Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PELAYANAN PPI

RUMAH SAKIT GADING MEDIKA


Jl. Citandui No. 34 Lingkar Barat Kota Bengkulu 38221
Telp. (0736) 5500938 e-mail : rsgadingmedika805@gmail.com

TAHUN 2019

0
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di dalam kegiatan sehari hari dalam melakukan aktifitas, kita sering tidak menduga akan
mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum
menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik
atau kantor). Di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.
Masyarakat sering menyepelehkan faktor-faktor tertentu karena mereka belum mendapat
kecelakaan itu sendiri, sehingga di perlukan cara untuk mencegah agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diinginkan. Selain pemberian peringatan diri dan pengertian kepada
masyarakat, tentu di butuhkan alat penunjang untuk mengurangi resiko terjadi kecelakaan. Di
sini lah alat pelindung diri (APD) dibutuhkan. Secara umum APD adalah salah satu usaha
yang dapat mencegah kecelakaan guna memberi perlindungan kepada masyarakat.
Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Meskipun alat ini lebih sering di gunakan di tempat
kerja, namun dibutuhkan pula melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari. APD tidak
mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan yang terjadi.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. APD juga merupakan kelengkapan yang wajib di gunakan saat
bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
disekelilingnya

B. RUANG LINGKUP ALAT PELINDUNG DIRI


Ruang lingkup alat pelindung diri antara lain:
1. Alat-alat pelindung diri
2. Manfaat Alat Pelindung Diri
3. Cara memilih alat pelindung diri.

C. TUJUAN DAN MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Untuk melindungi seluruh tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya dan
mengurangi resiko tertular nya penyakit.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI
Beberapa pengertian Alat Pelindung Diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang
disekelilingnya.
Alat pelindung diri dipakai sebagai upaya terahir dalam usaha melindungi tenaga kerja,
pelengkapan pelindung pribadi termasuk semua pakaian dan aksesoris pekerja lain yang
dirancang untuk menciptakan sebuah penghalang terhadap bahaya tempat kerja

B. Tujuan
Melindungi kulit dan anggota tubuh petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis
cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien.

C. Jenis Alat Pelindung


1. Sarung Tangan
2. Masker
3. Kaca Mata / Pelindung Wajah
4. Baju / Apron
5. Sepatu Karet / Bot
6. Topi

D. Pengertian
A. Sarung Tangan
1. Tujuan Penggunaan
Melindungi tangan dari kontak dengan darah ,semua jenis cairan tubuh, sekret,
eksreta ,kulit yang tidak utuh, selaput lendir, pasien dan benda yang terkontaminasi.
Jenis sarung tangan :
a. Sarung tangan bersih
b. Sarung tangan steril
c. Sarung tangan rumah tangga
2. Indikasi Pemakaian Sarung Tangan
Harus dipakai pada saat melakukan tindakan yang kontak atau diperkirakan akan
terjadi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh,
selaput lendir pasien, dan benda yang terkontaminasi
3. Prosedur Pemakaian Sarung Tangan
a. Lepaskan semua acesoris
b. Cuci tangan
c. Pakai sarung tangan pada kedua tangan
d. Ganti sarung tangan bila tampak rusak/bocor
e. Segera lepas sarung tangan jika telah selesai tindakan
f. Buang sarung tangan ke tempat pembuangan sampah sesuai prosedur
2
g. Cuci tangan
4. Hal yang harus diperhatikan pada penggunaan Sarung Tangan
a. Jauhkan sarung tangan dari wajah
b. Cuci tangan sebelum memakai dan sesudah melepaskan sarung tangan
c. Gunakan sarung tangan berbeda untuk setiap pasien
d. Hindari jamahan pada benda-benda lain
e. Uji kebocoran saat proses pencucian
f. Teknik memakai dan melepaskan sarung tangan harus dipahami.
5. Bagaimana Cara Penggunaan APD Secara Aman
a. Jauhkan sarung tangan dari wajah
b. Ganti sarung tangan bila terlihat robek lakukan cuci tangan sebelum menggunakan
sarung tangan yang baru
c. Batasi sentuhan dengan area permukaan dan sekitarnya.
B. Pelindung Wajah
1. Tujuan
Melindungi selaput lendir, hidung, mulut, dan mata.
2. Jenis Alat yang Digunakan
a. Masker
b. Kaca Mata
c. Visor
3. Bagaimana Mengukur Kualitas Masker Bedah.
a. Fluid Resistance
Adalah standar wajib untuk masker sebagai alat pelindung diri (APD) OSHA
mewajibkan masker tidak dapat ditembus oleh darah atau material lain yang dapat
menimbulkan infeksi kepada pengguna kulit, mata, mulut, membran mukosa
melalui splash, spray atau spatter.
Metode test menurut FDA, OSHA meliputi :
1) Fluid Resistance
2) Fluid Block
3) Fluid Proof
4) Fluid Impervious
5) Fluid Barrier
6) Fluid Shield
Apa yang membuat masker tahan cairan/Fluid Resistant ? Lapisan di dalam
masker harus mempunyai tekanan permukaan di bawah 42 dynes/cm, karena
tekanan permukaan darah adalah 42 dynes/cm dan tekanan permukaan air adalah
72 dynes/cm. Agar lapisan masker memiliki aktifitas wáter reppelent maka energi
permukaan masker harus dibawah 42 dynes/cm
Bahan yang digunakan adalah microperforated plastic film. Teknik
pengukurannya harus berdasarkan standar dari American Society for Testing and
Materials (ASTM).
b. Filtration Efficiency

