Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


(B P B D)
Jalan Siliwangi Nomor 315 Ganglika (Gudang Aspal) Tlp/fax (0263) 2912416
e-mail : bpbd.cianjur@ymail.com

Nomor : 862.1/1624/BPBD/2022 Cianjur 9 September 2022


Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana
(DESTANA)

Kepada Yth,
1. Sdr. Camat Cianjur
2. Sdr. Camat Karangtengah
3. Sdr. Camat Sukaluyu
4. Sdr. Camat Cikalongkulon
5. Sdr. Camat Campaka
6. Sdr. Camat Sukanagara
7. Sdr. Camat Takokak
di
T E M PAT

Menindaklanjuti Program Kerja BPBD Kabupaten Cianjur tentang penguatan kapasitas kawasan
untuk pencegahan dan kesiapsiagaan, maka kami sampaikan hal- hal sebagai berikut:
1. Proses pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Kabupaten Cianjur mengacu pada
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor: 1 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan Peraturan Bupati Cianjur Nomor: 125
Tahun 2021 Tentang Pengembangan Desa Dan Kelurahan Tangguh Bencana.
2. Sebagai langkah pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di tingkat desa perlu adanya
komitmen dari Kepala Desa tentang kesiapan pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
dan mengupayakan keberlanjutan Desa Tangguh Bencana (DESTANA);
3. Untuk pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) tahun 2022, Kepala Desa perlu
menetapkan aturan yang berkaitan dengan pencapain Desa Tangguh sebagai berikut:
a. Menetapkan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa (FPRBDes) yang di pimpin oleh Badan
Permusyawarah Desa (BPD) sebagai ketua dan struktur keanggotaan FPRBDes (Lampiran I);
b. Menetapkan pembentukan Tim Pokja Relawan Penanggulangan Bencana yang pimpin oleh
Koordinator Retana Desa sebagai Ketua dan struktur keanggotaan relawan penanggulangan
bencana tingkat desa melibatkan partisipasi lembaga/masyarakat desa (Lampiran II)
c. Menetapkan pembentukan desa sebagai desa tangguh bencana (Lampiran III)
d. Menyusun Standar Prosedur Penanggulangan Bencana Tingkat Desa (Lampiran IV)
e. Penilaian mandiri Desa Tangguh Bencana (DESTANA) (Lampiran V)
f. Menetapkan anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) sebagaimana sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pencapaian indikator Desa Tangguh Bencana (DESTANA) sebagaimana hal nomor 2 – 3 diatas
maka BPBD Kabupaten Cianjur akan melaksananakan Kegiatan pembentukan Desa Tangguh
Bencana (DESTANA) di Desa. Untuk itu Saudara Camat agar dapat memfasilitasi kegiatan tersebut
sebagaimana Jadwal pada Lampiran VI,
Untuk konfirmasi dan informasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dapat
menghubungi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cianjur atau menghubungi
Dede Rohimat (0819-9205-3024) dan Nena Rohimah (0813-7356-5758).
Demikian hal ini kami sampaiakan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN CIANJUR,

Paraf Hirarki
1 Sekretaris
2 Kabid Pencegahan dan
Kesiapsiagaan

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Bapak Bupati Cianjur (sebagai laporan)
2. Bapak Wakil Bupati Cianjur (sebagai laporan)
3. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur (sebagai laporan)
4. Bapak Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (sebagai laporan)
5. Sdr Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
6. Koordinator Retana Kecamatan Cianjur
7. Koordinator Retana Kecamatan Karangtengah
8. Koordinator Retana Kecamatan Cikalongkulon
9. Koordinator Retana Kecamatan Sukaluyu
10. Koordinator Retana Kecamatan Campaka
11. Koordinator Retana Kecamatan Sukanagara
12. Koordinator Retana Kecamatan Takokak
13. Pertinggal.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang
diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BsrE) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Lampiran I Surat BPBD Kabupaten Cianjur
Nomor : 862.1/ 1624 /BPBD/2022
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
Tanggal : 9 September 2022

Contoh
SURAT KEPUTUSAN FORUM PPENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA (F-PRB
DESA)

KEPUTUSAN KEPALA DESA____


NOMOR :……/KEP.……….. TAHUN 20
TENTANG
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DESA_______ TAHUN____

KEPALA DESA____
Menimbang : a. bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama
baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
masyarakat maupun dunia usaha
b. bahwa untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga
dan/atau organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat
guna membantu upaya dalam pengurangan risiko bencana serta
menumbuhkan rasa kepedulian terhadap aspek kebencanaan di Desa
............................. perlu dibentuk Forum Pengurangan Risiko
Bencana Desa……………………… ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan Forum Pengurangan Risiko Bencana
(FPRB) Desa……………………… tahun___

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6.. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana;
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Peran serta Masyarakat
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor : 6 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
9. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 48 tahun 2019 tentang Relawan
Tangguh Bencana (RETANA)
10 Peraturan Bupati Cianjur Nomor 125 tahun 2021 tentang
Pengembangan Desa Dan Kelurahan Tangguh Bencana (DESTANA)

KEPALA DESA___
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA____ TENTANG FORUM PENGURANGAN
RISIKO BENCANA DESA……………………..
KESATU : Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa___; Tahun____,
Kecamatan___, Kabupaten___ sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan Kepala Desa ini.

KEDUA : Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa___; sebagaimana dimaksud pada


Diktum Kesatu, mempunyai tugas :
a. Mengikuti seluruh acara atau tahapan dalam rangka Program Desa Tangguh
Bencana (DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)) tahun___
b. Advokasi pengurangan risiko bencana, membangun suatu rasa kesatuan,
tanggung jawab bersama, dan melakukan koordinasi antara Pemerintah
Desa, Masyarakat, dan Dunia Usaha dalam program pengurangan risiko
bencana, serta untuk mendukung ketahanan pengurangan risiko bencana di
Desa………………
c. Ikut serta menfasilitasi proses sosialisasi dan edukasi, simulasi kebencanaan
dengan masyarakat Desa____
d. Mempersiapkan dalam penyusunan dokumen kebencanaan yang meliputi
dokumen Kajian Risiko Bencana Desa, dokumen Rencana Penanggulangan
Bencana Desa, Rencana Kontijensi yang terkait;
e. Mempersiapkan dan memfasilitasi pembentukan Relawan Desa
KETIGA : Menetapkan susunan kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa
………………………. Sebagamana terlampir dalam Keputusan Kepala Desa
ini.

KEEMPAT Masa tugas kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa


………………………. sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, selama 5
(lima) tahun dari tahun …………… sampai dengan tahun…………..

KELIMA : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan berakhir
sampai dengan_______

Ditetapkan di : Desa
Pada tanggal :

KEPALA DESA

_______
Tembusan, disampaikan kepada Yth:
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jawa Barat
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota.
4. Camat ____
5. Ketua BPD Desa___
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA___
KECAMATAN___ KABUPATEN/KOTA___
NOMOR : ……/KEP.……….. TAHUN___
TANGGAL :

TENTANG
PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DESA___
TAHUN___

INDUK
NO NAMA L/P JABATAN LEMBAGA/ Alamat
ORGANISASI
1 Ketua Forum BPD (Ketua)
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 Bidang Advokasi
5 Bidang SDM
6 Bidang Peningkatan
Kapasitas

KEPALA DESA___

____________________
Lampiran II Surat BPBD Kabupaten Cianjur
Nomor : 862.1/ 1624 /BPBD/2022
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
Tanggal : 9 September 2022

CONTOH SURAT KEPUTUSAN TIM POKJA RELAWAN

KEPUTUSAN KEPALA DESA___


NOMOR :……/KEP.……….. TAHUN ___
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA DESA
……………………………………..

KEPALA DESA___
Menimbang : a. bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama
baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
masyarakat maupun dunia usaha
b. bahwa untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga
dan/atau organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat
guna membantu upaya dalam penanggulangan bencana serta
menumbuhkan rasa kepedulian terhadap aspek kebencanaan di Desa
............................. perlu dibentuk Relawan Penanggulangan Bencana
Desa……………………… ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa___ tentang
Pembentukan Tim Relawan Penanggulangan Bencana Desa
……………………
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6.. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan
Penanggulangan Bencana;
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana;
8. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Peran serta Masyarakat
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor : 6 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
11. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 48 tahun 2019 tentang Relawan
Tangguh Bencana (RETANA)
12 Peraturan Bupati Cianjur Nomor 125 tahun 2021 tentang
Pengembangan Desa Dan Kelurahan Tangguh Bencana (DESA
TANGGUH BENCANA (DESTANA))

KEPALA DESA___
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA____ TENTANG PEMBENTUKAN TIM
RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA
DESA………………………….
KESATU : Pembentukan Tim Relawan Penanggulangan Bencana untuk Desa___
Kecamatan___ Kabupaten/Kota___ sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan Kepala Desa ini.

KEDUA : Tim Relawan Penanggulangan Bencana Desa ………………… sebagaimana


dimaksud pada Diktum Kesatu, mempunyai tugas :
a. Mengikuti seluruh acara atau tahapan dalam rangka Program Desa
Tangguh Bencana (DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA))
b. Melaksanakan tugas berkaitan dengan penanggulangan bencana yang
meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan
kebencanaan sesuai dengan keahlian dan keterampilan.
c. Memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait pengurangan
risiko bencana;
d. Terlibat aktif dalam pembuatan dokumen perencanaan yang terkait
dengan kebencanaan;
e. Melaksanakan kerjasama dalam rangka penanggulangan bencana
dengan semua pihak
KETIGA : Masa tugas Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, adalah sampai
dengan___

KEEMPAT : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Desa___
Pada tanggal
KEPALA DESA___

_________

Tembusan, disampaikan kepada Yth:


1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jawa Barat
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota.
4. Camat ____
5. Ketua BPD Desa___
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA___
KECAMATAN___
KABUPATEN/KOTA ___PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR : ……/KEP.……….. TAHUN
TANGGAL :

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA

NO NAMA L/P JABATAN JABATAN DI ALAMAT


LEMBAGA
1 Ketua Retana
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 KELOMPOK KERJA
BIDANG
PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
5 Koordinator Kluster
Penyuluhan
6 Koordinator Kluster
Pelatihan dan Simulasi
7 Koordinator Kluster
Peringatan Dini
8 Koordinator Kluster Posko
Siaga Bencana
9 KELOMPOK KERJA
BIDANG
KEDARURATAN DAN
LOGISTIK
10 Koordinator Kluster
Assesment Kejadian
Bencana
11 Koordinator Kluster
Pertolongan dan Evakuasi
12 Koordinator Kluster
Bantuan/Logistik
13 Koordinator Kluster
Pengungsian
14 Koordinator Kluster Dapur
Umum
15 Koordinator Kluster
Pelayanan Medis
16 Koordinator Kluster
Komunikasi/Media Center
17 KELOMPOK KERJA
BIDANG PEMULIHAN
18 Koordinator Kluster
Pertukangan
19 Koordinator Kluster
Psikososial/Trauma
Healing
20 Koordinator Kluster
Pemulihan Ekonomi

KEPALA DESA_____

________
Lampiran III Surat BPBD Kabupaten Cianjur
Nomor : 862.1/ 1624 /BPBD/2022
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
Tanggal : 9 September 2022

CONTOH SURAT KEPEPUSAN PENETAPAN DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)

KEPUTUSAN KEPALA DESA


NOMOR :
TENTANG
PEMBENTUKAN DESA…………………… SEBAGAI DESA TANGGUH BENCANA

KEPALA DESA

Menimbang : a. bahwa Desa ……………………….. merupakan wilayah yang memiliki


potensi ancaman bencana yang apabila terjadi dapat menimbulkan
dampak dan resiko yang merugikan masyarakat baik itu korban jiwa,
harta benda maupun lingkungan hidup
b. bahwa untuk mengantisipasi dan menanggulangi potensi ancaman
bencana dipandang perlu untuk membentuk Desa Tangguh Bencana
(DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)) sehingga mampu
secara mandiri untuk dapat melakukan upaya penanggulangan bencana
secara sistematis dari tahapan pra bencana, saat bencana dan pasca
bencana
c. bahwa berdasarkan pertimbangan point a dan poin b di atas perlu
ditetapkan Desa…………………….. sebagai Desa Tangguh Bencana
(DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA))

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 123 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6.. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Peran serta Masyarakat

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun


2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor : 6 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

11. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 48 tahun 2019 tentang Relawan


Tangguh Bencana (RETANA)

12 Peraturan Bupati Cianjur Nomor 125 tahun 2021 tentang


Pengembangan Desa Dan Kelurahan Tangguh Bencana (DESTANA)

KEPALA DESA_______
Memutuskan
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA____ TENTANG PEMBENTUKAN
DESA………………………….. SEBAGAI DESA TANGGUH BENCANA
(DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA))

KESATU : Membentuk dan menetapkan Desa_____ menjadi Desa Tangguh


Bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam
menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan
segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan

KEDUA : Menetapkan Struktur Organisasi Desa Tangguh Bencana


………………………….. sebagaimana terlampir dalam Keputusan
Kepala Desa

KETIGA : Menetapkan susunan pengurus Desa Tanguh Bencana


………………………………….. sebagaimana terlampir dalam Keputusan
Kepala Desa.
KEEMPAT : Menetapkan uraian tugas pengurus Desa Tangguh Bencana sebagaimana
terlampir dalam Keputusan Kepala Desa.
KELIMA Masa tugas kepengurusan Desa Tangguh Bencana____ sebagaimana dimaksud
pada Diktum KETIGA, selama 5 (lima) tahun dari tahun____ sampai dengan
tahun…………..
KEENAM : Desa Tangguh Bencana ___melaksanakan upaya peningkatan kapasitas
kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya serta pemeliharaan
kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana sebagai bentuk dukungan
sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana kepada pemerintah
KETUJUH : Desa Tangguh Bencana _____ membangun kerjasama antara para pemangku
kepentingan dalam pengurangan risiko bencana, pihak pemerintah daerah,
sektor swasta, akademisi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok
lainnya yang ada di wilayah Desa____
KEDELAPAN : Sumber pembiayaan kegiatan Desa Tangguh Bencana_______ bersumber pada
Anggaran Pendapatan Belanja Desa, Anggaran Anggaran Pendapatan Belanja
Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat, Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten dan Sumber Keuangan lainnya.
KESEMBILAN : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Desa
Pada tanggal :
KEPALA DESA
_______
Tembusan, disampaikan kepada Yth:
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jawa Barat
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota.
4. Camat ____
5. Ketua BPD Desa___
LAMPIRAN-1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA___ECAMATAN___
KABUPATEN/KOTA___
NOMOR : ……/KEP.……….. TAHUN___
TANGGAL :

TENTANG
STRUKTUR PENGURUS DESA TANGGUH BENCANA _______
TAHUN _____ s.d ______

PELINDUNG
KEPALA DESA

PEMBINA
BABINSA
BHABINKAMTIBMAS

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

KOORDINATOR POKJA KOORDINATOR POKJA


KOORDINATOR POKJA
BIDANG BIDANG
BIDANG PEMULIHAN
PENCEGAHAN & KEDARURATAN &
KESIAPSIAGAAN LOGISTIK

KETUA TIM
KETUA TIM KETUA TIM
REHABILITASI
DETEKSI DINI REAKSI CEPAT
SARANA &
PRASARANA

KETUA TIM KETUA TIM KETUA TIM


EDUKASI & LOGISTIK & DAPUR REHABILITASI
PENYULUHAN UMUM PSIKOLOGIS
LAMPIRAN-1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA___KECAMATAN___
KABUPATEN/KOTA___
NOMOR : ……/KEP.……….. TAHUN___
TANGGAL :

TENTANG
URAIAN TUGAS
PENGURUS DESA TANGGUH BENCANA _______

1. PELINDUNG
Melindungi dan menjaga keutuhan organisasi agar tetap berjalan sebagaimana mestinya serta
menjamin penyelenggaraan Desa Tangguh Bencana dapat menyelenggarakan penanggulangan
bencana secara mandiri, berkolaborasi dan gotong royong masyarakat desa

2. PEMBINA
Melakukan pembinaan terhadap program dan kegiatan penyelenggaraan Desa Tangguh Bencana
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana agar sesuai dengan perencanaan yang disuusun
dari hasil musyawarah bersama serta tidak menyimpang dari aturan organisasi yang berlaku

3. KETUA
Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta memimpin dalam penyelenggaraan Desa
Tangguh Bencana untuk melaksanakan upaya penanggulangan bencana pada tahapan pra
bencana, saat bencana dan pasca bencana secara mandiri, berkolaborasi dan gotong royong
masyarakat desa

4. SEKRETARIS
Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan adminstrasi, penyiapan sarana
prasarana/akomodasi, melaksanakan koordinasi kegiatan serta memberikan supporting kegiatan
pada unit satuan organisasi/Koordinator Kelompok Kerja Bidang.

5. BENDARAHA
Membantu Ketua dalam pengelolaan adminitrasi keuangan serta aktivitas lain yang berhubungan
dengan keuangan yang tersusun dalam perencanaan anggaran serta mempertanggungjwabkan
pengelolaan administrasi keuangan secara transparan dan akuntabel

6. KOORDINATOR KELOMPOK KERJA BIDANG PENCEGAHAN DAN


KESIAPSIAGAAN
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggara kegiatan bidang Pencegahan
dan Kesiagaan sesuai dengan program kerja , melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
secara berkesinambungan serta melaporkan kegiatan secara periodik kepada Ketua.

6.1.KETUA TIM DETEKSI DINI


melaksanakan kegiatan monitoring wilayah desa secara rutin sebagai upaya peringatan dini
terhadap ancaman potensi bencana serta melakukan respon cepat dan tindak lanjut terhadap
laporan tentang adanya potensi bencana yang diterima baik dari Kecamatan, Badan
Penanggulangan Bencana Kabupaten/ Provinsi dan Instansi yang berwenang menyampaikan
laporan potensi ancaman bencana sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana kepada masyarakat.

