Anda di halaman 1dari 2

Dua tahun lagi perhelatan pilpres akan dilaksanakan untuk mengganti presiden yang akan habis masa

jabatannya pada tahun 2024 nanti. Banyak partai politik ataupun perorangan yang sudah mulai
mengajukan calon yang akan maju pada pilpres nanti. Sebagian bakal calon bahkan sudah mulai
megkampanyekan dirinya sebagai salah satu orang yang pantas menduduki jabatan presiden RI pada
2024 nanti. Salah satu bakal calon yang digadang-gadang maju sebagai salah satu calon presiden di 2024
adalah gubernur DKI Jakarta saat ini yaitu Anies Baswedan. Menurut Survey Litbang Kompas Anies
Baswedan memiliki elektabilitas tertinggi ketiga dibawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dengan
nilai elektabilitas sebesar 14,2%. Ini merupakan angka elektabilitas yang cukup tinggi saat dua tahun lagi
sebelum pilpres dilaksanakan, sangat mungkin beliau terpilih menjadi Presiden Indonesia untuk masa
jabatan 2024-2029 jika dapat meningkatkan tingkat elektabilitasnya disbanding calon-calon yang lain.
Namun, Anies Baswedan harus dapat menuntaskan janji-janjinya dan membenahi DKI Jakarta lebih
bagus lagi agar dapat menarik hati rakyat Indonesia agar memilih dia sebagai calon presiden 2024-2029.
Berkaca dari banyaknya permasalahan di DKI Jakarta yang belum terbenahi, menurut saya Anies
Baswedan belum layak untuk calon presiden 2024.

Kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dapat dinilai cukup baik dari beberapa hal,
misalnya dalam bidang transportasi , beliau sukses dalam mengintegrasikan transportasi umum di
Jakarta dengan sistem JakLingko sehingga orang-orang banyak beralih ke angkutan umum dibandingkan
dengan kendaraan pribadi serta menurunkan tingkat kemacetan di ibukota secara signifikan.
Pembangunan Jakarta International Stadium juga merupakan hal yang dapat dibanggakan dari
pemerintahan Anies Baswedan. Prestasi-prestasi ini dapat dijadikan alasan untuk memilih Anies
Baswedan pada pilpres 2024 nanti.

Namun, prestasi-prestasi yang diraih Anies baswedan itu belum cukup untuk menjadikan Anies
Baswedan sebagai presiden 2024 nanti. Banyak permasalahan ibukota yang belum dia seleseikan selama
menjabat sebagai gubernur ibukota negara Indonesia. Anies belum dapat mengatasi banjir ibukota
dengan baik, proses normalisasi sungai yang sangat gencar dilakukan pada pemerintahan gubernur
gubernur sebelumnya tak terlaksana pada saat Anies menjabat sebagai gubernur. Pada tahun terakhir
menjabatnya juga terdapat perhelatan Formula-E yang dinilai tidak menguntungkan. Hal ini, diakui oleh
wakil gubernur DKI Jakarta yang menyatakan bahwa Formula E tidak menguntungkan pada tahun
pertama diadakan.

Selain itu, Anies Baswedan juga tampak bukan sosok yang dapat menyatukan Indonesia hal yang sangat
beragam. Hal ini sangat krusial karena Indonesia terdiri dari banyak suku dan agama yang berbeda-beda,
maka seorang pemimpin yang dapat menyatukan perbedaan ini. Anies Baswedan jika terpilih dapat
menimbulkan perselisihan antara golongan agamawan dengan golongan nasionalis. Hal ini karena
eratnya Anies Baswedan dengan politik identitas saat mencalonkan diri sebagai gubernur ibukota.
perseteruan antara Anies dan Ahok pada pemilihan gubernur Jakarta 2017 menimbulkan pembelahan
sosial di masyarakat. Jika Anies terpilih menjadi presiden nantinya dikhawatirkan polarisasi sosial
dimasyarakat ini meluas dan menimbulkan perpecahan dimasyarakat.

Sebagai kesimpulan, saya tidak menyarankan masyarakat untuk memilih Anies sebagai calon presiden
Indonesia 2024, karena banyak hal yang belum dia benahi di Jakarta dan politik identitas yang
digunakannya pada saat mencalonkan diri sebagai gubernur dapat menimbulkan perpecahan saat
dirinya terpilih menjadi presiden.

Anda mungkin juga menyukai