Anda di halaman 1dari 7

SOP

Pengukuran Tahanan Isolasi PMT Jenis


POLITEKNIK ELEKTRONIKA
Vacuum Circuit Breaker (VCB) pada Sisi Kelas :
NEGERI SURABAYA
3 LA D4 ELIN
Outgoing Kubikel 20 kV

A. PETUGAS :
 Pengawas
 Pelaksana

B. KOORDINASI :
1. Dosen Praktik Transmisi dan Distribusi
2. Asisten Dosen Praktik Transmisi dan Distribusi
3. Koordinator Pelaksana

C. PERALATAN KERJA
1. Radio komunikasi 1 SET
2. Tool set (Kunci pas, kunci ring, Dll) 1 SET
3. Tang set 1 SET
4. Obeng 1 SET
5. Handel Kubikel TM (Alat Bantu ) 1 UNIT
6. Indikator Tegangan Kubikel/Test Pen ( Alat Bantu) 1 UNIT
7. Senter 1 UNIT
D. PERLENGKAPAN K3/APD.
1. Helm Sesuai jumlah pelaksana
2. Sepatu Bahan Isolasi 20 KV
3. Sarung Tangan Isolasi 20 KV
4. Masker Sesuai jumlah pelaksana pelaksana
5. Pakaian Pakaian Kerja Sesuai jumlah pelaksana
6. Sarung Tangan kerja Sesuai jumlah pelaksana
7. Kacamata bening Sesuai jumlah pelaksana

E. MATERIAL.
a. Isolasi kertas, isolasi plastic
b. Alkohol 90%
c. Sakafen
d. Contact Cleaner (WD40)
e. Kertas pasir
f. Kain majun
g. Megger/ Insulation Tester

F. REFERENSI

a. UU NO. 30 / UU NO. 30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan 2009


b. PUIL tahun 2000 PUIL tahun 2000 (Peraturan Umum Instalasi Listrik)
c. SE 40.E/152/DIR/1999 SE 40.E/152/DIR/1999 tentang Manajemen
Pemeliharaan Distribusi
d. 090 K / 090 K / DIR / 2005 t DIR / 2005 tentang Keselamatan Instalasi
e. 091 K / DIR / 2005 tentang Keselamatan Masyarakat Umum
f. 092 K / 092 K / DIR / 2005 t DIR / 2005 tentang Keselamatan Kerja
g. SK DIR Nomor SK DIR Nomor 606.K / DIR / 2010 tentang Standar Konstruksi
JTM Tenaga Listrik
G. PROSEDUR KERJA :
Sesuai Perintah Kerja, Jadwal rencana pemeliharaan yang di terima dari
Asman Jaringan melalui Supervisor Operasi dan Supervisor Pemeliharaan,
petugas pelaksana lapangan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Surat menyurat dengan DCC untuk koordinasi pemadaman penyulang bila
diperlukan. ulang bila diperlukan.
b. Pemberitahuan pemadaman ke pelanggan minimal 24 Jam sebelum
pekerjaan jika diperlukan.
c. Melakukan penginputan pemadaman di APKT bila ada pelanggan yang
padam.
d. Membuat JSA (Job Safety Analisis)
e. Siapkan kunci kubikel 20 kV, kunci gardu yang dituju, sarana angkutan,
peralatan kerja, dan  peralatan K3.
f. Melakukan koordinasi dan pembagian kerja Tim Pemeliharaan (Briefing dan
Doa sebelum melaksanakan pekerjaan)
g. Mencatat instruksi dalam lembar Laporan Perintah Kerja (Work Order) secara
teliti, meliputi kegiatan pengoperasian kubikel gardu atau pemeliharaan
gardu.

H. LANGKAH KERJA :

a. Setelah Peralatan dan Personil siap maka  pengawas pekerjaan


berkoordinasi dengan piket  pengatur distribusi melalui radio
komunikasi, selanjutnya piket pengatur distribusi berkoordinasi dengan
DCC untuk melakukan pemadaman semua penyulang dan incoming pada
kubikel yang akan dipelihara.  
b. Jika sudah mendapat konfirmasi dari DCC melalui piket pengatur distribusi
bahwa  penyulang dan incoming pada kubikel yang akan dipelihara sudah
padam dan bebas tegangan maka pengawas pekerjaan memastikan area
kerja sudah bebas tegangan dengan menggunakan voltage detector.
c. Setelah dipastikan padam dengan voltage detector maka dilakukan
grounding di kubikel Penyulang dan incoming tersebut.
d. Memasang rambu/tanda peringatan jangan dioperasikan.
e. Personil siap melaksanakan pemeliharaan.
f. Lakukan persiapan dan memakai peralatan K3, serta yakinkan bahwa
peralatan kerja yakinkan bahwa peralatan kerja serta  peralatan bantu siap
untuk di gunakan.
I. TUJUAN PEMELIHARAAN
a) Aman (safe) bagi manusia dan lingkungan
b) Andal (reliable)
c) Kesiapan (avaibility) tingg
d) Unjuk kerja (performance) baik
e) Umur (life time) sesuai desain
f) Waktu pemeliharaan (down time) efektif
g) Biaya pemeliharaan (cost) efisien / ekonomis

J. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
Ada 4 tahap penting dalam pemeliharaan kubikel yaitu :
a) Mengeluarkan kontak hubung, yaitu tahapan untuk melepas beban dan
memadamkan aliran listrik .
b) Membuka pintu kubikel ; harus dalam keadaan benar-benar tidak
bertegangan, karena ada sistem interlock bahwa pintu hanya dapat
dibuka apabila saklar pentanahan pada posisi ON / masuk. Pada tahap
ini harus ada koordinasi dimana aliran listrik baik dari saluran sisi
masuk maupun keluar sudah dinyatakan padam. Pemeriksaan atau
pemeliharaan pada bagian dalam kubikel dilaksanakan pada tahap ini.
c) Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan pekerjaan pemeriksaan /
pemeliharaan telah dilakukan dan dengan hasil baik, berarti kubikel siap
dioperasikan kembali.
d) Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT), tahap ini berarti memasukkan
tegangan dari:
 Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in coming
 Busbar ke saluran ke busbar untuk kubikul out going
 Busbar ke beban ke busbar untuk kubikel PB
LAPORAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

KETERANGAN
NO ITEM PEMELIHARAAN
KONDISI SEBELUM

1 Body & Isolator : mekanik

penggerak

a. Kebersihan

b. Bag. body yang lecet,

berkarat

c. Bag. bushing yang retak

d. Mekanik penggerak

2 Pisau-Pisau Kontak

a. Kebersihan

b. Bag. Kontak PMT (truck

contacts)

3 Percobaan ON/OFF PMT


LAPORAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

KETERANGAN

NO ITEM PEMELIHARAAN KONDISI

SESUDAH

1 Body & Isolator : mekanik

penggerak

e. Kebersihan

f. Bag. body yang lecet,

berkarat

g. Bag. bushing yang retak

h. Mekanik penggerak

2 Pisau-Pisau Kontak

c. Kebersihan

d. Bag. Kontak PMT (truck

contacts)

3 Percobaan ON/OFF PMT


LAPORAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

TAHANAN
R S T KETERANGAN
ISOLASI

Fasa R : sisi bawah - tanah

Before Cleaning - -

After Cleaning - -

Fasa S : sisi bawah - tanah

Before Cleaning - -

After Cleaning - -

Fasa T : sisi bawah - tanah

Before Cleaning - -

After Cleaning - -

DOSEN PEMBIMBING Surabaya, ...... September 2022


PETUGAS

(...............................................) (.............................................)

Anda mungkin juga menyukai