Anda di halaman 1dari 11

Pembuatan media/alat pembelajaran.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan tugas yang diemban untuk memperkenalkan hasil karya
penulis kepada khalayak. Shalawat serta salam teriring bagi kekasih-Nya tercinta Rasulullah
SAW, yang telah membawa petunjuk menuju jalan terang.
Belajar adalah kegiatan yang seharusnya menyenangkan. Penanaman nilai budi dan
materi ajar semestinya tidak terasa membosankan dan memiliki nilai kreativitas yang tinggi
sehingga siswa tidak merasa jenuh mempelajari materi yang diberikan. Terobosan-terobosan
baru bermunculan dalam dunia pendidikan. Baik berupa metode maupun media pembelajaran.
Pada tataran pelaksanaan, guru seringkali merasa kesulitan menemukan dan mencipta
sendiri metode ataupun media pembelajaran. Dibutuhkan berbagai referensi untuk dapat
mengembangkan kreativitas belajar. Namun banyak juga guru yang sudah mumpuni dan
mampu mencipta berbagai kreativitas dalam pengajaran. Misalkan dengan cara menyanyi,
permainan maupun dalam pembuatan media ajar.
Penulis berusaha mengembangkan kreativitas mengajar dengan membuat media
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa yaitu dengan bermain kartu yang berfungsi
ganda dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang selama ini
begitu dihindari oleh banyak siswa. Penulis merasa tertantang untuk menciptakan kondisi
siswa mencintai Bahasa Inggris dan membuat pelajaran Bahasa Inggris menjadi mudah
dipelajari.
Diawali dari sebuah pelatihan yang diadakan oleh Balai Diklat keagamaan Surabaya
yang dibimbing oleh para Widya iswara, dimana Bahasa Inggris diperkenalkan menjadi suatu
pelajaran yang menyenangkan dan mudah, penulis merasa terinspirasi untuk menerapkan di
dalam kelas metode pembelajaran yang diberikan dalam pelatihan tersebut. Ternyata,
perkembangannya sungguh baik dan mendapatkan hasil yang signifikan. Siswa di kelas yang
dibimbing oleh penulis perlahan mulai menyukai Bahasa Inggris dan menjadikan pelajaran
Bahasa Inggris menjadi begitu menyenangkan dan dinanti. Kemudian penulis mencoba
menerapkan metode permainan yang menyenangkan bagi siswa untuk bisa memahami serta
mempraktekkan untuk belajar berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan sebuah
ungkapan tertentu. Semakin hari dikembangkan, siswa semakin bersemangat belajar. Maka
muncullah ide menggabungkan dua ide tersebut menjadi sebuah media pembelajaran bahasa
Inggris dimana ada dua kartu yang disediakan oleh guru, yaitu kartu yang berisi bagaimana
mengungkapkan “How to make pasi voice, serta kartu yang satu lagi berisi bagaimana cara
merespon ungkapan tersebut.
Kelebihan pada bermain kartu dengan mencari pasangan ini,siswa dapat lebih
maksimal dalam memahami ungkapan dari masing – masing kartu yang mereka dapatkan,
karena masing – masing siswa mendapatkan satu kartu secara acak baik yang berisi ungkapan
atau responnya. Selain itu siswa juga berperan aktif dalam proses pembelajaran, karena siswa
diwajibkanuntuk mencari pasangan dari kartu yang telah mereka dapatkan. Setelah mereka
menemukan pasangannya para siswa harus mempraktekkannya di depan kelas.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa hasil karya ini juga memiliki banyak kekurangan,
maka saran dan masukan amat dinanti untuk kemajuan pendidikan pada umumnya, kemajuan
belajar siswa yang penulis bimbing pada khususnya. Terima kasih tak terhingga disampaikan
kepada Bapak Agus prabowo,S.Ag selaku kepala madrasah yang telah membimbing penulis
dengan sabar. Kesabarannya akan berbuah kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT. Amin.
Terhaturkan terimakasih juga kepada rekan – rekan Bapak dan Ibu guru MTsN 7 Magetan
Magetan yang telah telah berperan dalam kelancaran pembuatan karya ini. Semoga penulis
dapat memberikan karya terbaik.
Semoga hasil karya ini bermanfaat. Terima kasih.

Magetan, 22 Januari 2019


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

“Make a Match” adalah nama yang diberikan untuk karya yang digunakan dalam

kegiatan belajar di kelas. kartu ini digunakan pada pembelajaran Bahasa Inggris yang

berfungsi untuk membantu siswa mempermudah proses pembelajaran Bahasa Inggris.

Bahasa Inggris biasanya adalah salah satu bidang studi yang paling dihindari oleh

siswa-siswi. Keterbatasan media yang tersedia, keterbatasan metode pembelajaran, bahkan

keterbatasan kemampuan guru dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dalam

pembelajaran menjadi kendala yang cukup berarti, sehingga siswa enggan belajar Bahasa

Inggris.

Kesulitan belajar ini, merangsang untuk mencoba menciptakan terobosan yang dapat

mempermudah siswa dalam belajar Bahasa Inggris, yaitu dengan menggunakan kartu

sederhana yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga menjadi multifungsi dalam

penggunaannya untuk berbagai materi ajar. Misalkan, untuk belajar mengungkapkan sebuah

ungkapan beserta responnya dan lain-lain.

Keterbatasan kemampuan siswa dan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris,

membuat pelajaran Bahasa Inggris seolah menjadi momok yang menakutkan. Dibutuhkan

usaha yang signifikan agar proses pembelajaran Bahasa Inggris bisa berhasil dengan baik.

Oleh sebab itu, penulis mencoba membuat media yang kiranya dapat membantu

mempermudah siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang disebut “Make a match and

playing a card”.

B. MANFAAT

Make a match and playing a card dapat digunakan:


1. Saat pembelajaran Bahasa Inggris khususnya sangat bermanfaat saat belajar

mengungkapkan sebuah ungkapan beserta responnya dan lain-lain..

2. Siswa bisa lebih maksimal memahami serta mengungkapkan sebuah ungkapan serta

bagaimana cara merspon ungkapan tersebut.

C. TUJUAN

Tujuan pembuatan karya inovatif ini adalah untuk:

1. Untuk mempermudah mendeskripsikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan

penggunaan “Make a match and playing a card”.

2. Sebagai wujud pengembangan kemampuan profesional sebagai guru.

3. Sebagai sumbangan pemikiran pada dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran

Bahasa Inggris dengan penggunaan “Make a match and playing a card”.

.
BAB II
“MAKE A MATCH AND PLAYING A CARD”
Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

A               RASIONAL

Pengertian Pembelajaran Make A Match menurut Para Ahli

Model pembelajaran make and match adalah sistem pembelajaran yang


mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama,
kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari
pasangan dengan dibantu kartu (Wahab, 2007 : 59).
Model make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang
dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh
mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang
dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Teknik metode pembelajaran make a match atau
mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan
Suyatno (2009 : 72) mengungkapkan bahwa model make and match adalah model
pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan
menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya. Model
pembelajaran make and match merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini
menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Model make and
match melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan melatih kemampuan siswa
dalam bekerja sama disamping melatih kecepatan berfikir siswa.

B. Bahan – bahan :
 2 lembar kertas sampul berwarna
 Gunting
 Lem kertas
 Spidol permanen
 Penggaris
C. Cara membuat :
1. Tiap satu lembar kertas sampul di gunting jadi Sembilan bagian, sehingga semua
jadi sepuluh bagian.
2. Kemudian ditulis dengan berbagai macam ungkapan bagaimana cara
mengungkapkan meminta kepastian ( Pada kertas sampul berwarna hijau ).
Sedangkan pada kertas sampul berwarna merah muda ditulisi barbagai macam
ungkapan bagaimana cara memberi kepastian dan ketidakpastian.

D. Cara penggunaanalat pembelajaran :

Penggunaan alat pembelajaran bermain dengan kartu dalam pembelajaran “Pasif


Voice”. Dengan menggunakan model pembelajaran Playing card ( Bermain Kartu ).
Langkah – langkahnya sebagai berikut :

A. Siswa membaca sebuah dialog yang menggunkan Ungkapan “pasif voice”.


B. Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari.
C. Guru membimbing siswa melafalkan ungkapan yang dipelajari dengan intonasi
yang tepat.
D. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa kartu – kartu yang didalamnya
terdapat beberapa ungkapan tentang “Pasif Voice”.
E. Setiap siswa mendapatkan kartu secara acak. Setelah mendapat kartu siswa
memahami dan mengartikan kalimat yang ada didalam kartu tersebut.
F. Bila sudah selesai setiap siswa mencari pasangan sesuai dengan kartu yang
mereka pegang ( Jika mereka mendapat kartu yang berisi ungkapan Pasif Voice
maka mereka harus mencari responnya, begitu pula sebaliknya ).
G. Setelah mereka menemukan pasangan dengan tepat mereka mempraktekkan di
depan kelas secara bergantian dan menempelkan / menuliskan kartu mereka di
kertas manila atau papan tulis yang telah disediakan.
H. Guru menentukan skor bila siswa dapat memahami ungkapan Pasif Voice,
menemukan pasangannya, dan mempraktekkan dengan ponounciation/ intonasi
yang tepat nilainya 3, bila dapat hanya memahami ungkapan Pasif Voice, dan
menemukan pasangannya dengan tepat nilainya 2, bila hanya bisa memahami
ungkapan Pasif Voice saja nilainya 1.
I. Setelah semua siswa menempelkan / menuliskan kartu – kartu mereka, semua
siswa menuliskan ungkapan tersebut.
J. Setelah mereka menulis semua ungkapan di papan, mereka beserta pasangannya
membuat dialog yang menggunakan ungkapan Pasif Voice sesuai situasi yang
telah di tentukan serta mempraktekkannya.
K. Setelah semua siswa selesai membuat dialog dan mempraktekkannya, guru
memberikan feedback ( Umpan balik) Pada siswa tentang materi yang telah di
pelajari.
Alat Pembelajaran ini di gunakan pada proses belajar mengajar kelas IX Bab “Pasif Voice”.
Semester Ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penggunaan “make a match and playing acard”
ini adalah sebagai berikut:

1. Kartu dapat digunakan oleh siswa dari kelas berapapun dan dapat disesuaikan

penggunaannya menurut jenjang kelas.

2. Pembuatan kartu sangatlah mudah dan tidak membutuhkan alat dan bahan yang

rumit.

3. Kartu sangat bermanfaat bagi siswa terutama dalam pelajaran Bahasa Inggis yang

membutuhkan media untuk mengitung, sehingga siswa dapat menghemat penggunaan

kertas.
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KARTU
CONTOH HASIL PEKERJAAN SISWA

Anda mungkin juga menyukai