6.2.KETUA TIM EDUKASI DAN PENYULUHAN


Melaksanakaan kegiatan edukasi dan penyuluhan kepada warga masyarakat terkait dengan
kebencanaan sesuai dengan potensi ancaman yang ada di desa berdasarkan hasil Kajian dan
laporan Kejadian Bencana sebagai upaya penguatan kapasitas warga dalam hal pemahaman
tentang upaya-upaya penanggulangan bencana yang ada di lingkungannya.
7. KOORDINATOR POKJA BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggara kegiatan bidang Kedaruratan
dan Logistik sesuai dengan program kerja serta menjalankan semua tahapan dalam situasi
kedaruratan sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam dokumen perencanaan
penanggulangan kedaruratan, melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan secara
berkesinambungan serta melaporkan kegiatan secara periodik kepada Ketua.

7.1.KETUA TIM REAKSI CEPAT


Melaksanakan tahapan kegiatan tanggap apabila terjadi bencana, meliputi ; kaji cepat,
penyelamatan dan evakuasi, pertolongan kelompok rentan dengan menjalankan semua
tahapan sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam dokumen perencanaan kedaruratan

7.2.KETUA TIM LOGISTIK & DAPUR UMUM


Melaksanakan pengamanan dan distribusi pemenuhan kebutuhan logistik dalam masa
tanggap darurat dan membantu penyelenggaraan dapur umum dengan menjalankan semua
tahapan sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam dokumen perencanaan kedaruratan

8. KOORDINATOR POKJA BIDANG PEMULIHAN


Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan pelaksanaan program Pemulihan setelah kejadian
bencana dengan menjalankan semua tahapan pemulihan setelah kejadian bencana, sesuai dengan
perencanaan yang tertuang dalam dokumen pemulihan

8.1.KETUA TIM REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA


Melaksanakan pendataan dan pelaporan kerusakan yang berkaitan ;korban jiwa, kerusakan
pemukiman, sarana perokonomian, sarana sosial budaya dan sarana pelayanan publik sebagai
dampak dan akibat kejadian bencana, menginventarisasi kebutuhan rehabilitasi sarana
prasarana pasca bencana.

8.2.KETUA TIM REHABILITASI PSIKOLOGIS


Melaksanakan kegiatan pemulihan psikologis warga terutama pada kelompok rentan
sebagai akibat bencana sesuai dengan menjalankan tahapan sebagaimana tertuang dalam
dokumen pemulihan dalam hal Psycological First Aid.
LAMPIRAN-1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA___KECAMATAN___
KABUPATEN/KOTA___
NOMOR : ……/KEP.……….. TAHUN___
TANGGAL :

TENTANG
SUSUNAN PENGURUS DESA TANGGUH BENCANA _______
TAHUN ____ s.d _____

NO NAMA JABATAN

1. Ketua Desa Tangguh Bencana (DESTANA)

2. Sekretaris

3. Bendahara

4. KOORDINATOR POKJA BIDANG PENCEGAHAN


DAN KESIAPSIAGAAN

5. Ketua Tim Deteksi Dini

6. Ketua Tim Edukasi dan Penyuluhan

7. KOORDINATOR POKJA BIDANG


KEDARURATAN DAN LOGISTIK

8. Ketua Tim Reaksi Cepat

9. Ketua Tim Logistik dan Dapur Umum

10. KOORDINATOR POKJA BIDANG PEMULIHAN

11. Ketua Tim Rehabilitasi Sarana dan Prasarana

12. Ketua Tim Rehabilitasi Psikologi


Lampiran III Surat BPBD Kabupaten Cianjur
Nomor : 862.1/ /BPBD/2022
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
Tanggal : September 2022

CONTOH SURAT KEPUTUSAN SOP DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)

KEPUTUSAN KEPALA DESA


NOMOR :
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENANGGULANGAN BENCANA
DESA.......................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ………………. KECAMATAN …………………. KABUPATEN
CIANJUR

Menimbang : a. Bahwa Ancaman Bencana yang mengancam kehidupan warga


masyarakat harus diantisipasi dengan rencana yang siap untuk
dioperasionalisasikan menjadi operasi tanggap darurat
b. Bahwa pemyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilaksanakan
secara sistematis, terencana, terkoordinasi dan terpadu serta
menyeluruh
c. Bahwa inisiasi pengurangan risiko bencana di tingkat desa harus
disusun dengan dan untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat
dalam penanggulangan bencana berbasis komunitas yang harus
menerapkan kebiajkan yang selaras dengan pembangunan daerah,
maka perlu adanya pengaturan standar opersional prosedur
penanggulangan bencana.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan
c, maka dipandang perlu menetapkan standar opersaional prosedur
penanggulangan bencana di desa……………
Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
;
3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah di ubah beberapa kali di ubah terakhir dengan Undang
– Undang Nomor 12 tahun 2008 ;
4. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang ;
6. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan PB
;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
10. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan
11. Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2015 tentang Darkarhutla
12. Peraturan Presiden RI No.17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana dalam kedaan tertentu
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.66 Thn 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Dana Desa
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.66 Thn 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Dana Desa
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
19. Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
20. Peraturan Kepala BNPB Nomor 03 Tahun 2016 tentang Sistem Komando
Tanggap Darurat Bencana
21. Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana.
22. Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2011 tentang Relawan
Penanggulangan Bencana.
23. Peraturan Kepala BNPB Nomor 11 Tahun 2014 tentang Peran serta Masyarakat
24. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor : 6 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
25. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 125 tahun 2021 tentang Pengembangan
Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
26. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 48 tahun 2019 tentang Relawan Tangguh
Bencana (RETANA)

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA…………….. TENTANG STANADAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENANGGULANGAN BENCANA
DESA.........
Kesatu : Mengesahkan stanadar operasional prosedur (sop) penanggulangan bencana
desa.........
Kedua : stanadar operasional prosedur (sop) sebagaimana diktum kesatu digunkan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas penanggulangan bencana di lingkungan
Forum Relawan Tangguh Bencna Desa..........

Ketiga : Stanadar Operasional Prosedur (Sop) Penanggulangan Bencana Desa......... ini


ditetapkan untuk dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab

Ke Empat : Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan. Apabila


terdapat hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, maka akan
disempurnakan sesuai dengan ketentuan yang berl aku.

Ditetapkan di : Desa………………..
Pada Tanggal : ……………………
Kepala Desa …………………
(___________________)
Tembusan Yth:
1. Bapak Kepala BPBD Kabupaten Cianjur
2. Bapak Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
3. Ketua APDESI Kabupaten Cianjur
4. Bapak Camat ……………………….
LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan
bahwa bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa berperan penting dalam menangani dan
menanggulangi bencana alam serta penyelamatan, untuk menekan timbulnya kerugian materi dan
korban jiwa yang cukup besar (Pengurangan Risiko Bencana). Faktor keselamatan dan kesehatan
korban bencana dalam menangani berbagai bencana alam tersebut merupakan syarat utama terwujudnya
tata kerja dan tujuan organisasi dalam pelayanan di bidang penanganan bencana.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam penanggulangan bencana dan penyelamatan
korban, maka Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa melakukan Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana.

MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana Desa dimaksudkan
sebagai pedoman kerja dan arahan tindakan bagi Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa dalam
Penanggulangan Bencana di wilayah Desa.
Tujuan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Kebencanaan Desa adalah
untuk mewujudkan tertib operasi Penanggulangan Bencana dan penyelamatan korban oleh Relawan
Tangguh Bencana, khususnya untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam melakukan operasi penanganan
bencana alam.

SASARAN
1. Tersedianya informasi mengenai prosedur pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan
penyelamatan korban sesuai Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa.
2. Terwujudnya dokumen Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana bagi Tim
Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa.

RUANG LINGKUP
1. Mengkaji peraturan perundangan dan produk hukum terkait dengan Penanggulangan
Bencana dan tupoksi SKPD terkait;
2. Mengkaji model Penanggulangan Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) dan Desa di wilayah lain sebagai bahan rujukan/ referensi;
3. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan strategi Penanggulangan Bencana
4. Menganalisa data dan merumuskan model Penanggulangan Bencana sesuai dengan
kebutuhan Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa;
5. Menyusun rekomendasi tentang strategi operasional Penanggulangan Bencana yang
berbentuk standar operasional prosedur.
6. Lingkup wilayah dalam penyusunan pedoman ini adalah upaya Penanggulangan Bencana
di tingkat Desa.

KELUARAN
Tersusunnya dokumen Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana di tingkat Desa
yang dapat menjadi acuan kerja dan pengambilan tindakan serta keputusan di lapangan bagi Forum
Relawan Penanggulangan Bencana Desa dan pemangku kepentingan secara lebih luas dalam mencegah
dan menanggulangi bencana alam serta penyelamatan korban di Desa

MANFAAT
1. Tersedianya informasi dan prosedur kerja dalam menangani bencana dan penyelamatan
korban.
2. Dengan adanya standar operasional prosedur diharapkan proses penanganan bencana dan
penyelamatan korban serta pengambilan keputusan dapat berjalan efektif dan efisien
sehingga dapat meminimalkan korban dan kerugian materi yang ada serta mengoptimalkan
pemanfaatan dana pembangunan.
SOP PENANGGULANGAN BENCANA
Standar Operasional Prosedur dibutuhkan saat pelaksana suatu kegiatan terdiri dari berbagai
institusi yang memiliki kewenangan sendiri-sendiri dan kegiatan tersebut menuntut waktu yang singkat
untuk ditanggapi. Prosedur yang disusun bersama untuk kemudian ditetapkan sebagai suatu kesatuan
tindak yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh komponen masyarakat Desa Tangguh Bencana.

