Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN RISIKO

“EKSPOR FURNITURE KAYU JATI”


Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Manajemen Risiko Praktikum
Dosen : Bayu Prabowo Sutjiatmo, S.T., M.M.
Asisten Dosen: Rico Rivaldi Dwi Pratama, S.E.

Disusun oleh:
Annisa Dwi Larasati (20020323286)
Cornelius Deva (200203189)
Salma Putri Nurfaizah (200203274)
Zakia Lubna (200203259)

Kelompok : 4 (Empat)
Kelas : PIWAR 4A-2

PERDAGANGAN INTERNASIONAL WILAYAH ASEAN & RRT


POLITEKNIK APP JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini
kami beri judul, "Ekspor Furniture Kayu Jati"

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat Ujian Akhir Semester (UAS) empat
(4) pada mata kuliah Manajemen Risiko Praktikum, Politeknik APP Jakarta. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Pada akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Jakarta, 25 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang Usaha…………………………………………………………………….. 4
1.2 Perhitungan HPP dan Keuntungan………………………………………………………...5
BAB II
IMPLIKASI MASALAH……………………………………………………………………….. 7
2.1 Identifikasi Risiko…………………………………………………………………………7
2.2 Skala Tabel Likelihood………………………………………………………………….. 21
2.3 Skala Tabel Impact……………………………………………………………………….22
2.4 Skala Tabel Ekspektasi………………………………………………………………….. 22
BAB III
ANALISIS TABEL MANAJEMEN RISIKO………………………………………………... 23
3.1 Tabel Manajemen Risiko………………………………………………………………... 23
3.2 Matrik Sebelum Risk Response…………………………………………………………. 28
BAB IV
MITIGASI RISIKO…………………………………………………………………………….29
4.1 Mitigasi Risiko…………………………………………………………………………...29
4.2 Tabel Risk Response…………………………………………………………………….. 40
4.3 Matriks Setelah Response……………………………………………………………….. 44
4.4 Eksplorasi Risiko………………………………………………………………………... 45
BAB V
PENUTUP……………………………………………………………………………………….46
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………… 46
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Terjadinya perkembangan dalam berbagai usaha belakangan ini menjadi salah


satu informasi yang sangat penting untuk kami membangun suatu usaha. Dilaporkan
bahwa ada salah satu bentuk usaha di salah satu bidang yang cukup menjanjikan untuk
kedepannya. Usaha tersebut adalah usaha dibidang furniture. Pada tahun 2021, bidang
ini merupakan salah satu hal yang membantu keberlangsungan perekonomian di
Indonesia. Oleh karena itu, furniture merupakan ekspor unggulan untuk Indonesia. Badan
Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor furnitur dari kayu nasional pada
Januari-Desember 2021 mencapai US$ 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun. Nilai itu
meningkat 32,54% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu
US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,65 triliun.

Wooden Furniture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture


dengan HS Code 9403.60 yang berasal di Surabaya. Salah satu negara tujuan ekspor
furnitur perusahaan kami adalah negara Jepang. Karena seperti yang terlihat pada gambar
diatas, produk kayu Indonesia mengekspor sebesar 61%, memiliki nilai ekspor potensi
mencapai $370 miliar. Alasan selanjutnya, perusahaan kami ekspor ke Jepang karena
negara tersebut merupakan negara yang sampai saat ini masih menggunakan furnitur
kayu sebagai alat-alat rumah tangga dan perlengkapan rumah. Selain itu, peminat
furniture kayu di Jepang merupakan nomor 2 terbesar setelah Amerika Serikat. Hal itu
dibuktikan dengan volume ekspor Indonesia sebesar 58.607.885 kg dengan nilai sebesar
USD 138.926.857 (BPS).
Bahan baku yang kami gunakan berasal dari supplier di daerah Blora, Jawa
Tengah. Kawasan yang memang sudah terkenal akan kualitas kayu jatinya. Wooden
Furniture masih sangat bergantung kepada supplier karena belum mempunyai bahan baku
yang memadai. Kantor dan tempat produksi perusahaan kami berada di Kabupaten
Lamongan.
Dalam pengiriman produk furnitur ke Jepang, rute yang biasanya kami gunakan
adalah berawal dari Port of Tanjung Perak, kemudian melakukan transhipment di Port of
Hong Kong, dan sampai pada tujuan akhir pengiriman di Port of Yokohama untuk
selanjutnya diserahkan kepada pihak importir.

1.2 Perhitungan HPP dan Keuntungan


Perusahaan kami rencana nya akan melakukan ekspor rutin 3 bulan dengan perhitungan:

Nama produk Satuan ( unit) Harga satuan Jumlah


Side Table Type A 60 Rp3.500.000 Rp210.000.000
Side Table Type B 60 Rp3.000.000 Rp180.000.000
Wardrobe Typ A 12 Rp47.500.000 Rp570.000.000
Wardrobe Typ B 12 Rp44.500.000 Rp534.000.000
Wardrobe Typ C 10 Rp15.000.000 Rp150.000.000
Wall coat hanger (L) 40 Rp1.800.000 Rp72.000.000

Wall coat hanger (XL) 40 Rp2.500.000 Rp100.000.000

Bathroom Vanity 20 Rp48.000.000 Rp960.000.000


Buffet 8 Rp37.000.000 Rp296.000.000
Mirror Type A 20 Rp15.000.000 Rp300.000.000
Mirror Type B 30 Rp8.900.000 Rp267.000.000
Mirror Type C 30 Rp7.400.000 Rp222.000.000
Mirror Type D 20 Rp4.800.000 Rp96.000.000
TV Cabinet 4 Rp13.000.000 Rp52.000.000
Coffee Table Type A 20 Rp30.000.000 Rp600.000.000

Coffee Table Type B 20 Rp8.000.000 Rp160.000.000


Coffee Table Type C 20 Rp6.000.000 Rp120.000.000
Dresser 6 Rp18.500.000 Rp111.000.000
Total Rp5.000.000.000
Biaya Operasional
Rp300.000.000
Biaya Upah karyawan
Biaya Kayu Rp1.000.000.000
Biaya Depresiasi Rp500.000.000
Biaya Ekspedisi Rp20.000.000
Biaya Listrik Rp60.000.000
10 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Biaya Sewa Container
Biaya Handling 10 Rp1.800.000 Rp18.000.000
Biaya Trucking 10 Rp1.500.000 Rp15.000.000
Biaya asuransi Rp500.000
Biaya Custom 1 Rp1.100.000 Rp1.100.000
Clearance
Tambahan Biaya Rp5.400.000
Clearance 9 Rp600.000
Total Rp1.970.000.000
Total Keseluruhan Rp6.970.000.000

