MATLAB 7.12
Email: mega_game_394@student.gunadarma.ac.id
ABSTRAK
Proses segmentasi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam
analisis citra. Pada prosedur ini objek yang diinginkan, akan dipakai untuk proses
– proses selanjutnya. Antara satu tahap segmentasi ke tahap segmentasi lain saling
berkaitan. Dimulai dari proses awal yaitu capture video yang berekstensi .avi,
menggunakan video orang berjalan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap
segmentasi warna ke citra HSV, tahap pemisahan latar belakang dengan latar
depan objek, filtering citra dengan menggunakan metode filter median, proses
thresholding dengan menentukan nilai ambang piksel, tahap dilasi erosi citra dan
yang terakhir skeleton citra menggunakan algoritma stentiford.
Aplikasi ini menghasilkan citra skeleton dari rangka tubuh manusia yang
nantinya hasil skeleton tersebut dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya
yaitu ekstraksi fitur dan analisis gait. Hasil citra skeleton merupakan
pengembangan dasar yang hanya terbatas dalam penyajian informasi tahap awal.
Citra skeleton yang dihasilkan akan membentuk citra rangka tubuh manusia yang
terdiri atas satu piksel hitam yang saling terhubung. Untuk implementasi proses
segmentasi citra ini, Penulis menggunakan MATLAB 7.12.
2. Tinjauan Pustaka
1. Operasi Pengolahan Citra
Segmentasi merupakan suatu proses pengelompokkan citra
menjadi beberapa region berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan
pengertiannya, segmentasi memiliki tujuan menemukan karakteristik
khusus yang dimiliki suatu citra. Oleh karena itu, segmentasi sangat
diperlukan pada proses pengenalan pola. Semakin baik kualitas segmentasi
maka semakin baik pula kualitas pengenalan polanya.
Pada dasarnya, proses skeletonisasi dapat disamakan dengan
proses thinning . Ada beberapa sumber yang menyamakan kedua istilah
tersebut. Sementara beberapa sumber yang lainnya menyatakan bahwa
thinning adalah salah satu metode yang dipakai dalam melakukan
skeletonisasi (thinning adalah bagian dari skeletonisasi). Akan tetapi
untuk memermudah pembahasan maka pada penulisan ini menggunakan
persepsi bahwa arti istilah skeletonisasi adalah berbeda dengan istilah
thinning. Thinning lebih merupakan metode dan bagian daripada
skeletonisasi.
Skeletonisasi merupakan salah satu pemrosesan citra yang
digunakan untuk mengurangi suatu daerah (region) menjadi suatu
grafik/kurva dengan memperoleh kerangka (skeleton) dari daerah tersebut.
Dengan demikian, image tersebut ditransformasikan menjadi bentuk
structural atau mengurangi suatu daerah yang tebal atau bergumpal
menjadi unit-unit dengan piksel tunggal. Dengan demikian, image
tersebut ditransformasikan menjadi garis-garis piksel.
2. Algoritma Stentiford
Metode ini adalah algoritma thinning dengan menggunakan teknik
template-based mark-and-delete. Metode ini cukup terkenal karena
reliable dan kefektifannya. Metode thinning jenis ini menggunakan
template untuk dicocokkan dengan citra yang akan dithinning. Algoritma
ini bersifat iteratif yang berguna untuk mengikis lapisan piksel terluar
sampai tidak ada lapisan lagi yang dapat dihilangkan. Template yang
dipakai adalah 4 buah template 3 x 3 yaitu,
Cn = ∑ Nk – (Nk. Nk + 1. Nk + 2) (2.1)
Contoh :
Capture Video
Filterasi Citra
Thresholding
Skeletonisasi
Frame
ke-2
Frame
ke-3
Frame
ke-4
Frame
ke-5
Frame
ke-6
Frame
ke-7
Frame
ke-8
Frame
ke-9
Frame
ke-10
Frame
ke-11
Frame
ke-12
Frame
ke-13
Frame
ke-14
Frame
ke-15
Frame
ke-16
Frame
ke-17
Frame
ke-18
Frame
ke-19
Frame
ke-20
Frame
ke-21
Frame
ke-22
Frame
ke-23
Frame
ke-24
Frame
ke-25
Frame
ke-26
Frame
ke-27
Frame
ke-28
Frame
ke-29
Frame
ke-30
Frame
ke-31
Frame
ke-32
Tabel 4.1 adalah tabel kumpulan citra yang telah disegmentasi yang telah
diuji coba, terdiri dari 32 data. Tingkat keberhasilan segmentasi pada citra dapat
dilihat pada tabel 4.2, simbol √ menandakan tingkat keberhasilan dan simbol x
menandakan kegagalan segmentasi. Dari Tingkat keberhasilan ini dapat terlihati
hasil citra skeletonisasi yang baik dan tidak baik. Citra skeletonisasi yang benar –
benar baik dapat dipergunakan untuk penelitian berikutnya yaitu ekstrasi fitur dan
analisis gait.
5. Penutup
1. Kesimpulan
Segmentasi citra menjadi sebuah citra skeleton dengan
menggunakan aplikasi MATH WORK R2011a atau biasa dikenal dengan
MATLAB 7.12 telah dapat diimplementasikan dengan baik.
Dimulai dari pengambilan citra dari hasil 32 frame pertama yang
ada pada video kemudian segmentasi warna HSV, proses pemisahan latar
belakang dengan latar depan menggunakan fungsi imsubtract, tahap
filtering menggunakan filter median dengan matriks berordo 3x3, tahap
tresholding dimana hasil dari filter median tersebut diolah ke citra biner,
proses morfologi dengan dilasi erosi dan yang terakhir tahap skeletonisasi
maka didapatkanlah hasil sebuah citra skeleton. Hasil dari semua citra
skeletonisasi itupun bisa dikatakan cukup baik setelah di tahap uji coba,
program tersebut diimplementasikan. Hasil akhir menyatakan bahwa
akurasi program ini adalah 76,67% dimana ada 23 hasil citra skeleton yang
bisa di katakan cukup baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil dari suatu segmentasi
citra menjadi sebuah citra skeleton dengan menggunakan aplikasi
MATLAB 7.12 ini antara lain adalah kualitas video. Kualitas video yang
baik dan dengan pencahayaan yang terang akan menghasilkan segmentasi
citra yang baik pula. Aplikasi ini dibuat dengan MATLAB 7.12 atau
MathWork R2011a karena saat ini MATLAB 7.12 atau MathWork
R2011a masih menjadi salah satu pilihan utama untuk pembuatan
aplikasi pengolahan citra digital.
2. Saran
Untuk pengembangan ke depannya, aplikasi ini sebaiknya dapat
lebih baik dalam menghasilkan citra skeleton. Interface dapat dibuat
semenarik mungkin bagi user dan kemudahan dalam menggunakan
aplikasi ini pun harus lebih diperhatikan. Dalam program ini masih
menggunakan fungsi – fungsi standar yang ada di dalam MATLAB. Untuk
ke depannya agar lebih bisa mendalami MATLAB itu sendiri dan
mengimplementasikan algoritma – algoritma di dalam MATLAB,
sehingga dapat menghasilkan program yang baik, sesuai keinginan dan
sempurna.
6. Daftar Pustaka
[1] Ayu Hardianti. 2010. Image Segmentation Of Shape And Skeleton
Human Body Using Filter Median And Thinning Method. Skripsi
Universitas Gunadarma. Depok.
[8] Gonzalez, R.C. & Woods, R.E. 2002. Digital Image Processing
Second Edition. Prentice Hall. New Jersey.
[16] Purwiyanti. “Penentuan Letak Derau pada Citra Berderau Salt And
Pepper Berdasarkan Sifat Ketetanggaan Piksel”.
http://lemlit.unila.ac.id/file/arsip 2009/PROSIDING dies ke-43 UNILA
2008/ ARTIKEL Pdf/SRI PURWIYANTI 216-223.pdf/. [24 Juni 2010].