Anda di halaman 1dari 4

1.

a. Maksud dari akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge) yang


sistematis, dikumpulkan, dan diterima sehubungan dengan pengertian tentang
kebenaran-kebenaran universal mengenai akuntansi. Sains akuntansi tidaklah
sedemikian komprehensif maupun akurat seperti ilmu pasti. Grady (1965:2)
mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan sebagai berikut :
“Akuntansi adalah kumpulan pengetahuan dan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan asal-
usul sistematis, otentikasi, pencatatan, pengklasifikasian, pemrosesan, pengikhtisaran,
analisis, interpretasi, dan penyediaan informasi yang dapat diandalkan dan signifikan
yang mencakup transaksi dan peristiwa yang, setidaknya sebagian, dari peristiwa
keuangan. karakter, diperlukan untuk manajemen dan operasi suatu entitas dan untuk
laporan yang harus disampaikan di sana untuk memenuhi tanggung jawab fidusia dan
lainnya.
Jadi akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan dapat didefinisikan bahwa proses
akuntansi yang memerlukan pengetahuan terkait jenis transaksi keuangan yang
dilakukan. Selain itu proses akuntansi juga menghasilkan output berupa laporan yang
dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan.

b. 3 hal pokok yang menjadi tujuan umum sistem akuntansi manajemen:


 Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan kos jasa dan kos produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Proses akuntansi manajemen menghasilkan data berupa kos jasa kos produk dan
yang lainnya yang dapat digunakan sebagai informasi bagi stakeholder.
 Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Output berupa data kuantitatif dari proses akuntansi akan dikombinasikan dengan data
kualitatif yang ada dalam perusahaan guna melakukan fungsi manajemen perusahaan
untuk memperbaiki proses manajerial dari perusahaan.
 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan serta perbaikan berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dari proses akuntansi adalah menghasilkan
output berupa laporan yang dapat digunakan menjadi informasi bagi stakeholder
dalam mengambil keputusan bisnis untuk perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut materi yang paling mendasar dipelajari
dalam akuntansi manajemen mencakup: konsep dasar kos dan perilaku kos aktivitas; aliran
aktivitas dan aliran kos; sistem-sistem kos dan metode akumulasi kos; dan penggunaan kos
untuk perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, evaluasi kinerja, dan perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement).
c. Pemahaman terkait kos,biaya, dan rugi
Menurut Suwarjono (2005:228) kos merupakan serapan kata. Penggunaan kata serapan
kos ini sangat penting mengingat kata cost di Indonesia sering diterjemahkan menjadi
berbagai istilah yang memiliki banyak arti. Sebenarnya istilah kos sebagai padan kata
cost telah tertera sejak tahun 1984 dalam buku “Norma Pemeriksaan Akuntan” yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Sementara expense diterjemahkan menjadi biaya. Memang benar bahwa biaya
(expense) akan menjadi pengurang yang membebani pendapatan. Jadi, biaya (expense)
adalah beban bagi pendapatan (Suwardjono, 2005: 397).
Kos adalah nilai kas / setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang / jasa yang
diharapkan memberi manfaat bagi organisasi di masa yang akan dating. Pada praktiknya,
beberapa kos dapat segera menjadi biaya pada saat yang sama ketika kos terjadi. Maka,
saat itulah kita dapat menggunakan istilah kos dan biaya secara bergiliran. Misalnya,
perusahaan membeli bahan habis pakai hanya ketika dibutuhkan dan langsung
menggunakan bahan habis pakai tersebut untuk menghasilkan pendapatan maka asset
yang digunakan untuk memperoleh bahan habis pakai tersebut dapat langsung disebut
sebagai biaya. Sebaliknya, apabila kondisinya bahan habis pakai dibeli oleh perusahaan
untuk digunakan selama beberapa waktu di masa mendatang sehingga penggunaannya
adalah Sebagian maka asset yang digunakan untuk memperoleh bahan habis pakai
tersebut disebut kos. Hanya ketika bahan habis pakai baru digunakan untuk
menghasilkan pendapatan, maka kos tadi menjadi biaya. Apabila asset yang diberikan
ternyata tidak menghasilkan manfaat apapun, ia tidak dapat digolongkan baik menjadi
kos maupun biaya. Ia akan diklasifikasikan sebagai rugi. Contohnya apabila bahan habis
pakai yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan menjadi rusak karena terendam
air sehingga tidak dapat digunakan maka itu merupakan rugi atas kerusakan bahan habis
pakai.
2.
Tingkat
Biaya
Bula okupans
pemeliharaa XY X^2
n i kamar
n kamar (Y)
(X)
Rp Rp
1 50 2,5
2,000,000 100,000,000
Rp Rp
2 150 22,5
2,500,000 375,000,000
Rp Rp
3 225 50,625
2,800,000 630,000,000
Rp Rp
4 250 62,5
3,000,000 750,000,000
Rp Rp
5 300 90
3,500,000 1,050,000,000
Rp Rp
6 350 122,5
3,750,000 1,312,500,000
Rp Rp
7 400 160
4,200,000 1,680,000,000
Rp Rp
8 525 275,625
4,500,000 2,362,500,000
Rp Rp
9 600 360
5,750,000 3,450,000,000
Rp Rp
10 650 422,5
6,000,000 3,900,000,000
Rp
Rp 1,568,75
Total 3,5 15,610,000,00
38,000,000 0
0

Berdasarkan rumus tersebut dalam perhitungannya diketahui hasilnya adalah:


a. Kos variable
= Rp 6.720

b. Kos tetap
= Rp 1.448.000
c. Fungsi kos pemeliharaan Wisma Intan
Y = Rp 1.448.000 + Rp 6.720X

3.

PT Mitra Karya

Laporan kos produksi


Untuk tahun yang berakhir 31 Des 202X
Sediaan produk dalam Rp
 
proses, 1 Jan 202X 40,000,000
Biaya produksi:
Rp
Kos bahan baku  
125,000,000
Kos tenag kerja Rp
 
langsung 140,000,000
Rp
Kos Overhead Pabrik  
75,000,000
Total kos produksi Rp
 
periode ini: 340,000,000
Rp
   
380,000,000
Sediaan produk dalam Rp
 
proses, 31 Des 202X 15,000,000
Rp
Kos produksi  
365,000,000

Sumber Referensi :
- BMP EKMA 4315
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1QHYEDvuyWWM2zNae3hDrAlfHt9BM7B3M/edit?
usp=share_link&ouid=105987426997444235845&rtpof=true&sd=true (Excel perhitungan
nomor 2 dan 3)

Anda mungkin juga menyukai