Keuntungan 35% Rp2.439.500.000

Jadi HPP/ Nilai proyek dari perusahaan kita adalah Rp 6,970,000,000 dengan nilai keuntungan
35% menjadi Rp 2,439,500,000.
BAB II
IMPLIKASI MASALAH

2.1 Identifikasi Risiko


Berikut ini merupakan uraian risiko yang mungkin terjadi ketika perusahaan melakukan ekspor
Furnitur kayu jati dari Indonesia ke Jepang. Hasil dari identifikasi resikonya adalah:

Risiko 1
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Pasar
Risiko : Persaingan produk
Perkembangan usaha khususnya di bidang furniture membuat terjadinya persaingan produk yang
ketat sehingga terkadang terjadi kerugian sebesar 5% dengan dari nilai proyek kemungkinan
terjadi dua kali dalam 2 tahun.

Probabilitas : terjadi dua dalam 2 tahun (2)


Dampak : 5% x Rp 6,970,000,000 = Rp 348,500,000 (2)
Ekspektasi : (4)

Risiko 2
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Pasar
Risiko : Supply dan demand
Supply dan demand yang tidak seimbang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian
sebesar 6% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya satu kali dalam 6 bulan.

Probabilitas : terjadi 6 bulan sekali (3)


Dampak : 6% x Rp 6,970,000,000 = Rp 418,200,000 (2)
Ekspektasi : (6)
Risiko 3
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Pasar (Nilai Tukar)
Risiko : Fluktuasi
Terjadinya fluktuasi nilai tukar di Indonesia yang mengakibatkan kerugian nilai proyek
perusahaan sebesar 80% dengan kemungkinan terjadinya dua tahun sekali.

Probabilitas : terjadi 2 tahun sekali (1)


Dampak : 80% x Rp 6,970,000,000 = Rp. 5.576.000.000 (4)
Ekspektasi : (4)

Risiko 4
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kerusakan produk ketika dalam perjalanan pengiriman
Terjadinya kerusakan produk secara menyeluruh ketika dalam perjalanan, sehingga perusahaan
harus melakukan ganti rugi sebesar 30% dari nilai keuntungan dengan kemungkinan 2 kali dalam
2 tahun.

Probabilitas : 2 kali dalam 2 tahun. (2)


Dampak : 30% x Rp 2,439,500,000 = Rp 731,850,000 (3)
Ekspektasi : (6)

Risiko 5
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kenaikan harga bahan baku
Kenaikan harga bahan baku yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 5%
dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadi dalam satu kali dalam setahun.

Probabilitas : satu kali dalam setahun (2)


Dampak : 5% x Rp 6,970,000,000 = Rp 348,000,000 (2)
Ekspektasi : (4)

Risiko 6
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kelangkaan bahan baku untuk produksi
Terjadinya kelangkaan bahan baku untuk produksi sehingga perusahaan perlu memesan bahan
baku dari luar negeri yang mengakibatkan kerugian nilai proyek sebesar 7,1% dengan
kemungkinan terjadinya dua kali dalam setahun.

Probabilitas : 2 kali dalam setahun . (3)


Dampak : 7,1% x Rp 6,970,000,000 = Rp 494,870,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 7
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Penurunan kualitas kayu
Terjadinya penurunan kualitas disebabkan oleh kayu yang usianya belum cukup menyebabkan
perusahaan mengalami kerugian sebesar 15% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadi dua
kali dalam dua tahun.

Probabilitas : dua kali dalam dua tahun (2)


Dampak : 15% x Rp 6,970,000,000 = Rp 1,045,500,000 (3)
Ekspektasi : (6)

Risiko 8
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Kredit
Risiko : Nilai suku bunga pinjaman yang semakin tinggi
Perusahaan mengambil pinjaman bank dengan jangka waktu panjang yang membuat nilai suku
bunga tinggi menyebabkan kerugian sebesar 10% dari nilai proyek dengan kemungkinan
kejadian satu kali dalam dua tahun.

Probabilitas :satu kali dalam dua tahun (1)


Dampak : 10% x Rp 6,970,000,000 = Rp 697,000,000 (3)
Ekspektasi : (3)

Risiko 9
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Kredit
Risiko : Pelunasan yang telat
Terjadinya pelunasan hutang yang terlambat mengharuskan perusahaan mengeluarkan biaya
tambahan 20% dari nilai proyek dengan kemungkinan kejadian terjadi dalam satu tahun sekali.

Probabilitas : dua tahun sekali (1)


Dampak : 20% x Rp 6,970,000,000 = Rp 1,394,000,000 (3)
Ekspektasi : (3)

Risiko 10
Kategori : Keuangan
Sub Kategori : Likuidasi
Risiko : Kemungkinan gagal membayar
Terjadinya kemungkinan atas kegagalan bayar sehingga perusahaan harus menanggung biaya
sebesar 40% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya sekali dalam dua tahun.

Probabilitas : sekali dalam dua tahun (1)


Dampak : 40% x Rp 6,970,000,000 = Rp2,788,000,000 (4)
Ekspektasi : (4)

Risiko 11
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Alat-alat yang digunakan berisiko tinggi
Dalam pembuatan produk, perusahaan menggunakan alat-alat mahal namun beresiko tinggi
sehingga membutuhkan pemeliharaan yang tak terduga dan kerugian pada keuntungan sebesar
10% dengan kemungkinan terjadinya tiga bulan sekali.

Probabilitas : 3 bulan sekali (4)


Dampak : 10% x Rp 2,439,500,000 = Rp 243,950,000 (1)
Ekspektasi : (4)

Risiko 12
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Para pekerja yang kurang teliti
Para pekerja yang kurang teliti menyebabkan kerugian sebesar 4% dari nilai proyek dengan
kemungkinan terjadinya dua kali dalam dua tahun.

Probabilitas : dua kali dalam dua tahun (2)


Dampak : 4% x Rp 6,970,000,000 = Rp 278,800,000 (2)
Ekspektasi : (4)

Risiko 13
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 2% dari nilai
proyek dengan kemungkinan terjadinya 2 kali dalam 6 bulan .

