Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Komite medik adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite medik adalah wadah profesional
medis yang keanggotaannya berasal dari ketua kelompok staf medis atau yang mewakili.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 yang dimaksud
dengan komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
Fungsi, peran dan wewenang komite medik adalah menegakkan etika profesi medis dan mutu
pelayanan medis berbasis bukti. Komite medik merupakan satu-satunya organisasi formal yang
menghimpun, memformulasikan, dan mengkomunikasikan pendapat dan kehendak seluruh staf
medis yang berkaitan dengan profesi medis di rumah sakit.

Komite medik mempunyai otoritas tertinggi di dalam pengorganisasian staf medis di


dalam struktur organisasi rumah sakit. Komite medik berada di bawah Direktur Rumah Sakit.
Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis di rumah sakit.
Komite medik RS Gading medika adalah organisasi non struktural untuk tenaga medis (dokter
dan dokter gigi) yang memberikan pelayanan klinik langsung kepada pasien. Komite medik RS
Gading medika berada langsung dibawah direktur dan bertanggung jawab kepada direktur.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komite medik adalah perangkat RS untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di
RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola klinis) merupakan sistem mutu
yang dikembangkan sejak era 1990-an. Dengan sistem ini masyarakat dijamin akan mendapatkan
pelayanan klinis yang terbaik. Indonesia masalah tata kelola klinis diatur dalam Undang-Undang
No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Aturan pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri
Kesehatan No 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit.
Komite medik bertanggung jawab dalam melakukan kredensial bagi seluruh staf medis
yang melakukan pelayanan medis, menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi, membantu
direktur menyusun medical staff by law dan memantau pelaksanaannya, menyusun kebijakan
dan prosedur etiko legal, meningkatkan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medik dan melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
medis, kasus bedah, penggunaan obat, farmasi, terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan
rekam medis, mortalitas dan morbiditas, medical review/ peer review/ audit medis melalui

pembentukan sub komite (Permenkes RI No 755Tahun 2011).

Komite medik adalah wadah profesional di Rumah Sakit yang merupakan otoritas
tertinggi dalam organisasi staf medis. Komite medik berfungsi membantu rumah sakit dalam
mengawal mutu layanan kesehatan berbasis keselamatan pasien. Komite medis pembentukannya
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur dan bertanggung jawab langsung kepada direktur
(Permenkes RI No 755 Tahun 2011).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Komite medik dibentuk untuk meningkatkan pelayanan medik yang bermutu, bercakupan
luas dan efisien, berdasar penerapan etika kedokteran dan etika rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Memfungsikan komite medik yang didukung oleh mantapnya mekanisme dan tata
laksana organisasi;
b. Terlaksananya proses manajemen di lingkungan komite medik yang berdaya guna serta
dilandasi oleh visi, misi dan etika rumah sakit maupun etika kedokteran.;
c. Terlaksananya kelancaran Staf Medis Fungsional dalam menjalankan tugas pelayanan
medik yang didukung oleh profesionalisme yang tinggi;
d. Terciptanya suatu sistem informasi di lingkungan komite medik;
e. Terakomodasinya usulan program pelayanan baik dari poliklinik maupun di rawat inap.

C. SASARAN
1. Tersedianya Rencana kerja sub komite;
2. Terlaksananya Program kerja;
3. Terlaksananya kegiatan evaluasi pelayanan mutu pelayanan dengan melaksanakan Audit
Medik;
4. Melaksanakan Evaluasi Penilaian kinerja staf medis secara terus menerus.
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. PROGRAM KERJA RUTIN


1. STRATEGI FUNGSI SDM , DIKLAT
a. Rapat rutin komite medik
b. Penilaian kinerja profesi
c. Melakukan kredensialing komitemedis
2. STRATEGI FUNGSI MUTU
a. Audit medik tiap 4 bulan sekali
b. Melakukan audit clinical pathway sesuai area prioritas peningkatanmutu
c. Audit PPK masing-masing spesialistik

