Anda di halaman 1dari 11

Materi Pengantar Coding - Pertemuan 4

Pengantar Program Komputer


a. Konsep dasar program komputer
Bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa
pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk
mendefinisikan program komputer. Fungsi bahasa pemrograman yaitu memerintah komputer untuk
mengolah data sesuai dengan alur berpikir yang kita inginkan. Keluaran dari bahasa pemrograman
tersebut berupa program/aplikasi. Contohnya adalah program yang digunakan oleh kasir di mal-mal
atau swalayan, penggunaan lampu lalu lintas di jalan raya, dll.

Bahasa Pemrograman yang kita kenal ada banyak, perkembangannya mengikuti tingginya inovasi
yang dilakukan dalam dunia teknologi. Contoh bahasa pemrograman yang kita kenal antara lain
adalah untuk membuat aplikasi game, antivirus, web, dan teknologi lainnya.

Bahasa pemrograman komputer yang kita kenal antara lain adalah Java, Visual Basic, C++, C, Cobol,
PHP, .Net (dot Net), dan ratusan bahasa lainnya. Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus
disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya.
Secara umum bahasa pemrograman terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
• Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)
• High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
• Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
• Low Level Language (seperti bahasa Assembly)

Sedangkan menurut generasinya, bahasa pemrograman digolongkan menjadi 5 generasi, yaitu:


• Generasi ke-1: machine language
• Generasi ke-2: assembly language: Assembler
• Generasi ke-3: high level programming language, contoh: C dan Pascal
• Generasi ke-4: 4 GL (fourth-generation language), contoh: SQL
• Generasi ke-5: Programming Language Based Object Oriented & Web Development.

b. Proses Pembuatan Program


Proses pembuatan program yaitu user/programmer menulis kode sumber pada teks editor misalnya
notepad kemudian mengubahnya menjadi bahasa mesin yang bisa dieksekusi oleh CPU. Proses
pengubahan kode sumber (source code) menjadi bahasa mesin (machine language) ini terdiri dari
dua macam yaitu kompilasi dan interpretasi.
1. Kompilasi
Dalam proses kompilasi semua kode sumber dibaca terlebih dahulu dan jika tidak ada kesalahan
dalam menulis program maka akan dibentuk kode mesinnya sehingga program bisa dijalankan.
Program yang melakukan tugas ini disebut Compiler. Program hasil kompilasi akan berbentuk
executable. Program bisa langsung dijalankan tanpa harus memiliki Compiler di komputer yang
menjalankan program tersebut. Bahasa yang menggunakan teknik kompilasi misalnya bahasa C, C+
+, Pascal, Assembly dan masih banyak lagi.

2. Interpretasi (Interpretation)
Bahasa yang menggunakan teknik interpretasi akan membaca kode sumber perbaris dan dieksekusi
perbaris. Jika ditemukan kesalahan dalam penulisan program maka di baris kesalahan itulah program
akan dihentikan. Program yang melakukan tugas ini disebut Interpreter. Pada teknik interpretasi tidak
ada akan dihasilkan program standalone, artinya untuk menjalankan program kita harus mempunyai
kode sumbernya sekaligus interpreter program tersebut. Bahasa yang menggunakan teknik
interpretasi misalnya bahasa Perl, Python, Ruby dan masih banyak lagi.

3. Kompilasi Sekaligus Interpretasi


Ada juga bahasa pemrograman yang menghasilkan programnya dengan teknik kompilasi sekaligus
interpretasi. Misalnya bahasa java. Dalam pembuatan program java kode sumber diubah menjadi
bytecode. Meskipun tampak seperti bahasa mesin namun ini bukanlah bahasa mesin dan tidak
executable. Untuk menjalankan bytecode tersebut kita membutuhkan Java Runtime Environment
(JRE) yang bertugas sebagai interpreter sehingga
menghasilkan program dari bytecode tersebut.

Meskipun setiap bahasa pemrograman dibuat untuk membuat program namun setiap bahasa dibuat
dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya untuk membuat driver hardware kita tidak
bisa menggunakan bahasa Visual Basic. Untuk membuat program berbasis sistem seperti driver kita
bisa gunakan bahasa C atau Assembly. Contohnya sistem operasi linux yang open source. Jika anda
melihat kode sumbernya anda akan menemukan bahwa linux dibuat menggunakan bahasa C.
Sedangkan untuk pemrograman desktop kita bisa menggunakan Visual Basic. Bahasa tersebut
dirancang oleh Microsoft untuk pemrograman desktop dengan tampilan GUI.

c. Bahasa pemrograman yang umum digunakan


Bahasa pemrograman yang ada saat ini sudah banyak sekali. Dalam pengembangan aplikasi sendiri,
beragam developer menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Namun begitu dari
banyaknya bahasa pemrograman yang ada, terdapat beberapa bahasa pemrograman populer yang
paling sering digunakan.

Terdapat 5 bahasa pemrograman populer yang digunakan oleh developer di seluruh duniaseperti:
Java, PHP, Python, C, dan C++.

 Bahasa Pemograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang paling populer digunakan di dunia untuk saat ini.

Awalnya Java dikembangkan pada tahun 1991 dalam proyek Green yang dipimpin oleh

Patrick Naughton dan James Gosling saat masih di Sun Microsystem.


Kini bahasa pemrograman Java sudah resmi dimiliki oleh perusahaan Oracle setelah Sun

Microsystem melepasnya. Java ini merupakan salah satu bahasa pemrograman yang

bertenaga untuk mengembangkan aplikasi desktop, web, bahkan mobile.

Bahasa pemrograman Java ini populer di kalangan developer Android karena rata-rata untuk

pengembangan aplikasi di platform Android ini menggunakan bahasa pemrograman Java. 2.

 Bahasa Pemograman PHP

Awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page dan seiring berjalannya waktu

singkatan PHP menjadi PHP : Hypertext Propocesor. Bahasa pemrograman ini sendiri

dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.


PHP ini merupakan bahasa pemrograman yang populer digunakan untuk membangun

website dinamis karena teknologinya yang server side scripting. Dengan teknologi

pemrograman web ini membuat skript dikompilasi atau diterjemahkan di server sehingga

memungkinkan dalam menghasilkan halaman web yang dinamis.

Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan untuk membuat CMS. Beberapa CMS yang

terkenal menggunakan PHP adalah WordPress dan Joomla.

 Bahasa Pemograman Python

Bahasa pemrograman yang satu ini menjadi populer karena mudah dipelajari dan bertenaga.

Python sendiri awalnya dirancang oleh Guido Van Rossum pada tahun 1991. Nama Python

sendiri berawal dari acara komedi Monty Python yang hit di tahun 70-an.
Python merupakan bahasa pemrograman interpretatif yang memiliki kapabilitas, kemampuan

dengan sintaksis kode yang jelas dan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta

komprehensif,. Bisa dibilang sintaks-sintaks yang ditawarkan oleh Python ini dapat dengan

mudah dipahami dan dipelajari. Salah satu perusahaan besar yang menggunakan Python ini

adalah Google.

 Bahasa Pemograman C++

C++ merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Bjarne Stroust pada tahun

1980-an yang merupakan pengembangan dari bahasa C. Salah satu hal paling mendasar

yang membedakan C++ dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman

berorientasi objek atau Object Oriented Programming.

Dengan menggunakan C++ ini developer dapat mengembangkan perangkat lunak yang

bertenaga seperti game dan apikasi desktop pada komputer. Selain itu, C++ ini banyak

digunakan sebagai dasar dari algoritma dan pemrograman pada beberapa universitas di

Indonesia.

 Bahasa Pemograman C

Biasanya bahasa pemrograman yang satu ini diajarkan pada tingkat awal pada jurusan TI

perguruan tinggi di Indonesia sebagai penunjang mata kuliah algoritma dan dasar

pemrograman. Bisa dibilang C merupakan bahasa pemrograman yang sudah tua

dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Dennis Ritchie.


