Anda di halaman 1dari 5

Selasa, 14 Februari 2023

Nama : Rezki Zariah Simatupang


Nim : P01031220027
Prodi : DIV – Gizi dan Dietetika VIA
Dosen Pengampu : Dr. Tetty Herta Doloksaribu, S.TP, M.KM

MENEMUKAN MASALAH, AKIBAT DAN PENYEBAB MASALAH


PADA JURNAL INDEKSASI SINTA 2

N JURNAL PENJELASAN
O
1. Nama Jurnal Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal
Judul Artikel Potensi Tempe Sebagai Pangan Fungsional Dalam Meningkatkan
Kadar Hemoglobin Remaja Penderita Anemia
Masalah 1. Prevalensi nasional anemia di Indonesia masih cukup tinggi
yaitu 48,9%.2 Pengukuran nilai normal kadar hemoglobin
untuk laki-laki >13,5 g/dl, sedangkan pada wanita >12 g/dL.
2. Data World Health Organization (WHO) dalam Worldwide
Prevalence of Anemia untuk anak sekolah yang mengalami
anemia melaporkan bahwa jumlah penduduk dunia yang
menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi
pada anak sekolah dasar 25,4% dan 305 juta anak sekolah di
seluruh dunia menderita anemia.

Akibat Anemia dapat berdampak pada gangguan tumbuh kembang fisik,


rendahnya daya tahan terhadap penyakit, tingkat kecerdasan yang
kurang dari seharusnya, prestasi belajar atau kerja dan prestasi
olahraga yang rendah, menurunnya kemampuan dan konsentrasi
belajar, mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel
otak yang menyebabkan timbulnya gejala muka pucat, letih, lesu
dan mudah lelah sehingga menyebabkan turunnya kebugaran dan
prestasi belajar.
Penyebab Masalah Penyebab terjadinya anemia adalah kurangnya kadar zat besi,
vitamin B12, Asam folat dan protein dalam tubuh. Hal ini secara
langsung dapat terjadi akibat kehilangan darah yang cukup
banyak yang dikarenakan kondisi akut atau menahun dan
pematangan sel darah merah yang tidak sempurna di dalam tubuh
sehingga produksi sel darah merah menjadi berkurang.Penelitian
pada remaja putri menunjukkan bahwa anemia lebih banyak
terjadi pada remaja putri dengan frekuensi konsumsi sumber zat
besi yang kurang sebanyak 82,1%, dibandingkan remaja putri
dengan frekuensi konsumsi makanan sumber zat besi yang
cukup.
2. Nama Jurnal Amerta Nutrition
Judul Artikel Snack Bar Berbahan Dasar Ubi Ungu dan Kacang Merah sebagai
Alternatif Selingan untuk Penderita Diabetes Mellitus
Masalah Menurut riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
prevalensi diabetes di Indonesia saat ini mencapai 6.9%
(12.191.564 orang) dari jumlah penduduk dan umumnya diderita
oleh populasi dewasa (>18 tahun) dan diketahui bahwa Indonesia
menempati peringkat ke tujuh untuk prevalensi penderita
diabetes tertinggi di dunia.
Akibat Kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Kondisi
tersebut terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin
yang cukup atau karena tubuh yang tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin tersebut
Penyebab Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala
metabolik yang timbul pada seseorang karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit
ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa
3. Nama Jurnal Indonesian Journal of Human Nutrition

Judul Artikel Pengaruh Pemberian Cookies Galohgor terhadap Tingkat


Kecukupan dan Status Gizi Bayi
Masalah Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu cara paling
efektif untuk meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup
anak. Secara global, bayi berusia <6 bulan yang diberikan ASI
secara eksklusif hanya sebesar 40%, padahal jika praktik
pemberian ASI ditingkatkan di seluruh dunia dapat
menyelamatkan hidup sekitar 820.000 anak setiap tahun. Namun
cakupan praktik pemberian ASI di berbagai negara termasuk
Indonesia masih rendah sebesar 29,5%
Akibat Perdaraharan postpartum, depresi pasca melahirkan, kanker
payudara, dan penyakit diabetes type 2
Penyebab Masalah Penyebab rendahnya praktik pemberian ASI eksklusif yang
paling umum adalah produksi ASI yang tidak cukup. Hal ini
dapat dipengaruhi berbagai kondisi terkait dengan ibu dan bayi
antara lain lahir prematur, kondisi kesehatan, pengetahuan,
kecemasan, dan tekanan emosional. Selain itu, asupan makanan
ibu yang baik, bergizi dan berimbang akan berpengaruh pada
kuantitas dan kualitas komposisi ASI. Secara umum komposisi
ASI terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin,
dan air. Komposisi ASI tersebut berperan penting sebagai
sumber energi dan zat gizi utama bayi serta salah satu penentu
pertumbuhan selama masa bayi.
4. Nama Jurnal JURNAL GIZI INDONESIA

Judul Artikel Pengembangan pangan fungsional berbasis tepung okara dan


tepung beras hitam (Oryza sativa L. indica) sebagai makanan
selingan bagi remaja obesitas
Masalah 1. Prevalensi obesitas sentral penduduk umur ≥15 tahun
menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)1 pada Tahun
2013 meningkat jika dibandingkan dengan data Riskesdas
Tahun 2007. Prevalensi obesitas sentral secara nasional pada
Tahun 2013 sebesar 26,6% lebih tinggi dibandingkan pada
Tahun 2007 sebesar 18,8%.
2. Penelitian terdahulu telah meneliti pembuatan snack bar
dengan bahan dasar beras warna5, ubi jalar ungu, dan sereal
beras hitam2, serta kedelai (hitam dan kuning)6 sebagai
pangan fungsional. Akan tetapi, bahan-bahan tersebut
ternyata masih kurang terjangkau harganya. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dilakukan pengembangan produksi snack
bar dengan tambahan bahan dasar tepung okara, karena
tepung yang berasal dari ampas susu kedelai ini belum
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan masih memiliki
nilai ekonomis yang rendah.

Akibat Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko yang lebih


tinggi dibandingkan orang dengan status gizi normal untuk
terserang penyakit yang serius seperti tekanan darah tinggi,
serangan jantung, stroke, diabetes, penyakit kandung empedu,
dan kanker.
Penyebab Masalah Penumpukan lemak di dalam tubuh yang berlebih, sehingga
menyebabkan berat badan jauh di atas normal dan dapat
membahayakan kesehatan.
5. Nama Jurnal Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of
Nutrition and Dietetics)
Judul Artikel Pola konsumsi air, susu dan produk susu, serta minuman manis
sebagai faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar di Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Bantul
Masalah Obesitas dalam penelitian ini dihubungkan dengan konsumsi
minuman pada anak yaitu konsumsi air putih, susu dan produk
susu, serta minuman manis. Menurut hasil Riskesdas tahun 2010,
pada kelompok usia remaja, dewasa wanita, dan dewasa pria,
rata-rata pemenuhan asupan air berturut-turut adalah 71.5%
±29,4%, 79,9%±31,7%, dan 64,8%±23,3%. Penemuan ini sejalan
dengan hasil studi tahun 2010 yang menilai kecukupan asupan
air penduduk Indonesia berdasarkan indikator . Hasil penelitian
tersebut membuktikan besarnya masalah dehidrasi ringan di
kalangan penduduk Indonesia yaitu 46,1% dan 1 di antara 2
remaja indonesia mengalami dehidrasi ringan
Akibat obesitas, karies gigi, dan penurunan kepadatan tulang
Penyebab Masalah Pola konsumsi minuman manis pada anak-anak dan remaja di
berbagai negara belakangan ini sangat meningkat. Data dari
Departemen Pertanian Amerika serikat mencatat bahwa
konsumsi meningkat sangat tajam dalam 50 tahun terakhir.
Konsumsi meningkat dari 195 mL per hari menjadi 275 mL per
hari pada total populasi, pada anak usia sekolah konsumsi
minuman ringan ini adalah 265 mL atau lebih per hari (10). Pola
konsumsi telah banyak dikaitkan dengan kegemukan pada anak,
asupan jus buah konsentrat dan minuman manis merupakan
sumber potensial yang dikaitkan dengan prevalensi obesitas pada
anak.

Anda mungkin juga menyukai