agar hasil akhir
sistem lebih optimal.

Baca juga: PHP Developer: 10 Tips Menjadi PHP Developer Handal

9. C
Contoh bahasa pemrograman selanjutnya adalah bahasa C. Bahasa yang
satu ini juga termasuk veteran, karena sudah dikembangkan sejak tahun
1972 oleh Dennis M Ritchie dari perusahaan AT&T.

Nah, bahasa C tergolong bahasa tingkat menengah yang menggabungkan


kemudahan bahasa tingkat tinggi dan kemampuan bahasa tingkat rendah.
Ia banyak digunakan untuk membangun sistem operasi, teks editor,
driver, dan compiler.

Kelebihan bahasa pemrograman C:

 Sebagai bahasa tingkat menengah, perintah C masih cukup mudah


dimengerti.
 Bahasa C dikenal punya kinerja yang cepat, efisien, dan tangguh.
 Dapat diandalkan untuk membangun program dengan kalkulasi yang
rumit.
 Terdapat fitur alokasi memori dinamis, sehingga performanya terbilang
stabil.

Kekurangan bahasa pemrograman C:

 Metode penanganan error yang kurang baik, sehingga agak sulit


menemukan kesalahan pengetikan perintah.
 Tidak mendukung reusability, sehingga programmer harus menulis
kode yang sama secara berulang-ulang.

Baca juga: 7 Jenis Program Error dan Cara Mengatasinya


10. Go

Go atau Golang adalah bahasa pemrograman open source yang


diterjemahkan oleh Compiler. Bahasa ini mulai dikenalkan pada tahun
2009 oleh raksasa teknologi dunia, Google.

Bahasa ini menggabungkan beberapa keunggulan dari bahasa lain, seperti


kecepatan performa bahasa C dan kemudahan dari JavaScript dan Python.
Bahasa Go banyak digunakan untuk membangun server dan aplikasi
berskala besar.

Kelebihan bahasa pemrograman Go:

 Bahasa Go lumayan mudah dipahami dan dipelajari pemula.


 Sudah menyediakan tools bawaan untuk proses testing aplikasi.
 Performa yang terbilang cepat, karena menggunakan Compiler.

Kekurangan bahasa pemrograman Go:

 Belum mendukung metode penanganan error yang mumpuni.


 Masih belum populer, jumlah komunitasnya juga belum banyak.
 Ekosistem yang masih perlu waktu untuk berkembang.

Baca juga: 10 Golang Framework Terbaik yang Bisa Anda Coba di 2022!
[Bonus Tips]
11. Kotlin

Contoh bahasa pemrograman yang berikutnya adalah Kotlin. Kotlin


adalah bahasa multiplatform dan open source yang dikembangkan oleh
perusahaan JetBrains pada tahun 2011 lalu.

Meski multiplatform, Kotlin paling cocok dipakai untuk


membangun aplikasi Android. Alasannya, Kotlin didukung secara resmi
oleh Google sebagai bahasa pengantar untuk pengembangan Android.

Kelebihan bahasa pemrograman Kotlin:

 Perintah bahasa Kotlin cenderung ringkas, sehingga bisa menghemat


baris kode.
 Dukungan resmi Google untuk pengembangan fitur, peningkatan
kinerja, dan pengamanan sistem secara berkelanjutan.
 Perintah program yang lebih aman dari kemungkinan error, karena
aturan coding yang mewajibkan deklarasi variabel di awal.
 Bisa digunakan bersama Java untuk mengembangkan satu aplikasi
yang sama.

Kekurangan bahasa pemrograman Kotlin:

 Kecepatan proses Compile yang cenderung tidak stabil.


 Jumlah komunitas programmer Kotlin masih minim.
 Kemampuan Kotlin dalam membangun aplikasi di platform selain
Android masih belum teruji.
Baca juga: Mengapa Anda Harus Belajar Android Studio? Ini Dia 6
Alasannya!

12. Ruby

Ruby adalah contoh bahasa pemrograman open source yang menggunakan


pendekatan berorientasi objek. Bahasa yang satu ini dikenalkan ke publik
pada tahun 1993 lalu.

Awalnya, Ruby hanya cocok digunakan untuk membangun aplikasi


berbasis desktop. Namun sejak hadirnya framework bernama Ruby on
Rails, ia kini bisa diandalkan untuk membangun website, baik dari sisi
front end maupun back end.

Kelebihan bahasa pemrograman Ruby:

 Sebagai bahasa veteran, Ruby sangat kompatibel dengan berbagai tools


berbasis GUI, seperti GTK dan OpenGL.
 Cukup fleksibel, bisa diandalkan untuk membangun aplikasi berbasis
desktop maupun web.
 Perintah Ruby cenderung simpel, sehingga mampu meringkas baris
kode yang dihasilkan.

Kekurangan bahasa pemrograman Ruby:


 Performa cenderung lambat dibanding bahasa pemrograman lain.
 Kemampuan bahasa Ruby murni agak terbatas, hanya cocok untuk
membangun aplikasi desktop.
 Wajib digunakan bersama framework Rails agar bisa mengembangkan
aplikasi berbasis web.
 Kurang cocok untuk programmer pemula, karena mereka harus
mempelajari Ruby dan Rails sekaligus.

13. Dart

Ternyata Go bukan satu-satunya bahasa yang dikembangkan oleh Google.


Masih ada lagi bahasa pemrograman di bawah naungan raksasa teknologi
tersebut, yaitu bahasa Dart yang dirilis tahun 2011

Dart adalah bahasa resmi untuk menggunakan UI toolkit gratisan


bernama Flutter. Kombinasi keduanya dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan aplikasi berbasis Android, iOS, dan web dengan
perintah program yang sama.

