Anda di halaman 1dari 59

LAMPIRAN I

Surat Edaran Dirjen Pajak


No : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

Nomor : ........,...19....
Sifat :
Hal : Pemberitahuan Perluasan Pemeriksaan

Yth ...............................
....................................
.................................... (2)

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor, ...................... tanggal .............. (3),
dengan ini diberitahukan bahwa mengingat SPT Tahunan PPh atas nama Wajib Pajak tersebut untuk tahun
sebelumnya menyatakan rugi, maka perlu dilakukan perluasan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

1. Nama : ................................... (4)


2. NPWP : (5)
3. Alamat : ................................... (6)
4. Tahun Pajak : ................................... (7)
5. Jenis Pemeriksaan : ................................... (8)

Demikian untuk dapat dimaklumi,

Kepala Kantor

NIP .................... (9)

Tembusan,
1. Direktur Pemeriksaan pajak (10)
2. ................................ (11)

Page : 1
PETUNJUK PENGISIAN
PEMBERITAHUAN PERLUASAN PEMERIKSAAN
(LAMPIRAN I)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksanaa Pemeriksaan Pajak.


Angka 2 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan NPWP
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan Tahun Pajak.
Angka 8 : Diisi dengan jenis pemeriksaan sebelum perluasan: Pemeriksaan Rutin atau Keterkaitan
Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.
Angka 10 : Diisi hanya apabila pemeriksaan dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Pemeriksa Lengkap, selain
tenaga fungsional Kantor Wilayah DJP.
Angka 11 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :
1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait.
2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.
3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP dan Karikpa terkait.

Page : 2
Lampiran 2
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.........................................................................(1)

Nomor : ................, 19 .....


Sifat : Segera
Hal : Pemberitahuan Perpanjangan Jangka
Waktu Penyelesaian Pemeriksaan

Yth. ...............................
......................................
....................................(2)

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor : ..................... tanggal .................... (3),
dengan ini diberitahukan bahwa jangka waktu penyelesaian pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

1. Nama : ................................... (4)


2. NPWP : (5)
3. Alamat : ................................... (6)
4. Tahun Pajak : ................................... (7)
5. Batas Waktu Pemeriksaan : ................................... (8)

diperpanjang sampai dengan tanggal ............ (9) dengan alasan .................. (10)

Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor

NIP ...................(11)

Tembusan :
1. .................................(12)

Page : 3
PETUNJUK PENGISIAN
PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
(LAMPIRAN 2)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.


Angka 2 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak
Angka 5 : Diisi dengan NPWP
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak
Angka 7 : Diisi dengan Tahun Pajak
Angka 8 : Diisi dengan tanggal batas waktu pemeriksaan pajak
Angka 9 : Diisi dengan tanggal batas waktu perpanjangan pemeriksaan pajak.
Angka 10 : Diisi dengan alasan perpanjangan pemeriksaan pajak.
Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan
Angka 12 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :
1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait
2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.
3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP.

Page : 4
Lampiran 3
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..............................................................................(1)

Nomor : ................, 19 .....


Sifat :
Lampiran : I (satu) Set
Hal : Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu
Penyelesaian Pemeriksaan ......... (2)

Yth. ...............................
......................................
....................................(3)

Sehubungan dengan Surat kami Nomor : ..................... tanggal .................... (4), perihal Pemberitahuan
Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan atas nama Wajib Pajak tersebut di bawah ini :

1. Nama : ................................... (5)


2. NPWP : (6)
3. Alamat : ................................... (7)
4. Tahun Pajak : ................................... (8)
5. Alasan Perpanjangan : ................................... (9)

Dengan ini diberitahukan bahwa mengingat pemeriksaan terhadap Wajib Pajak tersebut belum selesai, maka kami
mohon agar diberikan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan sampai dengan tanggal ........(10).

Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor

NIP ...................(11)

Tembusan :
1. .................................(12)

Page : 5
PETUNJUK PENGISIAN
PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
(LAMPIRAN 3)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.


Angka 2 : Diisi dengan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II.
Angka 3 : Diisi dengan Kepala Kanwil DJP terkait atau Direktur Pemeriksa Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan NPWP.
Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Angka 8 : Diisi dengan Tahun Pajak
Angka 9 : Diisi dengan alasan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal penyelesaian pemeriksaan yang diminta.
Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.
Angka 12 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :
1. KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait
2. Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.
3. Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP

Page : 6
Lampiran 4
Surat Edaran DirjenPajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.............................................................................(1)

Nomor : ....................., 19 .....


Sifat :
Lampiran :
Hal : Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian
Pemeriksaan ....... (2)

Yth. ...............................
......................................
....................................(3)

Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor : ..................... tanggal .................... (4), Perihal Permohonan
Perpanjangan jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan, dengan ini diberikan persetujuan terhadap Wajib Pajak :

1. Nama : ................................... (5)


2. NPWP : (6)
3. Alamat : ................................... (7)
4. Pemeriksaan harus : ................................... (8)
diselesaikan
selambat-lambatnya tanggal

Demikian untuk dapat dilaksanakan.

Kepala Kantor

NIP ...................(9)

Tembusan :
1. .................................(10)

Page : 7
PETUNJUK PENGISIAN
PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN PAJAK
(LAMPIRAN 4)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.


Angka 2 : Diisi dengan Persetujuan Perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II.
Angka 3 : Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak
Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian
Pemeriksaan Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan NPWP.
Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Angka 8 : Diisi dengan batas tanggal Penyelesaian Pemeriksaan Pajak.
Angka 9 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.
Angka 10 : Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :
1. KPP, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak.
2. Karikpa, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak dan KPP terkait.
3. Kanwil, tembusan diisi dengan KPP terkait

Page : 8
Lampiran 5
Surat Edaran Dirjen Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.............................................................................(1)

Nomor : ....................., 19 .....


Sifat :
Lampiran :
Hal : Usul Pemeriksaan Khusus

Yth. ...............................
......................................
....................................(2)

Bersama ini disampaikan usul untuk melakukan Pemeriksaan Khusus terhadap Wajib Pajak :

1. Nama : ................................... (3)


2. NPWP : (4)
3. Alamat : ................................... (5)
4. Tahun Pajak : ........................ (6)
5. Alasan Pemeriksaan : ................................... (7)

Demikian untuk dapat dimaklumi.

Kepala Kantor

NIP ...................(8)

Tembusan :
1. .................................(9)

Page : 9
PETUNJUK PENGISIAN
USUL PEMERIKSAAN KHUSUS
(LAMPIRAN 5)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus.


Angka 2 : Diisi dengan :
1. Kepala Kantor Wilayah DJP apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari KPP atau Karikpa.
2. Direktur Pemeriksaan Pajak apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari Kantor Wilayah DJP.
Angka 3 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan NPWP.
Angka 5 : Diisi dengan Alamat Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan Tahun Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan Kode :
11.Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan;
12.Adanya pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000;
13.Adanya pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak Pos 5000;
14.Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang
disampaikan Wajib Pajak tidak benar ;
15.Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak;
Angka 8 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.
Angka 9 : Apabila Usul dibuat oleh :
1. KPP, diisi dengan tembusan kepada
- KPP terkait
2. Karikpa, diisi dengan tembusan kepada
- KPP terkait
3. Kantor Wilayah DJP, diisi dengan tembusan kepada
- Karikpa terkait
- KPP terkait

Page : 10
Lampiran 6
Surat Edaran Dirjen Pajak
No : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.............................................................................(1)

Nomor : ....................., 19 .....


Sifat :
Lampiran :
Hal : Persetujuan Melakukan
Pemeriksaan Khusus

Yth. ...............................
......................................
....................................(2)

Sehubungan dengan surat .................... (3) Nomor ............ tanggal ................. (4) perihal Usul
Pemeriksaan Khusus, dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan Pemeriksaan Khusus tehadap Wajib Pajak :

1. Nama : ................................... (5)


2. NPWP : (6)
3. Alamat : ................................... (7)
4. Alasan Pemeriksaan : ........................ (8)

Dengan ketentuan umum sebagai berikut :

1. Tahun Pajak yang diperiksa adalah tahun pajak ........................ (9)


2. Pemeriksaan harus diselesaikan selambat-lambatnya tanggal ..... (10)

Demikian untuk dapat dilaksanakan

Kepala Kantor

NIP ...................(11)

Tembusan :
1. .................................(12)

Page : 11
PETUNJUK PENGISIAN
PERSETUJUAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN KHUSUS
(LAMPIRAN 6)

Angka 1 : Diisi dengan nama Unit yang menyetujui Pemeriksaan Khusus; Kantor Wilayah DJP atau Direktur
Pemeriksaan Pajak.
Angka 2 : Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Khusus.
Angka 3 : Diisi dengan Kepala Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus.
Angka 4 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Usul Pemeriksaan Khusus.
Angka 5 : Diisi dengan Nama Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan NPWP
Angka 7 : Diisi dengan Alamat Wajib Pajak.
Angka 8 : Diisi dengan kode sebagaimana tercantum pada angka 7 Lampiran 5.
Angka 9 : Diisi dengan tahun pajak.
Angka 10 : Diisi dengan batas pemeriksaan harus diselesaikan;
1 Untuk KPP harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan sejak diterbitkannya persetujuan
Pemeriksaan Khusus.
2 Untuk Kantor Wilayah DJP atau Karikpa harus diselesaikan dalam jangka waktu 4 bulan sejak
diterbitkannya persetujuan Pemeriksaan Khusus.
Angka 11 : Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.
Angka 12 : Diisi dengan tembusan kepada :
- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak
kepada Kepala Kantor Wilayah DJP, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala Karikpa dan KPP
terkait.
- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak
Kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala KPP dan Kantor Wilayah DJP
terkait.
- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala kantor Wilayah DJP
kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan
Kepala KPP terkait.
- Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP
kepada Kepala KPP, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala
Karikpa terkait.

Page : 12
Lampiran 8
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP


TAHUN 1998

PEMERIKSA PAJAK JUMLAH


STANDAR
RENCANA
NO NAMA UNIT/KANTOR KETUA KETUA ANGGOTA JUMLAH PRESTASI
PEMERIKSAAN
KELOMPOK TIM TIM PEMERIKSA
LENGKAP
1 KANTOR PUSAT 8 12 9 29 8 232
KANWIL I 1 2 6 9 8 72
2 BANDA ACEH 2 4 8 14 8 112
3 MEDAN SATU 2 9 21 32 8 256
4 MEDAN DUA 2 10 18 30 8 240
5 PEMATANG SIANTAR 1 4 10 15 8 120
JUMLAH 16 41 72 129 1032
KANWIL II 1 3 3 7 8 56
6 PADANG 1 5 8 14 8 112
7 PEKANBARU 2 5 14 21 8 168
8 BATAM 2 5 10 17 8 136
JUMLAH 6 18 35 59 472
KANWIL III 1 0 6 7 8 56
9 PALEMBANG 2 11 17 30 8 240
10 JAMBI 2 2 8 12 8 96
11 BENGKULU 2 5 8 15 8 120
12 BANDAR LAMPUNG 1 5 19 25 8 200
JUMLAH 8 23 58 89 712
KANWIL IV 2 3 7 12 7 84
13 JAKARTA SATU 6 22 34 62 7 434
14 JAKARTA DUA 6 21 27 54 7 378
15 JAKARTA TIGA 4 20 32 56 7 392
16 JAKARTA EMPAT 5 18 33 56 7 392
JUMLAH 23 84 133 240 1680
KANWIL V 3 9 18 30 7 210
17 JAKARTA LIMA 6 21 28 55 7 385
18 JAKARTA ENAM 7 18 32 57 7 399
19 JAKARTA TUJUH 5 15 33 53 7 371
20 JAKARTA DELAPAN 5 17 39 61 7 427
JUMLAH 26 80 150 256 1792
KANWIL VI 3 10 25 38 6 228
21 JAKARTA KHUSUS SATU 5 22 66 93 6 558
22 JAKARTA KHUSUS DUA 5 28 72 105 6 630
JUMLAH 13 60 163 236 1416
KANWIL VII 2 8 11 21 8 168
23 BANDUNG SATU 4 10 28 42 8 336
24 BANDUNG DUA 3 13 21 37 8 296
25 TANGERANG 4 10 24 38 8 304
26 BOGOR 3 11 20 34 8 272
27 CIREBON 3 2 8 13 8 104
28 KARAWANG 3 8 20 31 8 248
JUMLAH 22 62 132 216 1.728
KANWIL VIII 2 5 9 16 8 128
29 SEMARANG SATU 4 14 24 42 8 336
30 SEMARANG DUA 3 12 18 33 8 264
31 KUDUS 3 4 6 13 8 104

Page : 13
Lampiran 8
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP


TAHUN 1999

PEMERIKSA PAJAK JUMLAH


STANDAR
RENCANA
NO NAMA UNIT/KANTOR KETUA KETUA ANGGOTA JUMLAH PRESTASI
PEMERIKSAAN
PEMERIKSA
KELOMPOK TIM TIM LENGKAP
32 PEKALONGAN 2 5 9 16 8 128
33 SURAKARTA 3 10 16 29 8 232
34 YOGYAKARTA 2 6 17 25 8 200
35 PURWOKERTO 2 4 6 12 8 96

KANWIL VIX 4 5 8 17 8 136


36 SURABAYA SATU 5 11 26 42 8 336
37 SURABAYA DUA 5 12 18 35 8 280
38 SURABAYA TIGA 4 12 23 39 8 312
39 MALANG 2 12 15 29 8 232
40 MOJOKERTO 4 13 22 39 8 312
41 MADIUN 3 2 8 13 8 104
42 KEDIRI 0 3 8 11 8 88
43 JEMBER 1 6 18 25 8 200
28 74 146 250 2000
KANWIL X 1 3 4 8 8 64
44 PONTIANAK 1 7 13 21 8 168
45 PALANGKA RAYA 2 3 8 13 8 104
3 13 25 42 336
KANWIL XI 1 2 5 8 8 64
46 BALIKPAPAN 2 5 10 17 8 136
47 SAMARINDA 5 5 9 19 8 152
48 BANJARMASIN 3 6 12 21 8 168
11 18 36 65 520
KANWIL XII 1 0 6 7 8 63
49 UJUNGPANDANG 3 11 16 30 8 270

KANWIL XIII 1 2 5 8 8 72
50 MANADO 2 5 10 17 8 153
51 PALU 2 6 7 15 8 135

KANWIL XIV 0 2 4 6 8 54
52 DENPASAR 1 9 15 25 8 225
53 MATARAM 2 4 8 14 8 126
54 KUPANG 2 4 8 14 8 126

KANWIL XV 1 1 3 5 8 40
55 AMBON 2 9 6 17 8 136
56 JAYAPURA 2 5 10 17 8 136

JUMLAH TOTAL 197 593 1.183 1.943 14.576

Page : 14
Lampiran 9
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP


TAHUN 1998

STANDAR
KETUA RENCANA
NO. UNIT/KANTOR KETUA TIM PRESTASI
KELOMPOK PEMERIKSAAN
PEMERIKSA
1 TPW ACEH 1 5 4 20
2 TPW SUMUT 2 10 4 40
3 TPW SUMBAR 1 5 4 20
4 TPW RIAU 1 5 4 20
5 TPW JAMBI 1 5 4 20
6 TPW BENGKULU 2 10 4 40
7 TPW SUMATERA SELATAN 2 10 4 40
8 TPW LAMPUNG 1 5 4 20
9 TPW JAKARTA PARIPURNA I 6 36 4 144
10 TPW JAKARTA PARIPURNA II 5 25 4 100
11 TPW JAKARTA KHUSUS 7 30 4 120
12 TPW JABAR 4 15 4 60
13 TPW JATENG 3 15 4 60
14 TPW YOGYAKARTA 1 4 4 16
15 TPW JATIM 3 22 4 88
16 TPW KALBAR 2 5 4 20
17 TPW KALTIM 1 6 4 24
18 TPW KALSEL & KALTENG 2 6 4 24
19 TPW SULSEL 2 10 4 40
20 TPW SULUT 1 5 4 20
21 TPW BALI & NTB 1 4 4 16
22 TPW MALUKU 2 8 4 32
23 TPW IRJA 1 4 4 16
24 TPW NTT 1 4 4 16
25 TPW SULTENG 1 4 4 16
Jumlah Total 54 258 1.032

Page : 15
Lampiran 10
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA


TAHUN 1998

PEMERIKSAAN
NO JUMLAH
NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH
PEMERIKSA
TAHUN
RUTIN KHUSUS
BERJALAN
KANWIL I
1 KPP BANDA ACEH 13 359 0 0 359
2 KPP LHOK SEUMAWE 21 962 0 0 962
3 KPP MEULABOH 11 318 47 47 412
4 KPP BINJAI 33 467 59 59 585
5 KPP MEDAN BARAT 21 1610 50 50 1710
6 KPP MEDAN UTARA 17 289 65 65 419
7 KPP MEDAN TIMUR 33 1411 142 142 1695
8 KPP TEBING TINGGI 13 335 130 130 595
9 KPP KISARAN 18 322 66 66 454
10 KPP RANTAU PRAPAT 15 186 31 31 248
11 KPP PEMATANG SIANTAR 27 280 68 68 416
12 KPP PADANG SIDEMPUAN 19 405 76 76 557

KANWIL II
13 KPP BUKITTINGGI 18 446 30 30 506
14 KPP PADANG 19 497 40 40 577
15 KPP PEKANBARU 28 1071 20 20 1111
16 KPP DUMAI 28 600 61 61 722
17 KPP RENGAT 17 238 30 30 298
18 KPP TANJUNG PINANG 15 703 110 110 923
19 KPP BATAM 36 405 135 135 675

KANWIL III
20 KPP PALEMBANG UTARA 20 1358 140 140 1636
21 KPP PALEMBANG SELATAN 19 371 42 42 455
22 KPP JAMBI 13 721 72 72 865
23 KPP BANDAR LAMPUNG 13 4563 244 244 5051
24 KPP BENGKULU 18 292 83 83 458
25 KPP LUBUK LINGGAU 30 476 30 30 536
26 KPP BATU RAJA 8 513 36 36 585
27 KPP PANGKAL PINANG 16 537 74 74 685
28 KPP TANJUNG PANDAN 10 187 40 40 267
29 KPP METRO 12 170 95 95 360
30 KPP MUARA BUNGO 13 424 28 28 480

KANWIL IV
31 KPP JAKARTA MATRAMAN 31 205 20 20 245
32 KPP JAKARTA JATINEGARA 40 133 75 75 1483
33 KPP JAKARTA PULOGADUNG 36 506 44 44 594
34 KPP JAKARTA CAKUNG 35 181 33 33 247
35 KPP JAKARTA SETIABUDI 35 1536 39 39 1614
36 KPP JAKARTA TEBET 37 923 78 78 1079
37 KPP JAKARTA MAMPANG PRAPATAN 46 1395 40 40 1475
38 KPP JAKARTA KRAMAT JATI 25 1061 31 31 1123
39 KPP JAKARTA KEBAYORAN BARU 34 844 25 25 894

Page : 16
Lampiran 10
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA


TAHUN 1998

PEMERIKSAAN
NO JUMLAH
NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH
PEMERIKSA
TAHUN
RUTIN KHUSUS
BERJALAN
40 KPP JAKARTA KEBAYORAN LAMA 40 1032 45 45 1122
41 KPP JAKARTA CILANDAK 20 151 10 10 171
42 KPP JAKARTA PASAR MINGGU 27 345 30 30 405
43 KPP JAKARTA PENJARINGAN 44 1253 118 118 1489
44 KPP JAKARTA TANJUNG PRIOK 29 567 0 0 567
45 KPP JAKARTA KELAPA GADING 37 685 250 250 1185
JUMLAH 516 12.017 838 838 13.693
KANWIL V
46 KPP JAKARTA GAMBIR I 58 1370 157 157 1684
47 KPP JAKARTA GAMBIR II 33 625 75 75 775
48 KPP JAKARTA SAWAH BESAR 39 2066 80 80 2226
49 KPP JAKARTA KEMAYORAN 29 335 70 70 475
50 KPP JAKARTA CEMPAKA PUTIH 21 517 63 63 643
51 KPP JAKARTA MENTENG 36 1765 88 88 1941
52 KPP JAKARTA TANAH ABANG 45 869 100 100 1069
53 KPP JAKARTA SENEN 40 571 158 158 887
54 KPP JAKARTA PALMERAH 51 1342 0 0 1342
55 KPP JAKARTA TAMANSARI 54 1323 101 101 1525
56 KPP JAKARTA TAMBORA 33 1400 200 200 1800
57 KPP JAKARTA CENGKARENG 38 1096 0 0 1096
58 KPP JAKARTA KEBON JERUK 32 440 0 0 440
JUMLAH 509 13.719 1.092 1.092 15.903
KANWIL VI
59 KPP PMA I 76 2168 0 0 2168
60 KPP PN & D 36 179 0 0 179
61 KPP BADORA 57 1583 0 0 1583
62 KPP PERS. MASUK BURSA 54 185 5 5 195
JUMLAH 223 4.115 5 5 4.125
KANWIL VII
63 KPP SERANG 11 368 50 50 468
64 KPP TANGERANG 46 1321 110 110 1541
65 KPP SERPONG 36 1007 111 111 1229
66 KPP CIBINONG 38 454 63 63 580
67 KPP BOGOR 37 538 115 115 768
68 KPP SUKABUMI 16 305 80 80 465
69 KPP CIANJUR 20 230 105 105 440
70 KPP KARAWANG 28 573 132 132 837
71 KPP BEKASI 30 896 150 150 1196
72 KPP PURWAKARTA 12 443 59 59 561
73 KPP CIREBON 28 1081 100 100 1281
74 KPP TASIKMALAYA 10 152 12 12 176
75 KPP CIMAHI 39 1261 25 25 1311
76 KPP BANDUNG TEGALLEGA 40 1236 84 84 1404
77 KPP BANDUNG KAREES 35 2273 60 60 2393
78 KPP BANDUNG CIBEUNYING 30 1215 145 145 1505
79 KPP BANDUNG BOJONAGARA 25 699 66 66 831
JUMLAH 481 14.052 1.467 1.467 16.986

Page : 17
Lampiran 10
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA


TAHUN 1998

PEMERIKSAAN
NO JUMLAH
NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH
PEMERIKSA
TAHUN
RUTIN KHUSUS
BERJALAN
KANWIL VIII
80 KPP MAGELANG 18 191 48 48 287
81 KPP KEBUMEN 6 320 1 1 322
82 KPP PATI 15 650 80 80 810
83 KPP SALATIGA 24 213 134 134 481
84 KPP KUDUS 21 596 60 60 716
85 KPP SEMARANG BARAT 30 748 44 44 836
86 KPP KLATEN 16 694 21 21 736
87 KPP SEMARANG SELATAN 27 659 106 106 871
88 KPP TEGAL 22 277 180 180 637
89 KPP YOGYAKARTA 24 1740 228 228 2196
90 KPP CILACAP 21 747 100 100 947
91 KPP PURWOKERTO 16 541 145 145 831
92 KPP SURAKARTA 27 1038 250 250 1538
93 KPP SEMARANG TIMUR 27 404 418 415 1240
94 KPP PEKALONGAN 16 115 50 50 215

KANWIL IX
95 KPP BOJONEGORO 16 295 101 101 497
96 KPP MOJOKERTO 24 363 51 51 465
97 KPP SIDOARJO 32 987 60 60 1107
98 KPP SURABAYA SUKOMANUNGGAL 28 593 122 122 837
99 KPP SURABAYA KREMBANGAN 29 864 228 228 1320
100 KPP SURABAYA GUBENG 23 762 140 140 1042
101 KPP SURABAYA TEGALSARI 29 1035 120 120 1275
102 KPP PAMEKASAN 16 236 215 215 666
103 KPP SURABAYA WONOCOLO 23 1361 201 201 1763
104 KPP SURABAYA GENTENG 29 972 143 143 1258
105 KPP GRESIK 28 450 350 350 1150
106 KPP MADIUN 23 225 50 50 325
107 KPP KEDIRI 49 687 10 10 707
108 KPP MALANG 22 504 143 143 790
109 KPP PASURUAN 17 552 15 15 582
110 KPP PROBOLINGGO 15 291 50 50 391
111 KPP JEMBER 21 495 115 115 725
112 KPP BANYUWANGI 18 222 146 146 514

KANWIL X
113 KPP PONTIANAK 27 1329 150 150 1629
114 KPP SINGKAWANG 18 238 75 75 388
115 KPP PALANGKARAYA 15 177 29 29 235
116 KPP SAMPIT 12 255 150 150 555

Page : 18
Lampiran 10
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA


TAHUN 1998

PEMERIKSAAN
NO JUMLAH
NAMA UNIT/KANTOR JUMLAH
PEMERIKSA
TAHUN
RUTIN KHUSUS
BERJALAN
KANWIL XI
117 KPP BALIKPAPAN 22 448 37 37 522
118 KPP SAMARINDA 22 1100 132 132 1364
119 KPP BANJARMASIN 27 1336 315 315 1966
120 KPP TARAKAN 24 360 45 45 450
JUMLAH 95 3.244 529 529 4.302
KANWIL XII
121 KPP UJUNG PANDANG 36 1954 70 70 2094
122 KPP PARE-PARE 20 535 35 35 605
123 KPP PALOPO 17 428 45 45 518
124 KPP KENDARI 22 560 44 44 648
JUMLAH 95 3.477 194 194 3.865
KANWIL XIII
125 KPP MANADO 28 1390 45 45 1480
126 KPP GORONTALO 14 131 35 35 201
127 KPP PALU 23 430 44 44 518
128 KPP LUWUK 14 185 15 15 215
JUMLAH 79 2.136 139 139 2.414
KANWIL XIV
129 KPP DENPASAR 15 1844 1 1 1846
130 KPP SINGARAJA 14 384 0 0 384
131 KPP MATARAM 21 351 30 30 411
132 KPP BIMA 14 526 0 0 526
133 KPP KUPANG 13 521 55 55 631
134 KPP MAUMERE 13 730 50 50 830
135 KPP DILI 16 243 54 54 351
JUMLAH 106 4.599 190 190 4.979
KANWIL XV
136 KPP AMBON 17 784 51 51 886
137 KPP TERNATE 10 268 30 30 328
138 KPP SORONG 19 335 150 150 635
139 KPP JAYAPURA 15 523 61 61 645
JUMLAH 61 1.910 292 292 2.494
JUMLAH TOTAL 3.563 101.609 11.319 11.319 124.247

Page : 19
Lampiran 7.1
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-03/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)


Wajib Pajak Badan
Nomor : (i)
Tanggal : (ii)

I. UMUM

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak :


Nomor
Tanggal

2. Tim Pemeriksa :
a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP)
b. Ketua Tim : (Nama/NIP)
c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP)
2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan :

9. Tanggal selesai pemeriksaan :

10. Jam pemeriksaan :

11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu


No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan
Pemeriksaan
Pemberitahuan
Permohonan Pertama
Permohonan Kedua

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. Nama Wajib Pajak :

2. NPWP :

3. Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP :

4. Bentuk Usaha :

5. Alamat dan Nomor Telepon :


a. Kantor Pusat/Tempat Usaha :
b. Cabang (Perwakilan) :
c. Pabrik (Unit Usaha Lain) :

6. Status Permodalan : [ ] PMA [ ] PMDN


[ ] BUMN [ ] BUMN
[ ] Swasta Lainnya

7. Status Badan : [ ] Pusat [ ] Tunggal


[ ] Cabang [ ] BUT

8. Klasifikasi Lapangan Usaha :


a. SPT :

Page : 20
b. Pemeriksa :
......................
......................

9. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Badan


[ ] PPh Pasal 21
[ ] PPh Pasal 22
[ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 26
[ ] PPN/PPn BM
[ ] PBB
[ ] BPHTB
10. Penanggung Jawab
- Nama :
- Jabatan :
- Alamat dan Nomor Telepon :

11. Pendirian
a. Tanggal dan Tempat Pendirian :
Akte Notaris :
Nomor :
b. Akta Perubahan (Terakhir) :
Tanggal :
Notaris :
Nomor :
Perihal/Tentang :

12. Permodalan dan Daftar Pemegang Saham


a. Permodalan
Modal Statuter : Rp. ............ terdiri .......... saham
@ Rp .............
Modal ditempatkan : Rp......................
Modal disetor : Rp. .....................

b. Daftar Pemegang Saham

Jumlah saham yang


dipegang
No. Nama dan NPWP Alamat Nilai Prosentase Keterangan
Saham Nominal
(Rp)

13. Pengurus

a. Dewan Direksi
No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

b. Komisaris
No. Nama dan NPWP Jabatan Alamat Keterangan

C. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK

1. Metode Pembukuan yang dipakai : [ ] Kas [ ] Akrual

2. Proses Pembukuan : [ ] Manual [ ] Electronic Data


Processing

3. Tahun Buku : Mulai ..............................s.d.......................

4. Laporan Keuangan disusun/diaudit : [ ] Disusun sendiri

Page : 21
[ ] Kantor Akuntan Publik :
............................................
Nama Akuntan :
............................................
No. Reg. : ..........................
Pendapat Akuntan :
............................................

5. Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan sendiri


[ ] Konsultan Pajak
Nama Konsultan :
No. Surat Izin Kerja :

2. Ketaatan Pemasukan SPT


- SPT Tahunan :
- PPh WP Badan [ ] Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Disampaikan Tgl ........
- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Disampaikan Tgl ........
- SPT Masa :
- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Disampaikan ........Bulan
- PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Disampaikan ........Bulan

3. Ketaatan pembayaran/setoran masa :


- PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak dibayar ........Bulan
- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak disetor ........Bulan
- PPh Pasal 22 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak disetor ........Bulan
- PPh Pasal 23 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak disetor ........Bulan
- PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak disetor ........Bulan
- PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak disetor ........Bulan

4. Tunggakan Pajak :

No. Nomor dan Tanggal skp dan STP Jumlah Tunggakan Tanggal Jauh Tanggal Surat
Tempo Keberatan
1.
2.
3.
...
...

5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu :


a. No. LPP :
b. Tanggal LPP :

E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

Page : 22
F. DAFTAR LAMPIRAN

II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA

B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

1. Pengendalian Intern

2. Sistem Akuntansi

C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM


No. Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam Keterangan
1.
2.
3.
4.
....
....

D. MATERI YANG DIPERIKSA


1. Pemanfaatan Data.
2. Objek PPh Badan.
a. Peredaran Usaha
b. Harga Pokok Penjualan.
c. Penghasilan Lain dari Luar Usaha.
d. Pengurangan Penghasilan Bruto.
3. Objek PPh Pasal 21.
4. Objek PPh Pasal 22.
5. Objek PPh Pasal 23.
6. Objek PPh Pasal 26.
7. DPP PPN/PPn BM.
8. PBB.
9. BPHTB.
10.Kredit Pajak.
11.Kompensasi Kerugian.

E. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

1. Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)


Pengujian bersumber dari :
- KP Data - 9
- Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.
Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :
- Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau
- Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

2. PPh Badan
2.1 Peredaran Usaha (KKP B-1)
Pengujian bersumber dari :
- Buku besar penjualan dan faktur penjualan
- Arus piutang atau arus barang
- Equalisasi Peredaran Usaha menurut PPh dengan Penyerahan menurut PPN
- dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Penjualan ekspor
- Penjualan lokal
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan
disebutkan indeks KKP-nya)

Page : 23
2.2 Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

2.2.1. Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)


Pengujian bersumber dari :
- Buku pembelian dan faktur pembelian.
- Arus utang dan barang
- dan dokumen lainnya (PIB)

2. 2.2. Persediaan (KKP B - 2 - 2)


Pengujian bersumber dari :
- Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)
- Kartu persediaan
- Arus barang

2.2.3. Penyusutan (KKP B - 2 - 3)


Pengujian bersumber dari :
- Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya
- Daftar aktiva
- Bukti pembelian aktiva

2.2.4. Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku besar biaya
- Daftar gaji/upah

2.2.5. BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku besar biaya
- Bukti pendukung lainnya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Pembelian bahan baku dan
pembantu
- Persediaan
- Penyusutan
- Upah langsung
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

2.3. Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3)


2.3.1. Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1)
Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank.
- Buku Besar.
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya Promosi
- Biaya Pengepakan
- Biaya Perjalanan
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

2.3.2. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B–3-2)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Page : 24
Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :
Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya Gaji
- Alat tulis
- Biaya listrik
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

2.3.3. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya Bunga
- Biaya administrasi bank
- Kerugian dari
penjualan/pengalihan harta
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya).

2.4. Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B -4)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Bunga
- Deviden
- Royalti
- Sewa
- Keuntungan dari penjualan
pengalihan harta
- Dan lain-lain.
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

3. PPh Pasal 21 (KKP E - 1)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21
- Daftar gaji/upah
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa ............................................. Rp.


Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ................................................ Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

4. PPh Pasal 22 (KKP E - 2)


Pengujian bersumber dari :
- Buku Kas/Bank
- Buku penjualan
- Buku piutang
- Uang muka pada pos neraca

Page : 25
Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PPh Pasal 22 menurut Pemeriksa ............................................. Rp.


Objek PPh Pasal 22 menurut SPT/WP ................................................. Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

5. PPh Pasal 23 (KKP E - 3)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa
- Hutang lain-lain
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa ............................................. Rp.


Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ................................................. Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

6. PPh Pasal 26 (KKP E - 4)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa
- Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty).
- Hutang lain-lain di pos neraca.
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ............................................. Rp.


Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ................................................ Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

7. PPN/PPn BM (KKP E - 5)

7.1 PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 5 - 1)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa PPN.
- Buku kas/bank.
- Buku penjualan dan pembelian
- Faktur Pajak Keluaran dan Masukan
- Buku piutang dan hutang.
- Uang muka pada pos neraca.
- Buku penghasilan lain-lain
- Equalisasi peredaran usaha di PPh Badan

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
DPP PPN Keluaran
- Penjualan Ekspor
- Penyerahan bukan Keppres 56.
- Retur penjualan
Jumlah
DPP PPN Masukan
- Pembelian impor
- Pembelian lokal
- Retur pembelian
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

7.2. PPN Jasa Luar Negeri (KKP E- 5 – 2)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa PPN
- Buku kas/bank.
- Buku penjualan dan pembelian
- Faktur Pajak Keluaran dan Masukan
- Buku piutang dan hutang
- Uang muka pada pos neraca.

Page : 26
- Buku biaya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Royalty
- Biaya jasa, komisi
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya)

8. PBB (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :
- SPPT PBB
- Buku kas/bank

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................... Rp.


Objek PBB menurut SPPT ………………................................................... Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya).

9. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 7)


Pengujian bersumber dari :
- Buku kas/bank
- Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.
- Daftar Aktiva
- Bukti pendukung lainnya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah :

Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut Pemeriksa Rp.


Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya).

10.Kredit Pajak (KKP E – 8)


Pengujian bersumber dari :
- Surat Setoran Pajak (lembar kedua)
- Bukti pemotongan/ Pemungutan
- Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Menurut
No. Jenis Pajak Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa
1. PPh Badan :
a. PPh Pasal 22
b. PPh Pasal 23
c. PPh Pasal 24
d. PPh Pasal 25
e. PPh Pasal 26
f. PPh Pasal 29
2. PPh Pasal 21
3. PPh Pasal 22
4. PPh Pasal 23
5. PPh Pasal 26
6. PPN dan PPnBM
a. Pajak Masukan Impor
b. Pajak Masukan Dalam Negeri
c. Pajak Masukan dari masa pajak yg tidak sama
d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu
e. Lain-lain
f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/ pengembalian
oleh BAPEKSTA
7. PBB
8. BPHTB
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku


dan disebutkan indeks KKP-nya).

Page : 27
11.Kompensasi kerugian (KKP E - 9)
Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa
dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut.

III. IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

A. IKHTISAR KOREKSI

1. Objek PPh Badan


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

2. Objek PPh Pasal 21


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

3. Objek PPh Pasal 22


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

4. Objek PPh Pasal 23


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

5. Objek PPh Pasal 26


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

Page : 28
6. Objek PPN/PPnBM
Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

7. Objek Pajak Bumi dan Bangunan


Objek Penanggung
No. SPPT SSP
Jenis Lokasi Pajak

Jumlah

8. Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan


Nilai Transaksi
No. Uraian Koreksi
WP Pemeriksa

Jumlah

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

Jumlah
No. Jenis Pajak
(Rp)
1. PPh Badan
2. PPh Pasal 21
3. PPh Pasal 23
4. PPh Pasal 26
5. PPN dan PPnBM
6. PBB
7. BPHTB
Jumlah

C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG


1. PPh Badan

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP Rp


Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp
-----------------------
Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp
=============

Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku) :
- ....% X Rp. ....................... = Rp
- ....% X Rp. ....................... = Rp
- ....% X Rp. ....................... = Rp
==========
Jumlah Pajak Terutang Rp
Kredit Pajak Rp
---------------------
PPh lebih/kurang bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

Page : 29
- Bunga :
....% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Kenaikan:
....% X Rp .......... Rp
-------------------
PPh yang masih harus dibayar Rp
===========

2. PPh Pasal 21
Dasar Pengenaan Pajak Rp
PPh Pasal 21 yang terutang Rp
PPh Pasal 21 yang dibayar Rp
-------------------
PPh Pasal 21 lebih/kurang bayar Rp
===========

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
- Bunga :
....% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Kenaikan:
....% X Rp .......... Rp
-------------------
PPH yang masih harus dibayar Rp
===========

3. PPh Pasal 22
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
...........% x Rp. ........... Rp

PPh Pasal 22 yang dibayar Rp


--------------------
PPh Pasal 22 lebih/kurang bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
- Bunga
....% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Kenaikan:
....% X Rp .......... Rp
-------------------
PPh yang masih harus dibayar Rp
===========

4. PPh Pasal 23
Dasar Pengenaan Pajak Rp
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
...........% x Rp. ........... Rp

Telah disetor Rp
-------------------
PPh Pasal 23 lebih/kurang dibayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
- Bunga
....% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Kenaikan:
....% X Rp .......... Rp
--------------------
PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar Rp
===========

5. PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
...........% x Rp. ........... Rp

Telah disetor Rp
-------------------
PPh Pasal 26 lebih/kurang dibayar Rp
Sanksi bunga/kenaikan

Page : 30
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
- Bunga :
....% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Kenaikan:
....% X Rp .......... Rp
-------------------
PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp
===========

6. PPN/PPn BM
PPN
- Jumlah Penyerahan Kena Pajak :
DPP
a. Ekspor Rp
b. Penyerahan yang PPN-nya ditunda,
ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll. Rp
c. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :
- dengan tarif umum 10% Rp
- dengan tarif efektif ....% Rp
---------------------
Jumlah Penyerahan Kena Pajak Rp
============

- Jumlah Pajak Keluaran


DPP PPN
a. Pajak Keluaran Seluruhnya : Rp Rp
- dengan tarif umum 10% Rp Rp
- dengan tarif efektif ....% Rp Rp
b. Dikurangi retur penjualan Rp Rp
c. Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres
Nomor 56 Tahun 1988 Rp Rp
---------------- ----------------
Pajak Keluaran yang harus dipungut Rp Rp
========= =========

- Kredit Pajak Pertambahan Nilai :


DPP PPN
a. Pajak Masukan Impor Rp Rp
b. Pajak Masukan Dalam Negeri Rp Rp
c. Pajak Masukan dari Masa Pajak yang
tidak sama Rp Rp
d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu Rp Rp
e. Lain-lain Rp Rp
f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/
pengembalian oleh BAPEKSTA Rp Rp
---------------- ----------------
Jumlah Kredit PPN RP RP
========= =========

- Pajak yang kurang/lebih dibayar :


a. Penyerahan Kena Pajak Rp
b. Pajak Keluaran Rp
c. Kredit PPN Rp
------------------
Pajak yang kurang/lebih dibayar Rp
===========
d. Denda
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :
- .....% X ........ bulan X Rp Rp
------------------
Rp
-------------------
PPN yang masih harus dibayar Rp
============

PPnBM
- Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor :
DPP
a. Dikenakan tarif 0 % (Ekspor) Rp
b. Dikenakan tarif 10% Rp
c. Dikenakan tarif 20% Rp
d. Dikenakan tarif 30% Rp
e. Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah Rp
----------------
Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor Rp
=========

- PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri:


PPnBM

Page : 31
a. Tarif 10% Rp
b. Tarif 20% Rp
c. Tarif 30% Rp
d. Dikurangi retur penjualan Rp
e. Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp
---------------------
Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp
============

- PPnBM atas Impor :


DPP PPN
a. Tarif 10% Rp Rp
b. Tarif 20% Rp Rp
c. Tarif 30% Rp Rp
------------------ -------------------
Jumlah PPnBM atas Impor Rp Rp
========== ===========

- Jumlah yang kurang/lebih disetor :


a. PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri Rp
b. PPnBM atas Impor Rp
-------------------
Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp
PPn BM yang disetor Rp
-------------------
PPn BM yang kurang/lebih disetor Rp

Denda :
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/
peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku) :
- .....% X ............... bulan X Rp Rp
-------------------
Rp
---------------------
PPn BM yang masih harus dibayar Rp
============

7. PBB

8. BPTHB

IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN


1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN

PPh Badan
Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi
URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Penghasilan Dari Usaha
Penghasilan Dari Luar Usaha
Penghasilan Bruto
Pengurangan Penghasilan Bruto
Penghasilan Neto
Kompensasi Kerugian
Penghasilan Kena Pajak
PPh Terutang
Kredit Pajak
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 21
URAIAN Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi

Page : 32
(Rp) (Rp) (Rp)
PPh Terutang
Telah disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 22
Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi
URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
PPh Terutang
Telah disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 23
Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi
URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
PPh Terutang
Telah disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 26
Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi
URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
PPh Terutang
Telah disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPN/PPnBM Tahun …….


Masa ……..
Menurut SPT Menurut Pemeriksa Koreksi
URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Pajak Keluaran
Pajak Masukan
Kelebihan Bulan Lalu
Kurang (lebih) bayar
Telah dibayar
Kurang Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPB Tahun ......

BPHTB Tahun .......

2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

Page : 33
3. USUL PEMERIKSA

...................,.....................19.......
KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA.
(SUPERVISOR)

........................ ........................
NIP. NIP.

ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

........................
NIP.

KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR RIKPA

........................ ........................
NIP. NIP.

Page : 34
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)
Wajib Pajak Badan

(i) Diisi dengan Nomor LPP


(ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

BAB I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN


(1) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
(2) Diisi dengan Nama dan NIP dari
a. Ketua Kelompok (Supervisor)
b. Ketua Tim
c. Anggota Tim
(3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP – 2)
(4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa
(5) Diisi dengan penugasan pemeriksaan berupa
01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak
02. Instruksi atau persetujuaan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.
03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan
rutin.
(6) Diisi dengan Kelompok SPT Wajib Pajak yang diperiksa :
01. Lebih Bayar
02. Kurang Bayar
03. Rugi (Tidak Lebih Bayar)
04. Nihil.
(7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :
01. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan lebih bayar.
03. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).
04. SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun
pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.
05. SPT PPh WP Badan untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku yang
telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.
06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.
07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya.
08. Data Prioritas.
09. Pemeriksaan untuk tujuan lain.
11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Badan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.
13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.
14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan
Wajib Pajak Badan tidak benar.
15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.
21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan lebih bayar
22. Wajib Pajak inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan tidak lebih bayar
23. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak intinya berdomisili di dalam wilayah wewenang Unit
Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.
24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana
Pemeriksaan Lengkap.
31. Pemeriksaan Bukti Permulaan.
32. Pemeriksaan Lain-lain
(8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilaksanakan, yaitu tanggal diserahkannya Surat Pemberitahuan
tentang Pemeriksaan Pajak kepada Wajib Pajak.
(9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.
(10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.
(11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan
Perpanjangan jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK


(1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak.
(2) Diisi dengan NPWP.
(3) Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP.
(4) Diisi dengan bentuk usaha Wajib Pajak sesuai dengan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
(1) UU No.10/1994 sebagai contoh: PT, Firma, CV, Yayasan atau Koperasi.
(5) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.
(6) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Status Permodalan Wajib Pajak.
(7) Diisi dengan memberi tanda (x) pada status Badan Wajib Pajak.
(8) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang
Klasifikasi Lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan, beserta
penjelasannya.
(9) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban WP.
(10) Diisi dengan Nama, Jabatan, Alamat dan No. Telp. Penanggung Jawab.
(11) Diisi dengan Tanggal dan Tempat Pendirian, Nama Notaris, Nomor Akte dan Perubahannya.
(12) Diisi dengan data Permodalan dan Daftar Pemegang Saham.
(13) Diisi dengan data Pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi dan Komisaris.

BAB I C. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK


(1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai.
(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Proses Pembukuan yang digunakan Yang dimaksud dengan Manual
adalah bila proses pembukuan tidak dilakukan secara otomatis, Sedangkan Electronic Data Processing
bila proses pembukuan dilakukan secara otomatis.
(3) Diisi dengan tahun buku.

Page : 35
(4) Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan.
(5) Diisi dengan pendapat pemeriksa tentang pembukuan Wajib Pajak.

BAB I D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN


(1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.
(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.
(3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.
(4) Diisi dengan Data Tungggakan Pajak Wajib Pajak.
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

BAB I E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA


Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh
pihak ketiga.

BAB I F.DATA LAMPIRAN


Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

BAB II A.GAMBARAN KEGIATAN USAHA


Diisi berdasarkan karakteristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU, Keadaan
Permodalan, Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri, jasa, dan perdagangan), Transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

BAB II B.GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI


(1) Diisi dengan gambaran Sistem Pengendalian Intern yang digunakan Wajib Pajak dan penilaian pemeriksa
atas Sistem Pengendalian Intern tersebut.
(2) Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi dan pembukuan yang digunakan oleh Wajib Pajak
dan penilaian pemeriksa atas sistem akuntansi tersebut.

BAB II C.DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM


Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan
pos-pos dalam SPT Wajib Pajak.

BAB II D. MATERI YANG DIPERIKSA


Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan
dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak.

BAB II E. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN


Cukup jelas

BAB III A. IKHTISAR KOREKSI


Cukup jelas

BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA


Diisi dengan pajak yang telah dibayar/dipotong/dipungut menurut Pemeriksa.

BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG


Cukup jelas

BAB IV 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN


Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB
menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksi

BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI


Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan berupa Alat Keterangan.

BAB IV 3. USUL PEMERIKSA


Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan
dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

Page : 36
Lampiran 7.2
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)


Wajib Pajak Orang Pribadi Yang
Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas
Nomor : (i)
Tanggal : (ii)

I. UMUM

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak :


Nomor
Tanggal

2. Tim Pemeriksa :
a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP)
b. Ketua Tim : (Nama/NIP)
c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP)
2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan :

9. Tanggal selesai pemeriksaan :

10. Jam pemeriksaan :

11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu


No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan
Pemeriksaan
Pemberitahuan
Permohonan Pertama
Permohonan Kedua

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. Nama Wajib Pajak :

2. NPWP :

3. Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP :

4. Alamat dan Nomor Telepon


a. Tempat Usaha/Pekerjaan Bebas :
b. Tempat Tinggal :

5. Susunan Keluarga

Tanggal Lahir Hubungan


No. Nama Pekerjaan
(Umur) Keluarga

6. Klasifikasi Lapangan Usaha


a. SPT :

b. Pemeriksa :
..........................
..........................
7. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Orang Pribadi

Page : 37
[ ] PPh Pasal 21
[ ] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 26
[ ] PPN/PPn BM
[ ] PBB
[ ] BPHTB

8. Permodalan : Modal Awal Rp. ..............


Laba (Rugi) Rp. ..............
Jumlah Rp. ..............
Pengambilan Rp. ..............
Modal Akhir Rp. ..............

C. PEMBUKUAN / NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK

1. Metode Pembukuan yang dipakai : [ ] Kas [ ] Akrual

2. Sistem Pembukuan [ ] Manual [ ] Electronic Data Processing

3. Tahun Buku : Mulai......................s.d. ......................

4. Laporan Keuangan disusun/diaudit : [ ] Disusun sendiri


[ ] Kantor Akuntan Publik :
........................................
Nama Akuntan :
........................................
No. Reg. : .........................
Pendapat Akuntan :
........................................

5. Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

6. Norma Penghitungan Penghasilan


Neto : a. No. KLU
b. ......... % Norma

D. PEMBUKUAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan Sendiri


[ ] Konsultasi Pajak
Nama Konsultan :
No. Surat Izin Kerja :

2. Ketaatan Pemasukan SPT

- SPT Tahunan :
- PPh WP Orang Pribadi [ ] Tepat Waktu Tgl …………
[ ] Tidak Tepat Waktu Tgl …………
[ ] Tidak Disampaikan Tgl …………

- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu Tgl …………


[ ] Tidak Tepat Waktu Tgl …………
[ ] Tidak Disampaikan Tgl …………

- SPT Masa :
- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disampaikan ………… Bulan

- PPN/PPn BM : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan


[ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disampaikan ………… Bulan

3. Ketaatan pembayaran/setoran masa :


- PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tepat Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Dibayar ………… Bulan

- PPh Pasal 21 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan


[ ] Tepat Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disetor ………… Bulan

- PPh Pasal 23 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan


[ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disetor ………… Bulan

Page : 38
- PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disetor ………… Bulan

- PPN/PPnBM : [ ] Tepat Waktu ………… Bulan


[ ] Tidak Tepat Waktu ………… Bulan
[ ] Tidak Disetor ………… Bulan

4. Tunggakan Pajak :

Nomor dan Tanggal Jumlah Tanggal Jatuh Tanggal Surat


No.
Skp dan STP Tunggakan Tempo Keberatan
1.
2.
3.
....
....

5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu :


a. No. LPP :
b. Tanggal LPP :

E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

F. DAFTAR LAMPIRAN

II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA

B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM


No. Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam Keterangan
1.
2.
3.
4.
....
....
....

D. MATERI YANG DIPERIKSA

1. Pemanfaatan Data
2. Objek PPh Orang Pribadi
a. Peredaran Usaha
b. Harga Pokok Penjualan
c. Penghasilan dari Luar Usaha
d. Pengurangan Penghasilan Bruto
3. Objek PPh Pasal 21
4. Objek PPh Pasal 23
5. Objek PPh Pasal 26
6. DPP PPN/PPnBM
7. PBB
8. BPHTB
9. Kredit Pajak.
10. Kompensasi Kerugian

E URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

1. Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)


Pengujian bersumber dari :
- KPL. Data – 9.

Page : 39
- Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.
Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :
- Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau
- Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya
pajak terutang.

2. PPh Orang Pribadi


2.1 Peredaran Usaha (KKP B-1)
Pengujian bersumber dari :
- Buku besar penjualan dan faktur penjualan
- Arus piutang atau arus barang
- Equalisasi peredaran usaha menurut PPh dengan penyerahan menurut PPN
- dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Penjualan ekspor
- Penjualan lokal
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

2.2 Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

2.2.1. Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)


Pengujian bersumber dari :
- Buku pembelian dan faktur pembelian.
- Arus hutang atau barang.
- dan dokumen lainnya (PIB)

2.2.2. Persediaan (KKP B - 2 - 2)


Pengujian bersumber dari :
- Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)
- Kartu persediaan
- Arus barang

2.2.3. Penyusutan (KKP B - 2 - 3)


Pengujian bersumber dari :
- Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya
- Daftar aktiva
- Bukti pembelian aktiva

2.2.4 Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku besar biaya
- Daftar gaji/upah

2.2.5. BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku besar biaya
- Bukti pendukung lainnya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Pembelian bahan
baku dan pembantu
- Persediaan
- Penyusutan
- Upah langsung
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

2.3. Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3)

2.3.1. Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1)


Pengujian bersumber dari :

Page : 40
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya Promosi
- Biaya Pengepakan
- Biaya Perjalanan
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan


perpajakan yang berlaku dan disebutkan indek KKP-nya)

2.3.2. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 2)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya gaji
- Alat tulis
- Biaya listrik.
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan


perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

2.3.3. Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Biaya Bunga
- Biaya administrasi
bank
- Kerugian dari
penjualan/
pengalihan harta
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan


perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

2.4. Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B - 4)


Pengujian bersumber dari :
- Kas/Bank
- Buku Besar
- Bukti Pendukung lainnya.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page : 41
Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Bunga
- Deviden
- Royalti
- Sewa
- Keuntungan dari
penjualan/pengalihan
harta
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

3. PPh Pasal 21 (KKP E - 1)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21
- Daftar gaji/upah
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa ......................................... Rp.
Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ............................................ Rp.
Koreksi .................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

4. PPh Pasal 23 (KKP E - 2)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa
- Hutang lain-lain.
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi).

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa......................................... Rp.
Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ........................................... Rp.
Koreksi .................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

5. PPh Pasal 26 (KKP E - 3)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa
- Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty).
- Hutang lain-lain di pos neraca.
- Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi).

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ............................................. Rp.
Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ................................................ Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

6 PPN/PPn BM (KKP E - 4)

61. PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 4 - 1)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa PPN
- Buku Kas/Bank.
- Buku penjualan dan pembelian
- Faktur Pajak Keluaran dan Masukan.
- Buku piutang dan hutang.
- Uang muka pada pos neraca.
- Buku penghasilan lain-lain
- Equalisasi dengan peredaran usaha di PPh Orang Pribadi.

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Uraian Menurut Koreksi

Page : 42
Wajib Pajak Pemeriksa
(Rp) (Rp)
DPP PPN Keluaran
- Penjualan Ekspor
- Penyerahan bukan Keppres 56.
- Retur penjualan
Jumlah
DPP PPN Masukan
- Pembelian impor
- Pembelian lokal
- Retur pembelian
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

6.2. PPN/Jasa Luar Negeri (KKP E - 4 - 2)


Pengujian bersumber dari :
- SPT Masa PPN
- Buku kas/bank
- Buku penjualan dan pembelian
- Faktur Pajak Keluaran dan Masukan
- Buku piutang dan hutang
- Uang muka pada pos neraca.
- Buku biaya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)
- Royalti
- Biaya jasa, komisi
- Dan lain-lain
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

7. PBB (KKP E - 5)
Pengujian bersumber dari :
- SPPT PBB
- Buku kas/bank

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Objek PBB menurut Pemeriksa ...................................................... Rp.


Objek PBB menurut SPPT.............................................................. Rp.
Koreksi ..................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

8. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 6)


Pengujian bersumber dari :
- Buku kas/bank
- Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.
- Daftar Aktiva
- Bukti pendukung lainnya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah :

Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut pemeriksa Rp.


Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp.
Koreksi ......................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

9. Kredit Pajak (KKP E – 7)


Pengujian bersumber dari :
- Surat Setoran Pajak (lembar kedua)
- Bukti pemotongan/pemungutan
- Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page : 43
Menurut
No. JENIS PAJAK Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa
1. PPh Orang Pribadi :
a. PPh Pasal 21
b. PPh Pasal 22
c. PPh Pasal 23
d. PPh Pasal 24
e. PPh Pasal 25
f. PPh Pasal 26
g. PPh Pasal 29
2. PPh Pasal 21
3. PPh Pasal 23
4. PPh Pasal 26
5. PPN dan PPnBM
a. Pajak Masukan Impor
b. Pajak Masukan Dalam Negeri
c. Pajak Masukan dari masa pajak
yg tidak sama.
d. Kompensasi kelebihan PPN
bulan lalu
e. Lain-lain
f. Dikurangi pembayaran
pendahuluan/ pengembalian
oleh BAPEKSTA
6. PBB
7. BPHTB
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

10. Kompensasi kerugian (KKP E - 8)


Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang
sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut.

III. IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

A. IKHTISAR KOREKSI

1. Objek PPh Orang Pribadi

Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

2. Objek PPh Pasal 21

Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

3. Objek PPh Pasal 23

Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

4. Objek PPh Pasal 26

No. Uraian Menurut Koreksi

Page : 44
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

5. Objek PPN/PPnBM
Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

6. Objek Pajak Bumi dan Bangunan


Objek
No. SPPT SSP Penanggung Pajak
Jenis Lokasi

Jumlah

7. Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan


Nilai Transaksi
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

Jumlah
No. Jenis Pajak
(Rp)
1. PPh Orang Pribadi
2. PPh Pasal 21
3. PPh Pasal 23
4. PPh Pasal 26
5. PPN dan PPnBM
6. PBB
7. BPHTB
Jumlah

C. PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG

1. PPh Orang Pribadi

Penghasilan Kena Pajak menurut Wajib Pajak Rp


Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp
----------------------
Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksaan Rp
============

Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) :


- 10% X Rp. ....................... = Rp
- 15% X Rp. ....................... = Rp
- 30% X Rp. ....................... = Rp
==============
Jumlah Pajak Terutang Rp
Kredit Pajak Rp
---------------------
PPh kurang (lebih) bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan:
- Ps.13 (2) UU No.6 Tahun 1983 :
2% X .......... bulan X Rp ........ Rp

Page : 45
- Ps.13 (3) UU No.6 Tahun 1983 :
....... % X Rp ............. Rp
----------------------
PPh yang masih harus dibayar Rp
==============

2. PPh Pasal 21
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang Rp

PPh Pasal 21 yang terutang Rp


PPh Pasal 21 yang dibayar RP
-----------------------
PPh Pasal 21 kurang (lebih) bayar Rp
=============

Sanksi bunga/kenaikan :
- Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983:
2% X ......... bulan X Rp ......... Rp
- Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983:
......% X Rp ........ Rp
----------------------
PPh yang masih harus dibayar Rp
=============

3. PPh Pasal 23
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang Rp

PPh Pasal 23 yang dibayar Rp


-----------------------
PPh Pasal 23 yang kurang (lebih) bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan
- Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2 % X ...... bulan X Rp ......... Rp
- Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983 :
....... % X Rp ............ Rp
-----------------------
PPh Pasal 23 yang harus dibayar Rp
=============

4. PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang Rp

Telah disetor Rp
----------------------
PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan
- Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2% X ....... bulan X Rp ........ Rp
- Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983
...... % X Rp .............. Rp
---------------------
PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp
============

5. PPN /PPn BM
PPN
- Jumlah Penyerahan Kena Pajak :
DPP
a. Ekspor Rp
b. Penyerahan yang PPN-nya ditunda,
ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll. Rp
c. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :
- dengan tarif umum 10% Rp
- dengan tarif efektif ....% Rp
----------------------
Jumlah Penyerahan Kena Pajak Rp
=============

Page : 46
- Jumlah Pajak Keluaran
DPP PPN
a. Pajak Keluaran Seluruhnya : Rp Rp
- Dengan tarif umum 10% Rp Rp
- Dengan tarif efektif ....% Rp Rp
b. Dikurangi retur penjualan Rp Rp
c. Dikurangi Pajak Keluaran Ex Keppres
Nomor 56 Tahun 1988 Rp Rp
---------------- ----------------
Pajak Keluaran yang harus dipungut Rp Rp
========= =========
- Kredit Pajak Pertambahan Nilai :
DPP PPN
a. Pajak Masukan Impor Rp Rp
b. Pajak Masukan Dalam Negeri Rp Rp
c. Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama Rp Rp
d. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu Rp Rp
e. Lain-lain.............. Rp Rp
f. Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian
oleh BAPEKSTA Rp Rp
--------------- ----------------
Jumlah Kredit PPN Rp Rp
========= =========
- Pajak yang kurang/lebih dibayar
a. Penyerahan Kena Pajak Rp
b. Pajak Keluaran Rp
c. Kredit PPN Rp
--------------
Pajak yang kurang/lebih dibayar Rp
========
d. Denda :
- Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983 Rp
- Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983 Rp
- Pasal 13 (8) UU No. 8/1983 Rp
----------------
Rp
--------------
PPN yang masih harus dibayar Rp
========

PPnBM
- Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor
DPP
a. Dikenakan tarif 0% (Ekspor) Rp
b. Dikenakan tarif 10% Rp
c. Dikenakan tarif 20% Rp
d. Dikenakan tarif 30% Rp
e. Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah Rp
--------------
Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor Rp
========

- PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri


PPnBM
a. Tarif 10% Rp
b. Tarif 20% Rp
c. Tarif 30% Rp
d. Dikurangi retur penjualan Rp
e. Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988 Rp
-------------
Jumlah PPn BM yang harus disetor Rp
========
- PPn BM atas Impor :
DPP PPN
a. Tarif 10% Rp Rp
b. Tarif 20% Rp Rp
c. Tarif 30% Rp Rp
-------------- --------------
Jumlah PPnBM atas Impor Rp Rp
======== ========

- Jumlah PPnBM yang kurang/lebih disetor :


a. PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri Rp
b. PPnBM atas Impor Rp
--------------
Jumlah PPnBM yang harus disetor Rp
PPn BM yang disetor Rp
-------------------
PPn BM yang kurang/lebih disetor Rp

Page : 47
Denda :
- Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983 Rp
- Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983 Rp
- Pasal 13 (8) UU No.8/1983 Rp
-------------------
Rp
-----------------
PPn BM yang masih harus dibayar Rp
==========

6. PBB

7. BPTHB

IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN

1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN

PPh Orang Pribadi

Menurut SPT Menurut Pemeriksaan Koreksi


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Penghasilan Dari Usaha
Penghasilan Dari Luar Usaha
Penghasilan Bruto
Pengurangan Penghasilan Bruto
Penghasilan Neto
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak
PPh Terutang
Kredit Pajak
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 21

Menurut SPT Menurut Pemeriksaan Koreksi


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
PPh Terutang
Telah disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 23

Menurut SPT Menurut Pemeriksaan Koreksi


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Pajak Terutang
Telah disetor
PPH Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

Page : 48
PPh Pasal 26

Menurut SPT Menurut Pemeriksaan Koreksi


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Pajak Terutang
Telah Disetor
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPN Tahun ………


Masa ……..

Menurut SPT Menurut Pemeriksaan Koreksi


URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp)
Pajak Keluaran
Pajak Masukkan
Kelebihan Bulan Lalu
Kurang (lebih) bayar
Telah dibayar
Kurang Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPB Tahun ......

BPHTB Tahun .......

2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

3. USUL PEMERIKSA

..................,...............19.......
KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA
(SUPERVISOR)

------------------------- --------------------------
NIP. NIP.

ANGGOTA TIM PEMERIKSA

-------------------------
NIP.
KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR.RIKPA

------------------------- -------------------------
NIP. NIP.

Page : 49
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)
WP Orang Pribadi Yang
Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

(i) Diisi dengan Nomor LPP


(ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

BAB. I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN


(1) Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
(2) Diisi dengan Nama dan NIP dari
a. Ketua Kelompok (Supervisor)
b. Ketua Tim
c. Anggota Tim
(3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2)
(4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa
(5) Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa :
01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.
02. Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.
03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan
rutin.
(6) Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa :
01. Lebih Bayar
02. Kurang Bayar
03. Rugi (Tidak Lebih Bayar)
04. Nihil.
(7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :
01. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar.
02. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto.
03. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).
04. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari
tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.
05. SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan
tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.
06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.
07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya
08. Data Prioritas.
09. Pemeriksaan untuk tujuan lain.
11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.
13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.
14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan
Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar.
15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.
21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar.
22. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan tidak lebih bayar.
23. Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit
Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.
24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana
Pemeriksaan Lengkap
31. Pemeriksaan Bukti Permulaan.
32. Pemeriksaan lain-lain.
(8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan.
(9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.
(10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.
(11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan
Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK


(1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak.
(2) Diisi dengan NPWP
(3) Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP.
(4) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.
(5) Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan.
(6) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang
Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta
penjelasannya.
(7) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak.
(8) Diisi dengan Modal Awal ditambah Laba (Rugi) tahun yang bersangkutan, dikurangi pengambilan,
sehingga menghasilkan Modal Akhir.

BAB I C. PEMBUKUAN/NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK


(1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai.
(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Sistem Pembukuan yang digunakan
(3) Diisi dengan tahun buku.
(4) Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan.
(5) Diisi dengan pendapat pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.
(6) Diisi dengan No.KLU dan % Norma Penghitungan bila WP menggunakan Norma Penghitungan.

Page : 50
BAB I D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
(1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.
(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.
(3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.
(4) Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak.
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

BAB I E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA


Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh
pihak ketiga.

BAB I F. DAFTAR LAMPIRAN


Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

BAB II A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA


Diisi berdasarkan karektiristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU. Keadaan Permodalan.
Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri jasa perdagangan). Transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

BAB II B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI


Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi yang digunakan oleh Wajib Pajak dan penilaian
pemeriksa atas Internal Control dalam sistem akuntansi tersebut.

BAB II C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM


Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan
pos-pos dalam SPT Wajib Pajak.

BAB II D.MATERI YANG DIPERIKSA


Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan
dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak.

BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPUNGUT/DIPOTONG


Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya.

BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG


Cukup jelas

BAB IV 1.PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN.


Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB
menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa jumlah koreksinya.

BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI


Diisi dengan data informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, berupa Alat Keterangan

BAB IV 3. USUL PEMERIKSA


Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan
dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

Page : 51
Lampiran 7.3
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-02/PJ.7/1998
Tanggal : 30 Maret 1998

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)


Wajib Pajak Orang Pribadi Yang
Tidak Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas
Nomor : (i)
Tanggal : (ii)

I. UMUM

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak :


Nomor
Tanggal

2. Tim Pemeriksa :
a. Ketua Kelompok (Supervisor) : (Nama/NIP)
b. Ketua Tim : (Nama/NIP)
c. Anggota Tim : 1. (Nama/NIP)
2. (Nama/NIP)

3. No. LP-2 :

4. Tahun Pajak :

5. Penugasan Pemeriksaan :

6. Kelompok SPT yang diperiksa :

7. Alasan Pemeriksaan :

8. Tanggal mulai pemeriksaan :

9. Tanggal selesai pemeriksaan :

10. Jam pemeriksaan :

11. Pemberitahuan Perpanjangan :

Perpanjangan Jangka Waktu


No. Surat Tgl. Surat Tgl. Jatuh Tempo Keterangan
Pemeriksaan
- Pemberitahuan
- Permohonan Pertama
- Permohonan Kedua

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. Nama Wajib Pajak :

2. NPWP :

3. Alamat dan Nomor Telepon


a. Kantor/Tempat Kerja :
b. Tempat Tinggal :

4. Susunan Keluarga

Tanggal Lahir Hubungan


No. Nama Pekerjaan
(Umur) Keluarga

5. Klasifikasi Lapangan Usaha


a. SPT :

b. Pemeriksa :
..........................
..........................
6. Jenis Pajak yang menjadi kewajiban : [ ] PPh Orang Pribadi
[ ] PPh Pasal 26

Page : 52
[ ] PBB
[ ] BPHTB

C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

1. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan : [ ] Dilaksanakan sendiri


[ ] Konsultan Pajak
Nama Konsultan :
No. Surat Izin Kerja :

2. Ketaatan Pemasukan SPT


- SPT Tahunan :
- PPh WP Orang Pribadi [ ] Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Tepat Waktu Tgl ........
[ ] Tidak Disampaikan Tgl ........

3. Ketaatan pembayaran/setoran masa:


- PPh Pasal 25 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Dibayar ........Bulan

- PPh Pasal 26 : [ ] Tepat Waktu ........Bulan


[ ] Tidak Tepat Waktu ........Bulan
[ ] Tidak Disetor ........Bulan

4. Tunggakan Pajak :

Nomor dan Tanggal


No. Jumlah Tunggakan Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Surat Keberatan
Skp dan STP
1.
2.
3.
.....
.....

5. Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu :


a. No. LPP :
b. Tanggal LPP :

D. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

E. DAFTAR LAMPIRAN

II. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

A. GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WP

B. MATERI YANG DIPERIKSA

Pos-pos yang diperiksa Data, Dokumen, dan


Metode Pemeriksaan Keterangan
Cfm.SPT Catatan yang dipinjam

C. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

1. Pemanfaatan data/ alat keterangan. (KKP – Data)


Pengujian bersumber dari:
- KP Data – 9.
- Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.
Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :
- Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

Page : 53
- Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya
pajak terutang

2. PPh Orang Pribadi (KKP B-1)


Pengujian bersumber dari :
-
-

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Menurut
Uraian Wajib Pajak Pemeriksa Koreksi
(Rp) (Rp)

Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

3. PPh Pasal 26 (KKP E-1)


Pengujian bersumber dari :
-
-

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa ......................................... Rp.
Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ........................................ Rp.
Koreksi .................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

4. PBB (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :
- SPPT PBB
-

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PBB menurut Pemeriksa ................................................... Rp.
Objek PBB menurut SPPT .......................................................... Rp.
Koreksi .................................................................................. Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek PBB menurut Pemeriksa ...................................................... Rp.
Objek PBB menurut SPPT ..................................................... Rp.
Koreksi ..................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

5. Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 3)


Pengujian bersumber dari :
- Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.
- Bukti pendukung lainnya

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :


Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Pemeriksa Rp.
Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak Rp.
Koreksi ................................................................................... Rp.

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

6. Kredit Pajak (KKP E - 4)


Pengujian bersumber dari :
- Surat Setoran Pajak (lembar kedua)
- Bukti pemotongan/pemungutan
- Konfirmasi kepada Bank Persepsi/ PT Pos Indonesia

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

Page : 54
Menurut
No. Jenis Pajak Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa
1. PPh Orang Pribadi :
a. PPh Pasal 21
b. PPh Pasal 23
c. PPh Pasal 24
d. PPh Pasal 25
e. PPh Pasal 26
f. PPh Pasal 29
2. PPh Pasal 26
3. PBB
4. BPHTB
Jumlah

Penjelasan koreksi : (didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan


yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

III. IKHTISAR HASIL PEMERISAAN

A. IKHTISAR KOREKSI

1. Objek PPh Orang Pribadi


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

2. Objek PPh Pasal 26


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

4. Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan


Menurut
No. Uraian Koreksi
Wajib Pajak Pemeriksa

Jumlah

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA


Jumlah
No. Jenis Pajak
(Rp)
1. PPh Orang Pribadi
2. PPh Pasal 26
3. PBB
4. BPHTB
Jumlah

C. PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG

Page : 55
1. PPh Orang Pribadi

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP Rp


Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp
--------------------
Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa Rp
============
Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) :
- 10% X Rp. ....................... = Rp
- 15% X Rp. ....................... = Rp
- 30% X Rp. ....................... = Rp
=============
Jumlah Pajak Terutang Rp
Kredit Pajak Rp
--------------------
PPh lebih/kurang bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan :
- Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983:
....% X Rp .......... Rp
--------------------
PPh yang masih harus dibayar Rp
===========

2. PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak Rp
Pajak Terutang Rp

Telah disetor Rp
-------------------
PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar Rp

Sanksi bunga/kenaikan :
- Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2% X ............... bulan X Rp .......... Rp
- Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983:
....% X Rp .......... Rp
-------------------
PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar Rp
===========

3. PBB

4. BPTHB

IV. KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN

1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN

PPh Orang Pribadi


Menurut Menurut Koreksi
URAIAN
SPT (Rp) Pemeriksaan (Rp) (Rp)
Penghasilan Sehubungan Pekerjaan
Penghasilan Lainnya
Penghasilan Neto
Pengurangan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak
PPh Terutang
Kredit Pajak
PPh Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPh Pasal 26
URAIAN Menurut Menurut Koreksi

Page : 56
SPT (Rp) Pemeriksaan (Rp) (Rp)
Pajak Terutang
Telah Disetor
PPH Kurang (Lebih) Bayar
Sanksi Administrasi
Pajak yang masih harus dibayar

PPB Tahun ......

BPHTB Tahun ……

2. DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

3. USUL PEMERIKSA

..................,....................19.......

KETUA KELOMPOK KETUA TIM PEMERIKSA,

------------------------- --------------------------
NIP NIP

ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

--------------------------
NIP

KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR. RIKPA

------------------------ ---------------------------
NIP NIP

Page : 57
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)
WP Orang Pribadi Yang Tidak
Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

(i) Diisi dengan Nomor LPP


(ii) Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

BAB. I A. PENUGASAN PEMERIKSAAN


(1) Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
(2) Diisi dengan Nama dan NIP dari
a. Ketua Kelompok (Supervisor)
b. Ketua Tim
c. Anggota Tim
(3) Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2)
(4) Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa
(5) Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa :
01. Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.
02. Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.
03. Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan
rutin.
(6) Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa :
01. Lebih Bayar
02. Kurang Bayar
03. Rugi (Tidak Lebih Bayar)
04. Nihil.
(7) Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :
01. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar.
02. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto.
03. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).
04. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari
tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.
05. SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan
tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.
06. Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.
07. Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya
08. Data Prioritas.
09. Pemeriksaan untuk tujuan lain.
11. Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
12. Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.
13. Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.
14. Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan
Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar.
15. Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.
21. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar.
22. Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan Pphnya menyatakan tidak lebih bayar.
23. Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit
Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.
24. Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana
Pemeriksaan Lengkap
31. Pemeriksaan Bukti Permulaan.
32. Pemeriksaan lain-lain.
(8) Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan.
(9) Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.
(10) Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.
(11) Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan
Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

BAB I B. IDENTITAS WAJIB PAJAK


(1) Diisi dengan Nama Wajib Pajak.
(2) Diisi dengan NPWP
(3) Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.
(4) Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan.
(5) Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang
Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta
penjelasannya.
(6) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak.

BAB I C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN


(1) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.
(2) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.
(3) Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.
(4) Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak.
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.
BAB I D. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

Page : 58
Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh
pihak ketiga.

BAB I E. DAFTAR LAMPIRAN


Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

BAB II A. GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WAJIB PAJAK


Diisi dengan gambaran sumber-sumber penghasilan Wajib Pajak.

BAB II B. MATERI YANG DIPERIKSA


Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak
dikaitkan dengan data, dokumen dan catatan yang dipinjam dari Wajib Pajak serta Metode Pemeriksaan
yang diterapkan.

BAB II C. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN


Cukup jelas

BAB III A. IKHTISAR KOREKSI


Cukup jelas

BAB III B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG


Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya.

BAB III C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG


Cukup jelas

BAB IV 1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN


Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB
menurut Wajib Pajak, menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya

BAB IV 2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI


Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksa, berupa Alat Keterangan

BAB IV 3. USUL PEMERIKSA


Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan
dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

Page : 59

Anda mungkin juga menyukai