PEDOMAN MANAJEMEN BENCANA


1. Penguatan institusi penanganan bencana di tingkat desa;
2. Meningkatkan kemampuan tanggap darurat;
3. Meningkatkan kepedulian dan kesiapan masyarakat pada masalah-masalah yang
berhubungan dengan resiko bencana;
4. Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada sistem infrastruktur, utilitas bangunan
strategis dan penting;
5. Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada daerah perumahan dan fasilitas umum;
6. Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan sekolah dan anak- anak sekolah;
7. Memperhatikan keamanan terhadap bencana dan kaidah-kaidah bangunan tahan gempa,
gerakan tanah, tsunami serta banjir dalam proses pembuatan konstruksi baru;
8. Meningkatkan pengetahuan para ahli mengenai fenomena bencana, kerentanan terhadap
bencana dan teknik mitigasi;
9. Memasukkan prosedur kajian risiko bencana ke dalam perencanaan tata ruang atau tata guna
lahan; dan
10. Meningkatkan kemampuan pemulihan masyarakat dalam jangka panjang setelah terjadi
bencana.

Koordinasi dan Kerjasama Antar Instansi


Dalam pelaksanaan dan penanggulangan bencana perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama
Forum Relawan Penanggulangan Bencana Desa dengan instansi terkait diantaranya pemerintah desa
dan muspika, BPBD Kab Cianjur, Aparat Kepolisian (Polsek) dan TNI (Koramil), Unsur masyarakat
sekitar

Uraian Standar Prosedur


SOP Pemantauan Potensi Bencana
1. Pokja Bidang Peringatan Dini Bencana melaksanakan kegiatan pemantauan pada potensi
bencana dan melaporkan kepada Ketua POKJA
2. dan Pokja Bidang Pengurangan Risiko Bencana; memerintahkan anggota timnya untuk
menyiapkan data, berkas dan kelengkapan lainnya untuk dibawa pada saat pemantauan
wilayah.
3. Setelah berkas dan kelengkapan sudah siap, kemudian melaporkan kepada Ketua Pokja.
4. Ketua Pokja melaporkan kepad Ketua Harian.
5. Setelah mendapatkan laporan dari Ketua Pokja, Ketua Harian memerintahkan Ketua Pokja
untuk melaksanakan kegiatan pemantauan wilayah.
6. Ketua Pokja memerintahkan anggota pokja untuk pemantauan wilayah yang dituju.
7. Ketua Pokja melaporkan kembali hasil kegiatan pemantauan kepada Ketua Harian Forum
Relawan Peanggualngan bencana.

SOP Penerima Laporan


1. Ketua Pokja Peringatan Dini memerintahkan kepala Tim Deteksi Dini, dan Tim Survey dan Pemetaan
untuk berangkat (menyesuaikan obyek kejadian, alamat, waktu kejadian).
2. Ketua Pokja Peringatan Dini melakukan kajian awal berdasarkan laporan Tim Deteksi Dini, dan Tim
Survey dan Pemetaan, selanjutnya memberikan data berdasarkan assesment
3. Ketua Pokja Peringatan Dini melaporkan keadaan kepada Ketua Harian, sambil menunggu perintah
selanjutnya.

SOP Penanggulangan Bencana


1) Ketua Harian melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang mengetahui tentang seluk
beluk situasi dan kondisi wilayah bencana.
2) Ketua Harian mengatur penanggulangan bencana dengan anggota tim, dengan berbagai
pihak dan masyarakat.
3) Ketua Pokja Rencana Siaga berkomunikasi dengan Ketua Pokja Bidang Evakuasi
Mandiri menyiapkan kelengkapan penanggulangan dan penyelamatan bila dibutuhkan.
4) Ketua Harian memerintahkan Ketua Pokja Siaga dan Evakuasi untuk melakukan
penanggulangan dan penyelamatan korban bencana sesuai dengan prioritas
penyelamatan.
5) Ketua Pokja Evakuasi memperhatikan keselamatan Tim anggota dan masyarakat
sekitarnya.
6) Setelah proses evakuasi dan penyelamatan, Ketua Pokja Evakuasi dan Ketua Pokja
Siaga berkoordinasi dengan aparat yang ada di lokasi untuk mempermudah
penanggulangan bencana dan mempersiapkan kedatangan unit atau pihak lain.
7) Tim Bidang Pokja Evakuasi mendata kerugian dan kerusakan yang diakibatkan bencana
dan perkembangan terakhir sebagai data dan informasi selanjutnya.
8) Ketua Pokja Evakuasi melaporkan hasil kegiatan dan pemantauan kepada Ketua Harian
dilanjutkan ke Dewan Penasehat (Kepala Desa).

SOP Penyelamatan Korban Bencana


Tanggapan Baku
Setelah menerima panggilan untuk penyelamatan bencana, petugas akan mengumumkan pesan lewat
media perlu adanya penyelamatan korban bencana.

Strategi
Suatu penyelamatan bencana terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu tahap kesatu berupa memobilisasi petugas
dan alat pendukungnya ke tempat kejadian, mulai perintah dan penilaian lapangan. Tahap kedua berupa
pra operasi penyelamatan untuk mempersiapkan petugas penyelamat dalam menyelamatkan korban
bencana. Tahap ketiga berupa operasi penyelamatan dan memindahkan korban ke tempat yang aman,
dan tahap keempat berupa tahap akhir kejadian penyelamatan.

Mobilisasi
1. Ketua Tim setelah sampai di lokasi bencana, harus mengambil langkah-langkah dan
penilaian situasi lapangan.
2. Mengamankan pihak–pihak terkait dari proses penyelamatan bencana.
3. Menilai bahaya atau ancaman bencana.
4. Menentukan tindakan penyelamatan dan pemulihan.
5. Menentukan rencana aksi penyelamatan.

Pra Operasi
1. Mengamankan daerah bencana secara umum.
2. Mengamankan daerah penyelamatan.
3. Memutuskan jenis situasi pra penyelamatan atau pemulihan.
4. Mempertimbangkan kondisi lokasi kejadian bencana.
5. Mempertimbangkan dampakbencana.
6. Membentuk pusat informasi atau media massa sebagai call center.

Penyelamatan
1. Penyelamatan diri sendiri.
2. Penyelamatan dengan bantuan sarana penolong.

Tahap Akhir
Perintah untuk mengakhiri misi penyelamatan dilakukan setelah seluruh korban bisa
terselamatkan dan dipindahkan ketempat yang aman, mendapatkan perawatan yang memadai oleh petugas
kesehatan atau tim medis bagi yang memerlukannya.
Setelah itu, memeriksa seluruh lokasi dalam proses penanggulangan dan penyelamatan
bencana, untuk keperluan laporan, informasi, saki-saksi, dokumentasi atau hal lain yang dipergunakan
untuk keperluan penangulangan bencana.
Setelah selesai, Kepala tim melaporkan kepada Ketua Pokja Evakuasi dan laporan kepada Ketua
Harian untuk diberlakukankegiatan selanjutnya atau penanggulangan selesai sesuai prosedur yang ada.

Tahapan yang dilakukan adalah:


a. Mendokumentasikan pertanggungjawaban dalam penanggulangan dan penyelamatan
korban bencana.
b. Menjaga kelengkapan perlengkapan, kendaraan dan logistik petugas serta para korban.
c. Menjaga keamanan dan keselamatan di lokasi bencana dibantu dengan pihak yang terkait.
d. Pengembalian perangkat perlengkapan setelah kegiatan penanggulangan bencana
dinyatakan berakhir dan selesai.

Penutup
Dalam standar operasi prosedur penanggulangan bencana akan bisa berjalan dengan baik,
diperlukan kerjasama dan koordinasi semua pihak berupapenanggulangan dan penyelamatan
bencana, diantaranya yaitu :
 BPBD Kab.Cianjr;
 Kantor Basarnas Jawa Barat
 PMI Kab Cianjur
 Puskesmas
 Tagana Sukaresmi
 Potensi SAR dan Komunitas Relawan Kebencanaan

Perelengkapan perorangan
1. Kartu Identitas (KTP/SIM dll)
2. Celana Panjang
3. Sepatu
4. HP
5. Senter/Head lamp
6. Kompas (Kondisional)
7. Pisau / golok (kondisional)

Perelengkapan perorangan disediakan di base


1. Radio komunikasi(HT)
2. Helmet
3. Sarung Tangan
4. Pakaian Operasi Lengan panjang
5. Peta (Kondisional)

Perelengkapan Tim
1. Gergaji Mesin
2. Tandu
3. Lampu Tongkat (Stick Flashlight)
4. Peralatan Hi Angle Rescue
5. Obat-obatan dan peralatan medis lainnya

PERLENGKAPAN KHUSUS (Kondisional)


1. Harness
2. Sling webbing dan webbing roll
3. Ascender, Carabiner screw dan pulley
4. Figure of eight descender
5. Webbing stirrup (tangga tali)
Lampiran V Surat BPBD Kabupaten Cianjur
Nomor : 862.1/ 1624 /BPBD/2022
Hal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)
Tanggal : 9 September 2022

Berita Acara Penilaian Ketangguhan Bencana


Desa Dan Kelurahan

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa telah melakukan penilaian ketangguhan
bencana desa dan kelurahan dengan memberikan jawaban-jawaban pertanyaan penilaian
berdasarkan kesepakatan bersama para partisipan FGD.

