APLIKASI GIZIKU SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI UNTUK

MENGETAHUI GIZI ANAK

Sita Dwi Indah Nuryani1, Jasmine Fahwa2, Iqbal Solehudin3

1
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
2
Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
3
Program Studi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154
e-mail: sitadwindahn@upi.edu

ABSTRACT
Children are very susceptible to specific diseases, child nutrition problems are still common in
Indonesia. Many things are factors that cause nutritional problems, inadequate nutritional
intake of children. One solution to find out children's nutrition is fulfilled or not yet equipped
with checking children's nutrition through an Android-based application called Giziku.

Keywords: Application of Giziku, Child Nutrition, Nutrition Problems.

ABSTRAK
Anak rentan sekali terkena penyakit terutama masalah gizi anak masih sering terjadi di
Indonesia. Banyak hal yang menjadi faktor penyebab permasalahan gizi anak, diantaranya
tidak cukupnya asupan gizi anak. Sebagai salah satu solusi untuk mengetahui gizi anak
terpenuhi atau belum yaitu dengan melakukan pengecekan gizi anak melalui aplikasi berbasis
android yang bernama Giziku.
Kata kunci: Aplikasi Giziku, Gizi Anak, Masalah Gizi.

PENDAHULUAN generasi penerus bangsa. Balita yang

Masa balita merupakan periode emas mengalami hambatan atau gangguan
pertumbuhan fisik, mental dan emosional pertumbuhan dan perkembangan akan
anak. Kebutuhan akan asah, asih, dan asuh berdampak pada periode kehidupan
yang memadai pada usia ini akan selanjutnya. Gizi baik akan menurunkan
meningkatkan kelangsungan hidup anak angka kesakitan, kecacatan, dan kematian
dan mengoptimalkan kualitas anak sebagai balita, serta menekan pengeluaran

1
pemerintah untuk menanggulangi
kesakitan dan kecacatan akibat gangguan
gizi tersebut (Sunardi, 2006).
Munculnya masalah gizi ada anak-
anak balita dipengaruhi oleh banyak faktor
yang saling terkait. Secara langsung
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu anak
tidak cukup mendapat makanan bergizi
seimbang pada usia balita, anak tidak
mendapatkan asuhan gizi yang memadai
dan anak menderita penyakit infeksi.
Kemiskinan juga merupakan salah satu
penyebab munculnya kasus gizi buruk
terkait ketersediaan dan konsumsi pangan
keluarga (Handayani, 2017).
Untuk mengetahui apakah kebutuhan
gizi anak terpenuhi atau tidak dapat
dilakukan pemantauan pertumbuhan anak,
dengan cara penimbangan setiap bulan dan
pengisian grafik kartu menuju sehat
(KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu
pemantauan gerak pertumbuhan. Hasil
pencatatan berat badan anak pada grafik
KMS akan menggambarkan kecukupan gizi
anak, sehingga dapat digunakan sebagai
alat komunikasi dan pendidikan dari
petugas kepada ibu-ibu dari anak (Toni,
2009).
Maka untuk mengetahui apakah gizi
anak sudah baik atau belum, kini ada
aplikasi bernama giziku yang berbasi
android yang dapat mempermudah orang
tua mengetahui gizi anak.
KAJIAN LITERATUR
Gizi
Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau
makanan yang dibutuhkan organisme
maupun sel-sel untuk bertahan hidup.
Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan
dan medis, gizi dapat merujuk pada ilmu
atau praktik konsumsi serta penggunaan
makanan. Tak hanya tentang metabolisme,
gizi pun berbicara mengenai bagaimana
penyakit yang dapat dicegah atau
diminimalkan dengan makanan yang sehat
(Saraswati, 2019).
Masalah Gizi
Di Indonesia, terdapat berbagai
permasalahan gizi pada anak. Masalah
gizi tersebut biasanya meliputi anak
yang terlalu kurus, kelebihan berat
badan, bertubuh pendek, dan anemia
(Rahmawati, 2019).
1) Anak yang kurus
Di Indonesia, anak-anak cenderung
memiliki tubuh yang kurus, apalagi bila
dibesarkan dalam keluarga
berpenghasilan rendah atau miskin.
Kurusnya tubuh anak, disebabkan oleh
kurangnya asupan zat gizi. Hal tersebut
dapat meningkatkan risiko anak terkena
berbagai penyakit infeksi, dan gangguan
hormonal, yang berdampak buruk pada
kesehatannya. Masalah gizi ini dapat
dicegah dengan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang.
2) Kelebihan berat badan
2
 Anak-anak di Indonesia biasanya kognitif, hingga gangguan sistem
kurang mendapat asupan serat sayur dan metabolisme. Gangguan tersebut dapat
buah, sering mengonsumsi makanan menimbulkan risiko penyakit hipertensi,
berpenyedap, dan kurang melakukan obesitas, jantung koroner, dan diabetes
aktivitas fisik. Hal tersebut dapat melitus.
membuat pola makan anak tidak sesuai 4) Anemia
dengan gizi seimbang, Anemia pada anak sebagian besar
sehingga meningkatkan risiko diakibatkan oleh kekurangan zat besi.
kegemukan, bahkan mengalami Cukup banyak anak Indonesia yang
obesitas. Obesitas dapat meningkatkan mengalami anemia atau kekurangan
risiko anak terkena penyakit darah. Anemia dapat berdampak buruk
hipertensi, diabetes melitus, terhadap penurunan imunitas,
kanker, osteoporosis, dan kondisi konsentrasi, prestasi belajar, dan
lainnya, yang dapat menurunkan produktivitas.
produktivitas dan usia harapan hidup.
Akan tetapi, masalah gizi ini dapat
Akan tetapi, masalah gizi ini dapat
dicegah dengan makanan tinggi zat besi,
dicegah dengan mengatur pola dan porsi
asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc.
makan, mengonsumsi buah dan sayur,
melakukan aktivitas fisik, serta tidur
yang cukup.
METODE PENELITIAN
3) Bertubuh pendek
Sosialisasi ini merupakan sosialisasi
Kebanyakan anak di Indonesia
dengan menggunakan metode Observasi.
memiliki tinggi badan yang pendek.
Menurut Nasution (dalam Sugiyono,
Rata-rata tinggi anak Indonesia, lebih
2012:226) menyatakan bahwa observasi
pendek daripada standar WHO.
adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan.
Mayoritas anak laki-laki lebih pendek
Metode observasi adalah metode yang
12,5 cm. Sementara itu, rata-rata anak
menggunakan cara pengamatan terhadap
perempuan lebih pendek 9,8 cm. Tubuh
objek yang menjadi pusat perhatian pada
pendek pada masa kanak-kanak dapat
penelitian (Muliawan, 2014:62).
diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis
Sedangkan menurut Zainal (2013:153)
atau kegagalan pertumbuhan. Tubuh
observasi adalah suatu proses pengamatan
pendek dapat menimbulkan berbagai
dan pencatatan secara sistematis/urut, logis,
dampak. Beberapa di antaranya adalah
objektif, dan rasional mengenai berbagai
penurunan kekebalan tubuh, fungsi

3
fenomena-fenomena yang ada, baik dalam aplikasi giziku ini dirasa cukup membantu
situasi yang sebenarnya maupun dalam para kader PKK untuk mengetahui
situasi buatan untuk mencapai tujuan bagaimana gizi anak.
tertentu. Berikut tahapan kegiatan KKN UPI di
Berdasarkan pengertian-pengertian Desa Cangkuang Wetan dalam melakukan
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sosialisasi mengenai aplikasi giziku:
maka metode obsevasi ini merupakan 1. Memberikan Pengetahuan Mengenai
pengamatan yang dilakukan secara Gizi Anak
langsung kepada objek yang dituju guna Pada tahap ini para kader PKK diberi
mendapatkan informasi atau pengetahuan pengetahuan mengenai gizi anak serta
untuk mencapai tujuan tertentu. masalah-masalah yang sering sering
Sosialisasi ini dilaksanakan pada bulan terjadi mengenai gizi di Indonesia.
Januari 2020. Tempat sosialisasi di Aula Materi mengenai gizi ini diisi oleh
Desa Cangkuang Wetan Kecamatan nutrisient dari Puskesmas Cangkuang.
Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Subjek
dalam penyuluhan ini terdiri dari kader-
kader PKK Desa Cangkuang Wetan.
Subjek yang telah dipilih kemudian
diberikan wawasan atau pengetahuan
tentang gizi anak beserta masalah-masalah 2. Pengenalan Aplikasi Giziku
gizi yang sering ditemui. Selain itu juga Para kader PKK dikenalkan aplikasi
dikenalkan suatu aplikasi berbasis android berbasis android yang diberi nama
yang dapat mengetahui kecukupan gizi Giziku. Aplikasi ini dapat menghitung
anak yang bernama Giziku. kecukupan gizi anak, serta di dalamnya
juga terdapat informasi mengenai gizi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang kami peroleh dari hasil
sosialisasi yang dilakukan pada bulan
Januari 2020 yaitu antusias para kader PKK
dalam mengikuti kegiatan sosialisasi
pengenalan aplikasi giziku ini dikarenakan 3. Demo Menggunakan Aplikasi
adanya wawasan dan pengetahuan Mahasiswa KKN UPI mendemokan
mengenai gizi anak dan masalah-masalah bagaimana cara kerja aplikasi giziku
gizi anak yang sering dijumpai. Selain itu,

4
 kepada kader-kader PKK serta
membimbing para kader untuk
menggunakan aplikasi tersebut.

3) Hasil pengecekan

Adapun cara mengecek atau

menghitung gizi anak diantaranya sebagai
berikut:
1) Buka aplikasi giziku yang telah
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
diintall. Tampilan menu yang ada di
Berdasarkan hasil sosialisasi dan
aplikasi giziku yaitu sebagai berikut.
pembahasan yang telah diperoleh maka
dapat diambil kesimpulan terhadap
program sosialisasi aplikasi Giziku yang
dilakukan mahasiswa KKN UPI kepada
para kader PKK di Desa Cangkuang Wetan
sebagai berikut: (1) Para kader PKK
mendapat beberapa informasi mengenai
gizi anak beserta masalah-masalah gizi
yang sering ditemui; (2) Para kader
2) Masukan data anak
mengetahui cara mengecek gizi anak
dengan menggunakan aplikasi giziku.
Berdasarkan pembahasan dan
kesimpulan sebelumnya, maka penulis
menyampaikan beberapa saran

5
diantaranya: (1) Untuk para kader supaya Saraswati, Rieke. 2019. Ini Pengertian Gizi
aplikasi giziku ini dapat terus digunakan yang Mungkin Belum Anda Pahami.
dan dimanfaatkan dengan baik; (2) Bagi https://www.sehatq.com/artikel/penger
pihak yang membuat aplikasi ini supaya tian-gizi-yang-mungkin-belum-anda-
dapat lebih meningkatkan fitur-fotur yang pahami. Diakses pada tanggal 23
terdapat di dalam aplikasi tersebut. Februari 2020.
Rahmawati, dina. 2019. 4 Masalah Gizi ini
REFERENSI Sering Terjadi pada Anak Indonesia.
Handayani, R. (2017). Faktor-Faktor Yang https://www.sehatq.com/artikel/masal
Berhubungan Dengan Status Gizi ah-gizi-anak-Indonesia-yang-akrab-di-
Pada Anak Balita. Jurnal Endurance, telinga-Anda. Diakses pada tanggal 23
2(2), 217. Februari 2020.
https://doi.org/10.22216/jen.v2i2.174 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
2 Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Sunardi, T. (2006). Makanan Sehat Bandung: Alfabeta.
Penggugah Selera Makan Balita. Zainal, Arifin. 2013. Evaluasi
1(38), 6. Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Toni, K. (2009). Kebutuhan Gizi Menurut Rosdakary.
Golongan Usia.