Anda di halaman 1dari 36

http://advokat.blogger.or.

id/peran-parpol-dalam-sistem-politik-indonesia/
22 April 2013 21 Oktober 2015

FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK

PARTAI POLITIK: PENGERTIAN DAN FUNGSI

Dalam Negara demokratis, partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi; salah satu
fungsi ialah sebagai sarana komunikasi politik. Arus informasi dalam suatu Negara bersifat
dua arah., artinya berjalan dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Kedudukan partai
dalam arus ini adalah sebagai jembatan antara mereka yang memerintah dan mereka yang
diperintah Namun secara garis besar, fungsi-fungsi partai politik adalah sebagai berikut:

1. Fungsi artikulasi kepentingan

Artikulasi kepentingan adalah suatu proses peng-input-an sebagai kebutuhan, tuntutan dan
kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif, agar
kepentingan, tuntutan dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi dalam
pembuatan kebijakan public. Pemerintah dalam mengeluarkan keputusan dapat bersifat
menolong masyarakat dan bisa pula dinilai sebagai kebijakan yang justru menyulitkan
masyarakat.

2. Fungsi agregasi kepentingan

Agregasi kepentingan merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan yang dilancarkan oleh


kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi alternative-alternatif pembuatan
kebijakan public. Agregasi kepentingan dijalankan dalam system politik yang tidak
memperbolehkan persaingan partai secara terbuka, fungsi organisasi itu terjadi di tingkat atas,
mampu dalam birokrasi dan berbagai jabatan militer sesuai kebutuhan dari rakyat dan
konsumen

3. Fungsi sosialisasi politik

Sosialisasi politik merupakan suatu cara untuk memperkenalkan nilai-nilai politik, sikap-
sikap dan etika politik yang berlaku atau yang dianut oleh suatu Negara. Pembentukan sikap-
sikap politik atau dengan kata lain untuk membentuk suatu sikap dan keyakinan politik
dibutuhkan waktu yang panjang melalui proses yang berlangsung tanpa henti.

4. Fungsi rekrutmen politik

Tujuan partai politik dimanapun mereka berada adalah dalam rangka meraih kekuasaan.
Untuk itu, mereka perlu melakukan rekruitmen terhadap pemimpin-pemimpin politik yang
mampu menopang kekuasaan yang mereka raih. Partai politik pastinya akan menempatkan
anggotanya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.

http://advokat.blogger.or.id/peran-parpol-dalam-sistem-politik-indonesia/
1
5. Sebagai sarana control pemerintah

Terdapat dua mekanisme partai politik dalam menyalurkan sikap kritis terhadap pemerintah.
Pertama, sikap kritis disalurkan dan dicerminkan oleh wakil-wakil partai politik yang terdapat
dalam lembaga legislative. Lembaga legislative ini mempunyai beberapa fungsi, bisa sebagai
partner pemerintah, dan sekaligus mengusulkan rancangan undang-undang yang akan
diimplemantasikan pemerintah. Ketika partai politik melihat ketidakberesan dalam situasi dan
kondisi sosial masyarakat, mereka dapat mengusulkan rancangan undang-undang yang dapat
mengubahnya. Pada kenyataannya, hal ini tidak mudah dan otomatis dapat dilakukan,
mengingat pola pengambilan keputusan yang sangat kompleks dan kerap terjadi negosiasi
politik antarfraksi. Kedua, partai politik dapat menyuarakan analisis dan sikap kritisnya
melalui jalur non parlementer, misalnya dengan jalan diskusi dan debat public tentang
kebijakan pemerintah. Bisa juga dilakukan dialog dengan media massa untuk pembentukan
opini public sehingga mendapatkan dukungan politis publik.

PERAN PARTAI POLITIK DALAM PROSES PEMBUATAN DAN PENERAPAN


KEBIJAKAN DI INDONESIA

Seperti kita ketahui bahwa dalam teori system menurut David Easton, terdapat tiga proses
yang menjadi saluran bagi terselenggaranya sebuah system, yaitu input,
process dan output. Input terdiri dari tuntutan dan dukungan yang datang dari
masyarakat, process yang tidak lain adalah proses pembuatan kebijakan, dan output yang
berhubungan dengan proses pelaksanaan kebijakan.

Seperti kita ketahui, Gabriel Almond dalam teori sistemnya menjelaskan bahwa ada unsur-
unsur yang melingkupinya, yaitu adanya kelompok kepentingan (interest group), partai
politik, badan legislative, badan eksekutif, brokrasi dan badan yudikatif. Unsur-unsur tersebut
melekat pada fungsi input dan output. Fungsi input dalam system ini meliputi berbagai hal,
seperti artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, sosialisasi politik, komunikasi politik,
dan rekruitmen politik. Sedangkan pada fungsi output, terdapat unsur-unsur seperti pembuat
kebijakan, pelaksana kebijakan, dan ajudikasi kebijakan.
Jika kita mencermati lebih lanjut, hal-hal yang terdapat pada fungsi input, seperti artikulasi
kepentingan, agregasi kepentingan, sosialisasi politik, komunikasi politik, dan rekruitmen
politik, hal-hal demikian juga melekat pada fungsi utama partai politik.

Hal itulah yang membuat partai politik merupakan elemen yang begitu penting dalam
berjalannya suatu system politik di suatu Negara, tak terkecuali Indonesia. Lebih lanjut lagi,

2
Gabriel Almond juga mengemukakan bahwa ada dua elemen penting dalam proses
pembuatan.

http://advokat.blogger.or.id/peran-parpol-dalam-sistem-politik-indonesia/

dan penerapan kebijakan, yaitu kelompok kepentingan dan partai politik. Hal itu semakin
mempertegas akan besarnya peranan partai politik dalam proses pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan di Indonesia yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Dalam proses pembuatan kebijakan

Dalam proses pembuatan kebijakan, partai politik tentu memegang peranan yang sangat
besar. Seperti kita ketahui, presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala Negara di
Indonesia pada saat ini dipilih secara langsung oleh rakyat dan pastinya diusung oleh suatu
partai politik. Oleh sebab itu pastilah presiden dalam menjalankan perintahnya sedikit atau
banyak dipengaruhi oleh kebijakan partai politik yang mengusungnya, karena dalam hal ini
eksekutif adalah implementasi dari partai politik yang mengusungnya. Di Indonesia sendiri
seperti yang tertuang pada Undang-undang Dasar tahun 1945 pasal 5 ayat 1, diatur
bahwa Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat dan dalam pasal 20 ayat 4 disebutkan Presiden mengesah rancangan undang-undang
yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang. Hal itulah yang secara tidak
langsung membuat partai politik dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan melalui
badan eksekutif.

Melalui badan legislatif, partai politik juga dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan.
Hampir sama seperti penjelasan sebelumnya, orang-orang yang duduk dalam parlemen
pastilah juga diusung oleh partai politik pada saat pemilihan umum berlangsung. Seperti
halnya presiden, legislatif yang ada di Indonesia yaitu DPR juga mempunyai pengaruh dalam
proses pembuatan kebijakan, hal ini diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945
amandemen pertama dalam pasal 20 ayat 1 yang menyebutkan Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Undang-undang tersebut menegaskan
bahwa proses pembuatan kebijakan yang dilakukan DPR kaitannya dengan pembentukan
undang-undang dikuasai penuh oleh DPR yang didalamnya adalah partai politik.Selain
melalui badan eksekutif dan legislatif seperti pada dua penjelasan sebelumnya, partai politik
juga dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan dengan melalui mekanisme yang ada
pada tubuh partai politik itu sendiri, yaitu menyampaikan aspirasi-aspirasinya kepada pihak
yang berwenang dengan cara lobby.
21 Oktober 2015
22 April
b. Dalam 2013penerapan kebijakan
proses

3
Partai politik pada dasarnya merupakan sarana penghubung (intermediary) antara masyarakat
21 Oktober 2015
dan Negara. Sehingga, apabila ada hal yang menjadi pertentangan atau kesalahpahaman
antara masyarakat dan negara seharusnya dapat dijembatani oleh partai politik.

http://advokat.blogger.or.id/peran-parpol-dalam-sistem-politik-indonesia/

Di negara-negara demokrasi, terdapat kebebasan untuk mengemukakan peendapat bagi warga


negaranya, termasuk dalam hal ini boleh menyampaikan kritik kepada rezim yang berkuasa.
Kebijakan yang diambil oleh Negara mungkin saja tidak sesuai dengan kehendak dari rakyat.
Oleh karena itu, partai politik dalam hal ini mulai memainkan salah satu perannya, yaitu
fungsi kontrol terhadap pemerintah, baik melalui orang-orangnya yang duduk di parlemen
atau yang berada di luar parlemen. Anggota partai politik yang berada di dalam parlemen
sangat berperan dalam pembuatan kebijakan, seperti yang dibicarakan di bagian sebelumnya.
Kebijakan yang dihasilkan pemerintah harus diluruskan atau diperbaiki jika tidak berpihak
pada rakyat.

Fungsi partai politik sebagai sarana untuk mengkritik rezim yang berkuasa sebenarnya
mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi partai politik sebagai sarana pembuatan
kebijakan. Apabila suatu ketika partai politik memegang tampuk pemerintahan dan
menduduki badan perwakilan rakyat secara mayoritas, maka dapat dinyatakan bahwa partai
politik tersebut dapat melaksanakan fungsi sebagai sarana pembuatan kebijakan.

PERGESERAN FUNGSI PARTAI POLITIK DI INDONESIA

Partai politik yang diharapkan bisa bertindak optimal dalam menjalankan perannya sebagai
intermediary atau bisa disebut sebagai jembatan antara pemerintah dengan rakyatnya
nampaknya mulai menampakkan tanda-tanda pergeseran fungsinya. Di Indonesia sendiri,
partai yang seharusnya bisa membawa suara rakyat kepada pemerintah berkuasa malahan
bergeser fungsi menjadi suatu kendaraan politik yang bertujuan semata-mata untuk bisa
memperkaya orang-orang didalamnya saja atau dimanfaatkan sebagian oknum agar bisa
menduduki jabatan-jabatan public semata. Padahal masyarakat (modern) lebih melihat politik
sebagai proses aktualisasi diri dan kepentingan mereka yang akan diwujudkan dalam bentuk
kebijakan publik. Hal ini tentu berdampak besar pada system politik di Negara tersebut,
fungsi input yang melekat pada partai politik hanya dianggap sebagai wacana yang tidak
wajib untuk dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut. Akibatnya
rakyat harus menanggung dengan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang isinya sangat tidak sesuai dengan kepentingan dan harapan mereka sebagai rakyat.
Hingga pada 2013
22 April akhirnya rakyatnya tidak sejahtera, semakin terpuruk, namun malah politisi-
politisi kita yang berada di pemerintah, yang diusung oleh partai politik itu menjadi semakin

4
sejahtera bermandikan harta akibat membuat keputusan yang hanya menguntungkan dirinya
21 Oktober 2015
sendiri.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

Pembentukan elit dan rekrutmen

Penjelasan Umum alinea ke-4 UU No. 2 Tahun 2008 mengemukakan: UU ini


mengakomodasikan beberapa paradigma baru seiring dengan menguatnya konsolidasi
demokrasi di Indonesia, melalui sejumlah pembaharuan yang mengarah pada penguatan
sistem dan kelembagaan partai politik yang menyangkut demokratisasi internal partai politik,
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan partai politik, peningkatan
kesetaraan gender dan kepemimpinan partai politik dalam sistem nasional berbangsa dan
bernegara. Lebih lanjut pada alinea ke-5 dikemukakan antara lain: Dalam UU ini
diamanatkan perlunya pendidikan politik dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan
gender yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban,
meningkatkan kemandirian dan kedewasaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Marilah kita simak satu persatu apa yang disebut dengan beberapa paradigma baru dalam UU
No. 2 Tahun 2008.

1. Penguatan Sistem dan Kelembagaan Partai Politik. Penguatan Sistem dan


Kelembagaan Partai Politik antara lain tercermin dari persyaratan yang harus dipenuhi
oleh partai politik untuk menjadi badan hukum khususnya yang berkaitan dengan
syarat memiliki kepengurusan paling sedikit 60% dari jumlah provinsi, 50% dari
jumlah kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan dan 25% dari jumlah
kecamatan pada setiap kabupaten/kota pada daerah yang bersangkutan (Pasal 3 ayat
(2) huruf d).
Selain itu ditentukan pula bahwa partai politik yang bersangkutan harus memiliki
rekening atas nama partai politik (Pasal 3 ayat (2) huruf e). Kemudian dalam Pasal 12
huruf j ditentukan partai politik berhak membentuk dan memiliki organisasi sayap
22 April 2013

5
partai politik.
18 September 2012 Selanjutnya dalam Pasal 17 ditentukan bahwa 21
kepengurusan partai
Oktober 2015
politik terdiri atas organisasi tingkat pusat,

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota dan dapat dibentuk sampai tingkat
kelurahan/desa atau sebutan lain dan organisasi partai politik tersebut memiliki
hubungan kerja yang bersifat hierarkis.Partai politik menurut Pasal 30 berwenang
membentuk dan menetapkan peraturan dan/atau keputusan partai politik berdasarkan
AD dan ART serta tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan.

2. Demokratisasi Internal Partai Politik. Demokratisasi internal partai politik antara lain
tercermin dalam Pasal 22 yang menentukan kepengurusan partai politik di setiap
tingkatan dipilih secara demokratis sesuai dengan AD dan ART. Kemudian dalam
Pasal 27 dan Pasal 28 ditentukan pengambilan keputusan partai politik di setiap
tingkatan dilakukan secara demokratis sesuai dengan AD dan ART.

UU No. 2 Tahun 2008 seperti juga UU No. 31 Tahun 2002 sama-sama menentukan
kedaulatan partai politik berada ditangan anggota yang dilaksanakan menurut AD dan
ART. Dan anggota partai politik mempunyai hak dalam menentukan kebijakan serta
hak memilih dan dipilih.Dalam praktek kedaulatan anggota ini tidak benar-benar
terwujud. Sebab sesungguhnya yang memanfaatkan kedaulatan dan hak-hak anggota
tersebut adalah anggota yang termasuk dalam lingkaran elit partai. Lebih-lebih lagi
tipologi partai politik di Indonesia dekat dengan partai massa.

Menurut Maurice Duverger (1981:19) Lingkungan dalam (inner circle) ini


menyerupai sedikit banyak kepemimpinan partai tradisional yang seakan-akan
menyelinap di tengah-tengah jantung partai masa tersebut.

Elit politiklah yang sesungguhnya menentukan kebijakan partai termasuk

6
kepemimpinan
18 September 2012 partai. Bahkan tak jarang elit politiklah yang sesungguhnya 21 Oktober 2015
menentukan kebijakan partai termasuk kepemimpinan partai. Bahkan tak jarang di
kalangan partai politik tertentu pengambilan keputusannya bersifat top down
ketimbang bottom up.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

3. Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan Partai Politik, Mengenai


transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan partai politik diatur secara rinci
dalam Bab XV mengenai keuangan yang terdiri dari Pasal 34 sampai dengan Pasal 39.
Undang-undang menentukan bahwa penerimaan dan pengeluaran keuangan partai
politik dikelola melalui rekening kas umum partai politik dan pengurus partai politik
di setiap tingkatan melakukan pencatatan atas semua penerimaan dan pengeluaran
keuangan partai politik (Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3).

Selanjutnya dalam Pasal 37 ditentukan bahwa pengurus partai politik di setiap


tingkatan organisasi menyusun laporan pertanggungjwaban penerimaan dan
pengeluaran keuangan setelah tahun anggaran berkenan berakhir.Kemudian Pasal 38
menentukan hasil pemeriksaan dan pengeluaran keuangan partai politik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 terbuka untuk diketahui masyarakat. Ketentuan yang cukup
bagus tersebut dalam praktek sulit dilaksanakan. Pengalaman selama ini menunjukkan
bahwa partai politik belum tertib mengelola keuangannya. Lebih-lebih lagi ketentuan
Pasal 37 dan Pasal 38 tersebut tidak bersifat mewajibkan sehingga pelanggaran
terhadap ketentuan tersebut tidak ada sanksinya.

4. Peningkatan Kesetaraan gender tampaknya menjadi salah satu isu penting dalam
perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002.Pasal-Pasal Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2008 yang berkaitan dengan peningkatan kesetaraan gender dimulai
dari Pasal 2 ayat (5) yang menentukan : Kepengurusan partai politik tingkat pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun dengan menyertakan paling rendah 30%
keterwakilan perempuan . Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 dikenai sanksi

7
administratif
18 September 2012 berupa penolakan pendaftaran partai politik sebagai badan hukum21oleh
Oktober 2015
Departemen Hukum dan HAM.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

Pasal 20 menentukan kepengurusan partai politik tingkat provinsi dan kabupaten / kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3) disusun dengan memperhatikan
keterwakilan perempuan paling rendah 30% yang diatur dalam AD dan ART partai politik
masing-masing. Pasal 31 ayat (1) menentukan bahwa dalam melakukan pendidikan politik,
partai politik memperhatikan kesetaraan gender.

5. Pendidikan Politik, Partai politik menurut Pasal 31 melakukan pendidikan politik bagi
masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan
kesetaraan gender dengan tujuan antara lain : Meningkatkan kesadaran hak dan
kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
Meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Meningkatkan kemandirian, kedewasaan,
dan membangun kesatuan bangsa dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa.

Selanjutnya ditentukan bahwa pendidikan politik dilaksanakan untuk membangun etika dan
budaya politk sesuai dengan Pancasila. Pendidikan politik sangat penting sebagai wahana
untuk membangun etika dan budaya politik.
Menurut Almond dan Verba seperti dikutip oleh Affan & Gaffar (1999;101) Negara-negara
yang mempunyai civil cultur yang fungsi akan menopang demokrasi yang stabil, sebaliknya
negara-negara yang memiliki derajat civil cultur yang rendah tidak mendukung terwujudnya
sebuah demokrasi yang stabil.
Meski pendidikan politik sangat strategis, namun tampaknya partai politk belum banyak
melakukannya, karena disibukkan dengan urusan pemilihan umum dan menyelesaikan

8
konflik-konflik internal. Partai politik juga belum mampu memberikan suri teladan21bagi
18 September 2012 Oktober 2015
perilaku politik yang etis dan sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa yang bermartabat.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

Perumusan tujuan
Partai-partai politik secara tradisional merupakan cara melalui mana masyarakat menata
tujuan-tujuan kolektif dan, di beberapa kasus, memastikan bahwa hal itu dilaksanakan. Partai-
partai memainkan peran ini sebab di dalam proses pemerolehan kekuasaan, mereka
merumuskan program pemerintah (melalui konperensi, konvensi, manifesto pemilihan
umum, dan sebagainya) dengan suatu pandangan untuk menarik dukungan rakyat.

Hal ini bukan berarti bahwa partai politik adalah satu-satunya sumber inisiatif kebijakan,
tetapi partai politik juga berperan mendorong rakyat untuk merumuskan tatanan koheren dari
pilihan-pilihan kebijakan yang akan memberi para pemilih suatu pilihan terbaik yang realistik
dan tujuan yang dapat dicapai.

Fungsi ini secara sangat jelas dibawakan oleh partai dalam sistem parlementer yang dapat
mengklaim membawa amanat untuk melaksanakan kebijakannya jika terpilih untuk berkuasa.
Tetapi hal itu juga bisa terjadi di dalam siste presidensial yang biasanya partai-partai non-
program semisal dalam kasus partai Republik di Amerika Serikat yang menyerukan kontrak
dengan Amerika! dalam pemilihan Kongres tahun 1994.
Namun demikian, tendensi de-ideologisasi partai catch-all dan fakta bahwa kampanye
pemilihan umum semakin menekankan pada figur dan citra kandidat ketimbang kebijakan
dan isu, telah secara umum mereduksi peran partai-partai sebagai perumus kebijakan. Lebih-
lebih, program partai biasanya juga mengalami modifikasi oleh adanya tekanan dari rakyat
sipil dan kelompok kepentingan, dan juga keadaan domestik dan internasional. Implementasi

9
kebijakan, di sisi2012
18 September lain, biasanya lebih dilaksanakan oleh birokrasi ketimbang partai, kecuali di
21 Oktober 2015
dalam sistem ekapartai (partai tunggal) seperti di negara-negara komunis ortodoks, di mana
partai berkuasa mengawasi aparatur negara pada level mana pun.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html
Undang-Undang tentang Partai Politk mengatur syarat pembentukan partai politik, perubahan
AD dan ART, asas dan ciri, tujuan dan fungsi, hak dan kewajiban partai politik, keanggotaan
dan kedaulatan anggota, organisasi dan tempat kedudukan, pengambilan keputusan,
rekrutmen politik, peraturan dan keputusan partai politik, pendidikan politik, penyelesaian
perselisihan partai politik, keuangan, larangan, pembubaran dan penggabungan partai politk
dan pengawasan.
Pengaturan yang cukup lengkap tersebut tidak dengan sendirinya meningkatkan kualitas
partai politik. Peningkatan kualitas partai politik dapat diwujudkan bila partai politik
terkonsolidasi dengan baik. Setidak-tidaknya kepemimpinnya di semua tingkatan cukup kuat,
struktur organisasinya mantap, kader-kadernya handal dan mekanisme demokrasi dalam
tubuh partai berjalan dengan baik. Sudah tentu dukungan sumber daya yang memadai
diperlukan untuk membangun organisasi partai politik yang efektif. Secara fungsional partai
politik dapat dikatakan meningkat kualitasnya apabila partai politik semakin mampu
melaksanakan fungsinya sebagai sarana pendidikan politk, penciptaan iklim yang kondusif
bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat, penyerap,
penghimpun dan penyalur aspirasi politik masyarakat, partisipasi politik dan rekrutmen
politik.Outcome yang diharapkan adalah stabilitas kehidupan politik dan semakin
berkembangnya demokrasi.
Dewasa ini kepercayaan rakyat kepada partai politik menurun, karena partai politik
merupakan bagian dari permasalahan ketimbang bagian dari solusi untuk memecahkan
permasalahan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia seperti masalah kemiskinan,
pengangguran, pendidikan, jaminan sosial, infrastruktur perekonomian, konflik
horizontal/vertikal di beberapa daerah yang dapat mengancam keutuhan NKRI dan
menurunnya peranan Indonesia dalam percaturan politik internasional.

10
Bahkan akhir-akhir ini partai politik sering menyuguhkan tontonan yang tidak bisa dijadikan
tuntunan dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi. Partai politik dibelenggu oleh hukum
besinya oligarhi dan focus pada upaya memperoleh, mempertahankan dan menggunakan
kekuasaan untuk kepentingan politiknya : Doktrin Benjamin Disraeli seperti dikutip Whitman
(2003:80) menyatakan Real politics are the possession and distribution of power
tampaknya sangat relevan dengan kondisi kepartaian di Indonesia.

http://www.jalurberita.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranan-partai-
politik.html

Partai politik berebut untuk menggeggam kekuatan dan distribusi kekuasaan dijadikan salah
satu sarana bargaining politik.
Partai politik memang perlu membenahi rumah tangganya. Partai politik perlu melakukan
konsolidasi organisasi, konsolidasi kader, konsolidasi demokrasi internalnya dan konsolidasi
program agar lebih aspirasif dan aplikatif. Sementara itu Undang-undang Partai Politik akan
memberi sumbangan berharga untuk peningkatan kualitas partai politik di masa mendatang,
apabila undang-undang tersebut dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Partai politik diharapkan tidak hanya sibuk menjelang pemilihan umum atau
kongres/musyawarah/muktamar partai politik yang bersangkutan, tetapi secara nyata
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,
serta memelihara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Negara R.I Tahun 1945. Partai
politik yang berfungsi secara efektif akan selalu bersama rakyat, berjuang untuk
kesejahteraan rakyat.

18 September 2012 21 Oktober 2015

11
18 September 2012 21 Oktober 2015

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt550a445c6466c/fungsi-partai-politik

1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik.


Bagaimana aspirasi masyarakat ini bisa tersalurkan kepada pemerintah, disinilah fungsi
dari partai politik yang akan menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat
dan mengaturnya sedemikian rupa. Melihat hal ini, partai politik dalam menjalankan
fungsinya sering disebut sebagai broker (perantara) dalam suatu bursa ide-ide (clearing
house of ideas) dan bisa juga dikatakan bahwa partai politik bagi pemerintah bertindak
sebagai alat pendengar dan bagi warga masyarakat sebagai pengeras suara.

2. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik.


Partai politik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Untuk dapat menjadi
pemenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serta menguasai pemerintah (dalam artian
menjadi kepala daerah, presiden ataupun pimpinan lainnya), partai politik harus bisa
mensosialisasikan dan mendapatkan dukungan masyarakat sebanyak mungkin dengan
mengedepankan bahwa partai politik berjuang untuk masyarakat dan kepentingan umum.

3. Partai politik sebagai sarana rekruitmen politik.


Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam
kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment), dengan demikian partai
politik turut memperluas partisipasi politik.

4. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik.


Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat
merupakan soal yang wajar. Jika terjadi suatu konflik dalam pemerintahan, maka partai

12
27politik berusaha untuk mengatasinya dengan jalan pendekatan ataupun
Maret 2015 cara-cara
21 Oktober 2015yang
dilakukan oleh partai, seperti sering mengadakan rapat-rapat mulai dari sifatnya biasa
sampai luar biasa, dari yang rapat berskala kecil sampai yang berskala besar ataupun
konsolidasi dengan kader-kader partai atau dengan pemerintah.

http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/04/03/m1svbm-
mengembalikan-peran-partai-politik

Mengembalikan Peran Partai Politik

Partai politik (Parpol) adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau
dibentuk dengan tujuan khusus (wikipedia). Sementara, dalam Islam istilah partai politik
(Hizbun Siyasiy) berasal dari kataHizb dan Siyasah.

Imam al-Qurthubiy dalam tafsirnya memaknai kata hizb dalam surat al-Maidah ayat 56, Al-
Mukminun ayat 53, dan Mujadilah ayat 19, sebagai penolong, sahabat, kelompok
(fariq), millah, kumpulan orang (rohth). Sementara itu, dalam kamus Al-Muhit disebutkan,
Sesungguhnya partai adalah sekelompok orang. Partai adalah seorang dengan pengikut dan
pendukungnya yang punya satu pandangan dan satu nilai.

Siyasah/politik sendiri adalah melakukan sesuatu yang memberi mashlahat padanya (Lisanul
Arab, Ibn Mandzur). Sehingga, definisi Parpol adalah suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, cita-cita dan tujuan yang sama dalam
rangka mengurusi urusan rakyat (hizbut-tahrir).

Sejak merebaknya kasus korupsi akhir-akhir ini yang menjerat banyak nama pejabat
pemerintah dan tersangkutnya salah satu partai besar, membuat kepercayaan masyarakat
terhadap partai politik kian menurun. Sebuah survei yang dilakukan oleh Centre of Strategic
and International Studies (CSIS) 16-24 Januari 2012 lalu, menemukan fakta bahwa mayoritas
rakyat tidak lagi percaya kepada partai politik, hasilnya yaitu sekitar 87,4 persen. Angka ini
mirip dengan survei sebelumnya yang dilakukan oleh LSI akhir tahun lalu. Survei tersebut
menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap partai politik anjlok, hanya

13
tinggal 23,4 persen saja.

Tidak salah jika beberapa waktu lalu, salah satu media massa ternama di tanah air, Republika,
bekerjasama dengan PSKN Fakultas Hukum Unpad mengadakan sebuah forum yang
mengangkat tema "Partai Politik Masih Perlu Ga Sih?" Mempertanyakan kelayakan partai
politik untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/04/03/m1svbm-
mengembalikan-peran-partai-politik

Seperti yang nampak di hadapan mata, saat ini peran partai politik sudah bergeser. Tidak lagi
sebagai penyalur aspirasi masyarakat, pemberi pencerdasan, serta pengontrol terhadap
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang merupakan fungsi sejati partai
politik. Tetapi, kondisi partai politik saat ini tidak ubahnya sebagai "ladang", untuk mencari
kehidupan dan kekuasaan. Korupsi yang melanda banyak anggota partai politik, maupun para
wakil rakyat yang membuat Undang-Undang tidak pro rakyat, merupakan cerminan mereka
hari ini.

Munculnya perilaku partai politik yang demikian, tidak lain akibat dari sebuah mekanisme
politik alias sistem politik yang membuat partai-partai politik mau tidak mau berlaku
demikian. Biaya pemilu yang mahal, gaji yang tak seberapa setelah menjabat, menjadikan
mereka sibuk memutar otak bagaimana caranya mengembalikan uang yang telah mereka
keluarkan dalam pesta demokrasi, pemilihan umum.

Tidak salah jika ada guyonan yang mengatakan, bahwa pejabat pemerintah yang menduduki
kursi kekuasaannya selama 5 tahun, akan disibukkan di 3 tahun pertamanya mencari cara
mengembalikan uang yang mereka keluarkan selama pemilu. Sementara, di 2 tahun
berikutnya, memikirkan bagaimana mempersiapkan diri dan partai, untuk menghadapi pemilu
yang akan datang. Akhirnya, rakyat tidak terurus. Maka, pantas jika angka kemiskinan tiap
03 Aprilmeningkat.
2012 21 Oktober 2015
hari semakin

Pemilu dan demokrasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tanpa
pemilu, proses demokrasi tidak akan pernah berjalan. Tanpa biaya yang besar, pemilu juga
tidak bisa dilaksanakan. Itu artinya, demokrasi membutuhkan biaya yang besar. Maka, tidak

14
salah jika kita, partai-partai politik yang katanya memperjuangkan rakyat, melalui jalan
demokrasi tidak akan mampu menjalankan fungsinya sebagai sebuah badan yang mengurusi
urusan umat; Penyalur aspirasi umat, pencerdas dan pengontrol pemerintah.
Parpol akan disibukkan dengan bagaimana mengembalikan modal yang selama ini
dikeluarkan untuk pemilu dan bagaimana caranya agar di pemilu selanjutnya rakyat masih

http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/04/03/m1svbm-
mengembalikan-peran-partai-politik

mau untuk memilih sehingga kekuasaan saat ini tetap di tangan atau bahkan bisa lebih tinggi
lagi. Demokrasi inilah yang justru menggerus idealisme partai yang ingin memperjuangkan
umat tetapi malah menjadikan mereka sebagai alat politik untuk mendapatkan kekuasaan
dalam pemilu.

Tidakkah harusnya kita sekarang mempertanyakan demokrasi, yang oleh pencetusnya sendiri
yaitu Aristoteles dikatakan sebagai sebuah sistem yang gagal, masih harus dipertahankan
untuk menaungi kehidupan partai politik yang saat ini menjamur dimana-mana? Yang dengan
demokrasi, peran dan fungsi partai politik justru melenceng jauh dari yang seharusnya.

Perlu disadari bersama, bahwa kita sudah seharusnya mencampakkan sistem demokrasi ini.
Kita cari sistem politik lain, yang mampu mengembalikan peran dan fungsi partai politik ke
rel yang benar, sebagai penyalur aspirasi umat, pencerdas masyarakat, dan pengontrol
pemerintah. Sebuah sistem yang menjadikan partai politik bukan lagi sebagai kendaraan
untuk meraih kekayaan dan kekuasaan. Tetapi, bagaimana menjadikan partai politik sebagai
pengontrol penguasa agar kehidupan masyarakat tetap terjamin kesejahteraannya dengan
memberikan pencerdasan kepada masyarakat dan yang akan menjadi pendengar aspirasi
masyarakat.

Sebuah sistem paripurna, yang terbukti secara empiris mampu menyejahterakan manusia
selama 14 abad. Sistem yang berasal dari Yang Maha Sempurna, yaitu sistem Islam.
Dengan sistem Islam ini, partai tidak lagi memikirkan bagaimana meraih kekuasaan
21 Oktober dan
2015
03 April 2012
mendapatkan kekayaan. Tetapi, kembali kepada fungsinya sebagai partai politik yang
mengurusi urusan umat; Penyalur aspirasi umat, pencerdas umat dan pengontrol pemerintah.

15
Melakukan amar makruf nahyi munkar kepada masyarakat, terutama kepada penguasa agar
tetap menjalankan aturan dari Yang Maha Sempurna. Sehingga, masyarakat tetap
mendapatkan kesejahteraannya.

03 April 2012 21 Oktober 2015


http://www.ilmusiana.com/2015/04/pengertian-negara-paling-lengkap.html

NEGARA , KESEJAHTERAAN dan KORUPSI

Pengertian Negara

Negara dalam pengertian sederhana dapat dipandang sebagai suatu organisasi dalam suatu
wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam
pengertian yang lain, negara didefinisikan sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan
gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Kita dapat juga menyebut negara sebagai suatu
wilayah yang terdiri dari penduduk yang diperintah untuk mencapai satu kedaulatan.

Pengertian Negara secara Etimologis

Secara etimologis istilah "negara" merupakan terjemahan dari kata-kata asing,


yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis).
Kata state, staat, dan etat itu diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad ke-
15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu
yang bersifat tetap dan tegak. Istilah negara ini muncul bersamaan dengan munculnya
istilah Lo Stato yang dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat bukunya II Principe. Saat
itu, Lo Stato didefinisikan sebagai suatu sistem tugas dan fungsi publik dan alat perlengkapan
yang teratur dalam wilayah tertentu.

Di Indonesia sendiri, istilah "Negara" berasal dari bahasa


Sansekerta nagara ataunagari, yang berarti kota. Sekitar abad ke-5, istilah nagara sudah
dikenal dan dipakai di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh adanya penamaan Kerajaan
Tarumanegara di Jawa Barat. Selain itu, istilah nagara juga dipakai sebagai penamaan kitab
Majapahit Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Jadi, istilah "negara" sudah dipakai
terlebih dahulu di Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa.

Pengertian Negara Menurut para Ahli

16
Pengertian tentang negara juga banyak disumbangkan dari pemikiran para ahli, baik dari
dalam maupun luar negeri. Berikut ini telah kami kumpulkan untuk Anda, pendapat para ahli
tentang negara.

Pengertian Negara menurut Ahli Dalam Negeri

Berikut ini beberapa pengertian negara dari para ahli dalam negeri:

http://www.ilmusiana.com/2015/04/pengertian-negara-paling-lengkap.html
03 April 2015 21 Oktober 2015

Prof. Nasroen: negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan oleh sebab itu harus
juga ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.

Prof. R. Djokoseotono, S.H: Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia-manusia yang berada di bawah pemerintahan yang sama.

Senarko: Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki daerah tertentu,
tempat kekuasaan negara berlaku sepenuhnya severeign (kedaulatan).

M. Solly Lubis, S.H: Negara adalah suatu bentuk pergaulan manusia atau suatu
komunitas. Negara itu memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu daerah tertentu, rakyat
tertentu, dan memiliki pemerintah.

Miriam Budiardjo: negara adalah suatu daerah yang penduduknya diperintah oleh
sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga negaranya kepatuhan pada
peraturan perundang-undangan melalui kontrol dari kekuasaan yang sah.

Pengertian Negara menurut Ahli Luar Negeri

Berikut ini beberapa pengertian negara dari para ahli luar negeri:

Plato: Negara adalah manusia dalam ukuran besar yang senantiasa maju dan
berevolusi.

Aristoteles: Negara adalah perkumpulan dari keluarga dan desa untuk meraih
kehidupan yang sebaik-baiknya.

Hugo de Groot (Grotius): Negara adalah ikatan dari manusia yang insaf akan arti
dan panggilan hukum kodrat.

17
Jean Bodin: Negara adalah sejumlah keluarga dengan segala harta bendanya yang
dipimpin oleh akal dari satu kuasa yang berdaulat.

Hans Kelsen: Negara ialah suatu susunan pergaulan hidup bersama, suatu tata paksa
(Zwangordenung).

J. H. A. Logemann: Negara adalah organisasi kemasyarakatan dengan kekuasaanya


bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat.

Fr. Oppenheimer: negara adalah sekumpulan masyarakat yang memiliki deferensial


politik, yaitu terdapat hubungan antara pihak yang memerintah dan pihak yang
diperintah.

Bluntschli: Negara ialah diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik di
suatu daerah yang tertentu.

03 April 2015 21 Oktober 2015

http://www.ilmusiana.com/2015/04/pengertian-negara-paling-lengkap.html

Valkenier: Negara ialah rakyat yang sebagai kekuasaan yang merdeka, hidup dalam
persatuan hukum yang berlaku lama di suatu daerah yang tertentu.

Thomas Hobbes: Negara adalah hasil perjanjian antar-individu untuk menciptakan


suatu lembaga dengan wewenang mutlak untuk menata mereka melalui undang-
undang dan untuk memaksa semua agar taat pada undang-undang itu.

J.J. Rousseau: Negara adalah perkumpulan dari rakyat yang melindungi dan
mempertahankan hak dan harta benda masing-masing, tetapi tetap hidup dengan
bebas dan merdeka.

Karl Marx: Negara adalah alat kekuasaan bagi penguasa untuk menindas kelas
manusia yang lain.

Roger F. Soltau: Negara adalah suatu alat atau kewenangan untuk mengatur dan
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat.

R. Kranenburg: Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan


sekelompok masyarakat yang disebut bangsa.

18
03 April 2015 21 Oktober 2015

https://id.scribd.com/doc/219604634/Kesejahteraan
KESEJAHTERAAN

Pengertian kesejateraan

Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai

Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara
sejahtera.

Kesejahteraan pasti berkaitan erat dengan keadilan, pada hakekatnya keadilan adalah kata
sifat yang artinya adalah sifat yang adil, tidak berat sebelah. Keadilan berhubungan erat
dengan tingkah laku , tingkah laku yang dapat di terima dalam sebuah komunitas yang
menjamin rasa percaya satu terhadap yang lain, yang tidak dapat dinilai dengan materi, tetapi
dengan nurani yang manusiawi1.

Beberapa
1 Kumpulan Artikel, Keadilan Sosial, Jakarta, Kompas, 2004, Hal 237

19
Namun dalam kehidupan sosial masyarakat pengertian keadilan baik sebagai sifat orang per
orang maupun sebagai konsep sangat sulit untuk di uraikan apalagi untuk dilaksanakan2
sehingga konsep negara menuju kesejahteraan masyarakat selalu saja mengalami pergesekan
serta penyimpangan dari masa ke masa dan menimbulkan antitesa baru dari keadaan
sebelumnya yang dianggap mampu mensejahterakan masyarakat.

2.2 Negara kesejahteraan

Negara kesejahteraan dikatakan hadir sebagai pergumulan ideologi dan teori, khususnya
yang bermatra sayap kiri seperti Marxisme, Sosialisme, dan Sosial Demokratik (Spicker,
1995). Beranjak dari pernyataan tersebut Negara kesejahteraan merupakan suatu cita cita
yang di impikan oleh sosialisme demokrasi sebab dalam garis besar, negara kesejahteraan
menunjuk pada sebuah model ideal pembangunan yang difokuskan pada peningkatan
kesejahteraan melalui pemberian peran yang lebih penting kepada negara dalam memberikan
pelayanan sosial secara universal dan komprehensif kepada warganya. Berbeda dengan
marxisme dan sosialisme yang mengingkan kesejahteraan masyarakat dengan meniadakan
negara dan menganti dengan diktator proletariat. Namun yang menarik, konsep negara

https://id.scribd.com/doc/219604634/Kesejahteraan 21 Oktober 2015


16 Agustus 2015
kesejahteraan justru tumbuh subur di negara-negara demokratis dan kapitalis, bukan di
negara-negara sosialis bahkan dalam buku bacaan sosialisme demokrasi karya Tobias
Gombert dkk model bangsa bangsa justru adalah negara negara liberal seperti Amerika
Serikat, Britania Raya Jerman Jepang Dan Swedia.

Menurut Bessant, Watts, Dalton dan Smith (2006), ide dasar negara kesejahteraan beranjak
dari abad ke-18 ketika Jeremy Bentham (1748-1832) mempromosikan gagasan bahwa
pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin the greatest happiness (atau welfare)
of the greatest number of their citizens. Bentham menggunakan istilah utility (kegunaan)
untuk menjelaskan konsep kebahagiaan atau kesejahteraan. Berdasarkan prinsip
utilitarianisme yang ia kembangkan, Bentham berpendapat bahwa sesuatu yang dapat
menimbulkan kebahagiaan ekstra adalah sesuatu

yang baik. Sebaliknya, sesuatu yang menimbulkan sakit adalah buruk. Menurutnya, aksi-aksi
pemerintah harus selalu diarahkan untuk meningkatkan kebahagian sebanyak mungkin orang

Ibid
2 hal 13

20
Negara kesejahteraan ditujukan untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial bagi seluruh
penduduk orang tua dan anak-anak, pria dan wanita, kaya dan miskin, sebaik dan sedapat
mungkin. Ia berupaya untuk mengintegrasikan sistem sumber dan menyelenggarakan
jaringan pelayanan yang dapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga negara
secara adil dan berkelanjutan.

Negara kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial yang di banyak negara
mencakup strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
warganya, terutama melalui perlindungan sosial yang mencakup jaminan sosial maupun
jaring pengaman sosial.

Konsep negara kesejahteraan tidak hanya mencakup deskripsi mengenai sebuah cara
pengorganisasian kesejahteraan atau pelayanan sosial, melainkan juga sebuah konsep
normatif atau sistem pendekatan ideal yang menekankan bahwa setiap orang harus
memperoleh pelayanan sosial sebagai haknya.

16 Agustus 2015 21 Oktober 2015


https://id.scribd.com/doc/219604634/Kesejahteraan
Di negara-negara Barat, negara kesejahteraan sering dipandang sebagai strategi penawar
racun kapitalisme, yakni dampak negatif ekonomi pasar bebas. Karenanya, welfare state
sering disebut sebagai bentuk dari kapitalisme baik hati (compassionate capitalism)
(Suharto, 2005b).

Sistem negara kesejahteraan tidaklah homogen dan statis. Ia beragam dan dinamis mengikuti
perkembangan dan tuntutan peradaban. Meski beresiko menyederhanakan keragaman,
sedikitnya ada empat model negara kesejahteraan yang hingga kini masih ada.

1. Model Universal

Pelayanan sosial diberikan oleh negara secara merata kepada seluruh penduduknya, baik kaya
maupun miskin. Model ini sering disebut sebagai the Scandinavian Welfare States yang
diwakili oleh Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia. Sebagai contoh, negara
kesejahteraan di Swedia sering dijadikan rujukan sebagai model ideal yang memberikan
pelayanan sosial komprehensif kepada seluruh penduduknya. Negara kesejahteraan di Swedia

21
sering dipandang sebagai model yang paling berkembang dan lebih maju daripada model di
Inggris, AS dan Australia.

2. Model Korporasi

Seperti model pertama, jaminan sosial juga dilaksanakan secara melembaga dan luas, namun
kontribusi terhadap berbagai skema jaminan sosial berasal dari tiga pihak, yakni pemerintah,
dunia usaha dan pekerja (buruh). Pelayanan sosial yang diselenggarakan oleh negara
diberikan terutama kepada mereka yang bekerja atau mampu memberikan kontribusi melalui
skema asuransi sosial. Model yang dianut oleh Jerman dan Austria ini sering disebut sebagai
Model Bismarck, karena idenya pertama kali dikembangkan oleh Otto von Bismarck dari
Jerman.

21 Oktober 2015
16 Agustus 2015
https://id.scribd.com/doc/219604634/Kesejahteraan

3. Model Residual

Model ini dianut oleh negara-negara Anglo-Saxon yang meliputi AS, Inggris, Australia dan
Selandia Baru. Pelayanan sosial, khususnya kebutuhan dasar, diberikan terutama kepada
kelompok-kelompok yang kurang beruntung (disadvantaged groups), seperti orang miskin,
penganggur, penyandang cacat dan orang lanjut usia yang tidak kaya.

4. Model Minimal

Model ini umumnya diterapkan di gugus negara-negara latin . Model ini ditandai oleh
pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat kecil. Program kesejahteraan
dan jaminan sosial diberikan secara sporadis, parsial dan minimal dan umumnya hanya
diberikan kepada pegawai negeri, pegawai swasta yang mampu membayar premi.

22
Bila dilihat dari praktek pembangunan kesejahteraan, seperti pendidikan dan jaminan
kesehatan gratis bagi warga, khususnya yang tidak mampu dengan adanya jamkesmas dari
pemerintah serta beberapa kebijakan lainnya yang membukktikan pengeluaran pemerintah
untuk pembangunan sosial yang masih kecil dapat membuktikan bahwa indonesia masih
menerapkan konsep negara kesjahteraan model yang ke empat.

Perkembangan ekonomi global memiliki implikasi terhadap negara kesejahteraan. Indonesia


dalam menghadapi era globalisasi harus lebih menekankan terhadap pembangunan sumber
daya manusia dan tentunya institusi pendidikan adalah alat yang paling tepat dalam rangka
pembangunan sumber daya manusia, Ranis & Stewart (1999) dalam The Asian Crisis and
Human Development menyatakan bahwa pembangunan manusia mendorong pertumbuhan
ekonomi. Dan pastinya hal ini akan berkolerasi terhadap peningkatan kesejahteran
masyarakat.

16 Agustus 2015 21 Oktober 2015


http://www.merdeka.com/politik/panggil-para-jenderal-jokowi-bahas-
kesejahteraan-tni-dan-polri.html

Panggil para jenderal, Jokowi bahas kesejahteraan TNI dan Polri

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memanggil Panglima TNI


Jenderal Moeldoko Panglima TNI, Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala Staf TNI AD Jenderal
Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio, Kepala Staf TNI AU Marsekal
IB Putu Dunia dan mantan Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano
Norman. Jokowi memanggil mereka untuk membahas kesejahteraan TNI dan Polri.

"Salah satu pembahasan kesejahteraan TNI dan Polri, baik berkaitan perumahan, gaji dan
lain-lain," ujar Jokowi di Istana, Rabu (22/10).

Jokowi menambahkan, pembahasan yang lain yaitu soal keamanan negara, ekonomi, dan
politik. "Saya sampaikan yang berkaitan dengan rencana strategis TNI dan Polri serta rencana

23
alat-alat pertahanan," katanya.

Seperti diketahui, saat kampanye presiden, Jokowi berjanji akan mensejahterakan anggota
TNI dan Polri. Jokowi mengatakan ada tiga poin yang menjadi fokus utama dalam
meningkatkan kemampuan di bidang pertahanan. Pertama, penguatan sistem angkatan
bersenjata perang terpadu. Kedua, peningkatan alokasi anggaran pertahanan menjadi 1,5
persen dari PDB dengan catatan pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 7 persen.

Terakhir, kekuatan pokok pertahanan yang bisa diandalkan di regional Asia. Jokowi berharap
pertahanan Indonesia dapat menjadi kekuatan besar yang disegani oleh dunia internasional
dalam lima tahun ke depan.

http://www.kemendesa.go.id/berita/1447/pemberdayaan-desa-kunci-
22 Oktober 2014 21 Oktober 2015
kesejahteraan-rakyat

pemberdayaan Desa, Kunci Kesejahteraan Rakyat


Aceh - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengemban
misi pembangunan desa untuk merubah kondisi desa menjadi lebih maju, berkembang
ekonominya secara mandiri, masyarakatnya lebih sejahtera.

"Semua pelaksanaannya, sesuai amanat UU Desa 6/2014 dan Nawa Cita ketiga yaitu,
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan," ujar Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Marwan Jafar, saat
menutup Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama, di Banda Aceh, Minggu, (19/4).

Dihadapan ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat Aceh, Menteri Marwan mengatakan,
pembangunan nasional selama ini telah menghasilkan banyak perubahan positif dalam
kehidupan bangsa. Namun disadari pula ditengah kemajuan yang telah dicapai masih ada
sejumlah masalah bangsa yang butuh penyelesaian secepatnya.

24
Dikatakan Marwan lagi, di antaranya terkait dengan desa yang jumlahnya 74.093 desa,
dimana 39.086 desa (52,78 persen) merupakan desa tertinggal, 17.268 desa (24,48 persen) di
antaranya desa sangat tertinggal, dengan 1.138 desa berada di wilayah perbatasan.

"Permasalahan terkait desa tidak terlapas dari kebijakan pembangunan yang kurang
memprioritaskan desa. Sehingga mengalami pertumbuhan yang lambat dan berakibat desa
tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya untuk bekerja, berusaha dan hidup layak
sejahtera, sehingga memicu terjadinya arus urbanisasi besar-besaran ke wilayah perkotaan,"
ujarnya. Untuk solusinya permasalahan tersebut, Menteri Marwan mengatakan, perlu segera
dilaksanakan pemberdayaan desa yang mampu meningkatkan ekonomi, penerapan program
transmigrasi yang sejahterakan desa, akses infrastruktur yang memadai. "Dan juga perlunya
dikembangkan potensi-potensi desa. Sehingga pundi-pundi ekonomi di desa menjadi daya
tarik untuk mengetaskan kemiskinan dan mengurangi keinginan urbanisasi," ujarnya.

Menteri Marwan memaparkan, pada tahun ini setiap desa akan menerima bantuan dana desa
rata-rata Rp 750 juta per desa, yang akan dikucurkan secara bertahap mulai bulan April ini.
Itu pun, setelah desa memenuhi persyaratan meliputi Rencana Pembangunan Jangka

http://www.kemendesa.go.id/berita/1447/pemberdayaan-desa-kunci-
kesejahteraan-rakyat
Menengah (RPJM) Desa, Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa, dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
"Dana desa merupakan amanah yang harus dikelola agar bisa memajukan ekonomi desa
secara mandiri dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas pelayanan sosial desa, menciptakan
peluang kerja dan usaha dengan penghasilan layak bagi warga desa," ujar Menteri Marwan.

Karena, dana desa mampu mengatasi pengangguran, kemiskinan dan urbanisasi,


meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, menambah pemasukan kas desa dan
pendapatan asli daerah. "Dana desa diharapkan dimanfaatkan untuk membentuk atau
mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) yang akan mengelola dan
mengembangkan berbagai usaha desa dan masyarakat secara profesional," ujarnya.. Melalui
BUMDes ini, desa bisa menarik investasi dan menjalin kerjasama usaha dengan pihak lain
khususnya di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, dan mengembangkan
ekonomi kreatif masyarakat desa.
19 April 2015 21 Oktober 2015

25
"Dengan aktifitas perekonomian di bidang industri, perdagangan dan jasa yang terus
meningkat, maka kawasan perdesaan akan berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang akan mendukung kemajuan perekonomian daerah dan nasional," ujar Menteri
Marwan.Agar rencana membangun desa berhasil, Menteri Marwan menegaskan, dibutuhkan
dukungan dan partisipasi seluruh kelompok masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama dan
Pesantren. " Dalam konteks NU dan Pesantren, partisipasi dalam pembangunan desa
mengandung tanggung jawab sosial yang sangat besar," ujarnya. "Karena warga NU dan
Pesantren mayoritas tinggal di perdesaan, dan secara sosial ekonomi masih sangat
membutuhkan pemberdayaan," ujar Menteri Marwan.

Menurut Menteri Marwan, program pembangunan desa yang akan dikelola dan dilaksanakan
langsung oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat desa, merupakan peluang yang harus
dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga NU dan Pesantren untuk meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraannya bersama dengan warga desa lainnya.
"Dengan posisi dan fungsi ini, tokoh NU dan pesantren dapat berperan menjadi rujukan
moral, penggerak dan sekaligus penjaga agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik
dan memberikan manfaat nyata bagi kemajuan desa dan kesejahteraan seluruh masyarakat
desa," ujar Menteri Marwan

21 Oktober 2015
http://indef.or.id/id/berita/detail/725/indef-kesejahteraan-rakyat-semakin-
memburuk

Kesejahteraan Rakyat Semakin Memburuk

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Enny Sri Hartati, Direktur Institute for Development


of Economic and Finance (INDEF) menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat atau
indeks kemiskinan di Indonesia di tahun ini semakin memburuk.

Enny Sri Hartati pada hari Senin (24/8) di Jakarta, mengatakan bahwa dalam amanat
Konstitusi justru tidak ada istilah pertumbuhan ekonomi, yang ada adalah kesejahteraan
rakyat. Namun sayangnya, hingga lebih dari 10 bulan pemerintahan Presiden Joko
Widodo,Badan Pusat Statistik (BPS) belum melaporkan angka kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan riset, INDEF menyimpulkan bahwa di tahun 2015 indeks kemiskinan


masyarakat semakin meningkat atau tingkat kesejahteraan rakyat menurun.

Berikut adalah 10 indikator memburuknya tingkat kesejahteraan masyarakat menurut INDEF.

19 April 2015 26
Angka inflasi harga pangan kian melambung hingga mencapai 8,28 persen yoy pada Juli
2015.

Nilai tukar petani di semua subsektor pertanian juga mengalami penurunan.Upah riil buruh
tani dan industri yang semakin menurun.

Program bantuan sosial pemerintah dinilai efektif, seperti mitigasi risiko dari dampak
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), program raskin, dan juga bantuan langsung
tunai. Karena pemerintah tidak memberikan kompensasi yang cukup kepada masyarakat,
daya beli masyarakat pun menjadi merosot.

Selain itu, kurangnya dukungan pemerintah terhadap sektor riil atau usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) sehingga sektor manufaktur juga ikut anjlok.

Dampak dari melesunya manufaktur, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak
terhindarkan sehingga angka pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 7,5 persen.

Dengan begitu, tingkat kemiskinan juga naik dari 10,96 persen pada September 2014 menjadi
11,5 persen pada Maret 2015.

21 Oktober 2015
http://indef.or.id/id/berita/detail/725/indef-kesejahteraan-rakyat-semakin-
memburuk

Ketimpangan pendapatan semakin melebar. INDEF memperkirakan indeks gini ratio


mengalami peningkatan dari 0,41 menjadi 0,42.

Merosotnya harga komoditas di pasar global berdampak langsung pada pertumbuhan


ekonomi di daerah. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di daerah Kalimantan, Sulawesi,
Sumatera, dan Nusa Tenggara semakin tertinggal dengan Pulau Jawa.

25 Agustus 2015
27
21 Oktober 2015

25 Agustus 2015
28
http://makalainet.blogspot.co.id/2013/10/korupsi.html

KORUPSI

Pengertian Korupsi secara Teoritis

Kata Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah
tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk
keuntungan, dan merugikan kepentingan umum. Korupsi menurut Huntington(1968) adalah
perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat,
dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi. Maka
dapat disimpulkan korupsi merupakan perbuatan curang yang merugikan Negara dan
masyarakat luas dengan berbagai macam modus.Banyak para ahli yang mencoba
merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang
berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai makna yang sama. Kartono (1983) memberi
batasan korupsi sebagi tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna
mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi
merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah
urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan
kekuatankekuatan formal (misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk
memperkaya diri sendiri.Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan
jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan
mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. Wertheim (dalam Lubis,
1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakan melakukan tindakan korupsi bila ia
menerima hadiah dari seseorang yang bertujuan mempengaruhinya agar ia mengambil
keputusan yang menguntungkan kepentingan si pemberi hadiah. Kadang-kadang orang yang
menawarkan hadiahdalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam korupsi.
Selanjutnya, Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak ketiga yang
diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau
partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi dengannya,
juga dapat dianggap sebagai korupsi. Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa ciri yang
paling menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat yang melanggar azas
pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat, pemisaham keuangan
pribadi dengan masyarakat.

31 Oktober 2013 29 21 Oktober 2015


http://makalainet.blogspot.co.id/2013/10/korupsi.html

2.2. Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Normatif

Memperhatikan Undang-undang nomor 31 tahun 1999 Undang-undang Nomor 20 tahun


2001,maka tindak Pidana Korupsi itu dapat dilihat dari dua segi yaitu korupsi Aktif dan
Korupsi Pasif, Adapun yang dimaksud dengan Korupsi Aktif adalah sebagai berikut :

- Secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara (Pasal 2 Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999)
- Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi yang
menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau dapat merugikan keuangan Negara,atau
perekonomian Negara (Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999)
- Memberi hadiah Kepada Pegawai Negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang
yang melekat pada jabatan atau kedudukannya,atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap
melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut (Pasal 4 Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999)

- Percobaan pembantuan,atau pemufakatan jahat untuk melakukan Tindak pidana


Korupsi (Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)
- Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara Negara
dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya (Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 20 tahun
2001)
- Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau Penyelenggara negara karena atau
berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya dilakukan atau tidak
dilakukan dalam jabatannya (Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20 Tagun 2001)
- Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim dengan maksud untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili (Pasal 6 ayat (1)
huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001)

- Pemborong,ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan atau penjual bahan
bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan,melakukan perbuatan curang yang

31 Oktober 2013 21 Oktober 2015


30
http://makalainet.blogspot.co.id/2013/10/korupsi.html

dapat membahayakan keamanan orang atau barang atau keselamatan negara dalam keadaan
perang (Pasal (1) huruf a Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau penyerahan bahan


bangunan,sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud dalam huruf a (Pasal
7 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluan Tentara nasional
Indonesia atau Kepolisian negara Reublik Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat
membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang (Pasal 7 ayat (1) huruf c Undang-
undang Nomor 20 tahun 2001)

- Setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan Tentara nasional
indpnesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan sengaja mebiarkan perbuatan
curang sebagaimana dimaksud dalam huruf c (pasal 7 ayat (1) huruf d Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001)

- Pegawai negeri atau selain pegawai negeri yyang di tugaskan menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu,dengan sengaja
menggelapkan uang atau mebiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau
digelapkan oleh orang lain atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut (Pasal 8
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001)

- Pegawai negeri atau selain Pegawai Negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan
umum secara terus menerus atau sementara waktu,dengan sengaja memalsu buku-buku atau
daftar-daftar khusus pemeriksaan administrasi (Pasal 9 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001)

- Pegawai negeri atau orang selain Pegawai Negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu dengan sengaja
menggelapkan menghancurkan,merusakkan,atau mebuat tidak dapat dipakai barang,akta,surat
atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang
berwenang yang dikuasai karena jabatannya atau membiarkan orang lain
menghilangkan,menghancurkan,merusakkan,attau membuat tidak dapat dipakai barang, akta,
surat atau daftar tersebut (Pasal 10 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001

31 Oktober 2013 31 21 Oktober 2015


http://irham93.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-korupsi-menurut-undang.html

Pengertian Korupsi Menurut Undang-Undang

Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah:

Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Pengertian Korupsi Menurut Ilmu Politik

Dalam ilmu politik, korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan dan administrasi,
ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain, yang
ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga meninmbulkan kerugian bagi
masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya.

Pengertian Korupsi Menurut Ahli Ekonomi

Para ahli ekonomi menggunakan definisi yang lebih konkret. Korupsi didefinisikan sebagai
pertukaran yang menguntungkan (antara prestasi dan kontraprestasi, imbalan materi atau
nonmateri), yang terjadi secara diam-diam dan sukarela, yang melanggar norma-norma yang
berlaku, dan setidaknya merupakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dimiliki
salah satu pihak yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.

Pengertian Korupsi Menurut Haryatmoko

Korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan kemampuan yang didapat dari posisinya
untuk menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau kekayaan demi
kepentingan keuntungan dirinya.

Pengertian Korupsi Menurut Brooks


Menurut Brooks, korupsi adalah dengan sengaja melakukan kesalahan atau melalaikan tugas
yang diketahui sebagai kewajiban, atau tanpa keuntungan yang sedikit banyak bersifat
pribadi.

09 November 2013 32 21 Oktober 2015


http://irham93.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-korupsi-menurut-undang.html

Itulah beberapa pengertian korupsi yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat untuk Anda,
dan semoga kita sebagai warga negara yang baik dapat menjauhkan diri dari perilaku
korupsi.

09 November 2013 21 Oktober 2015


33
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150605_indonesia_
dahlaniskan_tersangka

Dahlan Iskan tersangka kasus korupsi gardu listrik

Kejaksaan Tinggi Jakarta telah menetapkan mantan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT
Perusahaan Listrik Negara, Dahlan Iskan, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi
pembangunan 21 gardu induk di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011-2013.

"Berdasarkan dua alat bukti, tim penyidik menyatakan bahwa saudara Dahlan Iskan telah
memenuhi syarat untuk menjadi tersangka," kata Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Adi
Toegarisman, dalam jumpa pers pada Jumat (5/6) sore.

Menurut Kepala Kejati Jakarta, Dahlan ditetapkan sebagai tersangka dalam posisi sebagai
kuasa pengguna anggaran dalam kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk
tersebut.
Dahlan Iskan menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara saat kasus
dugaan korupsi ini terjadi.Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan telah
diperiksa oleh tim penyidik kejaksaan pada Kamis (04/06) dan dilanjutkan pada Jumat
(05/06) ini.Walaupun telah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan tidak ditahan. Pekan
depan, dia akan kembali diperiksa oleh Kejati.

Apa komentar Dahlan Iskan? Usai diperiksa, Dahlan tidak bersedia


menanggapi pertanyaan wartawan tentang status tersangka atas dirinya.

"Tanya jaksa," katanya seraya tertawa dan menuju kendaraan pribadinya.

"Berdasarkan dua alat bukti, tim penyidik menyatakan bahwa saudara Dahlan Iskan telah
memenuhi syarat untuk menjadi tersangka.Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Adi
Toegarisman. Sejauh ini Kejaksaan telah menetapkan 15 tersangka, dan sembilan orang di

PLN cabang Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta para petinggi rekanan. antara mereka
adalah petinggi

15 Juni 2015 34 21 Oktober 2015


http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150605_indonesia_
dahlaniskan_tersangka

Kejaksaan mengusut kasus ini sejak Juni 2014 setelah menerima laporan audit Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap proyek senilai Rp1,06 triliun ini.

BPKP dalam auditnya menyebutkan bahwa proyek tersebut diduga merugikan negara sebesar
Rp 33 miliar.

Menurut Kejaksaan, penyimpangan ditemukan antara lain ketika penandatanganan kontrak


pembangunan gardu induk pada 2011, tetapi lahannya belum dibebaskan.

Hingga tenggat proyek berakhir pada 2013, hanya lima gardu yang dapat dibangun oleh pihak
rekanan PT PLN.

Dahlan Iskan merupakan figur keempat dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pimpinan
Susilo Bambang Yudhoyono yang ditetapkan tersangka terkait korupsi.

Sebelumnya ada tiga sosok yang dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) saat mereka masih menjabat menteri, yakni Menpora Andi Alfian
Mallarangeng, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Jero Wacik.

15 Juni 2015

21 Oktober 2015
35
http://daerah.sindonews.com/read/1035287/174/korupsi-rp2-2-m-ketua-mui-dan-ketua-
bk-dprd-cilegon-dibui-1440108974
Korupsi Rp2,2 M, Ketua MUI dan Ketua BK DPRD Cilegon Dibui

CILEGON - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Cilegon Bahri Syamsul Arief dan
Ketua MUI Kota Cilegon Dimyati S Abubakar resmi ditahan Kejaksaan Negeri Cilegon, di
Rumah Tahanan Kota Cilegon.

Keduanya ditahan sesuai putusan Mahkamah Agung (MA) yang telah menjatuhkan vonis
empat tahun penjara dan denda Rp200 juta dalam kasus korupsi honorarium ganda DPRD
Kota Cilegon tahun anggaran 2005-2006 dengan kerugian negara Rp2,2 miliar.

Tim dari Kejari Cilegon menjemput keduanya di tempat berbeda. Bahri dieksekusi saat
berada di Sekreteriatan DPRD Cilegon. Sedangkan Dimyati S Abubakar dieksekusi di
rumahnya, Kelurahan Tegal Cabe, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Kasi Pidsus Kejari Cilegon Rio Aditya mengatakan, bahwa dalam proses penjemputan, kedua
tersangka korupsi tersebut sangat kooperatif. Sehingga, penahanan berjalan lancar.

"Hari ini sudah terlaksana, titipan MA terhadap Dimyati S Abubakar dan Bahri Syamsu Arief.
Alhamdulillah mereka sangat kooperatif dan tidak ada gejolak," katanya, kepada wartawan,
Kamis (20/8/2105).

Sementara itu, Kasi Intelejin Kejari Cilegon Deji Setia Permana menjelaskan, penjemputan
kedua tersangka sesuai dengan intruksi Kajari Cilegon untuk melakukan penjemputan
terhadap kedua mantan anggota DPRD Kota Cilegon ini.

"Jadi kami sudah mengirimkan surat dan perintah dari Pak Kajari pertanggal hari ini. Jadi,
mau di manapun dan keadaan apapun, kami harus eksekusi. Tapi kami tidak memilih dengan
cara-cara koboi," pungkasnya.

21Agustus 2015 21 Oktober 2015


36

Anda mungkin juga menyukai