Anda di halaman 1dari 15

FENOMENA LOCALSTRONGMEN DI ERA DESENTRALISASI :

STUDI RECRUITMEN CALON WALIKOTA CILEGON DI PILKADA


2015 OLEH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Politik Lokal


Dosen Pengampu : Abah Hamid, ph.d

Disusun Oleh :
Muhamad Riyan Bawazir (6670170113)
Nurul Patmah (667018
Haura J’octaria (667018

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
ABSTRAK

Local strongman adalah aktor yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam kehidupan
sosial masyarakat di tingkat local atau daerah, dan tiap local strongman memiliki strategi
yang berbeda-beda dalam kekuasaan sosialnya. Hubungan dengan recruitmen adalah
mereka mampu mempengaruhi partai politik untuk menerima atau mengusung calon yang
didukung oleh aktor localstrongmen dan di tingkat local, partai politik biasanya akan
mengusung calon ataupun wakilnya dari keluarga localstrongmen atau keluarganya berasal
dari kiyai atau jawara berpengaruh di daerahnya sehingga memiliki peluang untuk menang
dwngan basis massa yang banyak. Selain faktor jenjang kaderisasi partai politik memiliki
pertimbangan lain yakni elektabilitas, ketokohan, prestasi dan basis massa. Poin-poin
tersebut melekat pada localstrongmen seperti kiyai dan juga jawara dalam menghegemoni
masyarakat ataupun elite parpol untuk mencalonkan baik localstrongmen ataupun keluarga
dari localstrongmen.
Kata Kunci : Local Strongman, Recruitmen, Hegemoni, Partai Politik.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun 2015 merupakan sejarah baru dalam perpolitikan Indonesia dimana pada
tahun ini dilaksanakan pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan
data KPU Husni Kamil menjelaskan bahwa pasangan calon yang mendaftar ada 852
pasangan calon untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 714 pasangan calon
bupati dan wakil bupati, 117 pasangan calon walikota dan walikota.
Kota Cilegon merupakan salah satu daerah yang melaksanakan pilkada serentak
tahun 2015. Pilkada serentak dilaksanakan untuk memilih calon walikota dan calon
wakil walikota Cilegon masa jabatan 2015-2020. Pilkada Cilegon ini dilaksanakan pada
tanggal 22 Agustus 2015. Pada Pilkada Cilegon 2015 ada 2 pasangan yang bertarung.
Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Daftar pasangan calon walikota dan wakil walikota Cilegon tahun
2015.
Sumber : KPU Cilegon tahun 2015

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa pasangan petahan TB Iman Ariyadi-Edi Ariadi
yang di dukung oleh 11 Partai dan pasangan

Adapun hasil dari pilkada Cilegon 2015


Tabeli 1.2 Hasil Pilkada Cilegon 2015
Sumber : Hasil Pilkada Cilegon KPU Cilegon 2015

Berdasarkan hasil pilkada data diatas walikota dan wakil walikota terpilih pada
tahun 2015 adalah pasangan TB Iman ariadi-Edi Ariadi untuk masa bakti 2015-2020.
Salah satu sisi lain yang perlu dicermati pada pilkada tahun 2015 ini adalah bagaimana
recruitmen calon kepala daerah oleh partai politik, dimana partai politik merupakan
salah satu jalur atau kendaraan politik yang digunakan oleh calon kepala daerah untuk
maju di pilkada. Hal ini diatur oleh UU NO. 2 TAHUN 2011 Tentang partai politik
pasal 29 ayat 1 (c) yang berbunyi bahwa partai politik melakukan rekruitmen politik
kepada warga negara Indonesia untuk menjadi balon kepala daerah dan wakil kepala
daerah.
Sebelum terpilih pasangan TB Iman Ariadi dan Edi Ariadi partai politik pendukung
pasti sudah melakukan rekruitmen politik untuk mengusung pasangan tersebut. 11
partai tersebut telah melakukan proses rekruitmen untuk menentukan siapa yang akan
maju dengan berbagi pertimbangan seperti elektabilitas, ketokohan, prestasi dan basis
massa. Namun pada penelitian kami lebih berfokus pada rekruitmen yang dilakukan
oleh partai PKS dalam mengusung pasangan walikoya terpilih 2015-2020. Fakta
menarik dari pasangan TB Iman Ariadi-Edi Ariadi adalah :
1. TB Iman Ariadi-Edi Ariadi adalah petahan yang pada pemilu sebelum tidak
didukung oleh partai PKS
2. TB Iman Ariadi adalah Putra dari walikota 2 periode yakni
3. TB Iman Ariadi adalah bagian dari keluarga dinasti atut dimana sosok local
strongmen berpengaruh yakni Hasan Sohib merupakan jawara banten yang
terkenal dari Ciomas dan berhasil menempatkan anaknya menjadi orang no
1 di Banten yakni Atut Chosiyah
4. Terilihnya Iman Ariadi merupakan kader dari partai golkar dan rekruitmen
10 partai dan salah satunya yakni partai PKS
Berdasarkan uraian latar belakang berbagai fenomena, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Fenomena Local Storngmen di Era Dessentralisasi :
Studi Rekruitmen Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon di Pilkada 2015 oleh Partai
PKS.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diurraikan diatas, permasalahan
penelitian yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Pengaruh local strongmen di pilwakot cilegon 2015
b. Proses rekruitmen tidak transparan
c. Adanya dinasti politik dari keluarga local strongmen
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun dapat merumuskan
masalah sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Local Strongmen Keluarga Hasan
Sohib dalam rekruitmen calon walikota dan wakil walikota TB Iman Ariadi-Edi Ariadi
oleh PKS di Pilwakot Cilegon 2015?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana rekruitmen calon walikota dan wakil
walikota Cilegon yang dilakukan oleh partai PKS.
2. Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi terpilihnya TB Iman Ariadi-
Edi Ariadi di pilwakot Cilegon 2015 dan rekruitmen politik yang dilakukan oleh
PKS dalam mengusung pasangan tersebut.
3. Untuk menganalisis strategi yang digunakan oleh TB Iman Ariad-Edi Ariadi
dalam meraih kepercayaan kembali masyarakat kota cilegon dalam
memenangkan pilwakot Cilegon 2015.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberi manfaat kepada
penulis, pembaca dan masyarakat disekitarnya terutama di Desa Kubang Puji,
Pontang, Kabupaten Serang.
1. Bagi Penulis
a. Dapat memenuhi nilai mata kuliah Politik Lokal
b. Memberikan pengalaman, wawasan dan keterampilan bagi penulis dalam
melakukan penulisan khususnya mengenai Fenomena Local Strongmen di Era
Desentralisasi : Studi Rekruitmen Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon
di Pilkada 2015 oleh Partai PKS.
2. Bagi Pembaca
a. Mendapatkan gambaran terkait pengaruh orang kuat local terhadap pemilihan
politik
b. Sebagau bahan referensi terkait rekruitmen calon walikota dan wakil walikota di
pilkada
3. Bagi Masyarakat kota Cilegon
a. Dapat mengetahui apa itu local strongmen dan bagaimana pola rekruitmen calon
kepala daerah yang dilakukan oleh partai politik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Local Strongman
Perubahan sosial politik yang terjadi di masyarakat hari terjadi karena adanya
dampak pergerakan dari negera-negara di dunia dan masyarakat di masa lalu. Atau dalam
terminologi Marx, dikenal dengan diskursus materialisme hostoris. Dimana globalisasi,
kolonalisasi, industrialisasi melahirkan perubhaan yang terjadi atas negara dan masyarakat
di dunia hingga memunculkan dualisme potret antara negara kuat dan negara lemah.
Pembangunan demokrasi politik ditingkat local merupakan salah satu prioritas yang
dilakukan oleh pemerintahan refomasi saat ini, kebijakan otonomi daerah dengan
memberikan desentralisasi seluas-luasnya pada daerah.
Kemunculan local strongmen yang dimiliki untuk mempengaruhi yaitu dengan
kekayaan atau pengetahuannya tentang agama. Migdal menerangkan bahwa orang kuat
(local strongman) yaitu “Mereka berhasil menempatkan diri atau menaruh anggota keluarga
mereka pada sejumlah jabatan penting demi menjamin alokasi sumber-sumber daya
berjalan sesuai dengan aturan mereka sendiri ketimbang menurut aturan-aturan yang
dilontarkan dalam retorika resmi, pernyataan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
yang dibuat di ibu kota atau dikeluarkan oleh pelaksa peraturan yang kuat” menurut Joel S.
Migdal. yang dinyatakan oleh Migdal bahwa local strongman juga terlahir karena adanya
kekuasaan yang terdapat dari turun menurun yang menaruhkan anggota keluarga pada
jabatan penting dan dalam menjalankan kekuasaan.
Adapun menurut Noordholt dan Klinken, (2007:1) bahwa fenomena munculnya orang
kuat lokal di Indonesia memasuki era baru pula dengan adanya sistem desentralisasi yang
melibatkan banyak aktor, institusi, dan budaya lokal yang mulai bermunculan kembali dan
memainkan peran di dalam politik lokal. Aktor-aktor lokal terorganisir, dan memiliki
simbol lokal yang dibawa ke panggung politik.
2. Partai Politik
Partai Politik adalah sebuah kelompok yang para anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Menurut Carl J. Fredich Partai Politik adalah
sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan Partainya dan
berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang
bersifat idiil maupun materiil.
3. Rekruitmen Politik
Gabriel Almond menjelaskan bahwa proses rekruitmen politik merupakan
kesempatan rakyat untuk menyeleksi kegiatan-kegiatan politik dan jabatan pemerintahan
melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan
diri untuk jabatan tertentu, pendidikan, dan latihan. Sedangkaan Jack C. Plano menjelaskan
bahwa proses rekrutmen sebagai pemilihan orang-orang untuk mengisi peranan dalam
sistem sosial. Sedangkan rekrutmen politik menunjuk pada pengisian pada posisi formal
dan legal, serta peranan-peranan yang tidak formal.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kelompok kami gunakan pada penelitian kali ini adalah
metode penelitian “kualitatif”. Penelitian kualitatif sendiri menurut Menurut Saryono
(2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh
social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan
kuantitatif. Kemudian mereka berdua mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif
merupakan “sebuah tradisi pada pengetahuan sosial yang mefokuskan pada pengamatan
terhadap manusia dalam kekuasaannya sendiri dan juga berhubungan dengan orang
orang dalam bahasannya dan juga peristilahannya”. Menurut Sukmadinata (2005) dasar
penelitian kualitatif adalah “konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu
berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang
diinterpretasikan oleh setiap individu”.
Di dalam penelitian kualitatif, terdapat lima (5) jenis penelitian yaitu:
a. Biografi : Penelitian ini menggunakan pengalaman individu yang kemudian
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen-dokumen, data atau arsip.
Penelitian ini dilakukan agar dapat mengungkap tentang pengalaman seseorang
yang dapat merubah atau mempengaruhi hidup seseorang.
b. Fenomenologi : Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan sebuah
fenomena yang terjadi pada kesadaran individu itu sendiri. Penelitian ini juga
dilakukan secara alami atau tidak adanya batasan dalam melakukan sebuah
penelitian.
c. Grounded Theory : Penelitian jenis ini dimaksudkan untuk menghasilkan atau
menemukan sebuah teori yang cocok atau berhubungan dengan situasi atau
fenomena yang sedang diteliti.
d. Etnografi : Para peneliti akan menliti tentang kebudayaan atau sistem kelompok
sosial. Peneliti akan menguji atau mempelajari tentang pola perilaku, kebiasaan dan
cara hidup di dalam sebuah kebudayaan.
e. Studi kasus : Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil suatu masalah
secara terperinci dan juga memliki pengamblan data yang sangat mendalam.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian


Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Cilegon Provinsi Banten. Peneliti melakukan
penelitian di daerah tersebut karena memiliki seorah tokoh jawara yang hingga kini mampu
menempatkan keluarga di posisi strategi pemerintahan hingga maampu mempemgaruhj
proses rekruitmen politik dan masyarakat. Seorang tokoh jawara menjadi sosok yang
dihargai dan disegani di mata masyarakat sehingga mempunyai relasi kuasa tersendiri.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
kelompok kami adalah:
a. Studi Dokumentasi/Literatur : Penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang
didokumentasikan dalam rekaman, gambar, suara atau yang lainyya.
b. Analisis Data : proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan pemaknaan, menyusun ke dalam pola , memilah mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) memiliki proses perjalanan politik yang
panjang dan diwarnai Tarik menarik anatara kepentingan elite politik, selain elite politik di
dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ada juga kemunculan yaitu local Strongmen
menurut Migdal Lokal Strongmen yaitu “Mereka yang berhasil menempatkan diri sendiri
atau menaruh anggota keluarga mereka pada sejumlah jabatan penting demi menjamin
alokasi sumber-sumber daya berjalan sesuai dengan aturan mereka sendiri ketimbang
menurut aturan-aturan yang dilontarkan dalam retorika resmi, pernyataan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan yang dibuat di ibu kota atau dikeluarkan oleh pelaksana
peraturan yang kuat” .
Orang kuat lokal memainkan peran pentingnya dalam kehidupan sosial politik di
aras lokal, meskipun dirinya tidak memiliki kekuasaan secara formal, akan tetapi
pengaruhnya yang besar mampu menjadi kekuatan tersendiri dalam sebuah kontestasi
politik electoral didaerah. Dalam sebuah kontestasi pemilihan umum daerah (pilkada),
berbagai upaya dilakukan oleh para kandidat untuk memenangkan posisi sebagai tujuannya.
Upaya tersebut tidak terlepas dari adanya peran orang kuat lokal yang memiliki pengaruh
besar baik melalui kekuatan materi maupun non materi. Keberadaan orang kuat lokal ini
menjadi peran penting dalam mensukseskan pemilihan umum. Maka pemilihan umum
hanya menjadi bentuk prosedural dari demokrasi, pada kenyataannya kontestasi ini
ditunggangi oleh berbagai pihak yang mendukung melalui cara-cara yang tidak
mencerminkan substansi dari kata demokrasi. Menurut teori Joel S. Migdal, local
strongmen merupakan kekuatan informal atau dalam kata lain seseorang yang tidak
memiliki kekuasan secara formal di pemerintahan akan tetapi perannya dapat
mempengaruhi masyarakat dengan kekuatan yang dimilikinya. Orang kuat ini bisa seperti
pengusaha, bos, kepala suku, jawara, dan orang kuat lainnya yang punya pengaruh di aras
lokal. Local strongmen lahir dari lemahnya kapabilitas sebuah negara, sehingga menjadikan
individu atau kelompok memiliki kekuatan lebih besar dari pada negara itu sendiri, baik
sebagai pemegang kontrol masyarakat maupun pemilik sumber daya. Kekuatan orang kuat
lokal tidak terletak pada kekuasaan formal, akan tetapi pada pengaruh yang dimilikinya.
Maka banyak para pejabat, para aktor politik yang membangun relasi atau hubungan
dengan orang kuat lokal karena pengaruhnya yang dimilikinya tersebut. Orang kuat lokal
menjadi tokoh penting yang menjadi tonggak keberhasilan pilkada. Para pejabat
membutuhkan dukungan orang kuat lokal untuk mensukseskan dirinya dalam pemilihan
umum karena eksistensi dan pengaruh yang dimilikinya. Kemudian Joel S. Migdal juga
menjelaskan teori bossisme yang dapat digunakanuntuk menganalisis fenomena orang kuat
lokal yang memiliki sumberdaya dan juga relasi kuasanya yang luas di aras lokal, maka
banyak ditemukan fenomena dinasti politik yang didalamnya terjadi tindakan nepotisme
dengan orang-orang yang memiliki kedekatan dengan dirinya, seperti saudara, keluarga,
kerabat, dan orang terdekat lainnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh Tubagus Iman pada
pilkada 2015 ditunggangi oleh local strongmen yang sekaligus orang formal dalam struktur
pemerintahan di daerah yakni ayahnya Aat Syafaat yang merupakan walikota cilegon pada
periode 2010-2015. Aat syafaat membangun dinasti dengan mendukung anaknya Tb Iman
ariadi pada posisi struktural di pemerintahan untuk memperkuat kekuasaan keluarganya.
Persoalan yang marak terjadi dari adanya dinasti politik yakni memburu rente, prilaku
tersebut memperlihatkan bahwa agenda politik dari sebuah dinasti politik adalah korupsi
kolusi nepotisme. Patologi yang sulit obati dari tubuh para pejabat publik. Akibaatnya
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya, uang anggaran tidak
keluar pada jalurnya, pemerintah tidak bekerja sesuai tugas dan fungsinya, dan berbagai
jenis patologi lainnya sebagai bentuk penyelewenagan terhadap kewenangan.

Lanjut…

Anda mungkin juga menyukai