penggemar beratnya
2 Salah satu alasan saya tetap tertarik pada SKS karena saya dapat 1 2 3 4 5
lari sesaat dari masalah hidup
3 SKS sangat sempurna dalam segala hal 1 2 3 4 5
4 Saya dan SKS memiiki hubungan spesial yang tidak dapat 1 2 3 4 5
dijelaskan dengan kata-kata
5 Mengetahui SKS berarti mencintainya 1 2 3 4 5
6 Ketika sesuatu yang buruk terjadi pad SKS saya merasa seperti itu 1 2 3 4 5
terjadi juga pada saya
7 Ketika SKS gagal atau kehilangan sesuatu, saya juga akan 1 2 3 4 5
merasakan hal yang sama
8 Keberhasilan SKS adalah kesuksesan saya juga 1 2 3 4 5
9 Saya menganggap SKS sebagai jodoh saya. 1 2 3 4 5
10 Ketika SKS meninggal (atau sudah meninggal) saya akan merasa 1 2 3 4 5
(atau saya merasa) ingin mati juga
11 Jika seseorang memberi saya beberapa ribu dolar untuk dihabiskan 1 2 3 4 5
sesuka saya, saya akan mempertimbangkan membelanjakannya
untuk barang pribadi (seperti serbet atau piring kertas) yang pernah
digunakan oleh SKS
12 Ketika sesuatu yang baik terjadi pada SKS saya merasa seperti itu 1 2 3 4 5
terjadi pada saya
13 Saya terobsesi dengan detail kehidupan SKS 1 2 3 4 5
14 Saya memiliki gambar dan/atau suvenir SKS yang selalu saya 1 2 3 4 5
simpan di tempat yang persis sama
15 Saya suka berbicara dengan orang lain yang mengagumi SKS. 1 2 3 4 5
Mengikuti berita tentang SKS adalah kegiatan yang menghibur.
16 Mengikuti berita tentang SKS adalah kegiatan yang menghibur 1 2 3 4 5
Disarankan oleh: Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L.E., Houran, J. & Ashe, D.
(2006). Extreme celebrity worship, fantasy proneness and dissociation: Developing the
measurement and understanding of celebrity worship within a clinical personality context.
Personality and Individual Differences, 40, 273-283.
Keterangan:
SKS = Selebriti Kesukaan Saya
Skala berikut dalam menanggapi item :
5 = Sangat Setuju;
4 = Setuju;
3= Tidak yakin atau netral
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
Blue Print Tryout Skala Celebrity Worship
2 Intense-Personal 1, 2, 3, 6, 8, 9(f), 16
10(f), 11, 12, 14,
16, 18, 24, 28,
32(f), 33
Total 34
No Pernyataan STS TS S SS
1 Setiap tingkah laku yang kita lakukan, akan
dipertanggungjawabkan keada Allah SWT
2 Ketika berada dalam kondisi sulit, saya berdoa
kepada Allah, karena dialah yang maha kuasa
3 Saya yakin dengan melakukan usaha yang maksimal,
saya mampu mengubah takdir saya
4 Saya senang membaca ramalan zodiak tentang karir,
keuangan, dan percintaan, karena ha tersebut sering
sesuai dengan kondisi saya
5 Saya melaksanakan puasa ramadhan sebagai
kewajiban dalam agama saya
6 Saya sering membaca Al-Qur’an
7 Saya melewatkan shalat ashar karena sedang ujian
tengah semester
8 Saya tertidur lelap hingga pagi sehingga tidak
melaksanakan shalat subuh
9 Saya merasakan kedamaianketika beribadah karena
menjadi dekat dengan Allah SWT
10 Saya senang melakukan shalat Tahajjud karena
seakan-akan dapat berkomunikasi dengan-Nya
11 Saya mengetahui bahwa bank konvensional memiliki
riba, namun saya tetap menjadi nasabahnya
12 Qadha puasa merupakan hal yang wajib saya lakukan
13 Saya menutup aurat ketika sudah akhil baligh
14 Saya tidak membayar hutang saya senilai Rp. 1000
karena orang tersebut pasti sudah mengikhlaskannya
15 Ketika di dzholimi orang lain, saya tidak akan
memaafkannya jika orang tersebut tidak meminta
maaf
16 Membaca Al-Fatihah adalah hal yang wajib bagi
kesempurnaan shalat
17 Saya mengetahui bahwa Al-Qur’an terdiri atas 144
surah
18 Saya melaksanakan shalat sunnah rawatib ba’da
Ashar sebanyak dua rakaat
Dimensi Komitmen Beragama yang diungkapkan oleh Glock & Stark dalam buku Suroso
(1995) adapun dimensi tersebut adalah:
Religious belief (the ideological dimension) atau disebut juga dengan dimensi
keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatik
dalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka.
Meskipun harus diakui setiap set keyakinan yang berbeda secara doktriner dengan agama
lainnya, bahkan untuk agama saja terkadang paham yang berbeda dan tidak muncul
berlawanan. Pada dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya ketidakpatuhan
terhadap setiap pengikutnya. Dalam begitu adapun agam yang dianut oleh seseorang,
makna yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi aturan agama yang berlaku
dalam ajaran yang dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktrin yang harus
ditaati oleh Penganut agama (Suroso, 1995).
Yaitu sejauh mana seseorang sesuai dengan ajaran agamanya. Dari kelima aspek
Komitmen Beragama diatas, semakin tinggi penghayatan dan pelaksanaan seseorang
terhadap kelima dimensi tersebut, maka semakin tinggi tingkat Komitmen Beragamanya.
Tingkat Komitmen Beragama seseorang akan dari sikap dan perilakunya sehari-hari yang
mengarah pada perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama. Dimensi konsekuensial
yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran-
ajaran agamanya dalam kehidupan sosial, misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya
sakit, membantu orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya (Suroso,
1995). dalam Islam, dimensi ini dapat diwujudkan dengan melakukan perbuatan atau
perilaku yang baik sebagai amalan sholeh sebagai muslim, yaitu meliputi perilaku suka
menolong, menolong, berderma, mensejahterakan dan menumbuh kembangkan orang
lain, kebenaran dan keadilan, jujur, jujur, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat,
tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak meminum minuman yang memabukkan,
mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidup sukses
menurut Islam dan sebagainya (Suroso, 1995).
DAFTAR PUSTAKA
Glock, C. Y & Stark, R (1995). American Piety: The Nature Of Religious Commitment.
Berkeley: University of california Press