Heriansyah1*, Suhartiwi2
Keywords : ABSTRAK
Skipping; Half Squat Jump; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
Smash Sepaktakraw;. pengaruh antara latihan skipping dan latihan half squat jump
terhadap kemampuan smash dalam permainan sepaktakraw.
Dengan menggunakan metode eksperimen lapangan. Populasi
Corespondensi Author yang digunakan adalah atlet Putra di SMANKO Sulawesi
1
Universitas Halu Oleo Kendari, Tenggara dengan jumlah sampel 40 orang yang diambil secara
1981heriansyah@gmail.com Proposive random sampling. Teknik analisis data yang digunakan
2
Universitas Halu Oleo Kendari, adalah uji-t pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian
suhartiwitakraw05@yahoo.com menunjukkan bahwa; (1) Ada pengaruh yang signifikan latihan
skipping terhadap kemampuan smash dalam permainan
sepaktakraw di SMANKO Sulawesi Tenggara, terbukti to =
Article History 13,446 > tt = 2,093. Ada pengaruh yang signifikan latihan half
Received: Desember 2019; squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan
Reviewed: Januari 2020; sepaktakraw di SMANKO Sulawesi Tenggara, terbukti to =
Accepted: Februari 2020; 10,478 > tt = 2,093. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan
Published: Februari 2020; antara latihan skipping dan latihan half squat jump terhadap
kemampuan smash dalam permainan sepaktakraw di SMANKO
Sulawesi Tenggara, terbukti, to = 7,101 > tt = 2,021.
menjadi momok yang di perhitungkan dan half squat jump. Kedua bentuk latihan ini
disegani bagi lawan-lawannya. Olehnya itu adalah suatu bentuk latihan yang arah
perlu adanya pembinaan yang lebih lanjut tujuannya untuk meningkatkan kerja pada otot
dengan meregrut pemain-pemain usia dini tungkai sebagai penggerak dalam melakukan
untuk menjadi penerus, agar supaya apa yang smash dalam permainan sepaktakraw sehingga
telah dicapai dapat dipertahankan. memahirkan pada pemain dalam melakukan
Namun melihat prestasi yang dicapai bagi smash. Hanya saja perbedaan yang dimiliki
SMANKO Sulawesi Tenggara belum terlalu terdapat pada pelaksanaan kedua bentuk
maksimal, sehingga prestasi yang diharapkan latihan. Latihan skipping yang dalam
masih pasang surut. Oleh sebab itu perlu pelaksanaannya menggunakan seutas tali
adanya berbagai usaha untuk meningkatkan skipping kemudian melakukan pergerakan
prestasi dengan membina pemain-pemain usia melompat dua kali dengan putaran tali satu
dini melalui SMANKO di Sulawesi Tenggara. kali. Pada latihan half squat jump melakukan
Kendala yang masih banyak dihadapi bagi suatu lompatan vertikal dengan kedua tangan
pemain adalah kemampuan pada salah satu di belakang kepala dan posisi kaki selebar
tehnik yaitu tehnik smash. Smash merupakan bahu pada saat mendarat kedua kaki tersebut
gerak kerja yang terpenting dan terakhir dalam bergantian. Bila melihat bentuk latihan ini
gerak kerja serangan. Kegagalan untuk yaitu latihan skipping dan latihan half squat
mensmash bola kearah lawan akan memberi jump berarti suatu bentuk gerak yang lebih
kesempatan bagi pihak lawan untuk mengarah pada kerja otot-otot tungkai, agar
melakukan serangan balasan. Oleh sebab itu mampu bereksplosif dalam melakukan
atlet harus mahir melakukan smash. pukulan smash, dan membentuk kondisi fisik
Pentingnya smash dalam permainan pemain seperti kekuatan, kecepatan, dan daya
sepaktakraw, maka perlu dilakukan berbagai ledak.
usaha untuk menguasai tehnik smash dengan Serangan atau smash dalam sepaktakraw
baik. Usaha-usaha tersebut antara lain adalah adalah kemampuan seseorang memukul bola
menggunakan metode latihan yang tepat dengan keras dan menekuk serta
maupun mengembangkan unsur-unsur yang menggunakan anggota tubuh yang sah ke
menunjang pelaksanaan tehnik tersebut. daerah lawan. Keberhasilan smash adalah
Unsur-unsur yang menunjang pelaksanaan memberikan nilai bagi regu yang melakukan
tehnik khusus smash adalah unsur-unsur fisik smash atau kesempatan untuk memindahkan
yang meliputi unsur kekuatan, kecepatan, bola kembali setelah lawan melakukan servis.
daya ledak dan kelentukan. Untuk Sebaliknya kegagalan smash akan
mengembangkan unsur fisik tersebut adalah memberikan peluang kepada lawan untuk
melalui latihan fisik. Istilah latihan fisik menyerang kembali. Hal ini dapat dipahami
mengacu pada program latihan yang bahwa smash merupakan bagian yang sangat
dilakukan secara sistematis, berencana dan penting dalam suatu permainan atau
progresif yang tujuannya untuk pertandingan. Ratinus Darwis (1992:69)
mengembangkan kemampuan fungsional dari mengemukakan bahwa serangan atau smash
sistem tubuh agar dengan kondisi fisik tersebut dapat dilakukan dengan : (1) Kepala : a).
prestasi atlet semakin meningkat. Bentuk Dahi/kening, b). Samping kanan kepala, c).
latihan fisik beranekaragam, salah satu bentuk Samping kiri kepala, d). Bagian belakang
latihan fisik yang lasim digunakan bagi atlet kepala, dan (2) Kaki : a). Kaki bagian dalam,
yang telah mendapat latihan keterampilan b). Bagian kura-kura kaki, c). Bgaian samping
khusus adalah latihan beban (weight training). luar kaki, d). Telapak kaki. Sedangkan
Latihan beban yang dipergunakan disesuaikan Menurut Harsono (1988:43) mengemukakan
dengan kondisi keadaan dan kebutuhan. bahwa: Tehnik adalah cara melakukan atau
Dengan demikian melihat keadaan yang ada melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu
di club pada Kabupaten Bulukumba, masih tujuan tertentu secaraefisien dan efektif sesuai
banyak kekurangan terutama dari segi dengan aturan permainan yang berlaku untuk
peralatan yang dibutuhkan pada saat latihan. mencapai hasil yang optimal.
Olehnya karena itu, agar teknik smash dapat Dalam pelaksanaan pola gerakan smash
optimal dengan baik, maka dipilih dua bentuk memerlukan beberapa tahapan untuk dapat
latihan yang dijadikan sebagai bahan melakukan smash dengan baik mengingat
penelitian yaitu latihan skipping dan latihan gerakan smash sangat sulit untuk dipelajari.
9
e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389
Adapun tahapan pola gerakan smash dalam kapasitas fungsional. Di dalam olahraga,
sepaktakraw sebagai berikut : (1) Tahapan I : latihan bertujuan untuk mempertinggi
Menghampiri/persiapan; Lari menghampiri penampilan olahraga. Latihan merupakan
bola kemana bola itu di umpan, yang suatu proses penyempurnaan. Olahraga yang
terpenting dalam letak kaki yang akan dilakukan secara teratur dan sistimatik yang
dijadikan tumpuan harus kuat. Cara didasarkan pada prinsip-prinsip latihan yang
menghampiri bola harus teratur dan bervariasi tujuannya untuk meningkatkan kapasitas
sedemikian rupa sehingga pemain berada tepat penampilan. Harsono (1988:177) mengatakan
dibawah bola pada saat melakukan smash, bahwa: “Latihan adalah proses yang sistematis
demikian juga posisi pemain saat dari berlatih atau bekerja yang dilakukan
membelakangi net., (2) Tahapan II : secara berulang-ulang dengan kian hari kian
Lompatan; Pada saat memulai lompatan, bertambah jumlah beban latihan atau
posisi tangan dalam keadaan rileks. Lalu pekerjaannya”. Yang dimaksud dengan
diikuti dengan gerakan tumpuan kaki untuk sistematis adalah berencana menurut jadual,
mendorong danmenopang badan ke atas. menurut pola dan sistem tertentu, metodis dari
Tumpuan kaki harus kuat, semakin baik mudah dan sukar, latihan yang tertaur, dari
tumpuan kaki makin baik pula melakukan yang sederhana ke yang kompleks. Berulang-
lompatan tolakan kaki yang akan memberikan ulang maksudnya adalah agar gerakan-
kekuatan saat take of di udara. Selain itu gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi
kecepatan awalan turut mendukung serta semakin mudah, otomatis, dan reflektif
mempengaruhi daya dan kemampuan pelaksanaannya sehingga semakin menghemat
lompatan, (3) Tahapan III : Memukul/ energi. Jadi latihan adalah cara kerja yang
Smash; Pada waktu di udara, salah satu dari sistematis dan berfungsi sebagai alat dengan
kaki siap untuk melakukan pukulan pada bola prosedur tertentu dalam proses belajar atau
yang akan dilambungkan oleh tekong dalam berlatih guna meningkatkan prestasi belajar
hal ini posisi badan melengkung ke atas atau berlatih. Tujuan serta sarana utama dari
menghadap bola. Pandangan harus terarah latihan atau training adalah untuk membantu
kepada bola yang akan di smash kemudian atlet meningkatkan keterampilan dan
setelah bola berada pada ketinggian maksimal prestasinya semaksimal mungkin.
maka dilakukan pukulan terhadap bola tadi., Latihan Skipping atau biasa disebut
dan (4) Tahapan 4 : Berdiri atau Mendarat; lompat tali adalah suatu latihan olahraga
Pada pukulan smash sikap mendarat berbeda- aerobik yang bertujuan untuk menjaga agar
beda tergantung pada jenis atau posisi smash kondisi fisik tetap baik. Latihan skipping dapat
yang dilakukan : (a) Pada smash balik kaki kiri mempertahankan kesegaran jasmani apabila
yang memulai tumpuan, maka kaki kiri yang dilakukan secara teratur dan terus menerus.
akan lebih duluan mendarat, begitu pula Latihan skipping cocok untuk olahraga
sebaliknya, dan (b) Pada smash cungkil kaki kesehatan terutama bagi kesehatan jantung
kanan yang memulai tumpuan ke atas, maka dan juga untuk olahraga daya tahan.
kaki kiri yang mendarat lebih duluan Disamping itu Greg Capbell yang
mendarat ke lantai demikian pula sebaliknya. diterjemahkan oleh Sulhan (1997:8) bahwa :
Latihan adalah aktivitas fisik yang “Ternyata lompat tali dapat menguatkan paru-
diperlukan untuk usaha meningkatkan paru, kaki dan pergelangan tangan, juga
penampilan pada keterampilan yang memperbaiki peredaran darah, mengencangkan
kompleks. Sudarminto (1992:183) mengatakan paha dan pantat”. Kedua pendapat tersebut,
bahwa : “Latihan adalah proses kegiatan siswa dapat dijadikan sebagai dasar dalam
yang dalam pengajarannya dalam rangka menganalisis latihan skipping. Namun untuk
menerapkan konsep”. Prinsip dan prosedur meningkatkan kerja otot pada tungkai yang
yang sedang dipelajarinya, ke dalam praktek digunakan pada saat melakukan smash dalam
yang relevan dengan pekerjaan. Melalui permainan sepaktakraw, maka latihan
latihan berarti siswa atau atlet belajar secara skipping tersebut dimodifikasi, dengan analisis
efektif untuk mengembangkan dirinya. sebagai berikut : (1) Fase awal; Dengan posisi
Dengan aktifnya siswa atau atlet akan berdiri dengan kedua kaki sejajar, kedua
mempercepat penguasaan materi yang sedang tangan memegang ujung tali sehingga tali
dipelajarinya. Latihan adalah suatu aktifitas skipping tersebut hampir membentuk huruf U,
yang sistematis didalam menigkatkan dan (2) Fase pelaksanaan; Kemudian kedua
10
Volume 11 Nomor 1, Februari 2019
tangan melakukan putaran tali yang pada otot-otot tungkai. Secara spesifik bahwa
selanjutnya kaki melakukan dua kali lompatan dalam melakukan gerakan pola smash dalam
dalam satu kali putaran tali. Dan dilakukan permainana sepaktakraw, tungkai memiliki
sesuai dengan program latihan. andil yang besar untuk melaksanakan gerakan
Latihan half squat jump adalah suatu tersebut. Gerakan-gerakan smash dengan pola
bentuk latihan yang dilakukan secara bentuk latihan yang dijadikan sebagai bahan
sistematis dan berulang-ulang dengan latihan pada penelitian ini memiliki
menggunakan beban internal atau eksternal. perbedaan. Olehnya itu dalam latihan skipping
Menurut Stone yang dikutip oleh A. Iksan maupun latihan half squat jump bertujuan
(1991:30) bahwa : “Squat jump dengan jalan untuk meningkatkan kemampuan pada otot-
melentukkan lutut dan pinggul sampai bahu otot tungkai, sehingga terjadi perubahan
dan pangkal paha paralel dengan lantai”. secara fisiologis yang meliputi perubahan
Dengan penjelasan kutipan tersebut, half squat anatomi, histologis dan perubahan biokimia
jump tentunya hanya dilakukan dengan otot.
setengah jongkok. Untuk mendapatkan hasil
maksimal dari latihan half squat jump, maka METODE
harus dilakukan dengan cara yang benar. Metode penelitian berarti cara-cara yang
Latihan half squat jump merupakan latihan dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang bertujuan untuk menguatkan kaki, betis, operasional suatu penelitian. Sehubungan hal
paha, dan otot punggung. Latihan half squat tersebut di atas, maka dipilihlah metode
jump merupakan latihan untuk meningkatkan eksperimen. Variabel penelitian yang terlibat
kekuatan, daya ledak dan daya tahan otot seperti ; (1) Variabel bebas terdiri dari; latihan
tungkai. Dalam pelaksanaan half squat jump skipping dan latihan half squat jump,
terdapat empat fase gerakan, yaitu fase awal, sedangkan (2) Variabel terikat yaitu smash
tolakan, melayang dan mendarat. (1) Fase sepaktakraw. Desain penelitian yang
awal; Posisi kaki menghadap ke depan dalam digunakan adalah “Randomized sampel pre-
keadaan sejajar. Kira-kira berjarak satu jengkal test, post test, group design. Populasi dalam
dari kaki yang satu dan titik berat badan penelitian ini adalah seluruh SMANKO
ditolak oleh kedua kaki, tangan berada di Sulawesi Tenggara. Tehnik yang digunakan
belakang kepala, (2) Fase tolakan; Posisi dalam pengambilan sampel adalah tehnik
dalam keadaan lurus, berat badan proposive random sampling. Adapun sampel
direndahkan agar memperoleh kekuatan. yang digunakan berjumlah 40 orang dari atlet
Untuk memperoleh tolakan lutut agak putra SMANKO Sulawesi Tenggara yang
dibengkokkan dilanjutkan dengan tolakan, (3) berumur antara 16 sampai 18 tahun.
Fase melayang; Posisi badan dalam keadaan Kelompok penelitian dibentuk atas dasar hasil
tegak lutut dalam keadaan lurus hingga pretest yang disusun menurut rangking,
sampai pada ketinggian maksimal, dan (4) kemudian dilanjutkan dengan tehnik machid
Fase mendarat; Sikap mendarat sesaat ordinal untuk membagi dua kelompok. Data
sebelum mendarat posisi badan tetap dalam yang diperoleh melalui instrumen tes
keadaan tegak dan pandangan lurus ke depan. kemampuan smash baik dari data tes awal
Pada waktu mendarat letak kedua kaki seperti maupun data tes akhir, selanjutnya akan
semula dengan keadaan jinjit. Pandangan ke dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus
depan untuk menjaga keseimbangan badan statistik uji T.
agar tidak berpindah tempat.
Latihan skipping dan latihan half squat
HASIL DAN PEMBAHASAN
jump merupakan suatu bentuk latihan yang
Hasil analisis data
memiliki tujuan yang diharapkan yaitu untuk
Perhitungan data deskriptif seperti
meningkatkan unsur fisik dan kemampuan
pada lampiran penelitian dapat dilihat pada
smash dalam permainan sepaktakraw.
rangkuman berikut :
Khususnya pada unsur fisik, kedua bentuk
latihan ini berkonsentrasi untuk
mengembangkan atau meningkatkan kerja
11
e-ISSN: 2657-0703 dan p-ISSN: 2085-5389
Tabel 1.
Hasil deskriptif data smash sepaktakraw
Kesimpulan : Hipotesis 2
Dari hasil rangkuman tabel 6, maka nilai t Ada pengaruh latihan half squat jump
observasi = 13,446 > t tabel = 2,045 pada terhadap kemampuan smash dalam
taraf signifikan 5%. Jadi Ho ditolak dan H1 permainan sepaktakraw di SMANKO
diterima, berarti ada perbedaan tes awal dan Sulawesi Tenggara.
tes akhir. Jadi ada pengaruh yang signifikan Hipotesis statistik :
latihan skipping terhadap kemampuan smash Ho = A1 - A2 = 0
dalam permainan sepaktakraw di SMANKO H1 = A1 - A2 0
Sulawesi Tenggara. Hasil analisis pada lampiran penelitian dapat
dirangkum dalam tabel berikut :
Tabel 3.
Hasil analisis hipotesis kedua
12
Volume 11 Nomor 1, Februari 2019
Kesimpulan : Hipotesis 3
Dari hasil rangkuman tabel 7, maka nilai t Ada perbedaan pengaruh antara latihan
observasi = 10,478 > t tabel = 2,045 pada skipping dan latihan half squat jump terhadap
taraf signifikan 5%. Jadi Ho ditolak dan H1 kemampuan smash dalam permainan
diterima, berarti ada perbedaan tes awal dan sepaktakraw di SMANKO Sulawesi
tes akhir. Kesimpulannya bahwa ada Tenggara.
pengaruh yang signifikan latihan half squat Hipotesis statistik :
jump terhadap kemampuan smash dalam Ho = A1 - A2 = 0
permainan sepaktakraw di SMANKO H1 = A1 - A2 0
Sulawesi Tenggara. Hasil analisis pada lampiran penelitian dapat
dirangkum dalam tabel berikut :
Tabel 4.
Hasil analisis hipotesis ketiga
14