Bahasa C ini banyak digunakan untuk memprogram sistem dan jaringan komputer. Namun

developer juga banyak yang mengembangkan perangkat lunak dengan menggunakan C ini.

Telah banyak bahasa pemrograman yang merupakan turunan dari C ini seperti C++, C#, dan

masih banyak lagi.

d. Logika Manusia dan Program


Manusia adalah mahluk paling mulia sebab dianugerahi berbagai kelebihan yang tidak diberikan
kepada semua mahluk selain manusia. Salah satu kelebihan tersebut karena manusia diberikan akal
pikiran sehingga dapat memilih hal yang benar dan bermanfaat, serta meninggalkan yang tidak
bermanfaat (mudarat).Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir dan bernalar dengan baik.
Sebagai makhluk yang berpikir, manusia memiliki dua ciri yang melekat, yaitu rasionalitas dan
moralitas. Rasionalitas akan menuntun manusia untuk bertindak menurut pikiran dengan
pertimbangan yang logis. Moralitas akan mendorong manusia untuk berlaku sopansantun, sesuai
dengan etiket atau norma yang berlaku. Namun, ketika manusia berpikir, kadang kala dipengaruhi
berbagai kecenderungan, emosi, subjektivitas, dan berbagai hal lain yang menjadikan kita tidak dapat
berpikir jernih dan logis sehingga menghasilkan kesalahan berpikir dan pada akhirnya akan
mengakibatkan kesimpulan yang salah (sesat). Dalam setiap keadaan, seorang manusia
membutuhkan polapikir logis. Berpikir logis merupakan berpikir dengan cara yang benar/masuk akal
dan sesuai dengan hukum logika.
Logika berasal dari kata λόγος (logos) yang bermakna hasil nalar yang diutarakan dalam kata dan
dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Cabang filsafat yang
lain adalah epistemologi, etika, dan estetika. Dalam pembahasan ini, logika tidak dijelaskan secara
rinci, hanya digunakan untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup, berpikir secara lurus,
tepat, runtut, dan teratur, yang merupakan penerapan logika dalam kehidupan keseharian. Logika
merupakan materi yang dipelajari
sampai kapan pun bahkan ketika manusia menciptakan kecerdasan buatan
(artificialintelligence).
Seseorang dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai bukti-
bukti yang ada, seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada
pengambilan keputusan. Logika disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar.
Seseorang membutuhkan kemahiran bernalar logis agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.

Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain:
1) Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asasasassistematis.
2) Membuat daya pikir menjadi lebih tajam dan menjadikannya lebih berkembang.
3) Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.
4) Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.

Bagaimana dengan perbandingan otak kanan yang dominan lebih berwarna dan manusiawi, jika
hanya lebih mengutamakan logika tanpa rasa? Layakkah mahasiswa diajarkan seperti robot dengan
program dan perintah tanpa rasa? Dalam memberikan penjelasan, akankah lebih baik moderat dan
digambarkan dengan baik? Cara kerja otak lebih nyata jika divisualisasikan. Salah satu fungsi logika
adalah sebagai alat untuk menarik kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini setelah melakukan
penalaran berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis) yang ada. Penalaran untuk penarikan
kesimpulan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pola nalar deduktif dan induktif.
a. Deduktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang umum ke khusus.
Contoh:
Umum Semua mahasiswa belajar harus disiplin dan bertanggung jawab. Khusus Sandi adalah
Mahasiswa yang belajar dikelas.

Kesimpulan: Sandi harus disiplin dan bertanggung jawab.


b. Induktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang khusus
ke umum.
Contoh:
Khusus Devi rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Khusus Yuda rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Mahasiswa yang rajin belajar akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

e. Algoritma Program
Setelah mempelajari logika yang terkait tentang “bagaimana manusia berpikir dengan benar”,
selanjutnya akan membahas tentang “bagaimana cara penyelesaian yang baik”. Untuk mendapatkan
cara penyelesaian yang baik, dibutuhkan strategi atau langkah-langkah yang sistematis agar dapat
memecahkan masalah dengan cara terbaik. Cara berfikir ini dikenal dengan Algoritma.