Desa/Kelurahan : …………………………………………………….

Kecamatan : …………………………………………………….

Kabupaten/Kota : Cianjur

Provinsi : Jawa Barat

Waktu penilaian : …………………………………………………….


Lokasi penilaian : …………………………………………………….

No Nama Jabatan Tandatangan

10
No Nama Jabatan Tandatangan

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
Penilaian
Ketangguhan
Desa/Kelurahan

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten : Cianjur
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN CIANJUR 2022

Pertanyaan Penilaian Ketangguhan Bencana Desa/Kelurahan

Penilaian Ketangguhan Bencana Desa dan Kelurahan


Desa/Kelurahan :

Kecamatan :

Kabupaten/Kota : Cianjur

Provinsi : Jawa Barat

Latitude :

Longitude :

Tanggal FGD Penilaian :

INFORMASI KEBENCANAAN DESA/KELURAHAN

Jenis Bencana di Desa/Kelurahan


Apa saja jenis bencana yang pernah terjadi di Desa/Kelurahan ini?

Pilih Sesuai Kesepakatan (beri


Jenis Bencana tanda centang, bisa lebih dari 1)
Banjir

Banjir bandang (flash flood)

Longsor/gerakan tanah (jatuhan, rayapan)

Kekeringan (kelangkaan air bersih)

Angin puting beliung

Angin kencang/badai

Gelombang pasang

Abrasi (sungai, pantai)

Kebakaran hutan dan lahan

Gempa bumi

Tsunami

Likuifaksi
Erupsi gunungapi

Lahar hujan

Pencemaran lingkungan

Kecelakaan transportasi

Kegagalan teknologi

Konflik

Terorisme

Wabah

Hama tanaman

Penyakit hewan (ternak)

KOMPONEN 1. LAYANAN DASAR


Jawaban Bukti Verifikasi
Indikator 1. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan
Ya Tidak

1. Apakah di Desa/Kelurahan terselenggara layanan pendidikan formal atau


non formal?

---[loop_5] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 5. Penjelasan: Pendidikan


formal; sekolahan (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK), pendidikan non formal;
kursus atau pelatihan keterampilan
2. Apakah penyelenggaraan layanan pendidikan tersebut sesuai
harapan/kebutuhan?
3. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan penyelenggaraan layanan pendidikan tersebut?

4. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan penyelenggaraan layanan pendidikan tersebut?

Jawaban
Indikator 2. Penyelenggaraan Layanan Kesehatan
Bukti Verifikasi
Ya Tidak

5. Apakah di Desa/Kelurahan terselenggara layanan kesehatan?

---[loop_9] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 9. Penyelenggaraan layanan


kesehatan di tingkat Desa/Kelurahan dapat berupa Puskesmas Pembantu,
Puskesdes, Polindes, dan Posyandu atau sejenisnya
6. Apakah penyelenggaraan layanan kesehatan tersebut bermanfaat/bisa
diandalkan ?

7. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan penyelenggaraan layanan kesehatan tersebut?

8. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk


pengembangan/peningkatan penyelenggaraan layanan kesehatan tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 3. Sarana dan Prasarana Transportasi
Ya Tidak

9. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia sarana/prasarana transportasi?

---[loop_13] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 13. Sarana/prasarana


transportasi meliputi jalan (darat), alat transportasi umum (darat/air),
pelabuhan/dermaga (air)
10. Apakah sarana/prasarana transportasi tersebut dapat diandalkan?
11. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan sarana/prasarana transportasi tersebut?

12. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk


pengembangan/peningkatan sarana/prasarana transportasi tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 4. Penyediaan Air Bersih
Ya Tidak

13. Apakah di Desa/Kelurahan menyediakan air bersih?

---[loop_17] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 17. Air bersih merupakan
kebutuhan dasar rumah tangga yang harus dicukupi jumlah dan kualitasnya.
Saat ini Desa/Kelurahan mendapat dukungan penyediaan air bersih dari
Kementerian PUPR melalui program Pamsimas dan sejenisnya (dari
Kementerian/Lembaga lain) atau lembaga swadaya masyarakat dan dunia
usaha.
14. Apakah jumlah dan kualitas penyediaan air bersih tersebut dapat memenuhi
kebutuhan?

15. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan penyediaan air bersih tersebut?

16. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


pengembangan/peningkatan penyediaan air bersih tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 5. Program dan Kegiatan Pangan & Gizi
Ya Tidak
17 Apakah pemerintah Desa/Kelurahan menyelenggarakan
program/kegiatan pangan dan gizi?

---[loop_21] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 21. Program/kegiatan


pangan dan gizi menjadi prioritas pemerintah untuk mengatasi stunting dan
mencegah kasus gizi buruk.
Program/kegiatan pangan dan gizi di Desa/Kelurahan diwujudkan dalam
program pangan tambahan diselenggarakan bersama Posyandu, sekolahan atau
secara terpisah
18 Apakah program/kegiatan pangan & gizi tersebut dapat memenuhi kebutuhan?

19 Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan program/kegiatan pangan dan gizi tersebut?

20 Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


untuk pengembangan/peningkatan program/kegiatan pangan dan gizi
tersebut?

Indikator 6. Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Jawaban Bukti Verifikasi
Menengah) dan Peningkatan Ekonomi Melalui BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) Ya Tidak

21 Apakah pemerintah Desa/Kelurahan menyelenggarakan program


pemberdayaan UMKM dan/atau pengembangan ekonomi melalui
BUMDES?

---[loop_25] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 25. Program


pemberdayaan UMKM dan/atau pengembangan ekonomi melalui BUMDES
menjadi prioritas pemerintah di semua tingkatan. Dialokasikan dalam transfer
Dana Desa atau melalui Dinas Koperasi dan UMKM di tingkat pemerintah
kabupaten/kota
22 Apakah program pemberdayaan UMKM dan/atau pengembangan ekonomi
melalui BUMDES bermanfaat?

23. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan program pemberdayaan UMKM dan/atau pengembangan ekonomi
melalui BUMDES?

24 Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk


pengembangan dan peningkatan program pemberdayaan UMKM dan/atau
pengembangan ekonomi melalui BUMDES?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 7. Sarana dan Prasarana Komunikasi/Informasi
Ya Tidak
25. Apakah di Desa/Kelurahan terdapat/tersedia sarana dan prasarana
komunikasi/informasi?

---[loop_29] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 29. Sarana dan prasarana
komunikasi/informasi meliputi sinyal/sambungan telepon dan internet, group
whatsapp, radio atau material cetak untuk komunikasi/koordinasi antara
pemerintah Desa/Kelurahan dengan masyarakat
26. Apakah sarana dan prasarana komunikasi/informasi tersebut dapat
diandalkan?

27. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan sarana dan prasarana komunikasi/informasi tersebut?

28. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan sarana dan prasarana komunikasi/informasi tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 8. Pelayanan Administrasi dan Kependudukan
Ya Tidak

29. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan menyelenggarakan pelayanan


administrasi dan kependudukan?

---[loop_33] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 33. Penyelenggaraan


layanan administrasi dan kependudukan menjadi prioritas agar masyarakat lebih
mudah mengurus dokumen kependudukan (KTP/KK/dan lainnya) atau perijinan-
perijinan (misalnya izin usaha)
30. Apakah penyelenggaraan pelayanan administrasi dan kependudukan tersebut
dapat diandalkan (cepat dan mudah)?

31. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan menyelenggarakan pelayanan administrasi dan kependudukan
tersebut?

32. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan menyelenggarakan pelayanan administrasi dan
kependudukan tersebut?

Indikator 9. Peraturan/Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Jawaban Bukti Verifikasi


Lingkungan Hidup Ya Tidak

33. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki peraturan atau kegiatan


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup?

---[loop_37] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 37. Peraturan (berupa


Perdes, SK Kades/SK Lurah) pengelolaan lingkungan hidup meliputi aturan
tentang pembuangan sampah/limbah (cair, padat, gas), pemanfaatan bahan
tambang, tata guna lahan, tanah hak ulayat dan hutan adat. Kegiatan
pengelolaan lingkungan hidup dapat meliputi konservasi, pemanfaatan
lingkungan hidup untuk wisata, dan gotong royong perbaikan lingkungan.
34. Apakah peraturan atau kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup tersebut bermanfaat?

35. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut?

36. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 10. Peraturan dan Kegiatan Keagamaan Ya Tidak

37. Apakah pemerintah di Desa/Kelurahan memiliki peraturan atau kegiatan


keagamaan?

---[loop_41] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 41. Peraturan (berupa


Perdes, SK Kades/SK Lurah) yang mengatur penyelenggaraan kegiatan
keagamaan serta kegiatan- kegiatan keagamaan rutin yang diselenggarakan oleh
pemerintah Desa/kelurahan atau atas inisiatif masyarakat
38. Apakah peraturan dan kegiatan keagamaan tersebut bermanfaat?
39. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
penerapan aturan atau keberlanjutan peraturan dan kegiatan keagamaan
tersebut?

40. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


pengembangan/peningkatan peraturan dan kegiatan keagamaan tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 11. Peraturan dan Kegiatan Kebudayan
Ya Tidak

41. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki peraturan atau kegiatan


kebudayaan?

---[loop_45] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 45. Peraturan (berupa


Perdes, SK Kades/SK Lurah) yang mengatur penyelenggaraan kegiatan
kebudayaan (seni dan tradisi) serta kegiatan-kegiatan seni budaya yang
diselenggarakan oleh pemerintah Desa/kelurahan atau atas inisiatif masyarakat
42. Apakah peraturan atau kegiatan kebudayaan tersebut bermanfaat, sesuai
kebutuhan?

43. Apakah pemerintah Desa/kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


penerapan aturan atau kegiatan budaya tersebut?

44. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


dalam pengembangan/peningkatan kegiatan budaya tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 12. Peraturan dan Kegiatan Perlindungan Keamanan
Ya Tidak

45. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki peraturan atau kegiatan


perlindungan keamanan?

---[loop_49] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 49. Peraturan (berupa


Perdes, SK Kades/SK Lurah, prosedur keamanan) yang mengatur perlindungan
keamanan masyarakat. Kegiatan perlindungan masyarakat dapat berupa patroli
keamanan, ronda, pembinaan oleh aparat keamanan (Babinsa/Babinkamtibmas)
46. Apakah peraturan dan kegiatan perlindungan keamanan tersebut bermanfaat?

47. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan penerapan aturan dan pelaksanaan kegiatan perlindungan keamanan
tersebut?
48. Apakah pemerintah Desa/kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam
pengembangan/peningkatan perlindungan keamanan tersebut?

Indikator 13. Peraturan dan Kegiatan Pemberdayaan Perempuan dan Jawaban Bukti Verifikasi
Perlindungan Anak Ya Tidak

49. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki aturan atau kegiatan


pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak?

---[loop_53] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 53

50. Apakan Desa/Kelurahan aturan atau kegiatan pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak tersebut bermanfaat?

51. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tersebut?

52. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


untuk pengembangan/peningkatan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 14. Layanan Khusus (Difabel)
Ya Tidak

53. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki aturan atau kegiatan layanan


khusus penyandang difabel?

---[loop_57] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 57


54. Apakah aturan atau kegiatan layanan khusus penyandang difabel tersebut
bermanfaat?
55. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan layanan khusus penyandang difabel tersebut?

56. Apakan pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk


pengembangan/peningkatan layanan khusus penyandang difabel tersebut ?

KOMPONEN 2. PERATURAN DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 15. Pengkajian Risiko Bencana
Ya Tidak

57. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan telah melakukan pengkajian risiko


bencana?

---[loop_61] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 61. Pengkajian Risiko


Bencana merupakan suatu upaya penyelidikan/penelitian sederhana tetapi
sistematis untuk mengetahui tingkat risiko bencana (tinggi-sedang-rendah)
pada semua jenis bencana di Desa/Kelurahan beserta faktor-faktor karakter
bencana, kerentanan dan kapasitasnya. Hasil penyelidikan penelitian
dituangkan dalam bentuk dokumen pengkajian risiko bencana yang menjadi
dasar dari peraturan atau kebijakan penanggulangan bencana
Desa/Kelurahan.
58. Apakah pengkajian risiko bencana tersebut bermanfaat?
59. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
pembaruan pengkajian risiko bencana tersebut?

60. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain untuk


pengembangan/peningkatan pengkajian risiko bencana?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 16. Rencana Penanggulangan Bencana
Ya Tidak

61. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan memiliki Rencana Penanggulangan


Bencana?

---[loop_65] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 65. Rencana


Penanggulangan Bencana merupakan suatu dokumen perencanaan program
dan kegiatan-kegiatan penanggulangan semua jenis bencana di
Desa/Kelurahan meliputi tahap Pra Bencana, Saat Bencana (Darurat) dan
Pasca Bencana (rehabilitasi-rekonstruksi)
62. Apakah rencana penanggulangan bencana tersebut bermanfaat?
63. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan penerapan Rencana Penanggulangan Bencana tersebut?

64. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan pelaksanaan rencana penanggulangan bencana
tersebut?

Jawaban Bukti Verifikasi


Indikator 17. Pelatihan Penanggulangan Bencana
Ya Tidak

65. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan menyelenggarakan latihan-latihan


penanggulangan bencana?

---[loop_69] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 69. Latihan


penanggulangan bencana merupakan upaya peningkatan keterampilan,
sikap dan perilaku menangani bencana pada tahap Pra Bencana, Saat
Bencana (Darurat) dan Pasca Bencana (rehabilitasi-rekonstruksi)
66. Apakah latihan-latihan penanggulangan bencana tersebut bermanfaat?
67. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk
keberlanjutan latihan-latihan penanggulangan bencana?

68. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain dalam


pengembangan/peningkatan latihan-latihan penanggulangan bencana?

Indikator 18. Kelembagaan PB (Kelompok/Organisasi Jawaban Bukti Verifikasi


Penanggulangan Bencana) Ya Tidak

69. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan telah


memiliki/membentuk kelompok atau organisasi penanggulangan
bencana?

---[loop_73] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 73. Kelompok atau


organisasi penanggulangan bencana merupakan lembaga yang dibentuk
oleh pemerintah Desa/Kelurahan atau atas inisiatif masyarakat. Lembaga
ini memiliki struktur kepengurusan, program kerja, kegiatan, yang bertujuan
menanggulangi bencana.
70. Apakah kelompok atau organisasi penanggulangan bencana tersebut
bermanfaat?

71. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan kelompok/organisasi penanggulangan bencana tersebut?

72. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan bekerjasama dengan pihak lain


dalam pengembangan/peningkatan kelompok/organisasi penanggulangan
bencana tersebut?

Indikator 19. Bantuan/Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Jawaban Bukti Verifikasi


Penanggulangan Bencana Ya Tidak

73. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan menerima bantuan atau kerjasama


dengan pihak luar dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana?

---[loop_77] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 77.


Bantuan/Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Bencana dapat
berasal dari pemerintah dan pemerintah daerah (BNPB/Kementerian, BPBD
atau OPD lainnya), Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi
Massa/Keagamaan, Perguruan Tinggi
74. Apakah bantuan atau kerjasama kegiatan penanggulangan bencana
tersebut bermanfaat?

75. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan mengalokasikan anggaran untuk


keberlanjutan kegiatan hasil bantuan atau kerjasama tersebut?

76. Apakah pemerintah Desa/Kelurahan meningkatkan kerjasama dengan


pihak lain dalam kegiatan penanggulangan bencana?
KOMPONEN 3. KESIAPSIAGAAN BENCANA

Indikator 20. Peringatan Bahaya Jawaban

Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Indikator 20. Peringatan Ya Tidak
Bahaya (lebih dari 1 jenis Bahaya Banjir Bahaya Erupsi Gunungapi Bahaya Lahar Hujan
bencana)
77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah 77. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan memperoleh/ Desa/Kelurahan memperoleh/ Desa/Kelurahan memperoleh/ Desa/Kelurahan memperoleh/
mendapatkan/menerima peringatan mendapatkan/menerima peringatan mendapatkan/menerima peringatan mendapatkan/menerima peringatan
bahaya sebelum terjadi bencana? bahaya sebelum terjadi bencana bahaya sebelum terjadi bencana bahaya sebelum terjadi bencana lahar
banjir? Atau mengamati sendiri erupsi gunungapi? hujan ?
tanda- tanda bahaya sebelum bencana
banjir?

---[loop_81] Jika jawabannya ---[loop_81] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_81] Jika jawabannya Tidak,
---[loop_81] Jika jawabannya Tidak,
Tidak, lanjut ke nomor 81 lanjut ke nomor 81. Peringatan lanjut ke nomor 81. Peringatan
lanjut ke nomor 81. Peringatan
bahaya banjir dari petugas khusus, bahaya erupsi dari petugas pos bahaya lahar hujan dari petugas pos
organisasi/kelompok, atau pengamatan gunung atau lembaga pengamatan gunung atau lembaga
pengamatan yang dilakukan sendiri pemerintah di bawah PVMBG (Pusat pemerintah di bawah PVMBG (Pusat
Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Vulkanologi Mitigasi Bencana dan
Geologi) Geologi)
78. Apakah peringatan bahaya 78. Apakah peringatan bahaya banjir 78. Apakah peringatan bahaya erupsi 78. Apakah peringatan bahaya lahar
tersebut bermanfaat? atau tanda-tanda bahaya tersebut gunungapi tersebut bermanfaat? hujan tersebut bermanfaat?
bermanfaat untuk penyelamatan
sebelum bencana banjir?
79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah 79. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan
anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan
penerimaan peringatan bahaya penerimaan peringatan bahaya banjir penerimaan peringatan bahaya erupsi penerimaan peringatan bahaya lahar
tersebut? atau pengamatan tanda-tanda bahaya gunungapi tersebut? hujan tersebut?
tersebut?
80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah 80. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan
pihak lain untuk pihak lain untuk pihak lain untuk pihak lain untuk
pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan
peringatan bahaya tersebut? peringatan atau pengamatan tanda- peringatan bahaya erupsi gunungapi peringatan bahaya lahar hujan
tanda bahaya banjir tersebut? tersebut? tersebut?

Indikator 21. Penyebarluasan Peringatan Bahaya Jawaban


Indikator 21. Penyebarluasan Indikator 21. Indikator 21. Indikator 21. Penyebarluasan
Peringatan Bahaya (lebih dari 1 Penyebarluasan Peringatan Penyebarluasan Peringatan Peringatan Bahaya Lahar Ya Tidak
jenis bencana) Bahaya Banjir Bahaya Erupsi Gunungapi Hujan
81. Apakah pemerintah 81. Apakah pemerintah 81. Apakah pemerintah 81. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan memiliki cara Desa/Kelurahan memiliki cara Desa/Kelurahan memiliki cara Desa/Kelurahan memiliki cara
menyebarluaskan peringatan bahaya menyebarluaskan peringatan bahaya menyebarluaskan peringatan bahaya menyebarluaskan peringatan
kepada seluruh masyarakat? banjir kepada seluruh masyarakat? erupsi gunungapi kepada seluruh bahaya lahar hujan kepada seluruh
Termasuk difabel dan kelompok- masyarakat? Termasuk difabel dan masyarakat? Termasuk difabel dan
kelompok rentan? kelompok-kelompok rentan? kelompok-kelompok rentan?

---[loop_85] Jika jawabannya ---[loop_85] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_85] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_85] Jika jawabannya
Tidak, lanjut ke nomor 85 lanjut ke nomor 85. Desa/Kelurahan lanjut ke nomor 85. Desa/Kelurahan Tidak, lanjut ke nomor 85.
memiliki tata cara menyebarluaskan memiliki tata cara menyebarluaskan Desa/Kelurahan memiliki tata
peringatan bahaya banjir ke peringatan bahaya erupsi ke cara penyebarluasan
masyarakat masyarakat peringatan bahaya lahar hujan
ke masyarakat
82. Apakah penyebarluasan peringatan 82. Apakah penyebarluasan peringatan 82. Apakah penyebarluasan peringatan 82. Apakah penyebarluasan
bahaya tersebut dapat menjangkau bahaya banjir tersebut dapat bahaya erupsi gunungapi tersebut peringatan bahaya lahar hujan
semua masyarakat tanpa kecuali? menjangkau semua masyarakat tanpa dapat menjangkau semua masyarakat tersebut dapat menjangkau semua
Termasuk difable dan kelompok rentan kecuali? Termasuk difabel dan tanpa kecuali? Termasuk difabel dan masyarakat tanpa kecuali?
lainnya? kelompok-kelompok rentan? kelompok-kelompok rentan? Termasuk difabel dan kelompok-
kelompok rentan?
83. Apakah pemerintah 83. Apakah pemerintah 83. Apakah pemerintah 83. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan
anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan anggaran untuk keberlanjutan
penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya
tersebut? banjir tersebut? erupsi gunungapi tersebut? lahar hujan tersebut?
84. Apakah pemerintah 84. Apakah pemerintah 84. Apakah pemerintah 84. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama
pihak lain untuk pihak lain untuk pihak lain untuk dengan pihak lain untuk
pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan pengembangan/peningkatan
penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya penyebarluasan peringatan bahaya
tersebut? banjir tersebut? erupsi gunungapi tersebut? lahar hujan tersebut?

Indikator 22. Rencana Evakuasi Jawaban


Indikator 22. Rencana Indikator 22. Rencana Evakuasi Indikator 22. Rencana Indikator 22. Rencana
Evakuasi (lebih dari 1 jenis Bencana Banjir Evakuasi Bencana Erupsi Evakuasi Bencana Lahar Ya Tidak
bencana) Gunungapi Hujan
85. Apakah pemerintah Desa/ 85. Apakah pemerintah Desa/ 85. Apakah pemerintah Desa/ 85. Apakah pemerintah Desa/
Kelurahan memiliki rencana Kelurahan memiliki rencana Kelurahan memiliki rencana evakuasi Kelurahan memiliki rencana
evakuasi jika terjadi bencana? evakuasi jika terjadi bencana banjir? jika terjadi bencana erupsi gunungapi? evakuasi jika terjadi bencana lahar
hujan ?

---[loop_89] Jika jawabannya ---[loop_89] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_89] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_89] Jika jawabannya
Tidak, lanjut ke nomor 89 lanjut ke nomor 89. Jalur evakuasi lanjut ke nomor 89. Rencana evakuasi Tidak, lanjut ke nomor 89.
berupa jalan/route yang dipilih untuk berupa tata cara (kapan, bagaimana, Rencana evakuasi berupa tata
melakukan penyelamatan secara cepat siapa) penyelamatan sebelum terjadi cara (kapan, bagaimana, siapa)
ke tempat lebih aman atau terhindar bencana erupsi. Dapat berupa penyelamatan sebelum terjadi
dari bahaya banjir dokumen tertulis atau kesepakatan bencana lahar hujan. Dapat
bersama masyarakat. berupa dokumen tertulis atau
kesepakatan bersama
masyarakat.
86. Apakah rencana evakuasi tersebut 86. Apakah rencana evakuasi 86. Apakah rencana evakuasi tersebut 86. Apakah rencana evakuasi
bermanfaat/berfungsi untuk tersebut bermanfaat/berfungsi bermanfaat/berfungsi untuk tersebut bermanfaat/berfungsi untuk
penyelamatan diri saat bencana? untuk penyelamatan diri saat penyelamatan diri saat bencana erupsi penyelamatan diri saat bencana
bencana banjir? gunungapi? lahar hujan ?
87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah 87. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan
anggaran untuk keberfungsian rencana anggaran untuk keberlanjutan fungsi anggaran untuk keberlanjutan fungsi anggaran untuk keberlanjutan fungsi
evakuasi tersebut? rencana evakuasi bencana banjir rencana evakuasi bencana erupsi rencana evakuasi bencana lahar
tersebut? gunungapi tersebut? hujan tersebut?
88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah 88. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama
pihak lain dalam dengan pihak lain dalam pihak lain dalam dengan pihak lain dalam
pengembangan/peningkatan rencana pengembangan/peningkatan rencana pengembangan/peningkatan rencana pengembangan/peningkatan
evakuasi tersebut? evakuasi bencana banjir tersebut? evakuasi bencana erupsi gunungapi rencana evakuasi bencana lahar
tersebut? hujan tersebut?

Indikator 23. Jalur Evakuasi Jawaban


Indikator 23. Jalur Evakuasi Indikator 23. Jalur Evakuasi Indikator 23. Jalur Indikator 23. Jalur
(lebih dari 1 jenis bencana) Bencana Banjir Evakuasi Bencana Erupsi Evakuasi Bencana Lahar Ya Tidak
Gunungapi Hujan
89. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 89. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 89. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 89. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia
jalur evakuasi? jalur evakuasi bencana banjir? jalur evakuasi bencana erupsi jalur evakuasi bencana lahar hujan ?
gunungapi?
---[loop_93] Jika jawabannya Tidak, ---[loop_93] Jika jawabannya Tidak,
---[loop_93] Jika jawabannya lanjut ke nomor 93. Jalur evakuasi ---[loop_93] Jika jawabannya Tidak, lanjut ke nomor 93. Jalur evakuasi
Tidak, lanjut ke nomor 93 berupa jalan/route yang dipilih untuk lanjut ke nomor 93. Jalur evakuasi berupa jalan/route yang dipilih untuk
melakukan penyelamatan secara cepat berupa jalan/route yang dipilih untuk melakukan penyelamatan secara cepat
ke tempat lebih aman atau terhindar melakukan penyelamatan secara cepat ke tempat lebih aman atau terhindar
dari bahaya banjir ke tempat lebih aman atau terhindar dari bahaya lahar hujan
dari bahaya erupsi
90. Apakah jalur evakuasi tersebut 90. Apakah jalur evakuasi bencana 90. Apakah jalur evakuasi bencana 90. Apakah jalur evakuasi bencana
bermanfaat ? banjir tersebut bermanfaat ? erupsi gunungapi tersebut bermanfaat lahar hujan tersebut bermanfaat ?
?
91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah 91. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan
anggaran untuk pemeliharaan jalur anggaran untuk pemeliharaan jalur anggaran untuk pemeliharaan jalur anggaran untuk pemeliharaan jalur
evakuasi tersebut? evakuasi bencana banjir tersebut? evakuasi bencana erupsi gunungapi evakuasi bencana lahar hujan
tersebut? tersebut?
92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah 92. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerja sama pihak Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan
lain untuk pengembangan/peningkatan pihak lain untuk pihak lain untuk pengembangan/ pihak lain untuk pengembangan/
jalur evakuasi tersebut? pengembangan/peningkatan jalur peningkatan jalur evakuasi bencana peningkatan jalur evakuasi bencana
evakuasi bencana banjir tersebut? erupsi gunungapi tersebut? lahar hujan tersebut?
Indikator 24. Tempat Pengungsian Jawaban
Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat Indikator 24. Tempat
Pengungsian (lebih dari 1 jenis Pengungsian Bencana Banjir Pengungsian Bencana Erupsi Pengungsian Bencana Lahar Ya Tidak
bencana) Gunungapi Hujan
93. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 93. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 93. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia 93. Apakah di Desa/Kelurahan tersedia
tempat pengungsian bencana? atau sudah menentukan tempat atau sudah menentukan tempat atau sudah menentukan tempat
pengungsian bencana banjir? pengungsian bencana erupsi pengungsian bencana lahar hujan ?
gunungapi?
---[loop_97] Jika jawabannya ---[loop_97] Jika jawabannya
Tidak, lanjut ke nomor 97 ---[loop_97] Jika jawabannya Tidak, Tidak, lanjut ke nomor 97. Tempat
lanjut ke nomor 97. Tempat pengungsian aman dari bahaya
---[loop_97] Jika jawabannya Tidak, pengungsian aman dari bahaya erupsi lahar hujan dapat berupa gedung
lanjut ke nomor 97. Tempat dapat berupa gedung (sekolah, kantor, (sekolah, kantor, balai) atau
pengungsian aman dari bahaya banjir balai) atau lapangan yang berlokasi lapangan yang berlokasi di wilayah
dapat berupa gedung (sekolah, kantor, di wilayah Desa/Kelurahan sendiri Desa/Kelurahan sendiri atau
balai) atau lapangan yang berlokasi atau Desa/Kelurahan lain. Baik Desa/Kelurahan lain. Baik
di wilayah Desa/Kelurahan sendiri disediakan pemerintah atau disediakan pemerintah atau
atau Desa/Kelurahan lain. Baik inisiatif/pilihan sendiri inisiatif/pilihan sendiri
disediakan pemerintah atau
inisiatif/pilihan sendiri
94. Apakah tempat pengungsian 94. Apakah tempat pengungsian 94. Apakah tempat pengungsian 94. Apakah tempat pengungsian
tersebut bermanfaat untuk tersebut bermanfaat untuk tersebut bermanfaat untuk tersebut bermanfaat untuk
menyelamatkan diri dari bencana? menyelamatkan diri dari bencana menyelamatkan diri dari bencana menyelamatkan diri dari bencana lahar
banjir? erupsi gunungapi? hujan ?
95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah 95. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan Desa/Kelurahan mengalokasikan
anggaran untuk keberlanjutan fungsi anggaran untuk pemeliharaan tempat anggaran untuk pemeliharaan tempat anggaran untuk pemeliharaan tempat
tempat pengungsian tersebut? pengungsian tersebut? pengungsian tersebut? pengungsian tersebut?
96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah 96. Apakah pemerintah
Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Desa/Kelurahan bekerjasama dengan
pihak lain dalam pihak lain dalam pihak lain dalam pihak lain dalam
pengembangan/peningkatan tempat pengembangan/peningkatan tempat pengembangan/peningkatan tempat pengembangan/peningkatan tempat
pengungsian tersebut? pengungsian tersebut? pengungsian tersebut? pengungsian tersebut?
Indikator 25. Uji Kesiapsiagaan/Simulasi Jawaban
Indikator 25. Uji Kesiapsiagaan/ Indikator 25. Uji Kesiapsiagaan/ Indikator 25. Uji Kesiapsiagaan/ Indikator 25. Uji Kesiapsiagaan/
Simulasi (lebih dari 1 jenis bencana) Simulasi Penanggulangan Bencana Simulasi Penanggulangan Bencana Simulasi Penanggulangan Bencana Ya Tidak
Banjir Erupsi Gunungapi Lahar Hujan
97. Apakah pemerintah Desa/ 97. Apakah pemerintah Desa/ 97. Apakah pemerintah Desa/ 97. Apakah pemerintah Desa/
Kelurahan menyelenggarakan uji Kelurahan menyelenggarakan uji Kelurahan menyelenggarakan latihan Kelurahan menyelenggarakan latihan
kesiapsiagaan/simulasi menghadapi kesiapsiagaan/simulasi menghadapi kesiapsiagaan/simulasi menghadapi kesiapsiagaan/simulasi menghadapi
bencana? bencana banjir? bencana erupsi gunungapi? bencana lahar hujan ?

---[Selesai] Jika jawabannya Tidak, ---[Selesai] Jika jawabannya Tidak, ---[Selesai] Jika jawabannya Tidak, ---[Selesai] Jika jawabannya Tidak,
maka selesai maka selesai. Uji lapangan maka selesai. Uji lapangan maka selesai. Uji lapangan
menghadapi bencana banjir menghadapi bencana erupsi menghadapi bencana lahar hujan
melibatkan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dengan
melakukan evakuasi menuju tempat melakukan evakuasi menuju tempat melakukan evakuasi menuju tempat
pengungsian pengungsian pengungsian
98. Apakah uji 98. Apakah uji 98. Apakah latihan kesiapsiagaan/ 98. Apakah latihan kesiapsiagaan/
kesiapsiagaan/simulasi tersebut kesiapsiagaan/simulasi bencana banjir simulasi bencana erupsi gunungapi simulasi bencana lahar hujan tersebut
bermanfaat? tersebut bermanfaat? tersebut bermanfaat? bermanfaat?
99. Apakah pemerintah Desa/ 99. Apakah pemerintah Desa/ 99. Apakah pemerintah Desa/ 99. Apakah pemerintah Desa/
Kelurahan mengalokasikan anggaran Kelurahan mengalokasikan anggaran Kelurahan mengalokasikan anggaran Kelurahan mengalokasikan anggaran
untuk keberlanjutan uji untuk keberlanjutan uji kesiapsiagaan/ untuk keberlanjutan latihan untuk keberlanjutan latihan
kesiapsiagaan/simulasi tersebut? simulasi bencana banjir tersebut? kesiapsiagaan/simulasi bencana erupsi kesiapsiagaan/simulasi bencana lahar
gunungapi tersebut? hujan tersebut?
100. Apakah pemerintah Desa/ 100. Apakah pemerintah Desa/ 100. Apakah pemerintah Desa/ 100. Apakah pemerintah Desa/
Kelurahan bekerjasama dengan pihak Kelurahan bekerjasama dengan pihak Kelurahan bekerjasama dengan pihak Kelurahan bekerjasama dengan pihak
lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/ lain dalam pengembangan/
peningkatan uji kesiapsiagaan/ peningkatan uji kesiapsiagaan/ peningkatan latihan kesiapsiagaan/ peningkatan latihan kesiapsiagaan/
simulasi tersebut? simulasi bencana banjir tersebut? simulasi bencana erupsi gunungapi simulasi bencana lahar hujan tersebut?
tersebut?
Lampiran VI Surat Kepala BPBD Kab. Cianjur
Nomor : 862.1/ 1624 / BPBD /2022
Perihal : Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA)

JADWAL RENCANA PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)


RENCANA PERTEMUAN Penanggung
No KECAMATAN DESA
Jawab
1. KARANGTENGAH LANGENSARI Rabu, 14 September 2022 TIM 1
2. SUKALUYU MEKARJAYA Kamis, 15 September 2022 TIM 1
3. CAMPAKA WANGUNJAYA Senin, 19 September 2022 TIM 1
4. TAKOKAK CISUJEN Selasa, 20 September 2022 TIM 1
5. CIANJUR BABAKAN KARET Rabu, 14 September 2022 TIM 2
6. CIKALONGKULON CIRAMAGIRANG Kamis, 15 September 2022 TIM 2
7. CAMPAKA KARYAMUKTI Senin, 19 September 2022 TIM 2
8. SUKANAGARA SUKANAGARA Selasa, 20 September 2022 TIM 2
Keterangan :
1. Lokasi kegiatan di Desa nya Masing- masing
2. Jadwal Kegiatan tentative disesuaikan antara desa dengan TIM BPBD sebagaimana nomor
kontak TIM 1 sdr Dede Rohimat (081992053024), TIM 2 sdr Irfan Fauzi (085320413998)

RENCANA DAFTAR PESERTA PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)


No DAFTAR PESERTA JUMLAH

1 Pemerintah Desa 3 Orang


2 BPD 2 Orang
3 Korcam RETANA 1 Orang
4 RETANA 5 Orang
5 Linmas 2 Orang
6 PPL Posyandu 1 Orang
7 Kelompok /Organisasi Perempuan 1 Orang
8 Organisasi Keagamaan/ BAZ 1 Orang
9 Tokoh Masyarakat 1 Orang
10 Kelompok Pedagang /Pengusaha/Tani 1 Orang
11 PKK Desa 1 Orang
12 Petugas Kesehatan 1 Orang
Jumlah 20 Orang

Anda mungkin juga menyukai