3
Bacterial filtration efficiency (BFE), test ini dapat menyaring partikel 0,5
mikron – 11 mikron (umumnya 4-5 mikron).
Misalkan Staphilococcus aureus berukuran partikel 3,2 mikron, bahan yang
dipakai adalah synthetic non-woven filter.
C. Penutup Kepala
1. Tujuan
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi
kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien.
D. Gaun / Baju Pelindung
1. Tujuan
Melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan
tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
2. Jenis :
a. Gaun pelindung tidak kedap air
b. Gaun pelindung kedap air
c. Gaun steril
d. Gaun non steril
E. Sepatu Pelindung
1. Tujuan
Melindungi kaki petugas dari tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya
dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat
kesehatan.
2. Jenis
Sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki.
3. Persiapan
a. Alat pelindung diri sebaiknya selalu tersedia disetiap ruangan dalam keadaan
siap pakai.
b. Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah untuk setiap pasien.
c. Setiap alat pelindung terkontaminasi harus disingkirkan dan segera diganti.
d. Alat kantor ditempatkan dalam tempat penampungan sementara tanpa
mencemari lingkungan.
e. Alat tersebut diproses dengan proses dekontaminasi : pencucian dan sterilisasi
atau dibuang.

4. Pemilihan Alat Pelindung Sesuai Jenis Pajanan

Jenis Pajanan Contoh Pilihan Alat Pelindung


Resiko rendah :  Injeksi  Sarung tangan tidak
 Kontak  Perawatan luka ringan esencial
dengan Kulit
 Tidak terpajan
darah
4
langsung
Resiko sedang :  Pemeriksaan pelvis  Sarung tangan
 Kemungkinan  Insersi IUD  Mungkin perlu apron
terpajan darah  Melepas IUD atau gaun pelindung
namun tidak  Pemasangan kateter
ada cipratan intravena
 Pemasangan
spesimen
laboratorium
 Perawatan luka berat
 Ceceran darah
Resiko tinggi :  Tindakan bedah  Sarung tangan
 Kemungkinan mayor ganda
terpajan darah  Bedah mulut  Apron
dan  Persalinan pervagina  Baju pelindung
kemungkinan  Kaca mata
 
 
 terciprat  pelindung
 Perdarahan  Masker
massif  Sepatu bot

5. Manfaat Alat Pelindung terhadap Pasien maupun Petugas Kesehatan


Alat Pelindung Terhadap Pasien Terhadap Petugas
Kesehatan
Sarung tangan Mencegah kontak Mencegah kontak tangan
mikroorganisme yang petugas dengan darah cairan
terhadap pada tangan tubuh penderita lainnya,
petugas kesehatan kepada selaput lendir, kulit yang
pasien. tidak utuh atau alat
kesehatan/permukaan yang
telah terkontaminasi.
Masker Mencegah kontak droplet Mencegah membran mukosa
dari mulut dan hidung petugas kesehatan (hidung
petugas kesehatan yang dan mulut) kontak dengan
mengandung percikan darah atau cairan
mikroorganisme dan terpecik tubuh penderita.
saat bernapas bicara atau
batuk kepada pasien.
Kaca mata pelindung Mencegah membran mukosa
petugas kesehatan kontak
dengan percikan darah atau
5
cairan tubuh penderita.
Tutup kepala Mencegah jatuhnya
mikroorganisme dari rambut
dan kulit kepala petugas
kedaerah steril
Jas dan celemek Mencegah kontak Mencegah kulit petugas
plastic mikroorganisme dari tangan, kesehatan kontak dengan
tubuh dan pakaian petugas percikan darah atau cairan
kesehatan kepada pasien tubuh penderita.
Sepatu pelindung Sepatu yang bersih Mencegah permukaan kaki
mengurangi kemungkinan oleh benda tajam yang
terbawanya mikroorganisme terkontaminasi atau terjepit
dari ruangan lain atau luar benda berat (misalnya
ruangan. mencegah luka karena
menginjak benda tajam atau
kejatuhan alat kesehatan)
dan mencegah kontak
dengan darah dan cairan
tubuh lainnya

6. Catatan
a. Masker harus menutupi hidung dan mulut, sampai ke pipi dan bawah dagu.
b. Celemek/gaun pelindung kedap air harus dipakai dibawah gaun pelindung pada
prosedur yang mungkin kontak dengan darah dan cairan tubuh yang banyak
(misalnya bedah sesar).
c. Sepatu pelindung harus digunakan selama di dalam ruang operasi dan tidak boleh
dipakai keluar. Bisa digunakan boot dari bahan kulit atau plastik, sepatu harus bersih
dan sepenuhnya menutup kaki sehingga dapat melindungi petugas kesehatan.
Sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak dianjurkan.

BAB III
6
Kesimpulan dan saran

A. KESIMPULAN
Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting dan di perlukan oleh pegawai, karyawan, atau
siapapun yang memiliki resiko dlam bekerja, oleh karena itu APD harus benar-benar
dipelajari dan dipahami baik dalam penggunaanya ataupun pemeliharaannya agar APD biar
berfungsi dengan baik.

B. SARAN
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat Pelindung Diri
2. Penyuluhan alat pelindung diri kepada semua tenaga kerja
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja
4. Pemantauan terhadap Alat Pelindung Diri harus rutin dilakukan

7
PENUTUP

Sebagai bagian integral masyarakat indonesia, Rumah Sakit Gading Medika, sebagai
anggota kesehatan ikut serta dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan
penyelaras diri, saling melengkapi dan memberikan sumbangan dalam bidang tersebut.

Buku pedoman APD di Rumah Sakit Gading Medika merupakan pedoman bagi para
petugas rumah sakit, dokter dan pasien dalam menjalankan tugas.

Buku pedoman APD di Rumah Sakit Gading Medika berupaya mendorong perawat
maupun petugas lain nya untuk senantiasa bersikap hati-hati dalam menjalankan tugasnya dan
makin memperbesar semanagat dan meningkatkan pelayanan.

Bengkulu, 2019

Ketua PPI

dr. Tia Mardiati


NIK.01.9319002

8
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................1
B. RUANG LINGKUP ALAT OELINDUNG DIRI................................2
C. TUJUAN DAN MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD)..........2

BAB II. PEMBAHASAN


A. DEFENISI....................................................................................3
B. TUJUAN.......................................................................................3
C. JENIS ALAT PELINDUNG...........................................................3
D. PENGERTIAN..............................................................................3

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN............................................................................9
B. SARAN.......................................................................................9

9
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun pedoman APD di Rumah
Sakit Gading Medika.

Dalam menjalan khan pelayanan kesehatan perlu di tetapkan landasan hukum untuk
menjadi pedoman bagi para pekerja di rumah sakit, maka perlu ditetapkan suatu buku pedoman
perawat dan karyawan lain nya mengenai APD yang berkaitan dalam melaksanakan tugas.

Buku pedoman APD ini kami susun secara sederhana serta kami sesuaikan dengan
standar yang di tetapkan, guna mendukung pelayanan di rumah sakit secara efektif dan juga
sebagai pertanggung jawabban serta pelaporan rumah sakit.

Kami menyadari bahwa buku pedoman APD ini jauh dari kesempurnaan nya bila
dibandingkan dengan perkembangan.

Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Bengkulu, 2019
Tim Penyusun

10

Anda mungkin juga menyukai