Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Analisa Proses Kuantitatif

Dosen Pengampu: Bpk. Bambang Jokonowo, Dr.,S.Si,MTI

Disusun oleh:

1. Yulia Rahmawati (41821010115)


2. Novia Ramadhany Putriadina (41821010078)
3. Diendi Athalla Dewanda (41821010096)
4. Ahmad Fadhil Nugroho (41821010084)
5. Yuantama S. W. Y. (41821010111)
6. Adrian Adam (41821010108)

PRODI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Metode Kuantitatif (untuk Bisnis) atau Riset Operasi atau nama lain yang serupa
adalah mata kuliah yang diajarkan di program sarjana dan pascasarjana di jurusan
manajemen. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa belajar membuat keputusan bisnis atau
memecahkan masalah bisnis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Di dalam kelas,
siswa dilatih untuk memahami kerangka berpikir dan dilatih untuk memecahkan masalah atau
kasus melalui perhitungan manual.

Dalam bisnis, pengambilan keputusan merupakan bagian integral dari kehidupan


sehari-hari seorang manajer. Pendekatan dalam pengambilan keputusan bisnis secara
sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menggunakan pengalaman, intuisi,
estimasi, dan emosi dalam pengambilan keputusan. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan
ilmiah yang menggunakan proses matematis untuk menentukan keputusan yang terbaik.
Tentu saja, keputusan terbaik adalah yang dapat menggabungkan kedua pendekatan secara
harmonis.

Metode kuantitatif berakar pada dunia militer. Tentara Perang Dunia II


mengembangkan metode yang dioptimalkan untuk memenangkan perang dengan sumber
daya terbatas. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, metode optimasi ini dikembangkan lebih
lanjut dan diterapkan di dunia bisnis. Secara akademis, ada banyak judul yang menjelaskan
topik ini, antara lain: metode kuantitatif, penelitian kinerja kuantitatif dalam manajemen, ilmu
manajemen, analisis kuantitatif untuk bisnis, dan nama-nama lain dengan topik yang sama.

Setelah memiliki framework dan mampu menyelesaikan masalah secara manual pada
mata kuliah Metode Kuantitatif untuk Bisnis, mahasiswa diperkenalkan cara menggunakan
software yang terkait dengan mata kuliah tersebut. Ada beberapa software yang bisa
digunakan untuk membuat proses perhitungan lebih cepat dan akurat, seperti Excel, Excel
QM, QM for Windows, Tora dan lain-lain. Manual ini secara khusus mencakup instruksi
untuk menggunakan perangkat lunak QM untuk Windows untuk membantu pengambilan
keputusan atau memecahkan masalah bisnis. Program QM untuk Windows adalah kumpulan
program komputer untuk memecahkan masalah dalam metode kuantitatif, ilmu manajemen,
atau riset operasi. QM for Windows adalah kombinasi dari program DS dan POM
sebelumnya untuk Windows, jadi dibandingkan dengan program POM untuk Windows, ada
lebih banyak modul di QM untuk Windows. Namun, beberapa modul hanya tersedia di
program POM untuk Windows atau hanya di program DS untuk Windows dan tidak tersedia
di program QM untuk Windows.
B. JENIS ANALISIS KUANTITATIF

Analisis kuantitatif adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi data terukur dan
dapat diverifikasi seperti pendapatan, pangsa pasar, dan upah untuk memahami perilaku dan
kinerja bisnis.

Di masa lalu, pemilik bisnis dan manajer bisnis terutama mengandalkan pengalaman
dan naluri mereka sendiri untuk membuat keputusan. Namun, dengan usia teknologi data,
analisis kuantitatif sekarang dianggap sebagai pendekatan yang lebih baik untuk membuat
keputusan yang tepat.

Tugas utama seorang analis kuantitatif adalah untuk menyajikan situasi hipotetis yang
diberikan dalam hal nilai numerik. Analisis kuantitatif membantu mengevaluasi kinerja,
mengevaluasi instrumen keuangan, dan membuat perkiraan. Ini mencakup tiga teknik
pengukuran data utama: analisis regresi, pemrograman linier, dan penambangan data..

Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik. Biasanya analisis
ini terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis


data dengan cara mendeskripsikan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan
apa adanya tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang berlaku untuk pokok bahasan
atau untuk digeneralisasikan. Analisis ini hanya berupa pengumpulan data dasar
dalam bentuk deskriptif sederhana dalam arti tidak mempelajari atau menjelaskan
keterkaitan, menguji hipotesis, membuat prediksi, atau menarik kesimpulan.

Teknik analisis ini sering digunakan untuk penelitian eksplorasi, misalnya


untuk memahami persepsi masyarakat tentang kenaikan harga BBM, untuk
memahami sikap guru terhadap pemberlakuan undang-undang tentang guru dan
kursus, mempelajari minat siswa. dalam mengajar, dll. Jenis penelitian ini biasanya
hanya mencoba untuk mengungkapkan dan menggambarkan hasil penelitian.
Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.

Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:

- Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
- Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram
batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
- Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
- Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
- Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi
kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

2. Statistik Inferensial

Kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam
statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh
karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.

Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua


bagian:

a. Analisis Korelasional

Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk


mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam
analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:

- Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang


keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
- Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan


volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan volume
penjualan sebagai variabel terikat (Y).

Contoh penelitian yang berupaya untuk mencari korelasi antar variabel


di antaranya adalah:

- Hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan perusahaan


- Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar dengan
prestasi belajar
- Pengaruh tayangan media televisi terhadap minat belajar anak.

Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan


untuk analisis korelasional ini, baik statistik parametrik maupun
nonparametrik. Penggunaan masing-masing teknik analisis tersebut
sangat tergantung pada jenis skala datanya. Skala data terdiri dari:
- Data nominal, yaitu data kualitatif yang tidak memiliki jenjang.
Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua, hobi dsb.
- Data ordinal, yaitu data kualitatif yang memiliki jenjang, seperti
tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas, dan sebagainya.
- Data interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang berupa angka
atau dapat diangkakan. Contoh penghasilan, prestasi belajar, tinggi
badan, tingkat kecerdasan, volume penjualan, dan sebagainya.

Untuk menentukan jenis analisis korelasional yang tepat dalam sebuah


penelitian, terlebih dahulu harus dilihat jenis data dari variabel-variabel yang
diteliti. Sebagai panduan, Tabel 1 disajikan berbagai jenis analisis korelasional
berdasarkan skala datanya.

b. Analisis Komparasi

Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan


untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik
analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik analisis
tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.

C. TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF

Data penelitian kuantitatif yang telah dikumpulkan melalui kegiatan lapangan pada
dasarnya masih berupa data mentah (raw data). Untuk dapat menggunakan data sebagai
landasan empiris dalam menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis penelitian, maka
perlu dilakukan rangkaian proses pengolahan serta analisis data. Kegiatan analisis data dalam
penelitian kuantitatif meliputi pengolahan dan penyajian data, melakukan berbagai
perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan melakukan analisis untuk menguji hipotesis.
Perhitungan dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik,
seperti:

1. Pengolahan data

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu
variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan
penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal,
ordinal, interval, atau rasio. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data
dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Berikut ini beberapa kegiatan dalam
pengolahan data.
a. Pengeditan Data (Editing)

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penelitian selesai


menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena pada
kenyataannya data yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan peneliti, yaitu
adanya data yang kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan
terlupakan. Proses editing yang paling baik adalah dengan teknik silang, yaitu seorang
peneliti atau field worker memeriksa hasil pengumpulan data penelitian lain dan
sebaliknya pada suatu kegiatan penelitian tertentu. Kegiatan ini membutuhkan dua
orang atau lebih untuk menyelesaikan proses ini. Contoh kegiatan edting adalah
pemeriksaan kuesioner yang telah diisi responden. Aspek yang perlu diperiksa antara
lain kelengkapan responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner dan konsistensi responden dalam hal pengisian kuesioner.

b. Coding dan Transformasi Data

Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap


data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kodeadalah simbol
tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikanidentitas data. Kode yang
diberikan dapat memiliki makna sebagai datakuantitatif (berbentuk skor). Pengkodean
dapat dilakukan dengan duacara, yaitu pengkodean frekuensi dan pengkodean
lambang. Pengkodeanfrekuensi digunakan apabila jawaban jawaban pada poin
tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu. Sedangkan pengkodean
lambangdigunakan pada poin yang tidak memiliki bobot tertentu. Kuantikasi atau
transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukandengan memberikan skor
terhadap setiap jenis data. Semua data baik berupa angket harus diskor dengan cara
dan criteria yang sama. Dalam halini, yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah
perlu adanya ketepatanyang tinggi atau kesalahan yang ditimbulkan dalam prosedur
skoring harusminimal.

c. Tabulasi Data

Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan


mengaturangka-angka serta menghitungnya. Ada dua jenis tabel yang bisa
dipakaidalam penelitian sosial, yaitu tabel data dan tabel kerja. Tabel data adalahtabel
yang dipakai untuk mendeskripsikan data sehingga memudahkan peneliti untuk
memahami struktur dari sebuah data. Sedangkan tabel kerjaadalah tabel yang dipakai
untuk menganalisis data yang tertuang dalam tabel data. Dari tabulasi, analisis data
dapat dilakukan secara sederhana itu dengan menggunakan prinsip analisis deskriptif,
yaitu mencari jumlahskor, nilai rata-rata, standar penyimpangan, dan variasi
penyebarannya.

2. Penyajian Data

Teknik penyajian dan analisis kuntitatif dilakukan dengan menggunakan


teknik statistik. Hasil kuesioner yang telah didapatkan dapat ditampilkan dalam
bentuk tabel ataupun diagram, yang tujuannya supaya peneliti dapat dengan mudah
menyimpulkan apa arti semua fenomena yang terjadi di lapangan.

a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Suatu tabel minimal memuat judul tabel, kolom, baris, nilai pada setiap
baris, dan sumber dari mana data itu diperoleh. Berdasarkan pengaturan baris
dan kolom, suatu tabel dibedakan menjadi beberapa bentuk.

1) Tabel klasifikasi satu arah, untuk mengelompokkan data


berdasarkansatu kriteria tertentu.
2) Tabel silang, untuk mengelompokkan data berdasarkan dua atau
lebihkriteria.
3) Tabel distribusi frekuensi, disusun apabila jumlah data yang
akandisajikan cukup banyak sehingga kalau disajikan dalam tabel
biasamenjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.

b. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik

Bentuk lain dalam penyajian data adalah grafik atau diagram. Grafik
ataudiagram biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik merupkan
visualisasidata pada tabel yang bersangkutan. Berikut contoh grafik atau
diagramdalam penyajian data penelitian kuantitatif.
1) Diagram lingkaran (pie chart), digunkan untuk melihat komposisi
datadalam berbagai kelompok.
2) Diagram batang, digunkan untuk melihat perbandingan data
berdasarkan panjang batang dalam suatu diagram.
3) Diagram garis, digunkan untuk melihat perkembangan suatu kondisi.
4) Grafik histogram frekuensi, histogram adalah penyajian tabel distribusi
frekuensi yang diubah dalam bentuk diagram batang.

3. Deskripsi dan Ukuran Data

Deskripsi data adalah gambaran tentang data yang ada untuk mendapatkan
bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dipahami oleh peneliti atau orang
lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Jika datanya kuantitatif atau diubah
ke dalam bentuk numerik, deskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan menggambarkan atau menggambarkan data yang telah
dikumpulkan apa adanya tanpa bermaksud menarik kesimpulan umum atau umum.
Jika peneliti ingin menarik kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik
analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. Dalam penggunaan statistika,
teknik analisis data yang sering digunakan untukmendeskripsikan data antara lain:

a. Ukuran Pemusatan Data

Proses memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam


suatukelompok data. Modus, median, dan rata-rata merupakan jenis
ukuranyang sering digunakan dalam mendeskripsikan data kuantitatif.
Modusdapat digunakan pada data yang berskala nominal, ordinal, interval,
danrasio. Median dapat digunakan pada data berskala ordinal, tetapi
jikadatanya juga berbentuk interval atau rasio sebaiknya juga
digunakanukuran rata-rata.

b. Ukuran Penyebaran Data


Sebaran data menunjukkan variasi datasecara keseluruhan dilihat dari
nilaitengahnya. Ukuran penyebaran data biasanya dilakukan dengan
melihatrentang skor (kisaran data), varians, dan simpangan baku (standart
deviation).

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian dengan
pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif justru diharapkan dapat
ditemukan hipotesis yang selanjutnya diuji oleh peneliti dengan pendekatan
kuantitatif. Berdasarkan sifat masalahnya dapat dibedakan menjadi dua jenis hipotesis
yaitu, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif.

a. Hipotesis Komparatif (Uji Perbedaan)

Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang diajukan sebagai jawaban


darirumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang ada atau tidaknya
perbedaan keberadaan variabel dari kedua kelompok data atau lebih.Teknik
yang digunkan dalam analisis komparatif tergantung jenis datayang akan diuji.
Berikut beberapa tenik analisis statistik komparatif untuksetiap jenis data.

b. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang diajukan sebagai jawaban


atasrumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang hubungan
antaradua variabel atau lebih. Kekuatan hubungan antar variabel
tersebutdinyatakan dalam koefisien korelasi. Pengujian hipotesis ini
dilakukandengan cara menghitung dan menguji signifikansi koefisien
korelasi.Kekuatan hubungan dapat dilihat dari besar kecilnya koefisien
korelasi. Nilai yang mendekati nol berarti lemahnya hubungan dan nilai
yangmendekati angka satu menujukkan kuatnya hubungan. Teknik
analisisyang digunkan tergantung jenis data yang dianalisis
D. STUDI KASUS

Penelitian berawal dari observasi/penelitian dan pengamatan mengenai sistem presensi


mahasiswa kampus Unjani Yogyakarta khususnya Prodi Informatika. Validasi desain untuk
persetujuan dan kenyamanan dari user yang akan memakai aplikasi presensi ini.
Implementasi proses perancangan perangkat lunak yang direalisasikan sebagai serangkaian
program atau perangkat lunak, dan terakhir uji coba produk. Berikut ini adalah bahan, alat,
dan metode pengembangan sistem serta tahap penelitian guna merancang sebuah sistem
presensi mahasiswa kampus Unjani Yogyakarta khususnya Prodi Informatika dengan
memanfaatkan NFC yang ada pada smartphone Android dan kartu berteknologi RFID.

-BAHAN PENELITIAN

Bahan yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi data mahasiswa dan dosen
serta mata kuliah. Hal lain yang dapat menjadi bahan penelitian adalah proses bisnis yang
berlaku prosedur presensi mahasiswa dan domain bisnis serta domain sistem informasi.

