1. PENDAHULUAN
Pilkada adalah salah satu bentuk pemerintahan daerah yang memberikan
nyata dari pelaksanaan demokrasi pada kesempatan bagi pasangan calon melalui
tingkat daerah. Jika demokrasi diartikan perseorangan (Erdiansyah, 2018).
sebagai pemerintahan untuk rakyat maka Pemilukada yang dilaksanakan merupakan
sudah sepantasnya yang menjadi pemerintah tujuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat
haruslah dipilih langsung oleh rakyat. memilih pemimpin daerahnya secara
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala langsung dengan semangat demokrasi.
daerah merupakan produk dibukanya jalan
Pemilihan kepala daerah atau Pilkada
reformasi yakni dengan dibuatnya Undang-
ini juga memiliki sistem yang sama dengan
Undang No 32 Tahun 2004 tentang
pemilu, yaitu Pasangan Calon (Paslon) akan
pemerintahan daerah serta diperkuat lagi
dipilih oleh rakyat. Paslon sendiri merupakan
melalui Undang-Undang No 12 Tahun 2008
orang-orang atau kader terbaik yang diusung
tentang perubahan kedua atas Undang-
oleh Partai Politik. Biasanya Partai akan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
memilih orang-orang yang berkompeten dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai
memiliki pengaruh disuatu wilayah agar Walikota Denpasar selama 2 periode selain itu
kepercayaan masyarakat mudah dibangun. beliau juga menjabat sebagai sekretaris DPD
Pada masa-masa kampanye masing-masing PDI-P Bali. I Gusti Ngurah Jaya Negara
calon akan menjalankan berbagai macam dianggap sangatlah pantas oleh partai pada
strategi guna untuk mendapatkan posisi posisi Calon Walikota dikarenakan sudah
jabatan tertinggi. Para calon akan berpengalaman sebagai Wakil Walikota
menggunakan strategi politik untuk menarik selama 2 periode. sementara untuk Calon
hati rakyat yang dimana memiliki sifat dan Wakil Walikota terdapat dua nama pada saat
karakteristik yang berbeda-beda. Tentunya itu yakni I Gusti Ngurah Gede yang
dalam hal ini Partai Politik ikut berperan untuk merupakan ketua DPC PDI-P Kota Denpasar
membantu pasangan calon yang diusungnya. yang berasal dari Puri Pemayun Kesiman dan
Kadek Agus Arya Wibawa yang merupakan
Pada tahun 2020 Indonesia
kader muda terbaik yang dimiliki PDI-P dan
melaksanakan Pilkada serentak di beberapa
menjabat sebagai sekertaris DPC PDI-P Kota
daerah salah satunya Bali. Di Bali sendiri
Denpasar.
diadakan pilkada pada 6 daerah yaitu
Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli, Kedua orang tersebut merupakan
Karangasem dan juga Denpasar kader-kader terbaik yang sudah tidak
(NusaBali.com, 2020). Kota Denpasar diragukan lagi kinerja maupun prestasi yang
menjadi salah satu daerah yang mengadakan diraih, akan tetapi keduanya bersaing dalam
Pilkada untuk memilih Walikota dan Wakil memperebutkan rekomendasi sebagai Calon
Walikota yang sekarang disebut dengan Wakil Walikota mendampingi I Gusti Ngurah
Pemilihan Walikota (Pilwali). Dengan adanya Jaya Negara dalam Pilwali 2020. Pada
Pilkada ini tentunya setiap Partai Politik mulai tanggal 28 agustus 2020, surat rekomendasi
memilih dan mengusung orang-orang yang telah dikeluarkan oleh pusat PDI-P dan
berkompeten untuk menjadi Calon Kepala hasilnya adalah Kadek Agus Arya Wibawa
Daerah khususnya Calon Walikota dan Calon terpilih sebagai Calon Wakil Walikota
Wakil Walikota Denpasar. mendampingi I Gusti Ngurah Jaya Negara
sebagai Calon Walikota.
Pada Pilwali kali ini salah satu partai
yaitu PDI-P mengusung beberapa calon yang PDI-P sebagai partai yang
berkompeten dan sudah diakui kinerjanya mendominasi khususnya di Bali saat ini
oleh masyarakat. PDI-P mengusung I Gusti memiliki kader yang sangat banyak dan
Ngurah Jaya Negara sebagai Calon Walikota talenta yang sangat baik, namun belum tentu
yang sebelumnya sudah pernah menjabat memiliki figur yang tepat untuk diusung
sebagai Wakil Walikota Denpasar menemani sebagai calon oleh PDI-P. hal ini dapat dilihat
dengan adanya 2 kader yang bersaing Penelitian dari Fauziah Badriyani (2018) yang
memperebutkan posisi Calon Wakil Walikota berjudul Analisis pertimbangan partai politik
dalam pilwali 2020. Terlihat juga bahwa 2 dalam penentuan bakal Calon Kepala Daerah
kader ini sama-sama memiliki keunggulan dari pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018
segi latar belakang mereka masing-masing. (Studi Kasus Terhadap Partai Amanat
Hal ini disebabkan karena Kadek Agus Arya Nasional Kota Jambi). Dijelaskan bahwa
Wibawa memiliki keunggulan yang tidak banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan
dimiliki oleh I Gusti Ngurah Gede. dari partai politik dalam memilih calon yang
akan diusung dalam sebuah pemilihan baik
Bertitik tolak dari permaparan di atas,
dari segi figur, maupun kualitas diri dari orang
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang akan dicalonkan. Diterangkan juga
untuk mengetahui bagaimana pertimbangan
dalam tulisan ini bahwa dari pihak partai PAN
PDI-P dalam penentuan Calon Wakil Walikota
sendiri menegaskan bahwa profesi yang
Denpasar pada Pilkada serentak 2020. Kota
cukup dipertimbangkan adalah seoarang
Denpasar dipilih menjadi tempat penelitian
akademisi dan agamawan, yang dimana
bukan karena tanpa alasan, mengingat
sudah terbukti memiliki kualitas seagai
daerah politik dari calon merupakan daerah
pemimpin daerah yang baik menurut pihak
kota yang identik dengan situasi maju baik
partai PAN.
secara pola pikir maupun gaya hidup. Penulis
Kajian kedua adalah penelitian dari
juga berfokus pada pemilihan Calon Wakil
Imron Rozali (2016) berjudul kepala daerah
Walikota dikarenanakan adanya dua nama
oleh partai politik (studi: penetapan Airin
kader yang sempat memperebutkan posisi
Rachmi Diany - Benyamin Davnie sebagai
Calon Wakil Walikota. Tentunya hal ini akan
calon Walikota Kota Tanggerang selatan
menarik untuk diteliti berdasarkan bagaimana
periode 2015-2020 oleh DPD Partai Nasdem).
pertimbangan PDI-P dalam menentukan
Dijelaskan bahwa pada saat proses seleksi
kader yang akan diusung sebagai Calon Wakil
bakal calon, proses ini dilakukan oleh tim
Walikota pada Pilkada serentak 2020.
Pemilukada DPD partai NasDem Kota
tentunya selalu mempunyai tujuan-tujuan didasarkan pada prinsip balas jasa dan
Peranan Kepala Daerah dalam sistem politik serta demokrasi diaras lokal.
Pada Pilkada Kota Denpasar PDI-P merupakan massa yang banyak. Kadek Agus
mengusung pasangan calon I Gusti Ngurah sempat terpilih menjadi anggota DPRD Kota
Jaya negara dan kadek Agus Arya Wibawa. Denpasar sebanyak empat kali, dan juga pada
Tentunya penentuan nama calon ini tidak Pemilu 2019 memperoleh suara terbanyak di
semata-mata dipilih secara asal melainkan kecamatan Denpasar selatan yakni dengan
banyak pertimbangan sehinggan kedua nama jumlah 9.510 suara. Hal ini tentunya
tersebut terpilih sebagai kepala daerah. membuktikan basis massa yang dimiliki Kadek
Terpilihnya I Gusti Ngurah Jaya Negara Agus sangatlah besar khususnya untuk di
tentunya tidak luput dari jabatan beliau Denpasar. Selain itu hal ini juga
Arya Wibawa memiliki banyak pertimbangan banyak warna partai, dan dari pihak PDI-P
hal ini dikarenakan pada saat pengajuan, I sendiri memberanikan diri untuk mengusung
Gusti Ngurah Gede juga di usulkan pada saat pasangan calon dari Partai yang sama. Hal ini
musyawarah. Sehingga tentunya tidak mudah tentunya memerlukan strategi yang matang
bagi PDI-P memilih karena kedua kader guna memenangkan Pilkada tersebut.
tersebut memiliki hak yang sama untuk dipilih merupakan pilihan yang tepat dan bijak untuk
sebagai Calon Wakil Walikota. PDI-P tentunya memilih Kadek Agus yang basis massa nya di
sehingga Kadek Agus yang terpilih sebagai Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Gusti Ngurah
Calon Wakil Walikota, hal pertama yang dilihat Gede berbasis masa di Kecamatan Denpasar
adalah merupakan kader partai yang dimana Timur yang dimana akan mengalami kendala
sebagain besar Partai Politik juga memberikan untuk memperoleh suara khususnya di
syarat tersebut untuk mengusung calon, dan Denpasar yang memiliki 4 Kecamatan.