Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menghormati dan Mematuhi Orang Tua dan Guru

Disusun oleh :
1. Teguh Prasetyo
2. Aliyah Shabirah
3. Indah Nurjanah
4. Metta Selfira W
5. Rafiqa Shaqirina P
6. Resti Marsela
Kelas : XI.IPA 2
Guru pembimbing : Rumayani,S.Ag

SMA Negeri 14 Palembang


Tahun Ajaran 2018-2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia dan rahmatNya kami dapat
menyelesaikan makalah pendidikan agama islam yang meliputi pembahasan yang
mengenai hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. Selain untuk menambah
wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran pendidikan agama islam.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Rumayani,S.Ag selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.


2. Teman-teman kelas XI.IPA.2 yang telah membantu dan memberikan dorongan
semangat agar makalah ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah ini.

Terima kasih kepada Allah SWT. Juga mengucapkan do’a dan syukur kepada
semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya makalah ini.
Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Palembang, Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
1. BAB I…………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN………….………………………………………………….1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………….……………….........1
1.2 RUMUSAN MASALAH………….……………………………………….1
1.3 TUJUAN ………………….………….……………………………………1
2. BAB II PEMBAHASAN…………………….………………………………2-3
2.1 DEFINISI HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANGTUA DAN
GURU………………………………………..……………………………..2
2.2 DALIL TENTANG HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANGTUA DAN
GURU…………………………………………..………………………...2-4
2.3 KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANGTUA DAN
GURU……………………………………………..…………………..........4
2.4 CONTOH PERILAKU YANG MENCERMINKAN HORMAT DAN
PATUH KEPADA ORANGTUA DAN
GURU………………………………………………..…………………..4-5
2.5 HIKMAH TENTANG HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANGTUA
DAN GURU……………………………………….………………………6
3. BAB III PENUTUP……………………………...............................................7
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………...7
3.2 SARAN…………………………………………………………………...7
4. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah hal yang diperintahkan dalam
agama. Oleh karena itu bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua
bukan sekedar memenuhi tuntunan norma susila dan norma kesopanan, namun juga
memenuhi norma agama, atau dengan kata lain dalam rangka menaati perintah Allah
SWT. Dan rasulnya. Di zaman ini banyak sekali anak-anak yang sudah tidak lagi
menghormati kedua orang tuanya,mencela mereka, tidak mengakui kedua orang tuanya,
bahkan sampai ada yang membunuh orang tuanya sendiri lantaran sakit hati karena tidak
memenuhi keinginan pribadinya. Oleh karena itu,kami membuat makalah ini, selain
karena tugas dari Ibu Rumayani,S.Ag selaku guru pendidikan agama islam, kami juga
mengetahui bahwa persoalan ini cukup serius lantaran melibatkan akhlak dan perilaku
generasi yang akan datang.

2. Rumusan Masalah
2.1 Definisi hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
2.2 Dalil tentang hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
2.3 Kewajiban berbakti kepada orang tua dan guru
2.4 Contoh perilaku yang mencerminkan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
2.5 Hikmah tentang hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

3. Tujuan
Untuk menyadarkan kita betapa pentingnya orang tua dan guru sehingga kita dapat
menghormati dan mematuhinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru
Hormat secara bahasa berarti menghargai, takzim, sopan, menaruh penghargaan dan
perbuatan yang menandakan rasa hikmat. Hormat secara istilah berarti perasaan
menghargai orang lain yang memiliki kelebihan baik segi usia, ilmu, kedudukan,
pengalaman, maupun keimanan. Patuh secara bahasa berarti suka menurut perintah, taat,
dan disiplin. Patuh secara istilah berarti perilaku menurut atau taat terhadap perintah
orang lain. Orangtua dalam bahasa arab dikenal dengan walidain. Orang tua merupakan
orang yang paling berjasa dalam hidup kita.Guru secara bahasa yaitu orang yang
berprofesi sebagai pengajar. Guru secara istilah yaitu semua orang yang mengajarkna
ilmu kepada orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa menghormati dan mematuhi orangtua dan guru berarti
menghargai dan mematuhi perintah serta menjauhi larangan mereka. Menghormati
orangtua dan guru hukumnya fardu ‘ain atau wajib bagi setiap muslim. Mematuhi
orangtua dan guru wajib dilakukan selama tidak bertentangan dengan syari,at
Islam.Beberapa penadapat ulama tentang pengertian birrul walidain sebagai berikut.

a.Imam Nabawi mengartikan birrul walidain sebagai perilaku berbuat baik kepada
orang tua,bersikap baik kepada keduanya,melakukan berbagai tindakan yang dapat
membuat mereka gembira dan membuat mereka gembira dan berbuat baik kepada
mereka.

b.Imam Az-Zahabi berpendapat bahwa birrul walidain dapat direalisasikan dalam tiga
bentuk yaitu menaati seagla perintah orang tua kecuali dalam maksiat, menjaga amanah
harta yang dititipkan orang tua atau diberikan orang tua , dan membantu atau menolong
orang tua saat mereka membutuhkan.

2. Dalil Tentang Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru
Allah SWT. memerintahkan setiap anak menghormati dan mematuhi orang tua.
Perintah tersebut tercantum jelas dalam Al-Qur,an dan hadits. Dalil-dalil tentang perintah
Allah Swt. tersebut antara lain:

a. Q.S al-Isra’/17:23-24

Artinya :
“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih
sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka
berdua telah menyayangi aku di waktu kecil'.” (QS. Al-Isra : 23-24)

Pada surat ini yang termasuk karakter pendidikan dalam islam adalah berbuat baik
dan berbakti kepada kedua orang tua. Akhlak anak terhadap orang tua dalam kandungan
Q.S Al Isra ayat 23 dan 24 terdiri dari lima macam yaitu larangan mengatakan perkataan
uffin, larangan membentak dengan kata-kata kasar, berkata dengan perkataan yang mulia,
bersikap tawadhu, dan mendoakan orang tuanya baik masih hidup maupun sudah
meninggal.

b. HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548


ُّ ‫ َم ْن َأ َح‬،ِ‫يَا َرسُوْ َل هللا‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل‬
ِ َّ‫ق الن‬
‫اس‬ َ ِ‫ال َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َرسُوْ ِل هللا‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬ِ ‫ع َْن َأبِ ْي ه َُري َْرةَ َر‬
َ‫ال َأبُوْ ك‬
َ َ‫ ق‬،‫ال ثُ َّم َم ْن‬َ َ‫ ق‬،َ‫ال ُأ ُّمك‬ َ َ‫ ق‬،َ‫ال ُأ ُّمك‬
َ َ‫ال ثُ َّم َم ْن؟ ق‬ َ َ‫ ق‬،َ‫ال ُأ ُّمك‬
َ َ‫ال ثُ َّم َم ْن؟ ق‬ َ َ‫ص َحابَتِي؟ ق‬ َ ‫بِ ُح ْس ِن‬
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah
aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’
Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no.
5971 dan Muslim no. 2548)

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan


dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan
terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu
sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti,
realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi
masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat
anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh
seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. Ada banyak bukti, bahwa berbakti kepada
kedua orang tua –dalam wacana Islam- adalah persoalan utama, dalm jejeran hukum-
hukum yang terkait dengan berbuat baik terhadap sesama manusia. Allah Subhanahu Wa
Ta’ala sudah cukup menegaskan wacana ‘berbakti’ itu, dalam banyak firman-Nya,
demikian juga RasulullahSallallahu ’Alaihi Wa Sallam dalam banyak sabdanya, dengan
memberikan ‘bingkai-bingkai’ khusus, agar dapat diperhatikan secara lebih saksama.

3. Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua dan Guru


Menurut Imam Adz-Dzahabi menjelaskan tentang birrul walidain atau berbakti
kepada orang tua dengan memenuhi tiga kewajban berikut:

Pertama : Menaati segala perintah orang tua dan guru, kecuali dalam maksiat.

Kedua : Menjaga amanah orang tua dan guru yang dititipkan, atau diberikan orang tua.

Ketiga : Membantu atau menolong orang tua dan guru bila membutuhkan.

4. Contoh Perilaku Yang Mencerminkan Hormat dan Patuh


Kepada Orang Tua dan Guru
Contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua :

 Jika orangtua masih hidup :


a. Mengucapkan salam saat akan meninggalkan atau menemuinya.
b. Mendengarkan segala perkataannya dengan penuh rasa hormat dan rendah hati.
c. Senantiasa berbuat baik dan bersikap hormat baik dalam tingkah laku maupun
tutur kata terhadap kedua orang tua.
d. Mengikuti keinginan dan saran orangtua selama keinginan dan saran-saran itu
tidak melanggar ajaran agama.
e. Mendo’akan orangtua semoga diberi umur panjang oleh Allah Swt.
f. Tidak memotong pembicaraannya karena itu akan menyakiti hati keduanya.
g. Berpamitan atau meminta izin ketika akan pergi ke luar rumah, baik untuk
bersekolah atau keperluan laiinya.
h. Mencium tangan kedua orang tua jika akan pergi dan kembali dari bepergian.
i. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang akan meringankan beban
orang tua.
j. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari keduanya.
k. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduannya sudah
tua dan pikun.
l. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan
keduanya.
m. Menyambung silaturahim meskipun hanya melalui telepon ketika jarak sangat
jauh.
n. Memberikan sebagian rezeki yang kita miliki meskipun mereka tidak
membutuhkan.
o. Selalu meminta doa restu orang tua dalam menghadapi suatu permasalahan.
 Jika orangtua sudah meninggal :

a. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya (utang


atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup).
b. Menyambung tali silaturahim kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua.
c. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak.
d. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan memintakan ampun kepada Allah
Swt. dari segala dosa orang tua kita.

Contoh perilaku hormat dan patuh pada guru:

a. Memuliakan dan tidak mengina guru.


b. Berpakaian rapi dan sopan ketika belajar.
c. Memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran.
d. Mengucapkan salam dan mencium tangannya jika bertemu.
e. Mendengarkan pelajaran yang sedang diberikannya dengan penuh hormat.
f. Jujur dan terbuka dalam berbicara kepadanya.
g. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
h. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
i. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan
keahlian, berwibawa, santun dan penyayang.
j. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya. Orang
yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh berhenti
menghormati guru.
k. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya
berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan guru.
l. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia
mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari.
m. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawa««u’, tenang,
diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, menyimak
perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan.
n. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru
berbicara kepadanya.
5. Hikmah Tentang Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan
Guru
a. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan amal yang paling utama.
b. Apabila orang tua kita rida atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun rida.
c. Berbakti kepada kedua orangtua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami.
d. Berbakti kepada kedua orangtua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
e. Berbakti kepada kedua orangtua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah atau
surge oleh Allah Swt.
BAB III
PENUTUP

1. kesimpulan
a.  Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baik orang tua, guru
sesama anggota keluarga. Dalam hubungan dengan orang tua, perilaku hormat ditujukan dengan
berbakti kepada orang tua. Berbakti merupakan kewajiban anak kepada orang tua.
b.  Perilaku hormat dan patuh kepada orang lain sangat baik dilakukan oleh seorang muslim.
Oleh karena itu, perilaku hormat dan patuh ini harus diterapkan kepada siapa saja. Berikut adalah
contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan anggota keluarga
c. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji.
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia
untuk menghormati orang tua. 

2.Saran
Sesuai dengan pembahsan dan kesimpulan diatas kita dapat menggambil ilmu dan
manfaat dari pemabahasan tersebut.

Kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan makalah, karena kami hanyalah
manusia biasa yang sebagai tempat salah dan dosa, kami juga membutuhkan kritik/saran untuk
menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi.Kami juga mengucapkan terimah kasih
kepada guru pembimbing yang telah memberi tugas kelompok ini demi kebaikan kami dan orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA

1.LKS Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti S.II,Produksi Intan Pariwara. Jalam Ki
Hajar Dewantoro,Karang Anom,Klaten utara.
2.Buku Cetak Agama Kelas 11
3.Al-Quran dan Terjemahan
4.Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim
5.Menyingkap Rahasia Qolbu Peberjemah Moh. Syamsi Hasan Penerbit Amelia
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai