Anda di halaman 1dari 2

Pengukur Kehidupan Yang Tepat

pengarang : NN
 
Firman Mu itu pelita bagi kaki ku dan terang bagi jalanku.
Mazmur 119:105. Seorang yang kehidupannya aneh pada
suatu hari ingin membeli sepasang sepatu. Orang tersebut
telah mengukur panjang dan lebar kakinya dengan tali.
Setelah itu dia pergi ke toko untuk membeli sepatu. Karena
terburu-buru sebab toko penjual sepatu itu hampir tutup,
maka dia tidak sempat melihat-lihat secara cermat. Karena
tertarik pada sepasang sepatu maka dia minta agar sepatu tsb
diturunkan, karena dia ingin mengukurnya. Ketika orang itu
merogoh kantongnya untuk mengambil tali pengukur panjang
dan lebar kakinya itu, ternyata tali itu tidak ada sebab
tertinggal di rumah. Orang tersebut mohon diri sebentar untuk
mengambil tali pengukur tsb. Penjual sepatu itu terheran-
heran, karena orang itu lebih percaya tali pengukur kakinya
daripada kakinya sendiri. Sungguh perbuatan yang aneh.
Dalam kehidupan Kristen pun ada banyak terjadi keanehan
yang seperti itu. Orang Kristen tidak menjadikan Firman
Tuhan sebagai pengukur yang tepat untuk kehidupannya,
tetapi lebih percaya kata orang, kata adat istiadat, kata setan
dan sebagainya, padahal Firman Tuhan adalah petunjuk bagi
jalan hidup yang baik dan yang benar di hadapanNya. Sering
terjadi lebih takut mendukakan manusia daripada
mendukakan Tuhan. Ini adalah kekristenan yang aneh.
   
  {sumber : Ilustrasi Khotbah}

pengarang : NN
 
Firman Mu itu pelita bagi kaki ku dan terang bagi jalanku. Mazmur
119:105. Seorang yang kehidupannya aneh pada suatu hari ingin
membeli sepasang sepatu. Orang tersebut telah mengukur panjang dan
lebar kakinya dengan tali. Setelah itu dia pergi ke toko untuk membeli
sepatu. Karena terburu-buru sebab toko penjual sepatu itu hampir tutup,
maka dia tidak sempat melihat-lihat secara cermat. Karena tertarik pada
sepasang sepatu maka dia minta agar sepatu tsb diturunkan, karena dia
ingin mengukurnya. Ketika orang itu merogoh kantongnya untuk
mengambil tali pengukur panjang dan lebar kakinya itu, ternyata tali itu
tidak ada sebab tertinggal di rumah. Orang tersebut mohon diri sebentar
untuk mengambil tali pengukur tsb. Penjual sepatu itu terheran-heran,
karena orang itu lebih percaya tali pengukur kakinya daripada kakinya
sendiri. Sungguh perbuatan yang aneh. Dalam kehidupan Kristen pun
ada banyak terjadi keanehan yang seperti itu. Orang Kristen tidak
menjadikan Firman Tuhan sebagai pengukur yang tepat untuk
kehidupannya, tetapi lebih percaya kata orang, kata adat istiadat, kata
setan dan sebagainya, padahal Firman Tuhan adalah petunjuk bagi jalan
hidup yang baik dan yang benar di hadapanNya. Sering terjadi lebih
takut mendukakan manusia daripada mendukakan Tuhan. Ini adalah
kekristenan yang aneh.
   
  {sumber : Ilustrasi Khotbah}

Anda mungkin juga menyukai