Kelebihan bahasa pemrograman Dart:

 Perintah program menyerupai JavaScript, sehingga mudah dipelajari


bagi yang sudah menguasai JavaScript.
 Performa yang cenderung lebih gesit, dibandingkan dengan JavaScript.
 Dokumentasi yang terbilang lengkap, sehingga tidak menyulitkan
programmer pemula.

Kekurangan bahasa pemrograman Dart:


 Harus dipasangkan dengan Flutter, alias tidak bisa digunakan dengan
tools lain.
 Masih belum begitu populer, berbanding lurus dengan komunitas yang
minim.
 Masih dalam proses perkembangan, sehingga dokumentasi yang ada
saat ini bisa saja berubah lagi.

14. Swift

Jika Kotlin adalah bahasa pengantar untuk Android, maka Swift adalah
bahasa pengantar untuk iOS. Bahasa ini dikembangkan secara eksklusif
oleh Apple sejak tahun 2014 lalu.

Mirip dengan Dart, Swift harus ditandemkan dengan sebuah UI toolkit


bernama Xcode. Bedanya, Xcode ini berbayar dan hanya dapat diinstall di
perangkat bikinan Apple.

Maka bisa ditebak, bahasa pemrograman Swift khusus dipakai di


perangkat Apple, untuk mengembangkan aplikasi berbasis Apple juga,
seperti iOS dan Mac OS.

Kelebihan bahasa pemrograman Swift:

 Dukungan resmi dari Apple untuk pengembangan ekosistem.


 Cukup mudah dipahami untuk programmer pemula.
 Performanya diklaim sangat cepat dibanding bahasa pemrograman
lain.

Kekurangan bahasa pemrograman Swift:

 Harus dipasangkan dengan Xcode, tidak bisa berdiri sendiri.


 Swift memang open source, tapi Xcode itu sendiri berbayar, sehingga
menyulitkan sebagian programmer.
 Harus mempunyai perangkat Apple untuk belajar pemrograman Swift.

Baca Juga: Pseudocode, Metode Untuk Penulisan Program Dengan


Lebih Mudah

15. R

Contoh bahasa pemrograman yang lain adalah bahasa R. Bahasa yang


dianggap sebagai gerbang ilmu data ini pertama kali dikembangkan oleh
Ross Ihaka dan Robert Gentleman.

Berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang dipakai untuk


membangun sistem, bahasa R lebih condong dimanfaatkan
untuk pengolahan dan analisis data. Selain itu, R juga dapat diandalkan
untuk kebutuhan statistik dan machine learning.

Kelebihan bahasa pemrograman R:

 Bahasa pemrograman yang paling tepat untuk kebutuhan analisis dan


ilmu data.
 Mampu mengolah dan menampilkan berbagai visualisasi data sesuai
kebutuhan.
 Perintah dan interface yang ramah bagi programmer pemula.
 Dapat berjalan di berbagai platform seperti Windows, Linux, dan Mac.

Kekurangan bahasa pemrograman R:

 Bahasa R masih belum mendukung pemodelan grafis tiga dimensi.


 Performa yang tidak secepat bahasa pemrograman lain.

16. [Bonus] HTML

HTML sebenarnya bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML


adalah bahasa markup, yang berguna untuk mengatur struktur website.
Nah, HTML ini sudah dikenalkan sejak tahun 1991 lalu.

Dengan HTML, Anda bisa leluasa mengatur tata letak halaman web dan
segala elemen tampilannya. Baru setelah itu, Anda bisa menambahkan
bahasa pemrograman lain di website, seperti JavaScript atau PHP.

Bisa dibilang, HTML adalah kerangka dari sebuah halaman website.


Maka bisa dibilang, HTML pasti ada di segala jenis website. Baik
itu statis, dinamis, atau aplikasi berbasis web.

Kelebihan bahasa pemrograman HTML:


 Sangat mudah dipahami oleh pemula.
 Bisa digunakan bersama bahasa pemrograman manapun.
 Mampu mengatur tata letak halaman website hingga elemen terkecil.
 Bisa dirancang tanpa perlu menginstall software apapun, apalagi
sampai memodifikasi sistem.

Kekurangan bahasa pemrograman HTML:

 Tampilan asli website HTML murni sangat tidak menarik.


 Wajib digunakan bersama bahasa lain, agar tampilan dan fiturnya lebih
powerful.
 Perintahnya kurang simpel, sering terjadi pengulangan kode di
berbagai bagian website.
 Tidak tersedia fitur penanganan error, jadi programmer harus
memindai error secara manual.

17. [Bonus] CSS

Sama seperti HTML, CSS bukan bagian dari bahasa pemrograman. CSS
adalah bahasa desain untuk mempercantik halaman web. Dengan CSS,
kerangka halaman web HTML bisa disulap menjadi lebih menarik.

Caranya dengan mengatur jenis background, mengganti warna teks,


mengubah jenis font, dan masih banyak lagi. Layaknya HTML, CSS juga
merupakan fondasi halaman web. Makanya, ia banyak ditemukan
di berbagai jenis website.

Kelebihan bahasa pemrograman CSS:

 Memudahkan proses mendesain halaman web.


 Satu file CSS bisa digunakan di banyak halaman, sehingga tampilan
website jadi lebih konsisten.
 Mempercepat waktu loading website.
 Ekosistem yang terbilang luas, tersedia berbagai macam framework.

Kekurangan bahasa pemrograman CSS:

 Mirip HTML, CSS tidak menyediakan fitur penanganan error sehingga


agak menyulitkan pemula.
 Penggunaan CSS yang berlebihan dapat menyebabkan ukuran website
membengkak, sehingga harus di-minify.
 Terkadang muncul isu kompatibilitas CSS di beberapa browser, yang
menyebabkan tampilan website berubah.

Anda mungkin juga menyukai