Probabilitas : 2 kali dalam 6 bulan (4)


Dampak : 2% x Rp 6,970,000,000 = Rp 139,400,000 (1)
Ekspektasi : (4)
Risiko 14
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Kegagalan audit karena karyawan yang tidak kompeten
Kegagalan audit data yang disebabkan oleh karyawan yang tidak kompeten menyebabkan
perusahaan mengalami kerugian sebesar 4% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya
dalam empat kali dalam dua tahun.

Probabilitas : 4x dalam 2 tahun. (3)


Dampak : 4% x Rp 6,970,000,000 = Rp 278,800,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 15
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Karyawan tidak jujur
Karyawan tidak jujur seperti melakukan korupsi, penyeludupan barang yang menyebabkan
perusahaan mengalami kerugian nilai proyek sebesar 5% dengan kemungkinan terjadi 3 bulan
sekali.

Probabilitas : 3 bulan sekali (4)


Dampak : 8% x Rp 6,970,000,000 = Rp 557,600,000 (3)
Ekspektasi : (12)

Risiko 16
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Petugas bongkar muat pelabuhan tidak kompeten
Adanya kecelakaan yang disebabkan karena tidak kompetennya petugas bongkar muat di
pelabuhan menyebabkan kerugian sebesar 30% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadi
sekali dalam setahun.
Probabilitas : sekali dalam setahun (2)
Dampak : 30% x Rp 6,970,000,000 = Rp 2,091,000,000 (4)
Ekspektasi : (8)

Risiko 17
Kategori : Operasional
Sub Kategori : SDM
Risiko : Pergantian karyawan
Tingkat pergantian karyawan yang sering akan menyebabkan kinerja perusahaan menurun dan
dapat menyebabkan kerugian 5% dari nilai proyek dengan kemungkinan kejadian satu kali dalam
dua tahun.
Probabilitas : satu kali dalam 2 tahun. (1)
Dampak : 5% x Rp 6,970,000,000 = Rp 348,500,000 (2)
Ekspektasi : (2)

Risiko 18
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Produk yang cacat
Produk yang cacat dan berakhir menjadi kegagalan produk pada saat produksi menyebabkan
kerugian 20% dari nilai keuntungan dengan kemungkinan terjadi tiga kali dalam dua tahun.

Probabilitas : tiga kali dalam dua tahun. (2)


Dampak : 20% x Rp 2,439,500,000 = Rp 487,900,000 (2)
Ekspektasi : (4)

Risiko 19
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Kesalahan dalam pengukiran
Kesalahan dalam pengukiran menyebabkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 10% nilai
proyek dengan kemungkinan terjadi 4 kali dalam setahun.

Probabilitas : 4 x dalam setahun . (4)


Dampak : 5% x Rp 6,970,000,000 = Rp 348,200,000 (2)
Ekspektasi : (8)

Risiko 20
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Kerusakan mesin produksi
Kerusakan mesin produksi yang menyebabkan proses produksi furniture terhenti menimbulkan
potensi kerugian 45% dari nilai proyek dengan kemungkinan kejadian satu kali dalam dua tahun.
Probabilitas : satu kali dalam dua tahun (1)
Dampak : 45% x Rp 6,970,000,000 = Rp 3,136,500,000 (4)
Ekspektasi : (4)

Risiko 21
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Kurangnya fasilitas produksi
Kurangnya fasilitas produksi menyebabkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 7% dari
nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya satu kali dalam dua tahun.

Probabilitas : sekali dalam enam bulan (3)


Dampak : 7% x Rp 6,970,000,000 = Rp 487,900,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 22
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Keterlambatan pengiriman
Keterlambatan pengiriman menyebabkan perusahaan mengalami kerugian keuntungan sebesar
20% dengan kemungkinan terjadinya dua kali dalam setahun.
Probabilitas : 2x setahun (3)
Dampak : 20 % x Rp 2,439,500,000 = Rp 487,900,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 23
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Furniture berjamur saat perjalanan
Furniture yang berjamur saat di perjalanan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian
sebesar 20% dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya sekali dalam dua tahun.

Probabilitas : sekali dalam dua tahun (1)


Dampak : 20% x Rp 6,970,000,000 = Rp 1,394,000,000 (3)
Ekspektasi : (3)

Risiko 24
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Furniture tenggelam di perjalanan
Furniture tenggelam di perjalanan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 30%
dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya 1 kali dalam 2 tahun.
Probabilitas : 1 kali dalam 2 tahun (1)
Dampak : 30% x Rp 6,970,000,000 = Rp 2,091,000,000 (4)
Ekspektasi : (4)

Risiko 25
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Supplier terbatas
Supplier terbatas menyebabkan perusahaan ketergantungan menyebabkan potensi kerugian nilai
proyek senilai 65% dengan kemungkinan kejadian dua kali dalam 1 tahun

Probabilitas : 2 kali dalam 1 tahun (3)


Dampak : 7% x Rp 6,970,000,000 = Rp 487,900,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 26
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Ketergantungan kepada supplier
Ketergantungan pada supplier / bahan baku sebanyak 100% menyebabkan kerugian nilai proyek
sekitar dengan kemungkinan kejadian 6 bulan sekali

Probabilitas : 6 bulan sekali (3)


Dampak : 100% x Rp 6,970,000,000 = Rp 6,970,000,000 (4)
Ekspektasi : (12)

Risiko 27
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Pembeli pindah ke perusahaan kompetitor
Pembeli beralih ke perusahaan kompetitor menyebabkan perusahaan mengalami kerugian 6%
nilai keuntungan dengan kemungkinan terjadi sekali dalam 6 bulan.
Probabilitas : sekali dalam 6 bulan (3)
Dampak : 6% x Rp 2,439,500,000 = Rp 146,370,000 (1)
Ekspektasi : (3)

Risiko 28
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Terjadi pembajakan di laut
Terjadinya pembajakan di laut menyebabkan perusahaan kami mengalami kerugian sebesar 25%
dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadinya satu kali dalam 1 tahun.
Probabilitas : dua kali dalam 1 tahun (3)
Dampak : 30% x Rp 6,970,000,000 = Rp 2,091,000,000 (4)
Ekspektasi : (12)

