Anda di halaman 1dari 14

PERTIMBANGAN PARTAI POLITIK DALAM PENENTUAN

CALON KEPALA DAERAH


(STUDI : PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
PADA PILKADA 2020)
Ida Bagus Wahyu Widia Putra1), Piers Andreas Noak2), Kadek Dwita Apriani3)
1,2,3)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email : wahyuwidia1999@gmail.com 1, piersandreasnoak@unud.ac.id2, kadek.dwita88@unud.ac.id3


ABSTRACT
This study aims to determine the considerations of political parties in determining candidates for
regional heads in the 2020 simultaneous elections. The Rational Choice Theory by Barbara Geddes
is used as an analytical knife to dissect the considerations of the PDI-P in selecting candidates for
regional heads and deputy regional heads in the 2020 simultaneous elections. the dominant party
theory put forward by Giovanni Sartori is also used as an analytical knife to dissect the existence of
Party Domination carried out by PDI-P with a regional basis strategy. By using qualitative methods
through interviews, the results of the research are as follows: the election of Kadek Agus Arya Wibawa
as a Candidate for Deputy Mayor cannot be separated from regional factors, where the Candidate for
Mayor comes from the East Denpasar District and the Deputy Mayor Candidate comes from the South
Denpasar District. The unification of votes from these two sub-districts formed the dominant party in
Denpasar. Apart from that, Kadek Agus' enormous mass support certainly gave PDI-P its own
advantages, both in terms of existence and increasing party mass.

Keywords: Consideration, Regional, Mass base, PDI-P, Simultaneous Pilkada 2020

1. PENDAHULUAN
Pilkada adalah salah satu bentuk pemerintahan daerah yang memberikan
nyata dari pelaksanaan demokrasi pada kesempatan bagi pasangan calon melalui
tingkat daerah. Jika demokrasi diartikan perseorangan (Erdiansyah, 2018).
sebagai pemerintahan untuk rakyat maka Pemilukada yang dilaksanakan merupakan
sudah sepantasnya yang menjadi pemerintah tujuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat
haruslah dipilih langsung oleh rakyat. memilih pemimpin daerahnya secara
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala langsung dengan semangat demokrasi.
daerah merupakan produk dibukanya jalan
Pemilihan kepala daerah atau Pilkada
reformasi yakni dengan dibuatnya Undang-
ini juga memiliki sistem yang sama dengan
Undang No 32 Tahun 2004 tentang
pemilu, yaitu Pasangan Calon (Paslon) akan
pemerintahan daerah serta diperkuat lagi
dipilih oleh rakyat. Paslon sendiri merupakan
melalui Undang-Undang No 12 Tahun 2008
orang-orang atau kader terbaik yang diusung
tentang perubahan kedua atas Undang-
oleh Partai Politik. Biasanya Partai akan
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
memilih orang-orang yang berkompeten dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai
memiliki pengaruh disuatu wilayah agar Walikota Denpasar selama 2 periode selain itu
kepercayaan masyarakat mudah dibangun. beliau juga menjabat sebagai sekretaris DPD
Pada masa-masa kampanye masing-masing PDI-P Bali. I Gusti Ngurah Jaya Negara
calon akan menjalankan berbagai macam dianggap sangatlah pantas oleh partai pada
strategi guna untuk mendapatkan posisi posisi Calon Walikota dikarenakan sudah
jabatan tertinggi. Para calon akan berpengalaman sebagai Wakil Walikota
menggunakan strategi politik untuk menarik selama 2 periode. sementara untuk Calon
hati rakyat yang dimana memiliki sifat dan Wakil Walikota terdapat dua nama pada saat
karakteristik yang berbeda-beda. Tentunya itu yakni I Gusti Ngurah Gede yang
dalam hal ini Partai Politik ikut berperan untuk merupakan ketua DPC PDI-P Kota Denpasar
membantu pasangan calon yang diusungnya. yang berasal dari Puri Pemayun Kesiman dan
Kadek Agus Arya Wibawa yang merupakan
Pada tahun 2020 Indonesia
kader muda terbaik yang dimiliki PDI-P dan
melaksanakan Pilkada serentak di beberapa
menjabat sebagai sekertaris DPC PDI-P Kota
daerah salah satunya Bali. Di Bali sendiri
Denpasar.
diadakan pilkada pada 6 daerah yaitu
Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli, Kedua orang tersebut merupakan
Karangasem dan juga Denpasar kader-kader terbaik yang sudah tidak
(NusaBali.com, 2020). Kota Denpasar diragukan lagi kinerja maupun prestasi yang
menjadi salah satu daerah yang mengadakan diraih, akan tetapi keduanya bersaing dalam
Pilkada untuk memilih Walikota dan Wakil memperebutkan rekomendasi sebagai Calon
Walikota yang sekarang disebut dengan Wakil Walikota mendampingi I Gusti Ngurah
Pemilihan Walikota (Pilwali). Dengan adanya Jaya Negara dalam Pilwali 2020. Pada
Pilkada ini tentunya setiap Partai Politik mulai tanggal 28 agustus 2020, surat rekomendasi
memilih dan mengusung orang-orang yang telah dikeluarkan oleh pusat PDI-P dan
berkompeten untuk menjadi Calon Kepala hasilnya adalah Kadek Agus Arya Wibawa
Daerah khususnya Calon Walikota dan Calon terpilih sebagai Calon Wakil Walikota
Wakil Walikota Denpasar. mendampingi I Gusti Ngurah Jaya Negara
sebagai Calon Walikota.
Pada Pilwali kali ini salah satu partai
yaitu PDI-P mengusung beberapa calon yang PDI-P sebagai partai yang
berkompeten dan sudah diakui kinerjanya mendominasi khususnya di Bali saat ini
oleh masyarakat. PDI-P mengusung I Gusti memiliki kader yang sangat banyak dan
Ngurah Jaya Negara sebagai Calon Walikota talenta yang sangat baik, namun belum tentu
yang sebelumnya sudah pernah menjabat memiliki figur yang tepat untuk diusung
sebagai Wakil Walikota Denpasar menemani sebagai calon oleh PDI-P. hal ini dapat dilihat
dengan adanya 2 kader yang bersaing Penelitian dari Fauziah Badriyani (2018) yang
memperebutkan posisi Calon Wakil Walikota berjudul Analisis pertimbangan partai politik
dalam pilwali 2020. Terlihat juga bahwa 2 dalam penentuan bakal Calon Kepala Daerah
kader ini sama-sama memiliki keunggulan dari pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018
segi latar belakang mereka masing-masing. (Studi Kasus Terhadap Partai Amanat
Hal ini disebabkan karena Kadek Agus Arya Nasional Kota Jambi). Dijelaskan bahwa
Wibawa memiliki keunggulan yang tidak banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan
dimiliki oleh I Gusti Ngurah Gede. dari partai politik dalam memilih calon yang
akan diusung dalam sebuah pemilihan baik
Bertitik tolak dari permaparan di atas,
dari segi figur, maupun kualitas diri dari orang
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang akan dicalonkan. Diterangkan juga
untuk mengetahui bagaimana pertimbangan
dalam tulisan ini bahwa dari pihak partai PAN
PDI-P dalam penentuan Calon Wakil Walikota
sendiri menegaskan bahwa profesi yang
Denpasar pada Pilkada serentak 2020. Kota
cukup dipertimbangkan adalah seoarang
Denpasar dipilih menjadi tempat penelitian
akademisi dan agamawan, yang dimana
bukan karena tanpa alasan, mengingat
sudah terbukti memiliki kualitas seagai
daerah politik dari calon merupakan daerah
pemimpin daerah yang baik menurut pihak
kota yang identik dengan situasi maju baik
partai PAN.
secara pola pikir maupun gaya hidup. Penulis
Kajian kedua adalah penelitian dari
juga berfokus pada pemilihan Calon Wakil
Imron Rozali (2016) berjudul kepala daerah
Walikota dikarenanakan adanya dua nama
oleh partai politik (studi: penetapan Airin
kader yang sempat memperebutkan posisi
Rachmi Diany - Benyamin Davnie sebagai
Calon Wakil Walikota. Tentunya hal ini akan
calon Walikota Kota Tanggerang selatan
menarik untuk diteliti berdasarkan bagaimana
periode 2015-2020 oleh DPD Partai Nasdem).
pertimbangan PDI-P dalam menentukan
Dijelaskan bahwa pada saat proses seleksi
kader yang akan diusung sebagai Calon Wakil
bakal calon, proses ini dilakukan oleh tim
Walikota pada Pilkada serentak 2020.
Pemilukada DPD partai NasDem Kota

2. TINJAUAN PUSTAKA Tanggerang dan tentunya bakal calon yang


akan dipilih memiliki potensial di berbagai
Kajian Pustaka
bidang seperti Figur, dan wilayah basis masa.
Kajian pustaka digunakan sebagai referensi
dalam penyusunan hasil penelitian ini. Kajian Kajian ketiga adalah Penelitian
pustaka terdiri dari beberapa penelitian mengenai pola rekrutmen partai politik dalam
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. pemilihan Calon Legislative oleh Dede
Penelitian pertama yang digunakan sebagai Sibagariang (2019) dengan judul Pola
kajian pustaka dalam penelitian ini adalah Rekrutmen PDI-P, Nasdem dan Psi dalam
pemilihan Caleg DPRD di Kota Denpasar. pemilih (dalam berbagai acara pemilihan) dan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktor ekonomi, pada dasarnya egois dan
pola rekrutment dalam setiap partai tentunya segala tindakannya berdasarkan
berbeda-beda, tergantung dari keadaan partai kecenderungan ini. Mereka selalu mencari
tersebut dan juga tergantung terhadap sumber cara yang efisien untuk mencapai tujuannya.
daya atau skill dari individu yang akan Optimalisasi kepentingan dan efisiensi
diusung. selain itu penelitian ini menggunakan merupakan inti dari teori Rational Choice.
Teori Rational Choice dalam mengupas
Adapun teori Rational Choice sempat
penelitian ini
dikembangkan oleh Barbara Geddes (1996
Kajian keempat merupakan tesis yang :78-79), yang mengklarifikasi rekrutmen
menggunakan teori Partai Dominan Giovanni menjadi empat model dalam buku Politcian's
Sartori yang dilakukakan oleh Irvan Ansyari Dilemma, adalah sebagai berikut :
(2019) dengan judul penelitian yakni Peran Elit
(1) Partisanship, yakni rekrutmen
dalam Dominasi Partai Golkar di Kabupaten
politik dari partai politik yang dinilai atas
Tanah Datar Sejak Era Reformasi. Dalam
loyalitas pada partai dan berusaha
penelitian ini diketahui adanya afiliasi elit
mengumpulkan partisan dan kurang
formal dan elit non formal dengan Partai
memperhatikan kompetensi.
Golkar menjadi indikasi awal bahwa elit
berperan dalam dominasi Partai Golkar di (2) Meritocratic, yakni rekrutmen
Kabupaten Tanah Datar. politik dari kalangan yang memiliki kompetensi
tinggi seperti pengusaha, teknokrat, guru dan
Teori Rational Choice
pekerja ahli.
Individu sebagai aktor terpenting
dalam dunia politik, sebagai makhluk rasional (3) Survival, rekrutmen politik yang

