Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Source Code : Pengertian, Definisi, Fungsi,

Macam-macam, Karakteristik, Regulasi


Dan Pentingnya Source Code Dalam Pemrograman

Contents hide

1. PENGERTIAN, DEFINISI, FUNGSI, DAN MACAM-MACAM SOURCE


CODE

1.1. Pengertian Source Code

1.2. Definisi Source Code

1.3. Fungsi Source Code

1.4. Macam-macam Source Code

2. KARAKTERISTIK SOURCE CODE

2.1 Rentan Terhadap Pencurian

2.2 Sebagai Sarana Belajar Publik

2.3 Menyimpan Data Pribadi

2.4 Memuat Ancaman Dari Bug

3. REGULASI TERKINI SOURCE CODE

4. PENTINGNYA SOURCE CODE DALAM PEMROGRAMAN


1. PENGERTIAN, DEFINISI, FUNGSI, DAN MACAM-MACAM SOURCE
CODE

1.1. Pengertian Source Code

Berdasarkan artinya, source code berarti kode sumber atau biasa disebut
dengan kode program. Kata kode mengacu pada susunan algoritma dalam bahasa
pemrograman yang menghasilkan suatu program. Sementara kata sumber berarti
acuan kode sebagai referensi atas aset penyusun program dan aset digital lain
yang terkait dengan program.

Kode program dibuat dalam satu atau lebih bahasa pemrograman. Di dalam
dunia pemrograman modern, terdapat berbagai aspek yang dinilai dalam kode
program yaitu sebagai berikut.

1) Reliabilitas atau keandalan.Aspek ini menandai performa terkait tingkat


kebenaran hasil program. Selain faktor kualitas algoritma kode program, aspek
ini juga dapat dipengaruhi oleh kualitas manajemen sumber daya.

2) Portabilitas.Aspek ini menandai seberapa fleksibel suatu kode program


mampu berjalan dalam berbagai platform, sistem operasi, atau lingkungan
operasi. Sebagai contoh, kode program dalam pembuatan progressive web
application (PWA) akan memungkinkan pengguna untuk menikmati situs web
dalam versi dekstop maupun versi mobile secara nyaman dan sesuai dengan
jenis perangkat yang digunakan.

3) Usability atau kegunaan. Aspek ini merepresentasikan kemudahan


penggunaan kode program untuk skenario yang dibutuhkan baik kasus normal
maupun tidak.

4) Perawatan. Aspek ini menandai seberapa mudah suatu kode program dapat
dipelihara, dikembangkan, dan disesuaikan secara berkelanjutan. Hal ini
penting dipertimbangkan karena lingkungan yang dinamis, seperti perubahan
anggota tim, tuntutan modifikasi program, dan masih banyak lagi.

5) Efisiensi atau kinerja. Aspek ini menandai tingkat penggunaan sumber daya
terhadap kinerja program yang dihasilkan oleh source code. Adapun kinerja
yang dimaksud terkait erat dengan kebutuhan memori, kualitas jaringan,
waktu pemrosesan, interaksi pengguna, dan lain-lain.

1.2. Definisi Source Code

Apa itu source code? - Source code adalah kode sumber yang ditulis dalam
bahasa pemrograman yang digunakan untuk menciptakan sebuah program atau
aplikasi. Secara umum, source code merupakan bahasa yang digunakan oleh
programmer untuk menuliskan instruksi-instruksi yang akan dijalankan oleh
komputer. Menurut beberapa ahli, pengertian source code dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1) Menurut Deitel & Deitel (2003), source code adalah teks yang ditulis dalam
bahasa pemrograman yang digunakan untuk menciptakan sebuah program atau
aplikasi.

2) Menurut Sommerville (2007), source code adalah kumpulan dari perintah-


perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang digunakan untuk
mengontrol alur kerja dari sebuah program atau aplikasi.

3) Menurut Pressman (2010), source code adalah inti dari sebuah program atau
aplikasi, karena inilah yang menentukan bagaimana sebuah program atau
aplikasi akan berjalan dan bekerja.

4) Menurut Bruegge & Dutoit (2014), source code adalah teks yang ditulis dalam
bahasa pemrograman yang digunakan untuk menciptakan sebuah program atau
aplikasi yang dapat diinterpretasikan atau dikompilasi oleh komputer.

Dapat dilihat bahwa pengertian source code yang dikemukakan oleh


beberapa ahli tersebut sangat mirip, yaitu sebagai teks yang ditulis dalam bahasa
pemrograman yang digunakan untuk menciptakan sebuah program atau aplikasi.
1.3. Fungsi Source Code

Fungsi dari source code adalah sebagai berikut:

1) Membuat program atau aplikasi: Source code digunakan untuk menuliskan


instruksi-instruksi yang akan dijalankan oleh komputer untuk menciptakan
sebuah program atau aplikasi.

2) Mengontrol alur kerja program: Source code digunakan untuk mengontrol alur
kerja dari sebuah program atau aplikasi, seperti membuat logika dari program,
menentukan input dan output, dan mengatur interaksi antar bagian dari
program.

3) Membuat perubahan atau perbaikan pada program: Source code dapat diubah
atau diperbaiki oleh programmer untuk menambah fitur atau memperbaiki
kesalahan pada program.

4) Mengoptimalkan performa program: Source code dapat digunakan untuk


mengoptimalkan performa program dengan mengubah algoritma atau
menambah fitur yang dibutuhkan.

5) Membuat dokumentasi: Source code dapat digunakan untuk membuat


dokumentasi dari program, seperti penjelasan dari variabel, fungsi, dan alur
kerja program.

6) Membuat aplikasi yang dapat digunakan kembali: Source code dapat


digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan kembali (reusable)
sehingga dapat digunakan pada proyek lain.

7) Membuat aplikasi yang dapat di modifikasi : Source code dapat digunakan


untuk membuat aplikasi yang dapat di modifikasi oleh developer lain.

Dalam pemrograman, source code adalah suatu berkas atau file tempat kode
dalam suatu program ditulis. Kode sumber memiliki berbagai macam jenis, antara
lain java, bahasa c, dan php.
1.4. Macam-macam Source Code

1) Java

Menurut buku The Best 40 Java Applications oleh Wahana


Komputer, Java adalah bahasa pemrograman yang bisa dioperasikan di
berbagai jenis komputer dan sistem operasi, termasuk telepon genggam.

Bahasa pemrograman ini dirilis pada 1995 dan berhasil


dikembangkan oleh Sun Microsystems. Adapun kelebihan Java antara lain:

a. Dapat dijalankan di beberapa sistem operasi komputer. Dengan


kelebihan ini, pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan
dikompilasi sekali. Lalu hasilnya bisa dijalankan di beberapa platform
tanpa perubahan.

b. Memiliki Class Library yang lengkap. Java terkenal dengan


kelengkapan perpustakaan yang sangat memudahkan penggunaan oleh
para pemrogram untuk membangun aplikasinya.

c. Bergaya C++. Java memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++


dengan demikian menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke
Java.

2) Bahasa C

Bahasa C adalah standar bahasa pemrograman yang berlaku secara


internasional untuk mempelajari konsep dasar pemrograman.

Berdasarkan buku Dasar Pemrograman dalam Bahasa C karya


Bernadus Anggo Seno Aji, dkk., bahasa C termasuk ke dalam bahasa
pemrograman yang menggunakan paradigma pemrograman prosedural.

Meski begitu, beberapa versi terbaru mulai ditambahkan fasilitas


agar terorientasi dengan objek (C++). Berikut ini kelebihan Bahasa C:
a. Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sering
dipakai dalam membuat berbagai aplikasi. Mulai dari sistem operasi,
aplikasi hingga compiler untuk bahasa pemrograman.

b. Kode bahasa C bersifat portabel dan fleksibel untuk semua jenis


komputer. Aplikasi yang dibuat menggunakan sistem operasi Windows
dapat dipindah ke sistem operasi Linux dengan sedikit atau tidak ada
perubahan sama sekali.

c. Proses executable program bahasa C lebih singkat. Hal ini disebabkan


karena bahasa pemrograman C bisa berkomunikasi langsung dengan
hardware.

3) PHP

Menyadur dari buku PHP & MySql Secara Otodidak karya Anhar,
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman web server-
side yang bersifat open source.

PHP merupakan skrip yang terintegrasi dengan HTML dan berada


pada server. Script PHP digunakan untuk membuat halaman situs web
yang dinamis. Hal itu berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat
halaman itu diminta oleh klien.

Jenis File Source Code

Setiap bahasa pemrograman mempunyai ekstensi berkas tersendiri. Berikut


contohnya, dikutip dari buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10:

a. *.cpp: jenis file source code berbahasa C++

b. *.c: jenis file source code berbahasa C

c. *.h: jenis file header source code berbahasa C, merupakan file yang berisi
keterangan variabel dari source code c/c++
d. *.cls: jenis file source code dari class, biasanya ditulis menggunakan bahasa C#

e. *.java: jenis file source code bahasa java.

f. *.sln: jenis file source code dari solution yang di-generate oleh program MS
Visual Studio, berisi konfigurasi proyek

g. *.html: jenis file source code halaman web

h. *.php: jenis file source code dari program backend situs web yang ditulis
dengan bahasa php

i. *.pas: jenis file source code berbahasa pascal

j. *.js: jenis file source code dari kode javascript

2. KARAKTERISTIK SOURCE CODE

Sebagai aset yang membentuk suatu produk, source code bersifat penting dan
tidak sembarangan dibagikan. Secara detail, berikut ini merupakan ciri khas kode
program yang harus diketahui.

2.1 Rentan Terhadap Pencurian

Karena kode program berperan sebagai sebuah aset berharga, maka file ini
tidak terlepas dari ancaman kejahatan berupa pencurian. Jika hal ini terjadi, maka
perusahaan atau organisasi Anda akan mengalami kerugian. Mulai dari peniruan
produk, kebocoran data, pencemaran nama baik, dan masih banyak lagi.

Contoh kasus nyata terkait pencurian kode program pernah dialami oleh
software desain grafis ternama yaitu Adobe System. Akibat peretasan, sekitar 2,9
juta data pengguna bocor bahkan terdapat data yang berhasil dihapus. Masalah
yang terjadi pada tahun 2013 ini mempengaruhi berbagai penggunaan beberapa
produk seperti Adobe Acrobat dan ColdFusion.

2.2 Sebagai Sarana Belajar Publik

Tahukah Anda bahwa masih banyak kode program yang bersifat publik
atau boleh diakses oleh siapa saja?
Ya, source code yang tersedia secara gratis dan tersebar luas disebut
dengan open source. Kode sumber yang bersifat publik ini bebas diakses dan
dikembangkan oleh para programmer. Biasanya, para developer tergabung dalam
suatu komunitas global untuk mengikuti perkembangan source code yang bersifat
open source. Meskipun tidak berbayar, tetapi siapa saja boleh berdonasi untuk
pengembangan kode program.

2.3 Menyimpan Data Pribadi

Kode program yang berfungsi sebagai integrasi antara dua atau lebih
platform akan memuat data rahasia. Hal ini juga dapay ditandai oleh kode
program dengan struktur yang kompleks. Contohnya adalah kunci API, password,
kunci enkripsi, token autorisasi, entitas basis data, dan masih banyak lagi.
Artinya, keberadaan kode program di tangan yang salah akan menyebabkan
kerugian besar yang tidak terkira.

2.4 Memuat Ancaman Dari Bug

Sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu kode progam tentu memiliki
kelemahan berupa bug. Bentuk masalah atau issue ini merupakan kelemahan
suatu kode yang tidak terduga dan terus diperbaiki. Bahkan perusahaan raksasa
seperti Google dan Microsoft masih memiliki bug yang terus diperbarui setiap
minggu lewat rilis berita pada forum developer resmi mereka. Rupanya, bug juga
menjadi petunjuk pagi penjahat siber untuk mengenali “celah” pada program
sehingga dapat merealisasikan niat buruk mereka.

3. REGULASI TERKINI SOURCE CODE

Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan, Anda tentu menyadari


pentingnya regulasi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko terkait kejahatan
yang menimpa kode sumber. Di Indonesia, regulasi khusus source code sebagai suatu
ciptaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta pasal
40 ayat 1. Di dalam regulasi ini, terdapat berbagai aspek yang diatur seperti pada
penjelasan sebagai berikut.
a. Non disclosure agreement (NDA). Aspek ini merupakan bentuk kesepakatan
kerahasiaan antara dua pihak atau lebih terhadap kode program. Biasanya
NDA berlaku pada kontrak kerja, kontrak pelatihan, dan lain-lain.

b. Non competition agreement. Aspek ini merupakan bentuk kesepakatan untuk


larangan membocorkan kode program kepada berbagai kompetitor.

c. Pengelolaan hak cipta. Aspek ini mengatur hak cipta bagi pemilik atau
pengembang kode program yang sah. Saat hak cipta sudah diberikan, maka
pihak yang melakukan plagiasi atau kejahatan lain akan memperoleh
hukuman.

4. PENTINGNYA SOURCE CODE DALAM PEMROGRAMAN

Source code memiliki peran yang sangat penting dalam pemrograman karena
beberapa alasan sebagai berikut:

a. Membuat program atau aplikasi: Source code digunakan sebagai dasar untuk
menciptakan sebuah program atau aplikasi, sehingga tanpa source code,
sebuah program atau aplikasi tidak dapat dibuat.

b. Mengontrol alur kerja program: Source code digunakan untuk mengontrol alur
kerja dari sebuah program atau aplikasi, sehingga tanpa source code, sebuah
program atau aplikasi tidak dapat bekerja dengan baik.

c. Membuat perubahan atau perbaikan pada program: Source code dapat diubah
atau diperbaiki untuk menambah fitur atau memperbaiki kesalahan pada
program, sehingga tanpa source code, sebuah program atau aplikasi tidak
dapat diperbaiki atau dikembangkan.

d. Mengoptimalkan performa program: Source code dapat digunakan untuk


mengoptimalkan performa program, sehingga tanpa source code, sebuah
program atau aplikasi tidak dapat dioptimalkan.

e. Membuat dokumentasi: Source code dapat digunakan untuk membuat


dokumentasi dari program, sehingga tanpa source code, dokumentasi dari
program tidak dapat dibuat.
f. Membuat aplikasi yang dapat digunakan kembali: Source code dapat
digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan kembali (reusable)
sehingga dapat digunakan pada proyek lain.

g. Membuat aplikasi yang dapat di modifikasi : Source code dapat digunakan


untuk membuat aplikasi yang dapat di modifikasi oleh developer lain sehingga
dapat digunakan untuk proyek lain dengan modifikasi yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai