Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN 15:
ANALISIS DATA KUALITATIF

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu menguasai
dan mengelolah data kualitatif dalam riset pemasaran.

B. URAIAN MATERI
1. Jenis Analisis Kuantitatif

Analisis data ialah salah salah satu proses penelitian yang dilakukan
setelah semua data yang diperlukan didapat, kegunaannya ialah untuk
memecahkan masalah yang diteliti setelah diperoleh secara utuh. Ketepatan
dan keakurasian analisis dalam penggunaan alat analisis ini akan sangat
menentukan ketelitian dalam menarik suatu kesimpulan. Oleh sebab itu,
didalam kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak boleh untuk
diabaikan begitu saja dalam proses penelitian. Kesalahan dalam menentukan
alat analisis dapat berakibat fatal sehingga kesimpulan yang dihasilkan dalam
penelitian tersebut akan berdampak lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan
penerapan hasil penelitian selanjutnya. Dengan demikian, pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai teknik analisis sutuhnya diperlukan bagi
seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu memberikan
sumbangan/kontribusi untuk mengurai persoalan sekaligus hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik.


Biasanya analisis ini terbagi atas dua kelompok, antara lain:

a. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpulsebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya
berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata, artinya tidak
mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

ramalan, bahkan hingga menarik kesimpulan.


Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk penelitian yang sifatnya
penyidikan atau eksplorasi, misalnya keinginan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, keinginan untuk mengetahui
sikap guru terhadap berlakunya UU Guru dan Dosen, keinginan untuk
mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Jenis
Penelitian ini lazimnya hanya mencoba untuk mengungkap dan
mengambarkan hasil penelitiannya. Umumnya teknik statistik yang sering
digunakan oleh peneliti adalah statistik deskriptif. Teknik analisis statistik
deskriptif yang dapat digunakan antara lain:
1) Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan atau
tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui
kecenderungan hasil dari temuan penelitian, apakah masuk dalam
frekuensi rendah, sedang atau tinggi.
2) Penyajian data dalam bentuk visual(dapat dilihat dengan indra
pengelihatan) seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel(pie chart), dan diagram lambang.
3) Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
4) Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
5) Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range,
deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).
b. Statistik Inferensial

Jika dalam statistik deskriptif hanya bersifat menguraikan data, maka


dalam statistik inferensial sudah ada upaya untuk melakukan penarikan dan
membuat kesimpulan berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Lazimnya
analisa ini di ambil dari sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya
banyak, dan hasil analisa terhadap sampel tersebut akan digeneralisasikan
terhadap populasi secara keseluruhan. Oleh sebab itulah statistik inferensial
ini juga disebut dengan istilah statistik induktif. Berdasarkan jenisnya, statistik
inferensial terbagi kedalam dua bagian :
1) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah bagian analisis statistik yang berusaha untuk
mencari sebab akibat(kausalitas) antara dua buah variabel atau lebih.
Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:

a) Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.


b) Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Misalkan penelitian tentang hubungan sebab-akibat antara jumlah sales
dengan banyaknya penjualan. Jumlah sales diartikan sebagai variabel
bebas(X) atau independent varible dan banyaknya penjualan diartikan
sebagai variabel terikat(Y) atau Dependent Variable.
Contoh penelitian yang berupaya untuk mencari korelasi sebab-akibat
antar variabel di antaranya adalah:
a) Hubungan antara jumlah sales dengan banyaknya penjualan
perusahaan
b) Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar
dengan prestasi belajar
c) Hubungan penayangan media televisi terhadap minat belajar anak.

Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk


menganalisis korelasional, baik statistik parametrik maupun non-
parametrik. Penggunaan masing-masing teknik analisis ini sangat
bergantung pada jenis skala datanya. Skala data terdiri dari :

a) Data nominal, yaitu data kualitatif yang tidak memiliki tingkatan-


tingkatan. Contoh jenis kelamin, usia, asal daerah, pekerjaan orang
tua, kesukaan, dan sejenisnya.
b) Data ordinal, yaitu data kualitatif yang memiliki tingkatan-tingkatan,
seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking/peringkat
kelas, dan sejenisnya.
c) Data interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang berupa
angka-angka atau dapat diangkakan. Contoh penghasilan, prestasi
belajar, tinggi badan, tingkat kecerdasan, banyaknya penjualan,
dan sejenisnya.

Untuk menentukan jenis analisis korelasional yang cocok dalam


sebuah penelitian, terlebih dahulu kita harus lihat jenis data dari
variabel-variabel yang sedang diteliti. Sebagai panduan, tabel 1
disajikan berbagai jenis analisis korelasional berdasarkan skala
datanya.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Analisis Komparatif/komparasi
Analisis Komparatif/komparasi adalah teknik analisis statistik yang
bermaksud untuk membandingkan kondisi dua kelompok atau lebih.
Teknik analisis yang dipergunakan cukup banyak, penggunaan teknik
analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak-
sedikitnya jumlah kelompok. Jenis-jenis analisis komparasi dapat dilihat
pada Tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Jenis Analisis Korelasional Dilihat berdasarkan


Skala Data

Variabel dan Variabel Dependen/Terikat


Skala Data
Nominal Ordinal Interval

- Koefisien - Eta
Nominal

kontingen
Variabel Independen/Bebas

- Korelasi Serial
si
- Regresi dengan
variabel dummy

- Rank Spearman
Ordinal

- Tau Kendall

- - Korelasi product
Interval

Discrimina moment
ntAnalysis
- Korelasi parsial

- Korelasi semi parsial

- Analisis Regresi

Beberapa contoh hipotesis komparatif/komparasi di antaranya


adalah Perbedaan kualitas pelayanan antara toko A dan B
a) Perbedaan minat mahasiswa terhadap profesi guru/pengajar
ditinjau dari status sosialekonomi orang tua
b) Perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara yang diajarkan
dengan metode konvensional dengan metode CTL

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

c) Perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah


mengikutipelatihan AMT

Selain teknik analisis di atas, setidaknya terdapat dua kelompok


analisis statistik dilihat dari bentuk parameternya, yakni statistik
parametrik dan non-parametrik. Yang dimaksud statistik parametrik
adalah analisis statistik dimana pengujiannya menetapkan prasyaratan-
prasyaratan terbatas pada wujud distribusi parameter atau populasinya,
seperti databerskala interval dan normal berdistribusi. Sedangkan yang
dimaksud statistik non-parametrik adalah analisis statistik yang tidak
menetapkan prasyaratan-prasyaratan tersebut. Oleh sebab itu, agar
dapat menggunakan teknik statistik parametrik yang harus dilihat terlebih
dahulu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

Tabel 2. Jenis Analisis Komparasi Dilihat dari Jumlah Kelompok

Jumlah Variabel yang diuji


Kelompok
Nominal Ordinal Interval

- Kai Kuadrat - Mann-Whitney U - Separate t-test


Independen

- Kolmogor - Kolmogorov - Pooled t-test


ov- -Smirnov
2 Kelompok

Smirnov
- Kai Kuadrat

- Wilcoxon -
Correlated

Paired/corelated
- McNemar
t-test
- Sign Test

- Kai Kuadrat - Kruskall-Wallis - Analisis Varians


Independen
Lebih dari 2 Kelompok

(ANAVA)
- Kolmogor - Uji Median
ov-
- Kai Kuadrat
Smirnov

- ANAVA repeat
Correlated

- Friedman
measures
- Kendall's W
- Cochran's Q

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu


dalam penggunaan teknik statistik di antaranya:

a) Sampel diambil melalui acak/random dari populasi.

b) Data berskala interval atau data bersifat kuantitatif.

c) Data berdistribusi normal, artinya data yang didapat memiliki


distribusi berupa distribusi normal. Pengujiannya ialah dengan
dilakukan penggunaan Kai Kuadrat, Kolmogorov-Smirnov, Lilieford
Test, Skewness dan Kurtosis, atau Jarque-Bera Test.

d) Adanya hubungan linear/garis lurus antara variabel


bebas(independen) dengan variabel terikatnya(dependent), artinya
hubungan antara variabel bebas(independen) dan
terikat(dependent) bersifat linear/garis lurus, bukan kuadratik, kubik
atau yang lainnya. Uji cobanya dapat dilakukan dengan
menggunakan uji F Tuna Cocok (Lack of Fit Test) atau uji
polinomial.

e) Tidak terjadi heterosedastisitas, maksudnya jenis kesalahan yang


diperoleh dari sebuah persamaan regresi tersebut haruslah
berkarakter homogen/sama untuk setiap nilai X. Uji cobanya dapat
dilakukan dengan penggunaan Park Test, Glesjer Test, Bartlett
Test, Rho Spearman, dan Goldfield & Quant.

f) Tidak terjadi kolinearitas/multikolinearitas, artinya tidak terjadi


korelasi/timbal-balik yang terlalu tinggi antar variabel
bebas(independen). Pengujian dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis korelasi/regresi, Tolerance, dan
VIF(Variance Inflation Factor).

g) Tidak terjadi otokorelasi, artinya kesalahan yang terjadi murni


berasal dari garis regresi dan bukan dari kesalahan atas
pengamatan lain. Pengujiannya adalah Durbin- Watson Test.

h) Ada homogenitas varians, maksudnya ialah varian antara kelompok


yang satu dengan kelompok yang lainnya haruslah bersifat
homogen atau sama. Uji cobanya dapat dilakukan dengan Bartlett
Test, Cochran, F Max Hartley, atau Levene Test.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

i) Ada homogenitas regresi, artinya koefisien garis regresi antar


kelompok haruslah bersifat homogen atau sama. Uji cobanya dapat
dilakukan dengan uji F untuk kesamaan koefisien regresi.

Tidak semua teknis statistik parametrik harus memenuhi semua


persyaratan di atas, namun jenis teknik analisis ini tentunya memiliki
persyaratan/ketentuan yang berbeda. Beberapa ketentuan yang harus
dipenuhi untuk masing-masing jenis teknik analisis dapat dilihat pada
Tabel 3.

Tabel 3. Prasyarat/ketentuan dalam Penggunaan Teknik Analisis


Parametrik

Jenis Alat Analisis Persyaratan Nomor

1. Korelasi dan regresi linear sederhana *) 1, 2, 3, 4, dan 5

2. Korelasi dan regresi linear ganda *) 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

3. Uji t dan ANAVA 1, 2, 3, dan 8

4. Analisis Kovarians (ANAKOVA) 1, 2, 3, 8, dan 9

*) Untuk data yang bersifat time series ditambah syarat nomor

2. Melakukan Konsep Dasar Pengujian Hipotesis

Statistik hipotesis adalah sebagai pernyataan statistik tentang parameter


populasi. Statistik ialah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel/rata-rata

s : simpangan baku

s² : varians

r : koefisien korelasi

Parameter ialah ukuran-ukuran yang bersentuhan dengan populasi µ : rata-rata

σ : simpangan baku

σ² : varians

p : koefisien korelasi

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Artinya hipotesis adalah perkiraan(perhitungan kasar) pada parameter


populasi dari data sampel yang diperolah. Penelitian didasarkan pada data
populasi atau sampling total pengujian hipotesis statistik. ada dua perbedaaan
yang mendasar dari pengertian hipotesis yaitu berdasarkan statistik dan
penelitian. Dalam penelitian, hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diteliti. Menurut deskriptif dalam statistik, penelitian
berdasarkan pada populasi. menurut deskriptif dalam penelitian menunjukkan
tingkat perluasan, yang berarti menanyakan variabel mandiri.

Dalam statistik dan penelitian ada dua macam hipotesis, antara lain:

a. Hipotesis nol(H=0). Artinya tidak terdapatnya perbedaaan antara parameter


dengan statistik atau tidak adanya perbedaan ukuran populasi dan ukuran
sampel.
b. Hipotesis alternatif(H≠0). Artinya terdapat adanya perbedaan antara data
populasi dengan data sampel.
a. Tiga Bentuk Rumusan Masalah
1) Hipotesis Deskriptif
Ialah suatu dugaan nilai vaiabel mandiri yang tidak adanya
perbandingan, pengaruh, atau hubungan. Dalam membuat hipotesis
statistik, antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif selalu
berpasangan, jika salah satu ditolak maka yang lain diteima sehingga
di temukan keputusan.
2) Hipotesis Komparatif
Ialah kenyataan perbandingan yang memperlihatkan perkiraan nilai
dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
3) Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Ialah suatu pemberitahuan yang memperlihatkan perkiraan adanya
hubungan antara dua variabel atau lebih.
a. Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada penaksiran parameter populasi


berdasarkan data sampel. Ada dua cara untuk menafsirkan, antara lain. a
point estimate dan interval estimate. dimana a point estimate ialah suatu
perkiraan berdasarkan satu nilai data sampel, sedangkan interval estimate
ialah perkiraan parameter populasi berdasarkan nilai interval dan data sampel.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

b. Dua Kesalahan Dalam Pengujian Hipotesis

Terdapat dua kesalahan dalam parameter populasi berdasarkan data sampel,


antara lain.

1) Kesalahan tipe I ialah, jika hipotesis nol yang benar (seharusnya


diterima). Tingkat kesalahan dinyatakan dengan alpha.

2) Kesalahan tipe II ialah, jika hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).


Tingkat kesalahan dinyatakan dengan betha.

Adapun contoh untuk hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:

a) Ha : b1 ≠ 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk
terhadap keputusan pembelian produk fashion pria pada
Monochrome Store Cimone Tangerang secara parsial.
b) Ha : b2 ≠ 0,
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian produk fashion pria pada Monochrome Store
Cimone Tangerang secara parsial.
c) Ha : b1 + b2 ≠ 0,
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian produk fashion pria pada
Monochrome Store Cimone Tangerang secara simultan.
d) Ho : b1 = 0,
Diduga tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk terhadap keputusan pembelian produk fashion pria pada
Monochrome Store Cimone Tangerang secara parsial.
e) Ho : b2 = 0,
Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga
terhadap keputusan pembelian produk fashion pria pada
Monochrome Store Cimone Tangerang secara parsial.
f) Ho : b1 + b2 = 0
Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk fashion pria
pada Monochrome Store Cimone Tangerang secara simultan.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

3. Mengetahui Chi Square (X 2)

Chi Square atau disebut juga Kai Kuadrat. Chi Square adalah jenis uji
komparatif non-parametris yang dilakukan terhadap dua variabel, di mana skala
data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel
dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan mengacu bahwa
harus digunakan uji pada derajat yang terendah).

a. Jenis Uji Chi Square

Rumus chi square sebetulnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel
kontingensi bentuk 2x2, maka rumus yang dipergunakan adalah “koreksi
yates”. Apabila tabel kontingensi 2x2 seperti di atas, akan tetapi tidak
memenuhi prasyarat, yaitu adanya cell dengan frekuensi harapan kurang dari
5, maka harus diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”.

Di pertemuan ini, akan berfokus pada rumus untuk tabel kontingensi lebih dari
2x2, yaitu rumus yang dipergunakan adalah “Pearson”

Rumus Pearson Chi Square

Rumus Chi Square Tersebut adalah:

Rumus Uji Chi Square

Agar mudah memahami apa itu “cell”, dapat dilihat dari tabel yang tertera di
bawah ini:

Tabel Kontingensi Chi Square

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tabel di atas, terdiri dari 6 cell, yaitu cell a, b, c, d, e dan f. Kita gunakan
penelitian dengan contoh judul “Perbedaan Pekerjaan Berdasarkan
Pendidikan”, maka kita gunakan data sebagai berikut :

Contoh Tabulasi Untuk Uji Chi Square

Dari data di atas, di dalam tabel kontigensi maka dapat kita


kelompokkan. Karena variabel pendidikan memiliki 3 kategori dan variabel
pekerjaan memiliki 2 kategori, maka tabel kontingensi yang dipakai adalah
tabel 3 x 2. Maka hasil kontigensinya sebagai berikut:

Contoh Tabel Kontigensi Chi-Square

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) Rumus Chi Square

Dari tabel di atas, kita inventarisir per cell untuk mendapatkan nilai frekuensi
kenyataan, sebagai berikut:

Contoh Perhitungan uji Chi Square

Membuat Frekuensi Kenyataan (F0) dengan Rumus Chi Square

Tahap selanjutnya ialah menghitung nilai frekuensi harapan per cell, adapun
rumus menghitung dari frekuensi harapan sebagai berikut:

Fh= (Jumlah Baris/Jumlah Semua) x Jumlah Kolom

1) Fh cell a = (20/60) x 26 = 8,667

2) Fh cell b = (20/60) x 34 = 11,333

3) Fh cell c = (24/60) x 26 = 10,400

4) Fh cell d = (24/60) x 34 = 13,600

5) Fh cell e = (16/60) x 26 = 6,933

6) Fh cell f = (16/60) x 34 = 9,067

Maka, tahap selanjutnya, kita masukkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Contoh FH Hitungan Rumus Chi Square

Membuat Kuadrat Frekuensi Kenyataan Rumus Chi Square

Tahap berikutnya adalah menghitung Kuadran dari Frekuensi


Kenyataan dikurangi Frekuensi Harapan per cell.

1) Fh cell a = (11 – 8,667)2 = 5,444

2) Fh cell b = (9 – 11,333)2 = 5,444

3) Fh cell c = (8 – 10,400)2 = 5,760

4) Fh cell d = (16 – 13,600)2 = 5,760

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

5) Fh cell e = (7 – 6,933)2 = 0,004

6) Fh cell f = (9 – 9,067)2 = 0,004

Maka dapat di lihat hasilya pada tabel di bawah ini:

Tabel Hitung Chi-Square

Hitung Nilai Chi Square

Selanjutnya, Kuadran dari Frekuensi Kenyataan dikurangi Frekuensi


Harapan per cell lalu dibagi frekuensi harapannya:

1) Fh cell a = 5,444/8,667 = 0,628

2) Fh cell b = 5,444/11,333 = 0,480

3) Fh cell c = 5,760/10,400 = 0,554

4) Fh cell d = 5,760/13,600 = 0,424

5) Fh cell e = 0,004/6,933 = 0,001

6) Fh cell f = 0,004/9,067 = 0,000

Slanjutnya, dari nilai di atas, semua ditambahkan(+), maka itulah nilai chi
square hitung. Lihat Tabel di bawah ini:

Maka Nilai Chi-Square Hitung adalah sebesar: 2,087.

Chi Square Hitung dan Chi Square Tabel

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Untuk menjawab dari hipotesis, maka bagian chi-square hitung dan chi-square
tabel pada derajat kebebasan atau degree of freedom (DF) tertentu dan juga
taraf signifikansi tertentu. Jika chi-square hitung >= chi-square tabel, maka
perbedaan/selisih akan bersifat signifikan, artinya H0 ditolak atau H1 diterima.

DF(degree of freedom) pada contoh di atas adalah 2. Di dapat dari rumus ->
DF = (r – 1) x (c-1) di mana: r = baris. c = kolom. Pada contoh di atas, r atau
baris ada 3 sedangkan c atau kolom ada 2, sehingga DF = (2 – 1) x (3 -1) = 2.
Apabila batas signifikansi yang digunakan adalah 95% maka batas kritis 0,05
pada DF nya 2, nilai chi-square tabel sebesar = 5,991.

Karena 2,087 < 5,991 artinya perbedaan tidak signifikan, maka H0 diterima
atau H1 ditolak. Untuk mendapatkan nilai seluruh Chi-Square Tabel.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Jelaskan yang dimaksudkan dengan penelitian kuantitatif ?


2. Terangkan ada berapa jenis Analisis penelitian kuantitatif ?
3. Berikan penjelasannya mengenai persyaratan-persyaratan yang biasanya harus
dipenuhi dalam penggunaan teknik statistik parametrik ?
4. Berikan contoh dari tiga bentuk rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif ?
5. Berikan penjelasan mengenai dua kesalahan dalam parameter populasi
berdasarkan data sampel ?
6. Berikan contoh dalam pembuatan hipotesis dalam penelitian kuantitatif ?
7. Jelaskan apa yang dengan chi square ?
8. Berikan penjelasannya mengenai fungsi chi square dalam penelitian kuantitatif ?
9. Berikan penjelasanya mengenai jenis chi square untuk penelitian ?
10. Buatlah contoh perhitungan chi square ?

D. REFERENSI

Ali, Hasan. (2017). Marketing Edisi Baru. Yogyakarta. Media Pressindo. Algifari
(2014). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Alma, Buchori. (2016) Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa, Bandung: CV.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Alfabetha.

Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ghozali. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:


Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, I. (2017). Analisis Multivariate dan Ekonometrika dengan Eviews.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

J. Supranto (2016) Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2: Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principles of Marketing, 15th Edition,
Pearson Education Limited.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong terjemahan Bob Sabran. 2014. Principles of
Marketing, 12th Edition Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip and Gary Amstrong diahli bahasakan oleh Benjamin Molan. 2012.
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller. 2016. Marketing Management, 14th Edition, Pearson
Education Limited.

Kotler, Philip dan Keller, terjemahan Bob Sabran. 2016. Manajemen Pemasaran,
Edisi 14 Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.

Malhotra. (2009). Riset Pemasaran:Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT.


Indeks.

Malhotra, Naresh K., and David F. Birks. 2012. Marketing Research: An Applied
Approach 3rd European Edition. Harlow, England: Prentice-Hall.

Simamora, B. (2014). Pemasaran Strategik. Tanggerang: Penerbit Universitas


Terbuka.

Sedjati, R. S. (2018). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Deepublish.

(2015). Konsep Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R & D,


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta,


Bandung.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Kualitatif. Buku Ajar Perkuliahan UPI.

Sofjan Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Rajawali,


Jakarta

Solomon, Michael. R. 2015. Consumer Behavior: Buying, Having and Being, 11th
Edition, New Jersey: Prentice-Hall.

Tjiptono,Fandi. (2017). Strategi Pemasaran: Prinsip Dan Penerapan.


Yogyakarta: Andi

Uyung Sulaksana. 2007. Integrated Marketing Communications, Pustaka Pelajar,


Jakarta.

V. Wiratna Surjarweni. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Pustaka


Baru Press, Yogyakarta.

Yazid (2016) Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Yogyakarta:
PT. Ekonisia.

(Kris Dipayanti, 2018) Pengaruh Promosi Penjualan dan Personal Selling Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Giant Extra Pamulang

Riset Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai