Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU POLITIK DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN BUPATI


DOSEN PENGAMPU : Dr. Andi Cudai Nur, M.Si

OLEH:
Yudha Pratama
Nim : 220605502038
Kelas C

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "ILMU POLITIK DALAM PELAKSANAAN
PEMILIHAN BUPATI " sebagaimana adanya.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik, Program studi
Ilmu Administrasi Negara. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah pengetahuan dan
wawasan tentang ilmu politik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Andi Cudai Nur, M.si. selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 29 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................7
A. Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan Kontestasi Politik Pilkada Barru
Tahun 2020..............................................................................................................................................7
B. Tahapan Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan Kontestasi Poitik Pilkada
Barru Tahun 2020....................................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia saat ini telah melewati tahun politik, kita tahu bahwa pada tahun 2020
kemarin adalah sebuah momentum dan pesta demokrasi besar bagi rakyat Indonesia, total
34 Provinsi di Indonesia yang menggelar pemilihan umum kepala daerah secara serentak
yang dimulai pada tanggal 09 Desember 2020, dimulai dari pemilihan Gubernur dan
wakil gubernur, bupati dan wakil bupati juga walikota dan wakil walikota. Dalam sebuah
negara demokrasi seperti Indonesia ini, pemilihan umum (pemilu) seorang pemimpin
dalam sebuah tingkatan pemerintahan dan daerah merupakan sebuah hal yang wajib,
terutama sejak reformasi.

Pada tahun 2020 kemarin, Indonesia melaksanakan Pemilihan kepala daerah


(Pilkada) secara serentak yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang
yang merupakan respon negara Indonesia untuk tetap melaksanakan Pilkada ditengah
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) secara demokratis dan berkualitas
dalam menjaga stabilitas politik

Pemilihan kepala daerah merupakan langkah politik yang sangat strategis untuk
mendapatkan legitimasi politik dari rakyat dalam kerangka kepemimpinan Kepala daerah.
Legitimasi merupakan komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai dan normanorma yang
berdimensi hukum, moral dan sosial.

Seorang kepala daerah seperti halnya gubernur, bupati dan walikota adalah
pejabat eksekutif yang memegang peranan yang amat penting di suatu daerah. Ia
bertindak bukan hanya sebagai pengambil keputusan eksekutif, melainkan juga sebagai
inovator atau pencipta kebijakan baru untuk menunaikan semua tugasnya. Begitu pula, ia
adalah pengendali utama dalam memutar roda organisasi pemerintah daerah,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, serta dalam menghadapi konflik, gejolak,
problem pemerintah di daerah.

Pelaksanaan Pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 yang
dijadwalkan pada tanggal 23 September 2020, terpaksa diundur menjadi tanggal 09
Desember 2020 dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang menyerang seluruh lapisan
negara. Namun pada akhirnya Pilkada tetap di selenggarakan di 270 daerah, dengan 9
pemilihan gubernur, 224 pemilihan bupati, dan 37 pemilihan walikot dengan menerapkan
dan memperhatikan protokol kesehatan sesuai standar pemerintah.

4
Kabupaten Barru menjadi salah satu daerah di wilayah Sulawesi Selatan yang
menyelenggarakan Pilkada serentak pada tahun 2020 lalu. Tercatat pada website resmi
pilkada2020.kpu.go.id, Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Barru terdapat
sebanyak 130.289 pemilih, terdiri dari 62.525 laki–laki dan 67.764 perempuan. Pemilih
tetap tersebut berasal dari 55 desa atau kelurahan, yang terdiri dari 7 kecamatan dan
tersebar di 449 tempat pemungutan suara (TPS).

Hasil dari Pilkada Tahun 2020 di Kabupaten Barru melahirkan banyak sekali
gagasan dan ide–ide yang lahir dari para calon kepala daerah Kabupaten Barru, namun,
hanya ada satu pasangan yang mendapatkan amanat dan daulat dari rakyat untuk
memimpin Kabupaten Barru pada periode 2021–2026.

Di Kabupaten Barru dimana partai pengusung Suardi Saleh dari Partai Nasional
Demokrat (NASDEM) memenangkan kontestasi politik di Pilkada Kabupaten Barru
periode 2021-2026. Ketokohan elite politiknya dan pengalaman memimpin pada periode
sebelumnya berhasil memengaruhi masyarakat untuk memilih partai tersebut dikarenakan
adanya ikatan baik yang tumbuh dan saling mengenal secara kedekatan emosional.
Kondisi tersebut memunculkan kesimpulan sementara bahwa pemilu bukanlah ajang
kompetisi antarpartai politik, tetapi antarelite di Sulawesi Selatan. Partisipasi masyarakat
Sulawesi Selatan dalam pemilihan umum cukup besar karena mobilisasi pada umumnya
dilakukan oleh pemimpin, baik formal (kepala desa) maupun informal (anggota keluarga
besar yang dihormati, ulama, keturunan bangsawan, atau pimpinan partai politik).
Masyarakat memiliki kecenderungan lebih mempercayai seorang tokoh atau figur karena
adanya ikatan yang tumbuh antara masyarakat dan partai politik.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan


Kontestasi Politik Pilkada Kabupaten Barru Tahun 2020?
2. Apa Saja Tahapan Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan
Kontestasi Politik Pilkada Kabupaten Barru Tahun 2020?

5
C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Btrategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam


Memenangkan Kontestasi Politik Pilkada Kabupaten Barru Tahun 2020
2. Untuk mengetahui Tahapan Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam
Memenangkan Kontestasi Politik Pilkada Kabupaten Barru Tahun 2020

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan Kontestasi


Politik Pilkada Barru Tahun 2020

Melalui buku Media Komunikasi Politik yang ditulis oleh Dr. Gun Gun Heryanto,
M.Si. bahwa strategi kampanye merupakan prinsip pemikiran yang dikembangkan untuk
mencapai tujuan–tujuan kampanye yang biasanya terjabar dalam berbagai langkah taktis
berdasarkan situasi dan kondisi lapangan. Kenyataan empiris menunjukkan, partai politik
atau kandidat (melalui tim sukses masing–masing) memiliki strategi kampanye yang
berbeda–beda dalam upaya meraih dukungan khalayak. Begitu juga strategi tertentu
biasanya hanya lebih cocok untuk kelompok masyarakat/pemilih tertentu, dan tidak atau
kurang cocok bagi masyarakat/pemilih yag lain.

Dalam hal ini, peneliti menemukan bahwa mengenai strategi perencanaan


komunikasi politik yang dilakukan Suardi Saleh dalam mencapai kemenangan pemilihan
umum kepala daerah Kabupaten Barru pada Pilkada Barru tahun 2020, Suardi Saleh
melakukan strategi perencanaan komunikasi politik dengan cara menentukan Positioning,
branding, segmenting, dukungan, dan anggaran. Sehingga senada dengan apa yang ditulis
oleh Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si bahwa beberapa prinsip pokok yang selayaknya
memperoleh perhatian serius dalam pengembangan strategi kampanye, yakni positioning,
branding, dan segmenting.

1. Positioning

Positioning didefinisikan sebagai semua aktifitas untuk menanamkan kesan di


benak konsumen agar mereka bisa membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh
organisasi bersangkutan. Pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana konsumen
memproses informasi, menciptakan persepsi, dan bagaimana persepsi mempengaruhi
pengambilan keputusannya.

Perencanaan positioning yang dimiliki Suardi Saleh adalah seorang aktor politik
atau politisi yang mampu mempengaruhi persepsi khalayak dengan kepribadiannya yang
dikenal sebagai pemimpin tanpa sekat seperti apa yang diungkapkan Ardi Susanto
bersama peneliti dalam wawancara.

2. Branding

7
American Marketing Association mendefenisikan branding/merek sebagai nama,
istilah,tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal–hal tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan branding dalam konteks pemasaran
politik lebih merupakan upaya strategis mengembangkan identitas untuk menarik
perhatian dan minat masyarakat agar lebih mengenal produk politik. Namun, merek tak
sekadar simbol-idealnya memberi janji kepada pendukung untuk memberikan sesuatu
yang istimewa. Peneliti menemukan dalam wawancara bersama Ardi Susanto bahwa
Suardi Saleh memiliki setidaknya 3 hal yang dikenal melalui citranya, dari segi
kepribadiannya yang pekerja keras dan seorang birokrat murni yang paham mengenai
teknis dalam sebuah pemerintahan kemudian dari segi keluarga Suardi Saleh dalam sosok
yan diteladani dalam keluarga dan dari segi pemerintahan ia dikenal sebagai pemimpin
tanpa sekat.

Dalam menata branding-nya Suardi Saleh mencoba membangun kredibilitas


seseorang sehingga dibutuhkan kualitas kecerdasan (intelligence), karakter (character),
dan niat baik (goodwil). Suardi Saleh mampu menyesuaikan pembicaraannya dengan
sifat khalayak yang dihadapi dan memiliki citra positif yang telah dijelaskan melalui
positioningnya.

3. Segmenting

Partai politik harus mampu mengidentifikasi kelompok-kelompok yang ada dalam


kelompok-kelompok masyarakat tersebut untuk mempermudah ekspansi politik sesuai
target. Dalam kampanye atau pemasaran politik,bila dikaitkan dengan segmentasi, maka
tujuannya adalah untuk mengidentifikasi konsumen potensial. Lebih tepatnya untuk
menjaring pemilih potensial, loyalis ideologi partai politik, konsituen, maupun
simpatisan. Setiap karakteristik masyarakat yang sudah tersegmentasikan butuh
pendekatan yang berbeda. Penggunaan satu pendekatan untuk semua karakteristik
masyarakat tentu tidak efektif dalam mencapai tujuan politik yang diinginkan. Peneliti
menemukan bahwa dalam menetapkan sebuah metode kampanye untuk semua
segmentasi yang ada di Kabupaten Barru itu melalui tatap muka dalam bentuk kampanye
langsung dengan membawa kandidat ke semua dusun dan kacamatan kemudian
melakukan rapat umum yang berupa diskusi langsung antara kandidat dengan masyarakat
di suatu wilayah.

Kemudian penulis menemukan bahwa segmentasi Suardi Saleh mencakup lapisan


dan lingkup yang luas. Segmentasi yang menjadi sasaran dalam Pilkada, pengelompokan
para milenial dan anak muda, para santri, ibu-ibu, para petani nelayan, para pedagang
pasar, pengusaha hasil bumi, dan pengusaha muda. Pemetaan secara geografis yang
dilakukan Suardi Saleh melihat konsentrasi masyarakat seperti halnya di dataran tinggi
yakni, para petani dan pengusaha hasil bumi, geografis dataran rendah yakni, para

8
pedagang pasar dan nelayan. Pemetaan secara demografis meliputi tingkat pendidikan,
pekerjaan, dan usia meliputi kelompok anak muda milennial, para santri, ibu-ibu, dan
para pengusaha muda.

B. Tahapan Strategi Komunikasi Politik Suardi Saleh dalam Memenangkan


Kontestasi Poitik Pilkada Barru Tahun 2020

1. Tahap Politik Pertama (pemunculan/surfacing)

Tahap pemunculan merupakan sebuah tahap awal dimana seorang kandidat mulai
dimunculkan dan memunculkan dirinya, mulai memunculkan keinginannya untuk tampil
sebagai calon di pemilihan mendatang namun akan sangat dipengaruhi oleh kualitas
interaksi mereka dengan masyarakat dan media dengan hal ini, Leli Ariannie selaku
Pakar Komunikasi Politik sekaligus dosen Komunikasi Politik Universitas Bengkulu
mengatakan kandidat akan lebih muda dikenal ketika dia memiliki track record
sebelumnya dalam memimpin, sehingga rakyat sudah bisa menilai pada tahap awal ini.

2. Tahap Politik Kedua (Primary/primer)

Memasuki tahap primer, dimana calon kadidat mula menentukan siapa calon
partainya dan siapa yang akan mengusungnya untuk memasuki arena kontestasi Politik,
Leli Ariannie menyebutkan pada tahap ini media komunikasi politik sangat dibutuhkan
oleh seorang kandidat menurutnya ada 4 media komunikasi politik, yaitu organisasi,
interpersonal, media massa dan kelompok kepentingan. Sedangkan pada tahap primer ini,
hal ini sudah melampaui organisasi.

3. Tahap Politik Ketiga: Konvensi Nominasi

Leli Ariannie menjelaskan bahwa pada tahap ini, partai politik mulai
menghimpun rf
Xkeinginan dan aspirasi masyarakat kemudian mulai
menominasikan pasangan yang akan diusung pada rangkaian kontestasi politik pilkada
tahun 2020.

4. Tahap Politik Keempat : Pemilihan Umum

Menurut Masdar yang merupakan komisioner KPU Pilkada Barru tahun 2020
kemarin, tahap ini menjadi penentu dari proses pilkada, rangkaian demi rangkaian
dilakukan dengan proses regulasi yang sesuai dengan undang–undang yang berlaku.

9
Masdar menjelaskan, Pilkada dimulai dengan tahap persiapan sampai dengan tahap
penyelenggaraan, namun tak jarang ada hambatan yang menjadi dinamika pilkada Barru
tahun 2020 kemarin, namun bisa diselesaikan baik oleh KPU Barru.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi komunikasi politik merupakan sebuah proses dan rangkaian yang terjadi
dalam pemenangan sebuah kontestasi politik oleh partai politik, atau secara langsung,
oleh seorang calon legisltaif atau calon pimpinan daerah yang menghendaki kekuasaan
dan pengaruh sebesar–sebesarnya di tengah–tengah masyarakat sebagai konstituennya.
Dalam sebuah kontestasi politik, strategi komunikasi politik merupakan hal yang penting
dalam mewujudkan tujuan utama politik terutama dalam hal ini strategi komunikasi
politik Suardi Saleh dalam memenangkan kontestasi politk pilkada Kabupaten Barru pada
tahun 2020. Dari hasil analisa yang telah tertulis pada bab-bab sebelumnya, maka penulis
menarik beberapa kesimpulan tentang bagaimana strategi dan tahapan komunikasi politik
Suardi Saleh dalam memenangkan kontestasi politik pilkada Barru tahun 2020.

a. Strategi komunikasi politik Suardi Saleh dalam memenangkan kontestasti politik Pilkada
Barru tahun 2020 melalui strategi kampanye-nya yang terdiri atas tiga yaitu
Positiong,Branding dan Segmenting.
b. Dari hasil penelitian dan analisa yang telah tertulis pada bab-bab sebelumnya, maka
penulis menarik beberapa kesimpulan tentang bagaimana strategi dan tahapan
komunikasi politik Suardi Saleh dalam memenangkan kontestasi politik pilkada Barru
tahun 2020.

10
DAFTAR PUSTAKA
Agust Riewanto, Ensiklopedi Pemilu, (Wonogiri: Lembaga Studi Agama danBudaya, 2007), 178.

Arif Rahman, Strategi Dahsyat Marketing Mix for Small Business: Cara Jitu Merontokkan
Pesaing(Jakarta: Trans Media Pustaka,2010), h. 176

Firmanzah, Marketing Politik:Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2008), h. 189

Firmanzah, Marketing Politik:Antara Pemahaman dan Realitas (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2008), h. 180-181

Gun Gun Heryanto, Media Komunikasi Politik, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2018), h. 93

Gun Gun Heryanto, Media Komunikasi Politik, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2018), h. 95

Gun Gun Heryanto, Media Komunikasi Politik, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2018), h. 96

https://makassar.tribunnews.com/2020/10/17/dpt-pilkada-barru130289-berikut-rinciannya

Komaruddin Hidayat dan Azumardi Azra, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani,
(Jakarta : ICCE UIN Syarif), 202-203.

Morrisan, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 72-73

Pawito, Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan (Yogyakarta: Jalasutra,2009), h. 226

UU No. 6 Tahun 2020 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang–Undang nomor 2
tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas undang–undang nomor 1 tahun 2015 tentang
penetapan peraturan pemerintah pengganti undang–undang nomor 1 tahun 2014 tentang
pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang

11

Anda mungkin juga menyukai