B. PROGRAM KERJA NONRUTIN


1. STRATEGI FUNGSI LAYANAN
a. Pembuatan clinical pathways dengan target bertambah 5 clinical pathways pada tahun
2022 dengan memembentuk Tim CP

2. STRATEGI FUNGSI SDM ,DIKLAT


a. Mengadakan studi banding pelaksanaan clinical pathways di RS lain yang lebih tinggi
b. In House training untuk dokter

3. STRATEGI FUNGSIMUTU
a. Review dan atau revisi regulasi RS yang bekaitan dengan komite medik.
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Metode pelaksanaan
Cara pelaksanaan kegiatan adalah berdasarkan skala prioritas, yang terjadwal pada setiap
programnya, yang dilakukan koordinasi horizontal dan vertikal sehingga program bisa
terlaksana dengan baik.

B. Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilakukan disusun dari yang urgent/cito, kemudian yang level
keurgenannya dibawah dan seterusnya. Ada yang dilakukan rutin, ada yang non rutin,
sehingga kadang ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara simultan.
BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. RENCANA KEGIATAN PROGRAM (tabel proker)


NO URAIAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN PENANGGUNG WAKTU
JAWAB PELAKSANAAN
A
I Strategi Fungsi SDM, Diklat
1 Rapat rutin komite medik mengumpulkan setiap anggota komite medik Februari, April, Juni,
seluruh anggota mengetahui Agustus, Oktober,
untuk bertukar perkembangan dan Desember
informasi informasi
mengenairs
2 Penilaian kinerja profesi Memberikan penilaian Menjadi motivasi komite medik setahun sekali
setiap dokter untuk
memperbaiki
pelayanan kepada
pasien
3 Melakukan kredensialing Memperpanjang masa Melengkapi setiap rekruitmem
tenaga medis kredensial dokumen tenaga medis baru
II Strategi
Fungsi
Mutu
1 Audit medik tiap 4 bulan membahas kasus sharing ilmu komite medik tiap 4 bulan
Sekali
2 Melakukan audit clinical mengetahui terapi kepada
pathways sesuai area prioritas kepatuhan dokter pasien sesuai
peningkatan mutu dalam terapi kepada clinicalpathway
pasien
3 Audit PPK masing masing Meningkatkan kualitas Keseragaman Komite Medik
spesialistik mutu layanan pelayanan
B PROGRAM
KERJA
NON
RUTIN
I Strategi
Fungsi
Layanan
1 Pembuatan clinical Peningkatan jumlah Adanya 5 Tim CP
pathways dengan target diagnose yang dibuat dokumen clinical
bertambah 5 clinical clinical pathways pathways yang
pathways pada tahun 2022 baru
dengan membentuk TIM
CP
II Strategi
Fungsi
SDM dan
Diklat
1 Mengadakan studi banding Meningkatkan Adanya SDM Mei
pelaksanaan clinical pemahaman yang dikirim
pathways di RS lain yang pembuatan dan dalam pelatihan
lebih tinggitingkatannya pelaksanaan clinical clinical pathways
pathways yangideal sehingga bisa
disosialisasikan
dan di terapkan
di RS Gading
Medika
2 In house training untuk meningkatkan memberikan terapi April
dokter pengetahuan dokter kepada pasien
sesuai dengan
keilmuan
Strategi
Fungsi
III Mutu
1 Review dan atau revisi Mempunyai acuan Adanya Regulasi Komite Medis setahun sekali
regulasi RS yang berkaitan yang benar dalam yang terkini
dengan komite medik menjalankan program
C EVALUASI
1 Evaluasi Program Kerja kinerja Komite Kedisiplinan Komite Medis Januari, April, Juli,
KomiteMedis Medik sesuai dengan dalam Oktober
POA yangsudah menjalankan POA
B. PLANNING OF ACTION(POA)
BAB V

EVALUASI KEGIATAN

A. EVALUASI KEGIATAN
Monitoring kegiatan dilakukan satu bulan sekali dan evaluasi kegiatan dilakukan tiap
tiga bulan sekali.

BAB VI

PENUTUP

Demikian kerangka acuan program kerja komite medik dibuat di Rumah Sakit Umum
Gading medika pada tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai