Bab 6 Dan 7
Bab 6 Dan 7
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021,
bahwa Penggunaan belanja tidak terduga dalam rangka antisipasi, penanganan dan dampak
pandemi atau wabah penyakit tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, dalam rangka antisipasi, penanganan dan dampak pandemi atau wabah penyakit
tertentu, Pemerintah Daerah memperhatikan tata cara penggunaan belanja tidak terduga dalam
1) Kepala SKPD yang secara fungsional terkait dengan antisipasi dan penanganan pandemi
atau wabah penyakit tertentu, mengajukan RKB untuk mengantisipasi dan menangani
pandemi atau wabah penyakit tertentu, paling lama 1 (satu) hari kepada PPKD selaku BUD;
2) PPKD selaku BUD melakukan verifikasi dan mencairkan BTT kepada kepala SKPD yang
secara fungsional terkait penanganan pandemi atau wabah penyakit tertentu, paling lama 1
3) Kepala SKPD yang secara fungsional terkait, dapat membuka rekening untuk menampung
perundang-undangan;
4) Pencairan dana penanganan pandemi atau wabah penyakit tertentu dilakukan dengan
mekanisme LS atau TU sesuai dengan sistem dan prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
6) Penggunaan dana dicatat pada buku kas umum tersendiri oleh Bendahara Pengeluaran
7) Kepala SKPD yang mengajukan RKB, bertanggungjawab secara formal dan material
terhadap belanja penanganan pandemi atau wabah penyakit tertentu yang dikelolanya;
tertentu, disampaikan oleh kepala SKPD yang mengajukan RKB, kepada PPKD dengan
melampirkan rekapitulasi penggunaan belanja dan surat pernyataan tanggung jawab belanja
sedangkan bukti pengeluaran yang sah dan lengkap tetap berada di SKPD;
10) Dalam hal terdapat usulan RKB baru sesuai dengan rencana penanganan pandemi atau
wabah penyakit tertentu oleh SKPD terkait dapat diajukan kembali tanpa menunggu
2. Pengaturan Logistik
2. Melaksanakan dukungan logistik peralatan darurat, penyiapan potensi sumber daya daerah dan
3. Pelaksanaan dukungan logistik peralatan darurat, penyiapan potensi sumber daya daerah dan
Adapun dalam penyiapan dan penggunaan Alat Kesehatan dilakukan dengan pemusatan
penyimpanan di gudang Farmalkes Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan system satu pintu,
yang bersumber dari Anggaran APBD, Donasi/Hibah CSR Sektor Swasta dan Kementerian
Kesehatan, BPBD dan Dinas Kesehatan Provinsi. Model Pendistribusiannya dilakukan dengan
dua acara yaitu Secara Divergen berdasarkan alokasi dari usulan Bidang Yankes, Bidang P2P,
dan Bidang Kesmas. Secara Konvergen berdasarkan surat permohonan dari UPT Puskesmas,
Rumah Sakit, dan Instansi Pelayanan Kesehatan Swasta di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Bandung. Jenis Logistik yang ada di Farmalkes Dinas Kesehatan Kota Bandung terdiri dari Obat
termasuk vaksin dan BMHP (barang medis habis pakai) terlampir. Untuk Pengambilan logistik
SOP terlampir.
BAB 7
Dalam Rencana Respon Operasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat tahun 2020, Dinas Kesehatan
Kota Bandung bertugas sebagai koordinator sekaligus sebagai pelaksana harian percepatan penanganan
Covid-19 bidang kesehatan. Bidang ini mengkoordinir segala aktivitas dalam penanganan di bidang
kesehatan. Seluruh komponen penanggulangan yang terkait dengan kesehatan berkoordinasi dengan
Bidang Kesehatan. Bidang Kesehatan akan melakukan koordinasi melalui jalur komando gugus tugas
apabila memerlukan sumber daya tambahan. Komite Kebijakan Satuan Tugas Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) sesuai Keputusan Walikota Nomor 443/Kep.239-Dinkes/2020 dengan
A. Ketua:
1 Menetapkan rencana aksi dan melaksanakan percepatan penanganan
Coronavirus Disease 19;
2 Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
percepatan penanganan Coronavirus Disease 19;
3 Melakukan pengawasan pelaksanaan percepatan penanganan
Coronavirus Disease 19;
4 Mengerahkan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan
Coronavirus Disease 19; dan
5 Melaporkan pelaksanaan percepatan penanganan kepada Gugus Tugas Tingkat Kota
Bandung.
B. Wakil Ketua I:
1. Membantu Ketua dalam mengoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan
pengawasan pelaksanaan kegiatan Penanganan dan Pencegahan Coronavirus Disease
19;
2. Mewakili Ketua dalam hal Ketua berhalangan; dan
3. Melaporkan kepada Ketua mengenai pelaksanaan kegiatan Penanganan dan
Pencegahan Coronavirus Disease 19.
J. Sekretaris
1 Membantu Ketua dan Ketua Pelaksana Harian dalam pelaksanaaan tugas penyiapan
seluruh kebutuhan administrasi dan kesekretariatan dalam percepatan penanganan
Coronavirus Disease 19;
2 Mengoordinasikan kegiatan protokoler dalam menunjang kegiatan percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19; dan
3 Mengoordinasikan penyusunan laporan Gugus Tugas percepatan penanganan
Coronavirus Disease 19 Tingkat Kota Bandung.
Anggota :
Membantu Koordinator Bidang sesuai tugas, fungsi dan wewenang masing- masing secara
terintegrasi dan terpadu dalam:
1. Penyiapan bahan penetapan rencana pengawasan, pembinaan dan pendampingan
administrasi serta kinerja percepatan penanganan Coronavirus Disease 19 ;
2. Merumuskan dan menetapkan rencana aksi lingkup
Bidang Akuntabilitas dan Pengawasan;
3. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan pendampingan kegiatan percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19;
4. Penyiapkan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19; dan
5. Penyiapan laporan pelaksanaan akuntabilitas dan pengawasan dalam rangka
percepatan penanganan Coronavirus Disease 19.
Anggota:
Membantu Koordinator Bidang sesuai tugas, fungsi dan wewenang masing- masing
secara terintegrasi dan terpadu dalam:
1. Merumuskan dan menetapkan rencana aksi lingkup Perencanaan, Data, Kajian
dan Analisis;
2. Penyiapan bahan Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis dalam percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19;
3. Pelaksanaan pengumpulan data, analisa, policy brief, protokol nasional,
perencanaan, pelaporan percepatan penanganan Coronavirus Disease 19;
4. Menyusun kajian dan analisa berdasarkan data dan informasi berkenaan dengan
penyebaran Coronavirus Disease 19; serta dampak sosial dan ekonomi bagi
masyarakat;
5. Menyusun strategi dan rancana penanganan dampak dari Coronavirus Disease
19;
6. Penyiapan laporan pelaksanaan Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis dalam
rangka percepatan penanganan Coronavirus Disease 19.
L. Bidang Hubungan
Masyarakat: Koordinator:
Membantu Ketua dan Ketua Pelaksana Harian dalam mengoordinasikan:
1. Merumuskan dan menetapkan rencana aksi lingkup Hubungan Masyarakat;
2. Penyiapan bahan komunikasi publik, agenda setting, strategi komunikasi, media
monitoring dan juru bicara percepatan penanganan Coronavirus Disease 19;
3. Pelaksanaan komunikasi publik, agenda setting, strategi komunikasi, media
monitoring dan juru bicara percepatan penanganan Coronavirus Disease 19; dan
4. Penyiapan laporan pelaksanaan Hubungan Masyarakat dalam rangka percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19 kepada Ketua melalui Ketua Pelaksana
Haria I.
Anggota:
Membantu Koordinator Bidang sesuai tugas, fungsi dan wewenang masing- masing
secara terintegrasi dan terpadu dalam:
1. Merumuskan dan menetapkan rencana aksi lingkup Hubungan Masyarakat;
2. Penyiapan bahan komunikasi publik, agenda setting, strategi komunikasi, media
monitoring dan juru bicara percepatan penanganan Coronavirus Disease 19;
3. Pelaksanaan komunikasi publik, agenda setting, strategi komunikasi, media
monitoring dan juru bicara percepatan penanganan Coronavirus Disease 19; dan
4. Penyiapan laporan pelaksanaan Hubungan Masyarakat dalam rangka percepatan
penanganan Coronavirus Disease 19.
Gambar 6.1
Lokasi Pengambilan Nasofaring
Gambar 6.2
Pemasukkan Swab ke dalam VTM
Gambar 6.3
Pengemasan Spesimen
4. Pengepakan Spesimen
Spesimen pasien dalam pengawasan, probabel atau dikonfirmasi
harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373, "Substansi Biologis,
Kategori B", ketika akan diangkut/ ditransportasikan dengan tujuan
diagnostik atau investigasi. Semua spesimen harus dikemas untuk
mencegah kerusakan dan tumpahan. Adapun sistem yang digunakan
adalah dengan menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai
dengan pedoman dari WHO dan International Air Transport Association
(IATA)
Sumber: WHO-Guidance on regulations for the transport of infectious
substances 2019–2020
Gambar 6.4
Contoh Pengepakan Tiga Lapis
box dengan kondisi suhu 2-8oC atau bila diperkirakan lama pengiriman
lebih dari tiga hari spesimen dikirim dengan menggunakan es kering (dry
ice).
5. Pengiriman Spesimen
Pengiriman spesimen orang dalam pemantauan dan pasien dalam
pengawasan dilakukan oleh petugas rumah sakit/dinas
kesehatan/laboratorium kesehatan lainnya dengan menyertakan formulir
pemeriksaan spesimen pasien dalam pengawasan/orang dalam
pemantauan Sedangkan pengiriman spesimen pada kontak erat harus
menyertakan salinan formulir pemantauan harian.
Pengiriman ke laboratorium penerima harus memberikan informasi
pengiriman spesimen ke PHEOC. Untuk wilayah di luar Jakarta
pengiriman spesimen dapat dilakukan menggunakan jasa kurir door to
door. Pada kondisi yang memerlukan pengiriman port to port, dapat
melibatkan petugas KKP setempat. Pengiriman port to port hanya dilakukan
jika spesimen dikirim ke Balitbangkes oleh petugas Ditjen P2P
berkoordinasi dengan PHEOC Ditjen P2P
Pengiriman spesimen sebaiknya dilakukan paling lama 1x24 jam.
Spesimen dikirim d a n d i t u j u k a n ke Laboratorium pemeriksa COVID-19
sesuai dengan wilayah masing-masing Sesuai KMK Nomor
HK.01.07/MENKES/214/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
6. Konfirmasi Laboratorium
Spesimen yang tiba di laboratorium, akan segera diproses untuk
dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien dalam
pengawasan COVID-19 dilakukan dengan menggunakan metode RT-PCR
dan sekuensing. Adapun algoritma pemeriksaannya adalah sebagai
berikut:
a. Komando
Komando selama operasi dalam koordinasi Walikota Bandung
b. Kendali
Kendali taktis selama operasi berada pada Komite Kebijakan, Satuan Tugas
Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19) Kota Bandung
c. Pos Komando
Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19) Kota
Bandung
d. Komunikasi
1) Call Center:
2) Email :
3) Faksimile :
4) Website :
SOP DISTRIBUSI OBAT DAN BMHP
SOP PERHITUNGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DAN BMHP