-ALAT PENELITIAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah komputer dengan spesifikasi cukup untuk
menjalankan sistem operasi dan perangkat lunak pengembangan serta koneksitas Internet. 22
Sistem Operasi dan program-program aplikasi yang dipergunakan dalam dalam
pengembangan aplikasi ini adalah: Perangkat Keras: 1. Processor: Intel core i3-6006u,
2.0Ghz 2. RAM: 8.00 GB DDR 4 Core 3. Perangkat Tambahan: mouse dan keyboard standar
Perangkat Lunak: 1. Sistem Operasi: Windows 10 2. Bahasa Pemrograman: PHP dan JAVA
3. Database: MySQL 4. Aplikasi Android: Android minimal versi 6.0 marshmallow yang
sudah memiliki fitur NFC 5. Aplikasi Tambahan: Android Studio, XAMPP/WAMP,
CodeIgniter
1. Tahap identifikasi dan analisis. Mengidentifikasi setiap masalah yang timbul dari sistem
sebelumnya, sehingga diusulkan proses bisnis yang baru untuk memecahkan setiap masalah
yang timbul. Kemudian analisis kebutuhan dan analisis pemodelan.

2. Tahap pengumpulan dan pengolahan data-data contoh. Pada tahap ini dilakukan penentuan
kebutuhan-kebutuhan sesuai identifikasi masalah yaitu dengan menentukan kriteria-kriteria
dan fitur-fitur apa saja yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sehingga mempermudah
pengguna smartphone dalam menjalankan aplikasi.

3. Tahap Perencanaan Aplikasi. Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh
kebutuhan perangkat lunak yang nantinya akan dijadikan sebagai SRS (software
Requirements Spesifications). 24

4. Tahap perancangan aplikasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain yang akan


diterapkan dalam keseluruhan proses desain. Proses perancangan perangkat lunak yang
direalisasikan sebagai serangkaian program atau perangkat lunak. aplikasi akan dibangun
menggunakan arsitektur clientserver. Pada awalnya dilakukan dengan desain sistem
menggunakan diagram UML. Desain sistem berupa diagram yang meliputi: use case diagram,
activity diagram, dan deployment diagram. Selain itu juga, dilakukan desain database, dan
desain user interface dari aplikasi.

5. Tahap uji coba fungsionalitas sistem dan kesesuaiannya dengan kebutuhan. Pada tahap ini
dilakukan pengujian/testing sistem dan analisis hasil pengujian. Proses eksekusi suatu
program, bila pengujian dilakukan secara sukses (sesuai dengan sasaran tersebut).

6. Setelah pengujian selesai maka langkah terakhir yang akan dilakukan adalah analisis dari
hasil pengujian beserta pemberian kesimpulan

Perancangan Aplikasi Android Berikut merupakan flowchart dasar proses program presensi
mahasiswa untuk sisi mahasiswa dan dosen menggunakan teknologi NFC yang
diterjemahkan ke dalam pemrograman java seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.6:
Gambar 3.6 Flowchart Dasar Alur Kerja Android 31 Keterangan gambar 3.6: Dosen
melakukan login pada aplikasi untuk dapat membuka aplikasi presensi mahasiswa. Setelah
berhasil dosen memilih mata kuliah dan kelas yang akan diajarkan. Kemudian mahasiswa
dapat melakukan presensi, pada proses ini akan dilakukan proses presensi oleh mahasiswa
menggunakan smartphone android yang sudah memiliki fitur NFC degan cara menempelkan
smartphone android pada tag RFID yang sudah disediakan di tiap-tiap kelas.

Kesimpulan
Analisis kuantitatif adalah penggunaan teknik matematika dan statistik untuk menilai
kinerja bisnis. Sebelum munculnya analisis kuantitatif, banyak direktur perusahaan
mendasarkan keputusan mereka pada pengalaman dan keberanian. Pemilik bisnis sekarang
dapat menggunakan metode kuantitatif untuk memprediksi tren, menentukan alokasi sumber
daya, dan mengelola proyek.

Teknik kuantitatif juga digunakan untuk mengevaluasi investasi. Sedemikian rupa,


organisasi dapat menentukan aset terbaik untuk diinvestasikan dan waktu terbaik untuk
melakukannya. Beberapa metode analisis kuantitatif antara lain analisis regresi,
pemrograman linier, dan penggalian data.

Daftar Pustaka

Sugiono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D", 2012, hal.298

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.

Zuldafial. 2012. Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Media Perkasa.

Anda mungkin juga menyukai