Risiko 29
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Asuransi yang tidak berlaku karena kesalahan perusahaan kita dalam
memberikan informasi barang yang dikirimkan
Asuransi yang tidak berlaku karena kesalahan perusahaan menyebabkan kerugian sebesar 20%
dari nilai proyek dengan kemungkinan terjadi dua kali dalam dua tahun.
Probabilitas : dua kali dalam dua tahun. (2)
Dampak : 20% x Rp 6,970,000,000 = Rp1,394,000,000 (3)
Ekspektasi : (6)

Risiko 30
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Teknologi
Risiko : Biaya promosi dan penjualan
Mahalnya biaya promosi dan penjualan menyebabkan kerugian sebesar 5% dari nilai keuntungan
dengan kemungkinan terjadi dua kali dalam dua tahun.
Probabilitas : dua kali dalam 2 tahun. (2)
Dampak : 5% x 2,439,500,000 = Rp 121,975,000 (1)
Ekspektasi : (2)

Risiko 31
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Teknologi
Risiko : Keamanan data perusahaan
Adanya insiden data yang bocor sehingga menyebabkan kerugian sebesar 10% dari nilai proyek
dengan kemungkinan terjadinya sekali dalam 2 tahun.

Probabilitas : sekali dalam 2 tahun. (1)


Dampak : 10% x 6,970,000,000 = Rp 6,970,000,000 (4)
Ekspektasi : (4)

Risiko 32
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Sabotase produk
Adanya sabotase produk menyebabkan perusahaan mengalami kerugian keuntungan sebesar
70% dengan kemungkinan terjadi lebih dari sekali dalam 6 bulan
Probabilitas : lebih dari sekali dalam 6 bulan (3)
Dampak : 70% x 2,439,500,000 = Rp 1,707,650,000. (3)
Ekspektasi : (9)

Risiko 33
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Media promosi dan pemasaran yang sudah ketinggalan zaman
Media promosi dan pemasaran yang sudah ketinggalan zaman menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian sebesar 5% dari nilai keuntungan dengan kemungkinan terjadinya satu kali
dalam dua tahun.
Probabilitas : satu kali dalam 2 tahun (1)
Dampak : 5% x Rp 2,439,500,000 = Rp 121,975,000 (2)
Ekspektasi : (2)
Risiko 34
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Inovasi produk yang rendah
Inovasi produk yang rendah menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dari nilai keuntungan
sebesar 7% dengan kemungkinan terjadinya 4 kali dalam setahun.

Probabilitas : 4 kali dalam setahun (4)


Dampak : 7% x 2,439,500,000 = Rp 170,765,000 (2)
Ekspektasi : (4)

Risiko 35
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Kegagalan melakukan riset
Kegagalan melakukan riset dalam melakukan produksi barang baru dapat menyebabkan
perusahaan mengalami kerugian nilai proyek sekitar 80% dengan kemungkinan kejadian sekali
dalam 2 tahun

Probabilitas : sekali dalam 2 tahun (1)


Dampak : 80% x Rp 6,970,000,000 = Rp 5,576,000,000 (4)
Ekspektasi (4)

Risiko 36
Kategori : Operasional
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Produk ditiru
Produk yang ditiru menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dari nilai keuntungan sebesar
30% dengan kemungkinan terjadinya dua kali dalam 6 bulan.

Probabilitas :dua kali dalam 6 bulan (4)


Dampak : 30% x Rp 2,439,500,000 = Rp 731,850,000 (3)
Ekspektasi : (12)

Risiko 37
Kategori : Strategis
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Persaingan usaha yang ketat
Persaingan yang ketat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian nilai keuntungan sebesar
20% dengan kemungkinan terjadi satu kali dalam dua tahun.

Probabilitas : satu kali dalam enam bulan (3)


Dampak : 7% x 6,970,000,000 = Rp 487,900,000 (2)
Ekspektasi : (6)

Risiko 38
Kategori : Strategis
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Regulasi politik, hukum, atau perpajakan
Adanya regulasi politik, hukum atau perpajakan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian
nilai proyek sebesar 60% dengan kemungkinan terjadi sekali dalam 2 tahun.

Probabilitas : sekali dalam 2 tahun (1)


Dampak : 60% x Rp 6,970,000,000 = Rp 4,182,000,000 (4)
Ekspektasi (4)

Risiko 39
Kategori : Strategis
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Reputasi yang memburuk
Adanya isu terkait dengan penebangan liar yang menyebabkan reputasi perusahaan menjadi
buruk menyebabkan perusahaan mengalami kerugian nilai keuntungan sebesar 30% dengan
kemungkinan terjadi sekali dalam 3 tahun.
Probabilitas : terjadi sekali dalam 3 tahun (1)
Dampak : 30% x Rp 2,439,500,000 = Rp 731,850,000 (3)
Ekspektasi : (3)

Risiko 40
Kategori : Strategis
Sub Kategori : Ekspansi
Risiko : Kegagalan dalam pembangunan pabrik baru
Kegagalan pembangunan pabrik baru menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dari nilai
proyek sebesar 70% dengan kemungkinan terjadi sekali dalam dua tahun.
Probabilitas : terjadi sekali dalam dua tahun. (1)
Dampak : 70% x 6,970,000,000 = Rp 4,879,000,000 (4)
Ekspektasi : (4)

2.2 Skala Tabel Likelihood


Likelihood

Skala Kemungkinan Deskripsi

1 Sangat tidak mungkin Terjadi sekali dalam 2 tahun

2 Kecil kemungkinan Terjadi 2-3 kali dalam 2 tahun

3 Mungkin Terjadi sekali dalam 6 bulan

4 Sangat mungkin Terjadi sekali dalam 3 bulan

2.3 Skala Tabel Impact


Impact
Skala Kemungkinan Deskripsi

1 Kecil Berpotensi rugi kurang dari 250 Juta

2 Sedang Berpotensi rugi 251 juta - 500 Juta

3 Besar Berpotensi rugi 500 Juta - 2 miliar

4 Sangat Besar Berpotensi rugi lebih dari 2 miliar

2.4 Skala Tabel Ekspektasi


Ekspektasi

Skala Kemungkinan Deskripsi

1-3 Kecil Dapat diabaikan untuk saat ini

4-7 Sedang Programkan corrective action sebelum 1 tahun

8-11 Besar Programkan corrective action sebelum 6 bulan

12-15 Urgent Programkan corrective action sebelum 1 bulan

16 Berbahaya Programkan corrective action secepatnya


BAB III
ANALISIS TABEL MANAJEMEN RISIKO

3.1 Tabel Manajemen Risiko

No Kategori Sub Kategori Risiko Code Prob Dampak Ekspektasi Tindakan Rank Action

Persaingan Programkan corrective action sebelum 1


1 Keuangan Pasar produk K1 2 2 4 Accept 28 tahun

Supply dan Programkan corrective action sebelum 1


2 Keuangan Pasar demand K2 3 2 6 Reduce 17 tahun

Fluktuasi nilai
tukar di Programkan corrective action sebelum 1
3 Keuangan Nilai Tukar Indonesia K3 1 4 4 Transfer 20 tahun

Kerusakan
produk dalam
perjalanan Programkan corrective action sebelum 1
4 Keuangan Komoditas pengiriman K4 2 3 6 Transfer 11 tahun

Kenaikan harga Programkan corrective action sebelum 1


5 Keuangan Komoditas bahan baku K5 2 2 4 Accept 29 tahun
Kelangkaan
bahan baku Programkan corrective action sebelum 1
6 Keuangan Komoditas untuk produksi K6 3 2 6 Reduce 12 tahun

Penurunan Programkan corrective action sebelum 1


7 Keuangan Komoditas kualitas kayu K7 2 3 6 Transfer 10 tahun

Nilai suku bunga


pinjaman yang
8 Keuangan Kredit semakin tinggi K8 1 3 3 Transfer 37 Dapat diabaikan untuk saat ini

Pelunasan yang
9 Keuangan Kredit telat K9 1 3 3 Transfer 33 Dapat diabaikan untuk saat ini

Kemungkinan Programkan corrective action sebelum 1


10 Keuangan Likuiditas gagal membayar K10 1 4 4 Transfer 25 tahun

Alat-alat yang
digunakan Programkan corrective action sebelum 1
11 Operasional SDM berisiko tinggi O1 4 1 4 Reduce 31 tahun

Para pekerja Programkan corrective action sebelum 1


12 Operasional SDM yang kurang teliti O2 2 2 4 Accept 30 tahun

13 Operasional SDM Kecelakaan kerja O3 4 1 4 Reduce 32 Dapat diabaikan untuk saat ini

Programkan corrective action sebelum 1


14 Operasional SDM Kegagalan audit O4 3 2 6 Reduce 18 tahun

Karyawan yang Programkan corrective action sebelum 1


15 Operasional SDM tidak jujur O5 4 3 12 Avoid 4 bulan
Petugas bongkar
muat pelabuhan Programkan corrective action sebelum 6
16 Operasional SDM tidak kompeten O6 2 4 8 Transfer 6 bulan

Pergantian
17 Operasional SDM karyawan O7 1 2 2 Accept 38 Dapat diabaikan untuk saat ini

Produk yang Programkan corrective action sebelum 1


18 Operasional Produktivitas cacat O8 2 2 4 Accept 27 tahun

Kesalahan dalam Programkan corrective action sebelum 6


19 Operasional Produktivitas pengukiran O9 4 2 8 Reduce 7 bulan

Mesin produksi Programkan corrective action sebelum 1


20 Operasional Produktivitas rusak O10 1 4 4 Transfer 24 tahun

Fasilitas yang Programkan corrective action sebelum 6


21 Operasional Produktivitas kurang O11 3 2 6 Reduce 13 bulan

Keterlambatan Programkan corrective action sebelum 1


22 Operasional Rantai Pasok pengiriman O12 3 2 6 Reduce 14 tahun

Furniture
berjamur saat
23 Operasional Rantai Pasok perjalanan O13 1 3 3 Transfer 34 Dapat diabaikan untuk saat ini

Furniture Programkan corrective action sebelum 1


24 Operasional Rantai Pasok tenggelam O14 1 4 4 Transfer 26 tahun

Programkan corrective action sebelum 1


25 Operasional Kemitraan Supplier terbatas O15 3 2 6 Reduce 15 tahun
Ketergantungan Programkan corrective action sebelum 1
26 Operasional Kemitraan kepada supplier O16 3 4 12 Avoid 1 bulan

Pembeli pindah
ke perusahaan Programkan corrective action sebelum 1
27 Operasional Kemitraan kompetitor O17 3 1 3 Reduce 36 tahun

Pembajakan Programkan corrective action sebelum


28 Operasional Rantai Pasok Kapal O18 3 4 12 Avoid 2 1bulan

Asuransi yang Programkan corrective action sebelum 1


29 Operasional Kemitraan tidak berlaku O19 2 3 6 Transfer 9 tahun

Biaya promosi
30 Operasional Teknologi dan penjualan O20 2 1 2 Accept 39 Dapat diabaikan untuk saat ini

Keamanan data Programkan corrective action sebelum 1


31 Operasional Teknologi perusahaan O21 1 4 4 Transfer 19 tahun

Programkan corrective action sebelum 6


32 Operasional Inovasi Sabotase produk O22 3 3 9 Avoid 5 bulan

Media promosi
dan pemasaran
yang sudah
ketinggalan
33 Operasional Inovasi zaman O23 1 2 2 Accept 40 Dapat diabaikan untuk saat ini

Inovasi produk Programkan corrective action sebelum 1


34 Operasional Inovasi yang rendah O24 4 2 8 Reduce 8 tahun
Kegagalan Programkan corrective action sebelum 1
35 Operasional Inovasi melakukan riset O25 1 4 4 Transfer 21 tahun

Programkan corrective action sebelum 1


36 Operasional Inovasi Produk ditiru O26 4 3 12 Avoid 3 bulan

Persaingan usaha
37 Strategis Bisnis yang ketat S1 3 2 6 Reduce 16 Dapat diabaikan untuk saat ini

Regulasi politik,
hukum, atau Programkan corrective action sebelum 1
38 Strategis Bisnis perpajakan S2 1 4 4 Transfer 23 tahun

Reputasi yang
39 Strategis Bisnis memburuk S3 1 3 3 Transfer 35 Dapat diabaikan untuk saat ini

Pembangunan Programkan corrective action sebelum 1


40 Strategis Ekspansi pabrik baru S4 1 4 4 Transfer 22 tahun

KODE DESKRIPSI
K Keuangan
O Operasional
S Strategis
3.2 Matrik Sebelum Risk Response
BAB IV
MITIGASI RISIKO

4.1 Mitigasi Risiko


Berikut ini merupakan hasil mitigasi yang dilakukan untuk risiko-risiko ketika melakukan
ekspor Furniture kayu jati:
Risiko 1
Kategori : Operasional (O16)
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Ketergantungan kepada supplier
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Membeli lahan/perkebunan kayu jati.

Risiko 2
Kategori : Operasional (O18)
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Terjadi pembajakan di laut
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Menggunakan asuransi yang mengcover pembajakan di laut seperti marine
insurance type A.

Risiko 3
Kategori : Operasional (O26)
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Produk ditiru
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Membuat hak paten untuk produk-produk yang sudah dibuat.
Risiko 4
Kategori : Operasional (O5)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Karyawan tidak jujur
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Dilakukan pemecatan dan dilaporkan ke pihak berwajah.

Risiko 5
Kategori : Operasional (O22)
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Sabotase produk
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan asuransi sabotase.

Risiko 6
Kategori : Operasional (O6)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Petugas bongkar muat pelabuhan tidak kompeten
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Menggunakan jasa asuransi

Risiko 7
Kategori : Operasional (O9)
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Kesalahan dalam pengukiran
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Melakukan training kepada karyawan agar kesalahan dalam mengukir dapat
diminimalisir.
Risiko 8
Kategori : Operasi (O24)
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Inovasi produk yang rendah
Risk Response: Accept
Mitigasi : Membuat tim pengembangan produk yang memahami teknologi serta tren dalam
industri dengan baik.

Risiko 9
Kategori : Operasional (O19)
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Asuransi yang tidak berlaku
Risk Response: Accept
Mitigasi : Membaca syarat-syarat dari perusahaan asuransi agar dapat melakukan klaim
asuransi dan terhindar dari penolakan asuransi.

Risiko 10
Kategori : Keuangan (K7)
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Penurunan kualitas kayu
Risk Response: Accept
Mitigasi : Pemutusan kontrak dan mencari supplier baru.

Risiko 11
Kategori : Keuangan (K4)
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kerusakan produk dalam perjalanan pengiriman
Risk Response: Accept
Mitigasi : Menggunakan dunnage.

Risiko 12
Kategori : Keuangan (K6)
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kelangkaan bahan baku untuk produksi
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Menambah jumlah supplier baru.

Risiko 13
Kategori : Operasional (O11)
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Fasilitas yang kurang
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Menyediakan fasilitas yang memadai.

Risiko 14
Kategori : Operasional (O12)
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Keterlambatan pengiriman
Risk Response: Accept
Mitigasi : Bekerjasama dengan pihak penyedia jasa truk angkut dan freight forwarding.

Risiko 15
Kategori : Operasional (O15)
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Supplier terbatas
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Melakukan kerjasama dengan pengusaha kayu jati.

Risiko 16
Kategori : Strategi (S1)
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Persaingan usaha yang ketat
Risk Response: Accept
Mitigasi : Selalu melakukan inovasi yang baru agar memiliki nilai lebih di mata konsumen.

Risiko 17
Kategori : Keuangan (K2)
Sub Kategori : Pasar
Risiko : Supply and demand
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan riset untuk memaksimalkan jumlah produksi.

Risiko 18
Kategori : Operasional (O4)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Kegagalan audit
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan crosscheck.

Risiko 19
Kategori : Operasional (O21)
Sub Kategori : Teknologi
Risiko : Keamanan data perusahaan
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Melakukan kerjasama dengan tim IT yang dapat memberlakukan tata kelola IT
yang baik dan canggih dengan tujuan melindungi data perusahaan dari virus, hacking atau
tindakan cyber crime lainnya.

Risiko 20
Kategori : Keuangan (K3)
Sub Kategori : Nilai Tukar
Risiko : Fluktuasi nilai tukar di Indonesia
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Melakukan hedging

Risiko 21
Kategori : Operasional (O25)
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Kegagalan melakukan riset
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Kerjasama dengan perusahaan konsultan riset pasar berupa pengukuran nilai
suatu nilai produk dari perspektif pelanggan.

Risiko 22
Kategori : Strategis (S4)
Sub Kategori : Ekspansi
Risiko : Kegagalan dalam pembangunan pabrik baru
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Memiliki perencanaan yang tepat dan terukur terhadap lokasi usaha yang baru
serta mengelola pendanaan agar proyek terus berjalan.
Risiko 23
Kategori : Strategi (S2)
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Regulasi negara
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Melakukan pemantauan, pembelajaran mengenai regulasi baru dan melakukan
kerjasama dengan pihak atase perdagangan Jepang

Risiko 24
Kategori : Operasional (O10)
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Mesin produksi rusak
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Melakukan perbaikan/pengecekan mesin secara rutin.

Risiko 25
Kategori : Keuangan (K10)
Sub Kategori : Likuiditas
Risiko : Kemungkinan gagal membayar
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Memiliki sinking fund (dana cadangan).

Risiko 26
Kategori : Operasional (O14)
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Furniture tenggelam
Risk Response: Transfer
Mitigasi : Menggunakan jasa asuransi.
Risiko 27
Kategori : Operasional (O8)
Sub Kategori : Produktivitas
Risiko : Produk yang cacat
Risk Response: Accept
Mitigasi : Memiliki tim quality control yang kompeten untuk memastikan bahan baku
utama pembuatan produk merupakan bahan terbaik dan terpilih. pihak quality control juga wajib
melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap mesin-mesin yang dijadikan alat pembuatan
produk.

Risiko 28
Kategori : Keuangan (K1)
Sub Kategori : Pasar
Risiko : Persaingan produk
Risk Response: Accept
Mitigasi : Berinovasi dengan membuat ciri khas ukiran.

Risiko 29
Kategori : Keuangan (K5)
Sub Kategori : Komoditas
Risiko : Kenaikan harga bahan baku
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan negosiasi harga dan membuat dana cadangan.

Risiko 30
Kategori : Operasional (O2)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Para pekerja yang kurang teliti
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan Training dan evaluasi pada karyawan.

Risiko 31
Kategori : Operasional (O1)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Alat-alat yang digunakan berisiko tinggi
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Selalu menerapkan K3 di lingkungan produksi.

Risiko 32
Kategori : Operasional (O3)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Kecelakaan kerja
Risk Response: Reduce
Mitigasi : Membuat SOP yang sesuai dan memberikan asuransi.

Risiko 33
Kategori : Keuangan (K9)
Sub Kategori : Kredit
Risiko : Pelunasan yang telat
Risk Response: Accept
Mitigasi : Membayar secepatnya sebelum jatuh tempo

Risiko 34
Kategori : Operasional (O13)
Sub Kategori : Rantai Pasok
Risiko : Furniture berjamur saat perjalanan
Risk Response: Accept
Mitigasi : Mengecek kembali produk dan container saat ingin melakukan pengiriman serta
mengecek celah untuk menghindari air masuk yang dapat menyebabkan produk menjadi
berjamur.

Risiko 35
Kategori : Strategis (S3)
Sub Kategori : Bisnis
Risiko : Reputasi yang memburuk
Risk Response: Accept
Mitigasi : Menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen agar terjalin kepercayaan
yang kuat.

Risiko 36
Kategori : Operasional (O17)
Sub Kategori : Kemitraan
Risiko : Pembeli pindah ke perusahaan kompetitor
Risk Response: Accept
Mitigasi : Membuktikan kepada pelanggan bahwa produk/layanan perusahaan tetap lebih
baik daripada milik kompetitor dan memberi nilai lebih dari produk dibandingkan penawaran
kompetitor.

Risiko 37
Kategori : Keuangan (K8)
Sub Kategori : Kredit
Risiko : Nilai suku bunga pinjaman yang semakin tinggi
Risk Response: Accept
Mitigasi : Segera melunasi pinjaman agar suku bunga tidak semakin tinggi.
Risiko 38
Kategori : Operasional (O7)
Sub Kategori : SDM
Risiko : Pergantian karyawan
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan training selama 3 bulan sebelum pergantian karyawan.

Risiko 39
Kategori : Operasional (O20)
Sub Kategori : Teknologi
Risiko : Biaya promosi dan penjualan
Risk Response: Accept
Mitigasi : Melakukan negosiasi dan menekan kontrak dengan perusahaan jasa promosi
agar mendapat harga yang terjangkau.

Risiko 40
Kategori : Operasional (O23)
Sub Kategori : Inovasi
Risiko : Media promosi dan pemasaran yang sudah ketinggalan zaman
Risk Response: Accept
Mitigasi : Mempekerjakan karyawan yang kompeten dan sudah terkualifikasi
4.2 Tabel Risk Response
Sub Residual Risk
No Kategori Risiko Code Risk Response Alternative
Kategori Impact Likelihood
Berinovasi dengan membuat ciri khas
1 Keuangan Pasar Persaingan produk K1 Accept 1 1
ukiran
Melakukan riset untuk
2 Keuangan Pasar Supply dan demand K2 Accept 1 2
memaksimalkan jumlah produksi
Fluktuasi nilai tukar di
3 Keuangan Nilai Tukar K3 Transfer Melakukan hedging 3 1
Indonesia
Kerusakan produk dalam
4 Keuangan Komoditas K4 Accept Menggunakan dunnage 2 1
perjalanan pengiriman
Kenaikan harga bahan Melakukan negosiasi harga dan
5 Keuangan Komoditas K5 Accept 1 1
baku membuat dana cadangan
Kelangkaan bahan baku
6 Keuangan Komoditas K6 Accept Menambah jumlah supplier baru 1 2
untuk produksi
Pemutusan kontrak dan mencari
7 Keuangan Komoditas Penurunan kualitas kayu K7 Accept 2 1
supplier baru
Nilai suku bunga pinjaman Segera melunasi pinjaman agar suku
8 Keuangan Kredit K8 Accept 2 1
yang semakin tinggi bunga tidak semakin tinggi
Membayar secepatnya sebelum jatuh
9 Keuangan Kredit Pelunasan yang telat K9 Accept 2 1
tempo
Kemungkinan gagal Memiliki sinking fund (dana
10 Keuangan Likuiditas K10 Transfer 3 1
membayar cadangan)
Alat-alat yang digunakan Selalu menerapkan K3 di lingkungan
11 Operasional SDM O1 Reduce 1 3
berisiko tinggi produksi
Para pekerja yang kurang Melakukan Training dan evaluasi
12 Operasional SDM O2 Accept 1 1
teliti pada karyawan
Membuat SOP yang sesuai dan
13 Operasional SDM Kecelakaan kerja O3 Reduce 1 3
memberikan asuransi
14 Operasional SDM Kegagalan audit O4 Accept Melakukan crosscheck 1 2
Karyawan tidak jujur Dilakukan pemecatan dan dilaporkan
15 Operasional SDM O5 Reduce 2 3
ke pihak berwajib
Petugas bongkar muat
16 Operasional SDM pelabuhan tidak kompeten O6 Transfer Menggunakan jasa asuransi 3 1

Melakukan training selama 3 bulan


17 Operasional SDM Pergantian karyawan O7 Accept 1 1
sebelum pergantian karyawan
Memiliki tim quality control yang
kompeten untuk memastikan bahan
baku utama pembuatan produk
merupakan bahan terbaik dan terpilih.
18 Operasional Produktivitas Produk yang cacat O8 Accept pihak quality control juga wajib 1 1
melakukan pengontrolan dan
pengawasan terhadap mesin-mesin
yang dijadikan alat pembuatan
produk.
Melakukan training kepada karyawan
Kesalahan dalam
19 Operasional Produktivitas O9 Reduce agar kesalahan dalam pengukiran 1 3
pengukiran
dapat diminimalisir
Melakukan perbaikan/pengecekan
20 Operasional Produktivitas Mesin produksi rusak O10 Transfer 3 1
mesin secara rutin
21 Operasional Produktivitas Fasilitas yang kurang O11 Accept Menyediakan fasilitas yang memadai 1 2
Bekerjasama dengan pihak penyedia
22 Operasional Rantai Pasok Keterlambatan Pengiriman O12 Accept jasa truk angkut dan freight 1 2
forwarding
Mengecek kembali produk dan
container saat ingin melakukan
Furniture berjamur saat pengiriman serta mengecek celah
23 Operasional Rantai Pasok O13 Accept 2 1
perjalanan untuk menghindari air masuk yang
dapat menyebabkan produk menjadi
berjamur
24 Operasional Rantai Pasok Furniture tenggelam O14 Transfer Menggunakan jasa asuransi 3 1
Melakukan kerjasama dengan
25 Operasional Kemitraan Supplier terbatas O15 Accept 1 2
pengusaha kayu jati
Ketergantungan kepada
26 Operasional Kemitraan O16 Transfer Membeli lahan/perkebunan kayu jati 3 2
supplier
Membuktikan kepada pelanggan
bahwa produk/layanan perusahaan
Pembeli pindah ke tetap lebih baik daripada milik
27 Operasional Kemitraan O17 Accept 1 2
perusahaan kompetitor kompetitor dan memberi nilai lebih
dari produk dibandingkan penawaran
kompetitor
Menggunakan asuransi yang
28 Operasional Rantai Pasok Pembajakan kapal O18 Transfer mengcover pembajakan di laut seperti 3 2
marine insurance type A
Membaca syarat-syarat dari
Asuransi yang tidak perusahaan asuransi agar dapat
29 Operasional Kemitraan O19 Accept 2 1
berlaku melakukan klaim asuransi dan
terhindar dari penolakan asuransi
Melakukan negosiasi dan menekan
Biaya promosi dan kontrak dengan perusahaan jasa
30 Operasional Teknologi O20 Accept 1 1
penjualan promosi agar mendapat harga yang
terjangkau
Melakukan kerjasama dengan tim IT
Keamanan data yang dapat memberlakukan tata
31 Operasional Teknologi O21 Transfer 3 1
perusahaan kelola IT yang baik dan canggih
dengan tujuan melindungi data
perusahaan dari virus, hacking atau
tindakan cyber crime lainnya.
32 Operasional Inovasi Sabotase produk O22 Accept Melakukan asuransi sabotase 2 2
Media promosi dan
Mempekerjakan karyawan yang
33 Operasional Inovasi pemasaran yang sudah O23 Accept 1 1
kompeten dan sudah terkualifikasi
ketinggalan zaman
Membuat tim pengembangan produk
Inovasi produk yang
34 Operasional Inovasi O24 Reduce yang memahami teknologi serta tren 1 3
rendah
dalam industri dengan baik
Kerjasama dengan perusahaan
konsultan riset pasar berupa
35 Operasional Inovasi Kegagalan melakukan riset O25 Transfer 3 1
pengukuran nilai suatu nilai produk
dari perspektif pelanggan
Membuat hak paten untuk
36 Operasional Inovasi Produk ditiru O26 Reduce 2 3
produk-produk yang sudah dibuat
Selalu melakukan inovasi yang baru
Persaingan usaha yang
37 Strategis Bisnis S1 Accept agar memiliki nilai lebih di mata 1 2
ketat
konsumen
Melakukan Pemantauan akan suatu
38 Strategis Bisnis Regulasi negara S2 Transfer 3 1
regulasi
Menjalin komunikasi yang baik
39 Strategis Bisnis Reputasi yang memburuk S3 Accept dengan konsumen agar terjalin 2 1
kepercayaan yang kuat
Memiliki perencanaan yang tepat dan
Kegagalan dalam terukur terhadap lokasi usaha yang
40 Strategis Ekspansi S4 Transfer 3 1
pembangunan pabrik baru baru serta mengelola pendanaan agar
proyek terus berjalan.

KODE DESKRIPSI
K Keuangan
O Operasional
S Strategis

4.3 Matriks Setelah Response


4.4 Eksplorasi Risiko
Setelah menganalisa dan menyusun mitigasi dari risiko-risiko diatas, berikut ini
risiko-risiko baru yang timbul setelah dilakukannya mitigasi, sehingga perusahaan mendapatkan
hasil eksplorasi risiko, yaitu :

1. Kenaikan harga bahan baku


Kenaikan harga bahan baku akan menyebabkan modal untuk melakukan produksi ikut
tinggi, untuk mengatasi hal tersebut perusahaan dapat melakukan negosiasi harga dengan
supplier dan membuat dana cadangan.
2. Terjadinya keterlambatan pengiriman serta kegagalan pengiriman produk
Terjadinya keterlambatan pengiriman serta kegagalan pengiriman produk karena adanya
bencana alam atau pandemi akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
Perusahaan dapat mengkomunikasikan hal tersebut dengan konsumen.
3. Terjadinya perang dagang
Terjadinya perang dagang antar negara yang menyebabkan dampak bagi industri di
Indonesia. Indonesia dapat mengoptimalkan ekspor ke negara lain.
4. Karyawan terserang penyakit
Beberapa karyawan terserang penyakit paru-paru karena sering menghirup paparan udara
yang mengandung debu dari serbuk kayu. Perusahaan harus menegaskan karyawan untuk
menggunakan masker dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin yang telah disediakan
oleh perusahaan.
5. Penurunan kualitas kayu
Terjadinya penurunan kualitas disebabkan oleh kayu yang usianya belum cukup
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Dalam hal ini, perusahaan harus
melakukan pemutusan kontrak dan mencari supplier baru.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan ekspor furniture kayu jati terdapat banyak sekali risiko-risiko
yang akan terjadi dimulai dari risiko yang kecil hingga risiko yang besar. Hal inI dapat membuat
dampak baik maupun buruk yang menimbulkan peluang positif dan negatif untuk perusahaan.
Maka dari itu, dalam membuat sebuah rancangan atau keputusan harus dilakukannya analisis
risiko dan mitigasi risiko. Dalam Perusahaan Wooden Furniture, terdapat risiko yang
berpotensial yaitu, adanya risiko ketergantungan kepada supplier, terjadi pembajakan laut,
produk dapat ditiru, karyawan yang tidak jujur, dan adanya sabotase produk. Dari risiko
potensial tersebut, mitigasi yang kami lakukan yaitu pertama membeli lahan atau perkebunan
kayu jati yang telah siap diproduksi. Kedua, menggunakan asuransi yang mengcover pembajakan
di laut seperti marine insurance type A. Ketiga, membuat hak paten untuk produk-produk yang
sudah dibuat. Keempat, dilakukannya pemecatan dan dilaporkannya kepihak yang berwajib.
Kelima, melakukan asuran sabotase.

Anda mungkin juga menyukai