Indonesia
Kelompok 1
1 Adini Nuzula Humairah B1B122008
Kampanye/Sosialis
Ikut Kampanye Ikut Kampanye Menghadiri
asi Media Sosial
dengan Atribut Dengan Penyerahan
(Posting, Share,
Menggunakan Dukungan Parpol ke
berkomentar, PNS
Fasilitas Negara Paslon
Like Dll)
Mempolitisir rekruitmen
Mempolitisir fasilitas
pegawai negeri baru
negara
Adanya komersialisasi
Memobilisasi pegawai
Jabatan
negeri pada saat
Pencopotan Jabatan
pemilu dan pilkada
karir (Sekretaris
Adanya Kompensasi
Daerah/Sekda) karena
Jabatan
alasan politis
Dampak Negatif Politisasi Birokrasi
4 dampak negatif yang muncul sehubungan dengan kebijakan
politisasi birokrasi:
1. Kebijakan menempatkan atau mendudukkan orang-orang partai
politik yang sesuai dengan selera Menteri yang bersangkutan, jelas
mengakibatkan tidak berfungsinya mekanisme promosi jabatan
pada jabatan karier yang ada dalam struktur pemerintahan.
2. Kebijakan politisasi birokrasi dengan sendirinya akan menciptakan
rasa anti-pati atau perasaan tidak bisa bekerja sama dengan
orang-orang yang tidak berasal dari partai politik yang sama.
3. Kebijakan memberikan orang-orang partai politik sebuah jabatan
penting di pemerintahan, secara tidak langsung berarti tidak
mengindahan bekerjanya prinsip meritokrasi dalam pelaksanaan
tugas birokrasi sehari-hari.
4. Trauma politik masa lalu harus benar-benar kita jadikan pelajaran
yang sangat berharga untuk masa-masa mendatang. Penampilan
birokrasi Indonesia di masa Orde Baru yang “terlalu berkuasa”, mau
tidak mau harus kita jauhi. Sebab, pada masa itu birokrasi tidak
hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, tetapi juga
sebagai pembuat sekaligus pengawas dari kebijakan itu sendiri.
Dampak Positif Politisasi Birokrasi
Politisasi birokrasi memiliki beberapa dampak positif yang dapat dilihat
dari sudut pandang pemerintah dan partai politik yang mengusungnya:
1. Loyalitas yang lebih tinggi terhadap pemerintah dan partai politik:
Dengan melakukan politisasi birokrasi, pemerintah dapat
menempatkan pejabat birokrasi yang loyal dan dapat diandalkan
untuk melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. Dalam
hal ini, politisasi birokrasi dapat membantumemperkuat pengaruh
pemerintah dan partai politik atas birokrasi.
3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi birokrasi: Dalam beberapa kasus,
politisasi birokrasi dapat mempercepat proses pengambilan keputusan
dan melaksanakan program pemerintah karena pejabat birokrasi yang
ditempatkan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan dan
tujuan pemerintah. Hal ini dapat mempercepat pengambilan keputusan,
mengurangi birokrasi, dan meningkatkan efisiensi birokrasi.
4. Keterwakilan yang lebih baik dari berbagai kelompok dalam
pemerintahan: Dengan memasukkan anggota partai politik dan pejabat
pemerintah yang mewakili kelompok-kelompok tertentu, seperti kaum
minoritas, politisasi birokrasi dapat membantu memastikan bahwa
kepentingan mereka terwakili dalam proses pengambilan keputusan. Hal
ini dapat membantu memperkuat legitimasi pemerintah dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Kesimpulan
Indonesia adalah negara demokrasi di mana setiap warga negara memiliki
hak untuk berpartisipasi dalam politik. Di Indonesia, netralitas merupakan
prinsip yang sangat penting dalam menjaga kestabilan politik dan sosial.
Netralitas memastikan bahwa lembaga negara dan pemerintahan tidak
terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu dan memperlakukan semua
warga negara secara adil dan sama. Politik dan netralitas adalah dua hal yang
saling terkait dalam konteks Indonesia. Untuk memastikan bahwa politik tidak
mempengaruhi netralitas, diperlukan upaya yang terus menerus dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya netralitas dan
memperkuat lembaga-lembaga negara agar dapat berfungsi secara
independen dan objektif.