Awalnya algoritma digunakan untuk penghitungan dalam ilmu matematika namun dalam
perkembangannya algoritma justru banyak dipakai pada bidang pemrograman komputer. Dalam hal
penciptaan sebuah program komputer, algoritma merupakan salah satu konsep dasar yang menjadi
fondasi untuk menciptakan karya pemograman efisien, efektif dan terstruktur. Definisi Algoritma
adalah suatu proses atau serangkaian aturan dalam perhitungan proses pemecehan masalah.
Dengan kata lain algoritma adalah serangkaian
prosedur motode atau urutan sistematis, logis dan terstruktur digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan secara efisien dan efektif.

Menurut Sejarah, kata algoritma berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja'far
Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-
Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya "Buku pemugaran
dan pengurangan" (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itulah diperoleh akar kata
"Aljabar" (Algebra).
Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan
dengan arithmetic, sehingga akhiran usm berubah menjadi uthm.Karena perhitungan dengan angka
Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai
sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya.
Dalam bahasa Indonesia,kata algorithm diserap menjadi algoritma.

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis
dan logis. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus
logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.

Algoritma merupakan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis
dan logis. Langkah-langkah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir.

Sekarang ini, algoritma juga dikenal sebagai jantung dari ilmu komputer atau informatika. Hal ini
disebabkan banyaknya cabang ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma, contohnya
sebagai berikut.

1. Algoritma perutean (routing) pesan di dalam jaringan komputer.


2. Algoritma berensenham untuk menggambar garis lurus (bidang grafik komputer).
3. Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk mencari suatu pola dalam teks (bidang information retrievel).

Implemetasi algoritma atau penerapan algoritma ini sangat umum digunakan, oleh praktisi,
akademisi, atau orang awam. Terkadang seorang awam tersebut tidak menyadari bahwasanya ia
telah menganalisa dan melakukan teknik algoritma. Praktisi peniliti ilmu kedoktoran misalnya,
melakukan penerapan algoritma ketika meneliti kejadian proses yang dilakakukan tubuh manusia
menerima asupan makanan hingga masuk pencernaan, masuk ke sel darah otak dan hingga akhirnya
menghasilkan tenaga.

Struktur Algoritma disusun dari bagian Kepala header berisikan tentang keterangan permasalahan
yang akan diimplementasikan ke dalam algoritma, pendeklarasian adalah tahapan penetapan
variabel atau ikatan objek yang terikat dengan tipe data dari bagian kerangka kepala header dan
tahap akhir deskripsi tahapan rincian penyelesaian masalah yaitu berisikan tentang langkahlangkah
sitematis logis menyelasaikan masalah hingga menghasilkan solusi atau ouput.

Contoh sederhana algoritma dalam kehidupan sehari-hari:


Dina adalah seorang mahasiswa UNP tahun 1 (2020). Setiap hari, dia pergi ke kampus setelah
melakukan sarapan. Pada suatu hari, ketika Dina akan sarapan, yang tersedia hanya nasi tanpa
sayur dan lauk. Kemudian, terpikir oleh Dina untuk membuat tumis tauge tempe dengan
langkahlangkah sebagai berikut:

1. Siapkan tauge, tempe, cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan bahan lain yang
diperlukan.
2. Iris bawang merah, bawang putih, cabai, danlengkuas.
3. Panaskan minyak dan masukkan semua irisanbahan.
4. Goreng tempesebentar.
5. Tambahkan tauge, kecap manis, garam, dan sedikitair.
6. Aduk hingga semua bumbumeresap.
7. Cicipi rasanya. Jika terdapat rasa yang kurang, tambahkan bumbu lain secukupnya.
8. Tauge tumis siap dihidangkan.
Contoh di atas merupakan penyelesaian masalah dengan mengggunakan langkah-langkah
penyelesaian masalah yang dinamakan algoritma. Algoritma adalah serangkaian langkah yang
disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk mencapai tujuan.Setiap hari, ketika seseorang
melakukan aktivitas, dia akan memilih mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu, misalnya ketika
bangun tidur, sarapan, bahkan ketika memakai pakaian di
pagi hari. Algoritma yang baik merupakan tindakan yang benar dan masuk akal. Terdapat berbagai
bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan baganalir, pseudocode,
dan Bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah menggunakan bagan alir.

Tahapan Analisa Algoritma


1. Bagaimana merencakan suatu algoritma:
Menentukan beberapa model atau desain sebagai penyelesaian dari suatu masalah untuk mendapat
sebuah solusi yan mungkin. Dengan demikian, akan banyak terdapat variasi desain atau model yang
dapat diambil yang terbaik.

2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma


Menentukan model suatu algoritma yang digunakan sehingga dapat membuat barisan langkah secara
berurutan guna mendapatkan solusi penyelesaian masalah. Menentukan model tersebut agar dapat
digunakan dengan cara:
a) Dengan Bahasa semu (Pseudocode): yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi harus
jelas dan terstruktur.

b) Contoh: Untuk mengitung Luas Segitiga:


1.Masukan Nilai Alas
2.Masukan Nilai Tinggi
3.Hitung Luas = (Alas * Tinggi)/2
4.Cetak Luas

c) Dengan diagram alur atau flowchart: yaitu dengan membuat suatu penulisan atau penyajian
algoritma berupa diagram yang menggambarkan susunan alur logika dari suatu permasalahan.

d) Dengan Statement Program/Penggalan Program


Contoh:
1.Read Alas
2.Read Tinggi
3.Luas=(Alas*Tinggi)/2
4.Write(luas)

3. Bagaimana validitas suatu algoritma


Yakni jika penyelesaian memenuhi solusi yang sebenarnya, artinya solusi yang didapat merupakan
penyelesaian suatu masalah dan bukannya membuat masalah baru.

4. Bagaimana menganalisa suatu algoritma


Caranya melihat running time atau waktu tempuh yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
serta jumlah memori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut

5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma, yaitu dengan cara menyajikannya dalam salah
satu bahasa pemrogramana, misalnya BASIC, PASCAL, FORTRAN, JAVA,C++, atau yang lainnya.
Dalam proses, uji program oleh komputer akan melalui beberapa
tahap yaitu:

 Fase Debugging, yaitu fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan

koreksi terhadap kesalahan program. Yang dimaksud di sini adalah error atau salah dalam

penulisan program baik logika maupun sintaksnya.

 Fase Profilling, yaitu fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar atau telah

melalui proses pada fase debugging. Fase ini bekerja untuk melihat dan mengukur waktu

tempuh atau running time yang diperlukan serta jumlah memori/storage yang digunakan

dalam menyelesaikan suatu algoritma.


Analisis Suatu Algoritma
Untuk melihat faktor efisiensi & efektifitas dari algoritma tersebut, dapat dilakukan terhadap suatu
algoritma dengan melihat pada:

 Waktu tempuh (Running Time) dari suatu algoritma: adalah satuan waktu yang ditempuh atau

diperlukan oleh suatu algoritma dalam menyelesaikan suatu masalah.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi daripada waktu tempuh adalah:

1. Banyaknya langkah: Makin banyak langkah atau instruksi yang digunakan dalam

menyelesaikan masalah, maka makin lama waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses

tersebut.

2. Besar dan jenis input data: Besar dan jenis input data pada suatu algoritma akan sangat

berpengaruh pada proses perhitugan yang terjadi. Jika jenis data adalah tingkat ketelitian

tunggal (Single precision), maka waktu tempuh akan menjadi relatif lebih cepat dibandingkan

dengan tingkat ketelitian ganda (double precesion).

3. Jenis operasi: Waktu tempuh juga dipengaruhi oleh jenis operasi yang digunakan. Jenis

operasi tersebut meliputi operasi matematika, nalar atau logika, atau yang lainnya. Sebagai

contoh, operasi perkalian atau pembagian akan memakan waktu lebih lama dibandingkan

operasi penjumlahan atau pengurangan.

4. Komputer dan kompilator: hal terakhir yang mempengaruhi waktu tempuh suatu proses

algoritma adalah komputer dan kompilatornya, walaupun sebenarnya faktor ini diluar tahap

rancangan atau tahap pembuatan algoritma yang efisien. Algoritma dibuat untuk mencapai

waktu tempuh yang seefektif dan seefisien mungkin, tetapi kesemuanya itu akan sangat

bergantung pada kemampuan komputer yang tentunya harus sesuai dengan jumlah program

atau langkah yang diperlukan oleh algoritma, begitu juga dengan kompilator tersebut,

misalnya PC XT 8086 akan kalah cepat dibandingkan 8088 atau dengan AT 80286 atau

80386 atau 80486 dan seterusnya.

 Jumlah Memori Yang digunakan: banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data

yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalam

hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang

diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian,

dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada

hambatan atau kekurangan memori.

Sifat-Sifat Algoritma
 Banyaknya langkah instruksi harus berhingga: pelaksanaan sebuah algoritma yang

terprogram haruslah dapat diakhiri atau diselesaikan melalui sejumlah langkah operasional

yang berhingga. Jika tidak demikian, kita tidak akan dapat mengharapkan bahwa pelaksaan

algoritma tersebut dapat menghasilkan suatu solusi yang baik.

 Langkah atau instruksi harus jelas: artinya bahwa penulisa setiap langkah yang terdapat

didalam sebuah algoritma harus memiliki arti yang khusus atau spesifik sehingga dapat

dibedakan antara penulisan langkah untuk komputer (program/pemrograman) dengan

penulisan langkah bagi manusia (pesudocode). Manusia akan lebih mudah memahami

algoritma yang terdiri atas simbol-simbol (Contoh: pembuatan algoritma dengan diagram

alur/flowchart) sedangkan komputer hanya membutuhkan sebuah penulisan algoritma

dengan kode-kode yang dituangkan dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer itu sendiri

(bahasa pemrograman).

 Proses harus jelas dan mempunyai batasan: rangkaian suatu proses yang berisi langkah-

langkah instruksi dari suatu algoritma yang akan dilaksanakn harus ditetapkan dengan jelas,

baik dan pasti sebab sebuah algoritma harus memiliki instruksi dasar tertentu dimana setiap

instruksi harus memiliki unsur pelaksana yang berfungsi sebagai pemroses data yang akan

dimasukkan dalam sebuah komputer. Dengan demikian, sebuah algoritma harus ditulis

dengan jelas tentang batasa-batasan proses yang akan dilaksanakan oleh komputer.

 Input dan Output harus mempunyai batasan: input merupakan data yang dimasukkan ke

dalam algoritma yang untuk kemudian akan dilaksanakan oleh komputer. Dengan begitu,

input yang diberikan harus sesuai dengan jenis dari bahasa pemrograman yang digunakan,

sedangkan ouput merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan

komputer untuk kepentingan user yang merupakan pihak diluar komputer. Algoritma harus

menghasilkan output karena merupakan solusi yang diharapkan dari suatu masalah yang

timbul.

 Efektifitas: instruksi yang diberikan pada komputer agar hanya menjalankan atau

melaksanakan proses yang mampu dilaksanakannya. Yang dimaksud mampu adalah bahwa

suatu algoritma atau instruksiinstruksi dalam sebuah program hanya akan dapat

dilaksanakan jika informasi yang diberikan oleh instruksi-instruksi tersebut lengkap, benar

dan jelas.

 Adanya batasan ruang lingkup, sebuah algoritma yang baik adalah hanya ditujukan bagi

suatu masalah tertentu saja. Susunan input harus ditentukan lebih dulu sebab susunan

tersebut menentukan sifat umum dari algoritma yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai