Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH JURNAL RIVIEW

“HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BADUTA


USIA 6-24 BULAN DI DESA TIMBUSENG KABUPATEN GOWA”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Haripin Togap Sinaga, MCN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Rezki Zariah Simatupang


NIM : P01031220027
PRODI : D4 – 5A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hubungan Pemberian Asi
Eksklusif Dengan Status Gizi Baduta Usia 6-24 Bulan Di Desa Timbuseng Kabupaten
Gowa” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penjlisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dr. Haripin Togap Sinaga, MCN pada mata kuliah Jurnal Review. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Gizi Masyarakat” bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Haripin Togap Sinaga,
MCN selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 24 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6

2.1 Tahap Pengumpulan Informasi Awal ............................................................................... 6

2.2 Tahap Pemberian Kritik Jurnal ........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Air Susu Ibu (ASI) memiliki banyak sekali manfaat bagi bayi. Pemberian
ASI yang optimal merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan
persiapan generasi penerus yang berkualitas di masa depan.1 Pertumbuhan dan
perkembangan bayi dipengaruhi oleh jumlah zat gizi yang dikonsumsi.
Kebutuhan zat gizi ini sebagian besar dapat terpenuhi dengan pemberian ASI
yang cukup. ASI tidak hanya sebagai sumber energi utama tapi juga sebagai
sumber protein, vitamin dan mineral utama bagi bayi.1 Terjadinya kerawanan
gizi pada bayi disebabkan makanan yang kurang serta penggantian ASI dengan
susu botol dengancara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan.
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa ASI penting untuk
tumbuh kembang optimal bayi. Salah satu jurnal yang melakukan penelitian
tersebut adalah penelitian dari Sofyana yang menyatakan bahwa rata-rata
perubahan panjang badan neonatus selama 1 bulan(28 hari) pada neonatus yang
diberikan ASI eksklusif sebesar 1,078 cm, sedangkan neonatus yang diberikan
non eksklusif sebesar 1,008 cm. Lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada balita baduta usia 6-24 bulan yang tidak ASI eksklusif lebih banyak
mengalami stunting sebesar 30,7%, dibandingkan dengan balita baduta yang
mendapatkan ASI eksklusif hanya 11,1% stunting. Sebaliknya bayi yang
mendapat ASI eksklusif lebih banyak yang mempunyai status gizi (TB/U)
normal (88,9%) dibandingkan balita baduta yang tidak eksklusif (69,3%). Hasil
ini menunjukkan ada kecenderungan balita yang tidak diberi ASI eksklusif lebih
tinggi proporsi stunting. Lebih lanjut hasil penelitian Susanty mendukung bahwa
lama menyusui, berhubungan signifikan dengan kejadian gizi buruk .
Program Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) khususnya ASI eksklusif
mempunyai dampak yang luas terhadap status gizi ibu dan bayi. Pemberian ASI
di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Upaya meningkatkan perilaku
menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI eksklusif masih dirasa
kurang. Permasalahan utama adalah faktor sosial budaya, kesadaran tentang
pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang belum
sepenuhnya mendukung PP-ASI, gencarnya promosi susu formula dan ibu
bekerja .
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa
persentase gizi buruk pada balita usia 0-23 bulan di Indonesia adalah 3,8%,
sedangkan persentase gizi kurang adalah 11,4%. Selanjutnya persentase balita
sangat pendek dan pendek usia 0-23 bulan di Indonesia tahun 2018 yaitu 12,8%
dan 17,1%. Persentase balita sangat kurus dan kurus usia 0-23 bulan di Indonesia
pada tahun 2018 adalah 4,5% dan 7,2%.

4
Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2018 yaitu
sebesar 68,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2018
yaitu 47%. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada
Provinsi Jawa Barat (90,79%), sedangkan persentase terendah terdapat di
Provinsi Gorontalo (30,71%).6 Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan 2016, jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif hanya sekitar 59,14% saja.
Oleh karena itu perlu kita pikirkan untuk status gizi kedepan agar anak dari setiap
ibu tetap mendapatkan ASI eksklusif dan MP ASI serta pola asuh orang tua yang
memegang peran penting dalam proses tumbuh kembang anak. Berdasarkan
uraian tersebut maka penulis mencoba untuk meneliti permasalahan ini untuk
mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi usia
6-24 bulan di Desa Timbuseng Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap Pengumpulan Informasi Awal


Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar
pada artikel Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Baduta Usia 6-24
Bulan Di Desa Timbuseng Kabupaten Gowa, seperti :
1. Judul artikel : Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Status Gizi
Baduta Usia 6-24 Bulan Di Desa Timbuseng Kabupaten
Gowa.
2. Jurnal : JGMI:The Journal of Indonesian Community Nutrition
3. Volume, halaman : Vol. 9 No. 1
4. Tahun : 2020
5. Nama penulis : Nur Annisa Hamid, Veni Hadju, Djunaidi M Dachlan,
Nurhaedar Jafar, Sabaria Manti Battung.
6. Reviewer : Rezki Zariah Simatupang (P0103122027)
7. Tanggal : 24 September 2022
8. Sumber : garuda.kemdikbud.go.id
9. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pemberian Air Susu Ibu Eksklusif dengan status gizi
baduta usia 6-24 bulan.
10. Hasil/temuan utama : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan
status gizi berdasarkan Berat Badan Menurut Umur
(p=0,457), tidak terdapat hubungan antara pemberian
ASI Eksklusif dengan status gizi berdasarkan Panjang
Badan Menurut Umur (p=0,929), dan terdapat
hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi
Berdasarkan Berat Badan Menurut Panjang Badan
(p=0,041).
11. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan
status gizi berdasarkan Berat Badan Menurut Umur

6
(p=0,457). Tidak terdapat hubungan antara pemberian
ASI Eksklusif dengan status gizi berdasarkan Panjang
Badan Menurut Umur (p=0,929). Terdapat hubungan
pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi
Berdasarkan Berat Badan Menurut Panjang Badan
(p=0,041). Disarankan agar ibu berpartisipasi aktif
dalam upaya perbaikan gizi dengan rajin membawa
anak balitanya ke posyandu untuk memantau status
gizi anak. Pada penelitian lebih lanjut perlu dengan
sampel yang lebih banyak serta faktor variabel lain
yang belum diteliti misalnya status gizi ibu serta faktor
lain untuk memastikan ada perbedaan yang bermakna
antara Pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi
usia 6-24 bulan.

7
2.2 Tahap Pemberian Kritik Jurnal

No. Pertanyaan Kritisi Jurnal


Apakah judul artikel sesuai dan jelas? Ya, judul artikel sesuai dan jelas
1. (singkat, padat, menggambarkan objek yg
diteliti dan terdapat variabel bebas - terikat)
Apakah isi abstrak tergambarkan dengan Ya, tergambarkan dengan spesifik
spesifik? (jlh kata < 250 kata, pendahuluan, dengan jumlah 491 kata
2. tujuan, metode, hasil, kesimpulan, saran)
representatif dengan isi artikel? dan dibuat
dengan format yang benar?
Apakah tujuan penelitian/ artikel dipaparkan Tidak, tujuan penelitian/artikel tidak
3.
dengan jelas? dipaparkan dengan jelas
Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan Ya, ide/isu yang diangkat relevan dan
penting?sesuatu yang baru (novelty) penting karena pemberian asi ekslusif
sangat erat kaitannya untuk status
4.
gizi, terutama untuk baduta yang
merupakan usia maksimal untuk
mendapatkan asi ekslusif.
Apakah desain dan metode penelitian Ya, menurut saya desain dan metode
sesuai dengan tujuan penelitian? penelitian sesuai dengan tujuan
penelitian karena untuk mengetahui
5. gambaran pengetahuan seseorang
tentang suatu hal sangat cocok
menggunakan metode desain studi
Cross Sectional Study.
Jika penelitian menggunakan desain -
eksperimen / quasi eksperimen,
Apakah metode tergambarkan dengan
6.
jelas ? Apakah cukup detail jika sewaktu-
waktu penelitian tersebut diulang? Bab III
(Metode)

8
Apakah ditemukan kesalahan/ error atas Tidak
7.
fakta dan interpretasi hasil penelitian?
Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan Ya, relevan
8.
relevan? terpisah
Apakah penulis/ peneliti menggunakan Ya kepustakaan yang digunakan oleh
kepustakaan yang berkaitan dengan topik penulis sudah relevan dengan isi dari
penelitian? Apakah peneliti menggunakan jurnal, untuk kepustakaan yang
9.
kepustakaan yang tidak relevan? Bila digunakan, hanya beberapa yang
ditemukan, sarankan untuk di hilangkan! menggunakan jurnal 5 tahun terakhir.
Terbaru (pustaka 5 tahun terakhir)
Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih- Tidak
lebihkan atau sebaliknya tidak
10.
terpaparkan? Bila ditemukan, sarankan
untuk revisi yang lebih spesifik?
Apakah beberapa bagian artikel yang masih Tidak, jurnal tersebut sudah
dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau perlu memaparkan masalah dengan jelas
11.
disederhanakan dan dipadatkan? Atau dan mudah di pahami oleh pembaca.
mungkin dihapus?
Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Menurut saya pernyataan penulis
Atau chalenging? Atau malah ambigous? sangat jelas dan mudah dimengerti
Bila ada, sarankan bagaimana cara oleh pembaca.
12. membuatnya agar lebih jelas. Hati-hati,
jangan sekedar mengganti pernyataan penulis
dengan pernyataan anda!

Apakah asumsi yang mendasari pemikiran Tingginya angka stunting di


13. penulis/ peneliti? Indonesia. Bahkan stanting menjadi
masalah gizi utama di Indonesia.
Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada Ya, karena berdasarkan hasil analisa
pembahasan hasil? data denngan menggunakan uji Chi
14. Square diketahui bahwa ada hubugan
antara ASI Eksklusif dengan Panjang
Badan Menurut Umur (BB/PB).

9
Dengan nilai p-value = 0,041
(p<0,05) yang berarti terdapat
hubungan antara ASI Eksklusif
dengan Berat Badan Menurut
Panjang Badan (BB/PB), sehingga
dapat disimpulkan sangat erat kaitan
pemberian ASI eksklusif dengan
status gizi.
Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan Ya, singkat dan padat serta
15. padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil menggambarkan isi dari penelitian
penelitian? tersebut

10
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhinya. Dalam : http:/www./library.usu.ac.id. [Online] [Diakses pada
tanggal10 November 2019].
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3726/fkmarifin4.pdf;jsessi
onid=05D5779808288302E44FB418B73093AC?sequence=1

Susanty M, Kartika M, Hadju V dan Alharini S. 2012. Hubungan Pola


Pemberian ASI dan MP ASI dengan Gizi Buruk pada Anak 6-24 Bulan di Kelurahan
Pannampu Makassar. Jurnal Media Gizi Masyarakat Indonesia.
http://journal.unhas.ac.id

Ginanti, nadyah, dkk. 2015. Hubungan Praktik Pemberian Air Susu Ibu (Asi)
Dengan Status Gizi Bayi (Usia 0-6 Bulan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari
Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 3, Nomor 3.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/12148

Tiwari, R., Ausman, L.M., dan Agho, K.E. 2014. Determinant of Stunting
and severe Stunting Among Under Fives: Evidence from the 2011 Nepal
Demographic and Health Survey. BMC Pediatric 2014 14:239
https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2431-14-239

Kurnia, Rizki. 2017. Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, Dan Panjang
Lahir Dengan Kejadian Stunting Balita 24-59 Bulan Di Bangkalan. Jurnal
Manajemen Kesehatan. Volume 3, Nomor 1.
https://jurnal.stikes-yrsds.ac.id/index.php/JMK/article/view/85

11

Anda mungkin juga menyukai