email : pratiwipuji@umbjm.ac.id
ABSTRAK
Permasalahan gizi di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
Masalah kekurangan gizi mikro seperti anemia adalah salah satu dari beberapa masalah yang terjadi
di Indonesia. Remaja putri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi.
Penyebabnya adalah banyaknya zat besi yang hilang selama proses menstruasi. Metode pelaksanaan
kegiatan ini adalah dengan penyuluhan kepada siswa sekolah dasar di SDN Kaarang Indah Barito
Kuala berjumlah 6 orang siswi. Media yang digunakan adalah flyer, PPT dan Leaflet serta Tablet
Tambah Darah (Fe dan Asam Folat). Hasil: remaja dapat memahami tentang pengertian anemia,
penyebab anemia, cara mengatasi anemia, dan cara meminum tablet tambah darah dibuktikan dengan
evaluasi langsung setelah penyuluhan dilakukan. Kesimpulan: Pelaksanaan edukasi tentang anemia
pada remaja dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan anemia dan cara yang
benar mengkonsumsi tablet tambah darah.
ABSTRACT
32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita dengan mengkonsumsi tablet tambah
anemia (Riskesdas, 2018). darah (TTD).
Remaja putri pada masa pubertas Sesuai rekomendasi WHO tahun 2011,
sangat berisiko mengalami anemia gizi upaya penanggulangan anemia pada
besi. Penyebabnya adalah banyaknya zat remaja putri dan wanita usia subur
besi yang hilang selama proses difokuskan pada kegiatan promosi dan
menstruasi. Kejadian anemia juga pencegahan, yaitu peningkatan makanan
diperburuk oleh kurangnya asupan zat kaya zat besi, suplemen (TTD), serta
besi, dimana zat besi pada remaja putri peningkatan fortifikasi bahan pangan
sangat dibutuhkan tubuh untuk percepatan dengan zat besi dan asam folat.
pertumbuhan dan perkembangan. (WHO, Suplementasi TTD pada remaja putri dan
2011; 2016) wanita usia subur merupakan salah satu
Menurut Almatsier dkk (2011), upaya pemerintah Indonesia untuk
penyebab terjadinya anemia pada remaja memenuhi asupan zat besi. Pemberian
adalah pada umumnya masyarakat TTD dengan dosis yang tepat dapat
Indonesia (termasuk remaja putri) lebih mencegah anemia dan meningkatkan
banyak mengkonsumsi makanan nabati cadangan zat besi di dalam tubuh.
yang kandungan zat besinya sedikit,
dibandingkan dengan makanan hewani, METODE
sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi Sasaran pada kegiatan pengabdian
tidak terpenuhi ; remaja putri biasanya masyarakat ini adalah siswi sekolah dasar
ingin tampil langsing, sehingga kelas 4 sampai kelas 6 yang sudah
membatasi asupan makanan; setiap hari mengalami mentsruasi dan sudah
manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang mendapatkan suplemen tambah darah dari
diereksi, khususnya melalui feses (tinja) ; pihak puskesmas setempat. Sasaran
remaja putri mengalami haid setiap bulan, kegiatan berjumlah 6 orang siswi.
sehingga kehilangan zat besi + 1,3 mg per Metode pelaksanaan kegiatan ini
hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih antara lain adalah dengan kordinasi dan
banyak daripada pria. sosialisasi. Kordinasi dilakukan kepada
Beberapa dampak anemia pada remaja Kepala Sekolah SDN Karang Indah
putri cukup memprihatinkan, seperti sekaligus menyesuaikan jadwal untuk
penurunan kesehatan dan prestasi sekolah. kegiatan sosialisasi dan pemberian
Di masa dewasa, kondisi anemia edukasi pada siswa sekolah dasar
diperparah ketika hamil yang mengenai pencegahan anemia dan
menyebabkan tidak optimalnya bagaimana mengkonsumsi tablet tambah
pertumbuhan dan perkembangan janin, darah yang benar. Materi edukasi yang
komplikasi hamil dan persalinan, serta diberikan adalah pengetahuan tentang
berakibat pada kematian ibu dan anak ( anemia, pencegahan anemia dan cara
Kemenkes, 2021). mengkonsumsi tablet tambah darah yang
Mengingat dampak dari anemia, benar berdasarkan temuan pada studi
terlebih lagi diwilayah mitra jarang sekali pendahuluan yang sudah dilakukan.
dilakukan sosialisasi ataupun pemberian Kegiatan pengabdian masyarakat ini
edukasi maka upaya pencegahan maupun dilakukan di SDN Karang Indah Kec
perbaikan perlu dilakukan. Upaya yang Mandastana Kabupaten Barito Kuala.
dapat dilakukan diantaranya dengan Target dari kegiatan pengabdian
memberikan informasi yang lengkap masyarakat ini adalah meningkatnya
tentang pengertian anemia, cara pemahaman sasaran terkait pencegahan
pencegahannya, dan salah satu upaya anemia dan cara konsumsi tablet tambah
pencegahan yang bisa dilakukan yaitu darah serta sebagai masukan kepada mitra
untuk melaksanakan kegiatan serupa
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,S.,Soetarjo,S., Soekarti,M.
2011. Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. PT. Gramedia Pustaka Utama
: Jakarta
Kemenkes RI .2021. Remaja Putri
Sehat Bebas Anemia di Masa Pandemi
Covid-19.
https://promkes.kemkes.go.id/remaja-
putri-sehat-bebas-anemia-di-masa-
pandemi-covid-19
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
2018. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian
RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/downl
oad/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf –
Diakses Agustus 2018
WHO. 2016. Guideline: Daily iron
Supplementation in Adult Women and
Adolescent Girls. Geneva: World Health
Organization.
WHO. 2011. Serum Ferritin
Concentrations for the Assessment of Iron
Status and Iron Deficiency in Populations.
Vitamin and Mineral Nutrition
Information System. Geneva: World
Health Organization
Word Health Organization, 2011. The
Global Prevalence of Anaemia in
2011[Internet]. WHO Report, New Yok
Fathony, Zaiyidah, Rizki Amalia, and
Pratiwi Puji Lestari. 2021.
DOKUMENTASI