tentunya selalu mempunyai tujuan-tujuan didasarkan pada prinsip balas jasa dan

(goal-seeking atau goal-oriented) yang sumber daya pelamar serta cenderung

mencerminkan kepentingan diri sendiri. la patronase.

melakukan hal itu dalam situasi terbatasnya (4) Compartmentalization, yakni


sumber daya (resource restraint), dan karena rekrutmen politik yang didasarkan pada
itu ia perlu membuat pilihan. Untuk kemampuan dan loyalitas seseorang bagi
menetapkan sikap dan tindakan yang efisien posisi-posisi yang dipertimbangkan sebagai
setiap orang harus memilih antara beberapa penting bagi keberhasilan pragmatis. Pada
alternatif dan menentukan alternatif mana saat yang sama memungkinkan untuk
yang akan membawa keuntungan dan menggunakan pengangkatan pengangkatan
kegunaan yang maksimal baginya. Pelaku lain untuk dukungan jangka pendek dan
Rational Choice terutama politisi, birokrat, pengembangan pengikut yang loyal.
Teori Partai Dominan besar, khususnya tugas-tugas otonomi. Oleh
Dalam definisi terkenal Sartori (2005: karena itu, maka berhasil tidaknya tugas-
44), pihak yang dominan secara efektif tugas daerah sangat bergantung pada Kepala
menentukan 'sistem interaksi yang dihasilkan Daerah sebagai manajer daerah yang
dari persaingan antar partai', sehingga bersangkutan. Keberhasilan seseorang
menciptakan sistem kepartaian yang pejabat dalam menjalankan tugas-tugasnya
dominan. Giovanni Sartori juga menyatakan tergantung kepada kualitas yang dimilikinya.
bahwa partai dominan berkaitan dengan Sehinga kualitas menjadi salah satu syarat
pemimpin pemerintahan yang artinya bahwa penting untuk memiliki jabatan khususnya
partai dominan harus mengontrol sebagai kepala daerah.
pemerintahan baik itu legislatif (parlemen)
Pemerintah Daerah sendiri terdiri atas
maupun eksekutif (presiden/kepala daerah).
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Secara umum partai dominan adalah Kepala Daerah dibantu oleh satu orang Wakil
sistem kepartaian yang dipilih secara Kepala Daerah. Kepala Daerah Provinsi
demokratis dan didalamnya terdapat lebih dari disebut Gubernur dan Wakilnya disebut Wakil
satu partai, namun hanya didominasi oleh satu Gubernur. Sementara itu, Kepala Daerah
partai. Partai ini secara terus menerus Kabupaten/Kota disebut Bupati/Walikota dan
mendapatkan legitimasi tinggi yang yang Wakilnya disebut Wakil Bupati/ Wakil
terlihat melalui perolehan suara dan berkuasa Walikota.
di pemerintahan, meskipun partai lain
Pemilihan kepala daerah dan wakil
memperoleh kesempatan sama untuk
kepala daerah secara langsung pada
berkuasa.
dasarnya merupakan salah satu proses politik
Partai ini biasanya merupakan partai bangsa menuju kehidupan yang lebih
lama yang muncul bersamaan dengan demokratis, transparan, dan bertanggung
kemunculan negara, dan partai lainnya jawab. Selain itu, pemilihan kepala daerah dan
muncul beberapa dekade kemudian setelah wakil kepala daerah secara langsung tersebut
kehidupan politik berjalan cukup mapan di menandakan adanya perubahan dalam
negara tersebut. Hasilnya adalah partai demokrasi lokal, yakni tidak sekedar distribusi
tersebut sudah berakar sangat kuat di tengah kekuasaan antar tingkat pemerintahan secara
masyarakat dengan organisasi sudah vertikal.
melembaga.
Pilkada merupakan salah satu momen
Konsep Pilkada penting bagi fondasi kedaulatan rakyat dan

Peranan Kepala Daerah dalam sistem politik serta demokrasi diaras lokal.

pelaksanaan tugas-tugas daerah sangatlah Fenomena menunjukkan besarnya


antusiasme masyarakat dalam mengapresiasi berasal dari DPC PDI-P Kota Denpasar yang
proses pilkada secara langsung dan hal ini terlibat dalam pengusulan nama calon, dan
bisa dimaknai sebagai operasionalisasi juga Partai Gerindra sebagai partai koalisi.
otonomi masyarakat untuk menentukan Teknik analisis data dalam penelitian ini
sendiri dan langsung kepala daerahnya, menggunakan teknik analisis data menurut
terlepas dari paksaan maupun politik Creswell (2007). Adapun teknik analisis data
mobilisasi. tersebut terdiri dari: Pengelolaan data,
Membaca dan memoring, menggambarkan,
Begitu pentingnya pemilihan Kepala
mengklasifikasikan, interpretasi, dan
Daerah sebagai wujud Indonesia sebagai
representasi (Creswell, 2007).
negara hukum bukan negara kekuasaan yang
mana negara hukum di Indonesia sangat 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yaitu
Gambaran Umum Pilkada Serentak
kedaulatan tertinggi ialah ditangan rakyat
2020
bukan negara atau pemerintah.
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)
3. METODOLOGI PENELITIAN adalah pemilihan yang dilakukan secara
Jenis penelitian yang akan digunakan langsung oleh penduduk daerah administratif
dalam penelitian ini merupakan tipe penelitian setempat yang telah memenuhi persyaratan.
deskriptif, dengan menggunakan pendekatan Pilkada atau pemilihan kepala daerah
kualitatif dalam menjelaskan bagaimana diselenggarkan oleh Komisi Pemilihan Umum
pertimbangan bagi PDI-P dalam penentuan (KPU) baik ditingkat Provinsi maupun
Calon Wakil Walikota Denpasar dalam Pilkada Kabupaten/Kota serta diawasi oleh Panitia
serentak 2020. Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu)
Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum
Sumber data primer adalah sumber data
(Panwaslu) Kabupaten/Kota.
yang penulis dapatkan secara langsung
melalui wawancara dan pengamatan secara Pada tahun 2020 Pilkada dilakukan
langsung tanpa perantara. Data sekunder serentak di masing-masing daerah di
merupakan data yang penulis dapatkan dari Indonesia. Penyelenggaraan Pilkada serentak
studi kepustakaan yaitu dari dokumen baik 2020 ini memiliki karakteristik tantangan
literatur, laporan, arsip, data dari penelitian tersendiri yang dimana untuk pertama kalinya
terdahulu dan berbagai data yang bagi sejarah kepemiluan di Indonesia,
berhubungan dengan penelitian ini. Pemilihan di selenggarakan di tengah
pandemi Covid 19. Dengan pertimbangan
Adapun teknik penentuan informan dalam
memberikan kesempatan yang seluas-
penelitian ini menggunakan teknik purposive
luasnya bagi warga negara untuk
sampling, yang dimana informan penelitian ini
menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan dari penggabungan dari 5 partai politik, yakni
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan PNI, Parkindo, Partai katolik, Murba dan IPKI.
Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Kelimanya memiliki latar belakang, basis
Walikota secara serentak di beberapa provinsi sosial, ideologi dan sejarah perkembangan
dan kabupaten/kota. Pemerintah, DPR RI, dan yang berbeda. penggabungan lima partai
Penyelenggara Pemilu (Bawaslu, KPU, dan politik berlangsung pada 10 januari 1973 yang
DKPP) sepakat bahwa Pilkada Serentak 2020 kini dirayakan sebagai hari ulang tahun PDI
digelar pada tanggal 9 Desember 2020. Hal ini perjuagan. Seiring perjalanannya, PDI terus
merupakan keputusan dalam rapat kerja membongkar pasang dalam struktur
Komisi II DPR RI dengan Mendagri, Bawaslu pimpinan.
RI, KPU RI serta DKPP RI. Memasuki era Reformasi, partai yang
dipimpin Megawati kembali menguat di Bali
Pada Pilkada serentak 2020 ini
dan tak pernah kalah sejak Pemilu 1999.
dilaksanakan pada 270 daerah di Indonesia
Tahun itu, perolehan suara PDIP di Bali
dan 9 diantaranya merupakan pemilihan
mencapai 1.500.050 suara dengan jatah 7
Gubernur dan Wakil Gubernur. Di Bali sendiri,
kursi di DPR. Partai Golkar di urutan kedua
Pilkada dilaksanakan pada 6 kabupaten/kota,
hanya meraih 196.984 suara dengan 1 kursi,
yakni Karangasem, Jembrana, Badung,
dan PKB yang berada di urutan ketiga hanya
Bangli, Tabanan dan Denpasar. Di Kota
meraih 32.253 suara dengan 1 kursi.
Denpasar dilaksanakan Pilkada untuk memilih
Di Bali sendiri Puri Satria terkenal
calon Walikota dan calon Wakil Walikota yang
akan kesetiaannya kepada PDI-P. Hal ini
pada saat itu terdapat 2 pasang calon yakni I
dapat terlihat dari beberapa figur puri yang
Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus
terjun ke partai politik seperti, A.A. Ngurah
Arya Wibawa sebagai pasangan calon dengan
Oka Ratmadi yang pernah menduduki
nomor urut 1 yang diusung oleh PDI-P,
beberapa jabatan penting dalam politik, lalu
Gerindra, PSI, dan Hanura. Kemudian ada
ada A.A. Gde Ngurah Puspayoga yang juga
Gede Ngurah Ambara Putra yang
menduduki beberapa jabatan penting dalam
berpasangan dengan Made Bagus
politik dan mereka bisa dikatakan memiliki
Kertanegara sebagai pasangan calon nomor
karir yang cemerlang dalam politik dan
urut 2 yang diusung oleh gabungan partai,
mereka merupakan fungsionaris dari dari
yakni Partai Golkar, Demokrat, dan Nasdem.
partai PDI-P. dengan adanya hubungan yang
Gambaran Umum Partai Demokrasi baik antara puri dan panjak mengakibatkan
Indonesia Perjuangan terbentuknya basis massa puri yang
Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) mendukung partai dalam pemilihan.
merupakan salah satu Partai Politik yang
berasal dari Indonesia. Sejarah PDI berawal
Hasil Temuan Penelitian memutuskan nama-nama yang akan

Proses Alur Pencalonan disampaikan ke Dewan Pimpinan Daerah


(DPD) PDI-P Provinsi Bali. Yang kemudian
Pada tahapan awal dalam penentuan
akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat
calon yang akan diusung, PDI-P akan
(DPP) PDI-P yang bertempat di Jakarta.
menerbitkan Juklakjuknis (petunjuk
pelaksanaan petunjuk teknis) yang
Setelah surat hasil musyawarah
merupakan petunjuk pelaksanaan dan teknis
dikirim ke Pusat, DPP akan malaksanakan
tata cara pemilihan Calon Kepala Daerah dari
rapat yang dinamakan dengan rapat khusus
PDI-P. hal ini yang menjadi acuan dalam
karena rapat yang dilaksanakan khusus untuk
proses pemilihan calon karena menyangkut
meminta surat rekomendasi. DPP melakukan
berbagai hal seperti waktu pelaksanaan
berbagai langkah-langkah dalam menentukan
musyawarah dan waktu pengiriman hasil
calon yang akan diusung seperti menguji
musyawarah di tingkat daerah dalam bentuk
elektabilitas calon dalam bentuk survey
surat ke DPP PDI-P.
internal DPP. Setlah itu DPP akan
mengeluarkan rekomendasi atas beberapa
Pada saat ini PDI-P dalam
hal yakni pertama melalu hasil proses
menentukan pasangan calon menggunakan
penyaringan yang benar, yang kedua
alur bottom up yang dimana segala proses
mempunyai elektabilitas di masyarakat untuk
penentuan ini dilakukan mulai dari bawah ke
layak dicalonkan, yang ketiga mampu
atas. Pada tahapan ini PDI-P memulai proses
menjaga soliditas partai, yang keempat
dari pengamatan dimasyarakat. Hal ini
mempunyai data sebaran jaringan politik
dilakukan untuk melihat tanggapan ataupun
diwilayah tersebut. sehingga hanya DPP yang
berita mengenai sosok atau figur yang sedang
memiliki hak untuk mengluarkan surat
menonjol pada saat itu. Setelah memperoleh
rekomendasi yang nantinya dikirim ke daerah
data tersebut tindak lanjutnya dilaksanakan
dan di tanda tangani oleh ketua DPP PDI-P
denga mengadakan musyawarah –
yakni Ibu Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata
musyawarah dari tingkat paling bawah yakni
Megawati Setiawati Soekarnoputri.
musyawarah ranting yang merupakan struktur
PDI-P pada tingkat desa atau kelurahan.
Surat musyawarah yang sebelumnya
Setelah itu hasil musyawarah dari ranting
telah dikirim oleh DPD Provinsi Bali telah
akan dibawa ketingkat kecamatan yang
menghasilkan surat rekomendasi, yang pada
dimana distrukturi oleh Pimpinan Anak
tanggal 28 agustus 2020 dikeluarkan oleh
Cabang (PAC) PDI-P. kemudian dibawa naik
DPP PDI-P dan hasilnya adalah Kadek Agus
ketingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Arya Wibawa terpilih sebagai Calon Wakil
PDI-P Kota Denpasar. Pada proses ini
Walikota mendampingi I Gusti Ngurah Jaya
tahapannya adalah pengusulan dan
Negara sebagai Calon Walikota.
Pertimbangan PDI-P Dalam Pemilihan Hal kedua yang menjadi faktor
Calon Pendukung terpilihnya Kadek Agus

Pada Pilkada Kota Denpasar PDI-P merupakan massa yang banyak. Kadek Agus

mengusung pasangan calon I Gusti Ngurah sempat terpilih menjadi anggota DPRD Kota

Jaya negara dan kadek Agus Arya Wibawa. Denpasar sebanyak empat kali, dan juga pada

Tentunya penentuan nama calon ini tidak Pemilu 2019 memperoleh suara terbanyak di

semata-mata dipilih secara asal melainkan kecamatan Denpasar selatan yakni dengan

banyak pertimbangan sehinggan kedua nama jumlah 9.510 suara. Hal ini tentunya

tersebut terpilih sebagai kepala daerah. membuktikan basis massa yang dimiliki Kadek

Terpilihnya I Gusti Ngurah Jaya Negara Agus sangatlah besar khususnya untuk di

tentunya tidak luput dari jabatan beliau Denpasar. Selain itu hal ini juga

sebelumnya yakni sebagai Wakil Walikota menguntungkan pihak partai karena

yang dimana masyarakat tentunya meningkatnya jumlah partisan yang

mengetahui profil maupun kinerja dari I Gusti mendukung PDI-P.

Ngurah Jaya Negara sehingga adanya


Hal ketiga yang menjadi faktor
peluang untuk memperoleh suara untuk
terpilihnya Dek Agus adalah mengenai basis
menang.
kewilayahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa

Sedangkan terpilihnya Kadek Agus Denpasar merupakan kota yang memiliki

Arya Wibawa memiliki banyak pertimbangan banyak warna partai, dan dari pihak PDI-P

hal ini dikarenakan pada saat pengajuan, I sendiri memberanikan diri untuk mengusung

Gusti Ngurah Gede juga di usulkan pada saat pasangan calon dari Partai yang sama. Hal ini

musyawarah. Sehingga tentunya tidak mudah tentunya memerlukan strategi yang matang

bagi PDI-P memilih karena kedua kader guna memenangkan Pilkada tersebut.

tersebut memiliki hak yang sama untuk dipilih merupakan pilihan yang tepat dan bijak untuk

sebagai Calon Wakil Walikota. PDI-P tentunya memilih Kadek Agus yang basis massa nya di

memiliki beberapa syarat dan pertimbangan Kecamatan Denpasar Selatan. sedangkan I

sehingga Kadek Agus yang terpilih sebagai Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Gusti Ngurah

Calon Wakil Walikota, hal pertama yang dilihat Gede berbasis masa di Kecamatan Denpasar

adalah merupakan kader partai yang dimana Timur yang dimana akan mengalami kendala

sebagain besar Partai Politik juga memberikan untuk memperoleh suara khususnya di

syarat tersebut untuk mengusung calon, dan Denpasar yang memiliki 4 Kecamatan.

Kadek Agus merupakan Kader PDI-P yang


Hasil Analisis Dengan Teori Rational
sekarang menjabat sebagai sekertaris DPC
Choice
PDI-P Kota Denpasar.
Hasil dari penelitian ini akan dianalisis menjelaskan mengenai rekrutmen politik dari
menggunakan Teori Rational Choice Barbara partai politik yang dinilai atas loyalitas pada
Geddes (1996) dalam buku yang berjudul partai dan berusaha mengumpulkan partisan.
Politcian's Dilemma. Rational choice menurut jika dibandingkan dengan I Gusti Ngurah
Barbara geddes (1996) menjelaskan Gede yang dimana basis masanya tidak
mengenai bagaimana setiap individu memiliki sebesar Kadek Agus, hal ini dapat terlihat
tujuan dan kepentingannya masing-masing pada Pemilu 2019 yang pada saat itu I Gusti
dan hal tersebut dilakukan dengan Ngurah Gede hanya memperoleh suara
keterbatasan dari segi sumber daya sehingga sebesar 7.066 suara. Ditambah dengan
perlunya membuat pilihan yang dimana adanya Ormas Bantas menjadikan PDI-P
memberikan keuntungan bagi individu secara tidak langsung memiliki Organisasi non
tersebut. Barbara Geddes sendiri partai yang berada dibawah kendali PDI-P.
mengklarifikasi rekrutmen menjadi empat selain itu dengan faktor umur yang masih
model yakni Partisanship, Meritocratic, muda tentu menjadi salah satu faktor penentu
Survival, Compartmentalization (Barbara terpilihnya Kadek Agus dikarenakan pada saat
Geddes, 1996 :78-79). Penelitian ini berfokus ini keterlibatan generasi muda sangatlah
kepada bagaimana pertimbangan dari PDI-P diutamakan dalam berbagai aspek untuk
dalam menentukan Calon Wakil Walikota memajukan negara.
sehingga pihak partai memperoleh
keuntungan.
Hasil Analisis dengan Teori Partai
Dominan
Berdasarkan analisis dengan Teori Teori Partai Dominan dari Giovanni
Rational Choice, pola rekrutmen dalam Sartori (2005) dalam bukunya yang berjudul
penentuan Calon Wakil ini mengacu pada parties and party systems a framework for
partisanship yang dimana pada akhirnya analysis digunakan sebagai pisau analisis
faktor terpilihnya Kadek Agus Arya Wibawa dalam penelitian ini. Teori Partai Dominan
adalah loyalitas dan massa yang dimiliki oleh digunakan untuk menganalisis wilayah basis
Kadek Agus Arya Wibawa. Pertimbangan ini massa. Yang dimaksud wilayah basis massa
tentunya dipikirikan oleh PDI-P karena selain dalam penelitian ini adalah pertimbangan PDI-
untuk memperoleh kemenangan pada Pilwali P dalam penentuan Calon Walikota dan Calon
2020 tentunya juga ada keuntungan- Wakil Walikota dilatar belakangi faktor
keuntungan yang diperoleh oleh partai. Hal ini kewilayahan.
dapat dilihat dari besarnya jumlah massa yang
dimiliki oleh Kadek Agus tentunya menjadi Diketahui bahwa PDI-P mengusung I
keuntungan tersendiri bagi PDI-P. hal ini Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus
sesuai dengan konsep Partisanship yang Arya Wibawa pada Pilwali 2020. Tentunya ini
menjadi gabungan yang bagus bagi PDI-P dari Denpasar Selatan, menjadikan Denpasar
karena kedua pasangan calon tersebut Selatan sebagai basis massa yang besar dan
berasal dari kecamatan yang berbeda. I Gusti sangat sulit untuk dimasuki partai lain.
Ngurah Jaya Negara berasal dari kecamatan
Sedangkan I Gusti Ngurah Jaya
Denpasar Timur sedangkan Kadek Agus
Negara juga memiliki massa yang besar di
merupakan kader yang berasal dari
Denpsar Timur. Berbekal jabatan sebelumnya
Kecamatan Denpasar selatan. Hal ini
sebagai Wakil Walikota Denpasar menemani
menjadikan PDI-P mendominasi pada 2
I.B Rai Dharmawijaya Mantra sebagai
kecamatan tersebut dengan basis massa
Walikota Denpasar menjadikan nama I Gusti
yang sangat besar. Jika dibandingkan dengan
Ngurah Jaya Negara dikenal oleh masyarakat
mengusung I Gusti Ngurah Gede sebagai
luas khususnya di Denpasar. Ditambah
Calon Wakil Walikota yang memiliki basis
dengan kinerjanya yang sangat baik pada saat
sama dengan I Gusti Jaya Negara yakni di
menjabat sebagai Wakil Walikota menjadikan
Denpasar Timur tentunya peluang akan
I Gusti Ngurah Jaya Negara memperoleh
sangat mengecil untuk memperoleh suara
kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi
kemenangan. Pasangan calon yang berasal
dan juga antusias masyarakat yang sangat
dari daerah yang sama akan begitu sulit untuk
besar karena mengetahui bahwa Calon
mendominasi khususnya di Denpasar.
Walikota berasal dari Denpasar Timur. Karena
Sebuah keputusan yang tepat bagi itulah Denpasar Timur menjadi basis masa
PDI-P dikarenakan basis Kadek Agus Arya yang cukup besar.
Wibawa sendiri sangatlah besar khususnya di
Berdasarkan analisis dengan Teori
Denpasar Selatan, ditambah dengan
Partai Dominan dari Giovanni Sartori (2005)
dukungan Organisasi Masyarakat yang
PDI-P mengusung pasangan calon I Gusti
bernama Banteng Ambengan Pesanggaran
Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus Arya
atau yang disingkat dengan Bantas. Bantas ini
Wibawa dikarenakan faktor wilayah basis
sendiri berada di desa pedungan yang
massa. Dengan diusungnya kedua kader yang
merupakan gabungan dari 2 banjar. Bantas ini
berasal dari 2 kecamatan yang berbeda
sendiri telah mendukung Kadek Agus Arya
menjadikan PDI-P memperoleh peluang yang
wibawa sebagai kekuatan non partai dalam
sangat besar untuk memenangkan Pilkada
berbagai hal baik pada pemilihan baik Pemilu
2020 khususnya di Kota Denpasar.
maupun pada Pilwali 2020 ini maupun dala hal
Pengabungan 2 wilayah yakni Denpasar
lain yang mampu menaikan pamor Kadek
Timur dan Denpasar Selatan menjadikan PDI-
Agus Arya Wibawa. Ditambah dengan
P sebagai partai yang mendominasi pada
antusias masyarakat dengan mengetahui
Pilkada 2020 di Denpasar.
adanya Calon Wakil Walikota yang berasal
5. KESIMPULAN ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh
Pilkada serentak 2020 merupakan oleh partai. Hal ini dapat dilihat dari besarnya
pemilihan kepala daerah yang dilakukan jumlah massa yang dimiliki oleh Kadek Agus
serentak di beberapa daerah di Indonesia. Hal tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi
ini merupakan keputusan dalam rapat kerja PDI-P. hal ini sesuai dengan konsep
Komisi II DPR RI dengan Mendagri, Bawaslu Partisanship yang menjelaskan mengenai
RI, KPU RI serta DKPP RI. Dalam rekrutmen politik dari partai politik yang dinilai
pelaksanaan Pilkada ini seluruh partai politik atas loyalitas pada partai dan berusaha
mulai mempersiapkan strategi dan kader- mengumpulkan partisan.
kader terbaik untuk diusung dalam Pemilihan.
Teori Teori Partai Dominan dari
PDI-P merupakan salah satu partai politik
Giovanni Sartori (2005) digunakan untuk
yang mengusung kader-kadernya di seluruh
menganalisis wilayah basis massa. Yang
daerah pemilihan salah satunya adalah Kota
dimaksud wilayah basis massa dalam
Denpasar. Dalam pemilihan Calon Walikota
penelitian ini adalah pertimbangan PDI-P
dan Calon Wakil Walikota Denpasar, terdapat
dalam penentuan Calon Walikota dan Calon
banyak pertimbangan yang dilakukan PDI-P
Wakil Walikota dilatar belakangi faktor
dalam memilih kader-kadernya. Pertimbangan
kewilayahan. Berdasarkan analisa dengan
PDI-P dalam menentukan Calon Kepala
Teori Partai Dominan dari Giovanni Sartori
Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah ini
(2005) PDI-P mengusung pasangan calon I
dianalisis menggunakan dua teori yakni teori
Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus
Rational Choice yang sempat dikembangkan
Arya Wibawa dikarenakan faktor wilayah basis
oleh Barbara Geddes (1996), dan teori Partai
massa. Dengan diusungnya kedua kader yang
Dominan oleh Giovanni Sartori (2005).
berasal dari 2 kecamatan yang berbeda
Teori Rational Choice Barbara menjadikan PDI-P memperoleh peluang yang
Geddes (1996) menganalisis pola rekrutmen sangat besar untuk memenangkan Pilkada
yang dilakukan oleh PDI-P. Berdasarkan 2020 khususnya di Kota Denpasar.
analisa dengan Teori Rational Choice, pola Pengabungan 2 wilayah yakni Denpasar
rekrutmen dalam penentuan Calon Wakil ini Timur dan Denpasar Selatan menjadikan PDI-
mengacu pada partisanship yang dimana P sebagai partai yang mendominasi pada
pada akhirnya faktor terpilihnya Kadek Agus Pilkada 2020 di Denpasar. Berdasarkan
Arya Wibawa adalah loyalitas dan massa yang analisa dengan teori partai dominan, teori ini
dimiliki oleh Kadek Agus Arya Wibawa. mampu menjelaskan pertimbangan PDI-P dari
Pertimbangan ini tentunya dipikirikan oleh basis kewilayahan.
PDI-P karena selain untuk memperoleh
6. DAFTAR PUSTAKA
kemenangan pada Pilwali 2020 tentunya juga
Sumber Buku Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik.
Jakarta: Grasindo.
Badudu., J. S. & Zain., S. M. (1994) Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Artikel Ilmiah, Jurnal, Skripsi, Tesis
Pustaka Sinar Harapan.
Badriyani, F. (2018). Analisis pertimbangan
Creswell, J. W. (2009). Research Design Partai Politik dalam penentuan bakal
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Calon Kepala Daerah pada pemilihan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kepala Daerah tahun 2018 (Studi
Kasus Terhadap Partai Amanat
Geddes, B. (1996). Politcian's Dilemma :
Nasional Kota Jambi).
Building state capacity in Latin
America. University of California Baharuddin, T., & Purwaningsih, T. (2017).
Press. Modalitas Calon Bupati Dalam
Pemilihan Umum Kepala Daerah
katz, R. S., & Crotty, W. (2014) handbook
Tahun 2015. Journal of Governance
partai politik. Yogyakarta :
and Public Policy, 4(1), 205-237.
Nusamedia.
Firmansyah, J., & Susiatiningsih, H. (2014).
Marijan, K. (2015). Sistem Politik Indonesia.
Analisis Kemenangan Ahmad
Jakarta: Kencana.
Heryawan Dalam Pemilu Kepala
Muluk, H. (2010). Mozaik Psikologi Politik Daerah Jawa Barat Tahun
Indonesia. Jakarta : Raja Wali Pres. 2013. Journal of Politic and
Government Studies, 3(3), 46-60.
Moleong, M. (2019). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Pt Remaja Irvan, A. (2019). Peran Elit dalam Dominasi
Rosdakarya. Partai Golkar di Kabupaten Tanah
Datar Sejak Era Reformasi (Doctoral
Sartori, G. (2005). Parties and party systems:
dissertation, Universitas Andalas).
A framework for analysis. ECPR
Press. Nugroho, H. (2012). Demokrasi dan
Demokratisasi: Sebuah Kerangka
Sugiyono, (2015). Metode Penelitian
Konseptual untuk Memahami
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Dinamika Sosial-Politik di
Bandung: Alfabeta.
Indonesia. Jurnal Pemikiran
Suharizal, (2011). Pemilukada: Regulasi, Sosiologi, 1(1), 1-15.
Dinamika, dan Konsep Mendatang.
Mahadewi, I. A. M., Erawan, K. P., & Noak, A.
Depok: Rajagrafindo Persada.
(2017). Dominasi Peran Puri Dalam
Kontestasi Politik di Bali (Studi Kasus:
Puri Agung Denpasar). Skripsi (Bali: NN. (2020). Pilkada serentak 2020. Diambil
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kembali dari NusaBali.com :
Universitas Udayana, 2017). https://www.nusabali.com/berita/7198
5/pilkada-serentak-akhirnya-
Rozali, I. (2016). Pola penetapan Calon
disepakati-9-desember-2020
Kepala Daerah oleh Partai
Politik (Bachelor's thesis, Jakarta: NN. (2021). Sejarah dan visi, misi PDI
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Perjuangan. Diambil kembali dari
UIN Syarif Hidayatullah). PDIPerjuangan.id :
https://pdiperjuangan.id/
Sibagariang, D., Erawan, K. P., & Azhar, M. A.
(2019). Pola rekrutmen PDIP, Sumber Lain
Nasdem dan PSI dalam pemilihan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Caleg DPRD di Kota Denpasar. Online.

Wardhana, A. (2017). Analisis pertimbangan


Partai Politik dalam penentuan bakal
Calon Legislatif pada Pemilihan
Umum Tahun 2019 (Studi Kasus
terhadap Partai Politik di Kota
Yogyakarta)

Artikel Online, Website

KPU. (2016). pengertian, fungsi, dan system


pemilihan umum. Diambil kembali dari
KPU :
https://jdih.kpu.go.id/countkepkpu566
4546b5277253344253344

NN. (2019) Mengenal Kadek Agus Arya


Wibawa Anak dokter, anggota dewan
empat periode, suara tertinggi.
Diambil kembali dari Bali Express :
https://baliexpress.jawapos.com/politi
k/06/10/2019/anak-dokter-anggota-
dewan-empat-periode-suara-
tertinggi/

Anda mungkin juga menyukai