Anda di halaman 1dari 16

Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

STRATEGI CALON WALIKOTA SURABAYA 2020 ERI CAHYADI DAN ARMUJI DALAM
MEMENANGKAN PILWALI DI SURABAYA

Sholihatus Ulfa
(PPKn, FISH, UNESA) sholihatusu@gmail.com

Warsono
(PPKn, FISH, UNESA) warsono@unesa.co.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi calon Walikota Surabaya 2020 Eri Cahyadi
dan Armuji dalam memenangkan Pilwali di Surabaya. Fokus penelitian ini adalah strategi pemenangan
yang dirumuskan oleh tim pemenangan yang bertujuan untuk memenangkan pilwali di kota Surabaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Informan penelitian
terdiri dari tiga orang yaitu 1 tim pemenangan, asisten Eri Cahyadi, dan relawan. Lokasi penelitian ini
adalah di kantor DPC PDIP Jalan Setail Nomor 8 kota Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Hubermen.
Penelitian ini menggunakan teori strategi politik Peter Scrhoder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya tim pemenangan menggunakan strategi ofensif dan
defensif. Strategi ofensif untuk menarik pemilih baru dengan menggunakan pesan politik berupa tagline
meneruskan kebaikan, melakukan kampanye langsung ke masyarakat, jaringan relawan, serta penggunaan
isu–isu politik. Strategi defensif untuk merawat pemilih tetap dan memperkuat pemilih musiman
dilakukan dengan menjadikan Tri Rismaharini sebagai political branding karena kinerja baiknya selama
memimpin kota Surabaya. Tim juga memanfaatkan dukungan Tri Rismaharini yaitu dengan melakukan
kampanye langsung yang didampingi oleh Tri Rismaharini, dan dengan memberikan surat cinta kepada
masyarakat Surabaya yang bertanda tangan Tri Rismaharini. Kemenangan Eri juga didukung oleh mesin
partai PDI-Perjuangan yang selama 20 tahun menang dalam Pilwali di Surabaya.
Kata Kunci: Strategi pemenangan, Pilwali, Kampanye.

Abstract
The purpose of this study was to describe the strategy of the 2020 Surabaya Mayor candidate Eri
Cahyadi and Armuji in winning the Pilwali in Surabaya. The focus of this research is the winning
strategy formulated by the winning team which aims to win the election in the city of Surabaya. This study
uses a qualitative approach with a descriptive research design. The research informants consisted of
three people, namely 1 winning team, assistant Eri Cahyadi, and volunteers. The location of this research
is at the DPC PDIP office, Jalan Setail Number 8, Surabaya. Data collection techniques using interviews
and documentation. The data analysis technique used the interactive model of Miles and Hubermen. This
research uses the political strategy theory of Peter Scrooder. The results showed that in winning the
Pilwali in the city of Surabaya the winning team used offensive and defensive strategies. Offensive
strategies to attract new voters by using political messages in the form of a tagline to continue kindness,
conduct direct campaigns to the community, volunteer networks, and use political issues. The defensive
strategy to treat permanent voters and strengthen seasonal voters was carried out by making Tri
Rismaharini a political branding because of his good performance while leading the city of Surabaya.
The team also took advantage of Tri Rismaharini's support, namely by conducting direct campaigns
accompanied by Tri Rismaharini, and by giving love letters to the people of Surabaya signed by Tri
Rismaharini. Eri's victory was also supported by the PDI-P party machine, which for 20 years won the
election in Surabaya.
Keywords: Winning strategy, Local Election, Campaign.
.

kesejahteraan rakyat yang mengandung unsur-unsur


PENDAHULUAN
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan
Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
demokrasi. Demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia berkesinambungan (Agustamsyah, 2011:85). Sebagai
sendiri mengacu pada nilai-nilai Pancasila sehingga negara demokrasi, adanya pemilihan umum bebas
demokrasi Pancasila berlaku dan diterapkan di Indonesia. menjadi salah satu syarat terlaksananya demokrasi di
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan Indonesia. Pemilihan umum yang bebas artinya
kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan untuk pemilihan umum yang dilaksanankan sesuai dengan hati
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

nurani, tanpa tekanan tanpa paksaan dari pihak manapun pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji dengan partai
(Dwi dkk, 2012:36). tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia
Di Indonesia pengaturan pemilihan umum diatur (PSI). Kemudian pada pasangan calon Machfud Arifin -
dalam UUD 1945 pasal 22 ayat (2) yang mengatakan Mujiaman didukung oleh partai PKB, PPP, PAN, Golkar,
bahwa penyelenggaraan pemilihan umum yaitu untuk Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Masdem (Sumber:
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan regional.kompas.com, 2020. Diakses pada 1 Januari
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan 2021).
Dewan Perwakilan Daerah (Saputra 2015:74). Pada Eri Cahyadi dan Armuji merupakan pasangan calon
peraturan pemilihan kepala daerah diatur dalam UU yang diusung oleh PDI-P dan dibantu Partai Solidaritas
Nomor 10 tahun 2016 perubahan kedua atas nomor 1 Indonesia (PSI). Setelah diusung sebagai calon Walikota
tahun 2015 tentang penetapan persatuan pemerintah Surabaya Eri Cahyadi mendaftar sebagai kader PDIP.
penggati UU nomor 1 tahun 2014 yang mengatakan Profil Eri Cahyadi sendiri merupakan seorang aparatur
dalam rangka mewujudkan mewujudkan pemilihan sipil negara (ASP) sejak tahun 2001 di pemerintahan kota
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Surabaya. Eri Cahyadi pernah menjabat sebagai Kepala
serta Walikota dan Wakil Walikota yang dekokratis, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP–CKTR) tahun
penyelenggaraan pemilihan Gubernur, dan Wakil 2018, menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya serta sebagai
Wakil Walikota (Harianto et,al., 2019:376-377). pelaksana tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang
Pilada pada tahun 2020 ditengah pandemi covid-19 Terbuka Hijau (Sumber: cnnindonesia.com. Diakses pada
tetap diselenggarakan mengingat pilkada merupakan 5 Februari 2021). Kemudian profil calon Wakil Walikota
salah satu sarana penyaluran hak asasi warga negara yang yaitu Armuji merupakan politisi yang pernah menjabat
sangat principal sehingga sudah seharusnya pemerintah sebagai ketua DPRD kota Surabaya yaitu pada tahun
menjamin terlaksananya pilkada tahun 2020. 2013 dan 2014 (Sumber: kompas.com. Diakses pada 5
Penyelenggranaan pemilu yang ada dalam Undang– Februari 2021).
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pada lawan politiknya Mahfud dan Mujiaman
merupakan salah satu dasar dari segala bentuk konstitusi mendapat dukungan partai koalisi dari PKB, PKS, PAN,
bangsa indonesia karena pilkada merupakan representasi Gerindra, PPP, Demokrat, dan Nasdem. Profil dari calon
pengimplementasian hak konstitusioanal seluruh warga Walikota Surabaya Mahfud sendiri merupakan seorang
negara baik sebagai calon peserta pemilu mapun siapa purnawirawan perwira tinggi polri yang juga pernah
saja yang hendak menyalurkan hak politiknya untuk menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang
memilih dan dipilih (Ristyawati, 2020:90). Kampanye Sabhara Baharkam Polri. Tahun 2013 Mahfud menjabat
politik adalah upaya terorganisir yang berusaha sebagai Kapolda Maluku Utara dan juga menjabat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam Kapolda Kalimantan Selatan masa periode 2013-2015.
kelompok tertentu (Fatimah, 2018:18). Kampanye di Kemudian pada 2015 dipercaya menjabat sebagai Kepala
masa pandemi menurut Ketua KPU-RI Arief Budiman Divisi TI Polri. Tahun 2016-2018 menjabat sebagai
tetap bisa dilakukan namun dengan mengedepankan Kapolda Jatim. Selanjutnya calon walkilnya Mujiaman
protokol kesehatan yaitu misalnya dalam kampanye merupakan mantan Dirut Perusahaan Daerah Air Minum
terbuka hanya boleh dihadiri oleh 40% dari kapasitas (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya tahun 2017 yang
ruangan. Kemudian pada kampanye langsung juga harus diangkat oleh Walikota Surabaya Risma waktu itu
mendapatkan rekomendasi dari lembaga terkait (sumber: (Sumber: Tirto.id. Diakses pada 5 Februari 2021).
News.detik.com. diakses pada 7 januari 2021). Pada pelaksanaan Pilwali di Surabaya tahun 2020
Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang para paslon bersaing dengan sangat ketat. hal ini seperti
menyelenggarakan pilkada tahun 2020 secara serentak ketika kedua paslon sama–sama melaporkan pelanggaran
pada tanggal 9 Desember 2020. Para pasangan calon kampanye ke Badan Pengawas pemilihan Umum
Walikota yang ditetapkan oleh Komisi Pemilhan Umum (Bawaslu). Pelanggaran yang dilaporkan oleh paslon
(KPU) Surabaya sesuai dengan nomor 851/PL.02.2- nomor dua ke bawaslu adalah mengenai gambar Tri
PU/3567/Kota/IX2020 yaitu Eri Cahyadi–Armuji dengan Rismaharini pada baliho-baliho paslon nomor satu.
Mahfud Arifin-Mujiaman (sumber: Kpu.surabaya.go.id Pelanggaran yang dimaksud adalah peletakan gambar Tri
2020. Diakses pada 1 Januari 2021). Pada pencalonan Rismaharini pada baliho dimana menurut kubu Mahfud
tahun 2020 kota Surabaya memiliki dua calon dengan merupakan pelanggaran norma hal ini dikarenakan Tri
masing–masing pengusung partai politik besar yaitu Rismaharini pada waktu itu masih menjabat sebagai

493
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

Walikota Surabaya. Hal serupa juga dilakukan oleh unggul 48,4%, Survei Cryus Network dengan
paslon nomor satu yaitu melaporkan paslon nomor dua elektabilitas 55,3%, Surabaya survei Center dengan
mengenai pelanggaran kampanye yang yang memberikan perolehan 49,9%, Indo Survei Strategy sebesar 47,95%
sembako, sarung, serta penyerahan KTP sebagai syarat dan terakhir Survei Charta Politica dengan elektabilitas
mendapatkan sembako dan uang (Sumber: Kompas.tv. Eri Cahyadi–Armudji 51,2 %. Kemudian tiga lembaga
diakses pada 9 Februari 2021). lainnya adalah lembaga survei lainnya seperti yaitu
Persaingan para paslon juga disampaikan oleh Pakar Lembaga survei Poltrcking, FISIP, UINSA, dan Research
politik Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr. Kacung and Consulting Indonesia (ARCI) unggul Machfud
Marijan bahwa kedua paslon memiliki privillage dan Arifin–Mujiaman (Sumber: regional.kompas.com.
kelemahan masing-masing. Pada paslon Eri–Armuji Diakses pada 3 Januari 2021). Lembaga survei dalam
diperhitungkan dengan adanya dukungan langsung dari transisi demokrasi merupakan prinsip keterwakilan
Tri Rismaharini meskipun dari mesin partai tidak bisa (representativeness) dan keilmiahannya (scientificness)
full. Sedangkan pada paslon Mahfud-Mujiaman yang digunakan sebagai unsur utama dalam merumuskan
merupakan orang baru yang masih perlu untuk sebuah keputusan dan kebijakan yang relevan dengan
pendekatan dengan pemilih. namun keuntungan dari kebutuhan masyarakat (Abdi dkk, 2014). Survei
paslon dua yaitu dicalonkan lebih awal dan lebih kuat digunakan sebagai pengetahuan umtuk memetakan
dari sisi mesin partai yaitu ada delapan partai pengusung. suara–suara serta mengetahui kelemahan dan merperbaiki
Kemudian pada program kerja kedua paslon, Prof. Dr. kelemahan.
Kacung Marijan juga menyampaikan bahwa program Persaingan antar paslon disaat Pilwali juga dapat
Mahfud Arifin sebagai program distributif yang sangat diketahui dari pendekatan yang dilakukan oleh keduanya.
dibutuhkan masyarakat Surabaya, sementara program Eri Paslon Eri–Armuji menurut sumber berita online
Cahyadi hanya melanjutkan dari program Tri jatim.inews mencatat pendekatan yang dilakukan pada
Rismaharini (Sumber: News.detik.com. Diakses pada 10 masyarakat Surabaya menggunakan kinerja baik Tri
Februari 2021). Rismaharini yang pernah menjabat sebagai Walikota
Program kerja dari pasangan calon Eri Cahyadi dan Surabaya yang juga anggota Partai politik yang sama
Armuji yaitu Lapangan kerja untuk rakyat, Generasi dengan Eri Cahyadi yang kemudian sebagai branding
Cerdas, Hidup Sehat; Bersih Melayani, Peduli dan politic dalam memperoleh suara masyarakat Surabaya
Harmonis, Berbudaya dan Berkarakter; Moderen Hijau (Sumber: Jatim.inews. Diakses pada 15 Februari 2021
Tertata (Sumber: Surabaya.kompas.com. Diakses pada 10 pukul 11.31 WIB). Di lain pihak, paslon Mahfud Arifin
Februari 2021). Pada program kerja paslon Mahfud- dan Mujiaman dalam pendekatan politik juga
Mujiaman yaitu, JENIUS (jenjang pendidikan berlanjut menggunakan anak muda sebagai syarat dalam
dan guru sejahtera), PRASASTI (pasar berdaya dan memperoleh suara. Dalam berita sumber berita online
koperasi berbasis teknologi informasi), KURATIF Suarasurabaya.net bahwa komika anak muda Yudha
(lingkungan ramah interaktif), SUPER ULTRA (stimulus Keling mengajak anak muda Surabaya untuk memilih
pemberdayaan usaha dan keluarga sejahtera; Mahfud Arifin dan Mujiaman Sukirno dalam Pilwali
MAJAPAHIT (aman terjaga dengan pengawasan canggih Surabaya 2020 sebab menurut Yudha Keling yang
inovatif), SEDASI (sentra budaya dan pemberdayaan menjadi penggerak anak muda untuk bisa memilih
potensi), KONEKSI (kota terintegrasi gerbang Mahfud dan Mujiaman, Mahfud Arifin dirasa sosok yang
kertasusila), SEROJA (sehat raganya optimis jiwanya) bijaksana dan baik terhadap orang lain, selain itu sebagai
(Sumber: Surabaya.kompas.com. Diakses pada 10 mantan Kapolda Jatim, Mahfud adalah sosok pemimpin
Februari 2021). yang cerdas dan sangat tegas sehingga dirinya mengajak
Pada lembaga survei yang melakukan survei anak muda untuk menjadi bagian penting dalam
mengenai elektabilitas paslon, keduanya saling unggul pembangunan bangsa melalui pemilihan Pilwali dengan
dimana dari sepuluh lembaga survei terdapat delapan memberikan hak suara pada Pilkada serentak 9 Desember
lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Eri dan 2020 (Sumber: Suarasurabaya.net. Diakses 15 Februari
Armuji dan tiga lembaga survei lainnya mengunggulkan 2021 pukul11.45 WIB).
pasangan Mahfud dan Mujiaman. lembaga survei yang Dengan persaingan yang ketat dari para paslon, mulai
mengunggulkan pasangan calon Eri–Armuji sebagai dari partai pengusung, kampanye yang dilakukan,
berikut. Lembaga PusdeHam dengan hasil elektabilitas program kerja yang ditawarkan, pendekatan politik serta
Eri–Armuji unggul dengan 6,5% dari Mahfud–Mujiaman, lembaga survei yang mengunggulkan kedua paslon.
Lembaga Survei Populi Center dengan unggul 41%, strategi sangat diperlukan untuk tetap mempertahankan
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yaitu ataupun menambah pemilih untuk mencapai tujuan tim
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

pemenangan yaitu memenangkan Pilwali di Surabaya yang menegaskan bahwa strategi politik adalah rencana
khususnya pada pasangan calon Eri Cahyadi–Armuji. untuk semua tindakan, yaitu penyusunan dan pelaksanaan
Strategi pemenangan erat kaitanya dengan cara partai strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi.
politik atau tokoh politik untuk mencapai tujuan atau Lebih lanjut dijelaskan Schroder strategi politik dibagi
kekuasaan yang ingin dicapai (Sutanto et al., 2015). Pada menjadi dua, yaitu strategi ofensif (menyerang) dan
Pilwali Surabaya 2020 pasangan calon Walikota Eri strategi defensif (bertahan) (Priadi, 2014:13). Kemudian
Cahyadi–Armuji berhasil unggul dengan hasil penelitian ini merupakan Pemilihan Walikota dan Wakil
perhitungan cepat yang diumumkan oleh KPU Surabaya Walikota di kota Surabaya pada tahun 2020.
dengan persentasi 57,3% sedangkan lawannya yaitu
Mahfud Arifin–Mujiaman dengan persentase 42,7% METODE
(Sumber: kpu.surabaya.co.id. Diakses pada 1 Januari Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
2021). Persaingan yang terjadi antara para calon desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus,
Walikota Surabaya seperti yang dijelaskan tersebut mengacu pada pendapat Yin (Yin, 2018:35), penelitian
memunculkan pertanyaan tentang bagaimana strategi studi kasus merupakan inkuiri empiris yang menyelidiki
pasangan calon Walikota Eri Cahyadi–Armuji dalam fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana
memenangkan Pilwali di Surabaya. batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak
Berbagai studi terdahulu tentang strategi pemenangan dengan tegas dan dimana multi sumber bukti
yang relevan telah dilakukan sebelumnya. Januar dimanfaatkan. Argumentasi pemilihan studi kasus dalam
(2021:8) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa strategi penelitian ini adalah karena pilwali telah dilaksanakan
yang menjadi indikator kemenangan paslon adalah pada tahun 2020 di kota Surabaya dengan persaingan
memanfaatkan jaringan dukungan, mampu ketat pada pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji dan
memanfaatkan figur politik, mampu memaksimalkan Mahfud-Mujiaman. Fokus penelitian ini adakah strategi
jaringan keluarga, serta memiliki tim konsultan dan tim pemenangan calon Walikota Surabaya 2020 Eri Cahyadi
sukses yang tangguh dan dapat memaksimalkan masa dan Armuji pada Pilwali di Surabaya. Strategi disini
kampanye dengan baik. Penelitian dari Septiyanti berupa penyusunan pemenangan yang dirumuskan oleh
(2020:19) menjelaskan strategi pemenangan tim pemenangan untuk memaksimalkan perolehan suara
menggunakan marketing politik. Kegiatan marketing dalam pilwali di Surabaya tahun 2020. Penyusunan
politik yang dilakukan oleh tim sukses Herman Deru- strategi berupa perumusan strategi, implementasi strategi,
Mawardi Yahya di kota Palembang yaitu penyebaran dan evaluasi strategi. Argumentasi yang digunakan pada
produk politik ini ditujukan agar masyarakat menjadi penelitian ini adalah bahwa pada pelaksanaan Pilwali di
yakin dengan pasangan dan juga memperlihatkan kinerja Surabaya para pasangan calon Walikota bersaing dengan
pasangan dalam masa pimpinannya terdahulu didaerah sangat ketat dan sama-sama memiliki privillage yang
jabatan masing-masing. Promosi dengan menggunakan menguntungkan, pertarungan antara figur dan partai
spanduk/baliho, menggunakan media massa, media dimana pasangan Eri Cahyadi-Armuji diuntungkan
elektronik dan melalui media sosial Harga atau upaya dengan dukungan dari Tri Rismaharini dan Mahfud-
pendanaan dalam kampanye yang dilakukan oleh tim Mujiaman diuntungkan dengan banyak dukungan dari
sukses Herman Deru-Mawardi Yahya ini didapat dari partai.. Pilwali dimenangkan oleh pasangan Eri Cahyadi
partai dan dari pasangan Herman Deru-Mawardi dan Armuji. Sehingga, penelitian ini akan
Yahya, adapun harga image yang dibangun oleh tim mendeskripsikan tentang strategi calon Walikota
sukses Herman Deru- Mawardi Yahya di Kota Surabaya 2020 Eri cahyadi dan Armuji dalam
Palembang dengan memperlihatkan kembali rekam jejak. memenangkan Pilwali di Surabaya.
Penelitian selanjutnya oleh Milyuta (2021:7) Lokasi penelitian ini di kantor DPC PDI–Perjuangan
menjelaskan strategi pemenangan yang dilakukan adalah Jl. Setail No.8 kota Surabaya. Alasan pemilihan lokasi
dengan cara pendekatan terhadap masyarakat melalui penelitian tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan
program sosial yang dilakukan, pembagian tim kampanye yaitu sebagai pusat kegiatan dan koordinasi para tim
dibagi atas dua daerah pemilihan. Media yang pemenangan pendukung Eri Cahyadi dan Armuji dan
digunakan dalam kampanye adalah pemakaian media sebagai pusat berkumpulnya para pendukung dan
luar seperti spanduk, Baliho, Billboard, Kalender, pasangan calon Walikota Surabaya 2020.
Stiker, dan contoh surat suara. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel
sebelumnya yaitu penelitian ini dianalisis dengan dengan pertimbangan tertentu, misalnya informan yang
menggunakan teori strategi politik dari Peter Scrhoder dipilih dianggap paling tahu mengenai objek penelitian

495
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

sehingga dapat mempermudah mencari data (Agusta, HASIL DAN PEMBAHASAN


2003:13). Berdasarkan teknik purposive sampling Dalam kontestasi politik persaingan yang ketat antara
informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ahmad para kandidat lumrah terjadi, dengan memiliki tujuan
Hidayat selaku kepala badan tim pemenangan pasangan yang sama yaitu memenangkan pilwali para kandidat
calon Eri Cahyadi dan Armuji, Fajar selaku asisten Eri juga bersaing dalam strategi yang akan digunakan. Sama
Cahyadi, dan Gatot Subiyantoro selaku relawan keluarga halnya dengan yang dilakukan oleh tim pemenangan dari
besar Eri Cahyadi. calon walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji dimana
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya
menggunakan wawancara mendalam, dan dokumentasi. perumusan strategi telah disusun secara sistematis dan
wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data terukur. Pada pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil
yang sesuai dengan fokus penelitian dan dokumentasi walikota Surabaya 2020 pasangan Eri Cahyadi dan
untuk memperkuat data wawancara pada strategi Armuji diusung oleh PDIP dibantu oleh Partai Solidaritas
pemenangan pasangan calon walikota 2020 Eri Cahyadi Indonesia, dan partai non parlemen lainnya seperti
dan Armuji pada pilwali di Surabaya. Teknik analisis Hanura, Partai Bulan Bintang, dan PKPI. Tahapan dalam
pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data penyusunan strategi yang dilakukan oleh tim
Miles dan Huberman. Jika data terkait strategi calon pemenangan adalah perumusan strategi, implementasi
Walikota Surabaya 2020 Eri Cahyadi dan Armuji dalam strategi, dan evaluasi strategi. Hasil dari penyusunan
memenangkan Pilwali di Surabaya sudah terkumpul, strategi dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan berikut.
selanjutnya bisa melangkah pada proses reduksi data
maupun proses model data, disini data yang sudah Perumusan Strategi Dengan Memposisikan Kekuatan
terkumpul disesuaikan dengan fokus penelitian. Sebelum Tindakan
Berikutnya antara reduksi data dan model data bisa Untuk menambah jumlah pemilih dan mempertahankan
dilakukan secara bolak balik antar keduanya, selain itu pemilih tetap perlu adanya strategi yang dirumuskan
juga pada proses penarikan kesimpulan boleh juga secara tepat agar tujuan tim pemenangan yaitu
dilakukan secara bolak balik antara penarikan kesimpulan memenangkan Pilwali di Kota Surabaya dapat tercapai.
dengan reduksi data atau proses penarikan kesimpulan Analisis lingkungan internal dan eksternal (SWOT)
dengan model data. Berikutnya bila pada saat proses seperti menganalisis kekuatan, kelemaham, peluang serta
penarikan kesimpulan dirasa terdapat data yang masih ancaman sangat penting agar strategi dapat disusun
kurang maka langkah yang bisa dilakukan adalah dengan dengan baik. Perumusan strategi yang dilakukan oleh tim
kembali lagi pada proses pengumpulan data di awal adalah dengan dapat memposisikan kekuatan dan
dalam mencari dan melengkapi data. memanfaatkan kekuatan. Hal ini seperti yang
Pada penelitian ini teknik keabsahan data yang disampaikan oleh kepala badan tim pemenangan Ahmad
digunakan dalam menentukan akurasi dan kredibilitas Hidayat dalam wawancara berikut.
temuan menggunakan triangulasi sumber dan member “...Jadi di Surabaya hampir 20 tahun pemerintahan
checking. Pada penelitian ini triangulasi sumber PDI-Perjuangan ini bisa bertahan dari Pak
digunakan dalam menentukan akurasi dan kredibiltas Bambang Dwi Hartono dilanjutkan Bu Risma dan
data yang mana sumber data yang diperoleh dari hasil dilanjutkan oleh Pak Eri–Armuji. Kita menyadari
wawancara coba dibandingkan dengan beberapa referensi bahwa warga Surabaya itu lebih terbuka dan lebih
kritis, jadi mereka ingin Kota Surabaya ini
lainnya seperti hasil rekaman wawancara, dan jurnal dikelola secara bersama. Intinya masyarakat
dengan tujuan untuk menunjang akurasi dan kredibilitas Surabaya yang egaliter karakter arek ini yang
data. Member check merupakan proses pengecekan data menentukan dasar strategi pemenangan. Kita tidak
yang telah diperoleh selama penelitian yang bertujuan bisa memposisikan Walikota sebagai pejabat,
untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh mereka adalah pelayannya masyarakat. Dan kultur
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data, PDI Surabaya adalah kesederhanaan titik baliknya
adalah pada kerjanya, itu diwariskan dari Pak
Member check ini dilakukan setelah proses pengumpulan
Bambang sampai Bu Risma. Tidak ada strategi
data selesai Sugiyono (2011:40). Oleh sebab itu, pada khusus adanya berbekal investasi sosial yg sudah
penelitian ini sumber data hasil wawancara yang puluhan tahun. Bu Risma di anggap berhasil jadi
diperoleh coba dibandingkan dengan beberapa referensi yang diusung oleh Bu Risma yang melanjutkan
lainnya serta melakukan proses pengecekan data pada tidak jauh dari kinerja Bu Risma...”(Sumber:
informan penelitian ini terkait strategi calon Walikota Wawancara 29 Juni 2021).
Surabaya 2020 Eri Cahyadi dan Armuji dalam Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
memenangkan Pilwali di Surabaya. disimpulkan bahwa dalam penyusunan strategi tim
pemenangan memanfaatkan kekuatan yaitu dukungan
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

oleh mesin partai PDI-Perjuangan yang merupakan partai benar – benar mencalonkan diri karena memang
yang selama kurang lebih 20 tahun menang pada Pilwali diminta oleh Bu Risma meneruskan tugas – tugas
di Surabaya, dan dukungan dari Tri Rismaharini sebagai nya beliau. Jadi saat mas Eri tampil sebagai calon
Walikota yang muncul adalah beliau adalah
Walikota Surabaya dua periode yaitu pada tahun 2010-
penerus kinerja Bu Risma, penerus kebijakan Bu
2015 dan 2016-2020 yang dicintai oleh masyarakat Risma, penerus kebaikan Bu risma. Itu mungkin
Surabaya dan dianggap berhasil dalam memimpin kota pesan politik yang ditampilkan kepada
Surabaya. Sehingga, masyarakat menganggap bahwa masyarakat. Karena sebagai Walikota Surabaya
calon yang diusung oleh Risma tidak jauh berbeda dua periode Bu Risma sudah cukup dengan
dengan kinerja Risma sebagai Walikota. kekuatan ini masyarakat, kebijakannya sudah bisa dirasakan
yang menjadi dasar tim pemenangan dalam menyusun oleh masyarakat, serta prestasi–prestasi Surabaya
juga dapat dirasakan oleh nasioanal, nasional
strategi untuk memenangkan Pilwali di Surabaya.
sudah mengakui prestasi Bu Risma. Dan
kebaikan– kebaikan Bu Risma itu mencoba
Implementasi Strategi Dengan Mengelola Kekuatan disampaikan Pak Eri ketika saat kampanye dimana
Perumusan strategi yang telah disusun dengan baik jika ketika dia terpilih maka meneruskan Bu Risma
pada implementasi tidak dilaksanakan dengan baik maka kota akan lebih maju, kondusif, dan berkembang,
tujuan tidak akan tercapai. Sehingga, tim selain dapat dan surabaya sebagai kota berlevel dunia...”
merumuskan strategi juga harus dapat (Sumber: Wawancara 07 Juli 2021).
mengimplementasikan strategi dengan efektif. Dijelaskan Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan
bahwa kekuatan yang dimiliki oleh pasangan calon bahwa pesan politik yang disampaikan baik oleh cawali
Walikota Eri Cahyadi–Armuji adalah dukungan dari Eri Cahyadi dan Armuji maupun tim pemenangan kepada
partai PDI-Perjuangan yang selama 20 tahun menang masyarakat adalah meneruskan kebaikan. Tagline
dalam Pilwali di Surabaya serta dukungan dari mantan meneruskan kebaikan yang dimaksud adalah meneruskan
Walikota Surabaya Tri Rismaharini Sehingga pada kebijakan Risma sebagai mantan Walikota serta
Implementasi strategi yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan yang belum terlaksana dengan baik. Pesan
memanfaatkan kekuatan. Memanfaatkan kekuatan yang politik ini melibatkan bagaimana Risma sebagai Walikota
dilakukan adalah dengan penyampaian pesan politik dari yang memiliki kinerja baik, kebijakan Risma, dan
cawali yaitu tagline meneruskan kebaikan. Tagline adalah kabaikan Risma, serta prestasi–prestasinya saat menjabat
penawaran cawali yang digunakan untuk menarik pemilih sebagai Walikota. kemudian pesan politik juga
dalam proses kampanye politik. Hal ini seperti yang dihubungkan dengan track record dari cawali dimana
disampaikan oleh Ahmad Hidayat dalam wawancara sebelumnya Eri Cahyadi adalah Kepala Badan
berikut. Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) yang
bekerja langsung dibawah pimpinan Tri Rismaharini.
“...Jadi tagline nya kita meneruskan kebaikan Bu
Risma, meneruskan program Bu Risma dimana itu Kemudian Armuji adalah politisi yang menjabat sebagai
akan dilajutkan dan ditingkatkan jadi kalau ketua DPRD kota Surabaya tahun 2013. Sehingga dengan
konsepnya Pak Eri “apa yg sudah baik diteruskan menyampaikan kebaikan Tri rismaharini dan kebaikan
kebaikannya dan ditingkatkan” jadi wong cawali maka pesan politik meneruskan kebaikan akan
Surabaya itu gak muluk-muluk gak suka janji. Ya lebih dipahami dan dapat diterima dengan baik oleh
itu saja tidak ada yg baru. Sebelumnya Pak Eri masyarakat.
adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang
Di masa pandemi covid-19 kampanye tatap muka
Terbuka Hijau yang itu notabennya adalah
otaknya kota surabaya. Dan apa yang dilakukan tetap diperbolehkan namun harus sesuai dengan protokol
Bu Risma yaitu apa yang dilakukan Pak Eri. kesehatan dan sesuai dengan peraturan KPU Nomor 10
Karena ide dan gagasannya di godok di Bappeko. tahun 2020 tentang pelaksanaan pemilihan Walikota dan
Bu Risma mengatakan “aku mau ini” Pak Eri yang Wakil Walikota dalam kondisi bencana nonalam covid-
merumuskan kebijakan. Jadi di Surabaya sudah 19. Implemenasi yang kedua yang dilakukan cawali dan
menjadi kultur ya lebih suka dipimpin oleh tim adalah dengan kampanye langsung ke masyarakat.
demokrat yg bisa mengayomi semua, ya demokrat
Bertemu langsung dengan masyarakat merupakan hal
ya tahu politik dan salah satunya harus
mengetahui strategi membangun kota...” (Sumber: yang penting dilakukan khususnya cawali Eri Cahyadi
Wawancara 29 Juni 2021). dan Armuji yang bertujuan agar masyarakat dapat
Hal serupa juga disampaikan oleh Fajar asisten Eri mengenal langsung sosok pemimpin serta dapat
Cahyadi dalam wawancaranya sebagai berikut. mensosialisasikan secara langsung program kerja, visi,
“...Pesan politiknya itu ya sederhana, yaitu misi, serta janji-janji untuk Surabaya kedepannya. Hal ini
meneruskan kebaikannya Bu Risma. Karena seperti disampaikan oleh Ahmad Hidayat dalam
berangkatnya bukan ingin mencalonkan diri, tapi wawancara berikut.

497
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

“...Tentu iya, Pak Eri lebih banyak terjun langsung pelaksanaan kampanye cawali sering melakukan
dari pada kampanye di media dan lebih turun ke kampanye langsung menemui masyarakat dibuktikan
kampung–kampung dan kampanyenya itu jalan cawali dapat mengunjungi masyarakat tujuh sampai
ketemu warga–warga dan itu lebih mengenak
delapan tempat per-hari setiap hari sabtu dan minggu.
walaupun ketemu dengan 4-5 orang dari pada
mengumpulkan orang–orang hal itu lebih efektif. Pendekatan dilakukan melalui door to door di kampung-
kita banyak masyarakat kampungan dari pada kampung, pertemuan terbatas dengan kelompok
perumahan, dan jumlah lebih banyak masyarakat komunitas, dan juga pertemuan terbatas
kampung dari pada perumahan. Serta tingkat dengan mahasiswa dan dilakukan sesuai dengan protokol
partisipasi pemilih lebih banyak di kampung dari kesehatan. Pendekatan juga dilakukan dengan kunjungan
pada perumahan. Makanya kita melakukan sosial yaitu kepada anak yatim piatu, panti jompo, dan
pendekatan di kampung dan Bu Risma juga dekat
kaum duafa. Pendekatan yang dilakukan oleh cawali dan
dengan kampung dan Pak Eri yg sebelumnya
sebagai kepala dinas kebersihan dan ruang terbuka tim lebih sering pada masyarakat kampung-kampung
hijau itu dekat dengan kampung. Dan memiliki dimana cawali dan tim menyadari bahwa partisipasi
kemiripan dengan Bu Risma yaitu dekat dan turun pemilihan lebih tinggi pada masyarakat kampung-
kemasyarakat. Jadi ketika direkomendasi suaranya kampung dari pada masyarakat perumahan. Hal ini
melejit. Walaupun saat itu sebagai kepala dinas dinilai efektif oleh tim maupun cawali untuk menambah
kebersihan dan ruang terbuka hijau jarang ter – pemilih. Pelaksanaan kampanye tidak hanya dengan
ekpose. Dan itulah yang memudahkan kita dalam
pendekaan langsung ke masyarakat, memperkenalkan
mengkampanyekan...” (Sumber: Wawancara 29
Juni 2021). cawali dengan menggunakan media luar ruang juga
Hal yang sama juga disampaikan oleh Fajar dalam dilakukan oleh tim pemenangan. Hal ini seperti yang
wawancara berikut. disampaikan oleh Ahmad Hidayat dalam wawancara
berikut.
“...Sering sekali, kalau gak salah bulan september,
oktober, november, sampai awal desember “...Kita mengikuti KPU, dikasih tayangan TV,
kampanyenya, saya lupa datanya mungkin tim radio, bilboard, kita hanya mengajukan desain
DPC yang tahu datanya tentang berapa kali cawali semuanya dari KPU agar semuanya seimbang.
melakukan kampanye di masyarakat. Dan kita Kita hanya menyediakan media dikampung –
ketahui ketika itu masih pandemi ya meskipun kampung yaitu mini banner 10.000 mini banner.
sudah tidak terlalu, jadi hampir sembilan puluh Kemudian pada baliho yang boleh dipasang di
persen ruang tatap muka dengan peserta terbatas, baliho adalah kader partai politik pertanyaannya
dan tidak terlalu lama, selebihnya dilakukan Bu Risma ditulis dibaliho sebagai ketua DPC PDI
daring. Diposko kutai kita melakukan pertemuan- perjuangan bukan Walikota Surabaya walaupun
pertemuan terbatas sepuluh orang, kelompok, waktu itu masih sebagai Walikota Surabaya. Dan
komunitas, mahasiswa dan begitu sering karena disisi lain disebelah memasang foto Dahlan Islan,
waktu itu tatap muka tidak diwakilkan. Dengan Bu Khofifah, Pakde Karwo, dengan Kyai-kyai
semua titik, barat sampai selatan, serta kampung – namun kita tidak melaporkan hal itu, karena kita
kampung, plosok-plosok. karena saya hanya optimis dengan kekuatan kita sendiri. Dan fokus
mendampingi cawali saat kampanye, itupun pada tujuan kita yaitu memenangkan Pak Eri. Bu
kampanye di posko relawan kutai. Saya hanya Risma saat kampanye ajudannya gak dibawa dan
mengelola mengatur posko kutai di samping hanya membawa supir saja. Dan Bu Risma
mendampingi Pak Eri secara pribadi di posko kampanye hanya hari sabtu dan minggu itupun
kutai. Baik itu penerima tamu, berdiskusi, ataupun mengajukan surat yaitu surat izin cuti dan surat
kegiatan–kegiatan secara internal...” (Sumber: pemberitahuan Bu Risma melakukan kampanye.
Wawancara 07 Juli 2021). Secara hukum Bu Risma melakukan kampanye
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Gatot Subiyantoro tidak sebagai Walikota tapi sebagai juru
kampanye yg diajukan ke KPU sebagai ketua DPC
dalam wawancara sebagai berikut.
PDI perjuangan dan kebudayaan. Makanya kan
“...Setelah ada rekom relawan dan tim keliling - ditolah MK...” (Sumber: Wawancara 29 Juni
keliling dengan poster setiap sabtu – minggu 2021).
sesuai dengan undang-undang kampanye KPU, Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
perkumpulan ibu–ibu, media sosial, kunjungan
disimpulkan bahwa penggunaan media luar ruang yang
yatim piatu, kaum duafa, panti jompo permintaan
kampanye sabtu–minggu bisa tujuh sampai dilakukan oleh tim adalah sesuai dengan peraturan KPU
delapan tempat yang dikunjungi Pak Eri dan Pak Nomor 11 tahun 2020 tentang kampanye pemilihan
Armuji...” (Sumber: Wawancara 6 Februari 2021). Walikota dan Wakil Walikota. Media yang disediakan
Kutipan wawancara dari Ahmad Hidayat, Fajar, dan oleh KPU Surabaya yaitu tayangan tv, radio, tayangan
Gatot Subiyantoro dapat disimpulkan bahwa saat bilboard sedangkan pada tim hanya memberikan desain
dan konten media yang akan digunakan serta tim juga
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

menyediakan l0.000 mini banner yang disebarakan ke warga yang cinta bu Risma...” (Sumber:
masyarakat. Salah satu desain tim sebagai strategi yaitu Wawancara 29 Juni 2021).
peletakan gambar Tri Rismaharini pada baliho yang Berdasarkan kutipan wawancara dari Fajar dan
bertujuan untuk memperkenalkan cawali ke masyarakat Ahmad Hidayat dapat disimpulkan bahwa dalam
sebagai calon yang didukung oleh Tri Rismaharini dalam memanfaatkan jaringan relawan tim menyediakan tim
pemilihan Walikota Surabaya. Desain gambar ditiap titik posko relawan yang berguna untuk
Trirismaharini pada baliho-baliho sempat menjadi mendampingi relawan baik membantu cawali saat
permasalahan yang dilaporkan ke Bawaslu oleh kubu kunjungan maupun mengatur penjadwalan kunjungan
lawan karena menganggap pemasangan baliho dengan dari permintaan relawan. Hal ini dilakukan karena
gambar Tri Rismaharini melanggar norma karena saat itu jaringan relawan juga penting yang berguna untuk
masih dalam masa jabatan sebagai Walikota Surabaya. memperkenalkan calon kepada masyarakat. Manajemen
Namun tim menjelaskan bahwa desain gambar Tri relawan yang baik akan berdampak pada peningkatan
Rismaharini dalam baliho merupakan Kader dari partai pemilih dari pasangan calon.
politik PDIP bukan sebagai Walikota Surabaya sehingga, Relawan merupakan pendukung penting yang dimiliki
hal itu tidak melanggar aturan apapun dalam kampanye. cawali untuk memperkenalkan cawali pada masyarakat.
Implementasi strategi yang ketiga adalah Dengan manajemen relawan yang dilakukan oleh tim
memanfaatkan jaringan relawan. Pendekatan serta yaitu menyediakan tim pada tiap posko relawan
kordinasi dengan relawan juga sangat penting dilakukan berdampak pada banyaknya relawan serta pemberian
karena relawan adalah pendukung yang dapat bantuan-bantuan relawan pada kampanye dilapangan. Hal
memperkenalkan cawali ke masyarakat. Seperti yang ini seperti menyiapkan tempat kampanye serta
disampaikan oleh Fajar dalam wawancara bahwa menyediakan kebutuhan kampanye seperti menyediakan
mengelola jaringan relawan ada tim yang mendampingi kaos sendiri, mendanai pertemuan tatap muka dengan
di posko relawan untuk membantu kebutuhan–kebutuhan cawali, serta kebutuhan- kebutuhan kampanye lainnya.
relawan. Relawan yang tergabung sebagai keluarga besar Eri
“...Posko Kutai yaitu salah satu posko yang sering Cahyadi adalah relawan yang memang sejak awal
dikunjungi oleh cawali. Saya mengatur rekomendasi sudah mendukung cawali untuk menjadi
penjadwalan dan mendampingi cawali saat Walikota Surabaya. Hal ini seperti yang disampaikan
kampanye, namun hanya kampanye di posko oleh Gatot Subiyantoro dalam wawancara sebagai
relawan kutai. Saya mengelola mengatur posko
berikut.
kutai disamping mendampingi Pak Eri secara
pribadi di posko kutai. Baik itu penerima tamu, “...Awal Eri dipanggil Bawaslu pada tanggal 27
berdiskusi, ataupun kegiatan–kegiatan secara Februari 2020 dimana pendukung dari 154
internal. Relawan sangat penting karena dapat kelurahan 31 kecamatan mayoritas ibu–ibu
memanfaatkan untuk memperkanalkan calon pendukung Eri Cahyadi. Kemudian dikawal ke
kepada masyarakat...” (Sumber: Wawancara 7 Juli Bawaslu yang kurang lebih 500 pendukung.
2021). Setelah pengawalan membentuk relawan dan
Kemudian hal ini juga disampaikan oleh Ahmad keluarga besar Eri Cahyadi yang dibentuk
langsung oleh relawan. jadi relawan bergerak terus
Hidayat bahwa keberadaan relawan dari cawali sangat
sampai ada dukungan dari PDIP sehingga tambah
membantu dalam proses kampanye dilapangan. meluas Dan itu juga sudah direkom oleh Bu
“...Kalau dikampanye uang kita paling sedikit Risma. Untuk pembangunan Surabaya dibalik
yaitu hanya 4 miliyar. Dan kampanye satu titik itu layarnya Surabaya itu Pak Eri jadi sedikit
satu sampai dua juta. Dan antusias masyarakat itu banyaknya masyarakat tahu Pak Eri. Belum ada
tinggi dimana kita mengajukan titik kampanye pasangan waktu itu masih Eri Cahyadi sampai ada
sampe kewalahan paslon tidak bisa melayani jadi wakilnya Armuji yang direkom oleh PDI-P...”
saat kampanye juga mengutus tim pemenangan (Sumber: Wawancara 6 Februari 2021).
untuk terjun kampanye dan dibagi-bagi. Jadi Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
misalnya cawali tidak bisa dalam pertemuan ini, disimpulkan bahwa relawan dari cawali merupakan
maka tim pemenangan yang menggantikan cawali. relawan yang memang dari awal mendukung Eri Cahyadi
Sedangkan di sebelah dana untuk 1 titik kampanye
sebagai Walikota Surabaya. Hal ini dibuktikan dengan
6 juta dan dikasih kaos. Tetapi untuk kita saat
terjun langsung seperti kaos banyak orang yang mengantarkan langsung Eri Cahyadi ke Bawaslu pada
nyumbang yaitu relawan-relawan. Jadi sampai ada bulan februari tahun 2020. Relawan yang terbentuk
mereka mengajukan titik kampanye dan tidak sebagai keluarga besar Eri Cahyadi ini mengganggap
meminta uang kampanye dan itu kadang dari bahwa Eri Cahyadi adalah penerus yang cocok untuk
menggantikan Tri Rismaharini sebagai walikota

499
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

Surabaya. Relawan juga mengetahi tentang rekam jejak tim pemenangan yaitu menjelaskan fakta yang
dari Eri Cahyadi dimana sebelumnya sebagai kepala menunjukkan kekurangan kandidat lawan. Hal ini seperti
Bappeko kota Surabaya dibawah pimpinan Tri yang dijelaskan oleh Ahmad Hidayat dalam wawancara
Rismaharini sehingga dengan adanya rekam jejak baik berikut.
yan dimiliki oleh cawali dapat memunculkan banyak “...Jadi kita ada beberapa isu yg setiap pilkada itu
relawan pendukung cawali. muncul yaitu surat hijau. Di Surabaya ini memang
Pendekatan pada masyarakat merupakan syarat unik ada izin pemakaian tanah tapi itu ada
penting dalam kampanye karena dengan cara bertemu peraturannya. Jadi aset tanah itu milik Pemkot dan
dan mengkampanyekan langsung visi, misi, serta disewakan kepada masyarakat Surabaya dimana
masyarakat harus membayar retribusi kepada
program kerja yang dimiliki, masyarakat juga dapat Pemkot Surabaya sesuai dengan NJOP luasan
mengenal sosok pemimpin yang akan menjadi objek pajak. Kurang lebih ada 4000 petak tanah
pemimpinnya. Pada masyarakat Indonesia termasuk ini di sewa oleh 4000 keluarga. Tapi disebelah
Surabaya juga memiliki seseorang dalam kehidupan 4000 tanah ini tak bebasno tak kasihkan sertifikat
bermasyarat yang meskipun tidak memiliki kerakyat. Tapi masyarakat “ga mungkin” ini kan
jabatan/kedudukan politik namun memiliki kedudukan sudah puluhan tahun dan masalahnya bukan di
Pemkot tapi di UU pusat, dan itu tidak bisa
sosial yang memiliki pengaruh terhadap kelompok
diserahkan dan kalau diserahkan ke masyarakat
tertentu dan mempunyai kemampuan mempengaruhi secara cuma-cuma maka secara hukum termasuk
dalam kehidupan bermasyarakat yaitu tokoh masyarakat dalam menghambur-hamburkan aset negara itu
dan tokoh agama. Pada implementasi yang keempat termasuk menghilangkan aset negara. Kalau yang
adalah pendekatan pada tokoh masyarakat dan tokoh menguasai masyarakat oke, tapi kalau yang
agama. Pendekatan pada tokoh masyarakat dan tokoh menguasai penguasaha-penguasaha. Dan pemkot
agama dilakukan oleh cawali Eri Cahyadi dan Armuji akan melepas tanah jika luas tanah tidak lebih dari
200 meter persegi dan berada dikampung.
bertujuan agar mendapat dukungan dari tokoh
Kemudian pada program kerja lawan yang akan
masyarakat dan tokoh agama dan dapat membantu dalam memberikan 150juta/RT. Hal ini tentu tidak
memperkenalkan cawali pada masyarakat. Hal ini seperti mungkin, karena jika dikalikan 150juta dikali
yang disampaikan oleh Ahmad Hidayat dalam 10.000RT 1,5T dan APBD kita 10T masak uang
wawancaranya sebagai berikut. 1,5T pertahun dihambur-hambur gak mungkin,
“...Pasti, Pak Eri melakukan pendekatan kepada nanti untuk bangun yang lain gimana? Buat ngasih
tokoh masyarakat juga tokoh agama dimasyarakat. sekolah gratis, berobat gratis gimana...”(Sumber:
Karena kita tidak mungkin hanya masyarakatnya Wawancara 29 Juni 2021).
saja yang dilakukan pendekatan, tokohnya juga Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
harus. Karena jika simpulnya oke masyarakat juga disimpulkan bahwa dalam kampanye politik yang
oke. Jadi dalam pendekatan kita menanyakan apa dilakukan oleh tim pemenangan juga dengan menebarkan
kebutuhan – kebutuhan yang ada dimasyarakat isu–isu negatif dari lawan politik dimana isu yang
jika menjadi Walikota akan direalisasikan pertama yaitu mengenai surat hijau. Surat hijau adalah
keinginannnya...” (Sumber: Wawancara 29 Juni
surat penyewaan tanah kota Surabaya kepada masyarakat
2021).
Surabaya yang berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Kutipan wawancara di atas menjelaskan bahwa
Sewa tanah ini menjadi isu politik yang digunakan oleh
pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama
tim kepada lawan politik dimana dalam kampanyenya
dilakukan oleh Cawali dan tim yang bertujuan agar tokoh
kandidat lawan menjanjikan akan memberikan secara
masyarat dan tokoh dapat mendukung dan membantu
gratis pemakaian tanah yang berstatus HPL. Sehingga hal
cawali dalam memperkenalkan kepada masyarakat.
ini digunakan isu oleh tim yang menjelaskan kepada
Pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama
masyarakat bahwasanya tanah yang berstatus HPL tidak
dilakukan agar Cawali juga dapat mengetahui kebutuhan
akan bisa diberikan secara gratis kepada masyarakat
serta keinginan dari masyarakat dan dapat merelaisasikan
karena akan melanggar UU pusat, kemudian jika
pada saat menjadi walikota. pendekatan juga bertujuan
memang diberikan kepada masyarakat belum tentu akan
untuk meminta izin serta restu sebagai calon Walikota
diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan namun
Surabaya.
bisa saja di ambil oleh oleh pengusaha-pengusaha. Pada
Implementasi yang kelima adalah dengan
peraturannya Pemerintahan kota Surabaya tanah akan
memunculkan isu– isu politik terhadap lawan politik.
diberikan kepada masyarakat secara gratis apabila luas
Isu–isu politik biasanya dilakukan agar pandangan
tanah tidak lebih dari 200 meter persegi.
masyarakat terhadap image kandidat lawan negatif.
Isu yang kedua mengenai program kerja lawan yang
Dalam kampanye menyebarkan isu yang dilakukan oleh
akan memberikan dana 150 juta/ tahun kepada RT yang
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

ada di Surabaya yang bertujuan untuk mempercepat dan kita mengatakan bahwa itu hari minggu dan
pembangunan tingkat bawah. Hal ini sebenarnya tanpa mengusulkan cuti sebagai jurkam itu namanya
tim sampaikan masyarakat juga lebih peka dimana strategi politik. Dulu Pak Prabowo menggunakan
hal itu kita replikasi, hal itu boleh selama Bu
masyarakat menghitung dan memperkirakan dengan
Risma tidak sebagai Walikota Surabaya. Namun
program- program yang ada. Bahwasanya pemberian 150 kalau warga surabaya sendiri mendapatkan surat
juta/tahun kepada 10.000 RT di kota Surabaya yang jika akan senang...” (Sumber: Wawawancara, 29 Juni
dijumlahkan sebanyak 1,5 Triliun adalah hal yang tidak 2021).
mungkin, karena masih ada program lainnya yang Dalam kutipan wawancara di atas menjelaskan bahwa
membutuhkan dana sedangkan APBD pemerintahan kota bentuk dukungan lain yang diberikan oleh Risma kepada
adalah 10 Triliun. Kedua isu ini merupakan salah satu cawali adalah memberikan 20.000 ribu surat cinta kepada
strategi dari tim pemenangan agar kandidat lawan masyarakat yang ditanda tangani Risma melalui scan dan
mendapat pandangan negatif. diberikan pada hari minggu dimana masa cuti kerja.
Implementasi yang keenam adalah memanfaatkan Ahmad Hidayat juga menjelaskan bahwa hal ini
dukungan dari Tri Rismaharini. Ada beberapa bentuk merupakan salah satu strategi dari tim pemenangan untuk
dukungan Risma sebagai mantan Walikota Surabaya meyakinkan dan mempengaruhi masyarakat dalam
kepada cawali Eri Cahyadi dan Armuji salah satunya pemilihan calon Walikota Surabaya 2020.
adalah Eri Cahyadi direkomendasikan langsung oleh Tri
Rismaharini dalam pencalonan Walikota Surabaya. Evaluasi strategi
Beberapa bentuk lainnya adalah dengan mendampingi Dalam pelaksanaan strategi hambatan dapat saja terjadi
cawali kampanye langsung ke masyarakat. Kampanye yang mana dapat berpengaruh pada keberhasilan strategi.
yang dilakukan cawali bersama mantan Walikota Evaluasi strategi penting dilakukan agar dapat
Surabaya Tri Rismaharini merupakan salah satu mengetahui apakah perlu adanya perubahan atau tidak
implementasi strategi yang mengacu pada kekuatan yang perlu adanya perubahan strategi. Pada implementasi
dimiliki oleh cawali. Hal ini seperti yang disampaikan strategi tentu saja tidak akan selalu berjalan dengan baik
oleh Fajar dalam wawancara berikut. dimana ada hal-hal yang dapat menghambat
“...Dukungan langsung oleh Bu Risma yaitu ikut implementasi strategi. seperti pada implementasi yang
kampanye setiap hari sabtu dan minggu, yaitu dilakukan oleh tim dimana ada beberapa hambatan
mengkampanyekan Pak Eri baik ke masyarakat, namun hambatan-hambatan masih dapat ditangani
tokoh masyarakat, kyai, ibu–ibu. Ikut kampanye dengan baik dan masih dapat dikendalikan. Hal ini seperti
itu pada saat cuti dan bukan dari awal, ya sebulan
yang disampaikan oleh Ahmad Hidayat dalam
terakhir dan gabung dan membuat jadwal sendiri.
Terkadang ya gabung, Pak Eri mengikuti jadwal wawancara berikut.
Bu Risma atau Bu Risma mengikuti jadwal Pak “...Ada, biasanya jadwal kampanye banyak ngirim
Eri...” (Sumber: Wawancara 7 Juli 2021) surat ke Panwas, Panwas kota tidak mengirim ke
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat Panwas kecamatan. Karena kita tiap hari jadwal
disimpulkan bahwa Tri Rismaharini sebagai mantan ada puluhan titik dan kadang ada yg batal kita
harus mengirim surat ke KPU dan ke Panwas. Dan
Walikota Surabaya memberikan dukungan langsung
misal kampanye ke Asemrowo dimana banyak
kepada cawali dengan cara mengikuti kampanye pendukung Pak Mahfud, kita sesuai prosedur
langsung mendampingi cawali setiap hari sabtu dan hukum kampanye berjalan saja bahkan Pak Eri di
minggu saat cuti masa kerja. Pendampingan yang hadang di intimidasi di berok – beroki. Karena
dilakukan Tri Rismahrini yaitu satu bulan terakhir masa kita punya komitmen dan daya juang tinggi...”
kampanye berakhir. Penjadwalan kampanye yang (Sumber: Wawancara 29 Juni 2021)
dilakukan cawali dan Risma dengan menyesuaikan Kemudian hambatan juga disampaikan oleh Fajar dalam
jadwal masing–masing yaitu cawali mengikuti jadwal Tri wawancara berikut.
Rismaharini maupun sebaliknya. “...Hambatan itu relatif, mungkin saat melakukan
Kemudian Ahmad Hidayat juga menjelaskan bahwa penjadwalan jika memang cawali belum bisa
dukungan Tri Rismaharini kepada cawali juga dilakukan datang ya cari hari lain, dan kita memahami
orangnya terbatas dan waktunya terbatas
dengan memberikan surat cinta kepada masyarakat
sementara yang disentuh itu kan banyak. Jadi yang
Surabaya. Hal ini seperti pernyataan wawancaranya penting itu rata diwilayah – wilayah. Jadi yang
sebagai berikut. lemah dikuatkan lagi, jika sudah kuat juga
“...Kita menyediakan 20.000 ribu surat cinta, surat dikuatkan lagi...” (Sumber: Wawancara 7 Juli
itu ditanda tangani di scan oleh Bu Risma 2021)
tanggalnya hari minggu, karena Bu Risma cuti dan
dikirim melalui kantor pos. Dan surat ini dituntut

501
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

Dari pernyataan yang disampaikan oleh Ahmad PEMBAHASAN


Hidayat dan Fajar bahwa hambatan-hambatan yang Strategi pemenangan pasangan Walikota merupakan
terjadi yaitu mengenai penjadwalan baik pengaturan rencana yang telah disusun secara sistematis yang
penjadwalan dari permintaan relawan maupun perizinan bertujuan untuk meraih kekuasaan dalam bidang politik
penjadwalan kampanye cawali yang diserahkan kepada (Marga & Publik, 2020:20). Strategi bertujuan untuk
Panwas. Namun tim menjelaskan bahwa hambatan- meyakinkan masyarakat dalam pemilihan pasangan calon
hambatan yang ada masih dapat diatasi yaitu dengan yang biasa dilakukan dalam bentuk tawaran visi misi
mengganti hari dan tetap melakukan pemerataan dalam kampanye dialogis maupun monologis, program
kampanye di wilayah– wilayah dimana penguatan kepada kerja setelah memenangkan pemilihan walikota, serta
pemilih juga tetap dilakukan terhadap wilayah yang kampanye dalam kontestasi politik.
dianggap lemah dalam penguatan maupun dalam wilayah Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan oleh
yang sudah cukup dalam penguatan. Kemudian pemaparan wawancara yang juga dibuktikan dengan
kampanye yang dilakukan pada daerah mayoritas beberapa dokumentasi bersama tim pemenangan
pendukung kandidat lawan seperti Asemrowo juga tetap pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji, asisten Eri
dilakukan oleh cawali dan tim meskipun dengan massa Cahyadi, dan relawan dari keluarga besar Eri Cahyadi
yang tidak terlalu banyak karena tim dan cawali dapat disimpulkan bahwa dalam memenangkan Pilwali di
menyadari bahwa hal seperti itu biasa terjadi dan tetap Surabaya tim pemenangan melakukan strategi melalui
fokus pada tujuan. tahap perumusan strategi dengan memposisikan kekuatan
Pada evaluasi strategi tim memiliki tolok ukur yang sebelum tindakan, implementasi strategi dengan
digunakan untuk mengukur apakah strategi sudah baik mengelola kekuatan, serta evaluasi strategi. Hal ini sesua
atau perlu untuk adanya perubahan secara sederhana atau dengan konsep strategi menurut Peter Schroder yang
perubahan secara signifikan. Dalam hal ini Ahmad menegaskan bahwa strategi politik adalah rencana untuk
Hidayat menjelaskan bahwa untuk mengetahui apakah semua tindakan, yaitu penyusunan dan pelaksanaan
strategi sudah baik yaitu dengan hasil dari Pilwali yang strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi
disampaikan dalam wawancara sebagai berikut. (Priadi, 2014:13). Analisis teori dalam penelitian ini
“...Jadi tolok ukur kita dalam mengevaluasi adalah strategi defensif dan strategi ofensif dari Peter
strategi adalah dengan hasil Pilwali, yaitu tolok Schroder. Pada strategi defensif (mempertahankan pasar)
ukur keberhasilan dengan menang pilwali dengan menjelaskan bahwa bagaimana partai mempertahankan
500 ribu dan persentasi 6% dan selsisih suara pemilih mayoritasnya dengan merawat pemilih tetap serta
14%. Sedangkan tolok ukur kegagalan yaiu kita memperkuat pemahaman pemilih musiman. kemudian
kalah di tiga kecamatan, maka pendekatan kita
strategi ofensif (perluasan pasar) yaitu bagaimana
pada tiga kecamatan kurang maksimal sehingga
selanjutnya kita harus lebih efektif lagi di tiga memberikan penawaran yang menarik dan berbeda
kecamatan. Tiga kecamatan itu adalah kecamatan sehingga dapat membentuk pemilih baru disamping
Asemrowo, Semampir, dan Cantian...”(Sumber: pemilih tetap (Schroder, 2004).
Wawancara 29 Juni 2021). Perumusan strategi yang dilakukan oleh tim
Dari kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan pemenangan yaitu dengan memposisikan kekuatan dan
bahwa dalam mengevaluasi strategi tolok ukur yang memanfaatkan kekuatan. Menurut Reksohadiprodjo
dilihat oleh tim adalah hasil dari Pilwali Surabaya. Hasil (dalam Yunus, 2016) menjelaskan bahwa analisis SWOT
dari Pilwali adalah cawali berhasil menang dengan adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
meraih 500.000 suara dengan persentasi 6% dan selisih merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
dengan lawan politiknya sebesar 14% dan menang di 28 pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
kecamatan. Tolok ukur kegagalan yang dilihat yaitu (strenghts) dan peluang (opportunity), namun secara
kalah di tiga kecamatan yaitu di kecamatan Asemrowo, bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)
Semampir, dan Pabean Cantian. Sehingga kesimpulan dan ancaman (threats).
strategi dari tim pemenangan yaitu perumusan strategi Kekuatan yang dimiliki oleh cawali adalah dukungan
dan implementasi strategi sudah baik sehingga tujuan dari dari partai PDIP yang selama 20 tahun menang dalam
tim pemenangan tercapai dengan baik yaitu menang pilwali di Surabaya yaitu dari kepemimpinan Bambang
dalam Pilwali Surabaya dengan pasangan calon Eri Dwi Hartanato pada tahun 2002-2010 dan dilanjutkan
Cahyadi dan Armuji. Kegagalan dari tiga kecamatan oleh Tri Rismaharini pada tahun 2010-2015 dan 2016-
menurut Ahmad hidayat dalam wawancaranya juga 2020. Cawali juga diusung langsung oleh mantan
menjelaskan dapat diperbaiki dengan melakukan strategi Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Dukungan yang
yang lebih efektif lagi dalam pendekatan pada diberikan oleh Tri Rismaharini memiliki pengaruh yang
masyarakat.
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

besar dalam pemenangan pasangan calon Eri Cahyadi politik adalah bagaimana sebuah parpol atau kandidat
dan Armuji, sebab diusung oleh Tri Rismaharini yang mendapatkan suara banyak demi kepentingan
memiliki kinerja yang baik dan memuaskan ketika parpol/kandidat itu sendiri.
menjadi walikota Surabaya dua periode dapat menggiring Pesan politik yang disampaikan oleh cawali dan tim
opini bahwa yang diusung yaitu Eri Cahyadi tidak akan pemenangan adalah meneruskan kebaikan yaitu
jauh berbeda dengan Tri Rismaharini. Kepuasan meneruskan kebijakan, kinerja, kebaikan, serta
masyarakat Surabaya terhadap kepemimpinan Tri melanjutkan yang belum terlaksana dari Tri Rismaharini
Rismaharini cukup tinggi yaitu masyarakat ditanya sebagai mantan Walikota Surabaya. Misalnya dalam hal
tentang kepuasan terhadap kinerja selama menjabat, meneruskan kebijakan yang belum terlaksana yaitu pada
mayoritas masyarakat menjawab puas, yaitu sebesar masa kepemimpinan Tri Rismaharini sebagai Walikota
85,7% sedangkan yang kurang hanya 14,3% (Sahab, periode sebelumnya berfokus pada infrastruktur
2017). Sehingga, dengan adanya dukungan dari PDIP dan kemudian cawali akan melanjutkan dengan
dukungan dari Tri Rismaharini memberikan kekuatan pengembangan sumberdaya manusia yang kemudian
kepada calon walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji anggaran Pemerintahan Kota akan digunakan untuk
dalam pilwali di Surabaya. sumberdaya manusia serta pada program pendidikan
Tabel 1 Gambaran Hasil Ringkasan Penelitian gratis, dan pelayanan kesehatan, dan program kerja
No Strategi Politik Keterangan lainnya.
1 Strategi Ofensif Pada strategi menambah dan Pembahasan yang dipaparkan diatas jika dianalisis
mempertahankan pemilih tim dan
cawali menampilkan perbedaan
dengan teori strategi ofensif dari Peter Schroder yang
yang jelas dan menarik dengan menjelaskan bahwa untuk menembus pasar atau
partai atau kelompok pemilih yang memperluas pasar yang dilakukan pada saat kampanye
akan direbut yaitu dengan pesan
politik meneruskan kebaikan Tri harus menampilkan perbedaan yang jelas dan menarik
Rismaharini, kampanye langsung dengan partai atau kelompok pemilih yang akan direbut,
yang terjadwal ke masyarakat, dimana partai harus menerapkan kebijakan yang dapat
memanfaatkan jejaring relawan, dan
penggunaan isu-isu politik. memberikan keuntungan – keuntungan yang diharapkan.
2 Strategi Defensif Pada strategi merawat dan Tagline meneruskan kebaikan sebagai pesan politik dari
mempertahankan pemilih yang pasangan calon walikota dan wakil walikota Eri cahyadi
dilakukan oleh tim dan cawali
adalah dengan memanfaatkan
dan Armuji merupakan bentuk strategi berupa penawaran
kekuatan yang dimiliki yaitu dengan yang menarik yang bertujuan untuk memperluas pasar/
mengikutsertakana Tri Rismaharini menarik pasar. Dengan tagline meneruskan kebaikan
dalam kampanye, pemberian surat
cinta dari Tri Rismaharini untuk akan memberikan pandangan yang baik kepada
20.000 masyarakat Surabaya, serta masyarakat tentang kinerja serta program dari cawali.
dukungan dari partai PDIP yang Jika dikaitan dengan strategi defensif (mempertahankan
menang selama 20 tahun dalam
pilwali di Surabaya. pasar) bahwasanya untuk mempertahankan segmentasi
Sumber: data primer pasar yang telah dimiliki sebelumnya yaitu masyarakat
yang mendukung Tri Rismaharini, tagline yang
Strategi Pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji digunakan ini merupakan salah strategi yang tepat
dengan menggunakan Strategi Ofensif digunakan untuk mempertahankan pendukung Tri
Dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya pesan Rismaharini/ pemilih tetap.
politik sangat penting dirumuskan dengan baik agar Strategi selanjutnya adalah cawali dan tim melakukan
masyarakat dapat terpengaruh dengan pesan yang kampanye langsung kepada masyarakat. Pendekatan yang
disampaikan. Pada dasarnya pesan adalah informasi yang dengan cara door to door di kampung- kampung,
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan agar pertemuan terbatas dengan komunitas dan mahasiswa,
memiliki persamaan makna dan persepsi. Pengertian serta kunjungan sosial yaitu panti jompo, anak yatim
pesan menurut Onong Uchjana Effendy adalah lambang piatu, dan kaum duafa. Kampanye yang dilakukan tentu
bermakna (meaningful symbols), yakni lambang yang dengan pertemuan terbatas dan dengan mematuhi
membawakan pikiran atau perasaan komunikator protokol kesehatan. Pelaksanaan pilwali dengan
(Effendy 2003:507). Pesan yang disampaikan oleh cawali pertemuan terbatas dan dengan mematuhi protokol
dan tim merupakan tagline dengan kemasan iklan politik kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan baik
dimana menurut (Nimmo, 2006:875) Iklan politik adalah oleh cawali dan masyarakat karena Negara Indonesia
memperkenalkan sesuatu agar khalayak mau masih dalam bencana covid-19, hal ini juga diatur dalam
mengonsumsi/memilih produk tersebut (parpol). Iklan peraturan KPU Nomor 10 tahun 2020 tentang

503
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota membantu tim serta cawali dalam pelaksanaan kampanye
dalam kondisi bencana nonalam covid-19. baik dana maupun tenaga. hal ini dibuktikan dengan
Pendekatan langsung ke masyarakat merupakan cara bantuan relawan dari segi menyiapkan dan menyediakan
yang efektif sebagai strategi yang dilakukan guna untuk keperluan kampanye. Manajemen relawan penting
memperkenalkan cawali kepada masyarakat serta dapat dilakukan karena relawan berguna untuk
menyampaikan langsung visi,misi, program kerja, dan memperkenalkan cawali kepada masyarakat.
janji-janji politik kepada masyarakat. Pendekatan kepada Penerapan isu–isu politik sebagai strategi juga
tokoh masyarakat dan tokoh agama juga dilakukan oleh dilakukan oleh tim pemenangan. Isu-isu yang
cawali dan tim. Pengertian dari tokoh masyarakat sendiri ditampilkan bertujuan untuk memberikan pandangan
adalah “seseorang yang karena kedudukan sosialnya negatif terhadap image pada lawan politik. Peter
menerima kehormatan dari masyarakat dan/pemerintah” Scrhoder (2004:185) menjelaskan bahwa dalam strategi
(Pemerintah Republik Indonesia, 1987). Pendekatan ofensif harus ada faktor-faktor menarik untuk dapat
kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama dilakukan menarik pemilih. Peter juga menjelaskan bahwa dalam
karena kedudukan sosial yang dimiliki oleh tokoh pemilihan seringkali yang dipentingkan bukanlah untuk
masyarakat maupun tokoh agama mampu memberikan meraih suara yang banyak bagi calon, melainkan bisa saja
pengaruh kepada masyarakat. Tujuan dari pendekatan ini untuk membuat kandidat lawan atau partai pesaing
adalah agar mendapat dukungan dari tokoh masyarakat memperoleh suara yang lebih sedikit dari kandidat atau
dan tokoh agama serta dapat membantu dalam partai. Pada isu-isu yang disampaikan kepada masyarakat
memperkenalkan cawali pada masyarakat. merupakan fakta yang menunjukkan kekurangan dari
Pendekatan kepada masyarakat juga dilakukan oleh lawan politik.
cawali sebagai branding agar dapat dikenal oleh Penerapan isu yang ditampilan oleh tim pemenangan
masyarakat. Maka dari itu penonjolan figur yang baik pada masyarakat adalah pertama, isu mengenai janji
perlu dilakukan agar dapat meyakinkan masyarakat pada lawan politik yan akan memberikan surat hijau kepada
pemilihan. Pertarungan figur juga sangat penting masyarakat Surabaya. Kedua, isu mengenai program
dilakukan mengingat persaingan yang ketat antara Eri kerja lawan politik yang akan memberikan dana kepada
Cahyadi dan lawan politiknya Mahfud Arifin dalam RT senilai 150juta/ tahun untuk pembangunan tingkat
pilwali di Surabaya. Figur yang ditampilakan pada sosok bawah. Isu- isu negatif ini yang coba ditampilan ke
Eri Cahyadi sebagai calon walikota adalah sebagai figur masyarakat untuk memberikan pandangan negatif
anak muda yang visioner, berani menanggung resiko, terhadap lawan politik dimana dengan adanya pandangan
amanah, dan religius. Eri Cahyadi sebelumnya juga negatif maka akan berpengaruh pada pilihan masyarakat.
menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya dibawah Hal ini menurut Peter Scroder (2004:185) menjelaskan
pimpinan Tri Rismaharini dan Armuji adalah seorang bahwa isu-isu dalam strategi politik harus memberikan
politisi yang pernah menjabat sebagai ketua DPRD kota keuntungan- keuntungan bagi partai maupun kandidat.
Surabaya dua periode. Kombinasi yang tepat antara
demokrat dan politisi, junior dan senior ini yang juga Strategi Pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji
disampaikan ke masyarakat. Hal ini sesuai dengan dengan menggunakan strategi Defensif
konsep strategi ofensif (perluasan pasar) menjelaskan Strategi dilakukan juga dengan memanfaatkan dukungan
bahwa dalam kampanye politik program–program dari Tri Rismaharini sebagai mantan Walikota Surabaya.
tertentu harus selaras dengan indivdu–individu tertentu. Strategi ini dilakukan untuk menguatkan pemilih tetap
Sehingga untuk meyakinkan masyarakat tim dan cawali dan pemilih musiman. Dukungan yang diberikan oleh Tri
berusaha menampilkan figur dan track record yang baik Rismaharini adalah dengan mendampingi cawali saat
dimana dengan menampilkan kebaikan yang dimiliki kampanye langsung ke masyarakat yaitu satu bulan
oleh cawali serta program-program kebaikan dari cawali sebelum masa kampanye berakhir. Pendampingan
akan memunculkan kepercayaan kepada masyarakat dilakukan pada hari sabtu-minggu dimasa cuti kerja
untuk memilih calon sebagai walikota. sebagai walikota Surabaya.
Penerapan strategi ofensif selanjutnya yaitu Bentuk dukungan lain yang diberikan oleh Tri
memanfaatkan jaringan relawan dari pasangan calon Eri Rismaharini kepada cawali juga dengan menyebarkarkan
Cahyadi dan Armuji. Relawan dengan nama Keluarga surat cinta dengan bertanda tangan Tri Rismaharini
Besar Eri Cahyadi adalah relawan yang sejak awal sebanyak 20.000 ribu surat ke masyarakat. Inti dari surat
mendukung dan mengantarkan Eri Cahyadi ke Panwas cinta tersebut yaitu, ajakan untuk datang ke TPS dan
untuk mendaftar sebagai calon Walikota Surabaya. tidak golput, kemudian menyarankan untuk memilih
Relawan dari pasangan Eri Cahyadi dan Armuji banyak pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji dalam pemilihan
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

walikota dan wakil walikota Surabaya 2020. (sumber: tokoh agama yang bertujuan untuk membantu
data dokumentasi 29 Juni 2021). Surat cinta yang memperkenalkan cawali kepada masyarakat,
diberikan ini merupakan salah satu bentuk dukungan memanfaatkan jaringan relawan, serta penggunaan isu–
akhir yang diberikan oleh Tri Rismaharini dalam masa isu politik yang digunakan untuk memberikan image
akhir kampanye. buruk terhadap kandidat lawan. Isu-isu politik yang
Pembahasan diatas jika dikaitkan dengan teori strategi dimunculkan adalah janji lawan politik mengenai
defensif (mempertahankan pasar) bahwa Tri Rismaharini pemberian sertifikat surat hijau secara gratis kepada
sebagai political branding sangat berpengaruh pada masyarakat Surabaya dan tentang program kerja lawan
pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji yaitu melalui politik mengenai pemberian dana 150 juta/ tahun kepada
mempertahankan segmentasi pemilih. masyarakat yang RT.
cinta dengan Tri Rismaharini karena kinerja baik yang Kedua, strategi defensif untuk merawat pemilih tetap
dilakukan pada saat menjadi Walikota dapat memberikan dan memperkuat pemilih musiman tim dan cawali
pandangan kepada masyarakat bahwa yang diusung oleh memanfaatkan dukungan dari Tri Rismaharini sebagai
Tri Rismaharini yaitu Eri Cahyadi tidak akan jauh political branding serta dukungan langsung dari mesin
berbeda dalam hal kinerja dan kebaikannya. Sehingga, partai PDIP yang selama 20 tahun menang dalam Pilwali
strategi defensif yang dilakukan oleh cawali dan tim di kota Surabaya. yang dilakukan oleh cawali dan tim
untuk mempetahankan pemilih tetap dan memperkuat adalah dengan pendampingan Tri Rismaharini pada
pemilih musiman adalah dengan mengikutsertakan Tri kampanye langsung ke masyarakat yaitu satu bulan
Rismaharini dalam kampanye politik. terakhir masa kampanye. Kemudian pemberian surat
Dukungan kuat juga diberikan oleh partai pengusung cinta yang bertanda tangan Tri Rismaharini sebanyak
yaitu PDI-Perjuangan yang menang selama 20 tahun pada 20.000 ribu surat kepada masyarakat Surabaya.
pilwali di Surabaya. (Firmansyah, 2011:336) menjelaskan Dukungan juga dari PDI-Perjuangan yang merupakan
bahwa organisasi apapun bentuknya digerakkan oleh satu-satunya partai pengusung dari cawali. Pada
manusia bukan oleh sistem prosedural dan mesin. Sistem pelaksanaan Pilwali di Kota Surabaya pasangan calon Eri
prosedural merupakan aturan tertulis tidak akan berarti Cahyadi dan Armuji yang diusung oleh PDI-Perjuangan
tanpa adanya manusia yang melaksanakannya. Pada berhasil menang melawan lawan politiknya Mahfud dan
pelaksanaan Pilwali di Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji Mujiman dengan partai pengusung PKB, PPP, PAN,
merupakan kader dari PDI-Perjuangan. Dengan Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Masdem.
kombinasi yang tepat antara birokrat dan politisi yang Kemenangan yang diraih oleh pasangan calon Eri
dimiliki keduanya juga merupakan strategi yang Cahyadi dan Armuji tidak terlepas dari strategi yang
diciptakan oleh partai pengusung agar dapat dirumuskan oleh tim pemenangan yang memaksimalkan
memenangkan pilwali di Surabaya. Sehingga dalam dukungan dan berfokus pada tujuan tim yaitu
pemenangan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji partai memenangkan pilwali di Surabaya.
pengusung yaitu PDI-Perjuangan juga mampu
memaksimalkan dukungan dan mampu memenangkan Saran
pilwali di Surabaya meskipun melawan delapan partai Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi serta
dari lawan politik. dapat menjadi pemikiran naratif untuk mengatasi
permasalahan yang sama mengenai strategi politik dalam
PENUTUP kontestasi politik. Keberhasilan tim pemenangan dari
Simpulan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji dapat menjadi
Dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya tim referensi bagi masyarakat luas khususnya bagi partai
pemenangan dari Eri Cahyadi dan Armuji menggunakan ataupun individu yang hendak maju pada pilwali. Serta
strategi yaitu pertama, strategi ofensif dimana yang penelitian ini juga dapat menjadi sumber karya tulis
dilakukan adalah untuk menarik pemilih baru adalah ilmiah dalam penelitian selanjutnya.
dengan memberikan perbedaan yang jelas serta menarik
dari pada lawan politiknya. Strategi ofensif yang Ucapan Terima Kasih
digunakan adalah adanya pesan politik berupa tagline Terimakasih kepada informan dalam penelitian ini yaitu
meneruskan kebaikan Tri Rismaharini yaitu meneruskan kepada Ahmad Hidayat selaku badan kepala tim
kinerja, kebijakan, serta kebaikan dari Tri Rismaharini. pemenangan pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji,
Melakukan kampanye langsung menemui masyarakat Fajar selaku Asisten Eri Cahyadi, serta Gatot Subiyantoro
setiap hari sabtu dan minggu pada masa kampanye. selaku relawan dari keluarga besar Eri Cahyadi.
Selanjutnya pendekatan kepada tokoh masyarakat dan

505
Kajian Moral dan Kewarganegaraan: Volume 10 Nomor 3 Tahun 2022, 492-507

DAFTAR PUSTAKA Kota Surabaya Tahun 2020. Dari https://kpu-


surabayakota.go.id/wp-content/uploads/2020/10/Visi-
Abdi, Andi Muhammad, Sultan, I., & Hasrullah. (2014).
Misi-Eri-Cahyadi-Armudji.pdf. Diakses pada 1
Survei Tentang Elektabilitasnya Dalam Pemilihan
Januari 2021 19.20 wib.
Legislatif Dprd Sulsel 2014 Keanggotaan Asosiasi
Riset Pendapat Publik. Jurnal Komunikasi KAREBA. Kpu.surabaya.go.id. Pengumuman Kpu Surabaya
Vol. 3 (4). Hal. 226–234. Tentang Penetapan Pasangan Calon
Dalam Pemilihan Wali Kota Dan Wakil Wali Kota
Agusta, I. (2003). Teknik Pengumpulan dan Analisis
Surabaya Tahun 2020. Dari https://kpu-
Data Kualitatif. Bogor: Litbang Pertanian.
surabayakota.go.id/pengumuman-kpu-surabaya-
Agustamsyah, A. (2011). Konsepsi Dan Implementasi tentang-penetapan-pasangan-calon-dalam-pemilihan-
Demokrasi Pancasila Dalam Sistem Perpolitikan Di wali-kota-dan-wakil-wali-kota-surabaya-tahun-2020/.
Indoensia. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Diakses pada 1 Januari 19.30 wib.
Politik Islam. Vol. 7 (1). Hal. 79–91.
Kpu.surabayakota.go.id. Surat Keputusan Kpu Surabaya
Cnn.Indonesia.com. Profil Eri cahyadi – Armuji yang Tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
direkom PDIP maju PilwaliSurabaya. Suara Pada Pemilihan Wali Kota Dan Wakil Wali
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5156934/ Kota Surabaya Tahun 2020. Dari Https://Kpu-
ini-profil-eri-cahyadi-armuji-yang-direkom- pdip- Surabayakota.Go.Id/Surat-Keputusan-Kpu-Surabaya-
maju-di-pilwali-surabaya.Diakses 5 Februari 2021. Tentang-Penetapan-Rekapitulasi-Hasil-
Penghitungan- Suara-Pada-Pemilihan-Wali-Kota-
Creswell, J. W. (2002). Desain penelitian Pendekatan Dan-Wakil-Wali- Kota-Surabaya-Tahun-2020.
Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta:KIK Diakses 1 Januari 2021 20.00 wib.
Dwi, S., Triwahyuningsih, T., & Dikdik Baehaqi Arif, D.
Marga, U. P., & Publik, J. A. (2020). Pemilihan Walikota
B. A. (2012). Demokrasi di Indonesia.
Dan Wakil Walikota Probolinggo Tahun 2018. Jurnal
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat Politik, Kebijakan, dan Sosial ( Publicio). Vol 2 (1).
komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Hal. 14–23.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualiatatif Analisis Milyuta, P. (2021). Pemanfaatan Media Luar Ruang
Data. Jakarta: Rajawali Press. Sebagai Salah Satu Strategi Pemenangan Lisda
Hendrajoni dalam Pileg 2019 Dapil. Sumbar 1:
Fatimah, S. (2018). Kampanye sebagai Komunikasi Kajian Sosiologi Komunikasi Politik. Vol. 4 No.1
Politik: Esensi dan Strategi dalam Pemilu. Resolusi. Tahun 2021.
Vol 1 (1). Hal. 5–16.
Moleong, L. J., & Edisi, P. (2004). Metodelogi
Firmansyah. (2011). Menegelola Partai Politik: penelitian. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.
Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era
Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Newsdetik.com. Catat! Ini Risiko Kampanye Pilkada Di
Tengah Pandemi Covid-19. Dari
Harianto, R., Effendi, N., & Asrinaldi, A. (2019). https://news.detik.com/berita/d-5180894/catat-ini-
Penerapan Prinsip Independensi Dan Etika Bagi risiko-kampanye-pilkada-di-tengah-pandemi-covid-
Penyelenggara Pemilu Di Aceh Pada 19. Diakses 7 Januari 2021 15.00 wib.
Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019. Nusantara:
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol 2 (6) 374-387. Newsdetik.com. Menakar Kekuatan Machfud-Mujiama
vs Eri-Armuji di Pilkada Surabaya.
Januar, (2020). Ronny Tuuk Dalam Pemilihan Bupati Dari https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-
Dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow 5158219/menakar-kekuatan-machfud-mujiaman-vs-
Periode 2017-2022. Jurnal Politico. Vol 10 (1). eri-armuji-di-pilkada-surabaya. diakses pada 10
Hal.80-97. Februari 2021.
Jatim.inews. Branding Eri-Armuji Gencar, Suko:Cara Ini Newsdetik.com. (2020, 25 Juli) Kpu Buka Ruang Untuk
Efektif Dan Berdampak Positif. Kampanye Daring. https://news.detik.com/berita-
https://www.google.co.id/amp/s/jatim.inews.id/amp/b jawa-timur/d-5107920/kpu-buka-ruang-untuk-
erita/branding-eri-armuji-gencar-suko-cara- kampanye-daring. Diakses 7 Januari 2021 14.50 wib.
iniefektif-dan-berdampak-positif. Diakses 15 Febriari
pukul 11.45 WIB. Nimmo, D. (2006). Komunikasi Politik : Khalayak dan
Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kompas.tv. Panas, Dua Kubu Paslon Pilwali Saling
Lapor Ke Bawaslu. Dari Priadi, (2014). Strategi Kemenangan Ahmad Eka
https://www.kompas.tv/article/112861/panas-dua Setyawan Pada Pemilihan Kepala Desa Di Desa
kubu-paslon-pilwali-saling-lapor-ke-bawaslu. Sebetung Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
Diakses pada 9 Februari 2021. Sekadau Tahun 2014 (Studi Kasus Di Dusun Sungai
Tebelian). Aspirasi. Hal 1–16.
Kpu.surabaya.go.id. Pengumuman Visi, Misi, Dan
Program Pasangan Calon Wali Kota Dan Wakil Wali Rahardjo, M. (2010). Triangulasi dalam penelitian
Strategi Calon Walikota dalam Memenangkan Pilwali

kualitatif. Disampaikan pada Mata Kuliah Metodologi Tirto.id. Profil Calon Wali Kota Surabaya 2020 Eri
Penelitian, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Cahyadi vs Machfud Arifin.
Maulana Malik Ibrahim Malang. http://repository.uin- https://tirto.id/profil-calon-wali-kota-surabaya-2020-
malang.ac.id/1133/. diunduh 15/03/2020 pukul 20.00. eri-cahyadi-vs-machfud-arifin-f7Pi. Diakses pada 5
Februari 2021.
Regional.kompas.com. Dari 10 Lembaga Survei di
Pilkada Surabaya, 7 Unggulkan Eri Cahyadi-Armuji, Yin, R. K. (2018). Studi Kasus: Desain & Metode; (MD
Sisanya Machfud Arifin-Mujiaman. dari Mudzakir, ed.) Depok: Rajawali Press.
https://regional.kompas.com/read/2020/12/04/190633
31/dari-10-lembaga-survei-di-pilkada-surabaya-7-
unggulkan-eri-cahyadi-armuji?page=all. Diakses
pada 3 Januari 2021 20.20 WIB.
Regional.kompas.com. Diusung 8 Partai Di Pilkada
Surabaya, Machfud Arifin Bantah Keroyok Calon
Pdip.
https://regional.kompas.com/read/2020/09/20/213113
61/diusung-8-partai-di-pilkada-surabaya-machfud-
arifin-bantah-keroyok-calon-pdi. Diakses 1 Januari
2021.
Regional.kompas.com. Profil Armuji, Calon Wakil Wali
Kota yang Pernah 2 Kali Menjabat Ketua DPRD
Surabaya.
https://regional.kompas./read/2020/09/03/20462961/p
rofil-armuji-calonwakil-wali-kota-yang-pernah-2-
kali-menjabat-ketuadprd?page=all. Diakses pada 5
Februari 2021.
Ristyawati, A. (2020). Efektivitas Pelaksanaan Pilkada
Serentak 2020 Pada Masa Pandemi Darurat Covid-19
di Indonesia. CREPIDO. Vol. 2 (2). Hal. 85–96.
Sahab, A. (2017). Realitas Citra Politik Tri Rismaharini
Political Image Reality of Tri Rismaharini. Jurnal
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Vol 30 (1) hal.
20-34 Tahun 2017.
Sahputra, M., Jalil, H. A., & Gani, I. A. (2015).
Pemilihan Umum Menurut UUD 1945 (Argumentasi
Antara Pemilihan Umum Serentak dan Pemilihan
Umum Tidak Serentak). Jurnal Ilmu Hukum. Vol 3
(2). Hal 71-76.
Scrhoder, Peter. 2004. Strategi Politik, Jakarta: Friedrich-
Naumann-Stifsung.
Septiyanti, A., Syawaluddin. (2020). Political Marketing
dalam Pemilihan Gubernur Sumatera SelatanTahun
2018 (Studi Kasus Tim Pemenangan Herman Deru-
Mawardi Yahya di Kota Palembang). A Research
Journal on Politics and Islamic Civilization,
Vol.1No.1, Januari2020(14-23)
Suarasurabaya.net. Komika dan Artis Nasional Ajak
Anak Muda Surabaya Pilih Machfud-
Mujiaman. https://www.suarasurabaya.net/politik/202
0/komika-dan-artis-nasional-ajak-anak-muda-
surabaya-pilih-machfud-mujiaman. Diakses pada 15
februari 2021.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprayogo, Imam.
2001. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung:
Remaja.

507

Anda mungkin juga menyukai